Anda di halaman 1dari 44

Konsep Dasar Bencana

1. Nama : Nurmala Mamnunia, S. Kep, M.Si (Han)


2. Jabatan : Pengelola Kegiatan Survey Dan Perencanaan
3. Pendidikan :

D3: Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan Samarinda, 1998


S1: Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Samarinda, 2012
S2: Manajemen Bencana, Universitas Pertahanan, Bogor, 2015
4. Pekerjaan : 1. PTT Pusban Muara Pias, Long Kali, Paser, 2001
2. RS Islam, Samarinda, 2001-2002
3. RSU A Wahab Sjahranie, Samarinda 2002-2014
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltim,
2014-sekarang
Pokok Bahasan
• Definisi Bencana
• Macam bencana
• Siklus Bencana dan Penanggulangan Bencana
• Manajemen Bencana
• Paradigma PB
• Kaitan antara Pandangan Bencana dan
Paradigma Penanggulangannya
• Perubahan Paradigma Penanggulangan
Bencana
• Profil bencana
• Situsi Kebencanaan di Indonesia
• Dampak Bencana Terhadap Kesehatan
Bencana  disebabkan alam/non alam
BENCANA  tiba-tiba atau perlahan-lahan
hilangnya jiwa manusia, harta benda,
Kerusakan
 di luar kemampuan masyarakat

BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. (UU 24/2007)
UN-ISDR (2000)
Suatu gangguan serius terhadap
keberfungsian masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada
kehidupan manusia dari segi materi,
ekonomi atau lingkungan, dan dengan
segala sumberdaya yang dimiliki masyarakat
tidak mampu mengatasinya
 Bencana alam  diakibatkan peristiwa alam (antara lain
gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor)

 Bencana non-alam  diakibatkan peristiwa nonalam (antara


lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit).

 Bencana sosial  diakibatkan peristiwa yang diakibatkan


oleh manusia (konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror).
Pengelompokan jenis bencana:

• Teknologi
• Geologi – Kecelakaan transportasi,
– Gempabumi, tsunami, longsor / kegagalan industri
gerakan tanah, letusan gunung • Lingkungan
api – Kebakaran, kebakaran hutan,
(hapus penggundulan hutan),
• Hidro-meteorologi pencemaran, abrasi
– Banjir, topan/angin puting • Sosial
beliung, banjir bandang, – Konflik, terorisme
kekeringan, rob / air laut pasang
• Biologi
– Epidemi, penyakit tanaman,
hewan
Pemicu

Bahaya

Resiko BENCANA
Bencana

Kerentanan
Bencana (disaster) merupakan fungsi dari
bahaya, kerentanan, dan kemampuan
suatu daerah.

R =HxV/C

R = Risiko
H(azard) = Bahaya
V(ulnerability) = kerentanan
C(apacity) = kemampuan
Bahaya (hazard)

• Suatu kondisi, secara


alamiah maupun karena
ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian
dan kehilangan jiwa manusia.

• Bahaya berpotensi
menimbulkan bencana,
tetapi tidak semua bahaya
selalu menjadi bencana.
Kerentanan (vulnerability)

Sekumpulan kondisi dan atau suatu


akibat keadaan (faktor fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan) yang
berpengaruh buruk terhadap upaya-
upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
Faktor-faktor Kerentanan
• Kebijakan:
– Adanya kebijakan pembangunan yang tidak
mempertimbangkan PRB, tidak ada kebijakan PRB
• Fisik:
– Prasarana dasar, konstruksi, bangunan
• Ekonomi:
– Kemiskinan, penghasilan, nutrisi,
• Sosial:
– Pendidikan,kesehatan, politik, hukum, kelembagaan
• Lingkungan:
– tanah,air, tanaman, hutan, lautan
Bahaya dan Kerentanan
• Bahaya merupakan fenomena atau
kondisi yang sulit untuk dirubah atau
diperbaiki.
• Kerentanan merupakan situasi/sikap/
perilaku individu/masyarakat yang relatif
dapat dilakukan perubahan.
• Oleh karena itu Pengurangan Risiko
Bencana dapat dilakukan dengan cara
memperkecil kerentanan.
BAHAYA DAN KERENTANAN

Bahaya Kerentanan
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/Capacity
(kemampuan)

Bahaya Bencana Kerentanan


PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Bahaya Kerentanan
• Adalah segala upaya yang dapat
dilakukan oleh individu maupun
kelompok dalam rangka
menghadapi bahaya/ ancaman
• Aspek kemampuan antara lain
kebijakan,kesiapsiagaan dan
partisipasi masyarakat
• Kebijakan
–peraturan, mekanisme kerja,
prosedur tetap, kemauan politis dll.
• Kesiapsiagaan
–penyusunan rencana kontinjensi,
penyiapan dana cadangan,
koordinasi, komitmen, pelatihan dll.
• Partisipasi Masyarakat
–tingkat kepedulian dan kewaspadaan
masyarakat thd bahaya/ancaman
SIKLUS BENCANA

Pra Pasca
Tanggap Darurat Bencana
Bencana
……… serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi (UU 24/2007 Pasal 1 butir
5).
Manajemen Bencana
(Disaster Management)
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


Paradigma Penanggulangan Bencana
 Bantuan Darurat
 Mitigasi
 Pembangunan
 Pengurangan Risiko
Difokuskan pada saat kejadian bencana
melalui pemberian bantuan darurat (relief)
berupa: pangan, penampungan, kesehatan.

Tujuan utama penanganan adalah untuk


meringankan penderitaan korban, kerusakan
ketika terjadi bencana dan segera
mempercepat pemulihan (recovery).
• Difokuskan pada pengenalan daerah rawan
ancaman bencana dan pola perilaku
individu/masyarakat yang rentan terhadap
bencana.

• Tujuan utama memitigasi terhadap ancaman


bencana dilakukan secara pembuatan struktur
bangunan, sedangkan mitigasi terhadap pola
perilaku yang rentan melalui relokasi
permukiman, peraturan-peraturan bangunan
dan penataan ruang.
• Difokuskan pada faktor-faktor penyebab dan
proses terjadinya kerentanan masyarakat
terhadap bencana.

• Tujuan utama untuk peningkatan kemampuan


masyarakat di berbagai aspek non-struktural
(misalnya pengentasan kemiskinan,
peningkatan kualitas hidup, pemilikan lahan,
akses terhadap modal, inovasi teknologi)
• Difokuskan pada analisis risiko bencana,
ancaman, kerentanan dan kemampuan
masyarakat.

• Tujuan utama untuk meningkatkan


kemampuan untuk mengelola dan
mengurangi risiko, dan juga mengurangi
terjadinya bencana, dilakukan bersama oleh
semua parapihak (stakeholder) dengan
pemberdayaan masyarakat.
Pandangan
Holistik Pengurangan
Risiko
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial

Pandangan Pembangunan
Progresif

Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi

Pandangan
Ilmu Peng. Alam

Pandangan Relief /
Konvensional Bantuan
Perubahan Paradigma
Penanggulangan Bencana
1. Bukan hanya tanggap darurat tetapi juga keseluruhan
manajemen risiko & pembangunan.

2. Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan bukan


semata kewajiban pemerintah.

3. Dengan demokratisasi dan otonomi daerah PB


menjadi tanggungjawab Pemda & masyarakat.

4. PB bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi


juga urusan bersama masyarakat.
Profil Bencana
ACEH Th. 2004 :
Menggl & Hilang > 226.000 org
Mengungsi > 500.000 org
Jumlah korban akibat bencana secara umum
YOGYA / JATENG Th. 2006 :
juga relatif meningkat. Meninggal 5.773 org
Luka 38.814 org
Mengungsi 2.165.488 org

39
KEJADIAN BENCANA TERUS MENINGKAT DI
INDONESIA

• Data kejadian bencana di Indonesia tahun 2012 adalah 1.835 kejadian.


• Selama tahun 2002-2012 bencana di Indonesia terdapat 10.648 kejadian bencana,
274.464 orang meninggal, dan 18.866 orang hilang
• 97% adalah bencana hidrometeorologi (puting beliung, banjir, longsor, kekeringan,
kebakaran lahan dan hutan dan gelombang pasang)
• Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada
di daerah rawan bencana, karena faktor geografi,
geologi (lempeng tektonik) dan demografi.
• Intensitas bencana semakin meningkat dan kompleks,
harus ditangani secara multi-sektor secara bersama,
terpadu, dan terkoordinasi.
• Semakin kompleksnya bencana dan kedaruratan,
perlu menekankan upaya penanggulangan bencana
secara sistematik (disaster management system).
• UU 24/2007 sebagai landasan bagi pembangunan
sistem PB di Indonesia.

41
 Penyakit
 Air Bersih dan Sanitasi
 Kesehatan Gizi
 Reproduksi
1. Penularan IMS/HIV
2. Kekerasan Seksual
3. Kesakitan, Kematian Maternal dan
Neonatal
 Kesehatan Jiwa
REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulngan Bencana


2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
3. United Nations International Strategy for Disaster Reduction Terminology:
Basic terms of Disaster Risk Reduction. International Strategy for Disaster
Reduction. Diakses dari http://www.unisdr.org/eng/library/lib-terminology-eng.htm
4. Pedoman Teknik Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (mengacu
pada standar internasional), Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta, 2010.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai