Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ISOLASI DNA

DISUSUN OLEH:

PASYA ANTEN WIDURI ( 1207020052)

Praktikum Biologi Dasar (Kelompok 8)

Sa'adati Putri Nurul Abdi (1207020064)

Shakira Nurul Qur'ani Sum (1207020072)

Wahdan Al-Haq Fauzi Malik (1207020083)

Widia Tri Ayulia Putri (1207020084)

PROGRAM STUDI PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.Tujuan
1. Menjelaskan tingkat-tingkat tropik dari suatu ekosistem dan memberi contoh-contohnya.
2. Menjelaskan faktor-faktor lingkungan yang merupakan komponen penting pada ekosistem.
3. Menjelaskan kepentingan relatif dari spesies tertentu pada ekosistem.
4. Mengkonstruksi suatu model ilustrasi dari komponen ekosistem.
B.Dasar Teori
DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa
keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria, plastida dan sentriol. Molekul
DNA pada nucleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan tidak bercabang, sedangkan DNA yang
terletak pada mitokondria dan plastida berbentuk lingkaran (Suryo, 2012 : 59).
DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA secara sederhana dapat
dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik
maupun secara kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA
murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan.
Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus
menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen.
Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi
inti sel yang berisi DNA.
Setelah menunggu beberapa saat terjadi presipitasi pada lapisan atas bukan lapisan bawah, yang
menunjukkan bahwa DNA tidak larut dalam etanol tetapi larut dalam air. Ketika molekul DNA terlarut,
mereka tersebar dalam larutan sehingga tidak terlihat. Ketika molekul tersebut berpindah kedalam larutan
yang bukan pelarut meraka akan berkumpul/ menggumpal sehingga dapat dilihat. Presipitat DNA terlihat
seperti serabut-serabut putih yang terkumpul diatas permukaan larutan karena masa jenis etanol lebih
kecil dari pada masa jenis air. Etanol yang digunakan harus benar-benar dingin dan berasal dari lemari
pendingin, hal ini bertujuan untuk menyempurnakan presipitasi. Apabila etanol yang digunakan kurang
dingin, maka mengakibatkan pembentukan presipitat kurang sempurna.
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama) yang mengkode semua
informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini
tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung
membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di
nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap
yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida
saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu
dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel
makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai
pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah,
2005).
DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. Zubaidah (2004)
dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melauli tahapan-tahapan antara
lain: preparasi esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA
dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat
memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel
buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula.
Buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah
berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin
sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA
dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak
menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara
kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan
pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan
membran inti, salah satunya adalah deterjen.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya
mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada
membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk
karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen,
sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Machmud, 2006).

BAB II
METODE
A.Waktu Pengamatan
Praktikum Biologi Dasar mengenai Isolasi DNA dilakukan pada tanggal 2 januari
2021 yang bertempat di rumah masing-masing mahasiswa
B.Alat dan Bahan
● Gelas
● Sendok
● Saringan
● Plastik
● Alkohol
● Detergen Cair
● Garam
● Piisang Uli
● Buah Naga
● Tomat
● Stroberi
● Pisang Bangka
● Pisang Ambon
● Pisang Muli
● Mangga Cengkir
● Alpukat
● Jeruk Mandarin
C.Prosedur

Potong buah sebanyak 3 potong masukan


kedalam plastik,lalu hancurkan

Campur 1 sendok garam,1 sendok detergen cair


aduk dan tambahkan 3 sendok air

Campur larutan air,garam,dan detergen kedalam


plastik buah yg sudah dihancurkan diamkan 3
menit
Saring larutan tadi memggunakan saringan dan
simpan dalam gelas

Setelah tersaring tambahkan 3 sendok


alkohol,masukan alkohol melalui dinding gelas

Diamkan selama beberapa menit untuk melihat


awan dan benang DNA.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
D.Data
Nama buah Foto Hasil Pengamatan Deskripsi
● Pisang ambon Gumpalan
(Musa (benang-
acuminata benang)
Cavendish muncul
Subgroup setelah
menunggu
selama 3
menit 2 detik.
Gumpalan
menyebar
diseluruh
bagian
cairan.

● Mangga
cengkir Gumpalan
(Mangifera (benang-
indica L) benang)
muncul
setelah
menunggu
selama 2
menit 34
detik.
Gumpalan
mengendap.
● Pisang Bangka Gumpalan
( Musa (benang-
acuminata) benang)
muncul
setelah
menunggu
selama 3
menit 24
detik.
Gumpalan
mengapung
di
permukaan.

● Tomat
( Solanum
lycopersicum )

Gumpalan
(benang-
benang)
muncul
setelah
menunggu
selama 4
menit 24
detik.
Gumpalan
mengapung
di
permukaan.
● Pisang uli
( Musa Gumpalan
Paradisiaca L) (benang-
benang)
muncul
setelah
menunggu
selama
kurang lebih
3 menit.
Gumpalan
mengapung
berkelompok
di tengah.

● Buah naga
( Hylocereus
polyrhizus)

Gumpalan
(benang-
benang)
muncul
setelah
menunggu
selama
kurang lebiih
4 menit.
Gumpalan
tipis dan
berada di
permukaan.
● Pisang muli Gumpalan
(benang-
benang)
muncul
setelah
menunggu
selama
kurang lebih
4 menit.
Gumpalan
(benang-
benang)
mengapung.

● Strawberry
( Fragaria × Gumpalan
(benang-
ananassa)
benang)
muncul
setelah
menunggu
selama
kurang lebih
4 menit.
Gumpalan
(benang-
benang)
mengapung.
● Alpukat Gumpalan
( Persea (benang-
americana) benang)
muncul
setelah
menunggu
selama 6
menit 10
detik.
Gumpalan
mengapung
ditengah.

● Jeruk
mandarin
Gumpalan
( Citrus (benang-
reticulate) benang)
muncul
setelah
menunggu
selama
kurang lebih
4 menit 55
detik.
Gumpalan
mengapung
ditengah.

E.Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh buah dan deterjen terhadap kualitas DNA
yang dihasilkan dalam proses isolasi. Buah yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini ada
beberapa macam buah yaitu ada stroberi,buah naga,alpukat,tomat,pisang uli,pisang muli,pisang
bangkok,jeruk mandarin alpukat dan mangga cengkir.Sedangkan jenis deterjen yang dipakai
adalah deterjen cair. Hal yang pertama kami lakukan yaitu, menyiapkan buah yang akan di
tumbuk.
Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sumber
DNA yang dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Upaya untuk mengeluarkan DNA dari
sel dilakukan dengan merusak dinding dan membrane sel dan juga membran inti. Cara yang
digunakan untuk merusak membran-membran tersebut sangat beraneka ragam, misalnya dengan
pemblenderan atau penggerusan dengan mortal dan pistil. Selain perusakan secara fisik,
membrane dan dinding sel dapat pula dirusak dengan menggunakan senyawa-senyawa kimia.
Perusakan dinding sel dan membrane sel pada praktikum isolasi DNA kali ini dilakukan dengan
cara penggerusan. DNA yang didapatkan dalam pengamatan kali ini adalah DNA yang berupa
benang-benang halus.
Apabila dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini, macam buah yang
digunakan menunjukkan perbedaan yang nyata. Masing-masing buah untuk sumber DNA
menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna sesuai dengan warna asal
buah tersebut. Sepuluh macam buah yang digunakan dalam proses pengisolasian DNA kali ini
adalah jenis buah yang memiliki kadar air yang tinggi. Tidak ada perbedaan yang ditunjukkan
untuk perlakuan variasi jenis buah ini. Suatu sumber menyatakan bahwa dalam proses
pembuatan sumber DNA untuk isolasi DNA hendaknya jangan terlalu encer karena semakin
encer sumber DNA, DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit. Karena sel yang lisis di
dalam air tentunya lebih sedikit jika dibandingkan dengan sumber DNA yang lebih kental
(Anonim, 2005). Namun, masalah pengaruh keenceran terhadap hasil isolasi DNA dapat diatasi
dengan pengurangan jumlah air yang digunakan sehingga walaupun sumber DNA yang
digunakan adalah buah dengan kadar air tinggi, tetap dapat diperoleh ekstrak yang cukup
kental.Jeni buah yg digunakan juga berpengaruh pada waktu munculnya benang-benang DNA
tiap buah waktu munculnya berbeda-beda.

BAB IV
KESIMPULAN
F.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan,
bahwa :
1. Cara pengisolasian DNA dilakukan dengan cara mekanik dan kimiawi. Cara
mekanik dengan alat-alat yang berfungsi untuk menghancurkan membran sel.
Sedangkan secara kimiawi dengan penambahan-penambahan reagen, yaitu
detergent, NaCl, danalkohol dingin.
2.Tahap-tahap dalam isolasi DNA ada tiga. Tahap pertama dari isolasi DNA adalah
penghancuran dinding sel dengan cara memblender bahan, Tahap kedua isolasi
DNA adalah melisiskan sel dengan menambahkan detergent dan garam ke dalam
campuran. Pemberian detergent berfungsi untuk membuka atau memecah
membran sel (baik membran sitoplasma maupun membran nukleus. Tahap ketiga
adalah pemurnian DNA. Cara ini dilakukan dengan manambahkan alkohol dingin .
Alkohol berfungsi untuk memisahkan DNA dengan molekul-molekul lain,seperti
protein.

DAFTAR PUSTAKA

Arhan. 2009. Laporan Pratikum isolasi DNA.

http://endikdenibiotransmitther.blogspot.com/2009/01/praktikum-
isolasi-dna-buah.html)

http://endikdenibiotransmitther.blogspot.com/2009/01/praktikum-
isolasi-dna-buah-pisang-dan.html

Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA


UM.

Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Deterjen,


Penambahan Garam dan Ekstrak Nanas

(Ananas Comusus) terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam


Buah sebagai Topik

Praktikum Mata Kuliah Genetika. Skripsi tidak diterbitkan.


Malang: Program Sarjana Biologi.

Anda mungkin juga menyukai