Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL

Disusun oleh kelompok 5 :


Sabrina Intan Salsabila 18231079

Aprilia Kurnia Putri 18231080

Afif Munandar 18231081

Aditya Rendy Fauzi 18231082


Anggara Setya Ristanto 18231083

PROGRAM D3 ANALISIS KIMIA

FAKULTAS ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Dasar Teori ........................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
METODOLOGI .............................................................................................................................. 3
2.2 Alat.................................................................................................................................... 3
2.3 Bahan................................................................................................................................. 3
2.4 Prosedur Kerja ................................................................................................................... 4
2.4.1 Persiapan sampel ............................................................................................................ 4
2.4.2 Cara pengujian ............................................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
3.1 Data Pengamatan dan Studi Kasus ...................................................................................... 6
3.2 Analisis data ...................................................................................................................... 7
3.3 Pembahasan ....................................................................................................................... 8
BAB IV........................................................................................................................................... 10
PENUTUP...................................................................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
melalui proses pengolahan maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai kebutuhan
konsumsi manusia yang dapat berupa makanan atau minuman selain itu definisi pangan
juga mencakup bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman.
Oleh sebab itu, perhatian dari pemerintahpun sangat diperlukan untuk memperoleh
ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, aman, bergizi, sehat, dan halal untuk di
konsumsi. Sifat fisik, kimia, biologis juga sangat memungkinkan berbagai macam
mikroorganisme dapat tumbuh dalam bahan pangan yang biasanya bersifat spesifik dan
tergantung jenis bahan serta cara penyimpanannya (Pratiwi & Anjarsari, 2002).
Beberapa macam uji mikrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan, meliputi
uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, selain itu uji kualitatif
untuk menentukan tingkat keamanan dan uji indikator untuk menentukan tingkat sanitasi
suatu makanan. Pengujian yang dilakukan terhadap bahan pangan tidak selalu sama
tergantung dari beeberapa faktor yang mempengaruhi, seperti jenis dan komposisi bahan
pangan, cara pengemasan, cara penyimpanan, dan faktor lainnya (Dirjen POM, 1979).
Salah satu metode kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang
terdapat pada suatu sampel makanan yaitu dengan angka lempeng total (ALT). Uji angka
lempeng total ini untuk mengidentifikasi aerob mesofil atau anaerob mesofil, mediaa yang
digunakan adalah media padat dengan hasil akhir yang berupa angka dalam koloni (cfu)
per mL/gram atau koloni/100 mL. Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang,
tetes, dan sebar (BPOM, 2008).
Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme, maka diperlukan adanya nurisi yang
disebut media. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah bahan yang tersusun dari
nutrisi yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan (Aulia, 2012). Media yang
digunakan untuk pengujian angka lempeng total (ALT) adalah Plate Count Agar (PCA),
media ini mengandung triptopan, glukosa, dan yeast extract untuk nutrisi pertumbuhan
bakteri. PCA digunakan untuk menghitung jumlah bakteri dalam susu, selain itu juga dapat
digunakan untuk menghitung mikroorganisme dalam air, makanan, dan obat-obat
tradisional (Atlas, 2000).
Angka lempeng total aerob adalah jumlah mikroorganisme yang hidupnya
membutuhkan oksigen yang terdapat pada sampel. Pertumbuhan mikroorganisme aerob
dan anaerob setelah sampel diinkubasi dalam media agar pada suhu 35-37°C selama 24-48
jam, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan
membentuk suatu koloni yang dapat di hitung (Ahmad, 2011).
Penentuan angka lempeng total (ALT) dapat dilakukan dengan dua cara, yakni metode
tuang (pour plate), dan metode permukaan (surface / spread plate). Pada pemupukan
dengan metode permukaan, terlebih dahulu dibuat agar cawan kemudian sebanyak 0,1 ml

1
sampel yang telah diencerkan dipipet pada permukaan agar-agar tersebut. Kemudian
diratakan dengan batang gelas melengkung yang steril. Pada metode tuang, sejumlah
sampel (1 ml atau 0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan kecawan petri,
kemudian ditambah agar-agar cair steril yang didinginkan (47-50°C) sebanyak 15-20 ml
dan digoyangkan supaya sampelnya menyebar (Dwidjoseputro, 2005). Metode perhitungan
jumlah sel tampak (visible) dan didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh,
membelah, dan memproduksi satu koloni tunggal disebut platting technique (uji angka
lempeng total). Perhitungan dilakukan dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan
menumbuhkan sampel pada media padat atau disebut CFU (Colony Forming Unit).
Pengukuran dilakukan pada plate dengan jumlah koloni berkisar 25-250 atau 30-300
(Pratiwi, 2008).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan angka lempeng total (ALT) pada sampel makanan.

2
BAB II

METODOLOGI

2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat penghitung koloni, cawan
petri, pipet volume, kantong plastik steril, stomacher, inkubator

2.3 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: medium PCA, larutan BPW
0,1 %, sampel makanan.

3
2.4 Prosedur Kerja
2.4.1 Persiapan sampel

25 g contoh

Diambil secara aseptis.

Dimasukkan ke kantong plastik steril.

Ditambahkan 225 mL larutan BPW 0,1% steril ke kantong steril yang


berisi sampel.

Sampel dihomogenkan selama 1-2 menis

pengenceran 10-1

4
2.4.2 Cara pengujian

1 mL suspensi
pengenceran 10-1

Dimasukkan ke 9 mL larutan BPW 0,1% (pengenceran 10 -2)

Dipipet 1 mL suspensi pengenceran 10-2 dimasukkan ke 9 mL larutan BPW 0,1%


(pengenceran 10-3)

Dipipet 1 mL suspensi pengenceran 10-3 dimasukkan ke 9 mL larutan BPW 0,1%


(pengenceran 10-4)

Dimasukkan 1 mL suspensi dari setiap ppengenceran ke cawan petri secara duplo

Ditambah 15-20 mL PCA yang sudah didinginkan sampai suhu 45±1℃ pada
masing-masing cawan berisi suspensi

Larutan sampel dicampur dengan media PCA hingga homogen

Cawan diputar ke depan dan kebelakang membentuk angka 8

Didiamkan sampai menjadi padat

Medium PCA yang sudah padat pada suhu 26-34℃ selama 24-48 jam diinkubasi
dengan cawan yang diletakkan pada posisi terbalik

Pengenceran 10-1

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan dan Studi Kasus

6
3.2 Analisis data
1. Jika berdasarkan tabel pengamatan dibawah ini, hitunglah
Jumlah Koloni
Pengenceran Cawan I Cawan II
Rata-rata
10-2 200 300 250 × 102
10-3 15 25 20 × 103
a. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -2
200 + 300
× 102 = 250 × 102
2
b. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10-3
15 + 25
× 103 = 20 × 103
2
c. Angka Lempeng Total
(250 × 102 ) + (20 × 103 )
= 225 × 102
2

2. Jika berdasarkan tabel pengamatan dibawah ini, hitunglah


Jumlah Koloni
Pengenceran Cawan I Cawan II
Rata-rata
10-2 215 225 220 × 102
10 -3
26 30 28 × 103
a. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -2
215 + 225
× 102 = 220 × 102
2
b. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -3
26 + 30
× 103 = 28 × 103
2
c. Angka Lempeng Total
(220 × 102 ) + (28 × 103 )
= 250 × 102
2

3. Jika berdasarkan tabel pengamatan dibawah ini, hitunglah


Pengenceran Cawan I (1 Sektor) Cawan II (1 Sektor)
-2
10 100 150
-3
10 175 200
Pada tabel pengamatan ini perhitungan jumlah koloni dikalikn dengan jumlah sektor
yang ada (4)

Jumlah Koloni
Pengenceran Cawan I (1 Sektor) Cawan II (1 Sektor)
Rata-rata
10-2 100 × 4 = 400 150 × 4 = 600 500 × 102
10-3 175 × 4 =700 200 × 4 = 800 750 × 103

7
a. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -2
400 + 600
× 102 = 500 × 102
2
b. Jumlah koloni rata-rata pada Pengenceran 10 -3
700 + 800
× 103 = 750 × 103
2
c. Angka Lempeng Total
(500 × 102 ) + (750 × 103 )
= 4000 × 102
2
3.3 Pembahasan
Percobaan ini berjudul pengujian angka lempeng total (ALT) pada sampel makanan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui atau menentukan jumlah mikroba yang terdapat
pada sampel makanan. Prinsip dari metode Pengujian Angka Lempeng Total atau Total
Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada
media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop atau
menghitung pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah sampel makanan ditanam
pada lempeng media yang sesuai dengan cara dituang kemudian dieramkan selama 24 -48
jam pada suhu 35-37°C.
Penambahan larutan Buffer Pospan Water (BPW) 1% berfungsi sebagai larutan
induk atau dapat disebut sebagai media cair non selektif. Media PCA digunakan untuk
tempat biakan mikroorganisme. Inkubasi dilakukan pada suhu 37℃ selama ±24 -48 jam
bertujuan untuk berlangsungnya proses perubahan atau ppenambahan karena media
PCA telah ditumbuhi oleh bakteri. Inkubasi dilakukan selama 24-48 jam karena bakteri
berada pada fase logaritmik atau eksponensial (bakteri melakukan pembelahan secara
konstan sehingga jumlah sel dapat meningkat). Suhu inkubasi yang digunakan yaitu
37℃ karena suhu tersebut merupakan suhu yang optimum (20-40˚C) untuk
pertumbuhan bakteri. Pada pengujian angka lempeng total (ALT) ini, dilakukan
pengenceran. Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin
banyak pengenceran yang dilakukan, maka semakin sedikit jumlah mikroba.
Pengenceran dilakukan apabila jumlah dari hasil bakteri yang telah dibiakkan tidak
dapat dihitung atau dalam arti lain jumlah bakteri terlalu banyak. Hasil pengenceran
yang dapat digunakan yaitu apabila jumlah bakteri pada cawan petri menunjukkan
jumlah koloni antara 25-250. Nilai Angka lempeng total yang baik yaitu kurang dari
10^6 - 10^8. Apabila nilai ALT lebih atau sama dengan nilai 10^6 - 10^8 maka dapat
dikatakan terjadi kerusakan atau dekomposisi pada produk yang diuji.
Sterilisasi sangat penting dalam proses penelitian mikrobiologi yaitu untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya kontaminasi. Sterilisasi meja kerja dapat dilakukan
dengan mengaplikasikan alkohol 70%, sterilisasi media kultur dilakukan dengan bantuan
autoclave. Pelaratan dan media sebelum digunakan harus disterilkan terlebih dahulu
dengan pemanasan kering dan basah. Peralatan yang digunakan dapat disterilkan
mengggunakan pemanasan kering dengan bantuan oven bersuhu 70°C selama 2 jam,
sedangkan untuk media yang digunakan dapat menggunakan bantuan autoklav pada suhu
121°C selama 20 menit. Hal ini bertujuan agar peralatan dan media yang digunakan steril

8
atau terbebas dari kontaminasi sehingga bakteri yang tumbuh benar-benar berasal dari
sampel yang akan di uji.
Berdasarkan studi kasus yang ada, hasil perhitungan angka lempeng total pada data
pengamatan yang diperoleh (1,2, dan 3) masing-masing adalah 22500, 25000, dan
400000 tidak masuk range antara 10 6 – 10 8 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
yang digunakan tidak terjadi kerusakan maupun dekomposisi mikroba. Makanan yang
mengandung cemaran mikroba atau cemaran kimia yang melampaui ambang batas
maksimal yang telah ditentukan adalah pangan cemaran. Sedangk an sampel yang
bakterinya kurang dari ambang batas maksimal dapat dikatakan bahwa makanan yang
diuji memiliki kualitas yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri dalam makanan adalah bahan baku yang digunakan, cara pengolahan, cara
pengolahan, cara penyimpanan, faktor lingkungan dan sebagainya.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan untuk mengetahui atau menentukan
jumlah mikroba yang terdapat dalam sampel makanan. Uji ini merupakan uji kuantitatif
dalam menentukan jumlah mikroba dalam sampel makanan dengan prinsip menghitung
pertumbuhan bakteri aerob mesofil setelah sampel makanan ditanam pada media
kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35-37°C.
2. Berdasarkan studi kasus yang ada, hasil perhitungan angka lempeng total pada data
pengamatan yang diperoleh (1,2, dan 3) masing-masing adalah 22500, 25000, dan
400000 tidak masuk range antara 10 6 – 108 sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel yang digunakan tidak terjadi kerusakan maupun dekomposisi mikroba.

10
DAFTAR PUSTAKA

Atlas, R. M. (2000). Handbook of Microbiological Media 2nd edition. New York: CRC Press.
Aulia. (2012). Medium Pertumbuhan Bakteri. Jakarta: Bapalkes.
BPOM. (2008). Informatorium Obat Nasiolan Indonesia. Jakarta: BPOM RI.
Dirjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Pratiwi. (2008). Buku Ajar Mikrobiologi Farmasi. Dalam Pratiwi, Buku Ajar Mikrobiologi Farmasi.
Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, R., & Anjarsari. (2002). Deteksi Esterol Sebagai Indikator Kontaminasi Cendawan Pada
Tepung Terigu. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 13 (3), 254.

11

Anda mungkin juga menyukai