Anda di halaman 1dari 9

Uji Kualitas Air Menggunakan Teknik MPN ( Most Probable Number

Pasya Anten Widuri1*, Ismi Farah Syarifah, M.Sc.2


1,2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution
No.105, Cipadung, Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat 40614
*pasyaanten8@gmail.com

ABSTRAK
Metode MPN yaitu metode statistik berbasis teori kemungkinan, beberapa tabung dibuat seri dalam tingkat
pengenceran yang berbeda sampai didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai untuk ditanam pada
media sehingga menghasilkan pertumbuhan positif. [4] Metode MPN terdiri dari 3 tahapan yaitu:Uji
pendugaan (presumtive test), uji ini untuk mendeteksi keberadaan bakteri koliform,Uji konfirmasi (confirmed
test), uji ini untuk mengetes kembali kebenaran adanya bakteri koliform dengan bantuan medium selektif
diferensial,Uji kelengkapan (completed test), uji ini untuk melengkapi hasil tes uji konfirmasi dengan
mendeteksi sifat fermentatif serta pengamatan bakteri koliform.Untuk menguji kualitas air yang digunakan,
dapat ditentukan berdasarkan perhitungan indeks Most Probable Number (MPN). MPN adalah metode untuk
mendeteksi dan menghitung jumlah bakteri coliform dan colifecal.
merupakan bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh
PENDAHULUAN bahan tinja dari manusia atau hewan berdarah
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan panas. Artinya terdapat peluang bagi berbagai
jasad hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan macam organisme patogenik,yang secara berkala
suatu substansia yang membawa malapetaka, terdapat dalam saluran pencernaan, untuk masuk
karena air dapat membawa mikroorganisme ke dalam air tersebut.
patogen danzat-zat kimia yang bersifat racun Beberapa ciri penting suatu organisme indikator
(Tarigan, 1988). ialah :
Bakteri coliform sebagai suatu kelompok dicirikan 1) Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada
sebagai bakiteri berbentuk batang gram negatif, dalam air yang tidak tercemar.
tidak membentuk spora, aerobik, dan anaerobik 2) Terdalam dalam air bila ada pathogen.
fakultatif yang memfermentasi laktose dengan 3) Jumlah mikroorganisme indikator berkorelasi
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam dengan kadar polusi.
pada suhu 35° C (Pelczar.et al.,1988). 4) Mempunyai kemampuan bertahan hidup yang
Istilah “mikroorganisme indikator” sebagaimana lebih besar daripada patogen.
digunakan dalam analisis air mengacu pada sejenis 5) Mempunyai sifat yang seragam dan mantap.
mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air 6) Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.
7) Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak 1) Uji Pendugaan (Presumptive Test)
daripada patogen. 2) Uji Lanjutan (Confirmed Test)
8) Mudah dideteksi dengan teknik-teknik 3) Uji Pelengkap (Complete Test)
laboratorium yang sederhana. Uji ini dilakukan dengan cara menginokulasi
Diantara organisme-organisme yang dipelajari, tabung-tabung berisi kaldu laktose dengan contoh
yang hampir memenuhi semua persyaratan suatu air. Bila air yang diperiksa mempunyai kualitas
organisme indikator yang ideal ialah Escherichia mikrobiologis yang baik maka tidak akan
coli dan kelompok baktericoli lainnya. Bakteri- terbentuk asam ataupun gas di dalam kaldu laktose
bakteri tersebut dianggap sebagai indikator polusi (Pelczar.et al.,1988). Pengujian-pengujian ini
tinja yang dapat diandalkan (Pelczar.et al.,1988). digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri
Sejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri golongan coliform yang merupakan indikator
pengganggu dalam air karena menimbulkan rasa terkontaminasinya lingkungan perairan oleh fecal
bau, warna, dan rasa, di samping juga membentuk (feces hewan mamalia).
endapan persenyawaan tak dapat larut di dalam Bakteri coliform adalah golongan bakteri
pipa-pipa sehingga mengurangi atau menyumbat intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
aliran air. Aksi merusak pada beberapa manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator
mikroorganisme adalah sebagai berikut : keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya,
Bakteri pembuat lendir : menghasilkan keadaan sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri
berlendir indikator adanya pencemaran bakteri patogen.
Bakteri besi : Mengubah persenyawaan besi Penentuan coliform fekal menjadi indikator
yang dapat larut menjadi bentuk yang tak dapat pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
larut yang akan menghambat aliran air dalam pipa. berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri
Bakteri sulfur : Membentuk asam sulfat dengan patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh
hidrogen sulfide, yang dapat membuat air menjadi lebih murah, cepat, dan sederhana daripada
sangat asam dan berbau tidak enak. mendeteksi bakteri patogenik lain (Dad,2000).
Algae : Menyebabkan kekruhan,perubahan Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin
warna, serta bau dan rasa tidak enak (Pelczar.et sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air
al.,1988). semakin baik.
Untuk mengetahui jumlah sel bakteri golongan Kelompok bakteri coliform antara lain Eschericia
coliform yang terdapat dalam sampel air, coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter
dilakukan Metode Jumlah Perkiraan terdekat atau fruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air minum
Most Probable Number. Penggunaan media juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain,
selektif dan diferensial sangat membantu misalnya Shigella, yang bisa menyebabkan diare
mempercepat usaha pemeriksaan air guna hingga muntaber (Kompas Cyber Media, 2003
mendeteksi organism coliform. Pemeriksaan dalam Kompas.com).
tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan:
Menurut Supardi dan Sukamto (1999), bakteri menyebabkan penyakit. E. Coli merupakan salah
coliform dapat dibedakan menjadi dua bagian, satu bakteri coliform.
yaitu. 4) Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral
11) Coliform fekal, misalnya E. coli, dan lentur yang merupakan penyebab penyakit
merupakan bakteri yang berasal dari kotoran leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit
hewan atau manusia. zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah
22) Coliform non-fekal, misalnya E. ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini
aeroginosa, biasanya ditemukan pada hewan atau adalah pada saat banjir.
tanaman yang telah mati. 5) Shigella dysentriae adalah basil gram negatif,
Beberapa macam mikroorganisme patogen yang tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit
mengkontaminasi air, antara lain: disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan
1) Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatif S. Paradysentriae juga menyebabkan penyakit
berbentuk batang, tidak membentuk spora namun disentri (Dwijoseputro, 1976).
bersifat patogen, baik pada manusia ataupun 6) Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk
hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid agak melengkung, gram negatif dan monotrik.
(typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang
dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu
terkontaminasi dan dengan kontak langsung berjangkit serta memakan banyak korban
dengan si penderita. Namun yang paling umum (Dwijoseputro, 1976).
sebagai fakta penyebab adalah air. Air dapat METODE
terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan Alat dan Bahan
metode pemurnian air atau kontaminasi silang ● Media lactose broth (LB)
(Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran . Single untuk sampel 1 dan 0,1 ml
air limbah (Tarigan, 1988). . Double untuk sampel 10 ml
2) Clostridium prefringens adalah bakteri gram
● Microtif
positif pembentuk spora yang sering ditemukan
● Micropipet
dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga
● Tabung durham
ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, ● Pembakar spiritus
lingkungan dan sebagainya). ● Alkohol 70%
3) Escherichia coli adalah bakteri gram negatif ● Tisu
berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan ● Pipet serological
merupakan flora normal di dalam usus. E.coli ● Jarum inokulasi
termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan ● Cawan petri
patogen penyebab penyakit namun bilamana ● Korek
jumlahnya melampaui normal maka dapat pula
● Media Eosin Methylen Blue Agar
(EMBA)
● Sampel 1 : Air (Air keran) miring, lalu lakukan diinkubasi pada suhu
● Sampel 2 : Aquades 37°C selama 48 jam.
● Baki/Nampan Proses Pewarnaan Gram
● Minyak imersi Kemudian lakukan pewarnaan gram dari
● Cover koloni yang tumbuh pada agar miring lalu
● Object glass amati di bawah mikroskop.Kemudian
● Pipet bersihkan kaca objek menggunakan
● NaCl 0,9% alkohol 70% , ambil Nacl 0,9% dan
teteskan pada kaca objek.Setelah itu ambil
Prosedur Kerja biakan bakteri yang telah dipijarkan,
A. Uji praduga ( Persumtive test ) pada kemudian campurkan dengan Nacl, lalu
sampel 1 sebarkan di atas kaca objek. Lalu diamkan
Langkah awal yang dilakukan yaitu preparat hingga menjadi kering didekat
inokulasikan sampel air ke dalam seri 3 pembakar spiritus, dan lakukan fiksasi
tabung berisi 10 ml media LB. Untuk seri sebanyak 3x ,setelah itu diamkan preparat
pertama masing-masing diisi dengan 10 ml hingga dingin untuk diberi
sampel air, seri kedua diisi 1 ml, dan seri pewarnaan.Tambahkan pewarna lalu
ketiga 0,1 ml. Kemudian homogenkan diamkan selama 1 menit, setelah itu bilas
menggunakan portex, lalu diinkubasi pada dengan aquades. Selanjutnya diberi tetesan
suhu 37°C . Kemudian amati setelah 24 - iodium gram / lugol, lalu dibiarkan selama
48 jam. 1 menit, setelah 1 menit bilas kembali
menggunakan air mengalir. Tambahkan
B. Uji penguat (confirmed test) alkolol 96% setetes demi tetes hingga
kristal violet pada preparat tidak luntur,
Tabung dengan hasil positif atau
kemudian bilas dengan air, beri tetesan zat
meragukan pada uji praduga dengan
warna yaitu sapranin dibiarkan selama 45
inokulum sampel air terkecil. Ambil 1
detik, setelah itu bilas dengan air mengalir.
isokultur kemudian oleskan pada media
keringkan preparat dekat nyala api atau
EMBA pada cawan petri. Kemudian kita
dengan menekan-nekan preparat secara
inkubasikan pada suhu 37°C selama 24
perlahan dengan tisu dan jangan di usap .
jam.
Beri setetes minyak imersi pada
A. Uji penyempurna (completed test) permukaan preparat yang telah di warnai,
setelah itu amati dengan menggunakan
Ambil sampel coloni bakteri sebagai e- mikroskop dengan perbesaran lensa
coli yang tumbuh pada media EMBA objektif 100 x.
kemudian tanam pada media LB dan Na

DATA PENGAMATAN
Gambar Keterangan

Hasil Uji Praduga

Hasil Positif dapat diperoleh setelah


proses inkubasi menunjukkan adanya
gelembung gas lebih dari 10 % pada
tabung durham setelah diinkubasi
selama 24 jam.

Pada Hasil Negatif tidak terbentuknya


gelembung gas pada tabung durham setelah
48 jam.

Pada hasil
yangmeragukan,terbentuknya
gelembung gas pada tabung durham
setelah 48 jam.

Hasil Uji Penguat

Hasil positif yang ditumbuhi bakteri


E.Coli dengan karakteristik sebagai
berikut :
- Memiliki diameter 2 hingga 3
milimeter.
- Koloni – koloni yang jaraknya
berdekatan memiliki sedikit
kecenderungan untuk bergabung.
- Untuk elevasinya memiliki
permukaan sedikit naik, datar,
atau agak cembung.
Penampakan dengan cahaya yang
ditransmisi adalah berwarna gelap, hijau
metalik, hitam pada bagian tengah hingga
pada bagian
¾ koloni.
- Serta penampakan dengan cahaya
yang direfleksikan warnanya gelap
seperti kancing.

Hasil Uji Penyempurnaan

Tumbuh 2 jenis mikroorganisme

Pada media LB menunjukkan hasil


positif, karena terbentuk gelembung gas
lebih dari 10 % pada tabung durham
setelah inkubasi selama 24 jam.

Hasil Uji Pewarnaan

Setelah diamati dengan mikroskop dengan


perbesaran 100 x, kami melihat :
- Terlihat bahwa bakteri tersebut
menyerap warna safranin
sehingga menjadi terlihat
berwarna merah muda.
- Memiliki bentuk batang pendek
- Diduga bakteri tersebut adalah E.
Coli

tidak menimbulkan penyakit tertentu secara


PEMBAHASAN
langsung, keberadaannya di dalam air minum
Bakteri coliform merupakan parameter
menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena
mikrobiologis terpenting kualitas air minum.
itu, air minum harus bebas dari semua jenis
Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia
coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi
coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii,
bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko
dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini
kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-
hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah forming unit) dalam sampel. Namun, pada
satu contoh bakteri patogen-yang kemungkinan umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai
terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang
atau hewan berdarah panas-adalah Shigella, yaitu digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram.
mikroba penyebab gejala diare, deman, kram Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam
perut, dan muntah-muntah (Official Chemical sebuah sampel air, artinya dalam sampel air
Method, 1979) tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10
Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E. coli coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai
O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya,
menyebabkan diare atau diare berdarah, kram dan makin layak minum. Metode MPN memiliki
perut, mual, dan rasa tidak enak badan (Dad,2000). limit kepercayaan 95% sehingga pada setiap nilai
Pada pengamatan uji kualitas air kali ini, kelompok MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan
kami memilih air minum mineral merk Aqua untuk nilai MPN tertinggi (FDA, 1989).
diuji kelayakannya untuk diminum, berkaitan Metode MPN ini menggunakan medium cair di
dengan mikroorganisme yang terdapat di dalam tabung reaksi, yang perhitungannya
dalamnya. Dalam pengamatan uji kualitas air ini, dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif
digunakan metode NPM (Most Probable setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Number ). Di mana metode ini terdiri atas tiga Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
tahap, yaitu uji pendugaan, uji penegasan, dan uji mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya
penguatan. gas pada tabung Durham untuk mikroba
Dalam uji tahap pertama (pendugaan), keberadaan pembentuk gas, seperti E. coli. Metode MPN ini
coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah
masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat mikroba di dalam sampel cair, dapat pula
fermentatif coliform dalam sampel. Karena dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba
beberapa jenis bakteri selain coliform juga untuk sampel yang bentuknya padat, dengan
memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari sampel
konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran tersebut.
adanya coliform dengan bantuan medium selektif Pertama, yang dilakukan adalah tes/ uji pendugaan.
diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan Tes ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat bakteri coliform tanpa mempertimbangkan apakah
fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap coli fekal ataukah coli non-fekal. Pada uji
ciri-ciri coliform: berbentuk batang, gram negatif, pendugaan, berdasarkan data dan analisis data
tidak-berspora (Fardiaz,1989). yang kami peroleh, pada bagian dasar tabung
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai Durham tidak ada gelembung gas, baik pada A, B,
MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh maupun C pada berbagai pengenceran (10-1 ; 10-
2 ; dan 10-3 ). Terbentuknya gelembung gas dalam 10-2 dan 10-3 menghasilkan data yang negatif
tabung Durham disebabkan karena adanya yang artinya tidak ditemukan bakteri penghasil gas
mikroba pembentuk gas (Fardiaz S., 1992). yang tumbuh pada tabung dan tahan terhadap suhu
Didukung oleh sumber lain bahwa timbulnya gas tinggi (450C).
disebabkan karena kemampuan bakteri coliform Uji selanjutnya yaitu uji penguatan. Tes ini
yang terdapat pada sampel air dalam dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri coliform
memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan fekal yang terdapat dalam sampel air. Tes
asam dan gas dalam waktu 48 jam dan pada suhu penguatan ini menggunakan media EMB. Sampel
350 C (Pelczar dan Chan., 2006). Namun, pada tes tersebut diinkubasi selama 1x 24 jam suhu 370C.
pendugaan ini, sampel air yang kami uji tidak Berdasarkan hasil pengamatan pada pengenceran
menunjukkan adanya gelembung gas pada tabung 10-1dan 10-3 tidak ditemukan kilau metalik yang
Durham. menunjukkan adanya koloni bakteri E. coli.
Selanjutnya, kami melakukan uji penegasan. Tes Namun, pada pengerceran 10-2 kami menemukan
ini dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri 1 koloni bakteri terlihat kilau metalik yang
coliform yang ditemukan tersebut coliform fekal menunjukkan adanya koloni bakteri E. coli.
atau non-fekal. Langkah yang dilakukan pada tes Hasil yang positif pada pengenceran 10-2 tersebut
ini hampir sama dengan langkah-langkah pada tes terjadi karena banyak kemungkinan, misalnya
pendugaan, hanya medium dan suhu inkubasinya kurangnya ketelitian praktikan dalam
saja yang berbeda. Medium yang digunakan adalah pengaplikasian teknik aseptic. Kemungkinan yang
BGLB (Brilliant Green Laktosa Bile) dan untuk lain adalah memang dari sumber air Aqua yang
mengetahui apakah bakteri tersebut coliform fekal, bermasalah atau karena kesalahan pengolah air
maka suhu inkubasi yang digunakan adalah mineral terkait dengan filtrasi air mineral tersebut
42±1oC. yang kurang sempurna.
Kusnadi (2003) menyatakan bahwa perbedaan Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah
bakteri coliform fekal dan non-fekal adalah mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat
temperatur inkubasi yaitu untuk fekal (42 ± 1oC) organic yang merupakan tempat yang baik bagi
dan untuk non-fekal (37±1oC). Setelah masa pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme
inkubasi 1 x 24 jam diamati timbulnya gas (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme
(gelembung udara pada tabung Durham) dan asam yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam
(media menjadi keruh). Apabila terdapat gas pada air yang mangandung zat-zat anorganik. Sel-sel
bagian dasar tabung Durham berarti dalam sampel yang mati merupakan bahan organic yang
air Aqua terdapat bakteri coliform fekal. Jika tidak memungkinkan kehidupan mikroorganisme yang
ada gas, maka sampel air Aqua tersebut heterotrof. Temperatur juga ikut menentukan
mengandung bakteri coliform non-fekal. Namun, populasi mikroorganisme di dalam air. Pada
berdasarkan pengamatan yang kami peroleh baik temperature sekitar 30°C merupakan temperatur
pada botol A, B dan C dengan pengenceran 10-1, yang baik bagi kehidupan bakteri patogen yang
berasal dari hewan maupun manusia. Sinar (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed
matahari (terutama sinar ultraviolet) memang test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan
coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;
dapat mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus
masih dalam dugaan. Organisme kelayakan
sinar ultraviolet ke dalam air tidak maksimal. Air konsumsi air atau bahan pangan cair adalah
yang berarus deras kurang baik bagi kehidupan kelompok bakteri koliform yaitu: spesies
Escherichia coli, Enterobacter dan Klebsiella.
bakteri. Hal ini berkaitan dengan tidak
maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena DAFTAR PUSTAKA
kebanyakan bakteri memerlukan media/ substrat
Association of Official Analytical Chemistry
yang tenang untuk perkembangbiakannya
(AOAC), 2000. Official Methods of Analysis. Mc
(Dwijoseputro, 1989). Graw Hill Press. Canada.
Masalah air bersih yang kurang memenuhi syarat
sangat berpengarauh terhadap kualitas produk. Dad.2000.Bacterial Chemistry and Physiology.
John Wiley & Sons, Inc., New York, p. 426.
Sebagai contoh di dalam industri minuman, jika air
yang digunakan kurang baik maka produk yang Dwijoseputro. 1987. Dasar-dasar Mikrobiologi.
dihasilkan juga kurang baik, apalagi jika air yang Jakarta : Djembatan.

digunakan tidak steril maka produk yang


Fardiaz, S.,.1989. Analisis Mikrobiologi Pangan,
dihasilkan dapat terkontaminasi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, IPB.
mikroorganisme patogen yang mana dapat
Fardiaz, S.,.1992. Analisis Mikrobiologi Pangan,
membayakan konsumen (Jurnalair, 2010).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, IPB
Berdasarkan hasil nilai MPN yang kami lakukan,
maka nilai tersebut menunjukkan bahwa sampel Food and Drug Administration
(FDA).1998.Bacteriological Analytical Manual.
yang kami uji kurang layak untuk diminum.
8th Edition, FRIEDHEIM, E., AND MICHAELIS,
Namun, dimungkinkan pula terjadi kesalahan L. 2001 J. Biol. Chem., 91,55-368. Cit. PORTER,
praktikan saat praktikum, dimana kurangnya J. R.
praktikan dalam memperhatikan teknik aseptic.
GAUSE, G. F. 1946 Litmocidin, a new antibiotic
Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin substance produced by roactinomyces cyaneus. J.
sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air Bacteriol., 51,
semakin baik. Jurnalair. 2011.Kualitas Air. (Online),
(http://jurnalair.wordpress.com/2011/01/21/kualita
s-air/, diakses 03 Juni 2021)
KESIMPULAN
MPN adalah suatu teknik enumerasi pada mikrobia Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007 dalam Soni,
(dalam hal ini coliform fecal), pada suatu bahan Ahmad. 2010 Elements of Microbiology. Mc Graw
cairan. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu Hill Book Company. New York.
uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi https://youtu.be/SsXUE2CWEPU

Anda mungkin juga menyukai