Anda di halaman 1dari 7

A.

Diagnosa
Pra Bencana
 Defisit Pengetahuan
Pasca Bencana
 Resiko Cedera
Pasca Bencana
 Berduka
 Trauma
B. Intervensi

1. Pra Bencana

SDKI SLKI SIKI

Defisit Setelah dilakukan intervensi Edukasi kesehatan


Observasi
pengetahuan keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
Tingkat pengetahuan klien meningkat informasi
2. identifikasi faktor-faktor
SLKI: Tingkat pengetahuan yang dapat meningkatkan
dan menurunkan motivasi
Ekspektasi meningkat 5 perilaku hidup bersih dan
sehat
Terapeutik
1. Perilaku sesuai dengan 1. sediakan materi dan media
pengetahuan meningkat (5) pendidikan kesehatan
2. Pertanyaan tentang masalah 2. jadwalkan pendidikan
yang dihadapi menurun (5) kesehatan sesuai
3. Persepsi yang keliru terhadap kesepakatan
masalah menurun (5) 3. berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Menjelaskan faktor risiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Bimbingan sistem kesehatan
Observasi
1. Identifikasi masalah kesehatan
individu, keluarga, dan
masyarakat
2. Identifikasi inisiatif individu,
keluarga, dan masyarakat
Terapeutik
1. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan kesehatan
2. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan kesehatan mandiri
3. Libatkan kolega/teman untuk
membimbing pemenuhan
kebutuhan kesehatan
4. Siapkan pasien untuk mampu
berkolaborasi dan bekerjasama
dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan
Edukasi
1. Bimbing untuk bertanggung
jawab mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah
kesehatan secara mandiri

2. Fase Bencana

SDKI SLKI SIKI


Resiko Cedera Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Keselamatan Lingkungan
selama 2 x 24 jam
Observasi:
Tingkat cedera klien menurun
 Identifikasi kebutuhan
SLKI: Tingkat cedera keselamatan
Ekspektasi menurun 5  Monitor perubahan status
1. Kejadian cedera menurun (5) keselamatan lingkungan
2. Luka/Lecet menurun (5)
Terapeutik:

 Hilangkan bahaya
keselamatan, Jika memungkinkan

 Modifikasi lingkungan untuk


meminimalkan risiko

 Sediakan alat bantu kemanan


linkungan (mis. Pegangan tangan)

 Gunakan perangkat pelindung


(mis. Rel samping, pintu terkunci,
pagar)

Edukasi

 Ajarkan individu, keluarga dan


kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan

Pencegahan Cidera

Observasi:

 Identifikasi obat yang


berpotensi menyebabkan cidera

 Identifikasi kesesuaian alas


kaki atau stoking elastis pada
ekstremitas bawah

Terapeutik:

 Sediakan pencahayaan yang


memadai

 Sosialisasikan pasien dan


keluarga dengan lingkungan
rawat inap

 Sediakan alas kaki antislip

 Sediakan urinal atau urinal


untk eliminasi di dekat tempat
tidur, Jika perlu

 Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau

 Tingkatkan frekuensi observasi


dan pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan

Edukasi

 Jelaskan alasan intervensi


pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga

Anjurkan berganti posisi secara


perlahan dan duduk beberapa menit
sebelum berdiri

3. Pasca Bencana

SDKI SLKI SIKI

Berduka Setelah dilakukan intervensi keperawatan Dukungan Proses Berduka


selama 3 x 24 jam Observasi:
Tingkat berduka klien membaik
 Identifikasi kehilangan yang
SLKI: Tingkat Berduka
dihadapi
Ekspektasi meningkat (5)
 Identifikasi proses berduka
1. Verbalisasi menerima kehilangan
yang alami
meningkat (5)
2. Verbalisasi Harapan meningkat (5)  Identifikasi sifat keterikatan
pada benda yang hilang atau
Ekspetasi menurun (5)
orang yang meninggal
1. Verbalisasi Perasaan sedih menurun
 Identifikasi reaksi awal
Ekspetasi membaik (5)
terhadap kehilangan
1. Pola tidur membaik (5)
2. Konsentrasi membaik (5) Terapeutik:
 Tunjukkan sikap menerima
dan empati

 Motivasi agar mau


mengungkapkan perasaan
kehilangan

 Motivasi untuk menguatkan


dukungan keluarga atau
orang terdekat

 Fasilitasi melakukan
kebiasaan sesuai dengan
budaya, agama dan norma
sosial

 Fasilitasi mengekspresilan
perasaan dengan cara yang
nyaman (mis.membaca
buku,menulis,menggambar
atau bermain)

 Diskusikan strategi kopig


yang dapat digunakan

Edukasi
 Jelaskan kepada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar
menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar dalam
menghadapi kehilangan

 Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan

 Anjurkan mengekspresikan
perasaan tentang kehilangan

 Ajarkan melewati proses


berduka secara bertahap

Sindrom Pasca Setelah dilakukan intervensi keperawatan Dukungan Proses Berduka


selama 3 x 24 jam
Trauma Observasi:
Ketahanan Personal meningkat
 Identifikasi kehilangan yang
SLKI: Ketahanan Personal
dihadapi
Ekspektasi meningkat (5)
 Identifikasi proses berduka
1. Verbalisasi harapan yang positif (5)
yang alami
2. Menggunakan strategi koping yang
efektif (5)  Identifikasi sifat keterikatan
pada benda yang hilang atau
3. Verbalisasi perasaan menunjukkan
orang yang meninggal
harga diri positif (5)
 Identifikasi reaksi awal
4. Mengambil tanggung jawab (5)
terhadap kehilangan
5. Mencari dukungan emosional (5)
6. Menganggap kesulitan sebagai Terapeutik:
tantangan (5)  Tunjukkan sikap menerima
dan empati

 Motivasi agar mau


mengungkapkan perasaan
kehilangan

 Motivasi untuk menguatkan


dukungan keluarga atau
orang terdekat

 Fasilitasi melakukan
kebiasaan sesuai dengan
budaya, agama dan norma
sosial

 Fasilitasi mengekspresilan
perasaan dengan cara yang
nyaman (mis.membaca
buku,menulis,menggambar
atau bermain)

 Diskusikan strategi kopig


yang dapat digunakan

Edukasi
 Jelaskan kepada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar
menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar dalam
menghadapi kehilangan

 Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan

 Anjurkan mengekspresikan
perasaan tentang kehilangan

 Ajarkan melewati proses


berduka secara bertahap

Reduksi Ansietas
Observasi:
 Identifikasi saat tingkat
ansietas berubah

 Identifikasi kemampuan
mengambil keputusan

 Monitor tanda-tanda
ansietas

Terapeutik:
 Ciptakan suasana teraupetik
untuk menumbuhkan
kepercayaan

 Temani pasien untuk


mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan

 Pahami situasi yang


membuat ansietas

 Dengarkan dengan penuh


perhatian

 Gunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan

 Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami

 Informasikan secara faktual


mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis

 Anjurkan keluarga untuk tetap


bersama pasien

 Latih kegiatan pengalihan


untuk mengurangi
ketegangan

 Latih teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai