Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH PENGAPLIKASIAN GBK (GEL BUAH KERSEN) SEBAGAI


METEDO MENGATASI INFLAMASI PADA STOMATITIS AFTOSA
REKUREN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Made Yuda Pradyana; 1702551008; 2017
Luh Putu Nitya Wirasasi; 1702551002; 2017
Komang Agus Aryana; 1602551032; 2016

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pengaruh Pengaplikasian GBK


(Gel Buah Kersen Sebagai Metode
Mengatasi Inflamasi Pada
Stomatitis Aftosa Rekuren
2. Bidang kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Made Yuda Pradnyana
b. NIM : 1702551008
c. Program Studi : Program Studi Sarjana Kedokteran
Gigi dan Profesi Dokter Gigi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jalan Raya Sesetan, Gang Buni
Nomer 3 / 081246266992
f. Alamat Email : made.yudapradnyana@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : drg. Desak Nyoman Ari Susanti,
M.Kes
b. NIDN : 0014027307
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : 08179767114
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti :
b. Sumber lain (sebutkan…) :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Menyetujui, Denpasar, 12 Juli 2019


Wakil Dengan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksanaan Kegiatan
dan Informasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana,

(Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes) (Made Yuda Pradnyana)


NIP. 19960824 199601 1 001 NIM. 1702551008
Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan
Universitas Udayana,

(Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S) (drg. Desak Nyoman Ari
Susanti, M.Kes)
NIP. 19580824 198403 1 002 NIDN. 0014027307

Copyright(c): simbelmawa 2016, updated 2019


DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................................. 2
1.2 Perumusan masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang diharapkan .................................................................................. 2
1.5 Manfaat ........................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Inflamasi ......................................................................................................... 4
2.2 Stomatitis Aftosa Rekuren .............................................................................. 4
2.3 Tanaman Kersen (Muntingia calabura L.) ...................................................... 5
2.4 Efek GBK (Gel Buah Kersen) yang Mengandung Flavonoid Terhadapat
Inflamasi ................................................................................................................ 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan .................................................................... 8
3.3 Variabel Penelitian .......................................................................................... 8
3.4 Sampel Penelitian ............................................................................................ 9
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................................ 9
3.6 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................
4.1 Ringkasan Biaya.............................................................................................. 11
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini banyak masyarakat yang kurang memerhatikan pola asupan
gizinya dan cenderung kurang memperhatikan kesehatan tubuhnya. Masuknya
budaya makanan cepat saji mengakibatkan masyarakat cenderung untuk
meninggalan mengkonsumsi makanan dari bahan alami yang tentunya lebih
bernilai gizi tinggi. Sebagai akibatnya mulut yang merupakan tempat utama
masuknya makanan dalam tubuh sering mengalami berbagai masalah. Salah
satunya ialah Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) yang dikenal dengan istilah
apthae dan cancer sores atau dalam bahasa awamnya sering disebut dengan
sariawan. SAR merupakan suatu lesi ulserasi yang terjadi secara kambuhan
pada mukosa mulut tanpa adanya tanda-tanda suatu penyakit lainnya ( Glick,
2015).
Pada dasarnya SAR dapat memicu dalam meningkatkan stres dan
ketidaknyamanan, kemudian akan dapat meningkatkan kemungkinan terjadi
penyakit infeksi selain dapat mengganggu penyakit lainnya yang terjadi secara
psikoneuroimunologi. Walaupun SAR tidak mengancam kehidupan tetapi
keluhan rasa sakit yang hebat sangat mengganggu penderita pada saat makan,
menelan atau berbicara terutama pada penderita yang sering berulang
kejadiannya. Selanjutnya akan terjadi penurunan kualitas hidup dan kondisi
kesehatan secara menyeluruh. Dengan latar belakang yang demikian maka
SAR sampai sekarang masih merupakan penyakit mulut yang dianggap
penting (Suliatiani dkk. 2014).
Prevalensi SAR pada populasi dunia bervariasi berkisar antara 5%
hingga 66% (Neville dkk, 2009). SAR paling sering terjadi pada usia 20 dan
30. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan Abdullah yang
menjelaskan bahwa terjadi prevalensi SAR paling tinggi pada usia 20-29
tahun, yaitu sebesar 36,28%. Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
SAR lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki pernyataan
ini dukung oleh penelitian Abdullah yang didapatkan banyaknya penderita
SAR berjenis kelamin perempuan, yaitu sebesar 55,4%, sedangkan pada pria
hanya sebesar 44,6% (Saraf, 2008)
Penyebab Stomatiti Aftosa Rekuren belum dapat diketahui secapa pasti,
namun diduga akibat defisiensi nutrisi, khususnya vitamin B12, folat, atau
besi. Stomatitis generalisata atau stomatitis kontak dapat terjadi akibat
penggunaan berlebihan dari alkohol, merica, makanan panas, atau produk
tembakau. Sensitivitas terhadap obat kumur, pasta gigi, dan lipstik, dapat
mengiritasi lapisan mulut. Paparan terhadap logam berat, seperti merkuri,
timah, bismut, dapat menyebabkan stomatitis (Preeti dkk, 2011).
2

Untuk mengatasi masalas SAR diperlukan obat antiinflamasi seperti


antiinflamasi steroid dan antiinflamasi nonsteroid. Namun kedua golongan
obat tersebut memiliki banyak efek samping. Antiinflamasi steroid dapat
menyebabkan tukak peptik, penurunan imunitas terhadap infeksi,
osteoporosis, atropi otot dan jaringan lemak, meningkatkan tekanan intra
okular, serta bersifat diabetik, sedangkan antiinflamasi nonsteroid dapat
menyebabkan tukak lambung hingga pendarahan, gangguan ginjal, dan
anemia. Berdasarkan hal tersebut maka banyak dilakukan pengembangan
antiinflamasi yang berasal dari bahan alam, terutama pada tanaman. Bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat diantaranya buah, daun,
kulit batang, rimpang, dan bunga (Manurung, 2016). Salah satu contoh
tanaman yang memiliki efek anti inflamasi ialah tanaman kersen (Muntingia
calabura L.). Tanaman kersen merupakan tanaman yang kerap ditemukan
sebagai tanaman penghijau jalan raya yang buahnya kerap dibiarkan jatuh
begitu saja, Namun sesungguhnya buah dan daun dari tanaman kersen
memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat seperti antiinflamasi dan
antipiretik, aktivitas antistaphyloccocal, dan aktivitas antibakteri ((Arum,
2012).
Mengingat semakin gencarnya masyarakat yang menggunakan obat
alama (back to nature) dan semakin sadarnya masyarakat akan efek samping
dari obat yang berbahan dasar kimia sehingga dibutuhkan beberapa peneliatian
yang mendukung keberadaan obat alami. Oleh karena itu kami berusaha
melakukan sebuah peneliian menggunakan tanaman kersen untuk mengetahui
manfaatnya dalam kesehatan khususnya lagi terhadap kesehatan gigi dan
mulut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latarbelakang di atas permasalah yang didapat adalah apakah
terdapat pengaruh penambahan gel buah kersen terhapat luka inflmasi pada
kasus Stomatitis Aftosa Rekuren?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini adalah untuk
mengetahui manfaat dari kandungan tanaman kersen terhadap kesehatan gigi
dan mulut khususnya untuk kejadian sariawan atau Stomatitis aftosa rekuren.

1.4 Luaran Yang di Harapkan


Adapun luaran yang diharapkan adalah masyarakat mampu memanfaatkan
obah alami seperti tanaman kersen yang mengandung antiinflamasi untuk
mencegah berbagai penyakit inflamasi seperti Stomatitis Aftosa Rekuren.
Serta diharapkan banyak masyarakat yang tertarik mengolahnya dan
memanfaatkan tanaman kersen untuk mengatasi masalah kesehatan lainnya.
3

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
a) Bagi masyarakat, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
tanaman kersen beserta kandungan dan manfaatnya dalam kesehatan.
b) Bagi pelaku ekonomi, memberikan lapangan pekerjaan dengan cara
membuat produk olahan kersen yang bermanfaat untuk kesehatan.
c) Bagi pelaku pendidikan, memberikan informasi tambahan mengenai
tanaman yang memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Inflamasi
Inflamasi adalah suatu respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh
kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang
merusak, atau zat mikrobiologik. Inflamasi berfungsi untuk menghancurkan,
mengurangi, atau melokalisasi (sekuster) baik agen yang merusak maupun
jaringan yang rusak. (Agustina, 2015), (Erlina, 2007).
Gejala proses inflamasi yang sudah dikenal ialah:
1. Kemerahan (rubor) Terjadinya warna kemerahan ini karena arteri
yang mengedarkan darah ke daerah tersebut berdilatasi sehingga
terjadi peningkatan aliran darah ke tempat cedera. Rasa panas (kalor)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana
rasa panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak di tempat
radang daripada di daerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini
terjadi bila terjadi di permukaan kulit. Sedangkan bila terjadi jauh di
dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan rasakan.
2. Rasa sakit (dolor). Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan
beberapa hal:
a. Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga
terjadi peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa
nyeri
b. Adanya pengeluaran zat – zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostaglandin, histamin, bradikinin yang dapat merangsang
saraf – saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri.
3. Pembengkakan (tumor). Gejala paling nyata pada peradangan adalah
pembengkakan yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan
permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke
jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plasma dapat keluar
dari pembuluh darah ke ruang interstitium.
4. Fungsiolaesa. Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan
yang terkena inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi (Erlina,
2007), (Widiyantoro, 2012).

2.2 Stomatitis Aftosa Rekuren


Stomatitis Aftosa Rekuren atau yang dapat disingkat dengan SAR
merupakan suatu lesi ulserasi yang ditandai dengan adanya ulser kambuhan
pada mukosa mulut dan tanpa adanya tanda-tanda suatu penyakit lainnya. Sar
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu SAR minor, SAR mayor, dan SAR
herpetiformis. (Suliatiani dkk. 2014). Sampai saat ini, etiologi SAR masih
belum diketahui secara pasti. SAR terjadi bukan disebabkan oleh satu faktor
5

saja tetapi disebabkan oleh banyak faktor (multifactorial). Para ahli


mengemukakan beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya SAR antara
lain : hormonal, genetic, imunologi, psikologis, dan defisiensi hematologi
(Yogasedana. 2014).
SAR minor atau yang disebut dengan Mikuliz’s apthae mengenai sebagian
besar pasien SAR yaitu 75% - 85% dari keseluruhan kejadian SAR. SAR
minor ditandai dengan adanya ulser berbentuk bulat atau oval, dangkal dengan
diameter kurang dari 1 cm, dan dikelilingi oleh pinggiran yang eritematus.
SAR tipe minor cenderung mengenai mukosa non-keratin, seperti mukosa
labial, mukosa bukal, dan dasar mulut. Rasa terbakar adalah gejala awal yang
diikuti dengan nyeri dan berlangsung selama beberapa hari. Ulserasi akan
sembuh dalam waktu 10 – 14 hari tanpa meninggalkan bekas luka (Amtha.
2017), (Suliatiani dkk. 2014).
SAR tipe mayor sebagian besar diderita sekitar 10% - 15% dari
keseluruhan penderita SAR. Ulser mayor biasanya terdapat pada mukosa
faring, bibir, dan palatum lunak. SAR tipe mayor berukuran lebih besar, lebih
dalam, dan lebih sakit daripada SAR tipe minor. Bentuk ulser biasanya
tunggal, berbentuk oval, dan berdiameter sekitar lebih dari 1 cm. SAR tipe
mayor terjadi selama beberapa minggu hingga bulan dan meninggalkan
jaringan parut setelah sembuh. (Amtha. 2017) (Suliatiani dkk. 2014).
SAR tipe herpetiform ini merupakan SAR yang paling sedikit dijumpai
pada populasi dengan prevalensi 5% - 10 % dari kasus SAR. Ulser biasanya
terdiri dari 5 sampai 100 ulser, berbentuk bulat dan oval, mempunyai diameter
0,5 – 3,0 mm dan bila ulser bergabung bentuknya tidak teratur. Tidak seperti
SAR minor dan mayor, SAR herpetiform tidak memiliki local tetap dan dapat
muncul dimana saja pada rongga mulut. SAR herpetiform tidak meninggalkan
jaringan parut setelah sembuh (Amtha. 2017).

2.3 Tanaman Kersen (Muntingia calabura L.)


Kersen atau talok dengan nama ilmiah Muntingia calabura L. merupakan
tanaman yang kerap kali digunakan sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini
memiliki buah berwarna merah dengan diameter buah berkisar 1 cm hingga
2,5 cm dan sering digunakan anak-anak untuk bermain. Talok memiliki tinggi
berkisar antara 2-10 meter. Daun kersen merupakan daun tunggal dengan
tulang daun meyirip. Tanaman kersen memiliki bunga tunggal dengan warna
putih (Sulaiman dkk, 2017).
Minimnya olahan tanaman kersen mengakibatkan banyak buah kersen
dibiarkan berserakan begitu saja. Sesungguhnya apabila tanaman kersen
mampu diolah dengan baik akan memberikan banyak manfaat terutama bagi
kesehatan sebagai alternatif pengganti obat. Menurut Priharjanti (2007) dan
Zakaria dkk (2011), kersen mengandung flavonoid, tannin, triterpene, saponin,
polifenol yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidatif.
6

Beberapa kandungan dari tanaman kersen dapat digunakan untuk


mencegah berbagai radang atau inflamasi karena kersen mengandung
kandungan sepert flavonoid dipercayai dapat digunakan sebagai antioksidan,
antibakteri, dan antiinflamasi karena mampu menghambat aktivitas bakteri
penyebab penyakit (Arum, 2012). Selain itu saponini juga dapat digunakan
sebagai obat sebuah radang. Saponin merupakan glikosida alami yang terikat
dengan steroid alkaloid atau triterpena, mempunyai efek farmakologis seperti
imunomodulator, antitumor, antiinflamasi, anti jamur, anti virus, hipoglikemik
dan hipokolesterol. Sifat saponin beragam seperti terasa manis, pahit, dapat
berbentuk buih, dapat menstabilkan emulsi dan dapat menyebabkan
haemolisis (Robinson, 1995).

Gambar 1. Kerangka C6 – C3 – C6 Flavonoid

2.4 Efek GBK (Gel Buah Kersen) yang Mengandung Flavonoid Terhadapat
Inflamasi
Dari berbagai hasil penelitian yang dilaporkan, kandungan kimia yang
memilik khasiat sebagai antiinflamasi adalah flavonoid. Flavonoid dapat
menghambat siklooksigenase atau lipooksigenase dan menghambat akumulasi
leukosit di daerah sehingga dapat menjadi antiinflamasi (Manurung, 2016).
Saat reaksi inflamasi atau peradangan terjadi, maka akan terjadi pelebaran
arteriola yang kemudian mengedarkan darah ke daerah peradangan. Sehingga
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan
kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut
hipemia, yang menyebabkan warna merah (rubor) lokal dikarenakan
peradangan yang bersifat akut disekitar area luka yang terjadi kerusakan
jaringan pada area luka. Sebagai reaksi terhadap kerusakan , maka sel akan
melepaskan fospolipid yang diantaranya terdapat asam arakhidonat. Setelah
asam arakhidonat terbebas, senyawa flavonoid dari tanaman kersen akan
menginhibisi jalur lipooksegenase dan siklooksigenase sehingga menjadi tidak
stabil dalam bentuk hidroperksid dan endoperoksid yang selanjutnya
dimetabolisir menjadi leukotriene yang mempunyai peran sebagai pemicu
utuk masuknnya neutrophil kedalam jaringan. Kemudian diameter neutrophil
7

akan membesar menjadi lima kali lipat menjadi makrofag yang pada akhirnya
akan menghancurkan bakteri. Prostaglandin memiliki peran dalam mensensasi
ujung syaraf terhadap efek bradikinin dan histamine yang dilepaskkan secara
lokal saat terjadi inflamasi. Melalui penurunan sintesis prostaglandin maka
akan menurunkan nyeri. Prostasiklin merupakan vasodilator dan peghambat
trombogenesis yang disintesis didinding pebuluh darah, serta tromboxan yang
merupakan vasokonstriktor dan agen agregasi kuat trombosit yang
menginduksi proses trombogenesis. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih
terlindung dari penaruh negative, sehingga dapat meningkatkan viabilitas sel
dan memberikan pengaruh dalam menurunkan eritema saat terjadi mekanisme
inflamasi (RosyidulIbad, 2013).
8

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dan mengambil
tempat penelitian di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.

3.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Alat
a. Gelas Objek dan penutup 10 buah
b. Gelas beker 100 ml 4 buah
c. Pipet tetes 4 buah
d. Gelas ukur 125 ml 4 buah
e. Spatula 4 buah
f. Punch biopsy
g. Handphone
h. Aplikasi Corel draw graphic
2. Bahan
a. Kelinci 30 ekor
b. Buah Kersen 1 kg
c. Akuades secukupnya
d. Sayuran segar ( wortel, kubis, dll) secukupnya
e. Etanol 1000 ml

3.3 Variabel Penelitian


3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah gel buah kersen (Muntingia calabura L.)
Yang diujikan pada kelinci jantan.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah ukuran dari inflamasi pada kelinci yang
diujcobakan

3.4 Sampel Penelitian


Sampel penelitian ini menggunakan kelinci jantan, yang mana akan dibagi
Menjadi 2 kelompok, yaitu :
Kelompok 1 : Luka pada gingiva kelinci yang diberikan gel buah kersen
Kelompok 2 : Luka pada gingiva kelinci tanpa diberikan gel buah kersen
(t – 1)(r – 1) ≥ 15
(2 – 1)(r – 1) ≥ 15
(r – 1) ≥ 15
r ≥ 15
9

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Penelitian ini merupakan true ekperimental yang dilakukan dengan metode


pretest dan posttest dimana dalam pengambilan data dilakukan diawal dan
diakhir atau setelah dilakukan perlakuan baik pada kelompok yang diberi
perlakuan ataupun kelompok control yang diuji. Data lainnya dikumpulkan
dari studi telaah pustaka baik itu buku, jurnal dan sumber bacaan lainnya.

3.6 Tahapan Penelitian


3.6.1 Pembuatan Ekstrak Muntingia calabura L.
Serbuk kering buah kersen Muntingia calabura L. sebanyak 1 kg
ditambahkan etanol PA 1000 ml kemudian dilakukan proses ektraksi
dengan metode maserasi (pengadukan satu jam, pendiaman 24 jam)
hasilnya disaring, kemudian residu atau ampas ditambahkan pelarut etanol
yang baru untuk proses ektraksi berikutnya sebanyak tujuh kali sampai
semua komponen senyawa/metabolit sekunder terektraksi dan diperoleh
filtrat. Filtrat kemudian dipekatkan dengan penguap putar vakum kurang
lebih 40oC

3.6.2 Pemeliharaan Hewan Uji


Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah 4 ekor kelinci
(Oryctolagus cuniculus) jantan berumur kurang lebih 2-3 bulan yang
diperoleh dari pasar Bedudul, Tabanan, Bali. Hewan uji sebelum
digunakan untuk penelitian, hewan uji diadaptasika pada lingkungann
Laboraturium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Selama penelitian hewan uji diberi makan sayuran segar (wortel, kubis,
dll) sebanyak 2 kali setiap harinya.

3.6.3 Perlakuan Hewan


Pengelompokan hewan uji. Hewan uji diberikan luka (inflamasi) pada
bagian mukosa mulut dengan diameter 2-3 mm. Masing-masing hewan uji
dikelompokkan menjadi dua kelompok dimana masing-masing kelompok
terdiri dari dua hewan uji dengan perlakuan yang berbeda. Kelompok A
merupakan kelompok hewan uji dengan luka 2-3 mm yang diberikan GBK
(Gel Buah Kersen) pada bagian luka inflamasi. Sedangkan kelompok B
ialah kelompok hewan uji tanpa diberikanGBK (Gel Buah Kersen).
Pengamatan. Metode pengamatan data dengan cara penelitian langsung
mengamati hasil penelitian secara berulang. Inflamasi yang timbul akan
diambil gambarnya menggunakan kamera Handphone berosulusi 8
megapixel untuk dianalisa absorbs warna merahhnya. Jarak antara kamera
handphone dengan luka 5 cm. Gambar diolah dengan menggunakan Corel
10

draw graphic untuk mengetahui perubahan warna dan ukuran dari


inflamasi.
11

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 6.550.000

2 Bahan habis pakai 2.503.000

3 Perjalanan 355.000

4 Lain-lain 3.355.000

Jumlah 12.763.00

4.2 Jadwal Penelitian

Bulan ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Penyusunan Kerangka Penelitian
2 Persiapan alat dan modalitas
3 Pembuatan Ekstrak dan Gel
4 Pelaksanaan Uji Eksperimen

5 Analisis data

6 Penyusunan draf laporan


7 Penyelesaian laporan
8 Pengiriman laporan
12

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, R., Indrawati, D.T. and Masruhim, M.A., 2015. Aktivitas ekstrak daun
salam (eugenia polyantha) sebagai antiinflamasi pada tikus putih (rattus
norvegicus). Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 3(2), pp.120-
123.
Amtha Rahmi., Marcia, M., Aninda, A.I. 2017. Plester sariawan efektif dalam
mempercepat penyembuhan stomatitis aftosa rekuren dan ulkus
traumatikus. UGM Yogyakarta.
Arum, Y.P., 2012. Isolasi dan uji daya antimikroba ekstrak daun kersen
(Muntingia calabura). Jurnal MIPA, 35(2).
Erlina R., A. Indah, dan Yanwirasti, 2007. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol
Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar, J.
Sains dan Teknologi Farmasi ;12(2):112-115.
Glick, M., 2015. Burket's Oral Medicine, 12e. PMPH-USA.
Gorsky, M., Epstein, J.B., Rabenstein, S., Elishoov, H. and Yarom, N., 2007.
Topical minocycline and tetracycline rinses in treatment of recurrent
aphthous stomatitis: a randomized cross-over study. Dermatology online
journal, 13(2).
Manurung, N.R.M. and Sumiwi, S.A., 2016. Aktivitas Antiinflamasi Berbagai
Tanaman Diduga Berasal Dari Flavonoid. Farmaka, 14(2), pp.111-122.
Neville, B.W., Damm, D.D., Allen, C.M. and Bouquot, J.E., 2009. Salivary Gland
Pathology. Oral and Maxillofacial Pathology.
Preeti, L., Magesh, K.T., Rajkumar, K. and Karthik, R., 2011. Recurrent aphthous
stomatitis. Journal of oral and maxillofacial pathology: JOMFP, 15(3),
p.252.
Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Terjemahan Prof. Dr.
Kosasih Padmawinata., ITB Bandung
RosyidulIbad, M., Nasution, T.H. and Andarini, S., 2013. Pengaruh ekstrak daun
kersen (Muntingia calabura) terhadap derajat eritema pada proses
inflamasi marmut (Cavia porcellus) dengan luka bakar derajat II dangkal.
Jurnal Ilmu Keperawatan, 1(2), pp.157-161.
Saraf, S., 2008. Textbook of oral pathology. Jaypee Brothers Publishers.
13

Sulaiman, A.Y., Astuti, P. and Shita, A.D.P., 2017. Uji Antibakteri Ekstrak Daun
Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Koloni Streptococcus viridans.
Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), pp.1-6.
Sulistiani, A,, Hernawati, S., Mashartini, A.P. 2014. Prevalence and Distribution
of Patients Recurrent Aphthous Stomatitis ( RAS ) in Oral Medicine
Departement of Dental Hospital, Dentistry Faculty, University of Jember
in 2014. E-jurnal Pustaka Kesehatan, I5(1), pp.169.
Widiyantoro, A., Lia D., Indri K., Supardi, Dedy G. H., Niwick, dkk., 2012.
Aktivitas Antiinflamsi Senyawa Bioaktif dari Kulit Batang Pauh Kijang
(Irvingia malayana Oliv. Ex. A. Benn) Terhadap Tikus Putih (Rattus
norvegicus) yang Diinduksi Karagenan. Kaunia ;8(2):118-126.
Yogasedana, I.M.A., Mariati, N.W., Leman, M.A. 2014. Angka Kejadian
Stomatitis Apthosa Rekuren (Sar) Ditinjau Dari Faktor Etiologi Di
RSGMP FK Unsrat Tahun 2014. E-Jurnal Tentang Gigi, I3(2).
14

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Made Yuda Pradnyana
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Progran Studi Sarjana Kedokteran Gigi
dan Profesi Dokter Gigi
4. NIM 1702551008
5. Tempat tanggal lahir Singaraja, 13 Desember 1998
6. Email made.yudapradnyana@gmail.com
7. No. Tlp/Hp 081246266992

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang /Pernah Diikuti


Jenis Kegiatan Status dalam Waktu Dan
No.
Kegiatan Tempat
1. Himpunan Mahasiswa Kepala 2019-2020
Kedokteran Gigi Bidang PSDM
2. Himpunan Mahasiswa Anggota 2018-2019
Kedokteran Gigi Bidang PSDM

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
No.
Penghargaan
1. Juara 1 E-Poster DHS- Universitas Hang Tuah 2019
CE
2. Finalis Essai Ilmiah Himpunan Mahasiswa 2018
Populer AKA Kesehatan Masyarakat
Universitas Udayana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Denpasar, 7 Januari 2019


Ketua Kelompok

(Made Yuda Pradnyana)


15

Biodata anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Luh Putu Nitya Wirasasi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi
dan Profesi Dokter Gigi
4 NIM 1702551008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karangasem, 5 Juni 1999
6 Email nitya1258@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082340150033

