Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

OLEH:
NAMA KELOMPOK 4A
1. GIOCA INDRY PALPIALY
2. ANANDA RISKI MAULIYAH
3. RIOVALDO STIVRIL MANGGE
4. DESIN NATALIA BAKI ULY
KELAS : PPN Tk.1A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan Topik “Aplikasi caring dalam praktik keperawatan dan
kehidupan sehari-hari”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi Tugas kelompok Mata Kuliah. Konsep dasar keperawatan Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang caring dalam kepererawatan dan
kehidupan sehari – hari, bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menucapkan terima kasih kepada Ibu Aben B.Y.H. Romana, S.Kep,Ns.,M.Kep selaku
Dosen Mata “Kuliah Konsep dasar keperawatan” yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari. Kami menyadari
dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangunakan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 11Agustus 2023


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar belakang..................................................................................................................4
1.2 Tujuan umum....................................................................................................................4
1.3 Tujuan khusus...................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Aplikasi Caring dalam Kehidupan Sehari- hari dan Praktik Keperawatan......................5
2.2 Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan...................................................................7
2.3 Perbedaan caring dan curing............................................................................................7
2.4 klien tentang caring.........................................................................................................8
2.5 Etika Pelayanan................................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Aplikasi Caring adalah perilaku caring yang diterapkan dalam praktik keperawatan dan
kehidupan sehari-hari. Perilaku caring merupakan suatu kunci dari sebuah kesuksesan
bagi seorang perawat dalam praktik keperawatan dan menjadi suatu bentuk penilaian dari
pengguna jasa pelayanan pasien. Berikut adalah beberapa aplikasi caring dalam praktik
keperawatan dan kehidupan sehari-hari

Aplikasi caring dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama dalam hal
memberikan perhatian dan empati kepada pasien. Meningkatkan kepuasan pasien.
Dengan menerapkan perilaku caring, perawat dapat memberikan perhatian dan dukungan
yang dibutuhkan pasien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan. Meningkatkan hubungan antara perawat dan pasien.
Aplikasi caring dapat membantu membangun hubungan yang baik antara perawat dan
pasien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat dan pelayanan
kesehatan yang diberikan. Meningkatkan kesejahteraan pasien. Dengan menerapkan
perilaku caring, perawat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pasien, baik secara
fisik maupun psikologis.

1.2 Tujuan umum


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang
aplikasi caring dalam praktik keperawatan dan kehidupan sehari-hari

1.3 Tujuan khusus


1. Mampu mengetahui dan memahami Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari
dapraktik keperawatan
2. Mampu mengetahui dan memahami Perbedaan Caring dan curing
3. Mampu mengetahui dan memahami Persepsi klien tentang caring
4. Mampu mengetahui dan memahami Etika pelayanan
5. Etika pelayanan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aplikasi Caring dalam Kehidupan Sehari- hari dan Praktik Keperawatan

