Dosen Pembimbing:
Dr. Ns. Djoise Kaunang, SPd.,S.Kep.,M.Kes
Disusun Oleh:
1. Gratcia N. Sengkey
2. Gabriela Walalangi
3. Euodia Tahendung
4. Nadia Lumentah
5. Srikandi Walangitan
6. Argyn Rumende
7. Anugerah Tumewu
8. Aknal Sumampouw
Syukur atas rahmat Allah,kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model
Keperawatan Profesional tepat pada waktunya Adapun tujuan dari makalah ini adalah
untuk mengetahui dan mempelajari cara dan membuat makalah ini.
Kelompok menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta
dosen pembimbing.
Tomohon,Agustus 2022
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..
BAB I.............................................................................................................................................3
LATAR BELAKANG..................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. PERHITUNGAN TENAGA PERAWAT........................................................................4
B. PERHITUNGAN BEBAN KERJA..................................................................................6
C. MODEL-MODEL MAKP DAN TUGAS MASING-MASING.....................................8
BAB III........................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................11
BAB I
LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu
pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan
semakin meningkat. Keperawatan sebagai salah satu SDM profesi dituntut untuk
akuntabel dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lainnya.
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, sering kali
mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan masyarakat
terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai atau
memuaskan dalam kontek pelayanan prima. Dalam rangka menjaga dan
meningkatkan mutu pelayanan, maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian
adalah kualitas pelayanan keperawatan (Depkes RI, 1994).
Saat ini praktek pelayanan keperawatan di rumah sakit belum mencerminkan
praktek pelayanan profesional dimana aktivitas keperawatan belum sepenuhnya
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasien, banyaknya hal positif yang telah
dicapai di bidang pendidikan keperawatan, tetapi gambaran pengelolaan layanan
keperawatan belum memuaskan. Layanan keperawatan masih sering mendapat
keluhan masyarakat, terutama tentang sikap dan kemampuan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada Pasien atau keluarga. Salah satu bentuk
pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan adalah
memberikan rasa tanggung jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi
peningkatan kinerja kerja dan kepuasan pasien. Pelayanan keperawatan ini akan lebih
memuaskan tentunya dengan penerapan model asuhan keperawatan professional atau
MAKP karena kepuasan pasien ditentukan salah satunya dengan pelayanan
keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991).
BAB II
PEMBAHASAN
Didalam penerapan kebutuhan ketenagakerjaan harus diperhatikan adanya faktor yang terkait
beban kerja perawat, diantaranya seperti berikut:
2). Faktor tenaga, meliputi: jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan
pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan
dan pengalaman kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap ethis professional.
3)Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, lay out keperawatan,
fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau
diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang
dilaksanakan.
2) Metode Swansburg
Contoh:
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata-rata perhari
1. total jam perawat /hari: 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan : 85 / 7
=12,143 (12 orang) perawat/hari
Jumlah jam kontak langsung perawat - klien = 5 jam /klien/hari.
2. Total jam kerja /minggu = 40 jam jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu) = 84
shift/minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang (jumlah staf sama
bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam/shift). Menurut Warstler
dalam Swansburg dan Swansburg (1999), merekomendasikan untuk pembagian proporsi
dinas dalam satu hari pagi : siang malam = 47 % : 36%: 17% Sehingga jika jumlah total
staf keperawatan/hari = 14 orang
Beban kerja secara umum menurut Groenewegen dan Hutten (1991) adalah keseluruhan
waktu yang digunakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kerja. Menurut Finkler
dan Koyner (2000), beban kerja diartikan sebagai volume kerja dari suatu unit atau departemen.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah keseluruhan
waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan di suatu unit atau departemen.
Sedangkan beban kerja perawat menurut Hubber (2000) adalah pengukuran dari aktifitas kerja
perawat dan ketergantungan klien terhadap asuhan keperawatan. Beban kerja perawat di rumah
sakit terkait dengan dua fungsi variabel, yaitu jumlah harian klien dan waktu asuhan keperawatan
setiap klien per hari (Kirby dan Wiczai, 1985; dalam Hubber, 2000).
Beban kerja perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam memperkirakan beban kerja
perawat pada suatu unit tertentu, seorang pemimpin atau manajer harus mengetahui (Gillies,
1989):
1) berapa banyak klien yang dimasukkan ke unit per hari, bulan atau tahun,
2) kondisi klien di unit tersebut,
3) rata-rata klien yang menginap,
4) tindakan perawatan langsung dan tak langsung yang dibutuhkan masing-masing klien,
5) frekuensi dari masing-masing tindakan keperawatan yang harus dilakukan, dan
6) rata-rata waktu yang dibutuhkan dari masing-masing tindakan keperawatan baik langsung
maupun tidak langsung.
Tingkat ketergantungan klien terkait dengan penentuan beban kerja perawat dapat
diklasifikasikan, meliputi :
1) klien dengan perawatan minimal,
2) klien dengan perawatan parsial, dan
3) klien dengan perawatan total.
Klasifikasi terakhir adalah klien dengan tingkat ketergantungan total, yaitu jika :
1) segalanya diberi bantuan;
2) posisi yang diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam;
3) makan memakai NGT;
4) pengobatan intravena per drip;
5) pemakaian suction;
6) gelisah, disorientasi; dan
7) persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
1. Pengertian
Model Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur,
proses dan nilai nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut
(Hoffart & Woods, 1996).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, sering kali
mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan masyarakat
terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai atau
memuaskan dalam kontek pelayanan prima.
Beban kerja secara umum menurut Groenewegen dan Hutten (1991) adalah
keseluruhan waktu yang digunakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan dalam
kerja. Menurut Finkler dan Koyner (2000), beban kerja diartikan sebagai volume
kerja dari suatu unit atau departemen. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa beban kerja adalah keseluruhan waktu yang digunakan untuk
melakukan kegiatan di suatu unit atau departemen.
Model Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuklingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut
(Hoffart & Woods, 1996).Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana seorang perawatprofesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatankelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984).
B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan danperawat dapat memahami Model Asuhan Keperawatan Profesional
Tim serta dapat menerapkannyapada praktik manajemen keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
http://elsye.staff.umy.ac.id/perhitungan-tenaga-keperawatan/
Diakses tanggal 25 Agustus 2022 jam 20 : 00
https://accurate.id/marketing-manajemen/analisis-beban-kerja/
Diakses tanggal 25 Agustus 2022 jam 20 : 32
https://www.academia.edu/10107334/
Model_Asuhan_Keperawatan_Profesional_MAKP_TIM
Diakses tanggal 25 Agustus 2022 jam 21 : 05
http://elsye.staff.umy.ac.id/perhitungan-tenaga-keperawatan/
Diakses tanggal 25 Agustus 2022 jam 21 : 45