Disusun Oleh :
Priskila Rosalina Eba
01.2.19.00700
Telah disetujui
ii
KATA PENGANTAR
Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan Ibu Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen
pembimbing praktek klinik, Ibu Verawaty, S. Kep., Ns selaku pembimbing klinik di
ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), Bapak Septantyo, S. Kep., Ns selaku
pembimbing klinik di IGD Rumah Sakit Baptis Kediri yang telah terlibat dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya siapapun dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi laporan ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis serta proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen adalah sebuah proses yang
memandu dan mengarahkan semua atau bagian dari organisasi yang secara terus-
menerus mengembangkan dan memanipulasi sumber-sumber. Tindakan memanage,
menangani, supervisi, atau mengontrol merupakan deskripsi dari manajemen.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
pelayanan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
mulai dari proses preventif sampai rehabilitatif, dengan penekanan pada upaya
pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap masyarakat mencapai
kehidupan yang sehat dan produktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab dan etika profesi keperawatan (Sitorus, 2006).
Berdasarkan Nursalam (2002), manajemen keperawatan merupakan suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen, antara lain: perencanaan, pengorganisasian,
motivasi dan pengendalian yang saling berhubungan mendukung asuhan keperawatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat.
Model Praktik Keperawatan Profesional ( MPKP ) merupakan salah satu sistem
pemberian asuhan keperawatan yang sedang dikembangkan untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkan profesionalitas
rumah sakit, dalam hal ini perawat mempunyai peran penting. Sistem model
keperawatan profesional adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan 4 unsur,
yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem model
penerapan keperawatan profesional (MPKP).
2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana timbang terima
2. Untuk mengetahui bagaimana supervisi keperawatan
3. Untuk mengetahui bagaimana penerimaan pasien baru
3 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses timbang terima
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses supervisi keperawatan
3. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses penerimaan pasien baru
5
BAB 2
PERENCANAAN KEGIATAN
6
membututuhkan
observasi lebih
lanjut.
3. PA/PP
menyampaikan
timbang terima
kepada PP (yang
menerima
pendelagasian)
berikutnya, hal yang
perlu disampaikan
dalam timbang
terima :
a. aspek umum
yang meliputi :
M1 s/d M5
b. Jumlah pasien;
c. Identitas pasien
dan diagnosis
medis;
d. Data
(keluhan/subjek
tif dan objektif);
e. Masalah
keperawatan
yang masih
muncul;
f. Intervensi
keperawatan
yang sudah dan
belum
dilaksanakan
(secara umum):
g. Intervensi
kolaboratif dan
dependen;
h. Rencana umum
dan persiapan
yang perlu
dilakukan
(persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang, dan
progam
lainnya).
Pelaksanaan Nurse Station ..MENIT NURSE KARU,PP,PA
1. Kedua kelompok STATION
dinas sudah siap (sif
jaga).
2. Kelompok yang
akan berttugas
menyiapkan buku
catatan.
3. Kepala ruangan
7
membuka acara
timbang terima.
4. Penyampaian yang
jelas, singkat dan
padat oleh perawat
jaga.
5. Perawat jaga sif
selanjutnya dapat
melakukan
klarifikasi, tanya
jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal
yang telah
ditimbang
terimakasih dan
berhak menanyakan
mengenai hal-hal
yang kurang jelas.
Di Bed Pasien
6. Kepala ruang
menyampaikan
salam dan PP
menanyakan
kebutuhan dasar
pasien.
7. Perawat jaga
selanjutnya
mengkaji secara
penuh terhadap
masalah
keperawatan,
kebutuhan, dan
tindakan yang
telah/belum
dilaksanakan, serta
hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan. RUANG/
8. Hal-hal yang BED
sifatnya khusus dan PASIEN
memerlukan
perincian yang
matang sebaliknya
dicatat secara
khusus untuk
kemudian
diserahterimakan
kepada petugas
berikutnya.
Post- 1. Diskusi ..MENIT NURSE KARU, PP,
timbang 2. Pelaporan untuk STATION PA
terima timbang terima yang
ditandang tangani
oleh PP yang jaga
8
saat itu dan PP yang
jaga berikutnya
diketahui oleh
kepala ruang.
3. Ditutup oleh KARU
9
kepada Perawat asosiate tujuan
supervisi.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang
akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate Nurse 10 menit Karu,
supervisi mempersiapkan dan station Perawat
menyebutkan langkah-langkah Primer,
sebelum dilakukan tindakan Perawat
pemeriksaan gula darah asosiate
2. Karu menilai pelaksanaan
tindakan pelepasan infus
berdasarkan format supervise.
Pasca 1. Perawat Primer Nurse 5 menit Karu,
supervisi menginformasikan hasil station Perawat
penilaian. Primer,
2. Karu memberikan feedback. Perawat
3. Perawat asosiate memberikan asosiate
klarifikasi.
4. Karu memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan
hasil supervisi.
10
Kepala Ruangan : Penanggungjawab
Ketua Tim : Seseorang yang memastikan ke perawat bahwa hal-
hal penting sudah di serah terima oleh perawat yang
mengantar
Perawat : Seseorang yang menerima serah terima dari perawat
IGD atau perawat yang mengantarkan pasien ke
ruangan
2.3.2 Jadwal Kegiatan
Waktu : Saat pasien dan perawat IGD datang ke ruangan
Tempat : Nurse station
Penanggung jawab : Kepala Ruangan, Katim
2.3.3 Mekanisme Pelaksana
TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
11
kemudian
mendokumentasikan pada
lembar serah terima pasien
dari ruanagan lain.
4. Di tempat tidur pasien, PP
melakukan anamnesa
dengan dibantu oleh PA.
5. Kemudian PP mengisi
lembar pasien masuk serta
menjelaskan mengenai
beberapa hal yang
tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru.
6. Ditanyakan kembali pada
pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
7. PP, pasien dan keluarga
menandatangani
penerimaan dan perseujuan
persetujuan sentralisasi
obat.
8. PP dan PA kembali ke
Nurse Station.
Post 1. KARU memeriksa Nurse 5 menit KARU
penerimaan kelengkapan pengisian Station Katim
pasien baru dokumentasi PP
2. KARU melakukan
evaluasi tentang orientasi
yang telah dilakukan
3. KARU memberikan
reward pada PP dan PA
4. PP merencanakan
intervensi Keperawatan
12
BAB 3
HASIL PELAKSANAAN
13
3. Buka acara timbang terima oleh kepala ruang/ wakil kepala ruang/ketua tim
dinas sebelumnya dengan menyampaikan jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan dari seluruh pasien yang dirawat
Hasil :
Timbang terima dibuka oleh ketua tim dengan jumlah pasien ruangan 5
pasien
4. Ketua tim melakukan timbang terima kepada anggota tim dengan
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. S: Identitas pasien ( nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan
serta dokter yang merawat) dan diagnose medis serta diagnose keperawatan
yang muncul
Hasil :
Ny. M 56 Tahun dengan Diagnosa medis NSTEMI, DM.
Diagnose keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif, Penurunan Curah
Jantung, Ketidakstabilan kadar glukosa darah, Konstipasi.
b. B: Samakan keluhan utama sampai muncul diagnose keperawatan dengan
data subjektif dan objektif dari pasien berdasarkan perkembangan paien
selama shift dinas serta intervensi yan telah dilakukan
Hasil :
Pasien dengan kesadaran composmentis, pasien mengeluh sesak, nyeri
pada dada menyebar ke ulu hati, tidak bisa tidur karena sesak, GD2JPP 315
mg/dL, pasien belum BAB sejak 4 hari terakhir.
c. Samakan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemaangan alat invasive
( missal : infus) dan obat-obatan bila ada
Hasil :
Pasien terpasang IV. NS 500cc Q 24 jam, Terpasanag Keteter, diberi obat
aspilet 1x1, clopidogrel 1x1, injeksi diviti 1x1, tiaryt 2x200 mg, novorapid
6 unit setelah makan.
d. Sampaikan pengetahuan pasien, keluarga terhadap diagnose medis (bila
ada)
Hasil : Tidak dilakukan.
e. A: Sampaikan hasil TTV, GCS, Skala nyeri, skala resiko jatuh dan
informasi klinis lainnya yang mendukung
Hasil :
TTV
10.00 14.00
14
TD : 138/89 TD : 143/91
N : 97 N : 92
S : 36,7 S : 36,5
RR : 30 RR : 26
SPO2 : 98% SPO2 : 98%
GCS : 4-5-6
Pasien dengan resiko jatuh tinggi tingkat ketergantungan total care.
Terapi furosemide 10 ampul.
f. R: Sampaikan rencana tindakan yang perlu dilanjutkan/Stop
Hasil :
Observasi TTV, bantu pemenuhan ADL
Advis dokter Yoseph : terapi tetap.
g. Samaikan rencana tindakan baru / yang akan dilakukan oleh shift
berikutnya
Hasil :
Observasi TTV, bantu pemenuhan ADL
Advis dokter Yoseph : terapi tetap
5. Perawat tim yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Hasil :
Perawat tim 2 shift siang sudah paham dan mengkonfirmasi semua jelas
6. Lakukan klarifikasi kepada pasien dengan berkeliling
7. Tanyakan kebutuhan dasar pasien oleh kepala ruang/waki kepala ruang/
ketua tim
8. Tutup acara timbang terima oleh kepala ruang/ wakil
3.1.4 Hambatan
Dalam melakukan timbang terima ada hambatan dan semua informasi yang
ditimbang terimakan belum dapat diterima dengan baik oleh tim shift siang
yang diserahkan tanggung jawab dengan tim sebelumnya, dikarenakan terlalu
kecil suara sehingga menimbulkan hambatan pada timbang terima tersebut.
3.1.5 Solusi
Dalam melakukan timbang terima diperlukan suasana yang tenang dan
kondusif agar informasi yang diberikan tersampaikan dengan jelas.
15
Penanggung Jawab Kegiatan : Anggota kelompok
Kepala Ruangan : Murti Wahyuni Nuning, S.Kep., Ns
(Perawat)
Perawat Primer : Septa (Perawat)
Perawat Asosiate : Priskila (Mahasiswa)
Pasien : Ny. Y
Pembimbing Klinik : Septantyo , S.Kep., Ns (Perawat)
Dosen Pembimbing : Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
Supervisor : Septa (Perawat)
Ruangan : IGD
3.2.2 Mekanisme Kegiatan
Supervisi Keperawatan
Hari/Tanggal : Rabu, 07 Desember 2022
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruang IGD
Materi : Supervisi
Metode : Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media : Demonstrasi
3.2.3 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan supervisi keperawtan dilaksanankan pada tanggal 07 Desember 2022.
Ruangan yang digunakan dalam melakukan supervise keperawatan adalah Ruang
IGD Bed 5 . Metode yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dan
terapeutik kemudian dilakukan diskusi dan problem solving setelah pemberian tugas
yang disupervisikan.
16
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan 1. Perawat associate 10 Nurse 1. Kepala
Supervisi mempersiapkan dan menit Station Ruang
menyebutkan langkah-langkah 2. Perawat
sebelum dilakukan tindakan Primer
pemeriksaan gula darah. 3. Perawat
2. Kepala ruangan menilai Asosiate
pelaksanaan tindakan
pemeriksaan gula darah
berdasarkan format supervise.
Pasca 1. Perawat primer 5 menit Nurse 1. Kepala
menginformasikan hasil Station Ruang
penilaian. 2. Perawat
2. Kepala ruangan memberikan Primer
feedback. 3. Perawat
3. Perawat asosiate memberikan Asosiate
klarifikasi.
