OLEH :
SMA N 1 SINGARAJA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “TugasPortopolio Subtansi Genetika
dan Pembelahan Sel” selesai tepat waktu. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas dari ibu Dra. Ida Ayu Putu Suastini, selaku guru biologi yang mengajar di kelas XII
MIPA 7
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Ida Ayu Putu Suastini, teman, dan keluarga yang telah memberikan
arahan dan dukungan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini sangat jauh dari sempurna. Maka
itu penulis mengharapkan suatu saran yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya. Semoga penelitian yang
sederhana ini mampu memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Daftar Gambar.................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 1-3
1.3. Tujuan................................................................................................ 3
Bab II Pembahasan
2.1. Latihan 1...............................................................................................4-6
2.2. Latihan 2............................................................................................... 7-11
Daftar Pustaka................................................................................................... 12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.1 Down Syndrome pada Bayi........................................................ 4
Gambar 2.1.2 DNA Test.................................................................................... 5
Gambar 2.2.1 Kanker......................................................................................... 7
Gambar 2.2.2 Bakteri.........................................................................................10
Gambar 2.2.3 Perbedaan Sel Haploid dan Diploid............................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Manusia tersusun oleh berjuta-juta sel yang kemudian membentuk
jaringan-jaringan lalu akan berlanjut menjadi organ dan sistem organ danbarulah
kemudian menjadi individu (makhluk hidup). Setiap sel yang menyusun tubuh
manusia mempunyai fungsi dan perannya masing-masing, salah satu sel yang
sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia selanjutnya adalah sel
yang mengatur dan berperan dalam hal reproduksi karena salah satu ciri makhluk
hidup adalah mampu berkembang biak. Pada saat berkembang biak sebagian sifat
individu akan diwariskan kepada keturunannya. Sebagai contoh, orang yang
berambut keriting mungkin akan memiliki anak berambut keriting juga. Buah
mangga yang rasanya manis kemungkinan juga akan menghasilkan biji yang nanti
dapat tumbuh menjadi pohon mangga yang menghasilkan buah yang manis juga.
Bagaimana cara sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu individu dapat diwariskan
pada keturunannya? Bahan atau substansi apa yang dapat membawa sifat suatu
individu tersebut diwariskan kepada keturunannya? Di dalam biologi terdapat
cabang ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat dari suatu individu kepada
keturunannya, yaitu genetika. Dalam genetika, juga dipelajari faktor atau
substansi genetika yang membawa sifat-sifat dari induk ke keturunannya. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi,
sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel
somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan
hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari dibuatnya laporan tersebut adalah :
1. Mengetahui hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
2. Mengetahui urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)
3. Mengetahui proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk
kepada keturunannya
4. Mengetahui hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun
tumbuhan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Latihan 1
Sindrom Klinefelter
5
2. Uji DNA dapat digunakan untuk mengetahui identitas pelaku
pengebom-an
Jawaban :
6
2.2. Latihan 2
1. Hubungan kanker dengan pembelahan sel pada tubuh dan bagaimana
pembelahan sel tersebut dapat mengarah ke pembentukan sel kanker?
Jawaban :
7
cara menyerang jaringan sehat dan menyebar yang disebut tumor ganas atau
kanker.
Jadi hubungan antara kanker dn pembelahan sel adalah sangat mungkin
terjadi, terutama untuk seseorang yang memiliki keturunan penyakin kanker
akan memiliki resiko lebih besar tertular. Karena jika dilihat dari sifat
pembelahan sel secara mitosis itu sendiri yang kromosom dan sifatnya akan
sama dengan induknya. Sedangkan arti kanker sendiri adalah tumor ganas
yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol.
Pertumbuhan itu bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain dan akan berakibat
fatal bagi penderitanya jika tidak ditangani secara lanjut.
2. Puasa bisa remajakan sel-sel mati
Jawaban :
Secara biokimia, sel yang ada dalam tubuh dilihat dari segi reproduksinya
terbagi dua, yaitu meosis dan mitosis. Meosis terjadi pada sel reproduksi satu
sel membelah jadi empat, sedangkan mitosis terjadi untuk berbagai jenis sel
dari ujung rambut ke ujung kaki dengan proses pembelahan sel satu menjadi
dua, sel dua jadi empat, dan seterusnya. Karena jumlah sel dalam tubuh
miliaran, adanya kerusakan sel dalam tubuh perlu penggantian. Tapi, proses
pembelahan sel tidak selalu berjalan mulus dan teratur karena banyaknya
gangguan.
Ternyata, dengan puasa, kondisi ini bisa dicegah. Selama puasa, tubuh kita
memerlukan banyak energi, tetapi karena tidak makan dan minum, maka
sumber energi yang dipakai berasal dari glikogen di dalam hati, juga lapisan
lemak di belakang kulit. Dengan banyaknya pemakaian cadangan energi
dalam tubuh menyebabkan proses pembelahan sel berjalan serentak dan
banyak. Namun, proses ini pun masih dapat terganggu apabila energi
cadangan digunakan untuk keperluan lain, misalnya marah-marah. Itu karena
energi untuk pembelahan sel dimanfaatkan untuk melampiaskan hawa nafsu.
Proses penggantian sel ini juga membutuhkan waktu. Lamanya
penggantian secara menyeluruh dari ujung rambut ke ujung kaki sekitar 30
hari. Ini hikmah lain mengapa shaum dijalankan selama satubulan. Gunanya
memberikan waktu yang cukup bagi terjadinya regenerasi sel secara
sempurna. Dengan satu bulan penuh menunaikan Puasa Ramadhan secara
benar dan baik, secara fisik kita melakukan peremajaan sel dalam tubuh.
8
3. Pembelahan sel pada penyembuhan luka
Jawaban :
Luka sendiri memiliki beberapa jenis, seperti abrasi, laserasi, kuntosio, dan
luka tusuk. Penyembuhan luka ada beberapa tahap yakni :
1. Tahap inflamasi (peradangan)
Setelah perdarahan berhenti, pembuluh darah akan melebar untuk
mengalirkan darah segar ke area tubuh yang terluka. Darah segar
dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan luka. Inilah alasan
mengapa luka bisa terasa hangat, membengkak, dan kemerahan selama
beberapa waktu. Pada tahap inflamasi, sel darah putih akan
menghancurkan kuman di area luka. Hal ini merupakan mekanisme alami
tubuh untuk mencegah infeksi. Sel darah putih juga memproduksi
senyawa kimia yang dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Selanjutnya, sel-sel kulit baru akan tumbuh dan menutup area luka.
2. Tahap proliferatif (pembentukan jaringan baru)
Tahap ini merupakan tahap pembentukan jaringan parut setelah
luka. Pada tahap ini, kolagen mulai tumbuh di dalam luka. Kolagen
merupakan serat protein yang memberikan kekuatan dan tekstur yang
elastis pada kulit. Keberadaan kolagen mendorong tepi luka untuk
menyusut dan menutup. Selanjutnya, pembuluh darah kecil atau kapiler
terbentuk di luka untuk memberi asupan darah pada kulit yang baru
terbentuk.
3. Tahap pematangan atau penguatan jaringan
Proses pematangan jaringan bisa memakan waktu berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun. Inilah alasan mengapa semakin lama usia
bekas luka, akan semakin memudar pula tampilannya. Setelah jaringan
yang rusak benar-benar pulih, kulit akan menjadi sama kuatnya seperti
sebelum mengalami luka. Meski demikian, penampilan bekas luka
mungkin akan berbeda dengan kulit normal. Hal ini karena kulit tersusun
dari dua protein, yaitu kolagen yang memberi kekuatan kulit dan elastin
yang memberi kelenturan kulit. Pada bekas luka, kulit tidak dapat
memproduksi elastin baru sehingga bekas luka seluruhnya terbuat dari
kolagen. Kulit baru yang terbentuk pada bekas luka ini kuat, tetapi kurang
lentur dibandingkan kulit di sekitarnya.
Seperti yang kita ketahui dunia sebenarnya dipenuhi oleh banyak bakteri.
Bakteri bisa berkembangbiak dimana pun dan kita tidak bisa melihat bakteri
tersebut karena terlalu kecil hanya bisa dilihat dengan alat tertentu. Namun
bakteri tidak semua jahat dan merugikan, namun sebagian besar bakteri
adalah bakteri menguntungkan. Kenapa bakteri tidak memenuhi dunia ini?
Bakteri juga memakan bakteri lainnya, ada juga protozoa mirip hewan
(amoeba) yang memakan bakteri seperti paramecium. Jadi kuantitas bakteri
berkurang. Bakteri juga memiliki umur, tidak ada bakteri yang kekal. Bakteri
juga bisa mati seketika jika lingkungannya tidak mendukungg kelangsungan
hidup bakteri tersebut.
5. Apa yang akan terjadi jika sel kelamin tersebut bersifat diploid?
Hubungkanlah jawaban tersebut dengan proses fertilisasi
Jawaban :
10
Ploidi adalah set lengkap kromosom dalam sel. Pada manusia sel somatik
yang umum dalam keadaan diploid dan hanya beralih ke keadaan haploid
dalam gamet atau sel kelamin. Sel haploid adalah Sel haploid memiliki
setengah jumlah kromosom (n) seperti diploid – yaitu sel haploid hanya berisi
satu set lengkap kromosom. Sel haploid adalah hasil dari proses meiosis, tipe
pembelahan sel di mana sel-sel diploid membelah menimbulkan sel germinal
haploid. Sebuah sel haploid akan bergabung dengan sel haploid lain pada saat
pembuahan. Contohnya adalah Sel yang digunakan dalam reproduksi seksual,
sperma dan ovum (juga dikenal sebagai Gamet). Sel diploid adalah Sel-sel
diploid mengandung dua set lengkap kromosom (2n). Sel diploid berkembang
biak dengan mitosis menghasilkan pembuatan sel anak replika yang persis.
Contohnya adalah Kulit, darah, sel-sel otot (juga dikenal sebagai sel somatik).
Yang terjadi jika sel kelamin atau gamet bersifat diploid adalah sangat
berhubungan dengan proses fertilisasi yang memiliki pengertian proses ketika
sel telur bertemu sel sperma dan bersatu membentuk zigot, lalu berkembang
menjadi embrio sebagai cikal bakal pembentukan janin. Proses pembuahan
atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma untuk bersatu
sehingga membentuk zigot, lalu menjadi embrio sebagai cikal bakal janin.
Fertilisasi disebut juga sebagai konsepsi, dan inilah awal mula terjadinya
kehamilan. Dalam hal ini tahapan spermatogenesis juga berperan, dimulai
ketika sel bakal sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n)
membelah secara mitosis menghasilkan spermatosit Primer (I), sehingga
anakannya ini tetap bersifat diploid.
11
DAFTAR PUSTAKA
12