Nim : P031915401035
Mata Kuliah : Etiket Dan Kepribadian
Dosen : Mar’aini S. Sos
Sama seperti semuanya, semakin Anda berpikir mengenai apa yang Anda lakukan, Anda
akan semakin terjaga dan merasa canggung. Kecanggungan Anda ini bisa disalahartikan
sebagai ketidakjujuran, dan Anda akan menghancurkan perkembangan baik yang sudah Anda
ciptakan.
Biasanya, kontak mata lebih sulit dilakukan pada orang yang lebih otoriter
atau mengintimidasi. Sayangnya, biasanya justru pada saat-saat seperti inilah Anda
harus menunjukkan kepercayaan diri untuk mendapatkan perhatian penuh dari
orang lain. Inilah alasan mengapa Anda harus rileks.
Bila Anda menghadiri konferensi atau wawancara yang penting, lakukan
latihan pernapasan sebelumnya agar detak jantung memelan dan biarkan oksigen
membuat Anda rileks. Tarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan
diri.
2.
3. Cari sebuah titik sebagai tempat meletakkan pandangan. Melihat pangkal hidung, alis, atau
di bawah mata akan menciptakan ilusi kontak mata, tanpa menimbulkan intimidasi dari
kontak mata yang sesungguhnya. Lawan bicara tidak akan bisa membedakan hal ini, sehingga
Anda bisa berfokus mendengarnya untuk menjadi pembicara yang baik.
4.
4.Alihkan pandangan dengan mengangguk atau lakukan gerak tubuh sembari mendengarkan
lawan bicara.
Alihkan pandangan setiap beberapa saat sekali, sembari menggerakkan tubuh saat
melakukannya. Akan tetapi, jangan melakukan ini hanya karena Anda merasa tidak nyaman.
Cobalah membalutnya dengan tertawa, mengangguk, atau tersenyum. Anda akan terlihat
natural dan tetap terasa nyaman ketika Anda perlu jeda.
5.
Mempertahankan kontak mata saat memikirkan apa yang hendak dikatakan adalah hal yang
jauh lebih sulit daripada menatap mata lawan bicara saat Anda mendengarkannya. Jangan
takut mengalihkan pandangan sesekali, tetapi cobalah mempertahankan wajah dan mata agar
mengarah ke depan saat Anda berbicara.
Menatap ke atas saat berbicara terkadang menunjukkan kebohongan,
sementara menatap ke bawah menunjukkan kebingungan. Karena itu, cobalah
menatap lurus ke depan, bahkan jika Anda merasa tidak nyaman dan tidak bisa
mempertahankan kontak mata. Lihat telinga lawan bicara, atau dagu, atau di mana
saja, asalkan Anda tidak memandang ke atas atau bawah.
Bagian2
Berlatih di Rumah
1.
1.Gunakan sesi-sesi latihan untuk mengingatkan diri agar selalu melakukan kontak mata.
Bagian penting kontak mata adalah mengingat apa yang seharusnya Anda lakukan. Jika
kecenderungan Anda adalah menatap sepatu, cobalah berlatih saat sendirian agar respons
alami Anda berikutnya berfokus pada mata lawan bicara. Anda bisa melakukan ini saat
menonton televisi, di depan cermin, atau dalam berbagai cara lainnya.
2.
Salah satu cara yang paling mudah adalah melatih kontak mata saat Anda sendirian dan
menonton TV. Berfokuslah melakukan kontak mata dengan karakter di layar dan latih hal
yang sama pada percakapan-percakapan di kehidupan nyata.
Kontak mata dengan karakter TV tentu akan sangat berbeda dengan kontak
mata pada orang sungguhan. Tujuan latihannya di sini adalah agar Anda terbiasa,
bukan untuk mereka-reka perasaan saat melakukan kontak mata.
3.
Jika Anda tidak punya TV, carilah vlog Youtube dan video-video lain berisikan orang-orang
yang menatap layar. Dengan begini, latihan kontak mata Anda akan terasa lebih nyata.
Video-video ini tersedia secara luas dan gratis, serta sedikit lebih baik daripada hanya
mengira-ngira perasaan saat Anda melakukan kontak mata ketika bercakap-cakap.
4.
Jika Anda punya teman dekat yang menyenangkan untuk diajak berbicara, cobalah
menggunakan Skype atau layanan obrolan video lainnya untuk melatih kontak mata. Ini
biasanya lebih mudah daripada kontak mata secara langsung, karena Anda dan lawan bicara
dibatasi oleh layar komputer.
5.
Sekali lagi, rasanya tidak akan sama dengan kontak mata pada orang lain, tetapi Anda tetap
bisa melatih mata untuk memandang bayangannya di cermin, alih-alih menghindarinya.
Luangkan beberapa menit setelah/sebelum mandi untuk membiasakan diri menatap mata
orang lain.
6.
6.Belajarlah berpura-pura menatap mata orang lain jika Anda menderita penyakit atau
disabilitas yang menyulitkan Anda melakukannya.
Menatap mata orang lain mungkin terasa menakutkan atau mengerikan bagi penderita autis,
gangguan kecemasan, dan penyakit lainnya. Jangan memaksakan diri demi mendapatkan
percakapan yang menyenangkan.
Lihatlah area di sekitar mata lawan bicara, seperti hidung, mulut, atau
dagunya.
Jika mereka tidak menyadari Anda tidak menatap matanya (tetapi
kemungkinannya kecil), katakan sesuatu seperti "Aku sulit menatap mata orang
lain. Aku akan lebih mudah mendengar ceritamu jika tidak sambil menatap
matamu".
7.
7.Lakukan perlahan-lahan.
Anda tidak harus segera meninggalkan perasaan tidak nyaman dan menatap mata lawan
bicara dengan tajam untuk setiap orang yang menjadi lawan bicara. Bahkan, tindakan ini bisa
menyebabkan ketidaknyamanan. Anda mungkin sesungguhnya sudah mencoba menatap mata
hingga ke tahap tertentu, tetapi jika Anda masih belum terbiasa, berlatihlah perlahan-lahan.
Jika Anda berusaha ekstra untuk mengunci mata lawan bicara saat bercakap-
cakap setiap hari, ini berarti Anda sudah berhasil. Anda tidak harus berlama-lama
mengobrol sambil menatap matanya.
Bagian3
Menimbulkan Kesan yang Tepat
1.
1.Berlatihlah mendengarkan.
Saat bercakap-cakap, jika Anda benar-benar berfokus pada apa yang dikatakan lawan bicara,
jangan khawatirkan kontak mata. Mengangguk, mengulangi bagian-bagian informasi yang
penting, menggunakan bahasa tubuh yang ramah, serta mempraktikkan kemampuan-
kemampuan mendengarkan aktif lainnya adalah hal yang penting saat mengobrol. Untuk
mendengarkan secara aktif, Anda harus:
Duduk tegak di bangku
Mengangguk
Mendengarkan dengan saksama dan mengulangi informasi yang penting
Memproses apa yang diucapkan lawan bicara
Aktif dan tidak hanya menunggu giliran berbicara
Merespons lawan bicara dengan akurat
2.
Saat mendengarkan, Anda harus mempertahankan kontak mata selama 80%. Selain itu, Anda
bisa mengalihkan pandangan sesekali sambil menggerakkan kepala, untuk menunjukkan
bahwa Anda tetap mendengarkan. Tetaplah tenang dan jangan pikirkan secara berlebihan
agar tindakan Anda tetap natural.
Hindari menatap tajam. Kontak mata memang baik, tetapi jangan sampai Anda
terlihat menakutkan karena memandang lawan bicara dengan tajam. Ingatkan diri
sendiri bahwa Anda ingin bercakap-cakap dengan baik kepada orang ini, Anda
tidak perlu cemas atau khawatir.
3.
Ini berarti Anda tidak boleh segera mengalihkan pandangan saat seseorang menyita perhatian
Anda. Jika telepon berbunyi, jangan segera menatapnya seolah-olah Anda baru saja
diselamatkan dari percakapan yang membosankan oleh dering telepon tersebut. Alih-alih
bertindak seperti ini, tunjukkan sedikit keengganan sebelum menatap layar telepon.
Mengalihkan pandangan lalu segera menatap kembali lawan bicara adalah ide
yang baik. Akan tetapi, ingatlah bahwa gangguan penting seperti interupsi
prioritas/bahaya tetap membutuhkan perhatian instan.
4.
Jaga agar alis tetap rileks, atau tatapan mata Anda akan terlihat
mencurigakan/mengintimidasi, bahkan jika Anda ingat melakukannya. Jagalah mata agar
terbuka sebesar mungkin, hindari memicingkannya – ini bisa menunjukkan bahwa Anda tidak
suka apa yang dikatakan lawan bicara. Jangan juga mengerutkan alis atau Anda bisa dianggap
sedang marah.
Pergilah ke depan cermin dan lihat mata Anda saat tersenyum, memicingkan,
atau mengerutkannya. Lihat perbedaan ekspresinya? Berlatihlah mempertahankan
posisi mata seolah-olah sedang tersenyum, bahkan ketika Anda tidak benar-benar
melakukannya.
5.
Kontak mata dan kemampuan mendengarkan yang baik sangat penting saat Anda mengikuti
wawancara kerja, tetapi juga setiap kali Anda ingin mengomunikasikan rasa hormat dan
menunjukkan perhatian. Calon pemberi kerja mungkin mengira Anda menyembunyikan
sesuatu atau tidak percaya diri jika Anda sulit melakukan kontak mata, sehingga peluang
kerja Anda berkurang.
6.
Kontak mata menunjukkan ketertarikan serta rasa hormat – dua hal ini harus ada pada sesi
kencan yang baik. Saat Anda pergi dengan seseorang yang Anda suka, cobalah
mempertahankan kontak mata selama mungkin. Ingat, mata adalah jendela hati.
Kontak mata juga bisa menjadi cara yang baik untuk menilai ketertarikan
pasangan, tetapi Anda tidak boleh segera mengambil kesimpulan. Jika pasangan
sulit mempertahankan kontak mata, mungkin ini karena ia ingin cepat-cepat
pulang, tetapi bisa juga karena ia sama gugupnya dengan Anda.
7.
Jika Anda berargumen atau berdiskusi serius, Anda mungkin tergoda mengalihkan
pandangan. Ini menunjukkan kurangnya rasa percaya, atau keengganan terhadap lawan bicara
– hindari hal ini. Jika Anda tidak setuju, tatap mata lawan bicara dengan tegas untuk
mengomunikasikan kepercayaan diri bahwa apa yang Anda katakan benar.
Bila seseorang mencoba mengintimidasi Anda, ia ingin Anda mengalihkan
pandangan. Buat ia frustrasi dengan menolaknya, tatap kembali matanya.
Tentunya senyum yang menawan ini tidak serta merta akan menawan jika tidak Anda rawat.
Karena senyum didukung oleh organ mulut, maka Anda juga wajib merawat anggota
tersebut. Percuma saja jika riasan wajah Anda sudah total dan mahal tetapi saat Anda
tersenyum, ada potongan cabai merah yang terselip di antara gigi Anda.
Ingin memiliki senyum menawan yang sempurna? Yuk, percantik senyum dengan tips-tips
ini. Maka senyum kamu akan mengembang sempurna dan bisa membuat orang lain ketularan
bahagia.
1. Sikat Gigi
Tidak ada yang lebih menggiurkan dari senyum yang dihiasi deretan gigi yang bersih dan
bebas dari sisa makanan. Termasuk di dalamnya adalah napas yang segar. Oleh karena itu,
jagalah kebersihan rongga mulut dengan rutin menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan
dan sebelum tidur. Sikatlah dengan benar hingga tidak ada sisa makanan yang akan membuat
bakteri berkembang biak dan dapat merusak gigi.
2. Bersihkan Lidah
Tidak hanya gigi yang harus dibersihkan, lidah juga harus mendapat perawatan yang sama.
Anda bisa membersihkan lidah dengan alat pembersih lidah yang sudah banyak dijumpai di
swalayan ataupun apotek. Lengkapi perawatan tersebut dengan berkumur-kumur dengan
mouthwash untuk menjaga kesegaran napas dan membunuh bakteri yang bersarang di rongga
mulut. Scrub dan Pijat Bibir Kulit bibir yang pecah-pecah akan membuat senyum Anda
terlihat mengerikan. Agar bibir Anda tetap halus dan segar, lakukan scrub bibir setidaknya
dua kali dalam seminggu. Anda bisa memakai scrub dalam bentuk gel atau dalam bentuk
batangan seperti lipstik. Jangan lupa untuk memijat lembut bagian kulit bibir agar kulit yang
mati terlepas dan membuat aliran darah di area tersebut lancar.
Ada beberapa warna lipstik yang akan membuat gigi Anda tampak kuning. Karena itu Anda
harus waspada pada hal ini. Lipstik dengan warna merah, ungu atau merah muda akan
membantu Anda membuat gigi tampak makin putih. Lebih baik lagi jika Anda memakai
lipstik shimmery (mengilap). Jika gigi Anda cenderung berwarna sedikit kuning, hindari
warna jingga karena akan membuat gigi tampak makin kuning.
4. Bleaching Alami
Merasa tidak pede dengan gigi yang kuning? Anda bisa melakukan bleaching/memutihkan
gigi pada dokter gigi. Sayangnya bleaching tidak terlalu disarankan karena beberapa ahli
berpendapat bahwa bleaching dapat mengikis lapisan gigi. Sehingga pilihlah bleaching
dengan cara alami. Sekalipun perlu waktu yang lebih lama, tidak akan ada efek samping pada
gigi. Anda bisa memakai lemon atau strawberry.
Jangan tunggu hingga gigi Anda bolong atau karang gigi menumpuk untuk mengunjungi
dokter gigi. Karena perawatan gigi tidak hanya masalah kesehatan, tetapi salah satu faktor
yang akan menunjang penampilan dan kecantikan senyum Anda. Setidaknya Anda bisa
mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali, sehingga permasalahan pada gigi dan gusi
akan mendapat penanganan yang tepat dan tidak terlambat.
Dengan mengetahui 9 aturan berikut anda akan membuat kesan pertama yang baik. Jadi
pastikan anda mengetahui dan menerapkan hal-hal berikut:
Jikalau tangan kiri anda memegang handphone dan dompet (sambil menenteng tas berisi
jajanan), tangan kanan mendekap laptop plus bahu memanggul tas ransel, saya pastikan anda
pasti kerepotan ketika harus berjabat tangan. Bisa-bisa harus pakai acara bongkar muatan
dulu untuk berjabat tangan.
Oleh karena itu jika memang anda bakal menemui orang dan butuh berjabat tangan, pastikan
tangan anda bebas.
2. Perhatikan kondisi tangan anda
Jikalau tangan anda basah habis dari toilet atau lengket setelah makan lemper, lebih baik anda
jangan berjabat tangan dulu. Saya tidak bisa membayangkan reaksi lawan bicara anda ketika
anda dengan santai tetap berjabat tangan. Pastikan kondisi tangan anda kering dan bersih
sebelum anda berjabat tangan.
Jika seseorang mengulurkan tangannya dan anda dalam posisi duduk, maka berdirilah
terlebih dahulu sebelum menjabat tangannya. Hal simpel ini menunjukkan bahwa anda benar-
benar respek dengan lawan bicara anda.
Janganlah mengulurkan tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas atau ke
bawah. Posisi telapak tangan menghadap ke atas menandakan anda submissive (menurut,
mengalah), sedang posisi telapak tangan menghadap ke bawah menandakan anda dominan.
Jangan tutup ibu jari anda (menempel di telapak tangan), akan tetapi bukalah ibu jari anda.
Indiskasinya adalah jika telapak tangan anda menghadap ke samping, maka ibu jari anda
semestinya mengarah ke atas.
Web adalah sudut antara ibu jari dan telunjuk anda, kalau masih bingung yang mana, ini dia
gambar anatominya (seperti pelajaran biologi saja ya):
Ketika anda berjabat tangan, pastikan web tangan anda menyentuh web lawan bicara anda
(istilah bahasa jawanya, salamannya sampai mentok).
Jika tidak terjadi web to web contact, maka dalam jabat tangan anda seperti hanya
menggenggam jari-jari lawan bicara saja. Persepsi yang ditimbulkan adalah anda kurang
percaya diri.
7. Sesuaikan kekuatan genggaman anda
Walaupun tiap hari anda fitness dan melatih otot tangan anda, akan tetapi dalam berjabat
tangan jangan sampai meremas terlalu kuat tangan lawan bicara anda. Yang sering
melakukan hal ini biasanya adalah pria.
Sebaliknya jangan juga mengenggam terlalu lemah atau bahkan tidak digenggam sama sekali,
Ini menimbulkan kesan bahwa anda kurang menghormati lawan bicara anda. Nah.. jika yang
ini yang lebih sering melakukannya adalah wanita.
Setelah menggenggam tangan lawan bicara dengan full, maka anda bisa mengayunkan tangan
anda 1 – 2 kali. Jangan juga mengayun-ayun terus tanpa berhenti (terutama jika berjabat
tangan dengan cewek cantik atau cowok ganteng), bisa-bisa anda nanti menimbulkan kesan
yang lain dan jauh berbeda dari yang ingin anda tampilkan.
Ketika berjabat tangan, pandang wajah lawan bicara anda, buat kontak mata dan
tersenyumlah. Senyum adalah tanda universal bahwa anda terbuka. Dan tanpa kontak mata,
anda akan kurang merespek lawan bicara anda.
1. Posisi Berdiri
Pertama, untuk bisa berjalan dengan benar, Anda terlebih dahulu harus tahu cara berdiri. Saat
Anda berdiri, posisikan kaki selebar tulang pinggul, dan arah kaki berada posisi lurus, dan
posisi punggung juga tegak tidak melengkung. Hindari posisi telapak kaki menghadap ke
dalam atau ke luar. Kurang lebih posisi kita seperti angka satu jika dilihat dari depan.
2. Berjalan Tegak
Saat berjalan, berjalanlah dengan gaya badan yang tegak lurus, posisi punggung juga harus
tegak. Posisikan kepala dan mata menatap ke depan. Turunkan bahu Anda agar otot-otot
tidak terlalu tegang saat berjalan.
3. Kepala Tegak
Jangan menunduk ke bawah saat berjalan karena itu tidak bagus untuk postur tubuh,
berjalanlah dengan posisi kepala yang tegak dengan arah pandangan 15 kaki ke depan. Agar
suplai oksigen maksimal ke otot, pastikan leher Anda tidak tertekuk.
4. Busungkan Dada
Gaya berjalan yang satu ini tidak perlu Anda praktikan layaknya model. Cukup atur posisi
tubuh yang tegak, dan santai. Tidak lupa tarik bahu Anda ke belakang, dan busungkan dada.
Kesalahan yang sering terjadi adalah tubuh ikut dibawa ke depan bersama dengan langkah
kaki.
5. Ayunkan Tangan
Menjaga denyut jantung dan pompa darah juga hal penting saat berjalan. Lakukan hal
tersebut dengan mengayunkan tangan Anda ketika berjalan. Tekuk siku sedikit dan ayunkan
secara alami. Ini juga bisa membantu otot-otot lengan dan pundak saat berjalan.
6. Langkah kaki
Menurut seorang ahli, gaya berjalan yang benar adalah memposisikan jarak antara kaki kiri
dan kanan disesuaikan dengan lebar pinggul masing-masing orang bukan lebar bahu. Karena
kaki terletak pada tulang pinggul.
Jarak ketika melangkah antara kaki depan dan belakang yaitu setengah panjang telapak kaki
Anda. Lalu ketika melangkah, tumit harus mendarat terlebih dahulu, setelahnya jari-jari kaki.
7. Berjalan Cepat
Menurut hasil penelitian, mereka yang berjalan cepat cenderung memiliki peluang hidup
yang lebih lama. Penelitian tersebut dilakukan pada mereka yang berusia di atas 65 tahun
menunjukan bahwa orang yang berjalan lebih cepat cenderung hidup lebih lama.
Deskripsi diri atau biodata berbeda dengan pengungkapan diri. Deskripsi diri
merupakan pengungkapan informasi yang tidak mengancam seperti umur, alamat, tempat
kerja, dll. Proses untuk membiarkan orang lain mengetahui apa yang kita rasakan, pikirkan
dan inginkan. Ketika kita mengungkapkan kepada orang lain tentang bagaimana reaksi kita
terhadap suatu situasi dan pengalaman yang relevant terhadap situasi tersebut, maka inilah
yang dimaksud dengan pengungkapan diri. Dengan mengungkapkan informasi mengenai diri
kita, maka orang lain sebagai teman kita akan lebih memahami apa yang membuat kita
tenang misalnya, atau memiliki motivasi, rasa takut, gaya kerja, kelebihan, maupun
kekurangan kita, dll. Pengetahuan tentang hal tersebut akan menentukan strategi atau cara
seseorang menjalin kerjasama dengan orang lain. Selain itu, ketika seseorang
mengungkapkan diri, maka orang lain akan melakukan hal yang sama, sehingga
memungkinkan seseorang untuk dapat mengembangkan strategi untuk memahami orang lain
dan bagaimana cara menjalin hubungan kerja dengan orang lain secara efektif.
Ketika kita berbagi perasaan mengenai reaksi kita terhadap orang lain, maka
sebaiknya kita membiarkan orang lain mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Di sisi lain,
pengungkapan diri dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempermudah kita dalam
membangun suatu hubungan. Pengungkapan diri tersebut harus semakin dalam (menjadi
lebih terbuka pada perasaan diri sendiri terhadap suatu masalah) dan cakupannya luas
(sharing tentang banyak hal yang sifatnya pribadi, misalnya lingkungan atau kondisi kerja,
keluarga, aktivitas di waktu luang, keyakinan agama, dll.).
Pengungkapan diri (terbuka) kepada orang lain mempunyai elemen resiko. Pada saat tertentu,
informasi yang kita berikan kepada orang lain mungkin dapat mempengaruhi persepsi dan
penerimaan orang lain terhadap diri pribadi kita. Namun, perlu kita ketahui bahwa, setiap
aksi, akan selalu ada reaksi, dan menurut saya, dalam pengungkapan diri (terbuka kepada
orang lain) keuntungannya jauh lebih banyak daripada resikonya. Alasannya adalah bahwa
ketika kita mengungkapkan diri kepada orang yang tepat (misalnya, orang yang simpatik,
suportif, dapat dipercaya dan pendengar yang baik) maka dapat membantu mengesahkan
persepsi kita mengenai realitas. Dengan mendengarkan diri kita berbicara, maka itu akan
memberikan kesempatan kepada kita untuk memproses pemikiran yang ada di kepala dan
membuat kita memahami situasi yang sedang dihadapi. Hal ini seringkali membantu kita
memahami apakah pemikiran kita berada pada jalur yang benar atau perlu pembenahan.
Pengungkapan diri juga dapat memberi informasi baru yang dapat meningkatkan kemampuan
kita untuk melihat dunia melalui lensa realitas, dan bukannya lensa idealitas.
Pengungkapan diri juga dapat membantu mengurangi stress dan ketegangan, karena
dengan mengungkapkan sesuatu kepada orang lain, maka kita akan merasa beban kita telah
berkurang. Dengan berbagi masalah atau keprihatinan kita dengan orang lain mungkin akan
membantu kita menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Satu hal penting yang perlu kita ketahui bahwa untuk terbuka atau mengungkapkan
diri kepada orang lain, maka dibutuhkan yang namanya kepercayaan. Semakin kita percaya
semakin banyak yang kita ungkapkan. selanjutnya, semakin banyak yang diungkapkan maka
kita akan semakin percaya. Kepercayaan sangat penting dalam hubungan yang matang.
Menurut Schindler dan Thomas, kepercayaan terdiri dari lima elemen. Seseorang akan
terlihat sebagai orang yang dapat dipercaya bila menunjukkan integritas (kejujuran dan
ketulusan), kompetensi, konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.
Kepercayaan juga mempunyai resiko. Kepercayaan bukanlah sebuah hak, tapi harus
didapatkan. Kepercayaan tergantung pada pribadi. Dengan kata lain, kita tidak otomatis
mempercayai semua individu dalam semua situasi. Mungkin kita boleh mempercayai
seseorang dalam aspek tertentu tapi tidak semua aspek dalam diri orang lain itu harus
dipercaya. Kemampuan kita untuk mempercayai juga tergantung pada situasi. Kepercayaan
tergantung pada cara kita memperoleh informasi dan pengalaman yang diperlukan untuk
membuat penilaian yang baik dalam situasi yang ada. Kepercayaan berkembang secara terus
menerus, berdasarkan pengalaman sukses di masa lalu yang terus meningkat dan pada
akhirnya membangun sebuah iklim kepercayaan. Kepercayaan itu rentan, karena lebih mudah
menghancurkannya daripada membangunnya. Dengan menghargai dan mengangkat
kepercayaan dan kelayakan untuk dipercaya dalam hubungan personal dan professional kita,
kita akan mampu membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan baik dalam
hidup dan karir kita.
Pengungkapan diri dan kepercayaan adalah kemampuan yang ketika dipraktekkan
dengan orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat, dapat berguna untuk
memperdalam dan meningkatkan hubungan personal dan professional. Dengan membiarkan
orang lain mengetahui nilai dan keyakinan kita serta reaksi terhadap situasi, maka kita tiak
hanya meningkatkan pemahaman diri sendiri dan perhatian terhadap situasi tapi juga
meningkatkan kualitas komunikasi, kolaborasi, dan kinerja dengan seseorang. Ada rasa takut
dan resiko yang terkait dengan pengungkapan. Namun, apabila kita mengetahui apa, kapan,
dan bagaimana mengungkapkan diri, maka ini dapat mengurangi rasa takut dan resiko
tesebut.
Dengan membiarkan orang lain mengetahui dan mengenal diri kita, maka itu berarti bahwa
kita membangun jalan bagi mereka untuk mempercayai diri kita. Ketika orang lain
mempercayai kita, maka mereka lebih mungkin melakukan pengungkapan diri kepada kita.
Percaya diri adalah yakin pada kemampuan-kemampuan sendiri, yakin pada tujuan hidupnya,
dan percaya bahwa dengan akal budi orang akan mampu melaksanakan apa yang mereka
inginkan. Orang yang percaya diri mempunyai harapan-harapan yang realistis, dan mampu
menerima diri serta tetap positif meskipun sebagian dari harapan-harapan itu tidak terpenuhi.
Pendapat di atas diperkuat dengan definisi rasa percaya diri yang dikemukakan oleh Barbara,
yaitu sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita
kerjakan. Dalam pengertian ini rasa percaya diri karena kemampuan dalam melakukan atau
mengerjakan sesuatu.
Rasa percaya diri berasal dari tekad dari diri sendiri untuk melakukan segala yang diinginkan
dan dibutuhkan dalam hidup seseorang yang terbina dari keyakinan diri sendiri.
Percaya diri adalah satu aspek kepribadian yang terbentuk melalui interaksi individu dengan
lingkungannya.
Pengertian Disiplin
Disiplin adalah rasa taat dan patuh terhadap nilai yang dipercata dan menjadi tanggung
jawabnya. Dengan kata lain disiplin adalah patuh terhadap peraturan atau tunduk pada
pengawasan dan pengendalian. Sedangkan pendisiplinan adalah sebuah usaha yang
dilaksanakan untuk menanamkan nilai atau pemaksaan supaya subjek mentaati sebuah
peraturan.
Disiplin merupakan sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain percaya karena modal
seseorang dalam wirausaha adalah mendapat kepercayaan dari orang lain.
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang artinya belajar. Disiplin asalnya dari bahasa
Inggris yaitu “disciple” yang artinya pengikut atau murid.
Tujuan Disiplin
Menurut Ellen G White, disiplin mempunyai tujuan sebagai berikut:
o Faktor tuntutan materi lebih banyak. Untuk menutupinya maka berbagai jalan
ditempuh.
o Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan
serta ingin bebas sebebasnya.
o Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
o Motivasi belajar yang menurun dari peserta didik dan para pendidik
o Peraturan yang ada terlalu longgar
Yang pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan
mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjannya. Disiplin adalah proses
pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru membutuhkan pemahaman tentang
landsasan ilmu kependidikan dan keguruan sebab saat ini banyak terjasdi menurunnya sopan
santun dan menurunnya disiplin.
Selain macam-macam disiplin diatas, terdapat juga jenis-jenis displin yang lain:
Manfaat Disiplin
Manfaat dari sikap disiplin adalah sebagai berikut:
Tumbuhnya Kepekaan
Anak yang tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada
orang lain. Sikap ini bisa memudahkan dirinya mengungkapkan perasaanya kepada
orang lain, termasuk orang tuanya. Sehingga anak akan mudah menyelami perasaan
orang lain juga.
Tumbuhnya Kepedulian
Dengan disiplin membuat anak menjadi mempunyai integritas, selain bisa memikul
tanggung jawab, dapat memecahkan masalah dengan baik, cepat dan mudah.
Mengajarkan Keteraturan
Seorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan dapat mengelola
waktu yang dimilikinya dengan baik.
Menumbuhkan Ketenangan
Berdasarkan penelitian menunjukkan bayi yang tenang/ jarang menangis ternyata
dapat memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Ia juga lebih cepet
berinteraksi dengan orang lain pada tahap berikutnya.
Tumbuhnya Rasa Percaya Diri
Sikap ini berkembang ketika anak diberi sebuah kepercayaan untuk melakukan suatu
pekejraan yang dapat ia kerjakan dengan sendiri.
Tumbuhnya Kemandirian
Dengan belajar mandiri anak bisa diandalkan agar dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri. Anak juga bisa mengeksplorasi lingkungan dengan baik. Disiplin adalah
bimbingan yang tepat kepada anak agar sanggup atau mampu menentukan pilihan
yang bijak.
Tumbuhkan Keakraban
Dengan kemampuan beradaptasi yang terus diasah, anak akan menjadi lebih cepat
akrab dan ramah terhadap orang lain.
Membantu Perkembangan Otak
Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia menjadi peniru
perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua
yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
Membantu Anak Yang “Sulit”
Terkadang pada anak yang berkebutuhan khusus kita lupa mereka juga membutuhkan
penanganan khusus, dengan disiplin untuk menekankan keteraturan anak yang
berkebutuhan khusus dapat hidup lebih baik.
Menumbuhkan Sikap Patuh
Dengan disiplin anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas kemauan
sendiri.
Contoh Disiplin
Contoh perilaku disiplin adalah sebagai berikut:
1. Disiplin di Rumah
3. Disiplin di Sekolah
4. Disiplin di Masyarakat
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan
dan mengorganisasikan respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan,
frustasi tidak terjadi. Dengan kata lain, penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan
penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan, emosi dan kebiasaan menjadi
terkendali dan terarah.
Menurut Schneiders setidaknya ada lima faktor yang dapat mepengaruhi proses penyesuaian
diri (khusus remaja) adalah sebagai berikut:
a. Kondisi fisik
Seringkali kondisi fisik berpengaruh kuat terhadap proses penyesuaian diri remaja. Aspek-
aspek yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri remaja
adalah sebagai berikut:
Hereditas dan kondisi fisik,
Sistem utama tubuh,
Kesehatan fisik
b. Kepribadian
Unsur –unsur kepribadian yang penting pengaruhinya terhadap penyesuaian diri adalah
sebagai berikut:
Kemauan dan kemampuan untuk berubah (modifiability),
Pengaturan diri (self regulation
Relisasi diri (self realization)
Intelegensi
c. Proses belajar (Education)
unsur penting dalam education atau pendidikan yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
individu antara lain:
Belajar
Pengalaman
Latihan
Deteminasi diri
Perasaan adalah suatu keadaan kerohaniaan atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat
subyektif. Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang, hanya corak dan
tingkatannya tidak sama. Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seeorang dan
berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain .
a. Keadaan jasmani, misal badan kita dalam keadaan sakit, perasaan kita lebih mudah
tersinggung dari pada kalau badan kita dalam keadaan sehat.
c. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu atau keadaan individu pada
suatu waktu.[6]
Yakni perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang dilakukan.
b. Iri hati
Perasaan iri bukan karena kebusukan hatinya seperti yang biasa disangka orang, namun ia
tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.
c. Rasa sedih
Sesungguhnya perasaan sedih ini banyak sekali terjadi dan itu disebabkan banyak bermacam-
macam masalah
Hal ini disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi yang tidak mendapat
penyelesaian dan pengertian dari ortu dan orang lain.
e. Pemarah
Sesungguhnya orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia
sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang
menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hubungannya dengan kesehatan mental.[7]
Kecerdasan adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan
alat-alat berfikir menurut tujuannya, atau kesanggupan bersikap dan berbuat cepat dengan
siatuasi yang berubah, dengan keadaan diluar dirinya yang biasa maupun yang baru.
1. Kuasai materi apa yang mau kamu sampaikan ke audiens
Kamu akan merasa nyaman saat presentasi ketika kamu tahu topik apa yang mau kamu
sampaikan. Jangan coba mengesankan audiens dengan hal yang nggak kamu kuasai.
Lakukan riset dengan membaca buku atau literasi yang mendukung topik
presentasimu. Ketika kamu memahami topik presentasi, secara nggak langsung kamu
akan lebih percaya diri dalam mempresentasikannya. Audiens juga akan percaya
denganmu sebagai speaker/presenter yang handal.
2. Kenali audiens yang mau kamu temui saat presentasi
Misalkan kamu ditunjuk untuk membawakan acara kampus dengan peserta mahasiswa,
cara bicaramu bisa dengan pembawaan casual namun tetap sopan. Lain halnya kalau
kamu membawakan presentasi di depan para petinggi perusahaan yang menggunakan
bahasa lebih formal. Selain itu, mengenali lawan bicaramu juga bisa menjadi
pertimbangan bagaimana caramu berpakaian. Dengan begitu, kamu akan semakin
percaya diri di depan panggung.
3. Jika berada dalam talkshow, kenali pembicara yang menjadi lawan bicaramu
Ketika kamu menjadi moderator atau pembawa acara dalam sebuah seminar/talkshow,
kenali profil pembicara yang mengisi acara. Jika ada waktu, coba diskusi dengan
pembicara tersebut supaya kamu lebih menguasai topik bahasan talkshow tersebut.
Najwa Shihab sebagai jurnalis sekaligus pembawa acara handal selalu memanfaatkan
momen untuk berdialog dengan narasumbernya sebelum acara dimulai. Ini sebagai
caranya untuk mengakrabkan diri dengan narasumber agar nggak canggung saat acara
berlangsung. Momen ini juga dimanfaatkannya untuk bertukar pikiran dan
memperkaya poin pembicaraan dengan narasumber sehingga acara talkshownya nggak
monoton dan lebih dalam.
4. Sampaikan presentasi dengan cara bercerita
Audiens mungkin akan lupa atau nggak ingat apa yang kamu katakan dalam
menyampaikan presentasi. Tapi dengan menyisipkan cerita-cerita yang relevan dengan
topik bahasan akan membuat suasana acara menjadi lebih hidup. Pilih cerita
pengalaman yang pernah dialami beberapa orang tapi nggak yang menyinggung satu
pihak sehingga bisa dimengerti oleh audiens. Sebuah cerita dapat lebih mudah untuk
menjalin hubungan emosional dengan audiens sehingga akan lebih efektif untuk
menyampaikan sebuah pesan.
5. Jika memakai slide presentasi, tampilkan sedikit slide dan manfaatkan gambar atau
text
Slide, video, atau alat bantu lainnya memang penting dalam sebuah presentasi. Tapi
kadang alat bantu ini juga membuat audiens terdistraksi. Apalagi kalau terlalu banyak
slide yang ditampilkan. Sebisa mungkin, buat slide presentasi yang simple serta
tambahkan gambar dan text untuk membantu audiens lebih memahami materi
presentasimu. Bahkan seperti yang dilansir Harvard Business Review, ada studi yang
mengatakan informasi yang disampaikan dengan gambar lebih mudah diingat 65%
daripada kata-kata saja.
Kita lihat contoh tokoh Steve Jobs, yang dianggap sebagai salah satu orang paling luar
biasa dalam menyampaikan presentasi. Dia jarang menunjukkan slide hanya dengan
teks dan poin-poin penting. Dia lebih sering menggunakan foto dan teks untuk
melengkapi apa yang mau disampaikan.
Bahasa tubuh adalah bagian dari komunikasi non-verbal kombinasi dari gerakan kita,
cara berbicara dan postur. Bahasa tubuh bisa menunjukkan kepercayaan diri kamu dan
kredibilitas kita dalam menguasai panggung. Bahasa tubuh dapat mempengaruhi cara
bicara kamu. Jika terlalu sering bergerak, melakukan hal aneh dengan tanganmu bisa
membuatmu nggak fokus dalam menyampaikan pesan. Tapi jika kamu menguasai
bahasa tubuh dengan baik, audiens akan lebih mudah memperhatikan dan menerima
pesan yang kamu sampaikan.
Seringnya saat berada di acara takshow atau seminar, audiens lebih pasif daripada para
pengisi acara atau pembawa acara karena mereka lebih memperhatikan pesan apa yang
disampaikan. Jika kamu menjadi pembawa acara, sesekali sapa audiensmu untuk
berinteraksi di dalam acara. Bisa menyapa sesaat sebelum acara mulai dengan
menanyakan alasan mereka datang ke acara ini, apa yang mereka tunggu dari acara ini
dan lainnya. Atau di tengah acara sebelum masuk ke sesi tanya jawab, sapa audiens
lagi supaya mereka nggak bosan mengikuti acara tersebut.
Sebelum menjadi presenter handal tentunya melalui proses belajar dan latihan yang
nggak sebentar. Butuh pengalaman dan jam terbang untuk bisa memahami audiens dan
menguasai panggung. Coba latihan sendiri di depan kaca atau rekam dirimu saat
menjadi presenter atau pembicara. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui apa
kekuatan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mulai dari alur cara bicara, kecepatan
bicara atau hal yang menghambatmu dalam memberikan presentasi. Kamu juga bisa
meminta tolong teman atau keluarga untuk menjadi audiens saat kamu berlatih
sehingga kamu tau evaluasi dari mereka.
RELAKSASI
Relaksasi dalam psikologi , adalah keadaan emosional makhluk hidup, ketegangan
rendah, di mana tidak ada gairah yang bisa berasal dari sumber-sumber
seperti kemarahan , kecemasan , atau ketakutan . Menurut kamus Oxford [2] relaksasi
adalah ketika tubuh dan pikiran bebas dari ketegangan dan kecemasan. Relaksasi adalah
bentuk ekstasi ringan yang datang dari lobus frontal otak di mana korteks mundur
mengirimkan sinyal ke korteks frontal melalui obat penenang ringan. [ Kutipan
diperlukan ] Relaksasi dapat dicapai melalui meditasi , autogenik , dan relaksasi otot
progresif . Relaksasi membantu meningkatkan mengatasi stres . Stres adalah penyebab utama
masalah mental dan masalah fisik, [3] oleh karena itu merasa santai bermanfaat untuk
kesehatan seseorang. Ketika kita stres, sistem saraf simpatik diaktifkan karena kita berada
dalam mode respons melawan-atau-lari ; lama-kelamaan, ini bisa berdampak negatif pada
tubuh manusia.
MEMBANGUN KEKUATAN AFIRMASI
Pengertian afirmasi
Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘afirmasi’ memiliki makna yang
cukup spesial. Pengertian afirmasi adalah penetapan yang positif seperti, penegasan atau
peneguhan yang berkaitan dengan sesuatu yang positif. Afirmasi adalah pernyataan-
pernyataan positif dan spesifik yang ditujukan kepada diri sendiri. Afirmasi membantu Anda
untuk berpikir positif dan menjauhkan Anda dari ’sabotase’ diri. Pengertian sabotase adalah
tindakan perusakan yang dilakukan secara terencana. Maksudnya, bisa saja pikiran-pikiran
negatif mendominasi pemikiran kita. Hasilnya? kita akan sulit untuk mempercayai diri
sendiri.
Afirmasi juga membantu Anda untuk memprogram ulang pikiran Anda dan menjauhkan
Anda dari keterbatasan. Kesuksesan adalah permainan yang membutuhkan pemikiran dari
dalam diri. Jika Anda berpikir bahwa Anda akan mampu mencapai setiap tujuan, maka Anda
akan menjadi seorang yang seperti itu.
Afirmasi merupakan suatu bentuk komunikasi antara pikiran sadar dan pikiran bawah alam
sadar. Kata-kata positif akan membantu Anda membangun suasana yang positif. Sedangkan
kata-kata negatif akan membuat Anda kehilangan kepercayaan diri dan menjadi seorang yang
negatif. Semuanya tergantung Anda. Anda memiliki kekuatan untuk menghipnotis diri untuk
tetap tenang dan mengendalikan pikiran Anda. Afirmasi positif membantu Anda
meningkatkan kesejahteraan bahkan kesuksesan Anda.
Kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan manusia, karena akan
mendorong kita untuk berprilaku positif, mendorong kita untuk berbuat bijaksana, dan juga
memunculkan berbagai macam perasaan, baik senang, sedih, bahagia, sakit dan yang lainnya.
Yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh kecerdasan intelegent, itulah keuntungan jika kita
memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang baik.
1. Meningkatkan EQ dan SQ
Meningkatkan EQ dan SQ sangat Anda perlukan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
EQ dan SQ yang tinggi akan membuat Anda menjadi pribadi yang menarik, menyenangkan,
penuh percaya diri dan motivasi. Meningkatkan EQ dan SQ dapat Anda lakukan dengan
metode terapi.
2. Pengaruh Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) penting untuk Anda miliki karena kecerdasan spiritual (SQ) akan
memberikan banyak hal yang akan berpengaruh pada hidup Anda. Berikut adalah pengaruh
kecerdasan spiritual (SQ) bagi Anda.
3. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual (SQ) Anak
Mengembangkan kecerdasan spiritual (SQ) anak perlu dilakukan sejak dini. Tujuannya
adalah agar anak bisa menjadi orang yang memiliki kepekaan batin dan jiwa terhadap diri
sendiri dan orang lain. Mengembangkan kecerdasan spiritual (SQ) anak memberikan banyak
manfaat bagi anak.
4. Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ) dengan Terapi Gelombang Otak
Dengan memiliki kecerdasan spiritual (SQ) Anda akan mampu menemukan jati diri Anda
sehingga Anda akan mampu menjadi orang yang bijaksana dalam bertindak. Meningkatkan
kecerdasan spiritual (SQ), dapat Anda lakukan dengan menggunakan Terapi Gelombang
Otak
Buatlah daftar tentang kegiatan yang Anda sukai atau Anda kuasai dengan baik lalu
lakukan secara teratur. Cara ini akan membentuk cadangan pengalaman positif dalam
kehidupan Anda.
Contohnya, jika ada pengemudi kendaraan yang membuat Anda marah-marah dalam
perjalanan pulang, ubahlah cara Anda memandang niat orang ini sebagai kesalahan yang
tidak disengaja. Jika Anda merasa malu karena peristiwa yang sudah terjadi, cobalah
melihat kejadian tersebut sebagai situasi yang konyol atau menggelikan. Meskipun atasan
Anda kesal karena terkena tumpahan kopi, ingatlah bahwa kesalahan bisa terjadi setiap
saat. Jika Anda beruntung, ia akan melihat kejadian ini sebagai hal yang lucu.
Jika Anda tidak memandang kesalahan kecil sebagai masalah besar, Anda bisa mengatasi
situasi dengan lebih baik. Salah satu cara menghadapi situasi setelah Anda menumpahkan
kopi adalah dengan menunjukkan kepedulian yang tulus kepada atasan Anda untuk
memastikan bahwa ia baik-baik saja dan tidak ada luka bakar. Setelah itu, Anda bisa
menawarkan diri membelikan atasan Anda kemeja baru pada saat makan siang atau
mencuci kering kemejanya yang terkena kopi.
Jika musik bisa membuat Anda bahagia, dengarkan musik. Jika membaca buku bisa
membuat Anda bahagia, sisihkan sedikit waktu untuk membaca di tempat yang tenang.
Pergilah untuk melihat pemandangan yang indah, berkunjung ke museum, atau menonton
film yang Anda sukai.
Tetaplah melakukan hal-hal yang memberikan Anda kesenangan. Ini adalah cara terbaik
agar Anda bisa berfokus pada hal-hal positif.
Terlepas dr cara yg dilakukan di atas, mekanisme tertentu dibutuhkan utk menghimpun &
memusatkan energi emosi yg juga berfungsi sbg penyelaras thd lingkungan energi emosi.
Mekanisme inilah yg akan menghasilkan daya & semangat yg mendorong maju, shg
memiliki energi, stamina & kegigihan yg tampaknya tak ada habisnya.
Dan salah satu cara utk menampung dorongan tsb shg seseorg akan memperoleh
keseimbangan antara pemikiran dan alam nyata, adalah SHOLAT.
Perkembangan terakhir IQ tidak lagi digunakan sebagai acuan paling mendasar dalam
menentukan keberhasilan manusia. Karena membuat sempit paradigma tentang keberhasilan,
dan juga pemusatan pada konsep ini sebagai satu satunya penentu keberhasilan individu
dirasa kurang memuaskan. Karena masih banyak kegagalan yang dialami oleh individu yang
ber IQ tinggi.
Agar kesuksesan bisa diraih kita harus menyeimbangkan antara IQ, SQ, dan EQ. jika
ketiga kecerdasan itu telah seimbang, Maka kesuksesan akan mudah kita raih.
Untuk hal itu, kita sebagai tenaga pendidik yang nantinya akan membimbing siswa.
kita harus mengembangkan ketiga kecerdasan ini pada siswa. agar siswa kita tak hanya pintar
dalam intelegensi, tapi juga pintar dalam mengatur emosi dan juga mampu meletakkan
posisinya sebagai makhluk yang yang bertuhan.
A. PENGERTIAN
Secara etimologi spiritual mempunyai dasar kata spirit. Spirit berasal dari bahasa latin
"spritus", yang berarti "roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak berbadan, nafas hidup,
nyawa hidup." Secara psikologik, spirit diartikan sebagai soul (ruh).
Dilihat dari bentuknya, sprit menurut Hegel mempunyai tiga tipe, yaitu:
Subyektif, berkaitan dengan kesadaran, pikiran, memori, dan kehendak individu sebagai
akibat pengabstrakan diri dalam relasi sosial. Contohnya, keadaran individu untuk
mengeluarkan sebagian hartanya untuk disedekahkan. Jadi manusia ini melakukan
sedekah yang merupakan kesadarannya sendiri, karena akibat dari pengabstrakan diri
dalam relasi sosialnya.
Obyektif, berkaitan dengan konsep fundamental kebenaran, baik dalam bentuk legal
maupun moral. Contohnya seseorang yang bertindak berdasarkan pemikirannya, apakah
yang dilakukan ini bermanfaat atau tidak, apakah yang dia lakukan itu benar atau tidak.
Absolute, merupakan tingkat tertinggi spirit, adalah sebagai bagian dari nilai seni, agama,
dan filsafat.
Dalam catatan sejarah, tradisi keagamaan adalah sumber ajaran spiritual, yang sangat
mempengaruhi pola kehidupan umatnya. Masing-masing agama memiliki ajaran spiritual
yang berbeda. Ajaran spiritual ini terdapat beberapa tipe. The Encyclopedia of Religion
tiga tipe ajaran spiritual, yaitu:
Spiritual heteronomy, dalam corak spiritual ini, pencari atau pengamal spiritual
cenderung menerima, memahami, meyakini dan mengamalkan acuan spiritual yang
bersumber dari otoritas luar. Jadi pada intinya penganut tipe ini mereka bersikap mentaati
dan menerima makna tanpa merasionalisasi makna ajarannya.
Spiritual otonom, bentuk spritualitas yang bersumber dari refleksi diri sendiri. Dimana
nilai spiritual ini dihasilkan oleh proses refleksi terhadap kemahabesaran Tuhan dan
ciptaannya.
Spiritual interaktif, proses spiritual yang terbentuk akibat dari proses interaksi diri sendiri
dan lingkungannya.
Spiritual itu adalah jalan untuk menuju kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual ini
erat hubungannya dengan agama. Jika kita tidak punya pengetahuan agama sedikitpun, maka
itu akan berpengaruh kapada tingkah laku kia. Kerana agama juga mengatur tingkah laku
kita. Apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan smua itu diatur
dalam agama.
Menurut Munandir (2001 : 122) kecerdasan spritual tersusun dalam dua kata yaitu
“kecerdasan” dan “spiritual”. Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya, terutama masalah yang menuntut kemampuan fikiran .Sementara
itu Mimi Doe & Marsha Walch mengungkapkan bahwa spiritual adalah dasar bagi
tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki.
Zohar dan Marshal mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk
menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain.
Menurut Tony Buzan kecerdasan spiritual adalah yang berkaitan dengan menjadi
bagian dari rancangan segala sesuatu yang lebih besar, meliputi “melihat suatu gambaran
secara menyeluruh”.
Stephen R. Covey adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain,
karena dia menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual
mewakili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas.
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah
kemampuan seseorang dalam memaknai hidupnya. Dan mampu menempatkan dirinya dalam
konteks makna yang luas dan dia mampu menilai bahwa jalan hidupnya bernilai disbanding
yang lain dan mampu menilai apakah tindakannya itu benar atau salah.
SQ adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang memungkinkan otak
untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan persoalan. Utamanya
persoalan yang menyangkut masalah eksistensial, yaitu saat seseorang secara pribadi
terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu akibat penyakit dan
kesedihan. Dengan dimilikinya SQ seseorang mampu mengatasi masalah hidupnya dan
berdamai dengan masalah tersebut. SQ memberi sesuatu rasa yang "dalam" pada diri
seseorang menyangkut perjuangan hidup.
Otak SQ cara kerjanya berfikir unitif. Yaitu kemampuan untuk menangkap seluruh
konteks yang mengaitkan antar unsur yang terlibat. Kemampuan untuk menangkap suatu
situasi dan melakukan reaksi terhadapnya, menciptakan pola dan aturan baru.
Kemampuan ini merupakan ciri utama kesadaran, yaitu kemampuan untuk mengalami dan
menggunakan pengalaman tentang makna dan nilai yang lebih tinggi.
Kecerdasan spiritual mampu mengoptimalkan kerja kecerdasan yang lain. Individu
yang mempunyai kebermaknaan (SQ) yang tinggi, mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya
berdasarkan makna yang ia peroleh, dari sana ketenangan hati akan muncul. Jika hati telah
tenang (EQ) akan memberi sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi para simpatis.
Bila ia telah tenang karena aliran darah telah teratur maka individu akan dapat berfikir secara
optimal (IQ), sehingga ia lebih tepat dalam mengambil keputusan.
SQ merupakan salah satu dari jenis-jenis intelegensi yang harus dimiliki oleh seorang
anak atau siswa. meskipun kita mempunyai kecerdasan intelektual yang memadai, tetapi ada
awan hitam yang menyelubung sehingga kita tidak mendapat terpaan cahaya. Dan hal itu bisa
kita atasi dengan kecerdasan spiritual yang kita miliki dan yang harus selalu kita tingkatkan.
Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa IQ yang dimilki oleh umt manusia harus
diimbangi dengan EQ dan SQ.
B. CIRI-CIRI KECERDASAN SQ
Otak menjadi jembatan antara kehidupan batin dan lahiriah kita. Menurut penelitian yang
dlakukan pada era 1990-an membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak pada rentang 40 Hz
merupakan basis bagi kecerdasan spiritual.
· Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal
yang meningkat ketika pengalaman religious atau spiritual berlangsung. Dia menyebutnya
sebagai titik Tuhan atau God Spot. Tapi titik tuhan ini bukan syarat mutlak dari kecerdasan
spiritual. Melainkan butuh integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan
seluruh segi kehidupan.
Jadi dapat kta simpulkan bahwa Factor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual
tak hanya dari dalam diri individu saja tapi juga dari luar. Dari penjelasan diatas dapat kita
simpulkan bahwa factor-faktor yng mempengaruhi kecerdasan spiritual adalah:
· Factor internal
Spiritual itu adalah jiwa atau ruh. Jadi pribadi sendiri akan mempengaruhi kecerdasan
spiritual itu sendiri. Karena jika dalam diri kita tak ada sidikitpun ruh yang ingin memaknai
sebenarnya apa hidup itu, maka kecerdasan spiritual itu akan sulit untuk ada. Meskipun
lingkungan mendukung.
· Factor eksternal
a. Lingkungan keluarga.
Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak. Untuk itu segala kecerdasan bermula
dan dipengaruhi oleh keluarga. Begitu juga dengan kecerdasan spiritual anak. Keluarga
berpengaruh besar dalam membentuk kecerdasan spiritual anak.
b. Lingkungan sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga formal yang juga mempengaruhi kecerdasan spiritual
anak. Karena disekolah ini anak banyak memperoleh pengetahuan. Tak hanya pengetahuan
tapi juga nilai. Jika guru memberi nilai kehiduan yang baik, maka itu akan membuat
kecerdasan spiritual anak akan baik. Sehingga anak mampu memaknai hidupnya dengan baik.
Disampng itu semua pihak sekolah bekerja sama dalam memberikan pengetahuan
yang mampu meningkatkan kecerdasan anak.
c. Lingkungan masyarakat
D. CARA MENGEMBANGKAN SQ
Sebagai calon pendidik dan sebagai calon orang tua kita harus tahu bagaimana caranya
mengembangkan kecerdasan spiritual anak.
SQ berlandaskan pada kesadaran transcendent, bukan hanya sekedar pada tataran biologi dan
psikologi. Sehingga pembentukan SQ juga harus melalui pendidikan agama. Ary Ginanjar
Agustian menganjurkan perlunya diupayakan empat langkah pokok , yaitu:
1. Penjernihan emosi (Zero Mind Process); tahap ini merupakan titik tolak dari kecerdasan
emosi, yaitu kembali pada hati dan pikiran yang bersifat merdeka serta bebas dari segala
belenggu.
a. Star Principle (prinsip bintang); terkait dengan rasa aman, kepercayaan diri, intuisi,
integritas, kebijaksanaan dan motivasi yang tinggi, yang dibangun dengan landasan iman
kepada Allah SWT.
b. Angel Principle (prinsip malaikat); yakni keteladanan malaikat, antara lain mencakup
loyalitas, integritas, komitmen, kebiasaan memberi dan mengawali, suka menolong dan
saling percaya.
c. Leadership Principle (prinsip kepemimpinan);pemimpin sejati adalah seorang yang
selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia pun dicintai,
memiliki integritas yang kuat sehingga dipercaya pengikutnya, selalu membimbing dan
mengajarkan kepada pengikutnya, memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten, dan
yang terpenting adalah memimpin berlandaskan atas suara hati yang fitrah.
d. Learning Principle (prinsip pembelajaran); mencakup kebiasaan membaca buku,
membaca situasi, kebiasaan berpikir kritis, kebiasaan mengevaluasi, menyempurnakan
dan memiliki pedoman. Manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir, dan firman Tuhan
yang pertama adalah berupa perintah membaca (Iqra’).
e. Vision Principle (prinsip masa depan); yakni selalu berorientasi pada tujuan akhir
dalam setiap langkah yang ditempuh, setiap langkah tersebut dilakukan secara optimal
dan sungguh-sungguh, memiliki kendali diri dan sosial dengan kesadaran akan adanya
“Hari Kemudian,” memiliki kepastian akan masa depan dan memiliki ketenangan batin
yang tinggi, yang tercipta oleh adanya keyakinan akan “Hari Pembalasan.”
f. Well Organized Principle (prinsip keteraturan); selalu berorientasi pada manajemen
yang teratur, disiplin, sistematis dan integratif.
Kecerdasan spritual anak itu akan meningkat jka kita sebagai pendidik atau orang tua
selalu mengasah kecerdasan anak itu.
.