Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODE KASUS

“DOSEN PENGAJAR : Ns. Lenny Gannika, M.Kep”

OLEH : KELOMPOK 7

Tary M Giroth 17011104082

Priska M Kolantung 17011104075

Veren B Runtuwene 17011104060

Livia T Tampaguma 17011104053

1|Page
Kelas : A2 Semester 7

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANAD0 2020

2|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala berkat dan
rahmatNya sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini guna untuk
memenuhi tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini,
dan juga kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat serta memberikan
informasi yang berguna bagi pembaca.

Manado, 5 Oktober 2020

3|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………4
1.2 Tujuan ……………………………………………………………….................4
1.3 Manfaat ………………………………………………………………………...4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian …………………………………………………………………..5
2.2 Struktur Organisasi dan Peran……………………………………………….5
2.3 Tugas dan Tanggung jawab ………………………………………………..6,7
2.4 Kelebihan ……………………………………………………………………8
2.5 Kekurangan ………………………………………………………………….8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………..………………9
3.2 Saran ………………………………………………………..………………..9
DAFTAR PUSTAKA

4|Page
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menurut
perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal bahkan
indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan professional
(MPKP).
MPKP adalah suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di setiap rumah sakit Indonesia belum
mencerminkan praktik pelayanan yang professional terlebih khusus pada metode
pemberian asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan belum sepenuhnya
berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi
pada pelayanan tugas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Manajemen keperawatan pada Metode kasus?
2. Bagaimana struktur organisasi, tugas dan tanggungjawab serta peran yang
diterapkan pada metode kasus dalam pelayanan keperawatan?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari manajemen keperawatan metode
kasus?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian manajemen keperawatan metode kasus
2. Menerapkan struktur organisasi, tugas bahkan peran dalam pelayanan
keperawatan
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari manajemen keperawatan
metode kasus

5|Page
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Kasus
Metode kasus ini biasanya dipergunakan diruangan intensif, karena perawat
diberi tanggungjawab untuk memberi asuhan secara penuh. Kemudian dengan
metode kasus ini perawat bertanggungjawab terhadap pasien yang didasarkan pada
rasio satu perawat untuk satu pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk
periode tertentu.

Metode penugasan kasus diterapkan untuk perawatan khusus seperti


diruangan isolasi, perawatan intensive care, perawat kesehatan komunitas. Kemudian
metode kasus ini merupakan metode pemberian asuhan keperawatan dimana setiap
perawat merawat satu atau beberapa pasien pada saat dinas, dan hari berikutnya
pasien belum tentu akan dirawat pada pasien yang sama.

Diruangan perawatan khusus kepala ruangan bertanggungjawab dalam


pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien.
Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi
pelayanan keperawatan yang professional kepada pasien.

2.2 Struktur Organisasi

2.2.1 Struktur Manajemen di Ruangan

KEPALA RUANGAN

TIM 1 TIM 2 TIM 3

PAGI SIANG MALAM

PERAWAT PRIMER
PERAWAT PRIMER PERAWAT PRIMER

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

6|Page
4-6 PASIEN 4-6 PASIEN 4-6 PASIEN

2.2.2 Metode Bagian Asuhan Keperawatan

Pasien Masuk
UGD

Ruang Perawatan

Perawat Primer Perawat Associate

1. Membuat perencanaan asuhan 1. Memberi asuhan keperawatan.


keperawatan. 2. Melaksanakan tugas yang
2. Mengadakan tindakan kolaborasi. didelegasikan oleh perawat primer.
3. Mendelegasikan tugas. - Mendokumentasikan tindakan
4. Memimpin ronde keperawatan. - Melaporkan asuhan keperawatan
5. Evaluasi pemberian asuhan yang telah dilaksanakan.
keperawatan.
6. Bertanggungjawab terhadap klien
7. Bertanggungjawab jika klien bisa
pulang atau tidak.

2.2.3 Tugas dan tanggung jawab setiap peran

a. Tugas Perawat Dalam Metode Kasus

1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.

2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

3) Melaksanakan semua rencana yang telah.

4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang akan diberikan oleh


tenaga medis.

7|Page
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.

6) Membuat jadwal perjanjian klinik.

7) Mengadakan kunjungan rumah.

b. Peran Dari Pembagian Tugas Dalam Metode Kasus, terdiri dari :

 Kepala Perawat

1. Memimpin rapat.

2. Evaluasi kinerja perawat.

3. Membuat daftar dinas.

4. Perencanaan, pengawasan, pengarahan

 Perawat primer / kepala jaga

1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan.

2. Mengadakan tindakan kolaborasi.

3. Mendelegasikan tugas.

4. Memimpin ronde keperawatan.

5. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan

6. Bertanggungjawab terhadap klien

7. Mengisi resume keperawatan

 Perawat Associate.

(Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan


pelayanan keperawatan langsung kepada klien.)

1. Memberikan asuhan keperawatan.

8|Page
2. Melaksanakan tugas yang didelegasikan

- Mendokumentasikan tindakan.

- Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.

2.3 Kelebihan
a) Bersifat continue dan komprehensif.

b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap


pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit (Gillies,1998). Keuntungan yang
dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan diberikan bermutu tinggi dan
tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi,
informasi dan advokasi sehingga pasien merasa puas.

c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa


mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan
komprehensif.

d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.

e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

2.4 Kekurangan
a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas
sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penaggungjawab klien bertugas.

9|Page
BAB 3.

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada metode kasus ini merupakan metode dimana perawat bertanggungjawab
terhadap pasien yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu pasien dengan
pemberian perawatan konstan untuk periode tertentu. Untuk metode penugasan kasus
biasanya diterapkan untuk perawatan khusus seperti diruangan isolasi, perawatan
intensive care dan perawatan kesehatan komunitas.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan metode kasus ini dari ahli professional yaitu
perawat spesialis yang khusus di bidangnya sehingga pelayanan dapat berjalan
secara komprehensif dan optimal.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan Yogyakarta : Nuha Medika.
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai