Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KELAINAN SERTA INTERAKSI GENETIK

KELOMPOK 1

MILANO MATHEOS

DEBORA LOMBOGIA

GABRIELA KAKIAY

MEYSI SUMUAL

SYALOM TAMBINGON

GRATIA KUMOLONTANG

TESALONIKA LAMPA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelainan serta
unteraksi genetic” Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Patofisiologi di Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon. Oleh karena
itu, sebagai penulis, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Patofisiologi Ns. Grace Merentek, S.kep.,M.kep yang telah memberikan
tugas ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan maklalah ini terdapat banyak


kekurangan oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1.1 Latar belakang........................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 2

2.1 Pengertian................................................................................. 2
2.2 Sifat genom (RNA dan DNA)................................................... 2
2.3 Gen dan Kromosom.................................................................. 4
2.4 Kelainan kromosom.................................................................. 5
2.5 Tindakan pencegahan dan koseling kromosom........................ 9
2.6 Mekansime interaksi genetika pada keperawatan..................... 10

BAB III PENUTUP............................................................................. 14

3.1 Kesimpulan............................................................................... 14
3.2 Saran ........................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Setiap makhluk hidup mempunyai informasi genetik yang akan diwariskan


kepada keturunannya. Informasi genetik itu terkandung di dalam sel yaitu pada
organel yang disebut nukleus atau inti sel. Kelainan genetis adalah sebuah kondisi
yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah
kondisi fenotipe klinis.

Penyakit atau kelainan yang terjadi pada matei genetic akan diturunkan pada
turunannya. Penyakit atau kelainan genetic terbagi menjadi kelainan kromosom
(kelianan jumlah atau bentuk) mutasi basa DNA (kelainan susunan basa DNA).
Sekarang ini ada sekitar 4.000 penyakit genetik yang sudah diidentifikasi.
Kebanyakan penyakit genetik adalah langka dengan hanya terjadi pada 1
individu dari sekitar ribuan atau bahkan jutaan individu. Dari permasalahan akan
dicoba untuk membangun rekayasa perangkat lunak yang dirancang oleh sistem
pakar dalam mendiagnosa penyakit kelainan gen dengan menggunakan aplikasi
web.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana kelainan serta interaksi genetik
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kelainan serta interaksi genetik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Genetika berasal dari Bahasa Latin GENOS yang berarti suku bangsa atau
asal usul. Genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan
( hereditas ) yang di wariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul
di dalamnya (keturunan).
Menurut sumber lainnya, Genetika berasal dari Bahasa Yunani GENNO
yang berarti melahirkan. Kesimpulannya berarti genetika adalah ilmu yang
mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).

Fungsi genetika
Genetika manusia (Human Genetics) penting untuk dipelajari untuk berbagai
tujuan, antara lain :
1. Agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita sendiri, serta setiap
mahkluk yang hidup di lingkungan kita
2. Mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta berbagai usaha untuk
menanggulanginya
3. Menjajagi sifat keturunan seseorang, misalnya golongan darah, yang
kemungkinan diperlukan dalam kepentingan kehidupan. Prinsip genetika perlu
dikuasai untuk mempelajari sifat kejiwaan atau persarafan seseorang yang
ditentukan oleh sifat keturunan, misalnya kelebihan satu jenis kromosom yang
ada hubungannya dengan kelainan jiwa, bersifat asosial, dan kriminil.

2.2 Sifat genom ( RNA dan DNA )

2
Asam nukleat yang mengandung deoksi ribosa disebut asam deoksi ribo
nukleat (DNA), sedangkan yang mengandung ribosa disebut asam ribo nukleat atau
RNA. Adapaun fungsi dari DNA adalah sebagai pembawa kode genetik; sedangkan
fungsi dari RNA adalah melaksanakan instruksi kode genetik yang dibawa oleh
DNA dalam setip sel.

DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan


komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan
pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan
bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi
genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom.
(Human Genome Project 2005: 1). Asam Ribonukleat (RNA) adalah salah satu dari
tiga besar makromolekul (bersama dengan DNA dan protein ) yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang diketahui.

Seperti DNA, RNA terdiri dari rantai panjang komponen yang disebut
nukleotida.Setiap nukleotida terdiri dari nucleobase (kadang-kadang disebut basa
nitrogen), suatu ribosa gula, dan fosfat kelompok. Urutan nukleotida RNA
memungkinkan untuk mengkodekan informasi genetik. Sebagai contoh, beberapa
virus menggunakan RNA, bukan DNA sebagai material genetik mereka, dan semua
organisme menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk membawa informasi
genetik yang mengarahkan sintesis protein.

Seperti protein, beberapa molekul RNA berperan aktif dalam sel oleh katalis
reaksi biologis, pengendalian ekspresi gen, atau sensing dan berkomunikasi
tanggapan terhadap sinyal seluler. Salah satu dari proses-proses aktif sintesis protein
, fungsi universal dimana mRNA molekul mengarahkan perakitan protein pada
ribosom. Proses ini menggunakan RNA transfer (tRNA) molekul untuk
memberikan asam amino ke ribosom, dimana ribosomal RNA (rRNA) link asam
amino untuk membentuk protein.

3
Struktur kimia RNA sangat mirip dengan DNA , dengan dua perbedaan - (a)
RNA mengandung gula ribosa, sedangkan DNA mengandung gula sedikit berbeda
deoksiribosa (sejenis ribosa yang tidak memiliki satu atom oksigen), dan (b) RNA
memiliki nucleobase urasil , sedangkan DNA mengandung timin (urasil dan timin
memiliki sifat basa-pasangan yang serupa).

Tidak seperti DNA, RNA kebanyakan molekul untai tunggal. Single-


stranded RNA molekul mengadopsi struktur tiga-dimensi yang sangat kompleks,
karena mereka tidak terbatas pada bentuk heliks ganda berulang-ulang DNA
beruntai ganda. RNA dibuat dalam sel-sel hidup oleh RNA polimerase , enzim yang
bertindak untuk menyalin atau template RNA untai DNA menjadi RNA baru
melalui proses yang dikenal sebagai transkripsi atau replikasi RNA , masing-
masing.

Seperti DNA, RNA dapat membawa informasi genetik. RNA virus memiliki
genom yang terdiri dari RNA, dan berbagai protein yang disandikan oleh genom
tersebut. Genom virus ditiru oleh beberapa dari mereka protein, sedangkan protein
lain melindungi genom sebagai partikel bergerak virus ke sel host baru. viroid
adalah kelompok lain dari patogen, tetapi mereka hanya terdiri dari RNA, tidak
mengkode protein apapun dan direplikasi oleh sel inang tanaman polimerase
sebuah.

4
Gambar: struktur RNA dan DNA

2.3 Gen dan Kromosom

Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diperkirakan 4-50.
Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W. Johansen (1909), sebagai
pengganti istilah factor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor
Mendel. Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada
waktu terjadi proses pembelahan dalam inti sel (nucleus), sehingga bagian –
bagiannya dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop biasa. Kromosom berasal
dari kata chroma = berwarna, dan soma = badan. Terdapat di dalam plasma nucleus,
berupa benda – benda berbentuk lurus seperti batang atau bengkok, dan terdiri dari
bahan yang mudah mengikat zat warna. Istilah kromosom pertama kali
diperkenalkan oleh W. Waldeyer pada tahun 1888, walaupun Flemming (1879)
telah melihat pembelahan kromosom di dalam inti sel.
DNA ditemukan hampir di seluruh bagian dalam nucleus (inti). Sewaktu sel
mulai membelah, bahan tersebut mulai mengatur dirinya untuk membentuk untaian
kromosom. Didalam kromosom mengandung banyak molekul DNA yang tersusun
dalam urutan tertentu. Sedangkan didalam DNA banyak terdapat gen yang
berfungsi menentukan dan mengendalikan perkembangan satu sifat bawaan tertentu.

Sel tubuh manusia terdiri dari 46 kromosom atau 23 pasang. Selama


pembelahan sel setiap kromosom terpisah dan sehingga terbentuklah dua sel yang
identik. Proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel yang identik semacam
ini disebut mitosis. Selain mitosis juga terjadi pembelahan sel yang disebut meiosis.
Pada pembelahan meiosis terjadi pengurutan informasi genetik secara acak,
sehingga setiap kromosom membawa campuran gen dari kedua pasang orang tua.
Pencampuran informasi genetik ini
terjadi pada saat fertilisasi (pembuahan) dari satu sperma yang terpilih dan dari satu
ovum yang telah tersedia.

5
2.4 Kelainan kromosom
1. Kelainan jumlah kromosom
Kelainan kromosom dapat terjadi dengan berbagai cara sewaktu
pembelahan sel berlangsung. Kondisi tersebut akan menghasilkan kelainan
jumlah kromosom dalam sel. Seperti proses pembelahan meosis sel yang
tidak sempurna sehingga satu inti sel bisa kelebihan jumlah kromosom.
Peristiwa ini disebut pembelahan sel nondisjunction atau pembelahan gagal
berpisah. Kelebihan kromosom dapat terjadi seperti kelebihan jumlah
kromosom biasa yang disebut trisonomi autosom. Kelainan juga dapat
berbe,ntuk kelebihan kromosom sex seperti kelebihan kromosom sex extra.
Berikut ini penjelasan dari berapa kejadian kelainan jumlah kromosom
tersebut:

a. Sindrome down atau disebut juga trisonomi 21 adalah kondisi di


mana terjadi gagal berpisah pasangan kromosom ke-21 saat
pembelahan sel meiosis. Peristiwa ini mengakibatkan
keterbelakangan fisik dan mental pada anak yang karena
abnormalitas perkembangan kromosom yang berdampak pada
kualitas hidup individu. Bayi Sindrom Down jarang dilahirkan oleh
ibu yang berumur di bawah 30 tahun, tetapi risiko akan bertambah
bila usia ibu di atas 30 tahun. Sedangkan bila usia ibu 40 tahun ke
atas kemungkinan bayinya mengalami sindrome down1 dari 100 bayi
yang dilahirkan. Pada usia di atas 50 tahun sekitar 1 dari 10 bayi.
Sebaliknya risiko Sindrom Down juga terjadi pada ibu yang berusia
di bawah 18 tahun. Penderita Sindrom Down memiliki beberapa ciri
sebagai berikut:
1) Tinggi badan pendek.
2) Lengan atau kaki terkadang bengkok.

6
3) Kepala lebar dan wajah membulat.
4) Mulut selalu terbuka.
5) Jarak antar kedua mata lebar.
6) Kelopak mata mempunyai lipatan epikantus, mirip orang
oriental.
7) Iris mata sering ditemukan berbintik.
b. Sindrom klinefelter terjadi pada pria sebagai akibat pembelahan sel
nondijunction pada saat garnetagen esis pada spermatogenesis atau
pada orogenesis sehingga kromosom mempunyai satu kromosom
ekstra yang seharusnya XY menjadi XXY. Penderita sindrom
klinefelter memiliki cirri sebagai berikut:
1) Postur tubuh seperti perempuan.
2) Rambutnya jarang.
3) IQ di bawah rata-rata.
4) Testis kecil.
5) Pembesaran payudara.
6) Tinggi melebihi rata-rata usianya. Penderita Sindrom klinefelter
mempunyai risiko terkena kanker payudara yang besar
dibandingkan pria normal juga penyakit lain seperti penyakit
imunitas dan diabetes melitus.
c. Sindrom Turner Sindrom turner disebut juga monosomi X, yaitu
kelainan kromosom di mana semua atau sebagian dari salah satu
kromosom seks tidak ada. Hal tersebut dapat kita jumpai pada
kromosom wanita yang normal yaitu XX terjadi salah satu
kromosom seksnya hilang. Akibatnya pada wanita dengan Sindrom
Turner tidak mengalami menstruasi dan mandul. Beberapa ciri yang
dijumpai pada penderita Sindrom Tuner yaitu: 1) Tubuhnya lebih
pendek. 2) Pembengkakan pada tangan dan kaki. 3) Dada lebar. 4)
Garis rambut rendah. 5) Leher terdapat selaput.

7
d. Sindrom Edward Sindrom edward disebut juga Trisomi 18 terjadi
karena peristiwa nondisjunction/gagal berpisah saat pembelahan
meiosis pada pasangan kromosom ke-18. Sindrom Edward Bayi
yang lahir dengan Sindrom Edwards memiliki beberapa ciri-ciri
sebagai berikut: 1) Malformasi ginjal. 2) Kelainan jantung. 3)
Omphalocele. 4) Atresia esofagus. 5) Keterbelakangan mental. 6)
Kesulitan makan. 7) Kontraktur sendi. 8) Mikrosefali. 9)
Micrognathia
e. Patau Sindrom Kelainan ini disebut juga Sindrom Trisomi 13 yaitu
jika seseorang memiliki lebih satu kromosom pada pasangan
kromosom ke-13 karena tidak terjadinya persilangan antara
kromosom saat proses meiosis. Beberapa ciri pantau sindrom yaitu:
1) Retardasi mental. 2) Bibir dan palatum sumbing. 3) Polodaktili. 4)
Anomaly pola dermis. 5) Kelainan jantung.

Gambar: Kelainan jumlah kromosom

2. Kelainan Struktur Kromosom


Kelainan struktur kromosom terjadi jika kromosom pecah dan
pecahannya hilang atau melekat pada kromosom lain. Kejadian ini disebut

8
translokasi dimana jika terjadi pengaturan kembali yang dilakukan sel dan
menghasilkan keseimbangan maka tidak menimbulkan sindrom klinis.
Sebagai contoh kelainan struktur kromosom adalah Sindroma Superfemale
(XXX), Supermale (XYY) dan bibir sumbing (labio schisis).

gambar: kelainan struktur kromosom

3. Kelainan Multi Faktorial


Dikatakan multifaktorial karena tidak hanya melibatkan beberapa
gen tetapi juga lingkungan. Seringkali peranan gen sangat kecil dampaknya
terhadap manifestasi suatu penyakit, tetapi ketika ada interaksi dengan
lingkungan, manifestasi itu berdampak besar. Contohnya adalah penyakit
Diabetes mellitus, asam urat, asma dan penyakit Gout.

2.5 Tindakan pencegahan dan konseling kromosom


Beberapa penyakit yang diturunkan manifestasinya dapat dihindari seperti
kerusakan akibat fenilketonuria dapat dicegah dengan dengan pengaturan diet.
Demikian halnya dengan penyakit arteri koroner dapat dihindari atau diatasi dengan

9
pemberian obat dan melakukan perubahan kebiasaan. Konseling genetika bukan
hanya memberikan daftar hal-hal yang tak dapat dihindari, tapi juga menyampaikan
pada penderita mengenai risiko keadaanya berdasarkan genetika dan berbagai cara
menguranginya dengan memperhatikan faktor lingkungan. Bila lingkungan tidak
dapat dimanipulasi , maka pencegahan harus dilakukan dengan mencegah lahirnya
individu individu yang berisiko terkena penyakit atau kelainan. Untuk itu
diperlukan 2 langkah pencegahan yaitu:
1) Mencegah kehamilan dari pasangan yang memungkinkan akan melahirkan
individu yang abnormal. Pasangan tersebut harus mendapatkan penjelasan
secara seksama akan risiko yang mungkin terjadi pada bayi yang akan
dilahirkan. Risiko tersebut harus diutarakan pada saat kehamilan masih
muda serta adanya riwayat keluarga yang kuat terhadap risiko tersebut.
2) Mencegah kelahiran dengan mengakhiri kehamilan dengan aborsi sebelum
janin lahir jika telah ditentukan bahwa janin tersebut mengalami atau terkena
kelainan yang dikhawatirkan. Seperti dengan melakukan amniosentesis
dapat diketahui adanya kandungan enzim yang dapat menyebabkan kelainan
pada janin.

2.6 Mekanisme interaksi gentika pada keperawatan


 Dasar mekanisme genetika:
1) Replikasi DNA
2) DNA repair
3) Sintesis RNA dan protein
4) Rekombinasi geneik
 Mekaniame interaksi genetic dan lingkungan terhadap manusia
1) Mekanisme hereditet
Dari pendidikan yang dilakukan para ahli biologi dapat
diketahui bahwa individu baru akan terjadi bila terdapat perpaduan

10
antara sperma dan ovum. Baik sperma maupun ovum mempengaruhi
sifat-sifat individu itu. Selanjutnya, terutama pengaruh-pengaruh
Nampak jelas ada sifat-sifat jasmani individu itu.
Dalam penyelidikan tersebut ditemukan apa yang dinamakan
kromosom yangberwujud benang-benang plasma yang berpasangan.
Pada manusia setengah dari kromosom itu berasal dari pihak ayah
dan setengah lagi dari pihak ibu.
Menurut penelitian morgan bahwa setiap kromosom
mengandung unsure-unsur yang dinamakan gen dan gene inilah yang
merupakan pembawa hereditas.
2) Mekansime lingkungan
Lingkungan wujudnya dapat berupa benda-benda atau objek-
objek alam orang-orang dan karyanya serta berupa fakta-fakta
objektif yang terdapat dalam diri individu, seprti kondisi organ,
perubahan-perubahan organ, dll.
Sebenarnya lingkungan itu mencakup segala yang ada dalam
kehidupan manusia secara material dan stimuli baik yang dialam dan
diluar individu. Baik yang berupa fisiologis, psikologis maupun
sosio-kultural.
 Macam-macam interaksi genetic dan lingkungan
1) Determinasi genetika
Ada ,odel ini dimana pengaruh gen lebih dominan daripada
pengaruh lingkungannya, yang dimana keadaan lingkungan yang
bagaimanapun genotip dari suatu organisme tidak akan
dapatberubah, karena lingkungan hanya menyuplai bahan mentahnya
saja.
Beberapa lingkungan memberikan suatu pengaruh pada
rancangan suatu gen akan tetapi tidak mempengaruhi sifat dari suatu

11
organism yang diatur oleh suatu gen tersebut.apabila suatu gen
mengatur duasifat organism dengan adanya suatu lingkungan yang
berbeda-beda maka itu tidak akan merubah suatu rencana gen
tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat dimisalkan anak-anak yang
berada di afrika yang memiliki kulit gelap tidak akan berubah warna
kulitnya walaupun dipindah pada suatu daerah yang memiliki
mayoritas orang berkulit putih, misalnya orang eropa. Oleh sebab itu
dikatakan dimana dalam keadaan lingkungan yang bagaimnapun
genotip dari suatu organism tidak akan dapat berubah, karena
lingkungan hanya menyuplai bahan mentahnya saja.
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya suatu gen adalah
dimana unsure yang benar-benar dominan dalam penentuan
fenotipnya akan tetapi karena suatu lingkungan hanyalah
memasokkan bahan baku yang berbeda-beda.
2) Determinasi lingkungan atau penentuan lingkungan
(environment determination)
Pada model yang kedua ini adalah model yang dimana
berpengaruh sangat besar pada suatu lingkungan. Disini dijelaskan
bahwa suatu sifat yang berbeda jika mendapat suatu pengaruh
lingkungan yang berbeda.
Disini dapat disimpulkan bahwa model kedua ini meskipun
seseorang ini memiliki sifat gen yang sama (identik) akan tetapi
lingkungan dan budaya yang bebeda dimana mereka tinggal akan
menghasilkan suatu perbedaa diantara mereka, karena ini merupakan
sebuah factor dari suatu lingkungan tersebut dan efewk suatu genetic
yang tidak penting atau berpengaruh dalam suatu perbedaan.

12
Jadi pada midel kedua ini, mengatakan penampilan atau
penampakan yang sebenarnya suatu karakteristik dari struktur akan
ditentukan oleh bahan-bahan yang tersedia.
3) Interaksi genotype-lingkungan (genotype-enveropment
interaction)
Berdasarkan dari model yang ketiga ini merupakan suatu
model dari gabungan model pertama dan kedua. Adapun pada model
ketiga ini adalah sesuatu yang berurusan dengan organuisme yang
berbeda dalam suatu dengan lingkungannnya atau dimana suatu
genotype dan lingkungannya saling memengaruhi munculnya suatu
sifat dari tiap suatu organism.
Dari sini dapat dilihat bahwasannya yang memebuat
perbedaan pada suatu organism tidaklah hanya pada suatu
lingkungan yang mereka temui akan tetapi dalam suatu urutan apa
yang mereka temui. Dapat disimpulkan bahwa suatu gen dan
lingkungan akan menentukan seperti apa organism tersebut akan
dibentuk.

Oleh sebab itu suatu organism akan mengalami suatu


perkembangan dari suatu tahap ke tahap berikutnya karena pada
suatu gen yang di milikinya akan berinteraksi dengan suatu factor
lingkungannya pada masa hidupnya

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat disimpulkan bahwa:
 Genetika berasal dari Bahasa Latin GENOS yang berarti suku bangsa atau
asal usul. Genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan
( hereditas ) yang di wariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin
timbul di dalamnya (keturunan).
 Sifat genom terdiri dari Asam nukleat yang mengandung deoksi ribosa
disebut asam deoksi ribo nukleat (DNA), sedangkan yang mengandung
ribosa disebut asam ribo nukleat atau RNA. Adapaun fungsi dari DNA
adalah sebagai pembawa kode genetik; sedangkan fungsi dari RNA adalah
melaksanakan instruksi kode genetik yang dibawa oleh DNA dalam setip
sel.
 Kelainan kromosom terdiri dari: kelainan jumlah kromosom, kelainan
struktur kromosom, kelainan multifaktorial.
 Tindakan pencegahan terdiri dari: 1) Mencegah kehamilan dari pasangan
yang memungkinkan akan melahirkan individu yang abnormal. 2)
Mencegah kelahiran dengan mengakhiri kehamilan dengan aborsi sebelum
janin lahir jika telah ditentukan bahwa janin tersebut mengalami atau terkena
kelainan yang dikhawatrikan

3.2 Saran
Dalam menyusun makalah sebaiknya banyak menggunakan referensi agar
dapat menghasilkan tugas yang lengkap dan maksimal. Serta dalam menyelesaikan

14
tugas kelompok sebaiknya dibutuhkan kekompakan dari masing-masing anggota
kelompok, agar tugas dapat terselesaikan dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Suryanto, 2016 (PATOLOGI) Jakarta

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/patologi-
keperawatan-komprehensif.pdf

http://www.academia.edu/35798880/MAKALAH_PATOLOGI

https://www.academia.edu/14783808/MAKALAH_GENETIKA

https://id.scribd.com/presentation/320908073/kelainan-Dan-Interaksi-Genetik

15

Anda mungkin juga menyukai