Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

GENETIKA

ACARA III

ISOLASI DNA SEDERHANA

DISUSUN OLEH:

NAMA : Debby Nuradelia

NIM : E1A020015

KELAS : A/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
ACARA III

ISOLASI DNA SEDERHANA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : a. Untuk mengetahui cara atau metode
mengisolasi DNA pada buah.
b. Untuk mengetahui keefektifan deterjen
dan buah pada percobaan isolasi DNA

2. Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 02 Juni 2022


3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi 2 FKIP,
Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan polinukleotida untai
ganda yang memiliki karakteristik komponen penyusun antara lain gula
deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen (adenin, guanin, timin dan
sitosin). Untai DNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang terhubung
melalui ikatan fosfodiester yang terbentuk diantara gula pentosa dan gugus
fosfat. Sedangkan, untai ganda DNA terhubung melalui ikatan hidrogen yang
terbentuk diantara pasangan basa nitrogen. Pasangan basa nitrogen pada DNA
meliputi adenin dan timin (dua ikatan hidrogen) serta guanin dan sitosin (tiga
ikatan hidrogen) (Nur'aini, dkk, 2019: 95).
Secara Bahasa, Deoxyribo nucleic Acid (DNA) tersusun dari kata-
kata “deocyribosa” yang berarti gula pentosa, 1 “nucleic” yang lebih dikenal
dengan nukleat berasal dari kata “nucleus” yang berarti inti serta “acid” yang
berarti zat asam. Secara terminologi DNA merupakan persenyawaan kimia
yang paling penting, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya
atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya. DNA adalah bahan kimia utama yang berfungsi sebagai penyusun
gen yang menjadi unit penurunan sifat (Hereditas) dari induk kepada
keturunannya (Efendi, 2020:148).
Isolasi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari sel (ekstraksi
atau lisis). Dalam mengisolasi DNA, dilakukan homogenisasi dan
penambahan buffer lisis ataupun buffer ekstraksi untuk mencegah kerusakan
DNA (Yuwono, 2008). Pada sel eukariot, DNA berada pada inti sel/nukleus,
mitokondria dan atau kloroplas sedangkan pada sel prokariot DNA berada
dalam suatu area tertentu yang disebut nukleoid namun tidak mempunyai
membran inti (Setiawan, dkk, 2021:485).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Gelas beaker.
b. Gelas kimia.
c. Mortal.
d. Pengaduk.
e. Penyaring.
f. Pipet tetes.
g. Pisau.
h. Spatula.
i. Tabung reaksi.
2. Bahan.
a. Alkohol 95%.
b. Aquades.
c. Deterjen.
d. Ekstrak Buah ( Mentimun, pisang, semangka).
e. NaCl.

D. LANGKAH KERJA
Adapun langkah kerja dari praktikum ini, adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu.
2. Menghaluskan daging buah mentimun, pisang, dan semangka
menggunakan mortar lalu campurkan 150 ml aquades dan melarutkan 4ml
deterjen cair ke dalam 60ml aquades dan aduk atau goyangkan selama 10
menit.
3. Menyaring campuran aquades dan buah yang telah dihaluskan
menggunakan saringan.
4. Mencampurkan masing-masing 4 ml deterjen dan ekstrak buah.
5. Menambahkan 1 spatula NaCl dan aduk selama 10 menit sampai diperoleh
campuran homogen.
6. Memasukkan 6 ml hasil penyaringan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 5 ml alkohol 95%.
7. Mengamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan,
bentuk, warna, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk.
8. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang sudah digunakan.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel hasil pengamatan
No. Nama Bahan Gambar DNA Keterangan
1. Mentimun (Cucumis • Waktu : 6 menit.
sativus) • Bentuk : kabut.
• Warna : Gradasi
warna

2. Pisang (Musa • Waktu : 10 detik.


paradisiaca) • Bentuk : Kapas.
• Warna : Putih
kekuning-kuningan.
3. Semangka (Citrullus • Waktu : 1 menit.
lanatus) • Bentuk : bulat seperti
gelembung.
• Warna : merah agak
bening.

F. PEMBAHASAN
Praktikum isolasi DNA sederhana ini memiliki tujuan untuk
mengetahui cara atau metode mengisolasi DNA pada buah dan untuk
mengetahui keefektifan deterjen dan buah pada percobaan isolasi DNA.
Isolasi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari sel (ekstraksi atau lisis).
Dalam mengisolasi DNA, dilakukan homogenisasi dan penambahan buffer
lisis ataupun buffer ekstraksi untuk mencegah kerusakan DNA. Pada sel
eukariot, DNA berada pada inti sel/nukleus, mitokondria dan atau kloroplas
sedangkan pada sel prokariot DNA berada dalam suatu area tertentu yang
disebut nukleoid namun tidak mempunyai membran inti. DNA dipisahkan
dari membran pembungkusnya dan juga bahan organik lain yang ada dalam
suatu sel. Pemisahan DNA tersebut adalah bagian dari isolasi DNA.
Isolasi DNA secara sederhana dimulai dengan melakukan lisis terhadap
dinding sel, membran plasma, serta membran pembungkus DNA. Tahap ini
bisa dilakukan dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia. Isolasi DNA
didefinisikan sebagai suatu teknik yang dilakukan untuk mendapatkan DNA
murni, tanpa pengotor lain seperti senyawa protein, fenol, lemak, karbohidrat,
dan RNA dari sel. Lisis dinding sel secara mekanik dapat dikerjakan dengan
memblender ataupun menggerus bagian makhluk hidup dengan mortar.
Penambahan detergen serta garam dapur atau NaCl untuk mengkondisikan
plasmolisis sel merupakan salah satu metode lisis secara kimia.
Percobaan isolasi DNA sederhana ini dilakukan pada 3 buah berbeda
yaitu Mentimun (Cucumis sativus), Pisang (Musa paradisiaca), dan Semangka
(Citrullus lanatus) yang dilakukan dengan cara melakukan penghancuran dan
penyaringan buah terlebih dahulu. Fungsi dari penghancuran dan penyaringan
buah ini untuk menghancurkan dan memisahkan DNA dengan partikel lain
yang tidak diinginkan. Proses inu harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga
tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Kemudian, dicampurkan dengan
larutan detergen sebagai pengganti senyawa kimia yang berfungsi merusak
dinding dan membran sel. Selain itu, ditambahkan juga garam atau NaCl dan
alkohol 95% kedalam larutan. Garam atau NaCl memiliki fungsi untuk
melarutkan DNA karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu
membentuk DNA fosfat negatif dengan kutub. Kutub ini dapat menyebabkan
saling molekul-molekul untuk menolak satu sama lain sehingga pada saat
ikatan ion Na terbentuk dengan DNA fosfat negatif, maka DNA tersebut akan
terkumpul. Sedangkan alkohol 95% memiliki fungsi untuk melarutkan protein
yang mengandung untaian DNA. Biasanya dalam isolasi DNA itu
menggunakan etbr (ethidium bromida).

G. PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan isolasi DNA
sederhana ini, yaitu:
a. Cara atau metode mengisolasi DNA pada buah ini dilakukan
menggunakan teknik atau metode isolasi DNA yang sangat
sederhana yaitu kitchen preparation, dimana pada metode ini
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti
pada praktikum kali ini.
b. Percobaan isolasi DNA menggunakan buah dan deterjen pada
praktikum ini dinilai cukup efektif dan sederhana karena dapat
terlihat langsung DNA pada buah tanpa ada campuran dari
senyawa kimia.
2. Saran
Sebaiknya durasi waktu pelaksanaan praktikum ditambah lebih
lama agar pengamatan yang dilakukan lebih lama dengan hasil yang lebih
jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Y. (2020). Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.

Setiawan, W. A., Handayani, K., & Kanedi, M. (2021). Pelatihan analisis dna
secara sederhana untuk praktikum biologi bagi guru ipa sma di
bandar lampung. Jurnal Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Nur'aini, S., Mukaromah, A. S., & Muhlisoh, S. (2019). Pengenalan


deoxyribonudeic acid (dna) dengan marker-based augmented
reality. Walisongo Jurnal of Information Technology, 1(2).
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai