Pelayanan Home
Care
1
KOLABORAS
I
2
• Kebersamaan
• Kerja sama
• Berbagi Tugas
Kolaborasi • Kesetaraan
• Tanggung Jawab
• Tanggung Gugat
3
Definisi
• American Medical Association (AMA)
Kolaborasi adalah proses dimana dokter & perawat merencanakan dan praktek
bersama sbg kolega, bekerja saling ketergantungan dlm batasan-batasan
lingkup praktek mereka dg berbagai nilai-nilai, saling mengakui & menghargai
thd setiap org yg berkontribusi utk merawat individu, keluarga & masyarakat
4
Kolaborasi Interprofesional
5
Kolaborasi Dalam Home Care
6
Hubungan Perawat-Pasien
Dalam konsep home care terjadi perikatan yang timbal antara perawat dan
pasien, yaitu dikenal dg istilah Inspanning verbintennis (perikatan ikhtiar)
dan resultaat verbintennis (perikatan hasil)
7
• Prestasi yg harus diberikan oleh perawat
adalah upaya penyembuhan semaksimal
mungkin.
• Perawat tdk menjanjikan suatu hasil
Inspanning verbintennis berupa kesembuhan krn obyek dari
(perikatan ikhtiar) hubungan ini berupa upaya maksimal yg
dilakukan scr hati-hati & penuh
ketegangan berdasarkan ilmu pengetahuan
dan pengalaman.
8
•Kedudukan pasien dan perawat tidak
Dahulu : sederajat
Hubungan Vertikal •Perawat dianggap tahu ttg penyakit
peternalistik •Pasien tidak tahu apa-apa
•Positif: sangat membantu pasien
•Negatif: upaya penyembuhan
membatasi otonomi pasien
9
Beberapa pakar hukum kesehatan (teori Solis, teori Szasz & teori Hollender),
mengemukakan tiga hubungan tenaga kesehatan dg pasien, yaitu:
10
1. Activity passivity relation
(pola hubungan aktif pasif)
• Secara sosial hubungan ini bukanlah hubungan yang sempurna krn hubungan
ini berdasar atas kegiatan perawat thd pasien.
• Pasien tdk dapat melakukan fungsi dan peran scr aktif., pasien hanya sbg
resipien (penerima pelayanan saja).
• Contoh: pasien dalam kondisi anestesi, pasien tdk sadar/koma, pasien dlm
pertolongan gawat darurat krn kecelakaan.
• Hubungan pola ini serupa dg pola hubungan orang tua dengan anaknya yg
msh kecil.
11
2. Guidance cooperation relation
(pola hubungan membimbing dan kerjasama)
12
3. Mutual participation
(pola hubungan saling berperan serta)
• Hubungan Sosial demokratif
• Saling ketergantungan
• Kedua pihak harus terbuka
• Kekuasaan hampir sama dan saling membutuhkan
• Pasien dg penyakit menahun
• Hampir seluruh perawatan di tangan pasien
• Pasien secara sadar dan aktif dalam penyembuhan
• Pasien berlatar belakang pendidikan yang cukup tinggi
13
Hubungan Perawat-Dokter
14
15
Manfaat Kolaborasi Interprofesional Dalam
Praktik Home Care Nursing
16
6. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efisiensi sumber daya
7. Meningkatkan kepuasan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja
8. Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan
9. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
10. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan
profesional sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama
11. Untuk tim kesehatan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
17
Model Praktik
Kolaborasi
Perawat-Dokter
18
Model Praktik Kolaborasi Perawat-Dokter
Pasien
19
Model Praktik Kolaborasi Perawat-Dokter
Pemberi
Registered Nurse
Pelayanan lain
Pasien
Pasien
Pemberi
Pelayanan lain
21
• Model praktik kolaborasi tipe III ini lebih berpusat pada
pasien, dan semua pemberi pelayanan harus saling bekerja
sama, juga dg pasien.
22
Indikator Praktik Kolaborasi
1. Kontrol – Kekuasaan
23
Indikator Praktik Kolaborasi
2. Lingkup Praktik
24
Indikator Praktik Kolaborasi
3. Kepentingan Bersama
25
Kompetensi dasar Dalam Praktik Kolaborasi
1. Komunikasi
2. Respek dalam kepercayaan
3. Memberikan & menerima umpan balik (feed back)
4. Pengambilan keputusan
5. Manajemen konflik
26
1. Komunikasi
• Komunikasi sangat dibutuhkan dlm kolaborasi krn kolaborasi
memerlukan pemecahan masalah yg lebih komplek.
• Masalah-masalah yg muncul dalam kolaborasi dapat dipecahkan dg
komunikasi efektif yg dapat dimengerti oleh semua anggota tim
profesional
27
2. Respek Dalam Kepercayaan
• Kualitas respek dpt dilihat lebih ke arah harga diri, sedangkan
kepercayaan dpt dilihat dari mutu proses dan hasil.
• Respek dan kepercayaan dpt disampaikan secara verbal dan non
verbal, serta dapat dilihat dan dirasakan dalam penerapan kehidupan
sehari-hari
28
3. Memberikan & Menerima Umpan Balik
(Feed Back)
29
4. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan komunikasi utk
mewujudkan kolaborasi yg efektif. Hal ini utk menyatukan data
kesehatan pasien secara komprehensif sehingga mjd sumber
informasi bagi semua anggota tim profesional.
30
5. Manajemen konflik
• Masing-masing anggota profesi hrs memahami peran dan fungsinya utk
menurunkan konflik.
• Lakukan klarifikasi persepsi dan harapan, mengidentifikasi
kompetensi, mengidentifikasi tumpang tindih peran, serta melakukan
negosiasi.
• Terwujudnya kolaborasi tergantung pd beberapa kriteria, yaitu: saling
percaya& menghormati, saling memahami & menerima, keilmuan
masing-masing, memiliki citra diri positif, memiliki kematangan
profesional yg setara baik dlm hal pendidikan maupun pengalaman,
mengakui sbg mitra kerja, serta memiliki keinginan utk bernegosiasi
31
Elemen Kolaborasi Dalam Praktik
Home Care Nursing
1. Mutiple provider:
Kerja sama yg meliputi satu atau lebih pemberi pelayanan kesehatan & dpt lbh
dari satu group profesi.
2. Service koordinasi:
Pendekatan umum yg digunakan utk menjamin asuhan & pelayanan dlm
disiplin ilmu yg sama dan beberapa disiplin ilmu dlm bidang kesehatan
3. Coommunication:
Berkomitmen utk saling memberikan informasi pd tim pemberi pelayanan
kesehatan
32
Pentingnya MOU Dalam Praktik
Home Care Nursing
Dalam meningkatkan kolaborasi yg efektif, perlu adanya MOU (memorandum
of understanding) yg mengatur perjanjian kerja sama antara pihak home care
dg tim tenaga kesehatan. Fungsi MOU antara lain:
1.Mengatur hak & kewajiban masing-masing pihak
2.Sebagai alat kontrol bagi masing-masing pihak, apakah masing-masing pihak
sdh menunaikan kewajiban (prestasi) atau bahkan telah melakukan
wanprestasi.
33
3. Sebagai alat bukti bagi masing-masing pihak apabila di kemudian hari tjd
peselisihan antara para pihak, termasuk juga apa bila pihak ketiga yg
mungkin keberatan dg suatu kontrak dan mengharuskan kedua belah pihak
utk membuktikan hal-hal yg berkaitan dg kontrak yg dimaksud.
4. Pengamanan transaksi bisnis
5. Mengatur tentang pola penyelesaian sengketa yg timbul antara kedua
belah pihak.
34
SELAMAT
BELAJAR
35