Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENGOBATAN DASAR

MAKALAH DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS


KEPERAWATAN KOMUNITAS

DOSEN:
Ns. Marini Agustin, S.Kep, M.Kep, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Iis Shellawati (1720170041)
Hayatun Nufusia F (1720170042)
Nurhapipah (1720170043)
Gebrina Rizky (1720170044)
Yhesi Mustika Sari (1720170046)
Annisa Kartikasari Anggiutami (1720170047)
Eda Kalma Tuakia (1720170048)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN Prodi D3


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
Jl. Raya Jatiwaringin No.12 PondokGede Jakarta 17411
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Upaya Pengobatan Dasar’’. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas oleh
Ns.Marini Agustin , S.Kp., M.Pd
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan

Bekasi, 08 November 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat ............................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengobatan ....................................................................................................3
2.2 Tujuan Pengelolaan Obat ................................................................................................3
2.3 Jenis- Jenis Upaya Pengobatan Dasar .............................................................................4
2.4 Pengelola Obat di Puskesmas .........................................................................................5
2.5 Program Kerja Pengobatan .............................................................................................5
2.6 Kegiatan Pokok ...............................................................................................................6
2.7 Sasaran ............................................................................................................................6
2.8 Rincian Kegiatan .............................................................................................................6
2.9 Komponen Pelayanan .....................................................................................................9
2.10 Peran Perawat................................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................11
3.2 Saran ..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah
kecamatan. Puskesmas berperan di dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi segala
harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan
puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam
pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga
pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.
Upaya kesehatan wajib dalam puskesmas yang biasa dikenal dengan “basic six” yang
terakhir yaitu tentang upaya pengobatan dasar yang ditujukan kepada semua penduduk, tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur.
Pelayanan kesehatan untuk masa yang akan datang semakin kompleks sejalan dengan
adanya perubahan lingkungan dari masyarakat yang menyebabkan perubahan pola penyakit
serta adanya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
Oleh karenanya, puskesmas dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat melalui pembinaan dan pelayanan kesehatan dapat menggunakan segala
macam sumber daya yang ada di wilayah kerja, baik dengan sektor kesehatan maupun sektor
lain yang terkait, serta sektor swasta. Dan agar fungsi puskesmas dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya peningkatan kemampuan manajemen di bidang pelayanan yang diberikan
maupun pengorganisasian yang terintegrasi lebih baik. Dalam makalah ini yang dibahas adalah
upaya pengobatan dasar di puskesmas
Penggunaan obat yang rasional menurut WHO adalah bahwa pasien menerima obat
sesuai dengan kebutuhan klinis mereka, dalam dosis yang memenuhi kebutuhan individual
mereka sendiri, untuk jangka waktu yang cukup (adekuat), dan pada biaya terendah bagi
mereka dan komunitas mereka.
Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedianya
suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan
kesehatan dasar atau puskesmas.
1
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985
dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan
dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya.
Pedoman Pengobatan disusun secara sistematik untuk membantu dokter dalam
menegakkan diagnosis dan pengobatan yang optimal untuk suatu penyakit tertentu. Pedoman
Pengobatan disusun untuk setiap tingkat unit pelayanan kesehatan, seperti Pedoman
Pengobatan Dasar di Puskesmas dan Pedoman Diagnosis dan Terapi di Rumah Sakit.
Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
maupun farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan,
sehingga perlu merevisi pedoman tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pengobatan dasar?
2. Apa tujuan dan jenis-jenis pengobatan dasar?
3. Apa program kerja dan kegiatan pokok pengobatan dasar?
4. Siapa sasaran dan target pengobatan dasar?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian pengobatan dasar
2. Mengetahui tujuan dan jenis-jenis pengobatan dasar
3. Mengetahui program kerja dan kegiatan pokok pengobatan dasar
4. Mengetahui sasaran dan target pengobatan dasar
1.4 Manfaat
Makalah Program pengobatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk
mahasiswa, petugas kesehatan, dan masyarakat pada umumnya serta dapat diaplikasikan guna
meningkatkan pembangunan nasional di bidang kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengobatan


Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses
pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil
mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.
Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang
diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejalanya yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk keperluan tersebut.
Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis,
tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau. Salah
satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau
standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau
puskesmas.
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan
mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar.
Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya. Oleh
karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun
farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu
merevisi pedoman tersebut.

2.2 Tujuan Pengelolaan Obat


A. Tujuan Umum :
Meningkatnya derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia.
B. Tujuan Khusus :
1. Mengoptimalkan peran puskesmas dalam penyediaan obat-obatan sebagai penunjang
pelayanan medic terpadu.
2. Mengoptimalkan peran obat-obatan dipuskesmas dengan managemen penggunaan
obat rasional.

3
3. Mengoptimalkan peran petuga puskesmas sebagai pemberi pelayanan dalam
managemen penggunaan obat rasional dipuskesmas melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan keahlian petugas mengenai obat-obatan.
4. Menghindari penyimpanan penatalaksanaan medikamentosa akibat kecerobohan atau
kesalahan baik pengelolaan obat maupun pengguna obat.

2.3 Jenis-Jenis Upaya Pengobatan Dasar


1. Pengobatan Dalam Gedung :
 Poli Umum
 Poli Gigi (Rawat Jalan)
 Apotek
 Unit Gawat Darurat (UGD)
 Perawatan Penyakit (Rawat Inap)
 Pertolongan Persalinan (Kebidanan)
2. Pengobatan Luar Gedung :
 Rujukan Kasus
 Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel)
3. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya
 Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung
meliputi pelayanan: (Pendaftaran;Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan; Pelayanan
pengobatan dasar, umum dan gigi; Tindakan medis sederhana; Pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas; Imunisasi; Pelayanan KB;
Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainya)
 Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi
pelayanan: (Pelayanan perawatan pasien; Persalinan normal dan perawatan Nifas;
Tindakan medis yang dibutuhkan; Pemberian obat-obatan (generik); Pemeriksaan
Laboratorium dan penunjang medis lainnya; Perawatan perbaikan gizi buruk)
 Pelayanan gawat darurat (emergency) merupakan bagian kegiatan puskesmas termasuk
penangan Obstetri-Neonatal
 Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringanya,
meliputi kegiatan: (Pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling roda empat,
Pusling perairan maupun roda dua; Pelayanan kesehatan di Posyandu,
Polindes/Poskesdes dan Poskestren; Pelayanan kesehatan melalui knjungan rumah bagi

4
pasien pasca rawat inap (home care); Penyuluh kesehatan; Imunisasi; Pelayanan ibu
hamil melalui berbagai kegiatan/program; Pelayanan Nifas; Surveilans penyakit dan
surveilans gizi; Kegiatan sweeping; Fogging (pengasapan), Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN); Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas).

2.4 Pengelola Obat di Puskesmas


Yang bertugas mengelola obat dipuskesmas adalah :
1. Kepala pusekesmas
2. Petugas gudang obat di puskesmas
3. Petugas kamar obat
4. Petugas kamar suntik
5. Petugas lapangan puskesmas keliling
6. Petugas lapangan posyandu
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas terbagi menjadi :
1. Pengelolaan logistik obat-obatan
2. Pencatatan dan pelaporan obat
3. Peningkatan mutu petugas puskesmas bidang obat-obatan

2.5 Program Kerja Pengobatan


1. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui:
 Mendapatkan riwayat penyakit
 Mengadakan pemeriksaan fisik
 Mengadakan pemeriksaan laboratorium
 Menbuat diagnosa
2. Melaksanakan tindakan pengobatan
3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
 Rujukan diagnostik
 Rujukan pengobatan atau rehabilitasi
 Rujukan lain.
Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan
obat, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.

2.6 Kegiatan Pokok

5
1. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh
puskesmas dan jaringannya
2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
3. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk
miskin
4. Peninkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit.

2.7 Sasaran
Sasaran upaya pengobatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota
masyarakat dengan tidak memandang umur dan tidak membedakan strata sosial.
Ciri masalah yang dilayani :
1. Gejala/keluhan dan status klinik yang tidak terlalu ekstrim.
2. Dapat diatasi segera.
3. Penyebab bukan patologi berat (seperti DM berat, hipertensi tak terkendalikan,
malignansi, adanya gejala sistemik berat, preforasi alat dalam).

2.8 Rincian Kegiatan


Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaksana
Anamnesa Sapa dengan baik PJPK yang datang. Dokter Puskesmas
Pahami keluhan dan gejala secara holistik.
Perhatikan tanda vital dan profil umum.
Biarkan PJPK bercerita sendiri tentang
riwayat penyakitnya dan pengobatan.
Pemeriksaan secara Pemeriksaan secara holistik dari aspek fisik Dokter Puskesmas
mental dan sosial dari penyakit.
holistik
Lokasi keluhan
Faktor penentu yang ada :
 Risiko bila ada alergi, kehamilan,
kelainan perilaku
Berat ringannya secara klinis
Pengaruh lain dari penyakit
Bila sulit diketahui dapat dilakukan Penata Laboran
pemeriksaan laboratorium atau radiologi Penata Radiologi
sesuai dengan indikasi dan kemampuan.
Diagnosa Berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas

6
Tindakan P engobat an yan g da pat di beri kan
adal ah :
(Medikamentosa)
 Anti mikrobiota
 Anti fungi
 Analgesik-antipiretik
 Anti inflamasi non steroid (AINS)
 Antiepilepsi, antikonvulsi
 Antidepresi, antipsikotik
 Anti parkinson
 Hipnotik sedatif
 Obat antihipertensi dan penyakit
jantung
 Obat antisyok
 Obat mengatasi keluhan pernafasan
 Obat mengatasi dispepsia dan nyeri
abdomen
 Antiseptik saluran kemih
 Kontraseptik
 Antiseptik desinfektans
 Obat haematopoitik
 Obat untuk kebidanan
 Obat topikal kulit
 Obat topikal mata
 Obat gigi
 Obat hemoroid
 Vitamin dan mineral, lain-lain
Tindakan Persiapan untuk bedah umum ataupun DOkter
Persiapan Operasi tindakan bedah khusus sederhana dapat
dikerjakan dokter Puskesmas atas kerjasama
dengan operator
Anamnesa lengkap Anamnesa dan rekam medik dikirimkan Dokter
dengan surat rujukan operator Perawat
Pemeriksaan Pemeriksaan bukan saja terhadap keluhan
tindakan operasi namun semua sistem tubuh, kardiovaskuler
dilakukan oleh ahli dan respirasi berkaitan dengan kasus operasi
yang sesuai dengan dan tindakan anestesi.
kasus Tes laboratorium: darah lengkap

7
Radiologi: foto torak
ECG, usia > 40 tahun (adanya riwayat
jantung)
Operasi direncanakan Operasi Cito dan Operasi yang Ahli kandungan
direncanakan tidak dapat dilakukan di Perawat
Puskesmas, kecuali bedah persalinan oleh Penata anestesi
ahli Kandungan, bila fasilitas pelayanan Bidan
persalinan tersedia, dan katarak. Dokter Spesialis
Mata
Bedah Minor Trauma sayatan otot, abses ekstirpasi Dokter
sederhana pada pelayanan rawat jalan. Perawat
Tindakan Konseling pada pelayanan terpadu untuk Dokter
Konseling Khusus masalah: Perawat
Kebugaran fisik dan kehidupan yang sehat
Mental psikospiritual sosial
Kerja
Ergonomikal
Sanitasi dan lingkungan
Keluarga, marital
Seks
Infertilitas
Tindakan Biopsi Jaringan Ahli Patologi
Diagnostik Jaringan Biopsi jarum
Aspirasi asites
Aspirasi pleura
Tindakan Ketepatan dosis/tindakan
Evaluasi Pelayanan Kesembuhan
Mutu
Tindakan Pengisian rekam medik
Evaluasi Penilaian Epidemiologik
Administratif Biaya

