Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori

Air merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu air selalu penuh
dengan benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-makhluk lain yang tidak hidup di dalam air
senantiasa mencari tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk keperluan
hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di
tepi danau. Sesudah manusia lebih maju, tempat tinggalnya tidak perlu dekat air dengan sumber
jauh yang disalurkan dengan pipa dan didistribusikan. Namun, air yang ada di alam ini dapat
dikatakan bukanlah air murni karena di dalam air juga mengandung bermacam-macam zat
tergantung dengan keadaan sekitar (Prawiro, 1989).
Pemeriksaan mikrobiologi pada air sangat penting dilakukan karena air merupakan
bagian yang sangat penting untuk keberlangsungan makhluk hidup. Pemeriksaan mikrobiologi
dapat berupa uji kualitatif dan uji kuantitatif sebagai pengukuran derajat pencemaran. Salah satu
mikroorganisme yang terdapat dalam air adalah bakteri Coliform. Bakteri Coliform dijadikan
sebagai bakteri indikator karena tidak patogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium
serta dapat dikuantifikasikan, tidak berkembang biak saat bakteri patogen tidak berkembang
biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya bakteri patogen, serta dapat
bertahan lebih lama daripada bakteri patogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan
(Slamet, 2004).
Eschericia coli, merupakan anggota Coliform yang dapat dibedakan dari
bakteri Coliform lain karena kemampuannya memfermentasikan laktosa pada suhu 44°C (pada
JPT hal ini dilakukan pada tahap terakhir atau saat uji kelengkapan). Pengidentifikasian dapat
dilihat dari pertumbuhan dan reaksi yang memberikan warna berbeda pada media kultur khusus.
Saat dikulutur pada media EMB, hasil positif E. coli adalah koloni berwarna hijau metalik.
Tidak seperti golongan Coliform pada umumnya, E. coli merupakan bakteri yang berasal dari
feses dan kehadirannya efektif mengkonfirmasi adanya kontaminasi fekal pada badan air.
Umumnya, pada feses,  E. coli ada sebanyak 11% dari Coliform (Slamet, 2004).

Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melalui beberapa cara, namun secara mendasar
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan langsung dan tidak langsung. Perhitungan
secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada
suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme
yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memberikan perlakuan tertentu
sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai
atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan
cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang
masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu, perhitungan
pada cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah
terkecil atau terdekat (Metode MPN) dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode
perhitungan MPN sering digunakan dalam pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang
terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini memegang
peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan dengan
kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan mengubah amonium menjadi
nitrat (Volk,1993)
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung. Metode
MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumptive test), uji konfirmasi (confirmed
test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan Coliform masih
dalam tingkat probabilitas rendah, masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif Coliform dalam sampel (Gobel,2008).

Daftar Pustaka
1. Prawiro, 1989. Uji Mikrobiologi Air Minum Yang Dikonsumsi oleh Masyarakat Desa
Deket Wetan Kec. Deket Kab. Lamongan. Universitas Airlangga. Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga. Surabaya.
2. Slamet, Juli Soemirat. 2004. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
3. Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
4. Gobel. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Universitas Hasanuddin, Makassar

Anda mungkin juga menyukai