DI SUSUN OLEH :
SULISTYANA 1901003
ISMIA EREA 1901008
ADE IRMA FITRI YANI 1901004
RIRI HERNI PUTRI SIREGAR 1901002
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penyusun sehingga laporan klinik II
dengan judul “Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ny.N Di Praktek Mandiri
Bidan Tanjung Mulia”, tanpa nikmat yang diberikan oleh-Nya sekiranya
penyusun tidak akan mampu untuk menyelesaikan laporan klinik ini.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada-Nya junjungan Nabi
Muhammad. SAW, semoga atas izin Allah SWT penyusun dan teman-teman
seperjuangan semua mendapatkan syafaatnya nanti. Amin Ya Rabbal Alamin.
Penyusunan Laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
kuliah. Penyusun banyak mendapat arahan, bimbingan dan nasehat dari berbagai
pihak dalam menyusun, membuat dan menyelesaikan laporan klinik II ini. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada :
1. Ibu Rahmi, S.K.M., M.Kes selaku Ketua STIKes Widya Husada Medan dan
selaku Pembimbing Laporan Klinik II yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan danbimbingan selama mengikuti pendidikan.
2. Ibu Siti Maryam Hasibuan, S.Tr.Keb, M.K.M selaku Kepala Prodi DIII
Kebidanan STIKes Widya Husada Medan
3. Ibu hj. Dewi Sasmera selaku Pegawai di Klinik Harapan Keluarga, karena
arahan mereka dan bimbingan mereka dapat terciptanya laporan klinik II.
i
Akhir kata, penyusun mengharapkan agar laporan klinik II ini bermanfaat
bagi kita semua, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah kepada kita
semua. Amin.
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wb.
Penyusun
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Pembimbing
Diketahui
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................2
iv
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................40
4.1 Kesimpulan.................................................................................................40
4.2 Saran............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41
DOKUMENTASI..................................................................................................43
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan, persalinan dan nifas adalah suatu kondisi yang normal (alamiah)
yang dialami oleh seorang wanita, dalam proses fisiologis tersebut dapat terjadi
beberapa perubahan pada fisik, psikologis, sosial-spriritual. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengawasan agar keadaan tersebut tidak berubah menjadi abnormal
atau patologis. Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui
angka morbiditas, mortalitas dan status gizi. Kondisi ini berkaitan dengan jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan juga Angka Kematian Bayi (AKB) (Kementerian
Kesehatan RI, 2020). AKI di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang
cukup berarti dan masih tinggi dibandingkan dengan negara Asia lainnya
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Menurut Media IBI (2020) pelayanan kebidanan di masa pandemi ini tetap
dilakukan sebagaimana mestinya, namun terdapat beberapa aturan atau pedoman
baru yang harus diikuti terkait pandemi Covid-19.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penyusun mampu melakukan Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny. N di
Praktek Mandiri Bidan Tanjung Mulia.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N dengan Persalinan,
penyusun mampu :
1.4 Manfaat
1.4.1 Praktis
Agar ibu mendapatkan informasi mengenai kondisinya dengan aman dan
nyaman dalam memberikan Asuhan Persalinan Normal.
1.4.2 Teoritis
Sebagai penyambung Ilmu Asuhan Kebidanan maternitas sehingga dapat
menambah referensi dan acuan dalam memahami Asuhan Kebidanan Persalinan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam - pastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah.
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan
DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit).
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang
handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
9
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan
ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
25. Melakukan penilaian selintas :
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir
lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri
anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis
B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama
1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik.
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Melengkapi partograf.
11
Sebelum melakukan pemeriksaan dalam, cuci tangan dengan sabun dan air
bersih dengan air yang menggalir, kemudian keringkan dengan haduk kering
dan bersih. Minta ibu untuk berkemih dan mencuci daerah genetalia (jika ibu
belum melakukannya), dengan sabun dan air bersih.pastikan privasi ibu
selama pemeriksaan dilakukan.
