Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

N G3P1A1H1
DI RSUD BANGKINANG
KOTA BANGKINANG
Laporan Kasus PKK II

OLEH :
AQSYA SYAHRIANDA YUSUP
NIM : P031915401043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D3 KEBIDANAN
TA :2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN


ASUHAN KEBIDANAN DIRSUD BANGKINANG
KOTA BANGKINANG

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui


Tanggal Oktober 2021

Disusun Oleh :

AQSYA SYAHRIANDA YUSUP


NIM : P031915401043

Disetujui Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan (CI)

Ari Susanti,SST,M.Keb Ns.Delmi Irniwati,S.Kep

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, sehingga laporan "Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.N
G3P1A1H1" ini dapat berjalan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari konstribusi para pembimbing
terhadap peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan saya. oleh karena itu pada
kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada saya.
2. Ibu Ari Susanti,SST,M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
motivasi dan bimbingan selama penyusunan laporan kasus ini.
3. Ibu Ns.Delmi Irniwati,S.Kep selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan izin untuk melakukan asuhan pada ibu hamil.
4. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan bantuan.

Laporan ini tidak lepas dari kekurangan,oleh karena itu kritik dan saran sangat
saya harapkan untuk kesempurnaan laporan asuhan kebidanan ini, dan semoga laporan
ini bermanfaat bagi semuanya.

Bangkinang, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
1.3 Waktu dan Ruang Lingkup........................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 3
2.1 Konsep Dasar Kehamilan.......................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kehamilan....................................................................... 3
2.1.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan.................................................. 3
2.1.3 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil............................................... 6
2.1.4 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil.............................................. 9
2.1.5 Kebutuhan Ibu Hamil....................................................................... 11
2.1.6 Antenatal Care (ANC)...................................................................... 14
2.1.7 Klasifikasi ANC................................................................................ 14
2.1.8 Tujuan Asuhan Antenatal Care (ANC)............................................. 15
2.1.9 Standar Asuhan Kebidanan Kehamilan............................................ 15
2.1.10 Kebijakan Program......................................................................... 18
2.2 Konsep Asuhan dan Manajemen Kebidanan.............................................. 19
2.2.1 Manajemen Kebidanan..................................................................... 19
2.2.2 Snack Bite......................................................................................... 21
2.2.3 Dokumentasi SOAP.......................................................................... 23
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................. 26
BAB IV PEMBAHASAN KASUS...................................................................... 31
4.1 Pembahasan................................................................................................ 31
BAB V PENUTUP............................................................................................... 33
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 33
5.2 Saran.................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 34

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi,
migrasi, spermatozoa dan ovum. Konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba 2010).
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan sistem kardiovaskuler,persalinan dengan kesiapan untuk
memelihara bayi. Dalam menjalani proses tersebut, ibu hamil mengalami perubahan
perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari
trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan. perubahan perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler,
perubahan pada sistem integumen, dan perubahan sistem metabolisme.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan
sesuai denwgan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi
adanya kehamilan resiko tinggi.dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini
adanya kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil,
sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan.
untuk ibu-ibu hamil terutama di trimester akhir ini lebih sering memeriksakan diri sejak
dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetri dan
neonatal, khususnya bidan harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai
dengan standar yang diharapkan.

1
1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum


Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.N G3P1A1H1 Usia
kehamilan 10mgg diRSUD BANGKINANG pada 20 Oktober 2021 dengan
pendekatan secara SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan penulis diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa,masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisipasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera.
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.

1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


Pengambilan kasus ini dilakukan di RSUD Bangkinang Kota Bangkinang
bertepatan pada hari Rabu,20 Oktober 2021,pada jam 10.00 Wib

1.3 Ruang Lingkup


Gambaran kasus yang terlihat pada laporan ini adalah asuhan yang diberikan pada
ibu hamil yaitu Ny.N berumur 31th, hamil anak ketiga dengan usia kehamilan
10mgg. Setelah dilakukan Anamnesa HPHT Ny.N pada tanggal 11-10-2021

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN

2.1.1 Pengertian Kehamilan


Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi, spermatozoa, dan ovum. Konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus,pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. (Manuaba 2010).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan dilatasi dan dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan)
menurut kalender internasional. Kehamilannya terbagi tiga trimester, mana trimester ke-
1 berlangsung 12 minggu, trimester kedua (13 minggu hingga 27 minggu) dan trimester
ketiga (minggu ke 28 hingga minggu ke 40). (Prawirohardjo,2014)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir ( Prawirohardjo 2009).

2.1.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu :
a. Tanda Presumtif/ Tanda Tida Pasti
Tanda presumtif atau tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan yang
dirasakan oleh ibu yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda
presumtif atau tanda tidak pasti :
1. Amenorhoe (Tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan.Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita
hamil tidak dapat haid lagi. Kadang-kadang amenorhoe disebabkan oleh hal-
hal lain di antaranya akibat menderita penyakit TBC, tyhpus, anemia atau
karena pengaruh psikis.

3
2. Nausea (enek) dan emesis (muntah)
pertama dan kadang-kadang disertai oleh muntah. Nausea sering terjadi pada
pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness.dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis namun bila
terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
dengan hiperemesis gravidarum.
3. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya usia kehamilan.
4. Mamae menjadi tegang dan membesar
dan alveoli pada mammae sehingga glandula montglomery tampak lebih
jelas.
6. Sering buang air kecil
keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul.pada akhir triwulan gejala ini bisa timbul kembali karena
janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kencing.

b. Tanda Kemungkinan Hamil


Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan-perubahan yang di observasi
oleh pemeriksa bersifat objektif, namun berupa dugaan kehamilan saja.
semakin banyak tanda-tanda yang didapatkan semakin besar pula
kemungkinan kehamilan. yang termasuk tanda kemungkinan hamil adalah :
1. Uterus membesar
dan semakin lama semakin bundar bentuknya.
2. Tanda hegar
konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak terutama daerah
ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari

4
dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut diatas simpisis
maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah
dari uterus.

3. Tanda Chadwick
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina tampak lebih merah dan agak
kebiru-biruan. Warna porsio pun tampak livide.hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormon esterogen.
4. Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran,kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuh nya. Hal ini menyebabkan
uterus membesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.
5. Tanda Braxton Hicks
bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. waktu palpasi atau
pemeriksaan dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena
berkontraksi. tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan.
6. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adannya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini, dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini
mungkin.
c. Tanda Pasti Hamil
tanda pasti adalah tanda-tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang
termasuk tanda pasti kehamilan adalah :
1. Terasa gerakan janin
Gerakan janin pada primi gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat dirasakan pada
kehamilan 16 Minggu karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu.
dibandingkan dengan banyaknya air ketuban,digoyangkan maka anak
melenting di dalam rahim.
2. Teraba bagian-bagian janin

5
bagian-bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan
cara palpasi menurut Leopold pada akhir trimester kedua.
3. Denyut jantung janin
denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan :
a. Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu
b. Sistem Doppler pada kehamilan 12 minggu
c. Stetoskop laennec pada kehamilan 18-20 Minggu.
4. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen
5. Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran
kantong janin, panjangnya janin dan diameter sehingga dapat diperkirakan
tuanya kehamilan.

2.1.3 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil


Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah
perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem sistem tubuh berubah dengan otomatis
menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. berikut ini adalah perubahan
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu
sebagai berikut :
1. Uterus
uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,
Luna dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin
( Manuaba,2010)
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel ditunda. Biasanya
hanya satu korpus luteum kehamilan dapat berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu
pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu
ke-16 kehamilan fungsinya di gantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan
progesteron.
3. Vagina dan perineum

6
perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya
peningkatan vaskularisasi dan hiperemia (tekanan darah meningkat) pada kulit dan otot
perineum, vulva, vagina pelunakan pada jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu
warna kebiruan pada daerah vulva dan vagina yang disebabkan hyperemia, serta adanya
keputihan karena sekresi serviks yang meningkat akibat stimulasi estrogen
( Aprillia,2010).
4. Payudara
pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di
bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak.
Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar
dan cenderung menonjol keluar.
5. Sirkulasi Darah
volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pencernaan darah (hemodelusi). sel darah
merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertambahan saudara tidak seimbang dengan peningkatan volume
darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis ( Manuaba, 2010).
6. Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi diafragma. Fungsi
respirasi juga mengalami perubahan. Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40%
pada volume dan peningkatan konsumsi oksigen 15-20% di atas kebutuhan perempuan
tidak hamil (Aprillia,2010)
7. Sistem Pencernaan
seiring dengan makin membesarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. perubahan
yang nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual
terjadi akibat penurunan asam hidroklorik dan penurunan motilitas, serta konstipasi
akibat penurunan motilitas usus besar.
8. Sistem Perkemihan
karena pengaruh desa kan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desa tersebut menyebabkan kandung

7
kemih cepat terasa penuh. Hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar
sehingga pembentukan urine akan bertambah (Manuaba,2010).
9. Kulit
pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hor-mone lobus
hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada
gravidarum livide atau Alba, areola mamae, papila mamae, linea nigra, ( khloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang (Manuaba,2020).
10. Metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan :
a. Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
b. Keseimbangan asam-basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan
janin.
c. kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau suhu tertentu rayam sehari.
d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat lemak, dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil.
f. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin.
g. Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
h. Zat besi, 800 mg atau 30-50mg/ hari.
i. air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
j. Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-
16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu.

Perubahan Fisiologis Sistem Kekebalan pada Ibu Hamil


Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. Immunoglobulin G atau IgG
merupakan komponen utama dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal
dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menembus plasenta
sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi
dari infeksi selanjutnya.

8
Perubahan Sistem Muskoloskeletal
Perubahan yang terjadi pada sistem postural dari berpindahnya pusat gravitasi.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil :
Trimester II dan III.
tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus
mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang
tidak stabil, untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat
menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita.
selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota
badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan Flexi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan ligament
rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatkan tekanan dari uterus yang
mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

2.1.4 Perbuhan Psikologis pada Ibu Hamil


Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hanil juga
mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. perubahan
psikologis pada ibu hamil dapat dibagi dengan melihat waktu kehamilan yaitu trimester
I, trimester II, dan trimester III. Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga
periode di atas. Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri.

Trimester I
1. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan
merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
2. Segera setelah konsepsi kadar hormonestrogen dan pregesteron meningkat,
menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran
payudara.
3. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
4. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda
kebanyakan wanita hamil mengalami mengalami penurunan pada periode ini.

9
5. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
6. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya .
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan
emosi dan suasana hati.
Trimester II
1. Pada trimester II Ibu merasakan adanya perubahan Pada bentuk tubuh yang
semakin membesar sehingga Ibu merasa tidak lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi.
2. Ibu merasa lebih tenang dibandingkan dengan trimester I dan tidak mengalami
mual muntah sehingga lebih bersemangat.
3. pada TM II biasanya Ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama
trimester ini dan Ibu mulai merasakan gerakan janin nya pertama kali.
4. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
5. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
6. Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.
Trimester III
1. Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
itu Ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2. Kadang-kadang Ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.
ini menyebabkan Ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinan.
3. Rasa tidak nyaman timbul karena Ibu merasa dirinya aneh dan jelek titik di
samping itu Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan
kehilangan perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah
Ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
4. Pada TM III Ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan
perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks
kegembiraan emosi karena kelahiran bayinya.
5. Ibu hawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.

10
6. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran
bayinya.

Kiat Menghadapi Kondisi Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


1. Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan
psikologis pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
2. Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil agar terjadi
saling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
3. Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin check up
kehamilan.
4. Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
5. Tetap menjaga penampilan
6. Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
7. Dengarkan musik agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
8. Senam hamil kemungkinan besar dapat membantu ibu hamil menormalkan
perubahan psikologis.
9. Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu
melahirkan.

2.1.5 Kebutuhan Ibu Hamil


Kebutuhan ibu hamil trimester I, yaitu :
1. Diet dalam kehamilan
Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan
yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitupula nafsu
makan yang menurun. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
2. Pergerakan dan gerekan badan
ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu
lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat istirahat yang dibutuhkan Ibu 8
jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
3. Hygiene dalam kehamilan

11
Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk
menjamin pencernaan yang sempurna.
4. Koitus
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan sebaiknya dihentikan karena dapat
menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang mempunyai riwayat
abortus.
5. Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2.
Kebutuhan ibu hamil trimester II,yaitu : (Manuaba,2010)
a. Nutrisi
Anjurkan untuk makan-makanan yang mengandung unsur-unsur yang
diperlukan untuk pertumbuhan janin. Titik berat badan yang bertambah
terlalu besar atau terlalu kurang perlu mendapatkan perhatian khusus karena
kemungkinan terjadi penyulit kehamilan kenaikan berat badan tidak boleh
lebih dari 1/2kg tiap minggu.
b. Olahraga ringan
berguna untuk mempersiapkan tubuh bagi persiapan persalinan yakni
meliputi teknik pernapasan dan relaksasi selama proses persalinan
berlangsung. Anjurkan untuk jalan-jalan pada pagi hari untuk ketenangan
dan mendapatkan udara segar.
c. Istirahat
Diperlukan untuk menjaga keseimbangan fisik ibu hamil, jangan bekerja
terlalu berat yang menguras tenaga, tidur siang sangat menguntungkan dan
baik untuk kesehatan.
d. Kebersihan
Mandi diperlukan untuk kesehatan, terutama perawatan kulit, karena fungsi
ekskresi dan keringat bertambah titik anjurkan untuk selalu menjaga
personal hygiene terutama kebersihan vulva dan tubuh.
e. Hubungan seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual.
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :

12
- Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
- Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
- Terjadinya pengeluaran air yang mendadak
- Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian
kandungan sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
f. Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun,
sehingga menyerap keringat titik pakaian dalam atas dianjurkan yang
longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara, pakaian
dalam sering diganti untuk menjadi kebersihan titik menganjurkan ibu untuk
tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat
menyebabkan nyeri pada pinggang.
g. Memberikan zat besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari segera mungkin setelah rasa
mual hilang dan asam folat 500 mg minimal masing-masing 90 tablet.
h. Memberikan imunisasi TT

Kebutuhan ibu hamil trimester III


1. Mempersilahkan kelahiran dan kemungkinan darurat
a. Bekerjasama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan
tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya
persalinan.
b. Bekerjasama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan
rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :
- Mengidentifikasi karena harus pergi dan transportasi untuk mencapai
tempat tersebut.
- Mempersiapkan donor darah.
- Mengadakan persiapan financial.

13
- Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuatan keputusan
pertama tidak ada ditempat.
2. Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan robekan
kecil pada serviks.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

2.1.6 Antenatal Care (ANC)


Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan kala i fase persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba,2010).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih untuk ibu hamil selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan
(SPK) (Depkes, 2010).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan profesional (dokter spesialis


kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang meliputi
7T yaitu timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, ukur tekanan darah ukur
tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tetanus toxoid, atau titik lengkap,
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan tes terhadap penyakit
menular seksual, temuwicara (konseling dan pemecahan masalah) (Saifuddin,2002).
2.1.7 Klasifikasi ANC
1. Kehamilan di diklasifikasikan dalam tiga trimester yaitu :
( prawirohardjo,2011)
a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan (0 - 12
minggu).
b. Trimester kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan (13-27 Minggu).
c. Trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (28-40 Minggu).

14
2.1.8 Tujuan Asuhan Antenatal Care (ANC)
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4. Mengidentifikasi dan penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan merawat bayi.
6. menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
7. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental sosial ibu
dan bayi.
8. mengenali secara dini, adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum,
Kebidanan dan pembedahan.
9. Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat, Ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
10. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
11. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin,2001)

2.1.9 Standar Asuhan Kebidanan Kehamilan


Pelayanan atau Asuhan Standar Minimal 14T :
1. Timbangan berat badan dan ukur tinggi badan. (T 1)
timbang berat badan sangatlah penting untuk ibu dalam masa kehamilan karena
berat badan ibu menandakan keadaan ibu dan janin yang dikandung.
2. Tensi atau ukur tekanan darah. (T 2)

15
mengukur tekanan darah termasuk hal yang penting dalam masa kehamilan
tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140 per
90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3. Tinggi fundus uteri (T 3)
pengukuran pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan pengukuran
dilakukan dengan menggunakan pita meteran.
4. Pemberian tablet besi 90 tablet selama kehamilan (T 4)
pemberian tablet besi pemberian tablet besi adalah sebesar 60 MG dan asam
folat 500 mg adalah kebijakan program pelayanan antenatal dalam upaya
mencegah anemia dan untuk pertumbuhan otak bayi sehingga mencegah
kerusakan otak pada bayi. setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah
atau tablet zat besi dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang
diberikan sejak pemeriksaan pertama.
5. Pemberian imunisasi tetanus toxoid TT (T 5)
TT diberikan bertujuan untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi akan yang
dilahirkan titik tetangga seharusnya bersikap pada bayi bayi yang akan
dilahirkan diwaspadai mungkin saja ada alat yang tidak steril dalam proses
persalinan. Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi lengkap.
6. Pemeriksaan HB (T 6)
dilakukan dengan maksud mengetahui ada anemia atau tidak pada kehamilan
dan mengetahui bagus atau tidaknya jaringan pengikat oksigen pada ibu. HB
normal pada ibu hamil adalah 10,5 -14.
7. Pemeriksaan VDRL (T 7)
Pemeriksaan VDRL ( Veneral Diseases Research Laboratory) merupakan suatu
pemeriksaan atau skrining untuk mengetahui penyakit sifilis pada ibu hamil.
Karena dikhawatirkan akan menyebar pada janin yang dikandungnya. Janin
yang terinfeksi akibat penyakit ini biasanya akan mengalami gejala saat pertama
di lahir kan ataupun beberapa bulan tahunnya.
8. Pemeriksaan Protein Urine (T 8)

16
pemeriksaan protein urin dibutuhkan oleh ibu hamil bila dicurigai mengalami
preeklamsi ringan atau berat, dari hasil pemeriksaan ini kita dapat memberikan
asuhan kepada ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah
potensial yaitu terjadinya eklamsi.
9. Pemeriksaan urine reduksi (T 9)
pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat glukosa dalam urine. Urine
normal biasanya tidak mengandung glukosa. Adanya urin dalam glukosa
merupakan tanda komplikasi penyakit diabetes mellitus
10. Perawatan payudara (T 10)
Perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu
keluar setelah melahirkan
11. Senam ibu hamil (T 11)
senam hamil membuat Ibu berpikir lebih positif karena merasa lebih siap
menghadapi persalinan titik selain itu setelah bayi lahir, senam hamil juga
membantu ibu segera dapat kembali ke bentuk badan dan stamina semula titik
pada dasarnya, manfaat utama senam hamil adalah agar tubuh lebih sehat dan
merasa lebih santai titik penting untuk menjaga perasaan tetap tenang saat
melakukan olahraga tubuh ini.
12. Pemberian obat malaria (T 12)
ibu hamil dengan malaria mempunyai risiko terkena anemia dan meninggal titik
bayi berat badan lahir rendah (termasuk bayi prematur) merupakan faktor risiko
utama
matian bayi di daerah endemis malaria.
13. Pemberian kapsul minyak yodium (T 13)
kapsul ini merupakan larutan yang mengandung 200 mg yodium dalam bentuk
minyak yang dikemas berbentuk kapsul. Manfaat dari kapsul minyak beriodium
adalah mencegah lahirnya bayi kreditin, dan diberikan kepada seluruh wanita
usia subur, ibu hamil dan ibu nifas.

14. Temu wicara atau konseling (T 14)


Temu wicara atau konseling dilakukan pada setiap kunjungan antenatal. (Dinas
kesehatan,2011)

17
2.1.10 Kebijakan Teknis
Berdasarkan kebijakan pemerintah bahwa selama kehamilan ibu hamil harus
diberikan :
a. Pemberian Vitamin Zat Besi
dimulai dengan pemberian 1 tablet setiap hari segera mungkin
setelah rasa mual hilang. Ibu hamil biasanya mendapatkan tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan titik diminum dengan air putih atau
air jeruk. Kekurangan zat besi pada ibu hamil akan menyebabkan Ibu
mudah pingsan, mudah mengalami keguguran atau pada proses
melahirkan akan berlangsung lama akibat kontraksi yang tidak bagus dan
apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat, lahir prematur lahir dengan cadangan zat besi yang kurang,
atau lahir dengan cacat bawaan.

selain zat besi, selama kehamilan juga dianjurkan memperbanyak


konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat, juga vitamin b,
seperti hati, daging kuning telur ikan teri, susu, dan kacang-kacangan
seperti tempe dan susu kedelai, serta sayuran berwarna hijau tua seperti
bayam dan katuk. selain itu, konsumsi juga makanan yang
mempermudah penyerapan zat besi, misalnya makanan yang
mengandung vitamin c tinggi.

b. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)


Jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval ( selang Masa perlindungan % perlindungan
waktu minimal )
TT 1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT 2 4 minggu setelah 3 Tahun 80%
TT 1
TT 3 6 minggu setelah 5 Tahun 95%

18
TT 2
TT 4 1 Tahun setelah TT 10 Tahun 99%
3
TT 5 1 Tahun setelah TT 25 Tahun atau 99%
4 seumur hidup

2.2 Konsep Asuhan dan Manajemen Kebidanan.

2.2.1 Manajemen Kebidanan


Teori manajemen kebidanan menurut Hellen Varney :
manajemen kebidanan dan prosesnya perlu dijelaskan untuk memberi kesamaan
pandangan titik pernah mengatakan seorang bidan dalam menerapkan manajemen
perlu lebih kritis dalam melakukan analisis untuk mengantisipasi diagnosa dan
masalah potensial. Kadangkala bidan juga harus segera bertindak untuk
menyelesaikan masalah tertentu dan mungkin juga melakukan kolaborasi konsultasi
bahkan segera merujuk. (Mufdlilah,2012)
Langkah-langkah proses manajemen kebidanan akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Langkah pertama,pengumpulan data besar.
mengumpulkan data adalah penghimpunan informasi tentang klien atau
orang yang meminta asuhan titik kegiatan pengumpulan data dapat dimulai
saat Celine masuk dan dilanjutkan secara terus-menerus selama proses
asuhan kebidanan berlangsung. Data dikumpulkan dari berbagai sumber,
sumber yang dapat memberi informasi paling akurat yang dapat diperoleh
secepat mungkin dan upaya sekecil mungkin. Pasien adalah sumber
informasi paling akurat dan ekonomis, disebut sumber data primer. sumber
data sekunder adalah data yang sudah ada, praktik kesehatan lain dan
anggota keluarga. Teknik pengumpulan data ada tiga yaitu observasi,
wawancara, pemeriksaan. (Mufdlilah,2012)
b. Langkag kedua,interpretasi data besar.
pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar atas data-data yang
dikumpul titik data dasar yang sudah dikumpulkan dan diinterpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik ( Mufdlilah,2012).

19
langkah awal dari perumusan masalah atau diagnosa kebidanan adalah
pengelolaan data yaitu menggabungkan data menghubungkan data satu
dengan lainnya sehingga tergambar fakta.
c. Langkah ketiga,mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose potensial yang sudah
diidentifikasi titik langkah ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin
dilakukan pencegahan, sambil mengamati clean bidan-bidan diharapkan
dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar terjadi
(mufdlilah,2012)
d. Langkah keempat,mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera.
beberapa data menunjukkan situasi emergency dimana bidan perlu bertindak
segera demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data menunjukkan situasi
yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi dokter.
Mungkin juga memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan lain titik b dan
mengevaluasi situasi setiap pasien untuk menentukan asuhan pasien yang
paling tepat. Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan (mufdlilah,2012)
e. Langkah kelima,merencanakan asuhan yang komprehensif atau
menyeluruh.
atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah ini
informasi atau data dasar yang tidak lengkap dilengkapi. ( Hidayat
Asri,2008)
semua keputusan yang dibuat dalam merencanakan suatu asuhan yang
komprehensif harus merefleksikan alasan yang benar, berlandaskan
pengetahuan, teori yang berkaitan serta didefinisikan dengan asumsi
mengenai apa yang diinginkan wanita atau pasien tersebut dan apa yang dia
tidak inginkan ( mufdlilah,2012)
f. Langkah keenam,merencanakan perencanaan dan pelaksanaan
( implementasi ).

20
pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. (Mufdlilah,2012)
g. Langkah ketujuh,evaluasi.
pada langkah ketujuh ini dibutuhkan keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa
sebagian rencana tersebut telah efektif sedangkan sebagian belum
( mufdlilah,2012)
2.2.2 SNAKE BITE
a. Pengertian
Gigitan ular (snake bite) adalah penyakit akibat lingkungan dan pekerjaan yang
sering dan umum dijumpai, khususnya di daerah rural negara-negara tropis. Bisa ular
merupakana toksin yang kaya akan protein dan peptida yang memiliki spesifisitas yang
luas pada reseptor-reseptor jaringan sehingga menjadi tantangan sendiri di dunia medis
terutama dalam membuat obat-obatan. Walaupun angka pasti mortalitas dan morbiditas
gigitan ular masih belum diketahui, sekitar ratusan sampai ribuan pasien diketahui
terkena bisa ular dan 10 dari 1000 meninggal karena gigitan ular setiap tahunnya.
b.Dampak gigitan ular
Dampak gigitan ular akan bergantung pada jenis ularnya. Terlepas dari berbisa
atau tidak, gigitan ular umumnya menyebabkan kulit memar, sakit, bengkak, berdarah;
mual, muntah, sakit kepala, pusing atau, lemas hingga pingsan.
Racun bisa ular bekerja merusak saraf dan organ dalam. Selain gejala-gejala umum di
atas, gigitan ular berbisa juga mungkin menyebabkan kelumpuhan seketika atau
kematian perlahan. Kebanyakan bisa ular bekerja lambat, sehingga tidak langsung
menyebabkan kematian. Kematian akibat bisa ular bisa datang secepat 10 menit sampai
beberapa jam, tergantung pada seberapa banyak dosis bisa yang Anda terima. Waktu

21
rata-rata kematian setelah gigitan adalah sekitar 30-60 menit.Meski begitu, bukan
berarti gigitan ular tidak berbisa boleh Anda sepelekan. Meski tidak beracun, Anda tetap
harus mencari pertolongan medis karena gigitan ular non-bisa pun berisiko
menyebabkan infeksi. Gigitan dari ular besar, seperti ular boa, dapat menyebabkan luka
menganga besar yang berisiko menyebabkan perdarahan berat sehingga Anda
disarankan untuk segera merawat lukanya.

c.Efek pada janin saat ibu hamil digigit ular

Apabila digigit ular yang tidak berbisa, dapat dipastikan bahwa gejala hanya muncul
terbatas pada tubuh ibu saja. Pasalnya, tidak ada racun yang masuk ke dalam darah
ibu.Lain ceritanya jika digigit ular berbisa. Sementara menyebabkan gejala fisik pada
ibu, racun bisa ular juga masuk ke dalam darah dan ikut mengalir ke plasenta sehingga
akhirnya masuk ke peredaran darah janin.

Sampai saat ini belum diketahui pasti apa risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada
janin di masa depan apabila ibu digigit ular saat hamil. Sebuah penelitian di Cina tidak
menemukan masalah tumbuh kembang yang berarti pada anak yang lahir dari ibu yang
pernah digigit ular saat hamil. Butuh penelitian lebih lanjut karena data ilmiahnya masih
sangat terbatas.

d. Cara menangani gigitan ular saat hamil

1. Usahakan tetap tenang

Langkah pertama yang harus dilakukan apabila Anda atau seorang wanita hamil tergigit
ular adalah menciptakan situasi yang tenang. Hal ini penting karena situasi panik dapat
memperparah kondisi Anda.

2. Lihat bekas gigitannya

Sebisa mungkin kenalilah jenis ular yang menggigit (lihat penjelasan atas). Jika Anda
masih tidak yakin, lihat bentuk gigitannya. Dua tanda tusukan bulat yang berjarak dekat
dan tampak dalam menunjukkan bahwa ular itu berbisa. Sebaliknya, bekas gigitan yang

22
mirip cetakan gigi compang-camping dan dangkal berarti ular itu tidak memiliki taring,
yang hanya dimiliki oleh ular yang tidak berbisa.

3. Minimalisir gerakan

Usahakan agar anggota tubuh yang terkena gigitan tidak banyak bergerak atau
digerakkan. Ini bertujuan untuk menghambat penyebaran bisa ular seandainya terjadi
gigitan oleh ular berbisa. Posisikan area tubuh tempat gigitan lebih rendah dari jantung
dan posisi tubuh lainnya.

Lepaskan cincin atau jam tangan atau longgarkan pakaian dari anggota tubuh yang
digigit, supaya tidak memperparah bengkaknya. Selanjutnya bersihkan tempat gigitan.
Namun, jangan membilasnya dengan air. Lap dengan kain kering yang bersih dan balut
dengan kasa bersih. Balut dimulai dari bawah hingga ke atas bekas gigitan dengan
cukup erat.

4. Segera cari bantuan medis

Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat agar luka dapat diperiksa dan ditanganni
lebih lanjut. Dokter biasanya akan memberikan serum anti bisa ular (SABU) untuk
menetralkan bisa ular.
Meski begitu, penggunaan SABU belum dapat dipastikan sepenuhnya aman untuk ibu
hamil. Beberapa data menyebutkan bahwa SABU dapat memengaruhi tumbuh kembang
janin, sementara penelitian lain menyatakan sebaliknya. Minimnya penelitian dan data
penunjang di dunia membuat pertimbangan dokter menjadi penting dalam kasus ini.

2.2.3 Dokumentasi SOAP


Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah
analisis, dan P adalah penatalaksanaan. SOAP merupakan catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis, dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses
pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan.
SOAP ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis pasien
sebagai catatan kemajuan. Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP ini setiap kali
dia bertemu dengan pasiennya titik metode empat langkah yang dinamakan SOAP ini

23
disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Bentuk SOAP umumnya
digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan cara penulisannya adalah sebagai
berikut :
a. S (subjektif)
Berisi data dari pasien melalui anamnesa atau wawancara yang merupakan
ungkapan langsung.
b. O (objektif)
Data yang dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik.
c. A (analisis)
berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis
atau masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.

d. P (penatalaksanaan)
merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan mandiri,
kolaborasi, diagnosis atau laboratorium serta konseling untuk tindakan lanjut.
Pentingnya untuk melakukan pendokumentasian SOAP yaitu :
1. Menciptakan catatan permanen tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada
pasien.
2. Kemungkinan berbagai informasi di antara para pemberi asuhan.
3. Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan.
4. Memungkinkan mengevaluasi dari asuhan yang diberikan.
5. Memberikan data untuk catatan nasional, riset, dan statistik mortalitas dan
morbilitas.
6. Meningkatkan pemberian asuhan yang lebih aman, bermutu tinggi.
Alasan SOAP sigunakan sebagai pendokumentasian.
a. Pembutan grafik metode SOAP merupakan proyeksi informasi yang sistematis
yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi suatu rencana asuhan
b. metode ini merupakan penyulingan intisari dari proses penatalaksanaan
kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
c. SOAP merupakan urutan urutan yang dapat membantu bidan dalam
mengorganisir pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh.

24
25
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA KEHAMILAN

Tempat : RSUD Bangkinang


Tanggal pengkajian: 20 Oktober 2021,jam 10.00 Wib
Mahasiswa : Aqsya Syahrianda Yusup
A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama ibu : Ny.N Nama Suami : Tn.A
Umur : 31 Th Umur : 33 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Kep Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Perawat Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Bangkinang Alamat : Jl.Bangkinang

Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama : Ibu datang ke RS dengan keluhan


digigit binatang ular saat membersihkan rumah dikaki disebelah kanan.

2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 11-08-2021 Perkiraan Partus : 18-05-2021
Siklus : 28 hari Masalah : Tidak ada
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan Ke : 1 Usia Saat Kawin : 25 Thn
Lamanya Perkawinan : 6 th
4. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
Tgl/ Keadaan
Usia Tempat Jenis Anak
No Thn Penolong Nifas Anak
Kehamilan Partus Persalinan JK/BB
Partus sekarang
1. A B O R T U S
Pr/2500g
2. 2016 Aterm PMB Normal Bidan Normal Hidup
r
3. H A M I L I N I

26
5. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI (G 3 P1 A1 H 1)
Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK: 1 minggu di PMB
Pemeriksaan ini yang ke: 1 (satu)
Masalah yang pernah dialami
Trimester I : Mual muntah
Trimester II :-
Imunisasi : Lengkap
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh : Asam Folat,Gestiamin
6. RIWAYAT PENYAKIT/OPERASI YANG LALU
Ibu mengatakan tidak ada operasi
7. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KESEHATAN
REPRODUKSI
Ibu mengatakan kesehatan reproduksi ibu baik-baik saja tidak ada bermasalah
8. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG PERNAH MENDERITA
SAKIT
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dari keluarga dan tidak ada
menderita sakit
9. GENOGRAM
Keluarga Suami Keluarga Istri

Laki-laki
perempuan

10. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA


Metode KB yang prnah dipakai dan lamanya :Ibu mengatakan pernah
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan
11. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL

27
A. Makan : 3 x/hari
Minum : 7-8 gelas x/hari
Jenis makanan/ minuman yang sering di konsumsi : Roti, air putih, nasi, daging,
sayur, susu prenagent.
B. Eliminasi : BAK : ±6-7x/hari
BAB : 1x/hari
Masalah : Tidak ada masalah
C. Istirahat : Tidur Siang : ±1-2jam/hari
Tidur Malam : ±8jam /hari
Keluhan/Masalah : Tidak ada masalah
D. Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini : Ibu sangat menerima
dan senang dengan kehamilannya.

E. Sosial Support dari : Keluarga ibu dan keluarga suami senang dan
mendukung kehamilan ini
B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran: Compos Mentis
c. Sikap tubuh: Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 73 kg BB Sekarang : 75 kg
e. TB :156 cm
f. LILA : 35 cm
g. TTV :
- TD : 130/90 mmHg
- Suhu : 36,5oC
- P : 20x/menit
- N : 80x/menit
- SPO2 : 99%
- Crt : <2’
h. Rambut/kepala: Bersih, tidak ada rambut rontok dan tidak ada benjolan.
i. Mata
- Sklera : Tidak ikterik

28
- Konjungtiva : Tidak pucat
- Penglihatan : Jelas
- Alat bantu : Tidak ada
j. Muka : Tidak nampak hiperpigmintasi, tidak ada oedema
k. Hidung : Bersih dan tidak ada polip
l. Mulut : Bersih, bibir tidak pecah-pecah
- Gigi : Gigi rapid an tidak berlubang
- Lidah : Bersih dan tidak terdapat sariawan
- Gusi : Tidak terdapat stomatitis
m. Telinga : Bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi dan pendengaran baik
n. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyiroid
o. Payudara: Simetris
- Puting susu : Menonjol dan dalam keadaan bersih
- Areola mammae : Areola hiperpigmentasi
- Pengeluaran ASI: Tidak ada
p. Abdomen
- Bekas operasi : Tidak ada
- Striae : Tidak ada
- Linea : Alba
q. Palpasi : Belum teraba
r. TBJ : -
s. DJJ : belum terdengar
t. Ekstremitas : Tampak bekas gigitan dikaki sebelah kanan
u. Refleks Patella : Kanan (+) Kiri (+)
v. Akral : Normal
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 13,5gr/dl
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
D. KESIMPULAN
Diagnosa :
1. Dx Ibu : G3P1A1H1, Usia kehamilan 10 mg keadaan umum ibu baik
2. Dx Janin : -

29
Masalah : Ibu mengeluh kaki sebelah kanan digigit binatang ular

E. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa :
a. Keadaan umum ibu baik
b. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
Evaluasi : Ibu tahu kondisi kesehatan dan merasa senang
2. Memberikan ibu IVFD Dextrose 5%
3. Memberika Therapy Oksigen
4. Memberikan ibu ketorolac injeksi dan methyiprednisolone tablet
5. Menganjurkan ibu untuk dirawat inap.
6. SABU (Serum Anti Bisa Ular) tidak diberikan setelah kolabirasi dengan Dokter
Bedah.

30
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan pada Ny.N pada tanggal 20 Oktober
2021,jam 10.00 Wib yaitu G3P1A1H1 usia kehamilan 9 mg 6 hr didapatkan hasil
sebagai berikut :

a. Data Subjektif
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ketiga, Ibu mengatakan hari pertama haid
terakhir 11-08-2021, Ibu datang ke RS dengan keluhan digigit binatang ular saat
membersihkan rumah dikaki disebelah kanan.
Data Objektif
Keadaan umum: baik, kesadaran: compos mentis, TD:130/90mmHg,perlu
diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa
kehamilan,tekanan darah yang perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta
apabila tekanan darah sistolik 140mmHg pada awal kehamilan atau diastolik
90mmHg pada awal kehamilan dapat mengidentifikasi hipertensi. Nadi :
80×/menit, P :20×/menit, suhu :36,5°C, BB sebelum hamil : 73kg, BB sesudah
hamil :75kg, TB :156cm, pertumbuhan berat badan yang ada pada ibu hamil
yaitu berdasarkan massa tubuh BMI ( body massa index) gimana metode ini
untuk menentukan pertumbuhan berat badan yang optimal selama masa
kehamilan, karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita
hamil. (Prawirohardjo,2005). Menurut institute of medicines (IOM) Amerika
serikat,anjuran kenaikan berat badan dilihat berdasarkan kondisi status gizi
wanita tersebut sebelum hamil.
1. Apabila sebelum hamil memiliki status gizi berat badan kurang
(IMT<18.5kg/M2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 12.5-
18kg
2. memiliki status gizi berat badan normal (IMT 18.5kg/m2-24.9kg/M2) maka
kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah sekitar 11.5-16kg

31
3. Apabila sebelum hamil memiliki status berat badan berlebih (IMT 25kg/m2-
29.9kg/M2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 7-11.5kg
4.apabila sebelum hamil memiliki status gizi berat badan sangat berlebih (IMT
>30kg/M2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 5-9kg.
Pemeriksaan tinggi badan bertujuan untuk menentukan ukuran panggul
ibu,normal tinggi badan untuk ibu hamil adalah ≥145cm, Suhu tubuh normal
orang dewasa adalah 36°c - 37,5°c, pemberian imunisasi TT pada kehamilan,
diberikan tiga kali yaitu pada kunjungan pertama dan diberikan
TT1 kemudian TT2 diberikan 4 Minggu setelah TT 1.(Depkes RI,2011).
Pada saat dilakukan pemeriksaan abdomen pada bagian bawah perut ibu
teraba bulat dan sedikit keras . TFU (Belum Teraba). Tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek. Auskultasi :DJJ (Belum Terdengar). DJJ adalah
frekuensi denyut jantung, rentang normal adalah 120-160×/ menit.
(Prawirohardjo 2005).
b. Analisis Data
Dari pengkajian data subjektif dan objektif di atas dapat ditegakkan bahwa Ny.N
usia kehamilan 10 mg keadaan umum baik dan janin hidup dan keadaan umum
janin baik.
c. Penatalaksanaan
penatalaksanaan yang diberikan penulis adalah memberitahu ibu hasil
pemeriksaan yaitu keadaan umum ibu baik.
Menurut penulis, dalam hal ini ibu sudah memenuhi standar asuhan
antenatal minimal selama kehamilannya dan tidak terdapat kesenjangan antara
teori dan praktik.

32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Ny.N umur
31th G3P1A1H1 disimpulkan bahwa :
1. Ny.N dengan kehamilan normal usia kehamilan 10 mg dan tidak terdapat
masalah yang berat pada kehamilannya.
2. Keadaan umum ibu baik dan dalam batas normal
3. Diagnose dapat ditegakkan berdasarkan analisa dan interpretasi data
subjektif dan objektif.
4. Asuhan yang diberikan didapatkan dari diagnosa Ny.N sudah diberikan
penkes tentang tanda bahaya kehamilan agar ibu lebih berhati-hati dalam
kehamilan ini dan penkes tentang masalah lain.
5. Penulis melakukan evaluasi keaktifan dari asuhan yang sudah diberikan,
meliputi kebutuhan untuk ibu hamil. setelah melakukan asuhan tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi mahasiswa


Mahasiswa diharapkan dapat mengerti mengenai penatalaksanaan pada
ibu hamil mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan mengerti
tindakan segera yang harus dilakukan.

5.2.2 Bagi Lahan Praktek


diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan
asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar pelayanan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, dkk 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan: Jakarta


Timur;CV.Trans Info Medika
Hani et al. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
HS Zaenab - 2017 - repository.poltekkes-kdi.ac.id
Irianti, Bayu dkk. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : Sagung
Seto.2014.
Jannah Nurul. 2012. Buku ajar asuhan kebidanan kehamilan; Yogyakarta.
C.V Andi Offset
Mandriwati, 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC
Mauaba, 2008. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.EGC
NT Sukeksi, G Kostania… - JURNAL KEBIDANAN, 2018 -
jurnal.poltekkes-solo.ac.id
Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2018.
Sulistyawati Ari, asuhan keidanan pada masa kehamilan,Jakarta: salemba
medika 2011
SU Rosdiani, F Umamah - Journal of Health Sciences, 2014 -
journal2.unusa.ac.id
Tyastuti Siti, 2016. Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta.
Kemenkes RI
Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
file:///C:/Users/Asus/Downloads/61-180-1-PB.pdf
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/bahaya-
digigit-ular-saat-hamil/

34

Anda mungkin juga menyukai