DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Manajemen Kasus pada Praktik Home Care”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care Nursing (HCN).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Ns. Andi
Parellangi , S. Kep., M. Kep., MH. atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah
ini, sehingga penulis dapat membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis.
Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf.
Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
Daftar Tabel, Gambar, Tentatif...........................................................................................iv
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................3
BAB II
Telaah Pustaka
A. Konsep Home Care Nursing....................................................................................4
B. Definisi Manajemen Kasus Home Care Nursing.....................................................7
BAB III
Pembahasan
A. Homce Care Nursing................................................................................................9
B. Pengorganisasian......................................................................................................9
C. Manajemen Dalam Pelayanan Home Care Nursing..............................................14
D. Manajemen Pelayanan Home Care Nursing..........................................................15
E. Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing...........................................18
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................20
B. Saran......................................................................................................................20
Daftar Pustaka
iii
DAFTAR TABEL, GAMBAR, TENTATIF
Gambar 3.1.............................................................................................................................9
Gambar 3.2.............................................................................................................................11
Gambar 3.3.............................................................................................................................11
Gambar 3.4.............................................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin (1985) adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang
telah melalui sejarah yang panjang. Visiting Nurses Association di Amerika mengatakan
perawatan di rumah atau home care tidak lagi hanya tentang berbicara dengan pasien,
memandikan dan memeriksa tekanan darah. Pasien yang memerlukan perawatan di
rumah umumnya mempunyai masalah fisik, sosioekonomi, psikologi yang beragam.
Beberapa pasien berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis mungkin menderita
masalah akut seperti infeksi luka atau kondisi kronis yang semakin memburuk seperti
masalah pada paru-paru. Dalam kondisi seperti itu biasanya pasien memerlukan
pengobatan dan peralatan di rumah, pengkajian secara professional, pendidikan dan
perubahan terapi. Beberapa pasien yang lain mungkin memiliki kondisi yang stabil secara
medis tetapi mereka memerlukan perawatan jangka panjang untuk mencegah kondisi
yang semakin buruk dan menghindari perawatan di rumah sakit (Tribowo, 2012)
Di beberapa Negara maju, home care bukan merupakan sebuah konsep yang baru.
Konsep ini telah dikembangkan oleh William Rathon sejak tahun 1859 di Liverpool yang
dinamakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah
untuk mengobati pasien yang sakit dan tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Florence
Nightingale juga melakukan perawatan di rumah dengan memberikan perawatan kepada
pasien yang mengalami sakit terutama bagi pasien dengan dengan status ekonomi rendah,
kondisi sanitasi, kebersihan diri dan lingkungan dan gizi buruk sehingga beresiko
terhadap berbagai jenis infeksi yang umum ditemukan di masyarakat. Selain karena tidak
bersedia dibawa ke rumah sakit, home care juga bisa menjadi perawatan lanjutan dari
rumah sakit yang sudah dalam rencana pemulangan (dishcharge planning) dan dapat
dilaksanalan oleh perawat dari rumah sakit semula atau perawat komunitas atau tim
keperawatan yang khusus menangani perawatan di rumah (Bukit, 2008). Perawat home
1
care menyediakan pelayanan individual. Mereka membantu pasien beradaptasi terhadap
keterbatasan fisik temporer atau permanen sehingga mereka dapat memiliki aktivitas
rutin yang normal. Pelayanan kesehatan di rumah membutuhkan pengetahuan berbagai
bidang seperti dinamika keluarga, kegiatan cultural, nilai-nilai spiritual dan prinsip-
prinsip komunikasi (Laksmi, 2009).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
“Bagaimana Manajemen Kasus pada Praktik Home Care ? ”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka didapat tujuannya yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui manajemen kasus pada praktik home care.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Pengertian Home Care.
b. Untuk mengetahui Pengorganisasian Praktik Home Care.
c. Untuk mengetahui Manajemen dalam Pelayanan Home Care.
d. Untuk mengetahui Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing.
e. Untuk mengetahui Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing.
2
D. Manfaat
3. Manfaat teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen kasus pada
praktik home care.
4. Manfaat praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan pembelajaran yang
nantinya dapat di pahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
4
a) Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif
b) Pelayanan lebih profesional
c) Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan
legal dan etik keperawatan
d) Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan
puas dengan asuhan keperawatan yang profesional (Triwibowo, 2012, dalam
Parellangi, 2020).
5
h) Klien dengan gangguan fungsi persyarafan;
i) Klien dengan HIV/AIDS.
