2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Dasar Teori ........................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
METODOLOGI .............................................................................................................................. 3
2.2 Alat.................................................................................................................................... 3
2.3 Bahan................................................................................................................................. 3
2.4 Prosedur Kerja ................................................................................................................... 4
2.4.1 Persiapan sampel ............................................................................................................ 4
2.4.2 Cara pengujian ............................................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
3.1 Data Pengamatan dan Studi Kasus ...................................................................................... 6
3.2 Analisis data ...................................................................................................................... 7
3.3 Pembahasan ....................................................................................................................... 8
BAB IV........................................................................................................................................... 10
PENUTUP...................................................................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 11
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
sampel yang telah diencerkan dipipet pada permukaan agar-agar tersebut. Kemudian
diratakan dengan batang gelas melengkung yang steril. Pada metode tuang, sejumlah
sampel (1 ml atau 0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan kecawan petri,
kemudian ditambah agar-agar cair steril yang didinginkan (47-50°C) sebanyak 15-20 ml
dan digoyangkan supaya sampelnya menyebar (Dwidjoseputro, 2005). Metode perhitungan
jumlah sel tampak (visible) dan didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh,
membelah, dan memproduksi satu koloni tunggal disebut platting technique (uji angka
lempeng total). Perhitungan dilakukan dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan
menumbuhkan sampel pada media padat atau disebut CFU (Colony Forming Unit).
Pengukuran dilakukan pada plate dengan jumlah koloni berkisar 25-250 atau 30-300
(Pratiwi, 2008).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan angka lempeng total (ALT) pada sampel makanan.
2
BAB II
METODOLOGI
2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat penghitung koloni, cawan
petri, pipet volume, kantong plastik steril, stomacher, inkubator
2.3 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: medium PCA, larutan BPW
0,1 %, sampel makanan.
3
2.4 Prosedur Kerja
2.4.1 Persiapan sampel
25 g contoh
pengenceran 10-1
4
2.4.2 Cara pengujian
1 mL suspensi
pengenceran 10-1
Ditambah 15-20 mL PCA yang sudah didinginkan sampai suhu 45±1℃ pada
masing-masing cawan berisi suspensi
Medium PCA yang sudah padat pada suhu 26-34℃ selama 24-48 jam diinkubasi
dengan cawan yang diletakkan pada posisi terbalik
Pengenceran 10-1
5
BAB III
6
3.2 Analisis data
1. Jika berdasarkan tabel pengamatan dibawah ini, hitunglah
Jumlah Koloni
Pengenceran Cawan I Cawan II
Rata-rata
10-2 200 300 250 × 102
10-3 15 25 20 × 103
a. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -2
200 + 300
× 102 = 250 × 102
2
b. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10-3
15 + 25
× 103 = 20 × 103
2
c. Angka Lempeng Total
(250 × 102 ) + (20 × 103 )
= 225 × 102
2
Jumlah Koloni
Pengenceran Cawan I (1 Sektor) Cawan II (1 Sektor)
Rata-rata
10-2 100 × 4 = 400 150 × 4 = 600 500 × 102
10-3 175 × 4 =700 200 × 4 = 800 750 × 103
7
a. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -2
400 + 600
× 102 = 500 × 102
2
b. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -3
700 + 800
× 103 = 750 × 103
2
c. Angka Lempeng Total
(500 × 102 ) + (750 × 103 )
= 4000 × 102
2
3.3 Pembahasan
Percobaan ini berjudul pengujian angka lempeng total (ALT) pada sampel makanan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui atau menentukan jumlah mikroba yang terdapat
pada sampel makanan. Prinsip dari metode Pengujian Angka Lempeng Total atau Total
Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada
media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop atau
menghitung pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah sampel makanan ditanam
pada lempeng media yang sesuai dengan cara dituang kemudian dieramkan selama 24 -48
jam pada suhu 35-37°C.
Penambahan larutan Buffer Pospan Water (BPW) 1% berfungsi sebagai larutan
induk atau dapat disebut sebagai media cair non selektif. Media PCA digunakan untuk
tempat biakan mikroorganisme. Inkubasi dilakukan pada suhu 37℃ selama ±24 -48 jam
bertujuan untuk berlangsungnya proses perubahan atau ppenambahan karena media
PCA telah ditumbuhi oleh bakteri. Inkubasi dilakukan selama 24-48 jam karena bakteri
berada pada fase logaritmik atau eksponensial (bakteri melakukan pembelahan secara
konstan sehingga jumlah sel dapat meningkat). Suhu inkubasi yang digunakan yaitu
37℃ karena suhu tersebut merupakan suhu yang optimum (20-40˚C) untuk
pertumbuhan bakteri. Pada pengujian angka lempeng total (ALT) ini, dilakukan
pengenceran. Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin
banyak pengenceran yang dilakukan, maka semakin sedikit jumlah mikroba.
Pengenceran dilakukan apabila jumlah dari hasil bakteri yang telah dibiakkan tidak
dapat dihitung atau dalam arti lain jumlah bakteri terlalu banyak. Hasil pengenceran
yang dapat digunakan yaitu apabila jumlah bakteri pada cawan petri menunjukkan
jumlah koloni antara 25-250. Nilai Angka lempeng total yang baik yaitu kurang dari
10^6 - 10^8. Apabila nilai ALT lebih atau sama dengan nilai 10^6 - 10^8 maka dapat
dikatakan terjadi kerusakan atau dekomposisi pada produk yang diuji.
Sterilisasi sangat penting dalam proses penelitian mikrobiologi yaitu untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya kontaminasi. Sterilisasi meja kerja dapat dilakukan
dengan mengaplikasikan alkohol 70%, sterilisasi media kultur dilakukan dengan bantuan
autoclave. Pelaratan dan media sebelum digunakan harus disterilkan terlebih dahulu
dengan pemanasan kering dan basah. Peralatan yang digunakan dapat disterilkan
mengggunakan pemanasan kering dengan bantuan oven bersuhu 70°C selama 2 jam,
sedangkan untuk media yang digunakan dapat menggunakan bantuan autoklav pada suhu
121°C selama 20 menit. Hal ini bertujuan agar peralatan dan media yang digunakan steril
8
atau terbebas dari kontaminasi sehingga bakteri yang tumbuh benar-benar berasal dari
sampel yang akan di uji.
Berdasarkan studi kasus yang ada, hasil perhitungan angka lempeng total pada data
pengamatan yang diperoleh (1,2, dan 3) masing-masing adalah 22500, 25000, dan
400000 tidak masuk range antara 10 6 – 10 8 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
yang digunakan tidak terjadi kerusakan maupun dekomposisi mikroba. Makanan yang
mengandung cemaran mikroba atau cemaran kimia yang melampaui ambang batas
maksimal yang telah ditentukan adalah pangan cemaran. Sedangk an sampel yang
bakterinya kurang dari ambang batas maksimal dapat dikatakan bahwa makanan yang
diuji memiliki kualitas yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri dalam makanan adalah bahan baku yang digunakan, cara pengolahan, cara
pengolahan, cara penyimpanan, faktor lingkungan dan sebagainya.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan untuk mengetahui atau menentukan
jumlah mikroba yang terdapat dalam sampel makanan. Uji ini merupakan uji kuantitatif
dalam menentukan jumlah mikroba dalam sampel makanan dengan prinsip menghitung
pertumbuhan bakteri aerob mesofil setelah sampel makanan ditanam pada media
kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35-37°C.
2. Berdasarkan studi kasus yang ada, hasil perhitungan angka lempeng total pada data
pengamatan yang diperoleh (1,2, dan 3) masing-masing adalah 22500, 25000, dan
400000 tidak masuk range antara 10 6 – 108 sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel yang digunakan tidak terjadi kerusakan maupun dekomposisi mikroba.
10
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, R. M. (2000). Handbook of Microbiological Media 2nd edition. New York: CRC Press.
Aulia. (2012). Medium Pertumbuhan Bakteri. Jakarta: Bapalkes.
BPOM. (2008). Informatorium Obat Nasiolan Indonesia. Jakarta: BPOM RI.
Dirjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Pratiwi. (2008). Buku Ajar Mikrobiologi Farmasi. Dalam Pratiwi, Buku Ajar Mikrobiologi Farmasi.
Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, R., & Anjarsari. (2002). Deteksi Esterol Sebagai Indikator Kontaminasi Cendawan Pada
Tepung Terigu. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 13 (3), 254.
11