Anda di halaman 1dari 18

0

Hallo BravePeople!
Salah satu cara terbaik untuk bisa jago berbicara
didepan umum adalah menyadari kesalahan-kesalahan
dalam berbicara yang sering dilakukan oleh kebanyakan
orang. Oleh sebab itu melalui e-book ini kita akan
belajar tentang 10 kesalahan fatal yang seringkali
merusak Public Speaking kita.

10 kesalahan ini adalah hal-hal yang dulunya kami


sering lakukan. Namun pada saat itu kami tidak
mempunyai mentor yang memberitahukan semua hal
ini kepada kami. Jadi, kami membuat e-book ini dengan
harapan bisa membantu kamu agar tidak mengulangi
kesalahan-kesalahan yang sama yang dulu kami
lakukan saat pertama kali belajar Public Speaking.

Sebelum melanjutkan pembacaan e-book ini, kami


menyarankan agar kamu mengambil catatan dan
menulis hal-hal penting yang kamu dapatkan. Menulis
ulang informasi yang kamu terima akan membuatmu
menjadi lebih ingat. Tentunya semakin kamu mengingat
pelajaran yang diberikan maka semakin kamu dapat
mengaplikasikannya.

1
KESALAHAN 1
Menggunakan Filler Words
Tentu kamu tidak ingin mengalami blank ketika
melakukan public speaking, namun kenyataannya setiap
orang yang sedang melakukan public speaking
sewaktu-waktu pasti akan mengalaminya. Oleh sebab
itu kamu perlu mengetahui cara ampuh untuk
mengatasi blank.

Ketika mengalami blank, kesalahan yang paling sering


dilakukan oleh orang-orang adalah menggunakan filler
words, seperti “ummmm,” “uuhhhh,” “apa yaaaa.” Ini adalah
kata-kata yang seharusnya tidak kita gunakan, karena
kata-kata seperti ini hanya akan membuat audiens
menyadari bahwa kita sedang lupa akan materi kita.

Ketika kita mengalami blank di tengah public speaking,


sebaiknya kita tidak menggunakan filler words. Lebih
baik kita bertanya kepada audiens, contohnya
mengatakan, “Apakah ada pertanyaan sejauh ini?” Ketika
kita bertanya kepada audiens, kita akan memiliki waktu
untuk mengingat materi yang kita lupakan.

2
Hal lain yang dapat kita lakukan adalah mengulangi
poin-poin sebelumnya. Tujuannya sama seperti
sebelumnya, yaitu kita memberikan waktu kepada diri
kita untuk mengingat kembali materi selanjutnya yang
seharusnya kita sampaikan.

Hal lainnya, jika kamu mengalami blank, kamu juga bisa


diam sejenak beberapa saat & paksa diri kamu untuk
tidak menyebutkan filler words, dengan cara ini pun
audiens tidak akan tau jika sebenarnya kamu sedang
berpikir, asal diamnya jangan terlalu lama ya 😀

3
KESALAHAN 2
Tidak Membawa Catatan
Saat melakukan public speaking, sebaiknya kita selalu
mempersiapkan catatan (namun disesuaikan dengan
tujuan public speaking kamu, karena ada beberapa
acara dimana kita harus berbicara tanpa catatan).
Catatan berfungsi untuk mengingatkan kita akan poin-
poin atau hal penting dari materi kita.

Jika kamu tidak membawa catatan saat public speaking,


pasti kamu akan lebih kewalahan ketika mengalami
blank. Sebaliknya, jika kamu membawa catatan saat
public speaking, tentunya kamu akan lebih mudah
mengatasi blank karena kamu dapat mengingatkan diri
kamu akan materi yang sedang dipresentasikan dengan
cara melihat catatan yang kamu bawa.

Namun ingat, catatan kita hanya bertujuan untuk


mengingatkan, bukan untuk dibaca. Kesalahan banyak
orang adalah mereka terlalu terpaku dengan catatan
yang dibawa, sehingga mereka tidak melakukan public
speaking melainkan melakukan public reading.

4
KESALAHAN 3
Berbicara dengan Nada Datar
Jika seorang pembicara berbicara dengan nada datar,
tentu audiens akan menjadi bosan dan bahkan tertidur.
Oleh sebab itu seorang pembicara harus mengatur
intonasi dengan baik. Intonasi berbicara soal tinggi atau
rendahnya nada berbicara.

Salah satu hal yang dapat kamu lakukan untuk melatih


intonasi adalah latihan membaca buku cerita. Buka buku
cerita kesukaanmu, dan bacakan buku tersebut kepada
dirimu sendiri. Mainkan intonasinya ketika kamu
membaca buku tersebut. Jika kamu sudah terbiasa
membaca buku dengan intonasi yang baik, maka
tentunya kamu juga akan lebih siap untuk berbicara
kepada audiens dengan intonasi yang baik.

Salah satu hal lain yang dapat kamu perhatikan adalah


kecepatan dan jeda di dalam berbicara. Mengurangi,
mempercepat, atau memberikan jeda dapat membuat
penampilan public speaking-mu menjadi lebih
berwarna dan dinamis.

5
KESALAHAN 4
Mengatakan Hal Negatif
Merasa grogi sebelum melakukan public speaking
adalah sesuatu yang normal, banyak orang
mengalaminya. Namun janganlah kamu mengatakan
hal-hal negatif kepada dirimu atau kepada orang lain
karena perasaan grogi tersebut. Janganlah mengatakan:

- “Gw pasti nggak bisa.”


- “Aduh, gw paling gak cocok kaya gini-gini”
- “Gw pasti gagal deh kalo kaya gini, gakmau”

Perkataan negatif tidak akan membuat keadaan menjadi


lebih baik, melainkan hanya akan membuat keadaan
menjadi lebih buruk. Oleh sebab itu lebih baik
mengatakan hal-hal yang positif. Misalnya seperti
mengatakan, “Aku pasti bisa dan semuanya pasti lancar.”

Kamu adalah apa yang kamu katakan. Jika kamu


mengatakan hal negatif, maka kemungkinan besar
itulah yang akan terjadi. Namun jika kamu mengatakan
hal positif, maka kemungkinan besar itulah yang akan
terjadi. Marilah kita menggunakan mulut kita dengan
lebih bijaksana.

6
KESALAHAN 5
Kurang Latihan
Public speaking yang lancar tidak terjadi secara
kebetulan, melainkan terbentuk oleh karena latihan
yang banyak. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk
latihan sebanyak mungkin sebelum melakukan public
speaking.

Latihan dapat dilakukan dengan cara menyampaikan


materi di depan cermin, menyampaikan materi kepada
seorang teman atau menyampaikan materi di dalam
kelompok kecil. Jika kita sudah sering mengucapkan
materi kita, tentu akan terbentuk muscle memory pada
bibir dan lidah kita, sehingga mengurangi kemungkinan
belibet ketika berbicara.

Lebih dari itu, jika kita sudah sering mengucapkan


materi kita, tentunya materi kita juga akan lebih
melekat di dalam otak kita. Sehingga kemungkinan
blank akan berkurang dan tentunya kita akan dapat
menyampaikan materi dengan lebih lancar.

7
KESALAHAN 6
Kurang Belajar
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh
pembicara pemula adalah malas & kurang belajar.
Mereka hanya membaca satu atau dua artikel ketika
diminta untuk berbicara. Padahal seharusnya mereka
membaca puluhan atau ratusan sumber bahkan
sebelum ada kesempatan untuk berbicara.

Seorang pembicara yang baik bukan saja memiliki


kemampuan berbicara yang handal, melainkan juga
memiliki pengetahuan yang luas. Jika kita tidak tahu
banyak tentang suatu topik, kemungkinan besar kita
tidak akan terlalu pede ketika membahasnya.

Namun jika kita tahu banyak tentang suatu topik, tentu


kemungkinan besar kita akan jauh lebih pede untuk
membicarakannya. Khususnya pada bagian Q&A / tanya
jawab, pengetahuan yang luas akan sangat membantu
kamu untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

8
Maka itu banyak belajar adalah sesuatu yang wajib
dilakukan oleh seorang public speaker. Membaca buku,
menonton video, bertanya kepada sesama, mengikuti
seminar, membaca artikel, dan lain-lain.

Semakin banyak kita belajar, maka akan semakin luas


pengetahuan kita. Semakin luas pengetahuan kita, maka
akan semakin berbobot hal-hal yang kita sampaikan.

9
KESALAHAN 7
Mengkonsumsi Terlalu Banyak Air
Apa yang akan terjadi jika kita terlalu banyak meminum
air? Tentu jawabannya adalah: Kebelet ingin ke WC.
Bahkan ada alumni workshop kami yang menjawab,
“Ngompol di celana.” Maka itu untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan, kita harus memperhatikan
banyaknya air yang kita konsumsi sebelum melakukan
Public Speaking, khususnya pada acara-acara resmi.

Menurut penelitian, kemungkinan kebelet buang air


kecil jauh lebih tinggi ketika kita sedang grogi. Oleh
sebab itu banyak orang yang tiba-tiba kebelet ingin ke
WC beberapa menit sebelum tampil atau ketika sedang
tampil. Bayangkan jika kita grogi ditambah terlalu
banyak minum, tentunya kita akan kebelet ingin ke WC
sehingga kita tidak dapat fokus membawakan public
speaking yang terbaik.

10
Oleh sebab itu sebaiknya kita minum secukupnya saja.
Sebelum tampil biasanya saya hanya meminum satu
tegukan air, sehingga tenggorokan saya enak namun
kantung kemih saya aman. Jangan khawatir akan
kehausan, karena di dalam acara yang panjang biasanya
panitia pasti menyediakan air untuk pembicara dan
tentunya pembicara diperbolehkan untuk minum.

11
KESALAHAN 8
Membanding-bandingkan
Hati-hati dengan perangkap membanding-bandingkan.
Jika kita membandingkan kemampuan bicara kita
dengan orang lain dan mendapatkan diri kita lebih
handal, kemungkinan kita akan menjadi sombong.
Sedangkan jika kita membandingkan kemampuan bicara
kita dengan orang lain dan mendapatkan diri kita tidak
sehandal orang tersebut, kemungkinan kita akan
menjadi insecure.

Tentu kesombongan dan perasaan insecure adalah dua


hal yang sangat berbahaya bagi seorang pembicara.
Kesombongan dan perasaan insecure akan membuat
karir kita tidak maksimal, maka itu kita harus
menghindari untuk membanding-bandingkan.

Jika seseorang tidak sehandal kita, seharusnya kita


menolongnya untuk menjadi semakin baik. Jika
seseorang lebih handal dari kita, seharusnya kita belajar
darinya sehingga kita menjadi semakin baik. Comparison
kills creativity. Stop comparing and start creating.

12
KESALAHAN 9
Tidak Mengetahui Lawan Bicara
Sebelum melakukan public speaking, sebaiknya kita
mencari info sebanyak-banyaknya tentang audiens kita.
Jika kita mengetahui siapa audiens kita, kemungkinan
kita dapat mempersiapkan materi yang lebih cocok bagi
mereka serta kita dapat menggunakan pakaian yang
lebih sesuai.

Setiap kali hendak berbicara, setidaknya cari tahu umur


dan pekerjaan dari para audiens. If you know who you’re
dealing with, then you’ll know what to do. Seorang
komunikator yang baik tidak berbicara secara asal-
asalan, melainkan ia memikirkan cara terbaik agar
audiens-nya dapat menyerap informasi secara maksimal.

Ingat, ada perbedaan besar antara berbicara kepada


anak-anak dengan berbicara kepada para dewasa muda.
Ingat, ada perbedaan besar antara berbicara kepada
para karyawan dengan berbicara kepada para CEO. Ingat,
ada perbedaan besar antara berbicara kepada orang-
orang di Indonesia dengan berbicara kepada orang-
orang di Amerika.

13
KESALAHAN 10
Gerakan Tubuh Yang Buruk
Public speaking yang baik sebenarnya bukan hanya
tergantung suara yang dikeluarkan, melainkan juga
tergantung gerakan tubuh yang dilakukan. Janganlah
kita berbicara dengan kedua tangan di pinggang
bagaikan robot yang kaku. Seharusnya kita
menggerakkan tangan kita agar terlihat lebih santai dan
bersemangat.

Hindari juga melipat tangan di depan dada, meletakkan


tangan di belakang badan, atau memasukkan tangan ke
kantong celana. Ini adalah bahasa tubuh tertutup. Ini
sangat tidak baik di mata audiens, karena kita terkesan
seperti menyembunyikan sesuatu. Sebaiknya kita
menggunakan bahasa tubuh terbuka, sehingga audiens
dapat menerima apa yang kita sampaikan dengan lebih
baik. Lebih dari itu, kita juga dapat menggunakan
tangan kita untuk menekankan poin-poin yang kita
berikan.

14
Misalnya kita mengatakan “dua” sambil membuat simbol
dua dengan kedua jari kita. Contoh lain, misalnya kita
mengatakan “di atas sana” sambil mengarahkan telunjuk
kita ke atas. Kita dapat memaksimalkan penyampaian
pesan dengan cara menggunakan gerakan tubuh yang
sesuai dengan apa yang kita katakan.

PENUTUP
Terimakasih sudah membaca sampai habis. Sekian
pembelajaran pada e-book kali ini. Scroll kebawah kalo
kamu mau lebih kenal lagi sama kami, Revy & Willy.
Jika kamu mau belajar lebih banyak lagi, kami sudah
menyiapkan kelas online Public Speaking untuk kamu,
informasi lebih lanjut silahkan klik:
https://bravespeakers.id/kelasonline

Oiya, jangan lupa untuk screenshot bagian favorit kamu


dari e-book ini dan tag ke Instagram kami ya!
@bravespeakers.id @revyhalim @browillytan

15
16
Coach Revy Halim – Founder of BraveSpeakers
Mungkin beberapa orang menganggap Revy sebagai seorang pembicara yang handal.
Namun sesungguhnya dulu dia bukanlah seseorang yang berani didalam Public Speaking.

Ketika Revy masih duduk di bangku sekolah, dia bercerita kalo dia sangat takut dengan
yang namanya presentasi, membaca puisi, atau hal-hal lain yang mengharuskan dia
berbicara di depan seluruh isi kelas.

Namun pada waktu Revy kuliah, dia sadar bahwa Public Speaking adalah satu skill paling
penting yang harus dimiliki. Sejak saat itu Revy mulai belajar dan berlatih, hingga akhirnya
dia berhasil menjadi seorang Public Speaker yang baik seperti sekarang ini, bahkan saat ini
ia sudah menjadi pembicara dalam ratusan event & mempunyai total hampir 1 juta
followers di semua sosial media yang ia miliki.

Intinya, bagaimanapun kemampuan Public Speaking kamu saat ini, janganlah


khawatir karena sudah banyak sekali bukti nyata bagaimana orang-orang yang dulunya
tidak pandai melakukan Public Speaking sekarang malah menjadi seorang pembicara yang
handal. Kuncinya adalah ketika kamu mau belajar dan berlatih, pasti kamu bisa menjadi
seorang pembicara yang handal juga.

Coach Willy Tan – Co-Founder of BraveSpeakers


Dimasa sekolah, Willy adalah tipe anak yang tidak terlalu berani untuk tampil di depan
umum. Hal ini disebabkan karena Willy memiliki hambatan dalam menyusun kalimat demi
kalimat yang mau dia sampaikan dengan jelas.

Namun ditengah tengah perjalanan hidupnya, Willy melihat bagaimana seorang manager
memimpin team-nya, bagaimana seorang pengusaha lewat komunikasi mendelegasikan
tugas-tugas kepada para staffnya dan bagaimana seseorang bisa menjadi sangat dipercaya
oleh karena mereka mampu berkomunikasi dengan lancar dan menguasai teknik Public
Speaking.

Disitulah turning point Willy, sejak saat itu dia mulai memutuskan untuk belajar dan terus
berlatih dengan mengakses banyak video Public Speaking dan mengikuti seminar seminar
Public Speaking. Pada waktu itu dia juga sering memberanikan diri menjadi MC dan
Moderator “tanpa bayaran”, karena Willy fokus untuk melatih skill Public Speaking nya
lewat kesempatan demi kesempatan. Sampai akhirnya saat ini Willy dipercaya untuk
membawakan training Public Speaking ke beberapa sekolah, universitas & perusahaan dan
sering kali juga Willy membawakan seminar di forum bisnis, kerohanian, dll.

17

Anda mungkin juga menyukai