Kasus-kasus yang terjadi pada pasien di rumah dengan kondisi khusus meliputi :
a) Klien dengan post partum;
b) Klien dengan gangguan kesehatan mental;
c) Klien dengan kondisi usia lanjut;
d) Klien dengan kondisi terminal;
e) klien dengan penyakit obstruktif paru kronis
6
l) Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan
(Tribowo, 2012).
7
Manajemen keperawatan adalah suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber
keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas
asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000 dalam Parellangi, 2020).
Manajemen kasus adalah sistem pemberian asuhan keperawatan secara multidisiplin
yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan
(kolaborasi) dan sumber-sumber yang ada sehingga dapat dicapai hasil akhir asuhan
keperawatan yang optimal. Manajemen kasus merupakan proses pemberian asuhan
keperawatan, mengurangi fragmentasi, meningkatkan kualitas hidup klien dan efisiensi
pembiayaan (Marquis & Huston, 2000 dalam Parellangi, 2020).
8
BAB III
PEMBAHASAN
B. Pengorganisasian
a) Unsur Organisasi dalam Pelayanan Home Care Nursing
Unsur organisasi dalam pelayanan home care nursing berdasarkan SK Direktorat Yan
Medik NO HK 01.01.311.2001. Home care nursing terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu
pengelola pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan klien.
Pengelola KPR
9
Dari gambar diatas tampak bahwa Home care nursing bisa terlaksana apabila ada
kerjasama antara pengelola home care nursing (PKR), klien dan pelaksana home care
nursing (Suardana, 2013 dalam Parellangi, 2020).
Ketiga unsur tersebut di atas merupakan syarat minimal yang harus ada dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah. Ketiga unsur tersebut berinteraksi secara proporsional dan
saling mempengaruhi dalam proses keperawatan kesehatan di rumah.
Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak berfungsi secara baik maka pelayanan
yang diberikan sulit untuk memberikan hasil yang optimal. Dalam sistem ini setiap
komponen mempunya hak dan kewajiban masingmasing yang dapat diukur sehingga
diharapkan tidak akan merugikan salah satu pihak pun karena pelayanan yang diberikan
dapat dikendalikan oleh masing- masing pihak (Parellangi, 2018).
b) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dalam Pelayanan Home Care Nursing
10
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Home Care
Pimpinan PKR
Contoh: Struktur organisasi dalam pelayanan home care yang diaplikasikan di Home
Care Cahaya Husada Kaltim sebagai berikut:
Gambar 3.3: Struktur Organisasi Home Care Cahaya Husada Kaltim
Humas Keuangan
Uraian tugas :
1. Pimpinan home care nursing
11
a. Kompetensi
1) Identifikasi kebutuhan keperawatan
2) Menyusun Unit Praktik Keperawatan
3) Mengorganisir unit Praktik
4) Melaksanakan fungsi ketenagaan
5) Melaksanakan fungsi pengarahan
6) Melaksanakan fungsi pengawasan
b. Hak
1) Menerima imbalan jasa (biaya sesuai standar)
2) Mempunyai akses ke pemerintah
3) Dukungan pelaksana dan klien atas pengelolaan pelayanan
4) Menetapkan mitra kerja.
c. Kewajiban
1) Menjamin pelayanan profesional dan bermutu
2) Mematuhi kontrak kerja
3) Perlakuan baik terhadap pelaksana pelayanan dan klien
4) Meningkatkan pengetahuan/keterampilan pelaksana
5) Melaksanakan kewajiban pada pelaksanaan dan klien
6) Mematuhi peraturan
7) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
8) Menyediakan sarana administrasi dan pelayanan
9) Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi (Parellangi, 2018)
2. Administrasi Umum
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan
b. Memberikan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home care
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi
dan keuangan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan
e. Menyusun laporan administrasi keuangan (Suardana, 2013 dalam Parellangi 2020).
3. Bidang Pelayanan
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
12
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care Nursing
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap
d. Sumber daya manusia keperawatan
e. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pel. Home Care Nursing.
f. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah (Suardana, 2013,
dalam Parellangi, 2020).
4. Koordinator kasus
a. Kompetensi
1) Bekerja dalam tim dan hubungan kolaborasi.
2) Mengkoordinasikan rencana asuhan dan mobilisasi klien serta sumber lain
3) Memaksimalkan akses klien dengan sumber Yankes
4) Melakukan negosiasi dan mengembangkan jaringan kerja.
b. Hak
1) Mengetahui hak dan kewajiban secara tertulis
2) Imbalan jasa sesuai kontrak
3) Perlakuan yang layak sesuai norma
4) Menolak tugas prosedur atau tindakan medis di luar job description
5) Informasi perubahan pelayanan, tarif, dan kontrak kerja
6) Akses pada pemerintah
7) Mengemukakan pendapat dalam peningkatan mutu serta perlindungan klien
8) Mendapat perlindungan hukum
9) Memperoleh dukungan dari pengelolaan dan klien serta keluarga.
c. Kewajiban
1) Mentaati peraturan
2) Memberikan pelayanan profesional dan bermutu
3) Menjaga privacy klien
4) Melaksanakan tugas sesuai rencana
5) Bekerjasama dan saling mendukung dengan pelaksana layanan
6) Mematuhi kontrak kerja
7) Menghargai hak-hak klien
8) Membuat laporan rutin ke manajer sesuai aturan
13
9) Memberikan bimbingan/arahan pada staf
10) Melakukan monitoring (Parellangi, 2018)
5. Pelaksana layanan
a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
c. Melaksanakan intervensi/tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan
d. Mengevaluasi kegiatan/tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada rencana
yang telah disusun
e. Membuat dokumentasi tertulis pada dokumentasi home care setiap selesai
melaksanakan tugas (Suardana, 2013 dalam Parellangi, 2020).
14
7. Kerjasama dengan team lain yang memiliki latar belakang yang sama akan lebih
optimal.
8. Pengkajian akan lebih fokus dan komprehensif.
9. Pendidikan kepada pasien dan keluarga akan lebih baik.
10. Kontinuitas layanan akan lebih baik (Suardana, 2013c).
15
agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan
menentukan masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat
kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka
waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di
rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh
pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator
kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan (Ode, 2012).
16
Adapun mekanisme pelayanan home care nursing menurut Parellangi (2015), adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.4: Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing
Case manager
Preventif/Promotif/ Kuratif
Rehabilitatif
Nursing
Plan Schedule Evaluation
PP
1. Klien rujukan dari sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik rawat jalan dan
tempat praktik dokter) atau inisiatif pasien.
2. Diperiksa oleh dokter untuk menentukan secara medis layak untuk di rawat atau tidak
(khusus untuk rujukan).
3. Dikaji oleh kordinator kasus di rumah klien, bersama klien dan keluarga merencanakan
dan menyepakati pelayanan apa saja yang akan diterima oleh pasien termasuk kesedian
pasien dirawat di rumah, persetujuan dilakukan tindakan keperawatan/medis, dan
administrasi pembiayaan.
4. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator
kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh
kordinator kasus.
17
5. Secara periodik kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan
keperawatan).
6. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator
kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh
kordinator kasus.
7. Secara periodik, kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan
keperawatan).
18
1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan
d. Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria:
1) Tercapai sesuai tujuan
2) Kondisi pasien stabil
3) Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5) Pasien di rujuk
6) Pasien menolak pelayanan lanjutan
7) Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home care adalah bentuk dari kegiatan home visit yang merupakan salah satu kegiatan
intervensi asuhan keperawatan yang telah di rencanakan kepada klien dan keluarga.
Walaupun demikian, kegiatan Home care merupakan praktik kolaborasi antara tim
kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi, fisioterapis, dan lain-lain.
Pengorganisasian dalam Home care terdiri dari unsur organisasi dalam pelayanan Home
Care Nursing meliputi: Pengelola pelayanan home care nursing, pelaksana pelayanan, klien
dan struktur organisasi dalam pelayanan Home Care Nursing yang meliputi: Pimpinan home
care nursing, administrasi umum, bidang pelayanan, koordinator kasus, dan pelaksana
layanan
Bentuk manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan dalam pelayanan home care
nursing yaitu manajemen kasus. Dengan metode manajemen kasus, setiap pasien akan
mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga home care yang memiliki kemampuan
sesuai dengan kondisi pasien.
Mekanisme pelayanan Home care diawali Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan
keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap,
rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agen pelayanan
keperawatan di rumah atau praktik keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan
Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing Proses penerimaan kasus dan
Proses pelayanan home care
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
bagi pembaca khususnya tentang Manajemen kasus pada praktik Home Care. Dan bagi
penulis bisa menambah pengetahuan dalam menyusun makalah. Diharapkan dengan adanya
makalah ini mampu mengembangkan keilmuan khususnya praktik Home Care.
20
DAFTAR PUSTAKA
21