Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GENETIKA

“ANALISIS TURUNAN SIFAT KELUARGA DARI GENERASI


KE GENERASI”

DISUSUN OLEH:

NAMA : Debby Nuradelia

NIM : E1A020015

KELAS : A/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


dengan taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul ”ANALISIS TURUNAN SIFAT KELUARGA DARI GENERASI KE
GENERASI”. Sholawat teriring salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
hingga zaman yang terang benderang.

Tujuan disusunnya makalah ini diharapkan agar dijadikan sebagai wawasan


terhadap mata kuliah genetika mengenai pembahasan tentang turunan sifat. Kami
sangat berharap makalah ini nantinya dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Demikianlah makalah ini saya susun,
jika ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.

Mataram, 24 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH GENETIKA ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

ABSTRAK ...........................................................................................................................v

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 3

C. Tujuan ...................................................................................................................... 3

D. Manfaat .................................................................................................................... 3

E. Batasan Masalah....................................................................................................... 3

BAB II ................................................................................................................................ 3

KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................................... 4

A. Kajian Teoritis .......................................................................................................... 4

B. Kajian Empiris ......................................................................................................... 6

C. Hipotesis .................................................................................................................. 7

D. Teknik Penulisan ...................................................................................................... 7

BAB III ............................................................................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 8

A. Hasil......................................................................................................................... 8

B. Pembahasan.............................................................................................................. 8

iii
BAB IV ............................................................................................................................. 12

PENUTUP ........................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12

B. Saran ...................................................................................................................... 12

C. Rekomendasi .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

iv
ANALISIS TURUNAN SIFAT KELUARGA DARI GENERASI KE
GENERASI

Oleh:

DEBBY NURADELIA

E1A020015

ABSTRAK

Makalah ini berjudul analisis pembawaan sifat dari keluarga kedua orang tua
dari generasi ke generasi. Bertujuan untuk mengetahui turunan sifat dalam silsilah
keluarga dari generasi ke generasi. Disini penulis mengambil hipotesis keturunan
dengan warna kulit sawo matang dan keturunan dengan rambut lurus. Teknik
penulisan yang digunakan deskriftif kualitatif yang dikembangkan oleh I Made
Winartha. Metode analisis deskriptif kualitatif ini merupakan metode menganalisis,
menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang
dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti
yang terjadi di lapangan. Hasil hipotesis memperlihatkan sifat-sifat turunan dari
keluarga bapak lebih dominan dari keluarga ibu. Dengan demikian, hipotesis dapat
terpenuhi karena turunan sifat dominan dari keluarga bapak dan turunan sifat resesif
dari keluarga ibu.

Kata Kunci: Genetika, Turunan Sifat,

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika merupakan cabang ilmu dari biologi yang mencoba menjelaskan
persamaan dan perbedaan sifat yang diturunkan pada makhluk hidup. Selain itu,
genetika juga mencoba menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang
diturunkan atau diwariskan dari induk kepada turunan nya, bagaimana mekanisme
materi genetika itu diturunkan, dan bagaimana peran materi genetika tersebut.
Konsep Genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana
sifat diturunkan menjadi lebih luas lagi yakni ilmu yang mempelajari tentang materi
genetik. Secara luas genetika membahas: 1) struktur materi genetik, meliputi: gen,
kromosom, DNA, RNA, plasmid, episom, dan elemen tranposabel, 2) reproduksi
materi genetik, meliputi: reproduksi sel, replikasi DNA, reverse transcription, rolling
circle replication, cytoplasmic inheritance, dan Mendelian inheritance, 3) kerja materi
genetik, meliputi: ruang lingkup materi genetik, transkripsi, modifikasi pasca
transkripsi, kode genetik, translasi, konsep one gene one enzyme, interaksi kerja gen,
kontrol kerja gen pada prokariotik, kontrol kerja gen pada eukariotik, kontrol genetik
terhadap respon imun, kontrol genetik terhadap pembelahan sel, ekspresi kelamin,
perubahan materi genetik, 4) perubahan materi genetik, meliputi: mutasi, dan
rekombinasi, 5) genetika dalam populasi, dan 6) perekayasaan materi genetik.
Keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk
hidup dalam satu spesies. Pengetahuan tentang keragaman genetik sangat penting
karena akan memberikan suatu informasi dasar suatu generasi ke generasi berikutnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan mempermudah mendeteksi keragaman genetik
suatu individu berbasis molekuler. Keanekaragaman genetik dipengaruhi oleh
perkawinan antara sel telur jantan dan betina. Dalam perkawinan akan menghasilkan
keturunan yang mempunyai bentuk fisik dan sifat yang mirip dengan orang tua. Hal
1
ini terjadi karena sifat yang terdapat pada gen dalam nukleus sel sperma akan
bergabung dengan gen dalam nukleus sel telur. Dari perkawinan itu akan
menghasilkan suatu individu yang di dalamnya terdapat gabungan dari sifat-sifat gen
tersebut. Hal ini dapat kita lihat di dalam keluarga kita sendiri, silsilah keluarga dapat
memberikan kita jawaban atas apa yang ada pada diri kita terutama fisik. Silsilah
keluarga memiliki informasi yang menyatakan hubungan antar anggota yang
kompleks. Dalam bidang kedokteran, silsilah keluarga digunakan untuk membantu
diagnosa suatu penyakit seperti penyakit turunan. Para ahli genealog dapat
menggunakan silsilah keluarga untuk menemukan dan menganalisis fakta-fakta
menarik tentang sejarah keluarga, seperti pola penamaan, persaingan antar saudara,
atau peristiwa penting seperti golongan darah, rambut, warna kulit, bentuk tubuh dan
lain-lain.
Kita dapat melihat bahwa genetika adalah suatu ilmu yang abstrak dimana
umumnya dimulai dari rangkaian hipotesis dalam pikiran para ahli genetika dan
kemudian diidentifikasi dalam bentuk fisik. Manusia adalah salah satu makhluk hidup
dengan bentuk yang sebaik-baiknya yang berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya.
Namun, setiap makhluk hidup memiliki sejumlah kromosom yang berbeda.
Kromosom membawa gen-gen yang menyusun sebuah kode yang menentukan sifat-
sifat makhluk hidup. Kromosom dibentuk dari ulir molekul DNA. Jumlah kromosom
di antara berbagai makhluk hidup beragam. Misal, manusia memiliki jumlah 46
kromosom, lalat buah memiliki 8 kromosom sedangkan sejenis pakis memiliki 1.260.
Penciptaan manusia harus dipahami melalui tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan, di mana dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut
manusia mengalami interaksi atau hubungan yang saling mempengaruhi antara
kemampuan dasar atau pembawaan dengan kemampuan yang diperoleh, yaitu melalui
belajar dan pengaruh dari lingkungan. Penting untuk dipahami bahwa perkembangan
adalah proses perubahan kualitatif yang lebih menekankan pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah, meskipun bukan organ-organ jasmaniah itu sendiri,

2
melainkan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang ada pada organ organ
fisik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
sebagai berikut:
Bagaimanakah turunan sifat dalam silsilah keluarga dari generasi ke generasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti dapat mengambil tujuan
sebagai berikut:
Untuk mengetahui turunan sifat dalam silsilah keluarga dari generasi ke
generasi.

D. Manfaat
1. Untuk menyelesaikan tugas perkuliahan materi genetika.
2. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar.
3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang materi
genetika.

