Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA


(SISTEMPERNAPASAN,KARDIOVASKULER,HEMATOLOGI,PENCERN
AAN,PERKEMIHAN,MUSKULOSKELETAL,ENDOKRIN,PERSARAFAN,
PANCAINDERA & INTEGUMEN)

Dosen Pengajar :
Ns.Grace Merentek,S.Kep.,M.Kep
Kelompok 9
Anjeli Wowor
Eureka Pratasis
Maria Mangelo
Riedel Moningka
Meysi Sumual

AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON


2022
KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA
LANSIA(SISTEMPERNAPASAN,KARDIOVASKULER,HEMATOLOGI,PENCERNAAN,PE
RKEMIHAN,MUSKULOSKELETAL,ENDOKRIN,PERSARAFAN,PANCAINDERA &
INTEGUMEN) “ dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar makalah ini boleh lebih baik lagi dari
sebelumnya.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya
pembaca.

Tomohon Febuari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A.LATAR BELAKANG………………………………………………………..
B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………………
C.TUJUAN………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..
1. Penyakit Sistem Pernapasan,Yang Sering Terjadi Pada Lansia
2. Penyakit System Kardiovaskuler Yang Sering Terjadi Pada Lansia
3. Penyakit System Hematologi Yang Sering Terjadi Pada Lansia
4. Penyakit System Pencernaan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
5. Penyakit System Perkemihan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
6. Penyakit System Musculoskeletal Yang Sering Terjadi Pada Lansia
7. Penyakit System Endokrin Yang Sering Terjadi Pada Lansia
8. Penyakit System Persarafan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
9. Penyakit System Pancaindera Yang Sering Terjadi Pada Lansia
10. Penyakit System Integument Yang Sering Terjadi Pada Lansia

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….


A.Kesimpulan……………………………………………………………………
B.Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) merupakan fase dimana seseorang yang telah mengalami
tahap akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia (Maryam, 2008). Semua orang
akan mengalami proses menjadi tua. Masa lansia merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugas sehari-hari lagi. Tahap ini
terjadi proses menurunnya kemampuan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan
fungsi normal (Nugroho, 2000).
Penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, otot, tulang,
jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Kemampuan
regenerasi yang terbatas dan pertahanan terhadap infeksiyang menurun membuat lansia
menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dibandingkan dengan orang
dewasa lain (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Penyakit yang dialami oleh kelompok lansia bersifat patologis atau mengenai
semua organ, degeneratif, saling berkaitan, kronis dan cenderung menyebabkan
kecacatan yang lama disertai gangguan psikologis dan sosial (Darmojo, 2011). Salah satu
penyakit yang sering dijumpai pada kelompok lansia yaitu tekanan darah tinggi. Tekanan
darah tinggi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mempunyai tingkat
morbiditas dan mortalitas tinggi (Worsley, 2001)

B. Rumusan Masalah
Apa saja system-sistem penyakit yang sering terjadi pada lansia ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja Apa saja system-sistem penyakit yang sering terjadi pada
lansia?
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN,YANG SERING TERJADI PADA


LANSIA

 Berikut ini adalah beberapa penyakit pada pernapasan yang bisa menyerang
lansia :

1. Pneumonia
adalah infeksi yang mengobarkan kantung udara di salah satu atau kedua
paru-paru. Kantung udara tersebut bisa terisi oleh cairan atau nanah yang bisa
menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

2. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada lapisan bronkial yang membawa udara dari
dan ke paru-paru Anda. Orang yang memiliki bronkitis sering batuk dengan
lendir kental dan berwarna. Bronkitis dibagi menjadi bronkitis akut atau
kronis.
Bronkitis akut adalah peradangan yang disebabkan oleh flu atau infeksi
pernapasan lainnya, dan kondisinya sangat umum terjadi. Sedangkan bronkitis
kronik adalah kondisi yang lebih serius dimana terjadi peradangan pada
lapisan tabung bronkial. Bronkitis kronik sering disebabkan oleh rokok.

3. Asma

Asma merupakan gangguan yang ada di saluran pernapasan. Gejala asma


biasanya berupa gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada
malam hari atau menjelang pagi, dan dada terasa tertekan. Gejala tersebut
memburuk pada malam hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok) atau
saat sedang menderita sakit seperti demam.

 Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit sistem pernapasan,


diantaranya:

a) Hindari asap rokok


b) Hindari polusi udara
c) Hindari pekerjaan yang terlalu berat
d) Cari tahu riwayat keluarga
2. PENYAKIT SYSTEM KARDIOVASKULER YANG SERING TERJADI
PADA LANSIA

 Berikut ini adalah beberapa penyakit kardiovaskuler yang bisa menyerang


lansia :

1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal,
seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika implus elektrik
yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.

2. Penyakit jantung koroner (PJK)


Penyakit jantung koroner adalah penyumbatan atau penyempitan di pembuluh arteri
koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat pasokan darah
menuju ke jantung menjadi berkurang. Jika tidak segera ditangani, PJK dapat
menyebabkan serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.

3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah gangguan pada otot jantung. Kardiomiopati dapat
menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah, henti
jantung, dan gangguan katup jantung.

4. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu
akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan darah yang cukup,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel di otak
akan rusak.

5. Deep vein thrombosis (DVT)


Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah kondisi adanya gumpalan
darah di pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di bagian paha dan betis.
Pada beberapa kasus, gumpalan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan
menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru.

6. Penyakit arteri perifer


Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika
aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di pembuluh darah
arteri. Hal ini membuat kaki kekurangan suplai darah, sehingga menimbulkan rasa
sakit ketika berjalan.
• Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit sistem pernapasan, diantaranya:

1. Berhenti merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko pada penyakit jantung. Hal ini karena bahan
kimia di rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di pembuluh darah.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhenti merokok untuk mencegah munculnya
penyakit jantung.

2. Batasi makanan berlemak


Terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam
darah. Kolesterol yang menumpuk ini berpotensi menyumbat pembuluh darah
jantung.

3. Olahraga secara rutin


Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit
jantung. Jadi, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga.

4. Konsumsi banyak serat


Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol
jahat (LDL) di dalam darah. Untuk itu, penuhilah kebutuhan serat setidaknya 30 gram
per hari. Anda bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, dan
kacang-kacangan. Salah satu pilihan makanan yang baik untuk mencegah penyakit
kardiovaskular adalah kucai.

3. PENYAKIT SYSTEM HEMATOLOGI YANG SERING TERJADI PADA


LANSIA
 Berikut beberapa penyakit system hematologi yang sering terjadi pada lansia :

1. Anemia

Anemia disebabkan karena jumlah sel darah merah dalam tubuh rendah. Jika terkena
anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan suplai darah yang kaya oksigen.Akibatnya,
Anda mungkin merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga. Anda juga mungkin memiliki
gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.Anemia terbagi menjadi
beberapa jenis yang dibedakan menurut penyebabnya.Beberapa jenis anemia yang
paling umum adalah anemia defisiensi besi, pernisosa(defisiensi vitamin B12), hingga
anemia sel sabit.

2. Polisitemia vera

Dikutip dari Mayo Clinic, polisitemia vera adalah kondisi ketika sel darah merah
yang diproduksi pada sumsum tulang belakang terlalu banyak.Meningkatnya
produksi sel darah merah dalam tubuh dapat menyebabkan darah membeku dan
menghambat aliran darah. Kondisi ini meningkatkan risiko pembekuan darah.Jika
tidak segera diobati, gumpalan darah dapat melewati pembuluh darah, menyebabkan
kondisi serius seperti stroke (pembuluh darah otak) atau infark miokard (arteri
jantung).

 Berbagai kelainan darah yang dapat memengaruhi sel darah putih meliputi:

1. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi kelenjar getah bening,
kelenjar timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lainnya.Kondisi ini terjadi akibat sel
darah putih yang berkembang tidak normal dan di luar kendali.Limfoma terdiri dari
berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah limfoma Hodgkin dan
limfoma non-Hodgkin.

2. Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih berubah
menjadi tidak normal dan berkembang biak secara tidak terkendali di dalam sumsum
tulang.
Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.Berdasarkan seberapa cepat
perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia dibedakan
menjadi akut dan kronis.Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati
dibanding leukemia akut.

3. Multiple myeloma

Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi karena sel plasma berubah
menjadi ganas dan berkembang biak tidak terkendali.Padahal, sel plasma berperan
untuk menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh
menyerang dan membunuh kuman.Multiple myeloma menyebabkan produksi
antibodi menjadi tidak normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda
menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.

4. Sindrom mielodisplastik (praleukemia)

Sindrom mielodisplastik atau disebut juga dengan penyakit praleukemia adalah jenis
kanker darah yang menyerang sumsum tulang.Kondisi ini disebabkan oleh sel darah
yang terbentuk tidak sempurna, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Meski sering kali muncul secara perlahan, sindrom ini juga dapat muncul secara
mendadak dan menjadi leukemia pada tingkatan yang parah.

 Penyakit kelainan darah yang memengaruhi trombosit

1. Trombositopenia

Penyakit trombositopenia terjadi karena trombosit dalam darah terlalu rendah.


Trombosit adalah sel darah yang berperan penting pada proses pembekuan
darah.Kondisi ini dapat disebabkan karena masalah kesehatan atau efek dari obat-
obatan tertentu.Pada kasus yang langka, jumlah trombosit dapat menjadi sangat
rendah di mana perdarahan internal yang berbahaya dapat terjadi.

2. Trombositemia esensial

Trombositemia esensial adalah peningkatan jumlah trombosit tanpa sebab yang jelas.
Kondisi ini menyebabkan pembekuan darah berlebihan dan
perdarahan.Trombositemia esensial bisa terjadi akibat gangguan proses pembentukan
sel punca (stem cell) pembentuk darah.Sayangnya, sampai saat ini para ahli belum
mengetahui apa penyebab pasti dari trombositosis esensial.

3. Trombofilia

Pengentalan darah atau disebut juga dengan trombofilia adalah penyakit yang
berhubungan dengan pembekuan darah. Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah
untuk menggumpal.Beberapa orang yang didiagnosis penyakit pada darah ini harus
minum obat pengencar darah setiap hari untuk menghindari terjadinya penggumpalan
darah.

 Berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya penyakit

1. Obat-obatan

Jika kondisi Anda tidak tergolong berat, Anda mungkin hanya akan diberi obat-
obatan tertentu untuk meringankan gejala yang Anda keluhkan.

2. Transplantasi sumsum tulang

Sementara dalam kasus ketika obat tidak bekerja dengan baik, Anda mungkin
akan dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang.Prosedur tersebut
dapat memperbaiki atau mengganti sumsum tulang yang rusak, sehingga bisa
kembali berfungsi lagi dengan baik.

3. Transfusi darah

Transfusi darah adalah pilihan lain

4. PENYAKIT SYSTEM PENCERNAAN YANG SERING TERJADI


PADA LANSIA

1. Penyakit Divertikular

Hampir setengah dari lansia usia 60 tahun atau lebih tua mengalamidivertikulosis.
Hal ini terjadi saat kantong kecil pada lapisan usus besar menonjol
disepanjangandinding usus. Gejala-gejala yang dapat terjadi meliputi kembung, kram,
dan sembelit. Walau biasanya tidak menyebabkan masalah yang berarti dan
membutuhkan penanganan khusus, gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan
jaringan parut. Apabila kantung meradang, itu disebabkan divertikulitis yang bisa
menyebabkan sakit perut, kram, demam, menggigil, mual, dan muntah. Antibiotik
dan obat nyeri bisa mengobati divertikulitis.
2. Sembelit

Gangguan sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering
terjadi pada lansia. Konstipasi berdampak pada intensitas buang air besar. Gejala-
gejalanya termasuk gerakan usus yang lebih lambat dan tinja yang lebih keras. Lansia
yang rutin mengonsumsi obat, juga rentan mengalami konstipasi. Obat-obatan untuk
menstabilkan tekanan darah dan penghilang rasa sakit, misalnya, diketahui bisa
menyebabkan gangguan pencernaan tersebut.

3. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang


paling umum dialami oleh lansia. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan
orang-orang dari segala usia juga dapat mengalaminya. GERD terjadi saat asam
lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas.Tanda dan gejalanya
meliputi mulas, rasa asam, atau pahit pada bagian belakang mulut atau tenggorokan,
masalah menelan, mual, nyeri dada, dan lainnya. Di samping bertambahnya usia,
faktor-faktor risiko yang mengakibatkan GERD termasuk obesitas, diet lemak tinggi,
obat-obatan tertentu, stres, merokok, dan konsumsi minum-minuman alkohol.

4. Ulser

Cukup banyak lansia menggunakan obat anti peradangan non-steroid


(NSAiD) untuk mengontrol nyeri akibat artritis atau nyeri kronis lainnya.
Penggunaan NSAID secara rutin bisa meningkatkan risiko perdarahan perut
dan ulser.

5. Polip

Setelah usia 50 tahun, risiko seseorang mengalami polip (gumpalan kecil dari sel-sel
yang terbentuk pada usus besar) akan meningkat. Polip umumnya bersifat jinak atau
non-kanker, tetapi bisa juga menjadi kanker. Hingga saat ini, penyebab polip masih
belum diketahui pasti. Ada kemungkinan diet dan genetik memengaruhi terbentuknya
polip.Biasanya, polip tidak menimbulkan gejala yang khas. Maka itu, sebaiknya
lakukan pemeriksaan kolonoskopi saat berusia di atas 50 tahun. Orang yang memiliki
riwayat keluarga dengan kanker usus besar atau faktor risiko lainnya, sebaiknya
melakukan pemeriksaan lebih dini.

 Berikut beberapa Pengobatan penyakit system Gangguan Pencernaan

Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani gangguan pencernaan
adalah:
a) Obat maag, seperti antasida, penghambat histamin-2 (H2 blockers), dan
obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitor)
b) Paracetamol
c) Probiotik
d) Antibiotik
e) Obat imunosupresan
f) Suntik botox

5. PENYAKIT SYSTEM PERKEMIHAN YANG SERING TERJADI PADA


LANSIA

 Berikut ini adalah beberapa masalah atau penyakit yang dapat terjadi pada
sistem urinaria:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun darisistem
urinaria, mulai dari ginjal hingga saluran kemih. Wanita berisiko lebih besar terkena
ISK dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan jarak antara lubang saluran kemih dan
anus pada wanita lebih dekat.

2. Batu saluran kemih

Batu saluran kemih (urolithiasis) adalah kondisi ketika terbentuk batu di system
urinaria, seperti batu ginjal, batu ureter, atau batu kandung kemih. Ukuran batu
umumnya bervariasi. Semakin besar ukuran batu yang terbentuk, semakin besar pula
risiko batu tersebut menyumbat aliran urine dan menimbulkan penyakit.

3. Inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah kondisi ketika fungsi otot atau saraf pada kandung dan
saluran kemih mengalami gangguan, sehingga tidak dapat mengendalikan proses
buang air kecil.Penyakit ini bisa membuat Anda tiba-tiba mengompol, terlebih saat
batuk atau bersin. Inkontinensia urine sering terjadi pada lansia, namun tidak
menutup kemungkinan orang yang lebih muda juga mengalaminya.

4. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh
infeksi bakteri di saluran kemih. Uretritis dapat menyebabkan rasa nyeri dan
dorongan untuk lebih sering buang air kecil.
5. Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam
urine meningkat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh
darah kecil di ginjal yang berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari
darah. Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya riwayat infeksi
dan peradangan.
Sindrom nefrotik dapat menyebabkan gejala seperti urine berbusa, kelelahan, tidak
nafsu makan, serta pembengkakan di kaki, wajah, dan berbagai bagian tubuh, seperti
wajah dan sekitar mata.

6. Sindrom nefritik

Sindrom nefritik adalah pembengkakan atau peradangan pada ginjal. Kondisi ini
dapat menyebabkan nyeri panggul, buang air kecil lebih sering dan terasa nyeri, urine
tampak keruh atau kemerahan, sakit pinggang atau perut, serta pembengkakan di
wajah dan kaki. Jika tidak segera diobati, sindrom nefritik dapat menyebabkan gagal
ginjal.

7. Gagal ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan membuang
cairan serta zat limbah tubuh.

6. PENYAKIT SYSTEM MUSCULOSKELETAL YANG SERING


TERJADI PADA LANSIA
Berikut adalah macam-macam gangguan sistem rangka berupa penyakit,
kelainan, dan masalah kesehatan tulang, termasuk:

1. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang muncul saat terjadi pengeroposan


pada tulang-tulang di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tulang menjadi
lemah dan mudah patah. Bahkan, pada kasus yang cukup patah, tulang bisa
patah hanya karena bersin atau benturan kecil.Meski osteoporosis tidak
disebabkan oleh pertambahan usia, kondisi ini lebih rentan dialami oleh
wanita di usia lanjut. Namun, bukan berarti kondisi ini tidak mungkin dialami
oleh oleh pria ataupun anak muda.
2. Patah tulang

Patah tulang bisa dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya. Pada


tingkatan yang masih tergolong ringan, tulang mungkin hanya akan
mengalami keretakan saja. Namun, pada tingkatan yang cukup parah, tulang
mungkin patah hingga terbagi dua atau lebih.Patah tulang bisa terjadi
bersamaan dengan masalah kesehatan sistem gerak lainnya, seperti keseleo
atau tulang dan sendi yang bergeser.

3. Kelainan tulang belakang

Kelainan pada tulang belakang juga termasuk ke dalam gangguan


muskuloskeletal. Ciri-ciri dari kelainan tulang belakang ini adalah terjadi
masalah pada kelengkungan atau posisinya.Macam-macam kelainan tulang
belakang termasuk kifosis (tulang belakang melengkung ke depan), lordosis
(tulang belakang melengkung ke belakang), dan skoliosis (tulang belakang
melengkung ke samping membentuk huruf S).Ada pula masalah tulang
belakang lainnya, seperti spondylolithesis, yaitu kondisi yang terjadi saat
terjadi pergeseran tulang belakang ke bawah. Hal ini menyebabkan tulang
yang bergeser menekan saraf di bawahnya dan menyebabkan rasa sakit atau
nyeri.Lalu, spondylosis adalah masalah degenerasi tulang belakang. Penyakit
tulang belakang ini terbagi atas tiga jenis, yaitu spondylosis lumbalis
(degenerasi yang menyerang cakram tulang belajang bagian bawah),
spondylosis cervicalis (degenerasi yang menyerang cakram tulang belakang di
area leher), dan spondylosis toraks (degenerasi yang menyerang sendi pada
tulang belakang di area dada).

4. Osteopenia

Osteopenia adalah gangguan muskuloskeletal yang menyerang tulang ditandai


dengan berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi
lebih rapuh.Kondisi ini terjadi saat kebutuhan tulang akan kalsium tidak
terpenuhi. Jika Anda mengalami osteopenia, risiko untuk mengalami
pengeroposan tulang menjadi lebih tinggi.

5. Osteomalasia

Osteomalasia merupakan gangguan muskuloskeletal yang terjadi saat tulang


menjadi lebih lentur dan tidak bisa mengeras, sehingga sering bengkok dan
rentan patah. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh kekurangan vitamin
D.Jika kondisi ini dialami pada masa pertumbuhan, osteomalasia bisa
menyebabkan postur tubuh menjadi membungkuk atau tulang menjadi
bengkok saat dewasa. Selain itu, osteomalasia juga dapat menyebabkan orang
lanjut usia rentan mengalami patah tulang.

6. Penyakit paget tulang

Penyakit paget tulang akan mengganggu proses daur ulang jaringan tulang
yang baru saat mengganti jaringan tulang yang lama.
Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat menyebabkan tulang menjadi
rapuh. Biasanya, penyakit paget tulang menyerang area panggul, tengkorak,
tulang belakang, dan tulang kaki.

7. Osteopetrosis

Masalah muskuloskeletal yang satu ini ditandai dengan bertambahnya


kepadatan tulang yang terjadi akibat adanya masalah reabsorbsi tulang oleh
sel-sel di dalam tubuh yang dikenal dengan osteoklas.Kondisi ini
menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Pada kondisi tertentu,
osteopetrosis terjadi bersamaan dengan kelainan pada kerangka tulang.

8. Achondroplasia

Achondroplasia merupakan masalah muskuloskeletal yang menghambat


pertumbuhan tulang rawan menjadi tulang seutuhnya. Masalah yang
menyerang tulang ini bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan
pernapasan, obesitas, hingga infeksi telinga.Kondisi ini ditandai dengan tubuh
kerdil atau dwarfism, pergerakan siku yang terbatas, ukuran kepala yang lebih
besar dari ukuran normal, dan ukuran jari yang lebih kecil dari ukuran normal.

9. Osteogenesis imperfecta

Gangguan muskuloskeletal yang satu ini terjadi secara turun-temurun dan


muncul sejak lahir. Jika seorang anak lahir dengan osteogenesis imperfecta
(OI) mungkin memiliki tulang yang mudah patah, atau tulang yang tidak
terbentuk dengan sempurna, dan berbagai macam penyakit tulang lainnya.

10. Osteomyelitis

Osteomyelitis adalah infeksi yang menyerang tulang melalui aliran darah atau
penyebaran dari jaringan yang berada dekat dengan tulang. Namun, infeksi ini
juga bisa berasal dari tulang itu sendiri akibat terkontaminasi oleh bakteri saat
mengalami cedera.

 Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit system musculoskeletal


Rutin melakukan olahraga.

a) Memenuhi kebutuhan tidur.


b) Mengontrol berat badan.
c) Menjalani pola makan sehat.
d) Menghindari kebiasaan merokok dan alkohol.
e) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

7. PENYAKIT SYSTEM ENDOKRIN YANG SERING TERJADI PADA


LANSIA

 Berikut beberapa penyakit system endokrin yang sering terjadi pada lansia :

1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi
ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal.

2. Akromegali
Akromegali adalah gangguan ketika kelenjar pituitari menghasilkan hormon
pertumbuhan yang berlebih. Ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih
terutama pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya meliputi:

3. Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan
aldosterone akibat kerusakan kelenjar adrenal.

4. Sindrom Cushing
Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal.

5. Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan
produksi hormon tiroid.

6. Hashimoto’s Thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun
yang menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah.
Kelelahan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif.

8. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu
sedikit hormon tiroid.

 Berikut beberapa cara untuk mengobati penyakit system endokrin

1. Minum obat
Sesuai anjuran atau resep dokter

2. Prosedur medis

Selain mengandalkan obat-obatan, beberapa pasien yang memiliki penyakit pada


sistem endokrin juga direkomendasikan untuk menjalani operasi
pembedahan,kemoterapi, atau radioterapi

8. PENYAKIT SYSTEM PERSARAFAN YANG SERING TERJADI PADA


LANSIA

 Berikut beberapa penyakit system persarafan pada lansia :

1. Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang umum terjadi pada
orang tua meski masih belum diketahui penyebab utamanya. Kondisi ini akan
mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang yang secara perlahan akan
semakin parah. Sementara, demensia atau penurunan daya ingat terjadi karena
pembentukan plak, penumpukan lipofuscin (sampah metabolisme perusak sel saraf),
dan kekusutan pada jaringan otak.

2. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan neurologis degeneratif yang


cukup sering menyerang lansia. Penyakit ini memengaruhi bagian otak yang
bertugas untuk mengatur gerakan tubuh, termasuk untuk berjalan, berbicara, dan
menggerakan tangan. Penyakit Parkinson terjadi akibat kerusakan serta kematian
sel saraf vital pada otak. Pilihan pengobatan penyakit Parkinson lebih banyak
mengacu pada pemberian obat yang merangsang kinerja otak.

4. Penyakit Lou Gehrig

Penyakit Lou Gehrig atau juga dikenal sebagai Amyotrophic Lateral Sclerosis
(ALS) adalah penyakit progresif langka yang memengaruhi sel-sel saraf otak dan
sumsum tulang belakang. Kondisi ini bisa menyebabkan kemunduran atau
hilangnya fungsi otot tubuh saat bergerak, berbicara, makan, dan bernapas.

5. Stroke

Stroke merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa. Seseorang


dinyatakan mengalami stroke ketika suplai darah ke bagian otak mengalami
gangguan atau ketika pembuluh darah di otak pecah.Kondisi tersebut
mengakibatkan aliran oksigen dan nutrisi ke sel otak terhenti sehingga merusak
sel otak. Itulah sebabnya, bagian tubuh tertentu penderita stroke tidak bisa
berfungsi dengan baik. Gejala awal stroke yang umum terjadi adalah wajah
terkulai pada sisi tertentu, mati rasa, kelemahan, dan kesulitan bicara.

 Berikut beberapa pengobatan penyakit system persarafan :

a) Obat-obatan, seperti obat pengontrol tekanan darah, obat pengencer darah, dan
obat penurun kolesterol
b) Prosedur angioplasti, pemasangan ring jantung, serta terapi ablasi vena
c) Infeksi
Untuk mengatasi penyakit infeksi, dokter akan memberikan beberapa obat-
obatan berikut ini:

a. Antibiotik, seperti amoxicillin


b. Antivirus, seperti acyclovir
c. Antijamur, seperti clotrimazole
d. Antiparasit, seperti albendazole
e. Kelainan struktur
f. Kelainan struktur yang menyebabkan sakit saraf dapat ditangani
dengan berbagai metode, seperti:

Obat-obatan, seperti kortikosteroid, untuk meredakan peradangan pada


penderita Bell’s palsy
d) Fisioterapi, untuk membantu meningkatkan kemampuan gerak otot pasien
9. PENYAKIT SYSTEM PANCAINDERA YANG SERING TERJADI PADA
LANSIA

 Berikut beberapa penyakit system pancaindera pada lansia :

a) Penyakit pada Indra Penglihatan (Mata)

1. Miopi (Rabun Jauh)

Miopi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan untuk


melihat benda-benda yang jaraknya jauh dengan jelas. Akibatnya, penderita miopi
tidak dapat melihat tulisan dari jarak jauh. Penderita miopi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung.

2. Hipermetropi (Rabun Dekat)

Hipermetropi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan


kemampuan untuk melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Akibatnya,
penderita hipermetropi tidak dapat melihat tulisan dari jarak dekat. Penderita
hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung.

3. Presbiopi (Mata Tua)

Presbiopi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan


untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh maupun dekat dengan jelas.
Gangguan ini umumnya diderita oleh golongan lanjut usia. Penderita presbiopi
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap.

4. Rabun Senja

Rabun senja atau rabun ayam adalah gangguan penglihatan akibat kekurangan
vitamin A. Akibatnya penderita rabun senja kesulitan melihat benda saat terjadi
perubahan dari terang menuju gelap atau saat senja hari.

5. Katarak
Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh.
Katarak dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau karena faktor usia.
Katarak dapat disembuhkan dengan cara operasi katarak.

b) Penyakit pada Indra Pengecap (Lidah)

1. Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat
menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi.
Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang
bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.

2. Kanker Lidah

Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya
terletak pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian
ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung
lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang
lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini
memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab dan
langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker

c. Penyakit pada Indra Pembau (Hidung)

1. Influenza (Flu)

Influenza adalah penyakit yang ditandai oleh gejala batuk, pilek, dan
terkadang suhu badan meningkat. Penyakit ini dapat sembuh tanpa obat. Jika
influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk,
lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang
tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).

2. Alergi

Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran


tenggorokan. Saat terkena alergi, penderita biasanya akan mengalami bersin-
bersin.

3. Pilek

Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih
dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus.
4. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang terjadi pada rongga-rongga


hidung.

d. Penyakit pada Indra Pendengar (Telinga)

.1. Penumpukan Kotoran

Penumpukan kotoran pada telinga dapat menghalangi getaran suara masuk


ke gendang telinga sehingga pendengaran menjadi terganggu.

2. Gendang Telinga Pecah

Pecahnya gendang telinga disebabkan oleh mendengarkan suara yang


terlalu keras atau gendang telinga terkena benda tajam.

3. Otosklerosis

Otosklerosis adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan


gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.

4 . Presbikusis

Presbikusis adalah kerusakan pada sel saraf pendengaran yang pada umumnya
terjadi pada usia manula.

e. Penyakit pada Indra Peraba (Kulit)

1. Jerawat

Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung,


bahu, dada, bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya
pori-pori kulit oleh kotoran.

2. Dermatitis

Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit
yang membengkak, memererah, dan gatal-gatal.

3. Panu
Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa
gatal. Rasa gatal akan semakin terasa jika terkena keringat.

4. Kudis

Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei.
Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai
pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan,
pergelangan tangan, dan pinggang batas celana.

5. Eksim

Eksim ditandai dengan badan yang meradang dan iritasi. Eksim disebabkan
oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan
terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal
ringan dan ada juga yang merasaan panas.

 Berikut beberapa cara pengonbatan system pancaindera :

a) Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat.


b) Kunyah Makanan dengan Baik.
c) Jangan Terlalu Sering Menggunakan Antasida.
d) Rutin Berolahraga dan Hindari stres

10 PENYAKIT SYSTEM INTEGUMENT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA


1. Kutil tua (seborrheic keratosis)
Seborrheic keratosis adalah kondisi saat muncul pertumbuhan pada kulit yang bentuknya
seperti kutil. Penyakit kulit yang cukup sering terjadi pada lansia ini biasanya muncul pada
wajah, dada, punggung, atau bahu.Kutil ini biasanya menonjol sedikit dari permukaan kulit
dan berwarna gelap, seperti coklat atau hitam. Sebenarnya, penyakit ini tidak berbahaya dan
tidak membutuhkan pengobatan khusus. Hanya saja, jika kutil tua ini menyebabkan iritasi,
dokter mungkin perlu mengangkatnya dari kulit lansia.

2. Flek hitam (lentigo senilis)


Para lansia, khususnya yan memiliki warna kulit cerah dan sering menghabiskan waktu
terpapar cahaya sinar matahari, rentan mengalami penyakit pada kulit yang juga bisa
Anda sebut sebagai flek hitam. Kondisi ini biasanya menimbulkan warna hitam atau
kecokelatan pada area tertentu, misalnya wajah, tangan, lengan, atau bahu.
Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Namun, dokter harus bisa memastikan sekaligus membedakan flek hitam dengan
penyakit kulit pada lansia lainnya, misalnya lentigo maligna, salah satu jenis kanker kulit.
Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan diagnosis dan pengobatan.

3. Cherry angiomas

Penyakit kulit yang juga sering muncul pada lansia ini adalah pertumbuhan pada kulit
yang terbentuk dari pembuluh darah sehingga menimbulkan warna kemerahan. Cherry
angiomas bisa tumbuh dalam berbagai ukuran, mulai dari yang sangat kecil hingga
berukuran cukup besar.
4. Pemfigoid bulosa

Penyakit yang satu ini biasanya menyebabkan kulit melepuh dan sering terjadi pada
lansia. Biasanya, kondisi ini muncul setelah memasuki usia 60 tahun ke atas. Awalnya,
timbul rasa gatal dan lenting kemerahan pada kulit. Jika tak teratasi, penyakit kulit ini
bisa semakin parah dan bisa menyebabkan kematian.
Pengobatan dari penyakit kulit pada lansia ini bertujuan untuk menekan aktivitas
penyakit dengan penggunaan dosis sesuai kebutuhan. Untuk jangka panjang, lebih baik
melakukan pengobatan setiap beberapa minggu sekali untuk memastikan bahwa pasien
tidak dirawat secara berlebihan.

5. Eksim termasuk penyakit kulit pada lansia


Tidak hanya pada anak-anak, eksim ternyata salah satu penyakit kulit yang juga sering terjadi
pada orang dari yang berasal dari berbagai kelompok usia, termasuk lansia. Penyakit kulit ini
menunjukkan pola diskoid pada kulit yang bisa terlihat kering, seperti kulit yang retak dan
pecah-pecah, atau justru basah seperti kulit yang melepuh.
6. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit kulit yang menimbulkan adanya bercak merah keputihan,
permukaan kulit yang bersisik, dan sering kali terlihat mirip dengan eksim. Penyakit
kulit yang sering terjadi pada lansia ini memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda dan biasanya muncul pada kulit kepala.
Meski begitu, tak jarang kondisi ini muncul di sebagian besar tubuh. Namun, ada
banyak sekali pilihan pengobatan untuk psoriasis yang bisa membantu mengatasi
penyakit kulit ini, sehingga bisa teratasi dengan baik.
8. Kanker kulit
Mengingat pertambahan usia menyebabkan kulit menjadi lebih rentan mengalami berbagai
penyakit, kanker kulit merupakan salah satu penyakit kulit yang mungkin terjadi pada lansia,
khususnya yang sering terpapar sinar matahari.

Berikut beberapa cara mengatasi penyakit system integument ;pada


lansia :
1. Batasi mandi air hangat
Hal ini mengingat mandi dengan air hangat bisa membantu meredakan gatal
pada kulit, tetapi jika terlalu sering mandi menggunakan air hangat, kulit bisa
menjadi lebih kering. Hal ini bisa memicu berbagai penyakit kulit pada lansia.

2. Hindari paparan sinar matahari

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit kulit pada
lansia adalah paparan sinar matahari. Oleh sebab itu, National Institute on Aging
menyarankan agar lansia tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di bawah sinar
matahari.Sebenarnya, tidak masalah jika ingin melakukan aktivitas di luar rumah,
tetapi usahakan untuk berada di dalam ruangan dari pukul sepuluh pagi hingga
pukul empat sore. Jangan terkecoh dengan langit yang mendung, karena sinar
matahari tetap bisa menembus awan.Bahkan, saat lansia berenang, mereka tetap
bisa terpapar sinar matahari, maka tetap hindari lokasi-lokasi yang membuat
lansia berhadapan langsung dengan sinar matahari pada jam-jam tersebut.

3. Gunakan produk perawatan kulit untuk menghindari penyakit kulit pada lansia
Mengingat tubuh sudah kesulitan untuk mempertahankan kelembapan kulit,
maka sebaiknya lansia menggunakan produk perawatan kulit, seperti
pelembap dan tabir surya jika pergi keluar rumah.Lansia bisa menggunakan
produk pelembap untuk dapat mengunci dan memberikan hidrasi yang
dibutuhkan kulit. Usahakan untuk menggunakan pelembap yang berkualitas
agar kulit tetap lembap, sehat, dan terhindari dari kekeringan yang bisa
menyebabkan rasa gatal.Selain itu, gunakan pula berbagai produk perawatan
kulit lainnya yang bisa membantu menjaga kesehatan kulit, misalnya tabir
surya yang dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari
4. Gunakan pakaian yang melindungi kulit lansia

Saat memasuki usia senja, ada baiknya agar para lansia menggunakan pakaian
yang
Sebagai contoh, gunakan topi yang bisa menutupi wajah, leher, dan telinga
dari sinar matahari. Jika perlu, gunakan kacamata hitam untuk melindungi
mata lansia dari cahaya matahari. Untuk pilihan pakaian yang tepat, gunakan
pakaian longgar dengan lengan dan celana yang panjang.Dengan begitu,
lansia bisa menghindari berbagai penyakit kulit pada tubuhnya yang mungkin
terjadi akibat paparan sinar matahari berlebih.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Lanjut usia (lansia) merupakan fase dimana seseorang yang telah mengalami
tahap akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia (Maryam, 2008).
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua. Masa lansia merupakan
masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga
tidak dapat melakukan tugas sehari-hari lagi. Tahap ini terjadi proses
menurunnya kemampuan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi
normal (Nugroho, 2000).
 Berikut beberapa system penyakit yang bisa menyerang lansia :
1. Penyakit Sistem Pernapasan,Yang Sering Terjadi Pada Lansia
2. Penyakit System Kardiovaskuler Yang Sering Terjadi Pada Lansia
3. Penyakit System Hematologi Yang Sering Terjadi Pada Lansia
4. Penyakit System Pencernaan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
5. Penyakit System Perkemihan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
6. Penyakit System Musculoskeletal Yang Sering Terjadi Pada Lansia
7. Penyakit System Endokrin Yang Sering Terjadi Pada Lansia
8. Penyakit System Persarafan Yang Sering Terjadi Pada Lansia
9. Penyakit System Pancaindera Yang Sering Terjadi Pada Lansia
10. Penyakit System Integument Yang Sering Terjadi Pada Lansia
B. Saran
Untuk menghindari penyakit yang timbul maka sebaiknya harus menjaga pola
makan,banyak istirahat,dan lakukan olahraga dengan teratur
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/39817/2/BAB
https://web.mynurz.com/blog/gangguan-dan-prnyakit-pada-sistem-pernapasan/
Https://Hellosehat.Com/Jantung
https://hellosehat.com/urologi

Anda mungkin juga menyukai