Anda di halaman 1dari 33

Upaya-upaya Pencegahan Primer, Sekunder

dan Tersier pada Masalah Kegawadaruratan


berbagai Sistem
Nurma Afiani
Level of Prevention
 Pencegahan Primer: upaya
promosi kesehatan,
proteksi secara spesifik.
 Pencegahan Sekunder:
diagnosa awal, dan tata
laksana yang tepat
 Pencegahan Tersier:
pencegahan komplikasi
dan pengembalian fungsi
semaksimal mungkin
Pencegahan Primer

 Pencegahan primer adalah intervensi biologi, sosial,


atau psikologis yang bertujuan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan atau menurunkan
insiden penyakit di masyarakat dengan mengubah
faktor-faktor penyebab sebelum membahayakan.
 Penc. Tingkat Primer : Terjadi sebelum sistem bereaksi
terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan.
 Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan
pertahanan tubuh dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor resiko.
 Keadaan bebas penyakit (absence of the disease) Pada
keadaan ini kita perlu melakukan identifikasi dari
faktor-faktor resiko yang mungkin ada pada orang
tersebut
 Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Bentuk Pencegahan Primer

 Penyuluhan atau pendidikan kesehatan


 Imunisasi
 Olah raga
 Pengubahan lingkungan
 Dukungan sistem sosial
Dst….

Kesenjangan pengetahuan
PenKes 
Motivasi
Anak tangga
belajar mengajar Umpan balik
pada pasien Perubahan psikomotor
(Hudak & Gallo)
Penyusunan tujuan bersama

Sumber-sumber yang tersedia

Kesiapan belajar

Kesenjangan pengetahuan

Motivasi
Motivasi

 Kaji motivasi intrinsik dan ekstrinsik


 Motivasi intrinsik: perilaku peserta didik, nilai,
kepribadian dan pola hidup.
 Motivasi ekstrinsik: suasana peserta didik, lingkungan
fisik, waktu belajar, penguatan, hubungan
interpersonal, keterampilan instruktur
Tahapan kesiapan belajar

 Tingkat adaptasi pasien terhadap penyakit


 Tingkat ansietas pasien
 Tingkat perkembangan pasien
 Kesempatan untuk mempraktekkan pengetahuan dan
keterampilan baru
 Lingkungan belajar yang secara interpersonal aman
dan memungkinkann trial and eror
RISE

R = identifikasi faktor resiko


(risk factor)
I = imunisasi
S = skrining atau penapisan
E = edukasi
Pencegahan Sekunder

 Pencegahan sekunder termaksud menurunkan prevalensi


ganguan. Aktifitas pencegahan sekunder meliputi
penemuan kasus dini, skrining dan pengobatan efektif
yang cepat.
 Keadaan dimana seseorang mempunyai penyakit tetapi
belum menunjukkan gejala secara klinis (asimptomatik)
Early detection melalui skrining perlu dilakukan. Hasil
skrining dapat dilakukan intervensi farmakologis maupun
nonfarmakologis pada tahap awal kasus. Hal ini tentu saja
akan memberikan hasil yang lebih memuaskan daripada
kita melakukan intervensi setelah penyakit tersebut berada
pada tahap lanjut. Kegiatan ini disebut pencegahan tingkat
sekunder
 Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada
penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi
dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.
Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi
tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung
sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
Identifikasi kepatuhan pasien dalam
mengkonsumsi obat
Pencegahan Tersier

 Pencegahan tersier adalah upaya meningkatkan


angka kesembuhan, angka survival (bertahan hidup),
dan kualitas hidup dalam mengatasi penyakit.
 Aktivitas pencegahan tersier mencoba untuk
mengurangi beratnya gangguan dan disabilitas yang
berkaitan.
 Rehabilitasi adalah proses yang memungkinkan
individu untuk kembali ke tingkat fungsi setinggi
mungkin
 Keadaan dimana seseorang sudah didiagnosa
menderita suatu penyakit dan simptomatik (clinically
ill) Pencegahan terhadap timbulnya komplikasi
dengan melakukan antisipasi terhadap masalah-
masalah yang dijumpai dan juga melakukan
rehabillitasi untuk meningkatkan kualitas hidup dari
penderita.
 Penc. Tingkat Tersier Dilakukan setelah sistem
ditangani dengan strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai