Anda di halaman 1dari 23

STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR KLINIK


MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

Disusun Oleh :
Priskila Rosalina Eba
01.2.19.00700

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR KLINIK


MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
MAHASISWA PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Kediri, 20 Desember 2022


Mahasiswa Dosen Pembimbing

Priskila Rosalina Eba Srinalesti Mahanani, S.Kep.,Ns.,M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan Ibu Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen
pembimbing praktek klinik, Ibu Verawaty, S. Kep., Ns selaku pembimbing klinik di
ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), Bapak Septantyo, S. Kep., Ns selaku
pembimbing klinik di IGD Rumah Sakit Baptis Kediri yang telah terlibat dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya siapapun dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi laporan ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Kediri, 20 Desember 2022

Priskila Rosalina Eba

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................1
BAB 2 PERENCANAAN KEGIATAN...............................................................2
2.1 Timbang Terima.....................................................................................2
2.2 Supervisi Keperawatan...........................................................................9
2.3 Penerimaan Pasien Baru.........................................................................10
BAB 3 HASIL PELAKSANAAN.........................................................................13
3.1 Timbang Terima.....................................................................................13
3.2 Supervisi Keperawatan...........................................................................15
3.3 Penerimaan Pasien Baru.........................................................................17
BAB 4 EVALUASI KEGIATAN.........................................................................20
4.1 Timbang Terima.....................................................................................20
4.2 Supervisi Keperawatan...........................................................................20
4.3 Penerimaan Pasien Baru.........................................................................20
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................22
5.1 Kesimpulan.............................................................................................22
5.2 Saran.......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis serta proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen adalah sebuah proses yang
memandu dan mengarahkan semua atau bagian dari organisasi yang secara terus-
menerus mengembangkan dan memanipulasi sumber-sumber. Tindakan memanage,
menangani, supervisi, atau mengontrol merupakan deskripsi dari manajemen.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
pelayanan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
mulai dari proses preventif sampai rehabilitatif, dengan penekanan pada upaya
pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap masyarakat mencapai
kehidupan yang sehat dan produktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab dan etika profesi keperawatan (Sitorus, 2006).
Berdasarkan Nursalam (2002), manajemen keperawatan merupakan suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen, antara lain: perencanaan, pengorganisasian,
motivasi dan pengendalian yang saling berhubungan mendukung asuhan keperawatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat.
Model Praktik Keperawatan Profesional ( MPKP ) merupakan salah satu sistem
pemberian asuhan keperawatan yang sedang dikembangkan untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkan profesionalitas
rumah sakit, dalam hal ini perawat mempunyai peran penting. Sistem model
keperawatan profesional adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan 4 unsur,
yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem model
penerapan keperawatan profesional (MPKP).

2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana timbang terima
2. Untuk mengetahui bagaimana supervisi keperawatan
3. Untuk mengetahui bagaimana penerimaan pasien baru
3 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses timbang terima
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses supervisi keperawatan
3. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses penerimaan pasien baru

5
BAB 2
PERENCANAAN KEGIATAN

2.1 Timbang Terima


Timbang terima atau disebut operan atau komunikasi saat serah terima tugas
antarperawat memerlukan suatu komunikasi mengenai kebutuhan pasien, intervensi
yang telah dan belum dilaksanakan serta mengenai respon pasien. Cara yang
dilakukan adalah dengan berkeliling dari pasien ke pasien lain dan melaporkan
kondisi mereka secara akurat di dekat pasien. Cara ini lebih efektif ketimbang hanya
sekedar membaca dokumentasi yang telah dibuat karena perawat dapat menerima
overan secara nyata dan tidak terlalu menyita waktu (Nursalam, 2016).
2.1.1 Pengorganisasian
Shift Siang Shift Malam
Ketua Tim 1 : (perawat) Ketua Tim 1 : (perawat)
Ketua Tim 2 : (perawat)
Anggota Tim : Ketua Tim 2 : (perawat)

Tim 1 Anggota Tim :


1. (perawat) Tim 1
2. (perawat) 1. (perawat)
Tim 2 2. (perawat)
1. (perawat) 3. (Tim 2
2. (perawat) 1. (perawat)
2. (perawat)

2.1.2 Jadwal Kegiatan


Waktu : Sebelum kegiatan shift dimulai
Tempat : Nurse station
Penanggung jawab : Kepala Ruangan, Katim
2.1.3 Mekanisme Pelaksana
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Timbang terima ..MENIT NURSE PP, PA
dilaksanakan setiap STATION
pergantian
sif/operan.
2. Prinsip timbang
terima, semua
pasien baru masuk
dan pasien yang
dilakukam timbang
terima khususnya
pasien yang
memiliki
permasalahan yang
belum/dapat teratasi
serta yang

6
membututuhkan
observasi lebih
lanjut.
3. PA/PP
menyampaikan
timbang terima
kepada PP (yang
menerima
pendelagasian)
berikutnya, hal yang
perlu disampaikan
dalam timbang
terima :
a. aspek umum
yang meliputi :
M1 s/d M5
b. Jumlah pasien;
c. Identitas pasien
dan diagnosis
medis;
d. Data
(keluhan/subjek
tif dan objektif);
e. Masalah
keperawatan
yang masih
muncul;
f. Intervensi
keperawatan
yang sudah dan
belum
dilaksanakan
(secara umum):
g. Intervensi
kolaboratif dan
dependen;
h. Rencana umum
dan persiapan
yang perlu
dilakukan
(persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang, dan
progam
lainnya).
Pelaksanaan Nurse Station ..MENIT NURSE KARU,PP,PA
1. Kedua kelompok STATION
dinas sudah siap (sif
jaga).
2. Kelompok yang
akan berttugas
menyiapkan buku
catatan.
3. Kepala ruangan

7
membuka acara
timbang terima.
4. Penyampaian yang
jelas, singkat dan
padat oleh perawat
jaga.
5. Perawat jaga sif
selanjutnya dapat
melakukan
klarifikasi, tanya
jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal
yang telah
ditimbang
terimakasih dan
berhak menanyakan
mengenai hal-hal
yang kurang jelas.
Di Bed Pasien
6. Kepala ruang
menyampaikan
salam dan PP
menanyakan
kebutuhan dasar
pasien.
7. Perawat jaga
selanjutnya
mengkaji secara
penuh terhadap
masalah
keperawatan,
kebutuhan, dan
tindakan yang
telah/belum
dilaksanakan, serta
hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan. RUANG/
8. Hal-hal yang BED
sifatnya khusus dan PASIEN
memerlukan
perincian yang
matang sebaliknya
dicatat secara
khusus untuk
kemudian
diserahterimakan
kepada petugas
berikutnya.
Post- 1. Diskusi ..MENIT NURSE KARU, PP,
timbang 2. Pelaporan untuk STATION PA
terima timbang terima yang
ditandang tangani
oleh PP yang jaga

8
saat itu dan PP yang
jaga berikutnya
diketahui oleh
kepala ruang.
3. Ditutup oleh KARU

2.2 Supervisi Keperawatan


Supervisi adalah segala bantuan dari pemimpin/ penanggung jawab kepada
perawat yang ditujukan untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam
menscapai tujuan asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini merupakan
dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan perkembangan keahlian dan
kecakapan para perawat (Mangkunegara, 2012). Supervisi pelayanan keperawatan
adalah kegiatan interaksi dan komunikasi antar supervisor dengan perawat pelaksana,
dimana perawat tersebut menerima bimbingan, dukungan, bantuan dan dipercaya
sehingga perawat dapat meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan
kesehatan. Menurut Suarli dan Bachtiar tahun (2013) menyebutkan tujuan supervisi :
1. Menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar
dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.
2. Pemberian bantuan, bimbingan/pengajaran, dukungan pada seseorang untuk
menyelesaikan pekerjaannya sesuai kebijakan dan prosedur, mengembangkan
keterampilan baru.
3. Memastikan bahwa suatu proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan seharusnya.
2.2.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Penanggungjawab
Ketua Tim : Seseorang yang menyupervisi prosedur kegiatan
perawat tim saat dilakukan supervisi
Perawat : Seseorang yang disupervisi
Pembimbing Klinik : Seseorang yang membimbing saat kegiatan supervisi
2.2.2 Jadwal Kegiatan
Waktu : Setelah melakukan tindakan keperawatan
Tempat : Nurse station
Penanggung jawab : Kepala Ruangan, Katim
2.2.3 Mekanisme Pelaksana
Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana
Pra 1. Kepala ruangan memanggil Nurse 5 menit Karu,
Supervisi dan memberitahu Perawat Station Perawat
tentang rencana kegiatan Primer,
Supervisi yang akan di Perawat
supervisi asosiate
2. Kepala ruangan menjelaskan

9
kepada Perawat asosiate tujuan
supervisi.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang
akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate Nurse 10 menit Karu,
supervisi mempersiapkan dan station Perawat
menyebutkan langkah-langkah Primer,
sebelum dilakukan tindakan Perawat
pemeriksaan gula darah asosiate
2. Karu menilai pelaksanaan
tindakan pelepasan infus
berdasarkan format supervise.
Pasca 1. Perawat Primer Nurse 5 menit Karu,
supervisi menginformasikan hasil station Perawat
penilaian. Primer,
2. Karu memberikan feedback. Perawat
3. Perawat asosiate memberikan asosiate
klarifikasi.
4. Karu memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan
hasil supervisi.

2.3 Penerimaan Pasien Baru


Penerimaan pasien baru merupakan suatu tata cara ataupun pedoman dalam
menerima pasien baru masuk. Penerimaan pasien baru merupakan suatu prosedur
yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang ke sebuah ruangan rawat
inap. Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu
kualitas pelayanan. penerimaan pasien baru termasuk bagian utama dari proses
keperawatan sebab sebelum melakukan tindakan medis selanjutnya,perawat harus
terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang di peroleh ketika perawat menerima
pasien baru tersebut,baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari tempat lain
misalnya rumah sakit atau puskesmas. Tujuan penerimaan pasien baru, yaitu:
1. Mengetahui keadaan pasien dan keluarga
2. Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
2.3.1 Pengorganisasian

10
Kepala Ruangan : Penanggungjawab
Ketua Tim : Seseorang yang memastikan ke perawat bahwa hal-
hal penting sudah di serah terima oleh perawat yang
mengantar
Perawat : Seseorang yang menerima serah terima dari perawat
IGD atau perawat yang mengantarkan pasien ke
ruangan
2.3.2 Jadwal Kegiatan
Waktu : Saat pasien dan perawat IGD datang ke ruangan
Tempat : Nurse station
Penanggung jawab : Kepala Ruangan, Katim
2.3.3 Mekanisme Pelaksana
TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA

Pra 1. KARU memberitahu PP Nurse 5 menit KARU


Penerimaan bahwa akan ada pasien Station Katim
pasien baru baru
2. PP menyiapkan hal-hal
yang diperlukan dalam
penerimaan pasien baru,
diantaranya lembar pasien
masuk RS, lembar serah
terima pasien dari ruangan
lain, lembar pengkajian,
lembar informed consent,
nursing kit, dan lembar
tata-tertib pasien,lembar
inventaris
3. PP meminta bantuan PA
untuk mempersiapkan
tempat tidur pasien baru
4. KARU menanyakan
kembali pada PP tentang
kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru.
5. PP menyebutkan hal-hal
yang telah dipersiapkan
Pelaksanaan 1. KARU dan PP menyambut Kamar 20 menit KARU
penerimaan pasien dan keluarga Pasien Katim
pasien baru dengan memberi salam PP
serta memperkenalkan diri Pasien dan
dan PP pada klien/keluarga keluarga
2. PP menunjukkan pada
pasien tempat tidur yang
akan ditempati.
3. PP menerima obat, alat,
data pemeriksaan
penunjang yang dibawa
dan catatan khusus

11
kemudian
mendokumentasikan pada
lembar serah terima pasien
dari ruanagan lain.
4. Di tempat tidur pasien, PP
melakukan anamnesa
dengan dibantu oleh PA.
5. Kemudian PP mengisi
lembar pasien masuk serta
menjelaskan mengenai
beberapa hal yang
tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru.
6. Ditanyakan kembali pada
pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
7. PP, pasien dan keluarga
menandatangani
penerimaan dan perseujuan
persetujuan sentralisasi
obat.
8. PP dan PA kembali ke
Nurse Station.
Post 1. KARU memeriksa Nurse 5 menit KARU
penerimaan kelengkapan pengisian Station Katim
pasien baru dokumentasi PP
2. KARU melakukan
evaluasi tentang orientasi
yang telah dilakukan
3. KARU memberikan
reward pada PP dan PA
4. PP merencanakan
intervensi Keperawatan