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1 Himpunan Mahasiswa Sekretaris I 2019-2020
Kedokteran Gigi
2 Himpunan Mahasiswa Sekretaris II 2018-2019
Kedokteran Gigi

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Denpasar, 7 Januari 2019


Anggota Kelompok

(Luh Putu Nitya Wirasasi)


16

Biodata anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Komang Agus Aryana
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi
dan Profesi Dokter Gigi
4. NIM 1602551032
5. Tempat tanggal lahir Singaraja, 22 April 1998
6. Email agusaryana29@gmail.com
7. No. Tlp/Hp 082237224202

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


Jenis Kegiatan Status dalam Waktu Dan
No.
Kegiatan Tempat
1. Himpunan Mahasiswa Anggota 2018-2019
Kedokteran Gigi Bidang PSDM

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
No.
Penghargaan
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Denpasar, 7 Januari 2019


Anggota Kelompok

(Komang Agus Aryana)


17

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap drg. Desak Nyoman Ari Susanti, M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi PSSKGPDG
4. NIDN 0014027307
5. Tempat dan tanggal lahir Mataram, 14 Februari 1973
6. Email desakarisusanti@unud.ac.id
7. No. Tlp/Hp 08179767114

B. Riwayat pendidikan
Gelar Akademik S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas
Airlangga Gajah Mada
Jurusan/Prodi Fakultas Fakultas
Kedokteran Kedokteran
Gigi Gigi
Tahun Masuk-Lulus 1991-1997 2004-2006

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
C.2 Penelitian
No. Judul Penelitian Wajib/Pilihan SKS
1 Perbandingan Efektifitas
Permen Karet Yang
Mengandung Ekstrak The
Hijau (Camellia Sinesis) Dan
Permen Karet Mengandung
Xylitol Terhadap Penurunan
Tingkat Halitosis
2 Perubahan Dimensi Hasil
Cetakan Alginat Setelah
Perendaman Dalam Larutan
Disinfektan Rebusan Daun
Alpukat (Persea Americana)
3 Perbedaan Volume Laju dn
Ph Saliva Antara Pengguna
18

Rokok Konvensional Dan


Rokok Elektrik Vape
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Penelitian Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Denpasar, 7 Janurai 2019

(Desak Nyoman Ari Susanti)


19

Lampiran 2. Justifikasi Anggran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Gelas Objek 10 24.500 245.000
Gelas Beker 100 ml 4 220.000 880.000
Gelas ukur 125 ml 4 79.300 317.200

Punch Biopsy 2 227.000 454.000


Handphone 1 4.000.000 4.000.000
Lain-lain 653.800
SUB TOTAL (Rp) 6.550.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Kelinci 30 45.000 1.350.000
Buah Kersen 1 Kg 50.000 50.000
Aquades 1000 ml 14,000 14.000
Etanol 1000 ml 89.000 89.000
Pakan Kelinci (Sayur Segar) - - 1.000.000

3. Perjalanan 42 liter 8.400/liter 355.000


4. Lain-lain
Parkir 10 2.000 20.000
Print dan Fotocopy 250 500/lembar 125.000
lembar
Materai 30 7.000 210.00
Sewa Laboratorium 30 Hari 100.000 3.000.000

SUBTOTAL (Rp) 3.355.000


TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.763.00
Dua Belas Juta Tujuah Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian
studi Ilmu (Jam/Minggu) Tugas
1 Made Yuda Minggu 2 dan 3 Pelaksanaan
Pradnyana penelitian
beserta
administrasi

Program
2 Luh Putu Nitya Studi Minggu 1 Persiapan
Wirasasi Sarjana alat dan
Kedokteran bahan
Gigi dan
Profesi
Dokter Gigi
3 Komang Agus Minggu 1 dan 2 Administrasi
Aryana
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali
Telp: (0361) 222510, Fax: (0361) 246656, E-mail: info@fk.unud.ac.id
Web: www.fk.unud.ac.i d

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Made Yuda Pradnyana
NIM : 1702551008
Program Studi : Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi
Fakultas : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian yang berjudul “judul proposal
penelitian” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Mengetahui, Denpasar, 7 Januari 2019


Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Informasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, Materai Rp 6000
Tanda tangan Tanda tangan

Dr. dr I Made Sudarmaja, M.Kes Made Yuda Pradnyana


NIP. 196608241996011001 NIM. 1702551008

Anda mungkin juga menyukai