Dosen Pengampu :
Tri Kusuma Agung Puruhita, S.G.Z., M.Sc.
Disusun Oleh :
Verosa Lilianasari
P1337431220015
Reguler A
Tingkat 1 Semester 2
Kondisi bahan makanan yang baik sangat dibutuhkan tubuh untuk memenuhi asupan
gizi. Tetapi, menjaga kondisi bahan makanan yang baik membutuhkan perilaku yang baik pula.
Seperti, menyimpan dalam refrigerator atau freezer, karena jika dalam suhu ruang maka suatu
bahan makanan akan cepat rusak akibat mikroorganisme. Hal ini disebabkan oleh bakteri
patogen, virus,jamur yang mencemari makanan tersebut. Salah satu cara untuk mendeteksi atau
menganalisis jumlah mikroba yang ada didalam makanan yaitu dengan cara uji TPC (Total
Plate Count) di laboratorium. Pengujian Total Plate Count (TPC) dimaksudkan untuk
menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung
koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar. Produk makanan dapat dikategorikan aman
jika total koloni bakteri (Total Plate Count/TPC) tidak melebihi 1x108 coloni forming unit /
per ml (CFU/ml) (SNI,2008).
Menurut (Fardiaz, 2004) Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting
dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan tersebut. Beberapa cara dapat digunakan
untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik didalam suatu suspensi atau bahan, salah
satunya yaitu perhitungan jumlah sel dengan metode hitung cawan. Prinsip dari metode ini
adalah jika sel mikroba masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung tanpa menggunakan
mikroskop. Cara pemupukan kultur dalam hitungan cawan yaitu dengan metode tuang (pour
plate) Jika sudah didapatkan hasil jumlah koloninya, kemudian disesuaikan berdasarkan SPC
(Standard Plate Count).
• Prinsip
Menumbuhkan mikroba pada media agar, sehingga mikroba pada media agar akan
berkembang biak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan
mata tanpa menggunakan mikroskop
• Langkah Kerja :
A. Persiapan Area Kerja ( Teknik Aseptik )
1. Bersihkan meja kerja menggunakan alcohol 70%
2. Nyalakan pembakar spirtus
3. Letakan dan susun rapi alat yang akan digunakan
B. Pembuatan Media Biakan
1. Timbang PCA sebanyak 2 gr menggunakan neraca kuantitatif
2. Siapkan aquades sebanyak 50 ml, untuk melarutkan PCA
3. Larutkan PCA menggunakan aquades menggunakan erlenmayer
4. Aduk hingga homogen
5. Sumbat erlenmayer dan didihkan media menggunakan hot plate, jangan
membuka erlenmayer agar tetap terjaga kesterilannya
6. Beri label cawan petri blanko, pengenceran 10−2 hingga pengenceran 10−4
7. Tuangkan media PCA ke dalam cawan petri secara aseptis
8. Diamkan dan tunggu hingga padat.
C. Pembuatan Sampel
1. Sampel cair :
- Ambil 25 ml sampel cair menggunakan pipet ukur secara aseptis
- Masukan ke dalam larutan pengencer steril 225 ml larutan buffer fosfat
- Aduk hingga homogen
- Lakukan secara aseptis
2. Sampel padat :
- Timbang sampel padat sebanyak 25 gr menggunakan timbangan analitik
- Haluskan menggunakan mortal sampai halus ( agar bisa larut dalam larutan
pengencer )
- Masukan ke dalam larutan pengencer steril 225 ml larutan buffer fosfat
- Aduk hingga homogen
- Lakukan secara aseptis
D. Pengenceran sampel
1. 1 ml sample yang akan diuji dipindahkan dengan pipet steril kedalam larutan 9
ml larutan pengencer untuk mendapatkan pengenceran 10−2
2. Pipet 1 ml larutan pengenceran 10−2 , lalu masukan pada larutan pengenceran
10−3
3. Lakukan hal yang sama dan seterusnya hingga pengenceran 10−4
4. Lalu buang, untuk 1 ml larutan pengenceran 10−4
E. Inokulasi
1. Inokulasikan setiap larutan pengencer masing – masing 1 ml menggunakan
pipet ukur ke dalam media PCA yang sudah padat.
2. Ratakan menggunakan metode spread plate ( meratakan menggunakan jarum
ose )
3. Atau dengan metode pour plate gerakan diatas meja secara hati – hati untuk
menyebarkan sel – sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan melingkar
atau membentuk angka delapan
4. Lakukan secara aseptis
5. Inkubasi selama 1 x 24 jam sampai 2 x 4 jam dengan suhu 30℃ – 37℃
menggunakan incubator dengan posisi terbalik ( menghindari pengembunan )
F. Perhitungan
1. Hitung jumlah koloni menggunakan coloni counter
2. Catat jumlah koloni setiap media pada cawan petri
a. Jumlah koloni pada plate control ≤ 5 koloni.
b. Jumlah koloni ynag masuk dalam perhitungan 30 – 300 koloni
• Analisis Data
Analisis Data dilakukan dengan mendiskripsikan hasil Total Plate Count pada
sampel makanan. Analisis tersebut akan disajikan suatu Standards Plate Counts (SPC)
dan dalam bentuk table untuk mempermudah dalam pembacaan. SPC merupakan
metode untuk mendapatkan hasil jumlah mikroba dengan range 30 – 300 CFU (Colony
Forming Unit) / ml dari pengenceran 10−2 , 10−3, 10−4. Hal ini sesuai menurut
Haedioetomo (1993) bahwa jumlah koloni yang muncul pada cawan petri merupakan
suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup dalam sampel dan ditujukan
untuk meminimalisir kemungkinan kesalahan dalam proses analisa, terutama statistical
error. Kisaran 30-300 koloni ini dijadikan titik tumpu dalam menentukan semua faktor
yang dapat mempengaruhi hasil akhir. Jika pertumbuhan mikroba kurang dari 30
koloni, maka memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Hal ini berdasarkan SNI 01-3143-
1992 2,0 x 102 CFU/ml sampel cair dan berdasarkan SNI 07-388-2009 1 x 106 CFU/ml
sampel padat.
Perhitungan koloni
menggunakan coloni counter