MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Semester IV
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
A. Latar Belakang
Tingkat kesuburan masyarakat mempengaruhi kesehatan reproduksi yang
merupakan bagian penting dan merupakan paling utama dalam upaya
mencapai kehidupan yang berkualitas karena kesehatan reproduksi
merupakan refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak, remaja dan masa
dewasa, dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan kesehatan wanita
dan pria serta generasi selanjutnya.
Fertilitas ialah kemampuan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan
anak hidup oleh pria yang mampu menghamilinya. Jadi, fertilitas merupakan
kemampuan fungsi satu pasangan yang sanggup menjadikan kehamilan dan
kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorangpun tahu,
apakah pasangan itu fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya sama
sekali tidak menjamin fertilitas dikemudian hari, baik pada pasangan itu
sendiri maupun berlainan pasangan.
Penyelidikan lamanya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan
menunjukkan bahwa 32,7% hamil dalam satu bulan pertama, 57% dalam 3
bulan, 72,1% dalam 6 bulan, 85,4% dalam12 bulan, dan 93,4% dalam 24
bulan. Waktu median yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan ialah
2,3 bulan sampai 2,8 bulan. Makin lama pasangan itu kawin tanpa kehamilan,
makin turun kejadian kehamilannya. Oleh karena itu, kebanyakan dokter baru
menganggap ada masalah infertilitas kalau pasangan yang ingin punya anak,
dihadapkan pada kemungkinan kehamilan lebih dari 12 bulan.
Infertilitas merupakan ketidakmampuan seorang wanita untuk menjadi
hamil dan melahirkan anak, dengan melakukan hubungan seksual secara rutin
dan teratur selama satu tahun berkumpul bersama. Disebut Infertilitas primer,
kalau istri belum pernah hamil selama 12 bulan walaupun bersenggama
secara rutin. Dan disebut infertilitas sekunder, kalau istri pernah hamil, akan
tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama.
Berdasarkan catatan WHO , di dunia ada sekitar 50-80 juta pasangan
suami istri mempunyai problem infertilitas dan setiap tahunnya muncul
sekitar 2 juta pasangan infertil baru. Tidak tertutup kemungkinan jumlah itu
akan terus meningkat.
B. Tujuan
1. Umum
Mengetahui perkembangan masalah infertilitas serta upaya-upaya apa
sajakah yang harus direncanakan untuk mengatasi masalah infertilitas.
2. Khusus
a. Mengetahui definisi ferilitas dan infertilitas
b. Mengetahui macam infertilitas
c. Mengetahui prevalensi infertil
d. Mengetahui penyebab-penyebab terjadinya masalah infertilitas
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari fertilitas dan infertilitas ?
2. Apa saja penyabab terjadinya infertilitas ?
3. Bagaimana perkembangan masalah infertilitas sampai saat ini ?
4. Upaya-upaya apa sajakah yang harus dilakukan oleh bidan untuk
mengatasi masalah infertilitas ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tingkat kesuburan seseorang memegang peranan yang sangat penting bagi
pria dan wanita yang akan atau sudah berumahtangga. Hal ini di maksudkan
agar pasangan suami isteri dapat menjaga keharmonisan rumah tangganya
dan mereka juga bisa meneruskan generasi mereka, yaitu menghasilkan
seorang anak. Lebih dari 80% pasangan suami isteri yang mengalami
gangguan kesuburan dan ini banyak sekali terjadi pada negara yang sedang
berkembang. 7-15% diantaranya masih tergolong ke dalam usia 15 - 40 tahun
dengan rating tertinggi dialami oleh para wanita sebesar 40% sampai dengan
60%.
Tingkat kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Fertilitas.
Fertilitas adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak
hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
2. Infertilitas
a. Pengertian.
Infertilitas adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin
mempunyai anak tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena
adanya masalah kesehatan reproduksi baik pada suami atau istri.
b. Pembagian infertilitas
Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Infertilitas primer
Infertilitas primer adalah pasangan usia subur yang telah melakukan
hubungan suami istri teratur 2-3 kali semingggu tanpa memakai alat
kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum terjadi kehamilan juga.
2) Infertilitas Sekunder
Infertilitas sekunder adalah pasangan usia subur yang telah punya anak
dan sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi serta melakukan hubungan
suami istri teratur 2 – 3 kali tetapi belum hamil juga.
Infertilitas menurut WHO :
B. Penyebab
1. Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada pria
a. Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh
kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi
kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
b. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi
sperma. Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan
hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak
ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah
barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c. Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah
Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada
bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d. Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya
sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan
terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat
disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang
disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat
perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e. Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup.
Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan
darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan
terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju
dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
b. Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak
semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan
pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
A. Kesimpulan
Tingkat Kesuburan seseorang dapat dilihat dari keadaan fertil atau
infertilnya. Fertilitas ialah kemampuan seorang wanita untuk hamil dan
melahirkan anak hidup oleh pria yang mampu menghamilinya. Jadi,
fertilitas merupakan kemampuan fungsi satu pasangan yang sanggup
menjadikan kehamilan dan kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya
tidak seorangpun tahu, apakah pasangan itu fertile atau tidak. Riwayat
fertilitas sebelumnya sama sekali tidak menjamin fertilitas dikemudian
hari, baik pada pasangan itu sendiri maupun berlainan pasangan.
Infertilitas merupakan ketidakmampuan seorang wanita untuk
menjadi hamil dan melahirkan anak, dengan melakukan hubungan seksual
secara rutin dan teratur selama satu tahun berkumpul bersama. Disebut
Infertilitas primer, kalau istri belum pernah hamil selama 12 bulan
walaupun bersenggama secara rutin. Dan disebut infertilitas sekunder,
kalau istri pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi
walaupun bersenggama.
B. Saran
Sebagai sumbangan dari rangkaian penulisan makalah ini, penulis
merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, jadi penulis menyarankan
penulis selanjutnya agar dapat melakukan perbaikan. Penulis menyadari
bahwa penelitian ini belum dapat di generalisasikan bagi pasangan infertil.
Walaupun infertilitas tidak mengancam jiwa, namun kondisi infertilitas
merupakan suatu krisis, individu yang mengalami kondisi ini merasakan
dampak yang besar terhadap kehidupan pribadi dan keluarga. Untuk itu
dalam praktik pelayanan kebidanan bidan dapat lebih bijaksana dalam
berkomunikasi atau dalam memberikan informasi serta memberikan
dukungan pada pasangan infertilitas ini. Makalah ini juga
direkomendasikan bagi praktik kebidanan komunitas dimana sebagai
bidan komunitas dapat melakukan pendekatan bagi pasangan infertilitas.
DAFTAR PUSTAKA