Langkah-langkah dalam melakukan pemriksaan dalam :
a) Tutupi badan ibu dengan sarung atau selimut
b) Minta ibu untuk berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha
dibentangkan
c) Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan
d) Gunakan kassa gulungan kapas DTT yang dicelupkan di air DTT.
e) Basuh labia mulai dari depan ke belakang untuk menghindarkan
kontaminasi feses.
f) Periksa genetalia ekstremina, perhatian ada luka atau massa (benjolan)
termasuk kondilumata atau luka parut di perenium.
g) Nilai cairan vagina dan tentukan apakah adakah bercak darah pervaginam
atau meconium. Pisahkan labio mayor dengan jari manis dan ibu jari
dengan hati-hati(gunakan sarung tangan pemeriksa). Masukkan (hati-hati),
jari telunjuk yang diikuti jari tengah. Jangan mengeluarkan kedua jari
tersebut sampai selesai dilakukan. Jika selaput ketuban belum pecah,
jangan lakukan amniotomi (merobeknya karena amniotomi sebelum
waktunya dapat meningkatkan resiko terhadap ibu dan bayi serta gawat
janin.
h) Nilai vagina. Luka parut divagina mengindikasikam adanya riwayat
robekan perinium atau tindakan episiotomi sebelumnya. Nilai pembukaan
dan penipisan serviks.
i) Pastikan tali pusat atau bagian-bagian terkecil (tangan atau kaki) tidak
teraba pada saat melakukan periksa dalam.
j) Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian
tersebut sudah masuk kedalam rongga panggul.
k) Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (ubun-ubun
kecil, ubun-ubun besar), dan celah (sutura) sagitalis untuk menilai derajat
penyusupan atau timpang tindih kepala dan apakah ukuran kepala janin
sesuai dengan ukuran janin lahir.
l) Jika pemeriksaaan sudah lengkap, keluarkan kepala jari pemeriksa (hati-
hati), celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk dokumentasi,
lepaskan kedua sarung tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam
larutan dokumentasi selama10 menit.
m) Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
n) Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
3. Pemeriksaan Janin
Kemajuan pada kondisi janin :
13
a) Jika didapati denyut jantung janin tidak normal (kurang dari 100 atau lebih
dari 180 denyut permenit), curigai adanya gawat jain.
b) Posisi atau presentasi selain oksipu anterior dengan ferteks oksiput
sempurna digolongk kedalm malposisi dan malpretasi.
c) Jika didapat kemanjuan yang kurang baik dan adanya persalina yang
lama, sebaiknya segera tangani penyebab tersebut.
Assesment (A)
Assesment yaitu menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi atau masalah
potensial. Di Kala I pendokumentasian Assesment yaitu Ibu G1P0A0 hamil
aterm, premature,postmaatur,partus kala1 fase aktif dan laten.
1. Diagnosa pada kala I:
Sudah dalam persalinan (inpatu), ada tanda-tanda persalinan :
a) pembukaan serviks >3 cm, his adekuat (teratur, minimal 2 kali
dalam 10 menit selama 40 detik), lendir darah dari vagina.
b) Kemajuan persalinan normal, yaitu kemajuan berjalan sesuai
dengan partograf.
c) Persalinan bermasalah, seperti kemajuan persalinan yang
tidak sesuai dengan partograf, melewati garis waspada.
d) Kegawatdaruratan saat persalinan, seperti eklampsia, perdarahan,
gawat janin
Contoh :
Diagnosis G2P1A0 hamil 39 minggu. Inpartu kala I fase aktif
Masalah : Wanita dengan kehamilan normal.
Kebutuhan : beri dukungan dan yakinkan ibu,beri informasi tentang
proses dan kemajuan persalinannya.
Planning (P)
Planning yaitu menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan
evaluasi berdasarkan assessment. Di kala I pendokumentasian planning yaitu :
a) Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami,
keluarga pasien atau teman dekat.
b) Mengatur aktivitas dan posisi ibu seperti posisi sesuai dengan keinginan
ibu namun bila ibu ingin ditempat tidur sebaiknya tidak dianjurkan tidur
dalam posisi terlentang lurus.
c) Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his seperti ibu diminta
menarik napas panjang, tahan napas sebentar, kemudian dilepaskan
dengan cara meniup sewaktu ada his.
d) Menjaga privasi ibu seperti penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam
persalinan, antara lain menggunakan penutup atau tirai, tidak
menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizin pasien/ibu.
14
Assesment (A)
Assesment yaitu menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi atau masalah
potensial. Di Kala IV pendokumentasian Assesment yaitu ektif yaitu P1 A0
partus kala IV.
Diagnosis pada kala IV menurut Saifuddin, (2015): Involusi normal yaitu
uterus berkontraksi, fundus uteri di bawah umbilicus, perdarahan tidak
berlebihan, cairan tidak berbau.
Planning (P)
Planning yaitu menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan
evaluasi berdasarkan assessment. Di kala IV pendokumentasian planning yaitu
observasi keadaan umum, kesadaran, suhu, tekanan darah, nadi, keadaan
kandung kemih, tinggi fundus uteri, kontraksi, volume perdarahan yang
keluar.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Persalinan
Pengkajian Data
Tanggal : 25 November 2020 Jam: 12:00
Tempat: Praktek Mandiri Bidan Tanjung Mulia
Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. N Nama Suami : Tn. T
Umur : 25 thn Umur : 28 thn
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekejaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. Alfaka IV
I. Data Subjektif
1. Alasan masuk kamar bersalin : ibu telah mengeluarkan lendir bercampur darah
dan sudah adanya pembukaan.
2. Keluhan Utama: perut terasa sakit dan mulas sejak jam 05.00 WIB pada
tanggal 25 September 2021.
3. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi uterus sejak tanggal……………jam………WIB
Frekuensi :
Durasi :
Kekuatan :
Lokasi ketidaknyamanan di :
b. Pengeluaran pervagina
Lender darah : ya/tidak
Air ketuban : ya/tidak, banyaknya…….cc, warna…….
Darah : ya/tidak, banyaknya…….cc, warna…….
4. Riwayat sebelum masuk ruang bersalin
5. Riwayat kehamilan sekarang
20
21
Ibu mengatakan buang air besar lebih sering 1 kali/ dan tidak ada masalah
ketika buang air besar.
3. Pola Aktivitas Sehari-Hari
a. Pola Makan
Ibu makan 3 kali sehari, jenis makanan yang di makan yaitu:
1) Pagi : 1 Piring Nasi, 2 potong tempe, 1 mangkuk sayur, 1 gelas susu
2) Siang : 1 Piring Nasi, 1 potong ayam, 1 mangkuk sayur
3) Sore : 1 piring Nasi, 1 potong Ikan, 1 mangkuk sayur, 1 gelas susu
4) Minum : > 8 gelas/ Hari
b. Istirahat dan Tidur
Ibu istirahat 1 jam dan tidur malam 8 jam.
c. Personal hygiene
Ibu mandi 2 kali sehari, menggosok gigi, mencuci rambut, 2 kali dalam
seminggu dan mengganti pakaian yang basah karena keringat terutama
pakaian dalam yang basah karena sering buang air kecil.
d. Imunisasi
Ibu mengatakan pernah mendapatkan imunisasi TT1 dan TT2.
G. Keadaan Psikososial Spiritual
a. Kelahiran ini : Diinginkan
b. Penerimaan terhadap kehamilan saat ini : Diinginkan
c. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan : Didukung
Hidung : Bersih, tidak ada pengelaran dan tidak ada peradangan pada
polpi.
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies, tidak ada gigi
berlubang, tidak ada peradangan pada faring dan laring.
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran.
Leher : Tidak ada luka bekas operasi,tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid dan kelenjar limfe.
Payudara : Ada pembesaran, bentuk simetris, dan puting susu menonjol.
Abdomen : Adaya pembesaran uterus sesuai usia kehamilan.
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak membulat(bokong), dan TFU 38
cm
Leopold II : Sebelah kiri ibuteraba bagian kosong dan terkecil janin (jari dan
tangan janin), sebelah kanan ibu teraba bagian memanjang dan
datar (punggung janin).
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bagian keras dan bulat, bagian
bawah perut ibu (presentasi kepala) masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Sudah masuk PAP
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar thyroid dan limfe
Aksilla : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Payudara : Tidak ada benjolan pada kedua payudara dan kolostrum sudah
keluar
4. Auskultasi DJJ : (11+10+13) x 4 =136x/ menit
Puctum Maksimum: Kadar kanan bawah pusat ibu
5. Pemeriksaan panggul luar : ( - )
6. Perkusi
Refleks patella :(+)
CVAT :(-)
7. Pemeriksaan Penunjang
(Lab) :(-)
8. Pemeriksaan Dalam (Pukul 11.00)
a. Pembukaan serviks : 2 cm
b. Ketuban : Utuh
c. Molase : Tidak Ada
d. Denominator : UUK Ki-Dep
e. Penurunan Kepala : Hodge II
f. Konsistensi serviks : Elastis dan Lunak
III ANALISA
24
IV. PENATALAKSANAAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021 Pukul : 11.00 WIB
1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu dan
janin serta memantau perkembangan TTV, His, DJJsetiap ½ jam (pada lembar
partograf).
TD : 100/80 mmHg His : 2x/10‘/25‖
RR : 24x/i Pemb : 2 cm
Pols : 78x/i Suhu : 36,50C
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan janinnya.
2. Memberi dukungan kepada ibu, bahwa ibu mampu menghadapi persalinan
dan meminta suami/keluarga untuk selalu mendampingi ibu dan memberi
makan/minum kepada ibu.
25
Suami mendampingi ibu dan sudah memberi makan dan minum. Ibu mau makan dan
minum yang diberikan suaminya.
3. Menganjurkan ibu untuk banyak berjalan dan jongkok agar kepala bayi semakin
turun. Jika merasa lelah ibu akan beristirahat sebentar lalu berjalan-jalan kembali.
Suami mendampingi ibu untuk berjalan dan jongkok dan ibu mau untuk berjalan
dan jongkok.
4. Melakukan observasi dan memantau kemajuan persalinan.
26
1) HIS : 3x/10‘/35
2) DJJ : 140 x/i
b. Pemeriksaan Dalam (Pukul 15.00)
1) Pembukaan : 4 cm
2) Penurunan kepala : Hodge III
3) Molase : Tidak Ada
4) Ketuban : Utuh
5) Konsistensi serviks : Elastis dan Lunak
6) Denominator : UUK Ki-Dep
3.2.3 Analisa
Diagnosa :
Ny. N G1P0A0, inpartu kala I fase aktif, usia kehamilan 36-38 minggu, punggung
kanan (PU- KA), presentasi kepala, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian
kepala janin sudah masuk PAP (Divergen), keadaan ibu dan janin baik.
Masalah : Ibu merasa nyeri pada saat kontraksi datang
Kebutuhan : Pemberian support (dukungan) dari suami dan keluarga.
3.2.4 Penatalaksanaan.
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021 Pukul : 15.00 WIB
1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu
kondisi ibu dan janin serta memantau perkembangan TTV, His setiap ½
jam (pada lembar partograf).
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,40C
RR : 23x/i His : 3x/10‘/35‖
Pols : 78x/I Pemb : 4 cm
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan janinnya.
27
3.3.1 Subjektif
Ibu mengatakan perutnya semakin mules sampai menjalar ke pinggang.
Ibu mengatakan adanya pengeluaran lendir bercampur darah dari kemaluannya.
3.3.2 Objektif
1) HIS : 4x/10‘/40‖
2) DJJ : 140 x/i
b. Pemeriksaan Dalam (Pukul 19.00)
1) Pembukaan : 8 cm
2) Penurunan kepala : Hodge III
3) Molase : Tidak Ada
4) Ketuban : Utuh
5) Konsistensi serviks : Tipis
6) Denominator : UUK Ki-Dep
3.3.3 Analisa
Diagnosa :
Ny. N G1P0A0, inpartu kala I fase aktif, usia kehamilan 36-38 minggu, punggung
kanan (PU- KA), presentasi kepala, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian
kepala janin sudah masuk PAP (Divergen), keadaan ibu dan janin baik.
Masalah : Ibu merasa nyeri pada saat kontraksi datang
Kebutuhan : Pemberian support (dukungan) dari suami dan keluarga.
29
3.3.4 Penatalaksanaan
Tanggal : Sabtu, 25 September 2021
1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu dan
janin serta memantau perkembangan TTV, His, DJJ setiap ½ jam.
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,50C
RR : 24x/i His : 4x/10‘/40‖
Pols : 80x/I Pemb : 8 cm
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan janinnya.
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minum untuk menambah tenaga
ibu agar ibu tetap kuat dan tidak terlalu lemas saat persalinan nanti.
Ibu sudah diberikan minum oleh keluarganya.
3. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang ketika kontraksi datang dan
jangan mengedan sebelum di anjurkan.
Ibu mengerti dan telah melakukannya.