2.9 Komponen Pelayanan

8
Kegiatan Petugas Pelaksana Keterangan
Pelayanan ambulans Perawat merangkap supir, Milik puskesmas / jaringan
perawat kesehatan, perawat panggilan segera
gigi
Pelayanan administrasi Perawat
Pelayanan obat-obatan Petugas farmasi Terapi cairan, inhalasi, obat
oral, suposituria,
orofaringeal tube,
endotrakeal tube oksigen,
infus set, suntikan, vaksin
tetanus, antiseptik, kateter
Perlengkapan medik Petugas/ perawat perlengkapan Minor set jahit
Mayor set tindakan
sederhana
bidai
Pelayanan kecelakaan Dokter puskesmas, konsulen Penanganan luka terbuka
muskuloskeletal, trauma panggilan, perawat, dokter Penanganan fraktur
organ lain gigi, penata radiologik sederhana
Kedaruratan akut, Tim medik untuk kegawatan Penanganan kedaruratan
penyakit akut, kronis nafas, resusitasi jantung paru ABC (Airway Breathing
darurat otak, penurunan kesadaran, Circulation)
status konvulsi
Pemeriksaan laboraturium Penata laboraturium, perawat Darah, urin faal ginjal,
elektrolit, gas darah
(pemeriksaan pada
laboraturium terdekat)
Pemeriksaan ECG Perawat, dokter

2.10 Peran Perawat


Menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan Tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
a. Sebagai pemberi asuhan keperawatan:
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini

9
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. Pada peran ini perawat
diharapkan mampu :
 Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi.
b. Sebagai advokat klien.
Perawat juga berperan dalam mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. Tugas
perawat antara lain :
 Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi
dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepadanya.
 Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
c. Sebagai educator.
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Sebagai koordinator.
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Sebagai kolaborator.
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan.
f. Sebagai Conselor
proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau
masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan
intelektual.
g. Sebagai pembaharu.

10
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan fungsinya dokter dan tim pelayanan kesehatan pada kegiatannya untuk
penyelesaian masalah kecelakaan dan kedaruratan medik adalah berupa penerapan kemampuan
untuk mengatasi masalah sistem organ biologik tubuh dan mental psikologikal dari semua
golongan umur yang bersifat segera. Pelayanan ditujukan terhadap pengguna pelayanan medik
yang memerlukan tindakan segera yang kemungkinan dibawa oleh; tim ambulans, keluarga,
petugas di tempat kerja, orang yang di sekitar korban, petugas keamanan di sekitar korban,
disebabkan penyakit yang lanjut ataupun kecelakaan (di rumah, tempat kerja, jalan) tanpa
memandang umur
Pada pelayanan kedaruratan medik kasus berat di Puskesmas untuk tindakan lanjut
dilakukan pada unit pelayanan lengkap, namun untuk resusitasi jantung paru otak pasang infus
terdahulu, lapangkan jalan nafas dan sistem pengangkutan amat membantu.

4.2 Saran
Semua tenaga kesehatan harus selalu berupaya memberikan upaya pelaksanaan pengobatan
yang sebaik-baiknya terutama di Puskesmas. Hal ini terkait dengan peranan puskesmas sebagai
lini terdepan dalam upaya mewujudkan suatu masyarakat yang sehat.Oleh karena itu setiap
pihak yang terkait ,harus terus berupaya memberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya
sesuai dengan Standard Pelayanan Medis yang berlaku.

11
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2009. Progam Pengobatan Dasar. http://puskelinfo.wordpress.com. Diakses
tanggal 7 November 2014.
2. Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Cetakan Tahun
2008. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
3. Kebijakan dasar puskesmas. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004.
4. Direktorat bina farmasi komunitas dan klinik Direktorat jenderal bina kefarmasian dan alat
kesehatan. 2006. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI

12

Anda mungkin juga menyukai