NIM : 20191660133
Waktu : 25 menit
A. LATAR BELAKANG
Ketidakberdayaan atau disfungsionalitas adalah ketidakmampuan
melakukan suatu tindakan, dan keberadaan orang tsb akhirnya menjadi
beban bagi orang lain. Ketidakberdayaan merupakan kondisi ketika individu
atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap sejumlah
kejadian atau situasi tertentu yang memengaruhi pandangan, tujuan, dan
gaya hidup.
Ketidakberdayaan adalah perasaan yang dialami semua orang dalam
derajat yang berbeda pada situasi yang berlainan. Stephenson (1979)
menggambarkan dua jenis ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan
situasional muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan mungkin berlangsung
singkat. Ketidakberayaan dasar (trait powerlessness)bersifat lebih menyebar,
memengaruhi pandangan, tujuan, gaya hidup, dan hubungan. Secara klinis,
diagnosis keperawatan ketidakberdayaan mungkin lebih bermanfaat jika
digunakan untuk menggambarkan individu yang mengalami ketidakberdayaan
dasar dibandingkan ketidakberdayaan situasional.
Keputusasaan berbeda dengan ketidakberdayaan. Dalam hal ini,
individu yang putus asa tidak melihat adanya solusi untuk mengatasi
masalahnya atau jalan untuk mencapai keinginannnya, bahkan ia sangat
merasa ingin memegang kendali atas hidupnnya. Individu yang tidak berdaya
mungkin melihat alternative atau jawaban untuk masalahnya, tetapi tidak
mampu berbuat apa pun karena persepsi tentang control dan sumber yang
ada. Ketidakberdayaan yang berkepanjangan bisa menyebabkan
keputusasaan.
B. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta kira-kira 20 orang, umur rata-rata 20-60 tahun, peserta telah
memiliki pengetahuan tentang keputusasaan dan ketidakberdayaan.
C. TUJUAN
1) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang apa
itukeputusasaan dan ketidakberdayaan peserta diharapkan mampu :
menerapkan apa yang di sampaikan dan mampup menjelaskan kembali
apa yang di sampaikan oleh penyaji dan selalu menjaga anggoata
keluarga mereka.
2) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan apa itu keputusasaan dan
ketidakberdayaan
b. Menjelaskan apa penyebab keputusasaan dan
ketidakberdayaan
c. Menyebutkan gejala keputusasaan dan
ketidakberdayaan
3) MATERI
1. Menjelaskan apa pengertian keputusasaan dan ketidakberdayaan
2. Menjelaskan gejala awal keputusasaan dan ketidakberdayaan
3. Menjelaskan gejala keputusasaan dan ketidakberdayaan
4) METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
5) MEDIA
Leaflet
7) . EVALUASI
a. Standar Evaluasi
b. Pertanyaan Evaluasi
1. Pengertian
Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku
atau tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang
diharapkan atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang
diharapkan, sehingga klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau
mengendalikan situasi yang akan terjadi (NANDA, 2011). Menurut Nanda
(2012) Ketidakberdayaan memiliki definisi persepsi bahwa tindakan
seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil; persepsi
kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan terjadi.
Menurut Wilkinson (2007) ketidakberdayaan merupakan persepsi
seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara
bermakna, kurang penggendalian yang dirasakan terhadap situasi terakhir
atau yang baru saja terjadi. Menurut Carpenito-Moyet (2007)
ketidakberdayaan merupakan keadaan ketika seseorang individu atau
kelompok merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
Keputusasaan
Menurut NANDA (2015-2017), keputusasaan adalah keadaan subyektif
ketika seorang individu memandang keterbatasan atau tidak adanya
pilihan alternative serta tidak mampu memobilisasi energy untuk
kepentingannya sendiri. Keputusasaan menurut NANDA ini memiliki
beberapa batasan karakteristik, diantaranya: gangguan pola tidur, kurang
inisiatif, pasif, meninggalkan orang yang diajak bicara, penurunan selera
makan, kurang kontak mata, dan sebagainya. Factor-faktor yang
berhubungan yakni: isolasi soasial, penurunan kondisi fisiologis, stress
jangka panjang, serta kehilangan nilai kepercayaan.
Keputusasaan merupakan suatu keadaan emosional yang dialami ketika
individu merasa kehidupannya sangat berat untuk dijalani dan dirasa
mustahil. Seseorang tersebut tidak akan memiliki harapan untuk
memperbaiki kehidupannya, tidak memiliki solusi untuk masalah yang
dialaminya dan ia merasa tidak aka nada orang yang dapat membantuya
menyelesaikan masalahnya (Carpenito, 563).
Keputusasaan ini berbeda dengan ketidakberdayaan. Orang yang merasa
utus asa tidak mampu melihat adanya solusi untuk masalah yang
dihadapinya dan tidak menemukan cara untuk mencapai sesuatu hal yang
diinginkan. Sedangkan ketidakberdayaan adalah seseorang menemukan
solusi masalahnya namun memiliki keterbatasan untuk melakukannya
akibat kurangnya kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
2. Gejala
Ketidakberdayaan
Mayor (harus ada)
Mengungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam,
berlebihan dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan
sebagai hal yang mustahil isyarat verbal tentang kesedihan.
Contoh ungkapan :
- “Lebih baik saya menyerah karena saya tidak mampu memperbaiki
keadaan.”
Tidur bertambah
b. Emosional :
c. Individu memperlihatkan
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
Penurunan verbalisasi
Penurunan afek
Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat
Ketidakmampuan mencapai sesuatu
Hubungan interpersonal yang terganggu
Proses pikir yang lambat
Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan
kehidupannya sendiri.
d. Kognitif
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan
kemampuan membuat keputusan
Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang
bukan masalah yang dihadapi saat ini
Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
Kaku (memikirkan semuanya atau tidak sama sekali)
Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan
tujuan yang ditetapkan
Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta
membuat keputusan
Tidak dapat mengenali sumber harapan
Minor (mungkin ada)
a. Fisiologis
Anoreksia
BB menurun
b. Emosional
Rapuh
c. Individu memperlihatkan
Penurunan motivasi
d. Kognitif
Bingung
Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
3. Penyebab
Ketidakberdayaan
Carpenito, 2009
a. kurangnya pengetahuan
Keputusasaan
a. Faktor kehilangan
c. Faktor Lingkungan
g. Kurangnya iman