Kimia
Fisika
Biologi
Ergonomi
BAHAYA KIMIA
Padat (debu, fume, fiber)
Gas (Methane, Asetilene)
Cairan (bahan kimia, uap)
BAHAYA KIMIA
BAHAYA KIMIA
DEBU
Terhirup – partikel yang tidak terlihat dan dapat
masuk kedalam paru – paru.
Tak terhirup – partikel lebih besar dan dapat
tersaring oleh hidung dan tengorokan.
PENANGANAN
Menyemprotkan air – Membasahi jalan dan tempat kerja
mencegah debu beterbangan ke udara dan mengatasi
masalah. Di musim kemarau truk-truk air berjalan hilir
mudik menyemprotkan air ke permukaan jalan, tempat
kerja dan juga tempat parkir.
Kebisingan
Vibrasi (getaran)
Panas
KEBISINGAN
Paparan terhadap tingkat kebisingan yang
berlebihan dalam masa waktu tertentu dapat
mengakibatkan kehilangan pendengaran permanen
atau sementara dapat terjadi
Pengorganisasian Kerja
• Semua sikap tubuh membungkuk atau sikap tubuh tidak
alamiah harus dihindari
• Posisi ekstensi lengan yang terus menerus, baik ke depan
maupun ke samping harus dihindari
• Selalu diusahakan agar bekerja dilakukan sambil duduk
• Kedua lengan harus bergerak bersama-sama atau dalam
arah yang berlawanan
Mengangkat dan Mengangkut
Amonium Nitrat
Konkrit
Kalsium Karbonat (Lime)
Debu.
BAHAYA BAHAN KIMIA
MSDS
LABEL – Bahan Berbahaya dan
Beracun
• Pabrik pembuat,
• Nama produk,
• Peringatan Bahaya,
• PELABELAN
LABEL – Bahan Berbahaya dan
Beracun
• PELABELAN
Tanggung Jawab Pekerja
Memberi label pada bahan kimia yang dipindahkan
kewadah yang lebih kecil untuk keperluan pribadi.
Mengikuti prosedur untuk wadah yang mudah
dibawa jika bahan kimia tersebut akan disimpan
atau digunakan oleh pekerja lain.
Melaporkan jika terdapat wadah bahan kimia yang
tidak berlabel kepada foreman /supervisor dan
amankan wadah untuk mencegah agar tidak
digunakan.
Mampu mengenali label bahaya bahan
kimia,membaca dan memahami isinya.
Mematuhi ketentuan APD yang berlaku, dan
mengikuti semua tindakan pencegahan yang
terdapat MSDS.
Alat Pelindung Diri
Sarung tangan
Goggle
Apron
Respirator
Eye Wash
Penanganan Makanan
Penanganan Makanan
Permukaan meja penyiapan makanan harus sering dicuci
dengan kalsium hipoklorit.
Tangan selalu dicuci sebelum, sedang dan setelah menyiapkan
makanan.
Tangan harus dicuci dengan air hangat dan menggunakan
sabun.
Setiap karyawan yang menyiapkan makanan harus
mengenakan handuk sendiri dan bukan menggunakan handuk
bersama.
Semua karyawan yang bertugas menyiapkan makanan harus
menggunakan apron dan penutup kepala berwarna putih,
sedangkan karyawan wanita harus juga mengenakan hairnet.
Sayuran dan buah-buahan segar harus dicuci sebelum dimasak
atau disajikan.
X
Para karyawan yang mempunyai luka terbuka, infeksi atau
penyakit yang tertular lewat makanan tidak diizinkan
menangani makanan.
X
X
Penanganan Makanan
Pengolahan Makanan:
Semua karyawan yang bertugas memasak makanan
harus mengenakan apron dan penutup kepala,
sedangkan para karyawan wanita harus juga memakai
haarnet (jaring halus pembungkus rambut).
Suhu ruang yang disarankan untuk memasak beberapa
jenis masakan:
Daging cincang sapi, kambing atau babi: 71ºC
Daging cincang ayam dan kalkun: 74ºC
Daging ayam: 82ºC
Ikan seutuhnya dan daging ikan potongan: 71ºC
Makanan laut: 71ºC
Dibilas dengan air bersih dan panas
Didesinfeksi (disucihamakan) dengan air hangat (24º C) yang
telah dibubuhi kalsium hipoklorit (tidak kurang dari 50 ppm)
atau air yang bersuhu 78ºC selama 30 detik.
Dikeringkan dengan kain lap yang bersih
X
Setelah kering, semua alat dapur harus disimpan dan
terlindung dari kontaminasi.
Penangan Makanan
Penyimpanan Bahan Makanan:
Semua bahan makanan harus disimpan pada suhu
maksimal 4ºC.
Bahan makanan yang lembab atau mengandung asam,
yang digunakan untuk memasak tidak boleh disimpan di
tempat yang terbuat dari kadium atau bahan
tergalvanisasi
Bahan makanan yang disimpan di gudang harus ditutupi
dan dilindungi dengan baik
Bahan makanan harus disimpan di gudang yang
dirancang khusus dan aman.
Semua bahan makanan harus diberi label yang sesuai
dengan jenis produk makanan itu.
Bahan makanan yang telah kadaluwarsa harus dibuang.