Caring dianggap oleh banyak perawat sebagai aspek penting dalam keperawatan.
Medeleine Leininger (1984) mengemukakan bahwa care merupakan inti dari keperawatan
dan karakteristik yang dominan, khusus, serta tidak terpisahkan dalam keperawatan.
Leininger mengatakan, tidak akan cure tanpa caring, tetapi dapat ada caring tanpa curing.
Ia menekankan bahwa human caring, meski merupakan sebuah fenomena yang universal,
memiliki ekspresi, proses, dan pola yang berbeda antar budaya.
Aplikasi caring menurut Jean Watson (1985 dalam Kozier,2010) meyakini praktik
caring, sebagai pusat keperawatan menggambar- kan caring sebagai dasar sebuah
kesatuan dan nilai nilai kemanu- siaan yang universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta)
terhadap diri sendiri dan orang lain
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional keperawatan yang meliputi
empat komponen yaitu: manusia , lingkungan dan perawat itu sendiri, (Dwidiyanti, 2007)
yang mempunyai suatu paradigm atau model aplikasi caring.
Menurut Jean Watson (1985 dalam Kozier,2010) meyakini praktik caring, sebagai
pusat keperawatan menggambarkan caring sebagai dasar sebuah kesatuan dan nilai nilai
kemanusiaan yang universal (kebaikan, kepedulian dan, cinta terhadap diri sendiri dan
orang lain). Contoh Aplikasi Caring Dalam Kehidupan Sehari-hari Sebagai Seorang
Perawat di Rumah Sakit Maupun di Komunitas
1. Aplikasi Caring dalam Praktik Keperawatan di Rumah Sakit.
Salah satu defenisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya
mengacu pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan
standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Mengapa demikian?
Karena sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima, merespons, menghargai,
dan bertanggung jawab.
 Contoh Kasus
Perawat masuk ke kamar klien, beri salam hangat kepada klien sambil menyentuh
pundak klien, lakukan kontak mata, duduk beberapa menit, dan tanyakan tentang
apa yang menjadi pikiran dan perhatian klien, dengarkan cerita klien, lihat cairan
intravena yang tergantung, kaji klien beberapa saat, dan kemudian periksa dan
rangkuman tanda vital klien dalam layar komputer sebelum meninggalkan
ruangan.
Contoh di atas menunjukkan perilaku perawat yang lembut, sejalan dengan kontak
mata, keperdulian terhadap masalah klien, dan hubungan fisik mengekspresikan
fokus pada individu merupakan pendekatan yang nyaman.
2. Aplikasi Caring dalam Komunitas
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan di bawah pemerintahan yang sama. Komunitas di pandang sebagai target
pelayanan kesehatan sehingga di perlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara
aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang di berikan perawat
komunitas merupakan suatu upaya esensial atau sangat di butuhkan oleh komunitas,
perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan dan klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan dapat membentuk kerja sama dan untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.

Contoh Aplikasi Caring dalam Komunitas

a. Penyuluhan terhadap masyarakat


b. Mengadakan seminar seminar kesehatan,
c. Melakukan pengabdian sepenuhnya kepada masyarakat,
d. Mengadakan home visit yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
e. Memberikan motivasi kepada klien yang membutuhkan.
 Contoh kasus
Keluarga tuan Dodi merupakan keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, 2 anak
dan nenek. Nenek sering mengeluh pusing dan kaku di tengkuk. Jika mengeluh
pusing nenek hanya minum obat yang di beli di warung. Nenek dulu pernah
periksa di puskesmas dan didiagnosa hipertensi. Sekarang nenek jarang periksa ke
puskesmas karena jarak puskesmas dan rumah sangat jauh. Peran perawat disini
adalah mengkaji data dari nenek dan keluarganya. Setelah didiagnosa, kemudian
memberi informasi tentang tindakan yang akan di lakukan kepada nenek. Dan
juga akan memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan. Di dalam penyuluhan
itu perawat menganjurkan nenek dan keluarganya bahwa nenek tidak di
perbolehkan mengkonsumsi garam berlebihan, makanan berlemak, perbanyak
makan mentimun dan buah mengkudu.
Kasus tersebut termasuk tingkat kebutuhan yang di perlukan oleh klien yang
memerlukannya untuk di pelajari. Perilaku caring perawat yang di lakukan
meliputi mengajarkan klien, mengarahkan klien, mensuport klien, menyediakan
linkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

2.2 Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan


Caring secara umum dapat di artikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi dengan
orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi . caring adalah sentral untuk praktikkeperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan
bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan (Sartika, 2010)
Tindakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi
sambil meningkatkan rasa aman dan keselamtan klien. Kemudian caring juga
menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat
senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien
sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat.
Tiga aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk cure terhadap orang lain.
Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan aspek spiritual dalam caring terhadap
orang lain yang sakit.
1. Aspek kontrak
Telah di ketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah kewajiban kontrak
untuk cure. Radsma (1194) mengatakan, “perawat memiliki tugas profesional untuk
memberikan care”. Untuk itu, kita, kita sebagai perawat yang profesional diharuskan
untuk bersikap care sebagai kontrak kerja kita
2. Aspek etika
Pernyatakan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana
membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Jenis
pertanyaan ini akan mempengaruhi cara perawat membwrikan asuhan. Seorang
perawat harus care karena hal itu merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu
yang penting. Dengan care perawat dapat memberikan kebahagian bagi orang lain.
3. Aspek spiritual
Disemua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah ide
utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang relegius adalah orang care, bukan
karena dia seorang perawat tetapi lebih

Caring dalam praktek keperawatan dapat dilakukan dengan mengembangkan hubungan


saling percaya antara perawat dan klien.

2.3 Perbedaan caring dan curing


Dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring
terdapat diagnosis keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing
terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit yang
diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih
dititik- beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian
perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan penyakit yang diderita serta
penanggulangannya.
Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu
membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual
dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi,
pendidikan kesehatan, dan konseling Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke
melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan operatif. Perbedaan
caring dan curing yaitu dari aspek tujuan yaitu:
 Tujuan dari perilaku caring yaitu:
1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.
2.Membantu pasien beradaptasi dengan masalah kesehatan mandiri, memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan
meningkatkan fungsi dari tubuh pasien.
 Tujuan dari kegiatan caring yaitu:
1. Menentukan dan menyingkarkan penyebab penyakit atau mengubah problem
penyakit dan penanganannya.

2.4 klien tentang caring


Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus
terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap mereka
sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam merencanakan
perawatan (Attree 2001).
Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat perawat
melakukan caring. Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang
caring (Mayer, 1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003).
Untuk alasan tersebut. fokuskan pada membangun suatu hubungan yang membuat
perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh, perawat mempunyai klien yang
takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut adalah perawat yang belum
terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa klien
akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah terampil daripada
memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui
siapa klien, dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai
dengan kebutuhan klien.

2.5 Etika Pelayanan


Watson (1988) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat.
Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika
untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan
yang salah Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan
apa yang sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak
boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip
a. Berespon terhadap keunikan klien
b. Memahami dan mendukung perhatian klien
c. Hadir secara fisik;
d. Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai
sebagai manusia
e. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta;
f. Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi
g. klien Bersuara halus dan lembut,
h. Memberi perasaan nyaman Persepsi klien pria (Riemen, 1986)

Intelektual atau analisis. Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu
dengan karakter dan sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan
perawat sebagai penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan
hubungan dan memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus. (Nurse
Caring Behavior)

1. Persepsi klien wanita (Riemen, 1986)


a. Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
b. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
c. Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
d. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum
diminta
e. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan.
2. Persepsi klien pria (Riemen, 1986)
a. Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
b. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
c. Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
d. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum
diminta
e. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan
3. Persepsi klien kanker dan keluarga (Mayer, 1986)
a. Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan
b. Bersikap ceria
c. Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
d. Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien
e. Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat.
4. Persepsi klien dewasa yang dirawat (Brown, 1986)
a. Kehadirannya menentramkan hati
b. Memberikan informasi
c. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan professional
d. Mampu menangani nyeri atau rasa sakit,
e. Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
f. Mempromosikan otonomi
g. Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
h. Selalu mengawasi klien.
5. Persepsi dari keluarga
a. Jujur
b. Memberikan penjelasan dengan jelas
c. Selalu menginformasikan keluarga
d. Mencoba untuk membuat klien nyaman
e. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
f. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
g. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
h. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
i. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

Aben B.Y.H. Romana, Sabinus B.A.Kedang, Yustinus Rindu, Roswita


V.R.Roku. (2023). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan. Media Sains
Indonesia. Jakarta

Aiken, T.D. (2004). Legal, Ethical, and Political Issues in Nursing. 2nd
Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka


Utama.

Beauchamp TL & Childress JF (1994). Principles of Biomedical


Ethics. New York : Oxford University Press.

Daniels. 2010. Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision


Making. New York. Delmar Cengage Learning

Franz Magniz S (2002). Etika Dasar, Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Potter, P.A. & Perry ,A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol


set) .Edisi Bahasa Indonesia 7 Edition.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perilaku Caring merupakan tindakan perawat yang didasari rasa empati, kasih sayang,
ketrampilan dan tanggung jawab yang mempunyai manfaat untuk kesembuhan pasien
dan mendorong kondisi pasien lebih baik. Perilaku caring dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, menentukan tingkat kepuasan klien dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan.
.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai