PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Ada tujuan pembuatan makalah ini :
1. Mampu menjelaskan Perhitungan Tenaga Keperawatan
2. Mampu menjelaskan Cara Menghitung Jumlah Perawat Pertahun
3. Mampu menjelaskan Cara Menghitung Jumlah Perawat Setiap Hari
4. Mampu menjelaskan Klasifikasi Pasien
BAB II
TINJAUAN TEORI
Contoh :
Suatu ruang rawat dengan 22 pasien ( 3 pasien dengan klasifikasi minimal, 14 pasien
dengan klasifikasi parsial, dan 5 pasien dengan klasifikasi total ) maka jumlah perawat
yang dibutuhkan untuk jaga pagi ialah :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,80
Jumlah = 6,09 6 orang
Jumlah kebutuhan perawat setiap hari : 7,11 + 5,28 + 3,35 = 15,74 16 orang
Libur / Cuti : kurang lebih 5 orang
Rumus kebutuhan tenaga di ruang rawat = jumlah jam perawatan di ruang /hari
Jam efektif perawat
Selanjutnya kita hitung jumlah riil perawat yang bertugas setiap hari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah perawat yang bekerja perhari
Rata-rata jumlah X rata-rata jumlah jam
klien perhari (BOR) keperawatan/pasien perhari
jumlah jam kerja perawat perhari
Juga dapat kita hitung jumlah perawat yang libur tidak bertugas setiap harinya
dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah tenaga libur perhari
Jumlah hari kerja X jumlah tenaga
tidak efektif yang bekerja perhari
jumlah hari kerja efektif
Kita juga dapat menghitung jumlah perawat tambahan atau cadangan yang di
perlukan dengan memperhatikan jumlah perawat yang akan cuti melahirkan.
Berdasarkan contoh di atas bila 14 orang perawat yang bertugas terdiri dari PUS
(pasangan usia subur) atau sedang hamil sebanyak 7 perawat dan sisanya masih
belum menikah maka jumlah perawat yang perlukan sebagai tambahan atau
cadangan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jika diasumsikan tenaga yang (akan) cuti melahirkan (CM) melahirkan (CM)
adalah 50%, maka tambahan tenaga sbb :
Sebagai contoh :
Ruang penyakit dalam wanita saat ini merawat 20 orang pasien. Setelah dilakukan
sensus harian klasifikasi pasien diperoleh klasifikasi 10 orang minimal care, 7
orang intermediate/parsial care dan 3 orang total care, maka jumlah perawat yang
dibutuhkan setiap shift adalah sebagai berikut :
Jumlah kebutuhan perawat berdasarkan klasifikasi pasien setiap shift
Jumlah dan Shift
klasifikasi pasien Pagi Sore Malam
Minimal care = 10 10 x 0,17 = 1,70 10 x 0,14 = 1,40 10 x 0,10 = 1,00
Parsial care = 7 7 x 0,27 = 1,89 7 x 0,15 = 1,05 7 x 0,07 = 0,49
Total care = 3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,30 = 0,90 3 x 0,20 = 0,60
Jumlah perawat 4,67 = 5 orang 3,35 = 4 orang 2,09 = 2 orang
Dengan demikian maka ruang penyakit dalam wanita pada hari tersebut
membutuhkanvperawat sebanyak 11 orang terdiri dari :
5 orang bertugas pada shift pagi, 4 orang bertugas pada shift malam. Total
perawat yang bertugas pada malam hari itu = 14 orang perawat .
Telah diketahui bahwa biaya kerja keperawatan membentuk 20% total pembiayaan
rumah sakit ( Halloran et al., 1987 ). Perusahaan asuransi swasta dan pemerintah maupun
Negara bagian menggunakan tekanan kepada pemberi perawatan kesehatan untuk memperbaiki
kualitas perawatan kesehatan sambil tetap menekan biaya. Menurut para ahli, kualitas perawatan
kesehatan meningkat ketika beban kerja dan staf cukup berimbang, yaitu ketika tingkat
penggunaan staf berkisar antara 90 dan 110 % (Meyer 1978).
Kesehatan Poin
Mandi : dibantu 2
Mandi : selesai 4
Pergantian pakaian : dibantu 2
Pergantian pakaian : selesai 5
Perubahan linen sebagian 1-2 X 1
hari
Perubahan linen sebagian 1-2 X 2
pergantian
Bantuan ekstra : 1-2 X hari 2
Bantuan ekstra : 1-2 X pergantian 5
(dari Whitney dan Killien, 1987)
Didalam system klasifikasi pasien di dalam unit psikiatri sebuah RSU,
untuk campur tangan descriptor terapi, enam tingkat intensitas perawatan
dijelaskan seperti berikut :
Campur tangan terapi Poin
Rutinitas pembesaran di samping 4
tempat tidur
Teknik istirahat 8
Hanya membatasi latar 11
Hanya orientasi reaalitas 14
Sesi pasien individu-formal 17
Kontak sering, sebentar 19
(dari Ehrman, 1987)
9. STANDAR KEPERAWATAN
Setelah system klasifikasi pasien dirancang, langkah manajer
perawat selanjutnya adalah menyusun sebuah standar yang menunjukan
rata-rata waktu keperawatan per hari yang di perlukan oleh pasien dalam
masing-masing observasi langsung perawat pada pekerjaannya atau
melalui laporan-sendiri oleh perawat yang mengurus perawatan (metode
yang kurang objektif). Pada saat yang sama supaya jam keperawatan per
pasien per hari di ukur, peneliti sebaiknya mencatat tugas mana yang
terlibat di dalam perawatan professional dan yang mana yang dapat
dilakukan bantuan personil. Informasi yang terakhir dibutuhkan untuk
menyusun campuran optimum pekerja professional dan non professional
untuk masing-masing unit keperawatan.
Apabila tinjauan catatan kehadiran personil menunjukan bahwa perawat memakai rata-rata 6 hari
sakit yang di bayar pertahun, masing-masing keperawatan dapat diperkirakan libur kerja 140 hari
dari 365 hari. Nilai ini kemudian di bagi dalam formula kepegawaian berikut :
situasi yang sama dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda : karena rata-rata masing-
masing perawat berijazah di dalam organisasi tersebut di perkirakan bekerja 224 hari dari 365
hari, diperlukan untuk menganggarkan 1,62 perawat tetap full time yang sama bagi unit tersebut
untuk memastikan posisi masing-masing perawat yang dibutuhkan di isi 7 hari seminggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajer perawat tidak lagi percaya bahwa “ seorang juru rawat adalah juru rawat itu
sendiri ”, juga tidak percaya bahwa “seorang pasien adalah pasien itu sendiri”. Penelitian
telah mengungkapkan bahwa pasien berbeda sekali dalam kebutuhan mereka akan asuhan
perawatan sebagai akibat perbedaan di dalam diagnose perawat dan medisnya, ketajaman
penyakit, usia dan lingkungan social.
Untuk memberikan asuhan perawatan yang efektif dan aman sambil memelihara sumber
daya unit kerja, manajer perawat sebaiknya mengukur kebutuhan perawatan pasien per
harinya dan memakai informasi tersebut untuk menentukan jumlah dan jenis pegawai yang
harus ditugaskan di dalam konfigurasi tertentu untuk memberikan perawatan yang
dibutuhkan.
Dalam menyesuaikan susunan kepegawaian ia sebaiknya memastikan kelanjutan
hubungan pasien pemberi perawatan yang maksimum, kepuasan kerja maksimum bagi para
pegawai, dan kelanjutan maksimum dari hubungan pegawai dalam kelompok kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmana Dika, Sukmana Widya Rika. 1996. Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan
system.