E. Batasan Masalah
1. Penulis membahas tentang turunan sifat dalam silsilah keluarga.
2. Penulis membahas tentang silsilah keluarga dari keluarga kedua orang tua.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Keluarga
Menurut Raisner, Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua
orang atau lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, Ibu, kakak dan nenek. Berbeda halnya dengan pernyataan
di atas yaitu definisi mengikut Duval, menurutnya keluarga merupakan
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota
keluarga. Selanjutnya pengertian menurut Departemen Kesehatan RI, keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Pengertian Genetika
Ahli genetika kenamaan Theodosius Dobzhansky menyatakan bahwa
nothing in biology is understandable except in the light of genetiks (Ayala,
dkk., 1984 dalam Corebima, 2010). Dikatakan lebih lanjut bahwa genetika
adalah inti dari biologi. Berkenaan dengan hal ini dikemukakan bahwa dalam
genetika ditemukan kerangka berpikir yang menjelaskan keanekaragaman
kehidupan maupun proses-prosesnya. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Ayala, dkk. (1984) dan Gardner,dkk. (1991) bahwa dewasa ini genetika
dikenal sebagai inti utama dari biologi modern. Russel dalam Corebima (2010)
menyatakan genetika sudah lama dikenal sebagai salah satu bidang kunci
dalam biologi; dan menurut Klug dan Cummings (2000), dibanding genetika
tidak ada satupun bidang lain yang lebih berperan membentuk pengetahuan

4
kita tentang hal ihwal hidup.
Corebima (2010) menyatakan hubungan antara genetika dan fisiologi. Kajian
fisiologi apa pun (tumbuhan, hewan, manusia atau yanglainnya) sebenarnya
merupakan kajian ekspresi gen. Seperti diketahui substansi pokok kajian
fisiologi adalah reaksi-reaksi biokimia di dalam sel. Setiap reaksi biokimia
dalam sel mutlak membutuhkan enzim sebagai biokatalisator, sedangkan
seperti diketahui biosintesis protein penyusunenzim merupakan proses
translasi kode-kode genetika pada RNA-d yang sebelumnya ditranskripsikan
dari gen.
J G. Mendel adalah orang yang pertama kali mengetengahkan satu
mekanisme pewarisan sifat menurun melalui eksperimen di bidang genetika.
Berdasarkan percobaan itu maka teori para ilmiah dari genetika saat itu yakni
The Blending Theory of Inheritance tidak benar. Sebelum Mendel melakukan
percobaan penyilangan dengan tanaman kapri (Pisum sativum) para ahli telah
mempunyai pemikiran tentang adanya kehidupan yang berkesinambungan,
yang membawa faktor keturunan dari generasi ke generasi. Tetapi mereka
tidak melakukan percobaan seperti yang dilakukan oleh Mendel dan
disamping itu peralatan ilmiah yang dapat dipakai untuk membuktikan
pemikiran mereka belum ada. Mendel berhasil membuktikan bahwa
pemindahan sifat melainkan merupakan pola yang dapat diperkirakan. Dasar
pemikiran Mendel inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk memperoleh
sifat-sifat yang diinginkan dengan melakukan hibridisasi. Berdasarkan jasanya
dalam melakukan studi genetika dengan melakukan persilangan pada kacang
polong Mendel mendapat julukan sebagai Bapak Genetika.
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan
sifat secara genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum tersebut
terdiri dari dua bagian :

5
1. Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari
hukum segregasi : Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap
pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang
terbentuk.
2. Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau
independent assortment) Isi dari hukum pasangan bebas : Segregasi suatu
pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya,
sehingga di dalam gametgamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan
kombinasi gen-gen secara bebas(Cahyono 2011).

B. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel (1856 – 1863) yaitu
melakukan pengujian dan pembudidayaan lebih dari 28.000 tanaman kacang. Dan
keberhasilan Mendel dalam penelitiannya yaitu dengan kacang ercis sebagai titik
awal perkembangan di bidang pewarisan sifat pada makhluk hidup. Mendel meninjau
satu persatu sifat pada kacang ercis, kemudian mengamati dua sifat sekaligus secara
bersamaan. Ia menemukan bahwa suatu tanaman mewariskan sifat-sifat keturunan
yang berasal dari induknya. Ia juga melakukan hibridasi, yaitu melakukan
perkawinan silang dengan sifat-sifat yang berbeda dari karakter yang sama.
Kemudian, tanaman yang diperoleh setelah hibridasi pertama melakukan
penyerbukan sendiri untuk memperoleh generasi kedua. Dari percobaan tersebut,
Mendel mengembangkan dua hukum, yaitu Hukum Mendel I (Hukum segregasi atau
hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen yang berpasangan) dan Hukum Mendel II
(Hukum pengelompokkan gen secara bebas atau asortasi).

6
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang di angkat maka dapat di ambil hipotesis sebagai
berikut:
1. Keturunan dengan warna kulit sawo matang.
2. Keturunan dengan rambut lurus.

D. Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang di gunakan pada penulisan makalah ini yaitu teknik
kualitatif deskripsif yang di lakukan dengan cara mewawancarai sumber untuk
memperoleh data yang di inginkan terkait rumusan masalah yang sedang di bahas.

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Silsilah Keluarga (Lampiran 1).

B. Pembahasan
Pewarisan suatu sifat diawali oleh tahap pembagian materi genetik. Proses
pembagian materi genetik melalui pembagian kromosom melibatkan pembelahan
meiosis yang terjadi pada gametogenesis. Gametogenesis terjadi sebagai tahapan
awal dalam membagi kromosom dan meneruskannya ke keturunan berikutnya untuk
tujuan utama menjamin kelestarian makhluk hidup di muka bumi. Seluruh proses
rangkaian pewarisan sifat menjadi jelas sejak Mendel mengemukakan hasil
penelitiannya melalui Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.
Persilangan sifat-sifat (fenotip dan genotip), perlu kita ketahui apa itu genotip
dan fenotip. Genotipe adalah tipe gen yang berlokus pada kromosom untuk sifat
tertentu disimbolkan dengan pasangan huruf yang berupa inisial dari nama sifat
(dominan) yang sedang ditinjau. Contoh : AA, Aa, aa, AABB, AaBb, aabb. Dan
Fenotipe adalah hasil dari ekspresi suatu gen berupa sifat yang nampak pada
morfologi atau yang berperan dalam fisiologi. Contoh sifat yang nampak pada
morfologi ; batang tinggi, batang rendah dan lain-lain. Contoh sifat yang berperan
dalam fisiologi; enzim, aktivitas enzim, dan protein-protein lain yang berperan dalam
fisiologi maupun mempengaruhi secara psikologi. Dan dalam mencari fenotip dan
genotip perlu kita ketahui beberapa istilah yaitu Gamet, dominan, resesif, parental,
filial, F1 dan F2. Gamet adalah sel kelamin. Dominan adalah sifat gen yang selalu
nampak atau muncul, disimbolkan dengan huruf besar. Dan Resesif adalah sifat gen
yang tidak terekspresi dalam kondisi heterozigot karena tertutup oleh pengaruh gen
dominan, hanya akan nampak atau terekspresi apabila dalam kondisi homozigot

8
resesif yang disimbolkan dengan huruf kecil. Parental (P) artinya induk atau orang tua.
Filial (F), artinya keturunan yang terdiri atas antara lain; F1 = keturunan pertama
(anak). F2 = keturunan kedua (cucu). Selain itu, terdapat juga persilangan dihibrid
dan monohibrid. Persilangan dihibrid adalah suatu persilangan (pembastaran) dengan
dua sifat beda, sedangkan persilangan monohibrid adalah suatu persilangan
(pembastaran) dengan satu sifat beda.
Silsilah keluarga adalah susunan nama anggota keluarga dari beberapa
generasi baik dari keluarga inti atau keluarga besar. Silsiah keturunan
menggambarkan informasi mengenai asal-usul hingga nama nenek moyang. Selain
itu, silsilah keluarga sendiri dapat memberikan informasi mengenai sifat-sifat yang di
turunkan dari generasi pertama ke generasi berikutnya. Adapun deskripsi dari silsilah
keluarga di atas yaitu di mulai dari silsilah pihak keluarga bapak: pasangan canggah
yang melahirkan buyut dan menikah dengan buyut yang berasal dari Kumbung,
Kuripan Utara dan melahirkan Nenek (Muniah) yang menikah dengan Kakek (Afan)
dan melahirkan bapak (Mustakim) yang kemudian menikahi ibu (Ramlah) dari Dusun
Lendang sembe dan melahirkan empat orang anak, anak-1 (Dessyna Mustika), anak-2
(Dea Pazira Rahayu), anak-3 (Debby Nuradelia) saya sendiri, dan anak-4 (Dede
Musfaika Adam). Kemudian silsilah keluarga dari pihak ibu: pasangan Canggah yang
berasal dari Kumbung, Kuripan Utara melahirkan buyut yang kemudian menikah
dengan buyut yang juga berasal dari Kumbung, Kuripan Utara, melahirkan Kakek
(Sa'aq) yang menikah dengan Nenek (Isah) dari desa Pelulan, Kuripan dan
melahirkan ibu (Ramlah) yang kemudian bertemu dengan bapak (Mustakim) yang
kemudian menikah dan melahirkan empat orang anak, anak-1 (Dessyna Mustika),
anak-2 (Dea Pazira Rahayu), anak-3 (Debby Nuradelia) saya sendiri, dan anak-4
(Dede Musfaika Adam).
Persilangan yang digunakan kali ini yaitu persilangan dihibrid. Persilangan
dihibris adalah suatu persilangan dengan dua sifat beda. Berikut persilangan sifat
fenotip dan sifat genotip orang tua sebagai berikut:

9
Dimisalkan gen bapak = M (kulit sawo matang) dominan terhadap ibu = m (kulit
putih cerah) dan gen bapak = R (rambut lurus) dominan terhadap ibu = r (rambut
keriting).
Berikut diagram perkawinan pada dua sifat beda (dihibrid):
P1 = MMRR X mmrr
(Kulit sawo matang,rambut lurus) (Kulit putih cerah,rambut keriting)
Gamet = MR mr
F1 = MmRr (Kulit sawo matang,rambut lurus)
P2 = F1 X F1
MmRr X MmRr
Gamet = MR, Mr, mR, mr
F2 =
Bapak
MR Mr Mr Mr
Ibu

MR MMRR MMRr MmRR MmRr

Mr MMRr MMrr MmRr Mmrr

Mr MmRR MmRr MmRR mmRr

Mr MmRr Mmrr MmRr Mmrr

Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid sebagai berikut:

Kulit sawo matang, rambut lurus : Kulit sawo matang, rambut keriting : Kulit putih
cerah, rambut lurus : Kulit putih cerah, rambut keriting = 9 : 3 : 3 : 1.
Hasil yang didapatkan dapat memberikan informasi berupa fakta bahwa
keturunan pada generasi ke-5 mewarisi sifat-sifat keturunan yaitu anak ke-1 (Dessyna

10
Mustika) memiliki warna kulit sawo matang dengan rambut lurus, anak ke-2 (Dea
Pazira Rahayu) memiliki warna kulit putih cerah dengan rambut lurus, anak ke-3
(Debby Nuradelia) saya sendiri memiliki warna kulit kuning langsat dengan rambut
keriting, dan anak ke-4 (Dede Musfaika Adam) memiliki warna kulit sawo matang
dengan rambut lurus. Keempat anak mewarisi sifat dominan dari bapak (Mustakim)
yaitu kulit sawo matang dengan rambut lurus. Sifat dominan yang di warisi yaitu
pada anak ke-1,2,4 sedangkan sifat resesif di warisi kepada anak ke-3 yaitu saya
sendiri.
Persamaan sifat fenotip antara induk dengan keturunannya terjadi karena
dalam tubuh setiap makhluk hidup seperti manusia maupun hewan ada yang namanya
sel somatik. Sel somatik ini memiliki sifat yang diploid yang artinya sel tersebut
memiliki dua sel kromosom, jadi masing –masing orang tua akan mewariskan satu sel
kromosom pada anaknya. Di dalam sel ada organel sel yang disebut inti. Di dalam
inti ada kromosom-kromosom yang berisi materi genetik dan bisa disebut DNA. Di
dalam untaian DNA-DNA ada gen, nah gen inilah yang nantinya yang menentukan
sifat anaknya. Identitas gen tidak akan berubah meskipun nantinya terjadi
pembelahan mitosis dan meiosis pada sel. Pembelahan mitosis adalah tipe
pembelahan sel sehingga menghasilkan 2 sel anakan yang secara genetis sama.
Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk tersebut memiliki susunan genetika yang
sama dengan induknya dan pembelahan sel secara meiosis juga disebut sebagai
pembelahan reduksi. Hal ini disebabkan karena pada prosesnya, jumlah kromosom
sel akan menjadi setengah dari jumlah awal selama pembentukan gamet. Sifat yang
dibawa gen akan selamanya begitu. Bahkan saat meiosis terjadi, dua sel kromosom
yang berasal dari kedua induk memisahkan diri secara bebas. Dua sel kromosom ini
kemudian akan berkelompok secara bebas dengan kromosom lain yang tidak
homolog. Dimana kromosom tersebut tidak berpasangan dengan kromosom yang
berasal dari gen yang sama.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat
yang diturunkan dari generasi ke generasi lebih dominan mewarisi sifat dari keluarga
bapak yaitu kulit sawo matang dengan rambut lurus daripada mewarisi sifat-sifat dari
keluarga ibu yaitu kulit putih cerah dengan rambut keriting.

B. Saran
Terkait dengan hal tersebut, perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan
upaya peningkatan dalam mengumpulkan informasi tentang seluruh anggota keluarga
dari generasi terdahulu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

C. Rekomendasi
1. Dalam menggambarkan bagan atau silsilah keluarga yang sekarang sudah cukup
baik, hanya saja perlu ada peningkatan yaitu melalui media yang lebih akurat
agar informasi tentang generasi terdahulu dapat diketahui hingga generasi
selanjutnya dengan benar.
2. Dalam makalah ini, saya merekomendasikan pengambilan teori terkait genetika
dari referensi yang saya gunakan karena setiap buku memiliki penjelasan tentang
genetika.

12
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. L. (2015). Biologi. Palembang: Depdikbud.


Arsal, A. F. (2018). Genetika I arif memahami kehidupan. Makasar: Badan Penerbit
UNM.
Artadana, I. B. M., & Savitri, W. D. (2018). Dasar-Dasar Genetika Mendel dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Candrabiantara, C., Siahaan, D. O., & Yuhana, U. L. (2013). Rancangan bangun
aplikasi visualisasi silsilah keluarga berbasis ontologi. Jurnal Teknik Pomits,
2(1). ISSN: 2337-3539 (2301-9271).
Carlen, C. Y., Yuda, I. P., & Zahida, F. (2015). Keanekaragaman genetika dan
identifikasi jenis kelamin lonchura fuscans secara molekuler. Jurnal
Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Efendi, Y. (2020). Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.
Harvey, D., Bryan, K., & Day Trefor. (2020). Genetika Manusia. Bandung: PT. Pakar
Raya.
Indrawan, M., Primack, R. B., dan Supriatna, J. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Nusantari, E. (2015). Genetika belajar genetika dengan mudah dan komprehensif.
Yogyakarta: deepublish.
Wahid, A., & Halilurrahman, M. (2019). Keluarga institut awal dalam membentuk
masyarakat berperadapan. Jurnal Studi Keislaman, 5(1). ISSN 2579-5503.

13
LAMPIRAN 1

SILSILAH KELUARGA
Keluarga Bapak Keluarga Ibu

Canggah 1 Canggah 2 Canggah 1 Canggah 2

Buyut 1 Buyut 2
Buyut 1 Buyut 2

Nenek Kakek Nenek Kakek

Bapak Ibu

Anak 1 Anak 2 Anak 3 Anak 4

14

Anda mungkin juga menyukai