12
BAB 3
HASIL PELAKSANAAN

3.1 Timbang Terima


3.1.1 Pengorganiasian
Shift Pagi Shift Siang
Ketua Tim 1 : Karina (perawat) Ketua Tim 1 : Dhieky (perawat)
Anggota Tim : Anggota Tim :
1. Endro (perawat) 1. Rico (perawat)
2. Eudita (Perawat) 2. Wena (perawat)
3. Ragil (Mahasiswa) 3. Reka (Mahasiswa)
4. Priskila (Mahasiswa) 4. Rycho (Mahasiswa)
5. Silvia (Mahasiswa)

3.1.2 Jadwal Kegiatan


Hari : Selasa
Tanggal : 29 November 2022
Pukul : 14.00 – 14.30
Tempat : Ruang ICCU Rumah Sakit Baptis Kediri
Topik : Timbang Terima shift pagi dan shift siang
3.1.3 Mekanisme Pelaksanaan
1. Pastikan tim 1 dan 2 sudah siap ( shift jaga) di kantor perawat
Hasil :
Tim 1 dan 2 Shift pagi dengan Shift siang sudah berada di nurse station dan
siap untuk melakukan timbang terima
2. Siapkan buku catatan untuk tim yang akan bertugas
Hasil :
Masing- masing tim sudah menyiapkan catatan

13
3. Buka acara timbang terima oleh kepala ruang/ wakil kepala ruang/ketua tim
dinas sebelumnya dengan menyampaikan jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan dari seluruh pasien yang dirawat
Hasil :
Timbang terima dibuka oleh ketua tim dengan jumlah pasien ruangan 5
pasien
4. Ketua tim melakukan timbang terima kepada anggota tim dengan
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. S: Identitas pasien ( nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan
serta dokter yang merawat) dan diagnose medis serta diagnose keperawatan
yang muncul
Hasil :
Ny. M 56 Tahun dengan Diagnosa medis NSTEMI, DM.
Diagnose keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif, Penurunan Curah
Jantung, Ketidakstabilan kadar glukosa darah, Konstipasi.
b. B: Samakan keluhan utama sampai muncul diagnose keperawatan dengan
data subjektif dan objektif dari pasien berdasarkan perkembangan paien
selama shift dinas serta intervensi yan telah dilakukan
Hasil :
Pasien dengan kesadaran composmentis, pasien mengeluh sesak, nyeri
pada dada menyebar ke ulu hati, tidak bisa tidur karena sesak, GD2JPP 315
mg/dL, pasien belum BAB sejak 4 hari terakhir.
c. Samakan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemaangan alat invasive
( missal : infus) dan obat-obatan bila ada
Hasil :
Pasien terpasang IV. NS 500cc Q 24 jam, Terpasanag Keteter, diberi obat
aspilet 1x1, clopidogrel 1x1, injeksi diviti 1x1, tiaryt 2x200 mg, novorapid
6 unit setelah makan.
d. Sampaikan pengetahuan pasien, keluarga terhadap diagnose medis (bila
ada)
Hasil : Tidak dilakukan.
e. A: Sampaikan hasil TTV, GCS, Skala nyeri, skala resiko jatuh dan
informasi klinis lainnya yang mendukung
Hasil :
TTV

10.00 14.00

14
TD : 138/89 TD : 143/91
N : 97 N : 92
S : 36,7 S : 36,5
RR : 30 RR : 26
SPO2 : 98% SPO2 : 98%

GCS : 4-5-6
Pasien dengan resiko jatuh tinggi tingkat ketergantungan total care.
Terapi furosemide 10 ampul.
f. R: Sampaikan rencana tindakan yang perlu dilanjutkan/Stop
Hasil :
Observasi TTV, bantu pemenuhan ADL
Advis dokter Yoseph : terapi tetap.
g. Samaikan rencana tindakan baru / yang akan dilakukan oleh shift
berikutnya
Hasil :
Observasi TTV, bantu pemenuhan ADL
Advis dokter Yoseph : terapi tetap
5. Perawat tim yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Hasil :
Perawat tim 2 shift siang sudah paham dan mengkonfirmasi semua jelas
6. Lakukan klarifikasi kepada pasien dengan berkeliling
7. Tanyakan kebutuhan dasar pasien oleh kepala ruang/waki kepala ruang/
ketua tim
8. Tutup acara timbang terima oleh kepala ruang/ wakil
3.1.4 Hambatan
Dalam melakukan timbang terima ada hambatan dan semua informasi yang
ditimbang terimakan belum dapat diterima dengan baik oleh tim shift siang
yang diserahkan tanggung jawab dengan tim sebelumnya, dikarenakan terlalu
kecil suara sehingga menimbulkan hambatan pada timbang terima tersebut.
3.1.5 Solusi
Dalam melakukan timbang terima diperlukan suasana yang tenang dan
kondusif agar informasi yang diberikan tersampaikan dengan jelas.

3.2 Supervisi Keperawatan


3.2.1 Pengorganisasian

15
Penanggung Jawab Kegiatan : Anggota kelompok
Kepala Ruangan : Murti Wahyuni Nuning, S.Kep., Ns
(Perawat)
Perawat Primer : Septa (Perawat)
Perawat Asosiate : Priskila (Mahasiswa)
Pasien : Ny. Y
Pembimbing Klinik : Septantyo , S.Kep., Ns (Perawat)
Dosen Pembimbing : Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
Supervisor : Septa (Perawat)
Ruangan : IGD
3.2.2 Mekanisme Kegiatan
Supervisi Keperawatan
Hari/Tanggal : Rabu, 07 Desember 2022
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruang IGD
Materi : Supervisi
Metode : Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media : Demonstrasi
3.2.3 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan supervisi keperawtan dilaksanankan pada tanggal 07 Desember 2022.
Ruangan yang digunakan dalam melakukan supervise keperawatan adalah Ruang
IGD Bed 5 . Metode yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dan
terapeutik kemudian dilakukan diskusi dan problem solving setelah pemberian tugas
yang disupervisikan.

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan


Pra 1. Kepala ruangan memanggil dan 5 Nurse 1. Kepala
Supervisi memberitahu Perawat Primer menit Station Ruang
dan Perawat asosiate tentang 2. Perawat
rencana kegiatan Supervisi yang Primer
akan di supervisi 3. Perawat
2. Kepala ruangan menjelaskan Asosiate
kepada Perawat asosiate tujuan
supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang akan
digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan

16
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan 1. Perawat associate 10 Nurse 1. Kepala
Supervisi mempersiapkan dan menit Station Ruang
menyebutkan langkah-langkah 2. Perawat
sebelum dilakukan tindakan Primer
pemeriksaan gula darah. 3. Perawat
2. Kepala ruangan menilai Asosiate
pelaksanaan tindakan
pemeriksaan gula darah
berdasarkan format supervise.
Pasca 1. Perawat primer 5 menit Nurse 1. Kepala
menginformasikan hasil Station Ruang
penilaian. 2. Perawat
2. Kepala ruangan memberikan Primer
feedback. 3. Perawat
3. Perawat asosiate memberikan Asosiate
klarifikasi.
4. Kepala ruangan memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Kepala ruangan
mendokumentasikan hasil
supervisi.

3.2.4 Hambatan
Dalam melakukan supervise keperawatan terdapat hambatan yaitu perawat
yang dilakukan supervisi oleh ketua tim dalam melakukan prosedur melepas infus
sudah sesuai dengan SOP, namun ada beberapa hal yang kurang memenuhi standart
sebagai supervisor kurang menyampaikan hasil pemeriksaan gula darah kepada
pasien.
3.2.5 Solusi
Dalam melakukan supervisi keperawatan diperlukan suasana yang kondusif dan
lebih diperhatikan agar informasi yang diberikan data tersampaikan dengan jelas
sehingga tidak menimbulkan hambatan yang ada pada supervisi keperawatan.

3.3 Penerimaan Pasien Baru


3.3.1 Pengorganisasian
Penanggung Jawab Kegiatan : Anggota kelompok
Kepala Ruangan : Verawaty (Perawat)
Perawat Primer : Bagus (Perawat)
Perawat Asosiate : Priskila (Mahasiswa)
Pasien : Ny. Y
Pembimbing Klinik : Verawaty (Perawat)
Dosen Pembimbing : Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
Ruangan : ICCU

17
3.3.2 Mekanisme Pelakasanan
Mekanisme pada kegiatan ini diawali dengan mahasiswa
melihat/mengobservasi bagaimana alur penerimaan pasien baru di ruang ICCU
Rumah Sakit Baptis Kediri. Setelah mahasiswa paham maka mahasiswa dapat
melakukan tindakan peneriman pasien baru yang didampingi oleh Ci/Pembimbing
Klinik yang saat itu bertugas. Setelah itu mahasiswa melakukan tanya jawab dan
penilaian dengan Ci/Pembimbing Klinik.
3.3.3 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dimulai pada tanggal 30 November 2022 di Ruang ICCU pada saat
ada pasien baru.
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. Karu memberitahu PP 5 menit Nurse Karu, PP
Penerimaan akan ada pasien baru Station
Pasien Baru 2. PP menyiapkan Lembar
serah terima pasien dari
ruangan lain
(kelengkapan
administrasi), Lembar
pasien masuk rumah
sakit, Lembar pengkajian
pasien, Nursing kit,
Lembar inform consent
sentralisasi obat, Lembar
tata tertib pasien dan
keluarga pasien, Kamar
pasien (tempat tidur,
kursi, meja, saran khusus
yang diperlukan seperti
oksigen, suction dsb)
Pelaksanaan 1. KARU, PP dan PA 15 menit Nurse Karu, PP,
Penerimaan menyambut pasien Station, PA, Pasien,
Pasien Baru baru Ruangan Keluarga
2. Anamnesa pasien baru Pasien Pasien
oleh PP dan PA
3. PP menjelaskan segala
sesuatu yang kurang

18
jelas kepada pasien

Post 1. Terminasi 5 menit Nurse Karu, PP,


Penerimaan 2. Evaluasi Station PA
Pasien Baru

3.3.4 Hambatan
Penerimaan pasien baru pada ruang ICCU harus dilakukan dengan cepat karena
pasien membutuhkan pertolongan cepat untuk menstabilkan kondisinya.
3.3.5 Solusi Yang Telah Dilakukan
Dari permasalahan seperti penjelasan diatas maka solusi yang dilakukan adalah
Kepala Ruang meminta mahasiswa untuk melakukan observasi saja saat ada
penerimaan pasien baru dan hanya membantu untuk memasang TD yang
duhubungkan ke monitor, memasang Oa.

19
BAB 4
EVALUASI KEGIATAN

1.1 Timbang Terima


1. Pada saat timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sift timbang
terima. Dalam proses timbang terima kepala ruang memimpin kegiatan timbang
terima yang dilaksanakan pada pergantian sift yaitu malam ke pagi, pagi ke
sore. Kegiatan timbang terima pada sit sore ke malam dipimpin oleh perawat
primer yang bertugas saat itu.
2. Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat
primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti sif.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kemabali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang belum dan
yang sudah dilakukan.
3. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien olahannya. Saat timbang terima komunikasi
antar perawat berjalan dengan baik.

1.2 Supervisi Keperawatan


1. Saat supervisi keperawatan telah di tentukan penanggung jawab supervisi
keperawatan.
2. Materi supervise telah di tentukan.
3. Pelaksanaan supervisi keperawatan bersama perawat ruangan dan supervisor.
4. Setelah melakukan supervisi dilakukan pendokumentasikan hasil pelaksanaan
supervisi keperawatan.
5. Supervisor mengevaluasi hasil supervise pada perawat yang disupervise.
6. Supervisor memberikan reward/feed back pada perawat yang di supervise

1.3 Penerimaan Pasien Baru


1. Sarana dan prasarana yang menunjang seperti lembar penerimaan pasien baru,
informed concent sentralisasi obat, format pengkajian, nursing kit, buku status
pasien, lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien, serta lembar tata tertib pasien
dan pengunjung terlah tersedia.

20
2. Penerimaan pasien baru pada sif pagi dilakukan oleh KARU, PP, dan PA.
Sementara, pada sif sore dilakukan oleh PP dan PA. Pasien baru disambut oleh
Karu, PP, dan PA.
3. Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruang serta tata tertib ruang.
4. PP dibantu PA melakukan pengkajian keluhan dan pemeriksaan fisik kepada
pasien baru.
5. KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
6. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar. .
7. Pasien sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien baru.

21
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Sebelum
melakukan perencanaan terlebih dahulu dikaji system dan strategi organisasi

1.2 Saran
Menurut kami perlunya ditingkatkan dalam hal pengorganisasian yang ada
supaya berjalan sistematis dan terstruktur jelas supaya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang ada lebih baik dan efektif.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 4. Jakarta: SalembaMedika.

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiarto, Achmad Sigit. (2013). Manajemen Keperawatan: Aplikasi MPKP di

Rumah Sakit. Jakarta: EGC Kedokteran

23

Anda mungkin juga menyukai