Anda di halaman 1dari 8

SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1

1. Sebutkan definisi komposit dan berikan contoh (guntrisna)


Dimulai tahun 1962, Dr Ray L Bowen mengembangkan tipe baru material komposit à bis-GMA, UDMA,
dan coupling agent.
Komposit artinya gabungan dua atau lebih bahan dengan struktur dan sifat yang berbeda, dimana
bahan gabungan ini akan memiliki sifat yang lebih baik daripada masing-masing bahan penyusunnya.
Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer
yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti
struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan
fungsinya
Contoh material komposit alami: email dan dentin
Email: 95% inorganic, 1%organic, 4% air
Dentin: 75% inorganic, 20% organic, 5% air
2. Sebutkan tiga komponen utama resin komposit dan sebutkan masing-masing fungsinya (immee)
a. Matriks (organic phase)
BIS GMA (Bisphenol glysidil methacrylate)
 hasil sintesa dari reaksi antara 1 molekul bisphenol A dengan 2 molekul glycidil methacrylate
 BM tinggi, sifat sangat kental sehingga perlu ditambahkan pengencer
UDMA (Urethane Dimethacrylate),
TEG-DMA (Triethylene Glycol dimethacrylate)
 BM rendah, sebagai pengencer

b. Bahan pengisi (fillers)


material :
 Quartz
 indeks refraksi 1,5 serupa dengan struktur gigi  translusensi baik
 chemically inert
 Sangat keras  abrasive pada gigi antagonis
 sulit dipoles
 Barium (Ba) dan strontium (Sr)  untuk sifat radiopak
 Fungsi filler:
o Meningkatkan compressive strenght, tensile strenght, modulus of elasticity, dan toughness
o Menurunkan pengkerutan saat polimerisasi
o Menurunkan ekspansi thermal dan kontraksi
o Memperbaiki workability/viscosity
o Menurunkan penyerapan air
o Meningkatkan radiopacity

c. Bahan pengikat (coupling agent)


Fungsi  memperkuat ikatan antara matriks dengan filler, menurunkan kelarutan dan
penyerapan air resin komposit
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
Material  organosilane, yaitu α-methacryloxypropyl trimethoxysilane atau vinyl triethoxysilane

3. Sebutkan bahan-bahan tambahan pada resin komposit beserta nama materialnya (florina)

4. Apa saja kegunaan resin komposit di bidang kedokteran gigi? (viata)


Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi tiga dimensi dari sekurangkurangnya dua bahan kimia
yang berbeda dengan satu komponen pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila konstruksi tepat,
kombinasi ini akan memberikan kekuatan yang tidak dapat diperoleh bila hanya digunakan satu
komponen saja. Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan matriks resin yang di dalamnya
ditambahkan pasi anorganik (quartz, partikel silica koloidal) sedemikian rupa sehingga sifat-sifat
matriksnya ditingkatkan. Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara umum mengacu
pada penambahan polimer yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit
digunakan untuk mengganti struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya
dapat mengembalikan fungsinya. Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin
matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling.

5. Apa akibat dari pengkerutan yang terjadi selama polimerisasi resin komposit? (gungangga)
Tekanan pengerutan yang terjadi selama polimerisasi merupakan suatu faktor yang mempengaruhi
perlekatan bahan komposit ke gigi. Sensi et al. (2004) menyatakan bahwa tekanan pengerutan resin
komposit selama polimerisasi akan menghasilkan kekuatan yang bersaing dengan kekuatan perlekatan,
sehingga dapat mengganggu perlekatan terhadap dinding kavitas
Untuk mengatasi masalah 9 Universitas Sumatera Utara pengerutan saat polimerisasi dan mengurangi
akibat buruk yang terjadi, diperlukan pemahaman yang baik mengenai pemilihan kasus yang tepat,
teknik preparasi, prinsip ikatan antara struktur gigi dengan bahan tumpat (bonding agent) serta teknik
aplikasi (Gwinnett 1994 cit. Siswandi et al 1999)

6. Apa kelebihan dan kekurangan dari macrofilled, microfilled dan hybrid komposit?(decoyo & sukma)

Macrofilled :kumpulan filler yang memiliki ukuran besar

Kelebihan :

 Memiliki kekuatan yang baik

Kekurangan :

 permukaan kasar karena mudah mengalami keausan.


 memiliki kecendrungan untuk berubah warna

hibryd : gabungan antara macrofilled dengan microfilled


kelebihan :
 Lebih tahan terhadap abrasi, tdk mudah aus,
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
 Permukaan halus sehingga bakteri sulit melekat ( mengurangi resiko karies )
 Memiliki kekuatan yang cukup baik.
Kekurangan : -

SUKMA
Microfilled

Komposit microfilled digunakan sebagai lapisan permukaan untuk restorasi anterior. Microfill cenderung
kurang penuh, memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan ketahanan fraktur yang kurang. Filler
anorganik dari kebanyakan sistem komposit microfilled adalah silika koloid dengan ukuran partikel
sekitar 0,04 μm. Komposit microfill umumnya sarat dengan bahan pengisi anorganik dengan berat sekitar
50% (Peyton, 2002). Sehingga apabila digunakan mengunyah dan menggigit mudah rapuh.

Keuntungan :

 lebih estetis
 lebih halus
 lebih fleksible
 digunakan untuk menggantikan konvensional komposit

7. Dibandingkan amalgam, apa kekurangan resin komposit yang digunakan pada tumpatan posterior?
(luhde)

Secara umum, resin kekurangan resin komposit bila digunakan sebagai restorasi gigi posterior yaitu
: mengalami pengerutan selama polimerisasi. Hal tersebut akan menyebabkan kebocoran mikro,
kegagalan pelekatan bahan adhesive, iritasi pulpa, karies sekunder, sensitive pasca restorasi an
kegagalan restorasi. Namun selain itu, salah satu contoh resin komposit yang digunakan pada tumpatan
posterior adalah Condensable (Packable) Composites. Condensable (Packable) Composite ini merupakan
Hybrid Resin Composite yang dirancang untuk tumpatan daerah posterior, dimana konsistensinya lebih
kaku sehingga memfasilitasi proses kondensasi menjadi bentuk kavitas pada gigi dengan cara yang sama
seperti penggunaan Lathe-cut Amalgams.

Kekurangan dari Condensable Composite ini adalah :

1. Bila dibandingkan dengan amalgam, penggunaan komposit ini memerlukan waktu yang cukup
banyak. Komposit ini tidak bisa mengisi kavitas secara vertical. Resin komposit packable memiliki
ukuran partikel filler yang berkisar antara 0,7-2 μm dan persentase komposisi atau muatan filler
nya berkisar antara 48-65 % volume. Komposisi filler yang tinggi dapat menyebabkan kekentalan
atau viskositas bahan menjadi meningkat sehingga sulit untuk mengisi celah kavitas yang kecil.
2. Tumpatan dengan menggunakan Condensable Composite dapat menyebabkan hasil yang
bervariasi apabila tidak memiliki keahlian yang mencukupi untuk melakukan tumpatan.
3. Material ini belum menunjukkan manfaat dari segi karakteristik selain teknik penumpatan
menjadi agak mirip dengan penggunaan amalgam.
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
8. Sebutkan klasifikasi resin komposit berdasarkan karakteristik manipulasi dan indikasi penggunaan
masing-masing (meme-to)
• Klasifikasi Resin
Komposit Sejumlah sistem klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi
didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama. Resin komposit berdasarkan ukuran partikel
bahan pengisi utama di antaranya1 :
• Komposit tradisional. /komposit makrofiller
Komposit tradisional adalah komposit yang di kembangkan selama tahun 1970-an dan sudah
mengalami sedikit modifikasi. Komposit ini disebut juga komposit kovensional atau komposit berbahan
pengisi makro, disebut demikian karena ukuran partikel pengisi relatif besar. Bahan pengisi yang sering
digunakan untuk bahan komposit ini adalah quartz giling. Dilihat dari foto micrograph bahan pengisi
quartz giling mengalami penyebaran yang luas dari ukuran partikel. Ukuran rata-rata komposit
tradisional adalah 8-12 µm, partikel sebesar 50µm mungkin ada1 Komposit ini lebih tahan terhadap
abrasi dibandingkan akrilik tanpa bahan pengisi. Namun, bahan ini memiliki permukaan yang kasar
sebagai akibat dari abrasi selektif pada matrik resin yang lebih lunak, yang mengelilingi partikel pengisi
yang lebih keras. Komposit yang menggunakan quartz sebagai bahan pengisi umumnya bersifat
radioulusen.
• Komposit mikrofiller
Komposit berbahan pengisi mikro Dalam mengatasi masalah kasarnya permukaan pada komposit
tradisional, dikembangkan suatu bahan yang menggunkan partikel silika koloidal sebagai bahan pengisi
anorganik. Partikelnya berukuran 0,04 µm; jadi partikel tersebut lebih kecil 200-300 kali di bandingkan
rata-rata partikel quartz pada komposit tradisional. Komposit ini memiliki permukaan yang halus
serupa dengan tambalan resin akrilik tanpa bahan pengisi. Dari segi estetis resin komposit mikro filler
lebih unggul, tetapi sangat mudah aus karena partikel silika koloidal cenderung menggumpal dengan
ukuran 0,04 sampai 0,4 µm. Selama pengadukan sebagian gumpalan pecah, manyebabkan bahan
pengisi terdorong. Menunjukan buruknya ikatan antara partikel pengisi dengan matriks sekitarnya.
Kekuatan konfresif dan kekuatan tensil menunjukkan nilai sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
resin komposit konvensionl. Kelemahan dari bahan ini adalah ikatan antara partikel komposit dan
matriks yang dapat mengeras adalah lemah mempermudah pecahnya suatu restorasi.
• Komposit hibrit
Kategori bahan komposit ini dikembangkan dalam rangka memperoleh kehalusan permukaan yang
lebih baik dari pada partikel yang lebih kecil, sementara mempertahankan sifat partikel kecil tersebut.
Ukuran partikel kacanya kira-kira 0,6- 1,0 mm, berat bahan pengisi antara 75-80% berat. Sesuai
namanya ada 2 macam partikel bahan pengisi pada komposit hybrid. Sebagian besar hibrid yang paling
baru pasinya mengandung silica koloidal dan partikel kaca yang mengandung logam berat. Silica
koloidal jumlahnya 10-20% dari seluruh kandungan pasinya. Sifat fisik dan mekanis dari sitem ini
terletak diantara komposit konvensional dan komposit partikel kecil, bahan ini lebih baik dibandingkan
bahan pengisi pasimikro. Karena permukaannya halus dan kekuatannya baik, komposit ini banyak
digunakan untuk tambalan gigi depan, termasuk kelas IV. Walaupun sifat mekanis umumnya lebih
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
rendah dari komposit partikel kecil, komposit hibrid ini juga sering digunakan untuk tambalan gigi
belakang.

9. Apa persamaan dan perbedaan antara chemically-activated dan light-cured activated dental resin?
(immee & gungtrisna)
Perbedaan :
 Sediaan:
Self cure
o Two paste (base and catalyst) system
Pasta 1: initiator (benzoil peroxide)
Pasta 2: aktivator (tertiary amine)
o Powder-liquid systems
Powder (inorganic phase plus the initiator)
Liquid (BIG-GMA diluted with monomers)

Light cure : pasta tunggal

 Self cure melakukan pengerasan sendiri melalui bahan kimia yang terkandung di dalamnya,
sedangkan resin komposit light cure melakukan pengerasan dengan melalui penyinaran. Proses
pengerasan resin komposit light cure berlangsung lebih cepat daripada self cure
 Pemuaian self cure terjadi pada saat pencampuran bahan sedangkan pada resin komposit light
cure terjadi pada saat proses penyinaran
 Daya elastisitas self cure lebih kecil daripada light cure sehingga pemakaian light cure lebih
banyak digunakan untuk tambalan yang menerima tekanan pengunyahan
 Self cure dengan bahan kimia tidak membutuhkan peralatan yang rumit, sedangkan pada
pemakaian light cure memerlukan peralatan yang rumit dan mahal
 Light cure setting timenya dapat diatur oleh operator, self cure tidak
 Light cure tidak memerlukan pengadukan, sehingga kemungkinan masuknya uara dapat
dikutangi, self cure melalui proses pengadukan

GUNGTRISNA

1. Resin komposit yang diaktifkan secara kimia


Bahan yang diaktifkan secara kimia dipasok dalam dua pasta, satu mengandung inisiator benzoil peroksida dan
lainnya mengandung amine tersier (N,N dimetil-p-toluidin). Bila kedua pasta diaduk, amin beraksi dengan
benzoil peroksida untuk membentuk radikal bebas dan polimerisasi tambahan dimulai. Bahan-bahan ini
digunakan unntuk restorasi dan pembuatan inti yang pengerasannya tidak dengan sumber sinar (Baum, 1997).
Sediaan:
 Two paste (base and catalyst) system
Pasta 1: initiator (benzoil peroxide)
Pasta 2: aktivator (tertiary amine)

Kekurangan:
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
 waktu kerja pendek
 Terbentuk oxygen-inhibited layer
 jebakan udara karena adanya proses pengadukan

2. Resin komposit yang diaktifkan dengan sinar


Sistem yang pertama diaktifkan dengan sinar menggunakan sinar ultra violet untuk merangsang radikal bebas.
Kini komposit yang diaktifkan dengan sinar ultra violet telah diganti karna efek cahayanya dapat mengiritasi
retina. Sehingga diganti dengan sinar yang dapat dilihat dengan mata (sinar biru). Yang secara nyata
meningkatkan kemampuan berpolimerisasi lebih tebal sampai 2 mm. Resin komposit yang mengeras dengan
sinar dipasok sebagai pasta tunggal dalam satu semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri atas molekul foto-
inisiatordan aktivator amin, yang terdapat dalam pasta ini. Bila kedua komponen tidak terpapar oleh sinar,
komponen tersebut tidak bereaksi. Namun, pemamparan sinar dengan panjang gelombang yang tepat yaitu 468
nm dapat merangsang foto-inisiator dan interaksi dengan amin untuk membentuk radikal bebas yang
mengawali polimerisasi tambahan. Foto-inisiator yang umum digunakan adalah camphoroquinone, yang
memiliki penyerapan berkisar 400 dan 500 nm yang berada pada region biru dari spektrum sinar tampak.
Inisiator ini ada dalam pasta sebesar 0,2 % berat atau kurang. Juga ada sejumlah aselelator amin yang cocok
untuk berinteraksi dengan camphoroqunone seperti dimetilaminoetil metakrilat 0,15 % berat, yang ada dalam
pasta (Baum, 1997)
 Sediaan: pasta tunggal
 Mengandung fotosensitizer (camphorquinone) dan aktivator (tertiary amine)
 Kelebihan:
 Waktu kerja panjang
 Tidak terbentuk oxygen inhibition  tidak perlu pengadukan

SETTING TIME
Pada chemically activated , setting time sekitar 3-5 menit dari awal pencampuran. Setelah 24 jam, masih tersisa
25%-45% yang belum terpolimerisasi
Pada light-cured composite, setting time tergantung pada intensitas sinar dan ketebalan resin komposit per
penyinaran. Polimerisasi mencapai 75% pada 10 menit setelah penyinaran dan setelah 24 jam, masih tersisa
25%-30% yang belum terpolimerisasi..

10. Sebutkan tahapan pekerjaan pada tumpatan resin komposit (putri)


1. Tahapan Isolasi
Isolasi daerah kerja meliputi mencegah penumpukan saliva, darah, dan cairan lainnya pada daerah
kerja. Beberapa metode tepat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja yaitu saliva ejector,
gulungan kapas atau cotton roll, dan isolator karet atau rubber dam
2. Pembersihan Gigi
Gigi dibersihkan dengan rubber cups dan pumice yang dicampur dengan air. Bila ada karang gigi
dibersihkan terlebih dahulu.
3. Tahap preparasi kavitas
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
Prinsip :
 Bentuk kavitas internal bulat untuk menghindari titik stress
 Bevel margin enamel untuk meningkatkan ikatan antara resin komposit dengan enamel
 Jangan letakkan bevel pada margin oklusal
 Jangan letakkan bevel pada margin gingiva
 Akses untuk gigi anterior dari permukaan lingual/palatal untuk mempertahankan jaringan
facial dan untuk estetik

Tahap – tahap utama :

 Mengangkat karies, kelainan restorasi lama, atau struktur yang rapuh


 Membentuk margin enamel dengan sudut ≥90o
 Membentuk sudut margin cavosurface 90o pada akar gigi
 Memperkasar permukaan gigi dengan diamond stone

4. Pemberian Liner/ Basis


Basis adalah lapisan tipis yang diletakkan antara dentin dan atau pulpa dengan restorasi.
Perbedaan antara basis dan liner adalah ketebalan dan hal yang mampu ditahannya. Jika basis
dengan ketebalan yang lebih daripada liner mampu menahan tekanan mekanik dari bahan restorasi
selain juga sebagai penahan termal, listrik dan kimiawi.
Pada restorasi resin komposit, perlu diplikasikan basis atau liner karena sifat dari resin itu sendiri
yang iritan terhadap pulpa sehingga perlu adanya perlindungan sehingga bahan restorasi resin
komposit ini tidak secara langsung mengenai struktur gigi. Bahan basis atau liner yang biasanya
digunakan adalah kalsium hidroksida, terutama karies yang hampir mencapai pulpa, karena sifatnya
yang mampu merangsang pembentukan dentin sekunder.
5. Tahap etsa asam
1) Ulaskan bahan etsa (asam phospat 30%-50%) dalam bentuk gel/cairan dengan pinset dan
gulungan kapas kecil (cutton pellet) pada permukaan enamel sebatas 2-3 mm dari tepi kavitas
(pada bagian bevel).
2) Pengulasan dilakukan selama 30 detik dan jangan sampai mengenai gusi.
3) Dilakukan pencucian dengan air sebanyak 20 cc, menggunakan syiring.
4) Air ditampung dengan tampon atau cotton roll.
5) Setelah pencucian gigi dikeringkan dengan semprotan udara sehingga permukaan tampak putih
buram.
SEGITIGA Δ DESEMBER 2015 Δ SGD KE-1
6. Tahap bonding
Ulaskan bahan bonding menggunakan spon kecil atau kuas / brush kecil pada permukaan yang telah
di etsa . Ditunggu ± 10 detik sambil di semprot udara ringan di sekitar kavitas (tidak langsung
mengenai kavitas) .Kemudian dilakukan penyinaran selama 20 detik.
7. Tumpatan Resin Komposit
Tekanan kondensasi tetap harus memadai agar alur-alur retensi terisi dengan baik, sehingga
tumpatan dapat bertahan lama. Pengukiran pada tahap yang dini dapat dilakukan dengan sonde,
kalau sudah terlambat dengan alat Ward atau Hollenbach.
8. Tahap finishing dan polishing komposit
Finishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan restorasi. Sedangkan polishing digunakan
untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat dilakukan segera setelah komposit
aktivasi sinar telahmengalami polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah pengerasan awal.

Anda mungkin juga menyukai