OLEH : KELOMPOK 7
1|Page
Kelas : A2 Semester 7
2|Page
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala berkat dan
rahmatNya sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini guna untuk
memenuhi tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini,
dan juga kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat serta memberikan
informasi yang berguna bagi pembaca.
3|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………4
1.2 Tujuan ……………………………………………………………….................4
1.3 Manfaat ………………………………………………………………………...4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian …………………………………………………………………..5
2.2 Struktur Organisasi dan Peran……………………………………………….5
2.3 Tugas dan Tanggung jawab ………………………………………………..6,7
2.4 Kelebihan ……………………………………………………………………8
2.5 Kekurangan ………………………………………………………………….8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………..………………9
3.2 Saran ………………………………………………………..………………..9
DAFTAR PUSTAKA
4|Page
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menurut
perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal bahkan
indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan professional
(MPKP).
MPKP adalah suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di setiap rumah sakit Indonesia belum
mencerminkan praktik pelayanan yang professional terlebih khusus pada metode
pemberian asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan belum sepenuhnya
berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi
pada pelayanan tugas.
5|Page
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Kasus
Metode kasus ini biasanya dipergunakan diruangan intensif, karena perawat
diberi tanggungjawab untuk memberi asuhan secara penuh. Kemudian dengan
metode kasus ini perawat bertanggungjawab terhadap pasien yang didasarkan pada
rasio satu perawat untuk satu pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk
periode tertentu.
KEPALA RUANGAN
PERAWAT PRIMER
PERAWAT PRIMER PERAWAT PRIMER
6|Page
4-6 PASIEN 4-6 PASIEN 4-6 PASIEN
Pasien Masuk
UGD
Ruang Perawatan
7|Page
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
Kepala Perawat
1. Memimpin rapat.
3. Mendelegasikan tugas.
Perawat Associate.
8|Page
2. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
- Mendokumentasikan tindakan.
2.3 Kelebihan
a) Bersifat continue dan komprehensif.
2.4 Kekurangan
a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas
sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penaggungjawab klien bertugas.
9|Page
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada metode kasus ini merupakan metode dimana perawat bertanggungjawab
terhadap pasien yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu pasien dengan
pemberian perawatan konstan untuk periode tertentu. Untuk metode penugasan kasus
biasanya diterapkan untuk perawatan khusus seperti diruangan isolasi, perawatan
intensive care dan perawatan kesehatan komunitas.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan metode kasus ini dari ahli professional yaitu
perawat spesialis yang khusus di bidangnya sehingga pelayanan dapat berjalan
secara komprehensif dan optimal.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Kuntoro, Agus 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan Yogyakarta : Nuha Medika.
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC.
11 | P a g e