DOSEN:
Ns. Marini Agustin, S.Kep, M.Kep, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Iis Shellawati (1720170041)
Hayatun Nufusia F (1720170042)
Nurhapipah (1720170043)
Gebrina Rizky (1720170044)
Yhesi Mustika Sari (1720170046)
Annisa Kartikasari Anggiutami (1720170047)
Eda Kalma Tuakia (1720170048)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Upaya Pengobatan Dasar’’. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas oleh
Ns.Marini Agustin , S.Kp., M.Pd
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Mengoptimalkan peran petuga puskesmas sebagai pemberi pelayanan dalam
managemen penggunaan obat rasional dipuskesmas melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan keahlian petugas mengenai obat-obatan.
4. Menghindari penyimpanan penatalaksanaan medikamentosa akibat kecerobohan atau
kesalahan baik pengelolaan obat maupun pengguna obat.
4
pasien pasca rawat inap (home care); Penyuluh kesehatan; Imunisasi; Pelayanan ibu
hamil melalui berbagai kegiatan/program; Pelayanan Nifas; Surveilans penyakit dan
surveilans gizi; Kegiatan sweeping; Fogging (pengasapan), Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN); Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas).
5
1. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh
puskesmas dan jaringannya
2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
3. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk
miskin
4. Peninkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit.
2.7 Sasaran
Sasaran upaya pengobatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota
masyarakat dengan tidak memandang umur dan tidak membedakan strata sosial.
Ciri masalah yang dilayani :
1. Gejala/keluhan dan status klinik yang tidak terlalu ekstrim.
2. Dapat diatasi segera.
3. Penyebab bukan patologi berat (seperti DM berat, hipertensi tak terkendalikan,
malignansi, adanya gejala sistemik berat, preforasi alat dalam).
6
Tindakan P engobat an yan g da pat di beri kan
adal ah :
(Medikamentosa)
Anti mikrobiota
Anti fungi
Analgesik-antipiretik
Anti inflamasi non steroid (AINS)
Antiepilepsi, antikonvulsi
Antidepresi, antipsikotik
Anti parkinson
Hipnotik sedatif
Obat antihipertensi dan penyakit
jantung
Obat antisyok
Obat mengatasi keluhan pernafasan
Obat mengatasi dispepsia dan nyeri
abdomen
Antiseptik saluran kemih
Kontraseptik
Antiseptik desinfektans
Obat haematopoitik
Obat untuk kebidanan
Obat topikal kulit
Obat topikal mata
Obat gigi
Obat hemoroid
Vitamin dan mineral, lain-lain
Tindakan Persiapan untuk bedah umum ataupun DOkter
Persiapan Operasi tindakan bedah khusus sederhana dapat
dikerjakan dokter Puskesmas atas kerjasama
dengan operator
Anamnesa lengkap Anamnesa dan rekam medik dikirimkan Dokter
dengan surat rujukan operator Perawat
Pemeriksaan Pemeriksaan bukan saja terhadap keluhan
tindakan operasi namun semua sistem tubuh, kardiovaskuler
dilakukan oleh ahli dan respirasi berkaitan dengan kasus operasi
yang sesuai dengan dan tindakan anestesi.
kasus Tes laboratorium: darah lengkap
7
Radiologi: foto torak
ECG, usia > 40 tahun (adanya riwayat
jantung)
Operasi direncanakan Operasi Cito dan Operasi yang Ahli kandungan
direncanakan tidak dapat dilakukan di Perawat
Puskesmas, kecuali bedah persalinan oleh Penata anestesi
ahli Kandungan, bila fasilitas pelayanan Bidan
persalinan tersedia, dan katarak. Dokter Spesialis
Mata
Bedah Minor Trauma sayatan otot, abses ekstirpasi Dokter
sederhana pada pelayanan rawat jalan. Perawat
Tindakan Konseling pada pelayanan terpadu untuk Dokter
Konseling Khusus masalah: Perawat
Kebugaran fisik dan kehidupan yang sehat
Mental psikospiritual sosial
Kerja
Ergonomikal
Sanitasi dan lingkungan
Keluarga, marital
Seks
Infertilitas
Tindakan Biopsi Jaringan Ahli Patologi
Diagnostik Jaringan Biopsi jarum
Aspirasi asites
Aspirasi pleura
Tindakan Ketepatan dosis/tindakan
Evaluasi Pelayanan Kesembuhan
Mutu
Tindakan Pengisian rekam medik
Evaluasi Penilaian Epidemiologik
Administratif Biaya
8
Kegiatan Petugas Pelaksana Keterangan
Pelayanan ambulans Perawat merangkap supir, Milik puskesmas / jaringan
perawat kesehatan, perawat panggilan segera
gigi
Pelayanan administrasi Perawat
Pelayanan obat-obatan Petugas farmasi Terapi cairan, inhalasi, obat
oral, suposituria,
orofaringeal tube,
endotrakeal tube oksigen,
infus set, suntikan, vaksin
tetanus, antiseptik, kateter
Perlengkapan medik Petugas/ perawat perlengkapan Minor set jahit
Mayor set tindakan
sederhana
bidai
Pelayanan kecelakaan Dokter puskesmas, konsulen Penanganan luka terbuka
muskuloskeletal, trauma panggilan, perawat, dokter Penanganan fraktur
organ lain gigi, penata radiologik sederhana
Kedaruratan akut, Tim medik untuk kegawatan Penanganan kedaruratan
penyakit akut, kronis nafas, resusitasi jantung paru ABC (Airway Breathing
darurat otak, penurunan kesadaran, Circulation)
status konvulsi
Pemeriksaan laboraturium Penata laboraturium, perawat Darah, urin faal ginjal,
elektrolit, gas darah
(pemeriksaan pada
laboraturium terdekat)
Pemeriksaan ECG Perawat, dokter
9
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. Pada peran ini perawat
diharapkan mampu :
Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi.
b. Sebagai advokat klien.
Perawat juga berperan dalam mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. Tugas
perawat antara lain :
Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi
dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepadanya.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
c. Sebagai educator.
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Sebagai koordinator.
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Sebagai kolaborator.
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan.
f. Sebagai Conselor
proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau
masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan
intelektual.
g. Sebagai pembaharu.
10
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan fungsinya dokter dan tim pelayanan kesehatan pada kegiatannya untuk
penyelesaian masalah kecelakaan dan kedaruratan medik adalah berupa penerapan kemampuan
untuk mengatasi masalah sistem organ biologik tubuh dan mental psikologikal dari semua
golongan umur yang bersifat segera. Pelayanan ditujukan terhadap pengguna pelayanan medik
yang memerlukan tindakan segera yang kemungkinan dibawa oleh; tim ambulans, keluarga,
petugas di tempat kerja, orang yang di sekitar korban, petugas keamanan di sekitar korban,
disebabkan penyakit yang lanjut ataupun kecelakaan (di rumah, tempat kerja, jalan) tanpa
memandang umur
Pada pelayanan kedaruratan medik kasus berat di Puskesmas untuk tindakan lanjut
dilakukan pada unit pelayanan lengkap, namun untuk resusitasi jantung paru otak pasang infus
terdahulu, lapangkan jalan nafas dan sistem pengangkutan amat membantu.
4.2 Saran
Semua tenaga kesehatan harus selalu berupaya memberikan upaya pelaksanaan pengobatan
yang sebaik-baiknya terutama di Puskesmas. Hal ini terkait dengan peranan puskesmas sebagai
lini terdepan dalam upaya mewujudkan suatu masyarakat yang sehat.Oleh karena itu setiap
pihak yang terkait ,harus terus berupaya memberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya
sesuai dengan Standard Pelayanan Medis yang berlaku.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2009. Progam Pengobatan Dasar. http://puskelinfo.wordpress.com. Diakses
tanggal 7 November 2014.
2. Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Cetakan Tahun
2008. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
3. Kebijakan dasar puskesmas. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004.
4. Direktorat bina farmasi komunitas dan klinik Direktorat jenderal bina kefarmasian dan alat
kesehatan. 2006. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI
12