GENETIKA
ISOLASI DNA
Disusun Oleh:
Kelas C/ Kelompok 4
UNIVERSITAS JEMBER
2018
I. JUDUL
Isolasi DNA
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode sederhana mengisolasi DNA buah-
buahan
2. Mengetahui efektifitas detergen/sabun yang digunakan untuk
isolasi DNA
III. TINJAUAN PUSTAKA
Dari hasil analisis kimia yang dilakukan sekitar empat puluh tahun
kemudian ditemukan bahwa asam nukleat ada dua macam, yaitu asam
deoksiribosa nukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam
ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Berdasarkan hasil studi
miskrokopis menunjukkan bahwa DNA terdapat di dalam kromosom,
yang waktu itu telah diketahui sebagai organel pembawa gen (materi
genetik). Akan tetapi, selain DNA di dalam kromosom juga terdapat
protein sehingga muncul perbedaan pendapat mengenai hakekat materi
genetik, DNA atau protein (Susanto, 2011).
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan
berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk
kehidupan secara seluler. DNA pada organisme tingkat tinggi seperti
manusia, hewan dan tumbuhan terdapat di dalam inti sel dan beberapa
organ lain di dalam sel seperti mitokondria dan kloroplast. Sehingga
penyebutan nama DNA juga didasarkan pada lokasi asalnya. DNA
genome inti (nuclear DNA genome) berasal dari inti sel, DNA genom
mitokondria (mitochondrial DNA genome) berasal dari mitokondria
serta DNA genom kloroplast berasal dari kloroplast (Hairuddin, 2013).
Isolasi DNA merupakan tahapan pekerjaan awal yang harus
dilakukan dalam berbagai pekerjaan analisis DNA. Keberhasilan
proses isolasi DNA seringkali sangat menetukan hasil pekerjaan
selanjutnya. Dalam proses isolasi DNA, kualitas DNA yang dihasilkan
akan sangan tergantung dengan sumber bahan yang dipergunakan.
Apabila memungkinkan, dalam persiapan isolasi DNA materi buah-
buahan contohnya sebaiknya diambil beberapa saat sebelum
pengamatan isolasi DNA (Maftuchah, dkk, 2017).
Pada umumnya isolasi DNA pada tahap awal menggunakan
nitrogen cair untuk melisis atau merusak dinding sel dapat
mengeluarkan semua isi sel, selanjutnya ditampung dalam larutan
penyangga yang berisi Tris HCl dan EDTA. Namun dinding sel juga
dapat dipecahkan dengan penggerusan menggunakan bufer ekstraksi
diikuti dengan penghangatan pada suhu 65°C. Bahan detergen seperti
sodium dodecil sulfat (SDS), sarkosil, dan CTAB dapat digunakan
untuk proses lisis (Sundari, 2017).
Metode isolasi DNA untuk mendapatkan template DNA yang akan
digunakan dalam polymerase chain reaction (PCR) telah mengalami
perkembangan mulai dari cara konvensional menggunakan larutan
penyangga yang disiapkan sendiri hingga cara terkini menggunakan kit
komersial. Penggunaan kit komersial berbasis formulasi larutan
penyangga saat ini banyak dilakukan karena lebih efisien dan praktis.
Teknik PCR mensyaratkan komponen templat DNA
yang digunakan memiliki kemurnian dan konsentrasi tinggi sehingga
amplifikasi dapat berlangsung optimum. Tingkat kemurnian,
konsentrasi, dan kualitas DNA sangat ditentukan (Syahputra, dkk,
2016).
Penggunaan buffer CTAB sebagai pengganti nitrogen cair untuk
ekstraksi dapat menghasilkan produk DNA yang berkualitas yang
ditunjukkan oleh pita DNA genom. Produk isolasi DNA yang
berkualitas baik ditunjukkan dengan pita DNA yang terlihat tebal dan
bersih bila divisualisasi menggunakan gelDoc elektroforesis. Setelah
proses elektroforesis DNA genom dan dihasilkan pita DNA yang
berkualitas dilanjutkan proses PCR, yaitu metode in vitro yang secara
cepat dapat mengcopi sekuen-sekuen DNA target yang ada di dalam
whole genom DNA. Selanjutnya dilakukan amplifikasi DNA dengan
menggunakan PCR-RAPD (Sundari, 2017).
V. HASIL PENGAMATAN
Kel. Buah Sabun Gambar Keterangan Waktu
1 Tomat Surf +++ 10 detik
Mama + 20 detik
Lime
2 Pepaya Rinso + 1,03
menit
Wing ++ 1, 05
menit
3 Pir Wing ++ 2, 39
menit
Sunlight + 3, 53
menit
4 Tomat Bukrim + 2,05
menit
Sunlight + 1, 53
menit
Keterangan :
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Isolasi DNA dapat dilakukan dengan cara lisis atau merusak
dinding dan membrane sel dan juga membrane inti sel. Perusakan ini
dapat dilakukan dengan perombakan, penggerusan atau cara lainnya.
7.2 Saran
Semoga mendapatkan hasil yang terbaik dari materi dan
praktikum yang sudah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Maftuchah, M.P, Dr. Ir. Aris Winaya, M.M, M.Si, dan Ir. Agus Zainudin,
M.P. 2014. Teknik Dasar Analisis Biologi Molekuler. Yogyakarta:
Deepublish.
Syahputra, Ade, Kikin Hamzah Mutaqin, dan Tri Asmira Damayanti. 2016. Komparasi
Metode Isolasi DNA Patogen Antraknosa dan Bulai untuk Deteksi PCR.
Vol. 12 (4): 124-132.
LAMPIRAN
1. Tomat
MAMALIME SURF
2. Papaya
RINSO WINGS
3. Pir
SUNLIGHT WINGS
4. Tomat
BUKRIM SUNLIGHT
5. pepaya
SUNLIGHT
RINSO
6. pir
MAMALIME RINSO