Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Iffa Agesti, S.Kep J.0105.21.010
Leni Yulistiani, S.Kep J.0105.21.011
Lulu Nurjamjam, S.Kep J.0105.21.012
Megalinasari Mutiara Sandi, S.Kep J.0105.21.013
Melani Agustina, S.Kep J.0105.21.014
Muhammad Anwar Ansori, S.Kep J.0105.20.111
Muhammad Ghozi Al-Ghifari, S.Kep J.0105.20.122
Neng Huriah, S.Kep J.0105.21.016
Neng Lyra Martiara Dewi, S.Kep J.0105.21.017
Revi Lutfiani, S.Kep J.0105.21.018
Rifqi Eka Nuryana, S.Kep J.0105.21.019
A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah memiliki berbagai potensi. Perkembangan sosial dan
kognitif sikecil pun mengalami peningkatan sehingga ia bisa berkomunikasi
dengan lebih baik dan memiliki rasa ingin tahu. Pada taraf ini anak mudah
menerima stimulus sehingga dapat dibimbing, diarahkan dan ditanamkan
kebiasaan yang baik. Termasuk dalam hal ini adalah kebiasaan untuk melakukan
kebersihan diri (personal hygiene).
Salah satu upaya dalam peningkatan personal hygiene adalah dengan menjaga
kebersihan tangan, dan kuku dengan menerapkan cuci tangan yang baik dan benar
(Azizah,2016). Cuci tangan telah menjadi perhatian dunia, baik negara manju
atauoun berkembang masyarakatnya masih lupa untuk melakukan cuci tangan.
Informasi mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun ini perlu
disosialisasikan melalui media yang tepat. Dilihat dari sasaran pemberian promosi
kesehatan ini, yakni anak usia prasekolah, maka media pembelajaran yang tepat
adalah bermain sambal belajar interaktif di mana dapat melatih kemampuan anak.
Dunia anak adalah bermain dan bernyanyi, sehingga ketika anak-anak belahar dan
ada dalam kegiatan tidak lepas dari bermain dan bernyanyi dengan tujuan untuk
mendidik dan mengembangkan keterampilan dan kognitif anak. Salah satu cara
pemberian informasi pada anak usia prasekolah yaitu dengan metode Storytelling.
Storytelling adalah penyampaian informasi dengan cara bercerita atau
mendongeng yang bisa dilakukan secara berkelompok atau perorangan, biasanya
teknik bercerita ini sangat berpengaruh dan disukai anak usia sekolah
(Listuayu,2016).
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Strategi Komunikasi:
Struktur Organisasi
Ketua : Rifqi Eka Nuryana
Sekretaris : Revi Lutfiani
Moderator : Revi Lutfiani
Dalang : Rifqi Eka Nuryana
Neng Huriah
Demonstrator : Iffa Agesti
Neng Lyra Martiara D
Fasilitator : Lulu Nurjamjam
Leni Yulistiani
Megalinasari M.S
Melani Agustina
Logistik : M. Ghozi Al-Ghifari
Operator : M. Anwar Ansori
D. Strategi Pelaksanaan:
1. Metode
Metode yang digunakan adalah bercerita/storytelling
2. Media
- Tokoh karakter
- Gambar tebak gambar
- Handsanitizer
3. Materi
Terlampir
Pelaksanaan
Meja
Keterangan :
: Moderator
: Dalang
: Peserta
: Fasilitator
: Demonstar
: Observer
E. Langkah Tahap Kerja
Story telling : Sebuah Kisah Yahya dan Rara
Narasi skenario :
Pada suatu hariii di sebuahh desaa hiduplah seorang anak yg bernama
yahya. Yahyaa bukan lah anak yg suka kebersihan, dia jorookkk sekalii.
Terkadang dia lupa untuk cuci tangan ketika hendak makan, cuci tangan
setelah buang air kecil dan juga air besar. Yahya punya teman yg baik,
namanya Rara. Rara adalah anak yg begituuu suka kebersihan dan selalu
rajin untuk mencuci tangan.
Suatu hari rara dan yahya sedang bermain ke suatu bukittt yg indah
untuk piknik bersama, bagaimana kisah nya? Beginilah kisahnya...
Yahya : Raraa indah banget yaa pemandangan nyaa
Rara : iya ya yahyaa indaah bangett, yahyaaa kita sudah jalan jauhh
sekali, rara udah cape ingin istirahat sebentar
Yahya : yasudah hayu kita istirahat sebentar ra. Rara kamu mendengar
suara semak-semak tidak ra?
Rara : iyaa aku dengar yahya, ada suara hewan bunyi nyaaa meongg
meongg, hewan apaaa yaa?
Yahya : iyaa hewan aapaa yaaa kelihatan nya berbulu dan berwarna
hitamm kira kira apa ya adek adek? Pilihh yaa dari gambar hewan yang ada
di depan ade adek?
Ade-ade.... monyet
ade-ade....enggakk
Rara : Hayuu
Setelah makan
Rara : yahya itu hewan apaa yaaa yg dekat rumput, telinga nyaa panjang
dan hewan itu pun imutt sekali, gigi nyaa ada 2.
Yahya : kata mamah aku raaa’ hewan itu menyukai wortel dan jalannya
melompat lompat, hewan apaa yaa kira-kira adek adek? Pilihh yahh dari
gambar yang ada di depan ade-ade
ade-ade Kelinciii
Yahya : udah selesai nih ra makannya kita pulang yuk ra hari sudah sore
Rara : tuhkan yahyaa, kan udah rara bilang tadiii’ kalo makan ituu’ cuci
tangan dulu’ nanti ada kuman masuk ke perut karena tangan kita kotor
Yahya : aduhh iyaa rara, aku gk mau lagi makan kalau gak cuci tangan
dulu takut sakit lagii
Rara : jangan lupa ke dokter ya yahya, aku pulang dulu, semogaa cepet
sembuh yaa yahyaa
Dan akhirnya yahya pun sakit dan berobat ke dokter karena makan tidak
cuci tangan terlebih dahulu
Cerita selesai
F. Lampiran Materi
MATERI :
1.Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman
yang menempel pada tangan benar-benar hilang. tangan benar-benar
hilang.
2.Tujuan Mencuci Tangan
a) Menjaga Kebersihan diri
b) Mencegah infeksi silang Mencegah infeksi silang
c) Sebagai pelindung diri
3. Manfaat Cuci Tangan
a) Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
b) Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
c) Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
d) Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
1.
4. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
a) Resiko Tertular Flu atau Pilek Tertular flu atau pilek menjadi
resiko yang paling sering terjadi secara umum. Penularan ini terjadi
ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan bersentuhan dengan orang lain. Kemudian Kemudian
ketika Anda makan secara langsung langsung maka bisa
menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar
sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah
lewat saluran pernafasan.
b) Tertular penyakit Infeksi Tenggorokan Tertular penyakit Infeksi
Tenggorokan Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan, maka bisa menyebabkan infeksi menyebabkan
infeksi tenggorokan. Hal tenggorokan. Hal ini terjadi ini terjadi
ketika ada banyak ada banyak bakteri bakteri yang sudah melekat ke
tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan
lendir. Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut
dan berkembang berkembang dengan pesat. Kondisi Kondisi ini
bisa menyebabkan s menyebabkan sakit tenggorokan dan
tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga : bahaya
radang tenggorokan kronis)
c) Diare Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat
rentan terken rentan terkena penyakit penyakit diare. Infeksi
Infeksi ini bisa disebabkan disebabkan oleh virus atau bakteri
bakteri yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan
masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang bersentuhan
langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa
menerima bakteri tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk
mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter A kunjungi dokter Anda.
5. Kapan waktu cuci tangan
Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum dan setelah makan.
2. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
3. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
4. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
5. Setelah menangani sampah
6. Pulang bepergian dan setelah bermain.
7. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
6. Enam langkah cuci tangan
G. Daftar Pustaka :
1. Foster and Hum ter and Humsberger. 1998. Fam . 1998. Family Cen ily
Centered Nursi ed Nursing Care of Child ng Care of Children. WB
sauders Company. Philadelpia. USA
2. Whaley and Wong.1991. Nursing Care infants and children. Fourth
Edition. Mosby Year Book. Toronto. Canada
3. Markum, dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu ar Ilmu Kesehat Kesehatan Anak.
IDI. k. IDI. Jakarta Jakarta
4. Merenstein, et al. 20 tein, et al. 2002. Buk 02. Buku Pegan u Pegangan
Pedi gan Pediatri. Ed atri. Edisi 17. Wid isi 17. Widya Medik ya
Medika. Jakarta a. Jakarta
5. Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC :
Jakarta
6. JNPK_KR. (2004). Panduan Pen Panduan Pencegahan Infeksi Untuk
Fasilitas Pelayan cegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
7. M, Supr M, Suproharta, Wahyu J. a, Wahyu J.K. Wlewi K. Wlewik S.
(2000 k S. (2000). Kapit ). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 , ED : 3
jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
8. Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan : Jakarta.