4. Kepala ruangan memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Kepala ruangan
mendokumentasikan hasil
supervisi.
3.2.4 Hambatan
Dalam melakukan supervise keperawatan terdapat hambatan yaitu perawat
yang dilakukan supervisi oleh ketua tim dalam melakukan prosedur melepas infus
sudah sesuai dengan SOP, namun ada beberapa hal yang kurang memenuhi standart
sebagai supervisor kurang menyampaikan hasil pemeriksaan gula darah kepada
pasien.
3.2.5 Solusi
Dalam melakukan supervisi keperawatan diperlukan suasana yang kondusif dan
lebih diperhatikan agar informasi yang diberikan data tersampaikan dengan jelas
sehingga tidak menimbulkan hambatan yang ada pada supervisi keperawatan.
17
3.3.2 Mekanisme Pelakasanan
Mekanisme pada kegiatan ini diawali dengan mahasiswa
melihat/mengobservasi bagaimana alur penerimaan pasien baru di ruang ICCU
Rumah Sakit Baptis Kediri. Setelah mahasiswa paham maka mahasiswa dapat
melakukan tindakan peneriman pasien baru yang didampingi oleh Ci/Pembimbing
Klinik yang saat itu bertugas. Setelah itu mahasiswa melakukan tanya jawab dan
penilaian dengan Ci/Pembimbing Klinik.
3.3.3 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dimulai pada tanggal 30 November 2022 di Ruang ICCU pada saat
ada pasien baru.
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. Karu memberitahu PP 5 menit Nurse Karu, PP
Penerimaan akan ada pasien baru Station
Pasien Baru 2. PP menyiapkan Lembar
serah terima pasien dari
ruangan lain
(kelengkapan
administrasi), Lembar
pasien masuk rumah
sakit, Lembar pengkajian
pasien, Nursing kit,
Lembar inform consent
sentralisasi obat, Lembar
tata tertib pasien dan
keluarga pasien, Kamar
pasien (tempat tidur,
kursi, meja, saran khusus
yang diperlukan seperti
oksigen, suction dsb)
Pelaksanaan 1. KARU, PP dan PA 15 menit Nurse Karu, PP,
Penerimaan menyambut pasien Station, PA, Pasien,
Pasien Baru baru Ruangan Keluarga
2. Anamnesa pasien baru Pasien Pasien
oleh PP dan PA
3. PP menjelaskan segala
sesuatu yang kurang
18
jelas kepada pasien
3.3.4 Hambatan
Penerimaan pasien baru pada ruang ICCU harus dilakukan dengan cepat karena
pasien membutuhkan pertolongan cepat untuk menstabilkan kondisinya.
3.3.5 Solusi Yang Telah Dilakukan
Dari permasalahan seperti penjelasan diatas maka solusi yang dilakukan adalah
Kepala Ruang meminta mahasiswa untuk melakukan observasi saja saat ada
penerimaan pasien baru dan hanya membantu untuk memasang TD yang
duhubungkan ke monitor, memasang Oa.
19
BAB 4
EVALUASI KEGIATAN
20
2. Penerimaan pasien baru pada sif pagi dilakukan oleh KARU, PP, dan PA.
Sementara, pada sif sore dilakukan oleh PP dan PA. Pasien baru disambut oleh
Karu, PP, dan PA.
3. Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruang serta tata tertib ruang.
4. PP dibantu PA melakukan pengkajian keluhan dan pemeriksaan fisik kepada
pasien baru.
5. KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
6. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar. .
7. Pasien sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien baru.
21
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Sebelum
melakukan perencanaan terlebih dahulu dikaji system dan strategi organisasi
1.2 Saran
Menurut kami perlunya ditingkatkan dalam hal pengorganisasian yang ada
supaya berjalan sistematis dan terstruktur jelas supaya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang ada lebih baik dan efektif.
22
DAFTAR PUSTAKA
23