Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PARADIGMA KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

1. Andi irawan
2. Intan pratiefi
3. Lisa
4. M.abdul kodir
5. Mesa prayoga
6. Miranti s nasution
7. Megawati
8. Nadya nusafarmi
9. Putri nurul aisha
10. Nurul afifah

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala taufik dan hidayah-
Nya yang senantiasa tercurah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Paradigma
Keperawatan”sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan
keperawatan.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan juga
kesulitan. Namun, berkat bimbingan, arahan serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas waktu yang telah
ditentukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi lebih sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, penulis hanya berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pihak
serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama ini.

Pekanbaru, 2 Oktober 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................. 1

1.1 .Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.2 Tujuan Umum .......................................................................................... 1
1.3 .Tujuan Khusus ........................................................................................ 1

Bab 11 Pembahasan ................................................................................................. 2

2.1. Paradigma Keperawatan dalam hubungan pelayanan asuhan................. 2


2.2. Paradigma keperawatan hubungan dengan pendidikan..................... .... 7
2.3. Paradigma Keperawatan hubungannya dengan riset.......................... ... 8

Bab lll Penutup.................................................................................................. ....... 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12


3.2 Saran ....................................................................................................... 12

Daftar pustaka.......................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan
intelektual,keterampilan teknikal,interpersonal serta menggunakan proses
keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan lebih difokus pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhaan keperawatan secara komprehensip dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat-kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyamanan dan kepuasaan
pada klien.
Keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat
khususnya dalam menyikapi dan menyelsaikan berbagai persoalan yang melingkupi
profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanaan keperawatan.
Dalam dunia keperawatan,masyarakat secara umum masih memandang profesi
keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau pekerja sosial yang sifatnya
membantu orang sakit atas instruksi-intruksi dokter bahkan dikalangan praktisi
perawat pun kadang-kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap
profesi sendiri,hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanaan kesehatan,pelayanan
keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang
profesiona

1.2 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu menganalisis paradigma keperawatan dalam hubungan pelayanan
asuhan keperawatan.

1.3 Tujuan Khusus


a) Paradigma keperawatan dalam hubungannya dengan pelayanan asuhan
keperawatan
b) Paradigma keperawatan hubungannya dengan pendidikan keperawatan.
c) Paradigma keperawatan hubungannya dengan dengan riset keperawatan.

1
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Paradigma keperawatan dalam hubungannya dengan pelayanan asuhan

Standar asuhan paradigma keperawataan yang dapat dijalankan pedoman dalam


melaksanakan tugasnya diantara:

Standar 1: falsafah keperawatan

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan beryakin bahwa :

a. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsikososial dan spiritual yang
unik kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan
b. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak
membedakan bangsa,suku,agama,kepercayaan dan statusnya,disetiap tempat
pelayanan kesehatan
c. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota
tim kesehatan dan pasien atau keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan proses keperawatan dengan
lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien atau keluarga.
e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat,memiliki wewenang melakukan
sasuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan.
f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk
pertumbuhan dan perkembangan sifat dalam pelayanan keperawatan.
Standar 2: tujuan asuhan keperawatan

a. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan,sesuai dengan sistem kesehatan nasional.
b. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan unutk memenuhi kebutuhan pasien
mengurangi atau menghilangkan kesenjangan.
c. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
d. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk mengembangkan
tingkat kemampuan
e. Memelihara hubungkan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan.
Standar 3: pengkajian keperawatan

a. Pengumpulan data dengan kriteria kelengkapan data,sistematis,menggunakan


format,aktual dan valid .
b. Pengelompokan data dengan kriteria data biologis,psikologis,sosial dan spritual.
c. Perumusan masalah dengan kriteria kesenjangan antara status kesehatan dengan
norma dan pola fungsi kehidupan.

2
Standar 4: intervensi keperawatan

a. Memenuhi kebutuhan oksigen diantaranya :


1) Memberikan oksigen, dengan kriteria menyiapkan lingkungan bebas asap roko
membatasi pengunjung menyiapkan pasien.
2) Menyiapakan pasien praoperasi tracheostomi dengan kriteria memberi formulir
persetujuan operasi kepada keluarga diisi dan ditanda tanggan.
3) Menyiapkan pasien untuk WSD (water seal drainage) dengan kriteria memberi
formulir persetujuan operasi kepada pasien atau keluarga
4) Menyiapkan pasien untuk pemasangan endoktrakheal tube dengan kriteria
menyiapkan endotracheal tube steril dengan pengobatan, mengganti pakaian
pasien dengan pakaian khusus dan observasi tanda vital.
5) Melakukan resusitasi dengan kriteria menyiapkan kelengkapan alat resusitas,
memberikan alas yang keras atau papan resusitasi (resusitation back) pada daerah
panggung,mengatur posisi pasien,membantu atau melaksanankan
resusitasi,melakukan observasi tanda vital dan respons pasien.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit:
1) Memberikan makan personal dengan kriteria menyiapkan lingkungan,memeriksa
ulang,mengatur pasien.
2) Memberi minum peroral dengan kriteria memeriksa ulang jumlah dan jenis
minuman membantu pasien minum.
3) Memberi makan dengan melalui naso gastric tube dengan kriteria menyiapkan
NGT dengan ukuran tepat.
4) Melaksanakan terapi parenteral dengan memberi cairan melalu infus.
5) Melaksanakan terapi parenteral dengan trafunsi darah dengan kriteria
mengidentifikasi golongan darah pasien.
6) Menimbang berat badan dengan kriteria menyiapkan berat badan sesuai dengan
umur pasien
7) Pengumpulan urin selama 24 jam
c. Memenuhi kebutuhan eliminasi
1) Membantu mempelancarkan buang air kecil.
2) Membantu buang air kecil dan buang air besar dengan kriteria menyiapkan
lingkungan.
3) Memasang kateter menetap dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan
alat, ukuran canule sesuai dengan umur.
d. Memenuhi kebutuhan keamanan :
1) Menjaga keselamatan pasien yang gelisah ditempat tidur dengan kriteria
kelengkapan alat sesuai dengan umur dan kondisi pasien,memaang alat
pengamanan dan pasien tetap merasa nyaman dan aman dan obervasi pasien.
2) Mecegah infeksi nosokomial dengan kriteria melaksanakan teknik aseptik dan
antiseptik,menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
3) Menjaga keselamatan pasien yang dibawa dengan berancar atau rollstoel dengan
kelengkapan alat,mendorong berancar dan rollstoel,observasi respon pasien.

3
4) Mencegah kecelakaan alat listrik dengan kriteria kelengkapan alat,memeriksa
voltage listrik setempat,menggunakan alat secara tepat dan benar dan obervasi
pasien.
5) Mencegah kesehatan kecelakaan pada penggunaan alat yang mudah meledak
dengan kriteria kelengkapan kondisi alat,menggunakan alat secara tepat dan
benar,memahami petunjuk penggunan alat,menyimpan alat ditempat yang aman.
e. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik:
1) Memandikan pasien dengan kriteria kelengkapan alat,menyiapkan
lingkungan,menyiapkan pasien,menmandikan pasien secara sistematis,melakukan
observasi.
2) Mengganti pakaian pasien dengan kriteria kelengkapan pakaian,mengganti pakaian
sesuai dengan kondisi dengan membuka pakaian dimulai dari bagian tangan,kaki
yang sehat,mengenakkan pakaian dimulai dari bagian tangan , kaki yang sakit dan
melakukan observasi.
3) Memelihara kebersihan mulut dengan menyikat gigi,membersihkan mulut dan
memelihara gigi palsu.
4) Mengganti alat tenun tempat tidur tanpa membedakan pasien dengan kriteria
kelengkapan alat,mengganti alat tenun sesuai dengan kondisi dan observasi respon
pasien.
5) Mencuci rambut dengan kriteria kelengkapan alat,menyiapkan lingkungan,menutup
telinga dan mata pasien,mengeringkan dan menyisir rambut dan melakukan
observasi pasien.

f. Memenuhi istirahat dan tidur


1) Membantu pasien untuk istirahat dan tidur dengan kriteria mengatur posisi yang
tepat,mengatur ventilasi dan pencahayaan ,mencegah kebisingan
suara,memperhatiakan kebersihan lingkungan,mengatur pelaksanaan pengobatan
atau tindakan keperawatan,mengatur kunjungan dokter,mencegah tamu diluar jam
kunjungan dan melakuakan observasi.

g. Memenuhi kebutuhan gerak dan kesehatan jasmani


1) Mengatur posisi baring pasien,anatara lain posisi fowler, trendelubrug,SIM,dorsal
recumbent, lithotomi,genu pectoral
2) Melaksanakan mobilisasi dini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien dengan
kriteria melatih pasien mengangkat tangan dan kaki,melatih gerak pasif dengan
mengangkat dan menukuk tangan atau kaki secara berulang,melakukan observasi.
3) Melaksanakan ambulasi dini dengan kriteria melatih pasien memenuhi
kebutuhannnya sendiri,melatih pasien duduk,turun dari tempat tidur,berdiri dan
berjalan secara bertahap,melatih pasien menggunakan alat bantu,motivasi pasien
untuk melatih gerak dan obsersvasi pasien

h. Memenuhi kebutuhan spiritual


1) Membantu pasien beribadah dengan kriteria membantu menyiapkan alat
ibadah,membantu pasien melaksanakan ibadah,membantu pasien menghubungi
4
pemuka agama,mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual
2) Memberi pelayan dan mental spiritual kepada pasien yang gawat atau
terminal,kriteria menyiapkan lingkungan,membantu menyiapkan alat-alat
ibadah,membantu melaksanakan ibadah,menunjukkan sikap empati,simpati dan
mencatatn dan menyampaikan pesan pasien kepada keluarga atau lainnya
3) Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien dan menghadapi sakaratul
maut dengan menyiapkan lingkungan,memberikan kesempatan keluarga
berdoa,menunjukkan sikap empati dan pasien,melakukan observasi 15 menit dan
memberi kesempatan keluarga mendampingi pasien
4) Merawat jenazah kriteria,menyiapkan lingkungan,membersihkan jenazah dari
bekas pelaksanaan,memandikan jenazah,menutup seluruh lubang tubuh dengan
kapas lembab dan menyerahkan barang milik pasien kepada keluarga secara
tertuis.

i. Memenuhi kebutuhan emosional


1) Melaksanakan program orientasi dengan kriteria memberi penjelasan kepada
pasien baru atau keluarga tentang peraturan rumah sakit,memberi penjelasan
kepada pasien atau keluarga tentang penggunaan fasilitas,obervasi perilaku pasien
atau keluarga dan memperkenalkan pasien kepada perawat atau pasien
2) Melaksanakan komunikasi terapeutik dengan kriteria memanggil pasien sesuai
dengan nama dan statusya,menggunakan bahasa yang dimengerti
pasien,menampilkan sikap yang ramah dan sopan,memperhatikan dan
mendengarkan keluhan pasien,memotivasi pasien untuk mengemukakan
perasaanya.

j. Memenuhi kebutuhan komunikasi


1) Secara langsung atau lisan dengan kriteria menampilkan sikap sopan dan
ramah,menggunakan bahasa yang dapat dimengerti,menyampaikan informasi
secara jelas,lengkap dan tepat waktu dan observasi respon pasien
2) Secara tidak langsung atau tertulis dengan kriteria menggunakan kertas
bersih,tulisan jelas,mudah dibaca dan observasi pasien
3) Menggunakan isyarat dengan kriteria memahami isyarat pasien dan memberikan
respon dengan isyarat yang dipahami pasien.

k. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologi


1) Mengukur suhu badan diaksila,dimulut,directum.
2) Menghitung pernapasan
3) Menghitung denyut nadi
4) Mengukur tekanan darah
5) Melakukan kompres panas
5
6)Melakukan kompres dingin
7)Melakukan kompres kirbat

l. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan


1) melaksanakan pemberian melaui peroral,parenteral,subcutan,intramuskular dan
intravena

m. memenuhi kebutuhan rehabilitas


1) memberikan penyuluhan secara individual dengan kriteria mengidentifikasi
kebutuhan penyuluhan,melaksanakan penyuluhan sesuai dengan
kebutuhan,menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.

n. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi


1) Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi
2) Evaluasi hasil menggunakan indikator peubahan fisiologis dan tingkah laku pasien
3) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan untuk diambil tindakan
selanjutnya
4) Evaluasi melibatkan pasien,keluarga tim kesehatan
5) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar (tujuan yang ingin dicapai dan standar
praktek keperawatan).

Peran Sebagai Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemeberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan
yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluas
tingka perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang
sedeharna dengan kompleks.

6
2.2Hubungan Paradigma Keperawatan dengan Pendidikan Keperawatan

Pendidikan merupakan unsur pertma yang harus dilakukan penataan karna melalui
pendidikan perkembangn profesi keperawatan akan terarah dan berkembang sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi sehingga tenaga keperawatan yang dihasilkannya
dapat berkualitas.
Dalam penataan pendidikan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan mulai dari jenjang pendidikan
diploma,sarjana,dan profesi.
2. Pengendalian dan pembinaan pelaksanaan pendidikan pada pusat-pusat
pendidikan.pelaksanaan pengendalian tersebut dilakukan dengan mengadakan
akreditasi pendidikan serta penyesuaian setandar pendidikan sesuai dengan
pendidikan profesi keperawatan.dengan standarisasi kualitas melalui akreditasi
diharapkan pendidikan keperawatan akan semakin terarah dalam pendidikan
profesi,disamping itu pusat pendidikan dan latihan dalam profesi keperawatan perlu
dikembangkan sesuai dengan arah dan kebijakan profesi keperawatan.
3. Pengembangan lahan praktik keperawatan dilakukan dengan membentuk komunitas
profesional.pengembangan ini dilakukan untuk pencapaian kompetensi yang ada
dengan menerapkan pengalaman belajar klinik dan lapngan bagi calon-calon
perawat.upaya tersebut dapat dilakukan dengan membentuk komunitas keperawatan
seperti pembagian komunitas perawat menjadi divisi-divisi,seperti komunitas
perawat divisi medikal bedah,divisi maternitas,divisi anak,divisi jiwa,divisi gawat
darurat,divisi keperawatan keluarga dan kounitas,divisi gerontik dan lain-
lain,sehingga keperawatan sebagai pendidikan profesi akan lebih terarah.
4. Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya masyarakat
akademis profesional.hal tersebut dilakukan dengan melalui berbagai pengembangan
bagi staf untuk mengadakn penelitian sehingga akan dihasilkan berbagai karya untuk
kepentingan profesi keperawatan dan pengabdian bagi masyarakat dalam rangka
bentuk aplikasi dimasyarakat bagi profesi keperawatan.

7
2.3 Hubungan Paradigma Keperawatan dengan Penelitian(research)
Keperawatan
A. Pengertian
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan guna memperoleh suatu
pemecahan masalah. Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan untuk pemecahan
suatu masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan tersebut dapat bersifat
abstrak dan umum serta dapat pula bersifat konkrit dan spesifik.

Menurut Whitney (1960) ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses, sedangkan hasil
dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut beralasan karena
memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam perkembangan ilmu itu selalu
melalui suatu proses, dan proses itu adalah penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah
metode yang digunakan oleh ilmu untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu
penelitian pada prinsipnya adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method)
(Notoatmodjo, 2010).

Meningkatnya kebutuhan penelitian pada beberapa dasawarsa terakhir sejalan dengan


kemajuan teknologi dan ditemukannya berbagai teknik analisis yang makin canggih dan
sempurna yang memungkinkan para klinisi untuk melakukan berbagai macam penelitian.
Salah satu rancangan dan pendekatan penelitian yaitu metodelogi dan riset penelitian
dalam lingkup keperawatan.

B. Jenis penelitian
Jenis-jenis penelitian dalam keperawatan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Menurut penggunaanya

1. Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) tujuannya untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu.
2. Penelitian terapan (applied research) Setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang
kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan
pengambilan keputusan atau administrator.

2. Menurut metodenya

1. Penelitian historis Penelitian ini ditujukan untuk rekonstruksi masa lampau dengan
data-data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain, seperti surat-surat

8
arsip atau dokumen-dokumen masa lalu.

2. Penelitian ekspremental Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-


akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tersebut.

3. Menurut sifat permasalahannya

1. Penelitian historis
2. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta actual
dan sifat populasi tertentu.
3. Penelitian perkembangan
Menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu (meneliti
pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan urutan perkembangan dalam beberapa fase)
4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar
belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan
5. Penelitian korelasi
6. Penelitian kausal-komparatif
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang
mungkin menjadi penyebab gejala yang diteliti
7. Penelitian ekspremental
8. Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok ekspremen.
Kepada tiap kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisi-kondisi yang dapat dikontrol
9. Penelitian tindakan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi
kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya meneliti keterampilan
kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah

4. Menurut bidang ilmu


1. Misalnya penelitian pendidikan (pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan
kesehatan), ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan kedokteran, keolahragaan
dsb.

9
2. Penelitian rekayasa
Penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan

C. Langkah-langkah penelitian
1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
a. Mengidentifikasi masalah
mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti, masalah dapat dicari melalui
“pancaindra”. Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das
sein, yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan, antara harapan dan kenyataan dll. Masalah dapat diperoleh dari sumber-
sumber sebagai berikut:
bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
seminar, diskusi
media massa, pengalaman dan lain-lain

b. Memilih masalah / pembatasan


Dalam mengidentifikasi masalah biasanya tidak semua masalah dapat di ambil / diteliti.
Untuk itu perlu untuk dilakukan pembatasan pada masalah, misalnya ada tidaknya
referensi teori, manageability dalam dana, waktu, alat, metode dll.
c. Merumuskan masalah
Setelah dilakukan pembatasan selanjutnya dirumuskan dengan kalimat Tanya yang padat dan
jelas untuk memudahkan dalam pengumpulan data guna menjawab pertanyaan dalam
rumusan tersebut.
Contohnya: bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan?

2. Penyusunan Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah susunan berfikir yang bersifat logis dengan argument yang
konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun. Cara menyusun
kerangka teori yaitu:
a. Cari referensi-referensi yang relevan misalnya dari teori-teori, konsep-konsep (buku,
ensiklopedi, monograph, dll), generalisasi yaitu dari hasil penelitian sebelumnya
b. Dari teori-teori dan konsep-konsep lakukan penalaran deduktif. Sedangkan dari
generalisasi melalui penalaran induktif. Semua proses tersebut dilakukan secara iterative,
sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang
dijadikan hipotesis penelitian.

10
3. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah penelitian, yang jawabannya harus
diuji, hipotesis dirangkum berdasarkan kerangka pemikiran. Ada 2 jenis hipotesis, yaitu:
a. Hipotesis deskriptif, yaiyu hipotesis yang menunjukkan pemaknaan suatu konsep
dari suatu teori
b. Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang menghubungkan 2 variabel atau lebih
untuk diuji.
c. Menguji hipotesis secara empiric
1. Menguji dengan alat statistic inverensial dan statistic deskriptif, untuk membuktikan
apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-
fakta secara empiric (penelitian kuantitatif)
2. Menguji dengan tanpa statistic untuk mencari pemaknaan (penelitian kuantitatif)
3. Melakukan pembahasan
Dalam melakukan pembahasan hal yang dilakukan yaitu membahas kesenjangan antara
tinjauan pustaka atau teori yang ada dengan hasil penelitian.
4. Menarik kesimpulan

D. Persyaratan Penelitian
Tanpa adanya penelitian, maka pengetahuan tidak akan berkembang, padahal ilmu
pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi, penelitian harus dilakukan
sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan.
Ada tiga syarat penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan suatu penelitian, yaitu:
1. Sistematis : Artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang sederhana sampai
kepada hal yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana : Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang tentang langkah-langkah
pelaksanaannya.
3. Ilmiah : mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang
ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paradigma keperawatan dalam hubungannya dengan pelayanan asuhaan


keperawatan,pendidikan keperawatan dan riset keperawata harus ada jiwa keperawatan untuk
membantu klien agar merasa nyaman dan tenang dalam kondisi sakit.Paradigma ini harus
dimulai dengan jiwa penuh kesabaran.Sebagai pemberian asuhaan keperawatan ini dapat
dilakukan dengan memperhatikan keadaan klien yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses perawatan sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia.Asuhaan keperawatan ini dapat dicapai melalui usaha bersama
semua anggota tim kesehataan dan pasein atau keluarga.

3.2 Saran

Sikap keperawatan paradigma dalam hubungan asuhan keperwata,pendidikan


dan riset harus sesuai dengan peraturan dalam memberi pelayanan kepada klien.Dan agar
benar-benar paham tentang bagaimana cara kita untuk melakukan paradigma keperawatan
itu.Dan keperawatan juga harus tahu bagaimana cara memberi pelayanan asuhan keperawat
yang benar dan baik sehingga klien itu merasa puas dengan pelayanan yang beri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat .A A(2004)Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Jakarta:Selemba Medika


Budiono(2015)Konsep Dasar Keperawatan Jakarta:Bumi Medika
Potter dan Perry(2005)Fundamental Keperawatan Edisi 4 vol 1 Jakarta:EGC

13

Anda mungkin juga menyukai