4. Memberi ibu dukungan dengan mengelus punggung atau pundak, memberikan
pijatan ringan di atas perut ibu dan memberi dukungan kepada ibu, bahwa ibu
mampu menghadapipersalinan.
Ibu terlihat nyaman dengan tindakan yang dilakukan dan ibu tampak sabar dan
semangat.
5. Melakukan observasi dan memantau kemajuan persalinan dengan partograf.
Partograf terlampir.
30
3.4.4 Penatalaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021
1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu
dan janin serta memantau perkembangan TTV, His, DJJ setiap ½ jam (pada lembar
partograf).
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,50C
31
memotong tali pusat di antara dua klem tersebut dan mengikat talipusat dengan
benang tali pusat yang steril.
Tali pusat sudah diikatdengan kuat dan tidak ada perdarahan.
25. Meletakkan bayi di atas dada ibu dengan posisi tengkurap atau melakukan inisiasi
menyusui dini (IMD) dan tetap diselimuti dari atas untuk menjaga kehangatan bayi.
Ibu sudah melakukan IMD.
3.5.4 Penatalaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021
1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu
dan janin serta memantau perkembangan TTV, His, DJJ setiap ½ jam (pada
lembar partograf).
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,50C
RR : 24x/i His : 4x/10‘/40‖
Pols : 80x/i Pemb : 10 cm
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan janinnya
35
yang bersih.
14. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jikahal itu
terjadi. Kepala lahir tanpa adanya lilitan tali pusat.
15. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secaraspontan.
16. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memposisikan tangansecara
biparietal. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksiberikutnya.
Dengan lembut dengan menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga bahu
anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke
arah atas dan ke arah luar untukmelahirkan bahu posterior.
17. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayiyang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikankelahiran siku dan tangan bayi
saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh
bayi saat dilahirkan.Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan sikudan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
18. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior)
dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki
lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki.
19. Menilai bayi dengan cepat, bayi lahir bugar pada tanggal 20 September 2021
pukul 10.30 WIB dengan keadaan sehat, menangis kuat, jenis kelamin
perempuan.
20. Mengeringkan bayi menggunakan handuk yang ada di atas perut ibu untuk
mencegah bayi hipotermi.
Bayi sudah dikeringkan.
21. Mengganti handuk yang basah dengan handuk baru yang kering untuk menjaga
kehangatan bayi.Handuk sudah diganti dengan handuk yang kering.
22. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada janin kedua. Hasilnya
setelah diperiksa janin tunggal.
23. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan oksitosin 10 IU di 1/3 paha lateral
secara IM yang bertujuan untuk mempercepat lahirnya plasenta dan mencegah
terjadinya perdarahan.
Ibu sudah mengetahui bahwa plasenta akan lahir dan bersedia untuk disuntik
oksitosin, suntikan oksitosin 10 IU sudah diberikan
24. Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusatbayi.
Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm
dari klem pertama. 2 cm dari klem.
Penjepitan tali pusat sudah dilakukan.
25. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari guntingdan
37
memotong tali pusat di antara dua klem tersebut dan mengikat talipusat dengan
benang tali pusat yang steril.
Tali pusat sudah diikatdengan kuat dan tidak ada perdarahan.
26. Meletakkan bayi di atas dada ibu dengan posisi tengkurap atau melakukan inisiasi
menyusui dini (IMD) dan tetap diselimuti dari atas untuk menjaga kehangatan
bayi.
Ibu sudah melakukan IMD.
38
Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta
hingga selaput ketuban terpilin dengan lembut perlahan melahirkan selaput
ketuban tersebut.
6. Plasenta lahir pada pukul 10.35 WIB.
7. Segera melakukan massase uterus menggunakan telapak tangan di fundus dan
melakukan masase dengan gerakan melingkar searah jarum jam selama 15
detikdan mengajarkan ibu dansuami untuk melakukan masase sendiri. Kontraksi
baik, uterus bulat dan keras, TFU 2 jari di bawah pusat.
Ibu sudah mengetahui cara masasse uterus dan kontraksi uterus baik.
8. Memeriksa kelengkapan plasenta dan mengevaluasi adanya laserasi pada
perineum dan vagina. Kotiledon lengkap, selaput ketuban utuh, panjang tali pusat
50 cm.
9. Evaluasi laserasi jalan lahir pada vagina dan perineum. Tidak terdapat laserasi
pada jalan lahir.
40
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abomen
1) TFU : 2 jari di bawah pusat
2) Kontraksi : Baik
3) Kandung kemih : Kosong
b. Genetalia
1) Laserasi : Tidak ada
2) Perdarahan : ± 100 cc
3.7.3 Analisa
Ny. N P1A0, kala IV, keadaan ibu dan bayi sehat dan baik.
3.7.4 Penatalaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
meletakkan telapak tangan diatas perut dan melakukan gerakan melingkar searah
jarum jam.
Ibu dan suami sudah mengerti dan mempraktekkannya dengan benar dihadapan
petugas.
3. Membersihkan ibu menggunakan washlap dan air DTT dan memasang doek dan
celana dalam ibu serta mengganti pakaian ibu. Dan mendekontaminasi peralatan
bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%. Membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
Ibu sudah dibersihkan dan peralatan bekas pakai telah di rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
4. Menganjurkan ibu untuk memulai memberikan ASI dengan melakukanIMD
Inisiasi Menyusui Dini) dan bayi tetap diselimuti dan memakaitopi untuk
menjaga kehangatan bayi
IMD berhasil selama 1 jam. Kolostrum sudah keluar dan daya hisap bayi kuat.
5. Memindahkan ibu ke ruang nifas dan menganjurkan suami atau keluarga untuk
memberi asupan makan dan minum untuk memulihkan tenaga ibu.
Ibu dan keluarga sudah mengerti dan mau memperhatikan asupan makanan dan
minum untuk memulihkan tenaga ibu.
6. Memantau keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan memantau
keadaan ibu setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
Diketahui :
4.1 Kesimpulan
Asuhan yang diberikan mulai dari kala I sampai dengan kala IV pada Ny. N
diberikan sesuai dengan asuhan pada ibu bersalin, bayi lahir spontan, BUGAR,
IMD dilakukan, tidak dijumpai penyulit mulai persalinan kala I sampai kala IV.
4.2 Saran
1. Bagi Bidan
Diharapkan bidan melaksanakan standar 10T dalam pemberian asuhan
kehamilan, memakai APD secara lengkap dalam menolong persalinan agar
terhindar dari masalah yang mungkin terjadi seperti penyakit menular.
2. Bagi Klinik
Diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik mengenai 58
langkah APN dengan standart yang ditetapkan, apabila hal tersebut
berjalan dengan lancar maka, kemungkinan dapat membantu menurunkan
AKI dan AKB.
3. Bagi Pembaca
Menjadikan motivasi dan pembelajaran untuk rutin memperhatikan gejala
atau tanda-tanda akan persalinan, dan sebagai referensi bacaan untuk
mahasiswa kebidanan
DAFTAR PUSTAKA
Astutik. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui.
Jakarta: Trans Info Media
Dinkes Sumatera Utara. 2016. Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Kusmiyati dan Wahyuningsih. 2013. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Mandriawati dan Ariani. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis
Kompetensi. Jakarta: EGC
Maryanti.D,.dkk.2011.Neonatus, Bayi dan Balita.Jakarta:Trans Info Media.
Nurrezki, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo Profil Kesehatan Indonesia. 2016.
Rohani, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika
Rukiah A.Y, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Edisi Revisi. Jakarta:
CV. Trans Info Media
Rukiyah A.Y, dkk. 2013. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans
Info Media
Rukiah A. Y, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan I Kehamilan Edisi Revisi. Jakarta:
CV. Trans Info Media Saleha ,dkk 2013 . Asuhan Kebidana Pada
Kunjungan Masa Nifas . jakarta : CV info media
Sari, A., I. Mardiatul, dan R. Daulay. 2015. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan untuk Mahasiswa Kebidanan. Bogor: In Media.
Sari, dan K. Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care).
Jakarta: TIM. Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Walyani, dan E. Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan
Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sondakh.J.2013.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Malang:
Erlangga.
Sukarni dan Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika Walyani E.S.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: PUSTAKA BARUPRESS Walyani E.S, Purwoastuti E.
2015. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: PUSTAKA BARUPRESS
Walyani E.S, Purwoastuti E. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas &
Menyusui. Yogyak arta: PUSTAKA BARUPRESS
DOKUMENTASI