Anda di halaman 1dari 14

MATERI

SYAMSUDDIN, S.Pd.

LDKS OSIS TAHUN


PELAJARAN 2023/2024
PENGERTIAN PUBLIC SPEAKING
Public Speaking adalah komunikasi lisan berupa pidato, ceramah, presentasi, dan jenis
berbicara di depan umum (orang banyak) lainnya.
Public Speaking sering diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai “pembicaraan
publik”. Namun, sejauh ini belum ditemukan terjemahan public speaking yang pas dalam
bahasa Indonesia, selain “berbicara di depan umum” dan identik dengan pidato.

Pidato sendiri diartikan KBBI sebagai “pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang
ditujukan kepada orang banyak”. Orasi artinya pidato atau khotbah.

Public speaking meliputi pidato, ceramah, briefing, presentasi, menyampaikan informasi dalam
konferensi pers, siaran radio dan televisi, mengajar, sambutan, orasi, membawakan acara (jadi
MC), dan berbicara di depan orang banyak lainnya. Stand up comedy yang dilakukan para
komika juga termasuk public speaking.

Pelaku, subjek, atau orang yang melakukan public speaking disebut “public speaker”
(pembicara publik), orator, penceramah, pemateri, pembicara, pemberi sambutan, pembicara
kunci (keynote speaking), dll. Khotib dalam khotbah Jumat juga termasuk public speaker.

Siaran radio dan televisi juga masuk kategori public speaking dari sisi komunikan atau audiens
dalam jumlah banyak (publik).
TUJUAN PUBLIC SPEAKING:

1. Menginformasikan: Tujuan utama public speaking adalah untuk menyampaikan


informasi kepada audiens. Ini bisa berupa fakta, statistik, atau berita terbaru yang
relevan.

2. Meyakinkan: Public speaking dapat digunakan untuk meyakinkan audiens tentang

pandangan atau pendapat tertentu. Ini mungkin melibatkan berdebat atau memberikan
argumen yang kuat.

3. Menghibur: Dalam beberapa konteks, seperti dalam seni pertunjukan, tujuan utama

public speaking adalah menghibur audiens dan membuat mereka tertawa atau terhibur.

4. Menginspirasi: Salah satu tujuan public speaking adalah untuk menginspirasi orang

lain, menggerakkan mereka untuk bertindak atau mengadopsi nilai-nilai tertentu.

5. Mengajar: Dalam lingkungan pendidikan, public speaking bertujuan untuk

mengajarkan materi kepada siswa atau peserta pelatihan.

6. Memotivasi: Tujuan lainnya adalah untuk memotivasi audiens untuk mencapai tujuan

atau ambisi mereka sendiri.

7. Membangun Hubungan: Public speaking juga dapat digunakan untuk membangun

hubungan dan menghubungkan dengan audiens secara emosional atau interpersonal.


TEKNIK DASAR PUBLIC SPEAKING

Berikut ini 7 Teknik Dasar Public Speaking untuk Pemula, meliputi Dasar-Dasar Public
Speaking sebagai berikut;

1. Mengatasi Gugup

Gugup, grogi, atau nervous biasa dialami public speaker, khususnya bagi orang yang pertama
kali melakukan public speaking. Penyebab gugup antara lain takut gagal, takut salah, takut
“ngeblank” saat di depan mike (microphone), dan takut dicemooh.

Cara mengatasi gugup adalah pastikan Anda menguasai materi atau topik pembicaraan. Jangan
pernah berbicara hal yang tidak dikuasai.
Sebelum tampil, tarik napas panjang dan embuskan berkali-kali. Penendang penalti dalam
sepakbola juga biasa tarik napas sebelum menendang bola karena ia pun gugup.
Teknik latihan tongue twister seperti:

1) Buaya, Biawak, Buaian,Buaya, Biawak, Buaian, Buaya, Biawak, Buaian.


2) Dudung, Ambilkan Dandang Di Dinding Dong, Dung!
3) Jangan Coba-Coba Cium Cucu-Cucuku Kalau Cuma Mau Cium Cucu-Cucuku
CumaCuma.
4) Partai-Partai Perempuan Berpertemuan Di Dekat Perempatan Prembun.
5) Rika Tarik-Tarik Rok Rina Dan Rina Tarik-Tarik Rok Rika. Rok Rika Robek-Robek
Dan Rusak Dan Rok Rina Rusak-Rusak Dan Robek.
6) Santapan Kita Setiap Jam Setengah Satu Siang Satu Soto Sapi Sama Seratus Tusuk Sate
Sapi Pula.
7) Saya Sebal Sama Situ Sebab Situ Suka Senyum-Senyum Sama Suami Saya Sehingga
Suami Saya Suka Senyum-Senyum Sendiri Saja.
8) Sempat-Sempatnya Semut-Semut Itu Saling Senyum-Senyum Dan Salam-Salaman
Sama Semut-Semut Yang Mau Senyum-Senyum Dan Salam-Salaman Sama
SemutSemut Itu.
9) Tiba-Tiba, Si Botak Batuk-Batuk Di Atas Batu Bata.
10)Toko-Toko Di Kota Kita Tutup Ketika Kita Tetap Buka Toko Kita.
11)Kakaktua Kakak Kakekku Kenal Kakaktua Kakak Kakekmu.
12)Anjing Bawa Paku, Anjing Bawa Paku,Anjing Bawa Paku.
13)Satu Ribu, Dua Biru, Tiga Ribu, Empat Biru, Lima Ribu, Enam Biru, Tujuh Ribu,
Delapan Biru, Sembilan Ribu, Sepuluh Biru.
14)Kepala, Kelapa, Kepala, Kelapa, Kepala, Kelapa.
15)Harta Harto, Harta Harto, Harta Harto. 16) Ular lari lurus
17) Ladang ridi, lada cella
CARA LAINNYA:

1. Cari tahu audiens kamu


Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan mencari tahu siapa yang akan
mendengarkan presentasimu, mengutip Harvard Business Review.
Mempersiapkan materi memang penting. Akan tetapi, tahu siapa audiensmu saat
presentasi atau lawan bicaramu bisa membantu mempersiapkan materi dengan lebih
baik.
Cari tahu siapa yang akan datang untuk melihat presentasimu? Apa yang ingin
mereka dapatkan dari materimu?
Setelah mengetahuinya, kamu jadi bisa mempersiapkan materi presentasi yang tepat
sasaran dengan kebutuhan mereka.
2. Pahami topik dengan baik
Saat kamu menguasai topik dengan baik, secara otomatis, pikiran pun lebih siap dan
mengantisipasi berbagai skenario yang mungkin terjadi.
Cobalah untuk membayangkan, celah yang mungkin muncul dan kemungkinan
pertanyaan audiens. Bayangkan apa yang mungkin tidak dipahami audiens dan cara
kamu merespons atau menjawabnya.
Sekalipun ada pertanyaan yang kamu tak bisa jawab, pemahaman topik yang baik
akan mampu membuatmu tenang dan dapat dengan segera menemukan responsnya.
3. Rencanakan dengan baik
Brian Tracy, seorang motivator, mengatakan bahwa salah satu penyebab seseorang
merasa takut berbicara di depan publik adalah karena kurang persiapan.
Maka, cara terbaik untuk menghadapi ketakutan ketika public speaking tentunya
membuat perencanaan dan mempersiapkan diri dengan baik.
Selain tentang topik, persiapkan juga hal-hal teknis, seperti:
• catatan kecil sebagai pemandu ketika presentasi
• durasi materi yang akan kamu bawakan
• laptop yang kamu pakai
• clip-on yang kamu gunakan
• siapa yang akan menjalankan slide presentasi.
4. Latihan terus-menerus
Practice makes perfect, terus berlatih membuatmu semakin terbiasa dan menjadi
lebih baik.
Bukan hanya menghadapi ketakutan yang muncul, terus berlatih juga jadi salah satu
cara untuk meningkatkan public speaking skill.
Kamu bisa berlatih di depan cermin untuk awal-awal. Setelahnya, cobalah untuk
latihan tampil di depan beberapa teman dan minta feedback mereka.
Mayo Clinic juga menyarankan, tak ada salahnya untuk membuat video kamu
berlatih. Kamu bisa menonton ulang untuk melihat apa yang perlu diperbaiki.
5. Fokus untuk membantu audiens
Masih dari Harvard Business Review, seseorang kerap kali merasa cemas tepat saat
hendak naik panggung.
Ini sering terjadi karena pikiran kita yang terus menyusun skenario terburuk untuk
diri sendiri, seperti, “Bagaimana kalau nanti gagal?”, “Bagaimana kalau nanti saya
tidak bisa menjawab pertanyaan?”.
Alih-alih fokus pada skenario kegagalan diri sendiri, ubahlah fokusmu ke audiens.
Tanamkan mindset bahwa presentasimu ini kamu lakukan untuk membantu mereka
yang datang.
6. Berlatih pernapasan
Berlatih pernapasan telah diketahui sejak lama jadi salah satu cara meditasi untuk
mengatasi stres.
Nah, cara ini juga bisa kamu gunakan untuk menghadapi ketakutan public speaking.
Cobalah untuk menarik napas dalam sejenak sebelum naik ke panggung dan selama
kamu presentasi.
Bukan hanya menenangkan, cara ini juga membantu kamu untuk berbicara dengan
lebih tertata dan tidak terburu-buru.
7. Tatap mata audiens
Banyak orang menghindari menatap audiens karena hal ini akan membuat
kegugupannya naik berkali-kali lipat. Ini adalah salah satu kesalahan dalam public
speaking yang mungkin dilakukan.
Kenyataannya, cara terbaik untuk terhubung dengan mereka adalah dengan
menatapnya, seolah kamu sedang mengobrol. Dengan demikian, mereka jadi merasa
dipedulikan dan tahu bahwa materimu bermanfaat.
Dengan begitu kamu bisa menghadapi ketakutan yang muncul ketika public speaking
karena muncul rasa nyaman dan saling percaya.
Awalnya, ini pasti akan sangat terasa tidak nyaman. Tak masalah kalau dalam
percobaan pertama kamu hanya bisa menatap satu orang. Dengan terus berlatih,
lama-kelamaan kamu akan terbiasa.
8. Apresiasi diri sendiri
Setelah selesai berbicara di depan publik, berikan apresiasi terhadap diri sendiri
karena telah berhasil melaluinya.
Tak perlu merasa gagal saat melakukan kesalahan. Sebab, dari sanalah kita tahu apa
yang perlu diperbaiki.
Tulis semua hal yang ingin kamu tingkatkan, berlatihlah dengan daftar itu.
Lamakelamaan, kamu akan terbiasa dan bisa menghadapi ketakutan yang muncul
saat public speaking.
2. Persiapan

Jangan pernah melakukan public speaking tanpa persiapan. Dalam masa persiapan ini, lakukan
latihan di depan cermin, bahkan di depan kucing peliharaan Anda sebagai “wakil” audiens.
Pastikan pula Anda menguasai materi. Perbanyak baca referensi seputar topik yang akan
dibicarakan. Makin banyak referensi yang Anda baca, maka akan kian luas wawasan dan
penguasaan tema, sehingga akan memunculkan rasa percaya diri.
Jika Anda seorang ketua panitia acara, siapkan ucapan terima kasih kepada sponsor, pendukung
acara, anggota panitia, pihak berwenang, dan tujuan acara.
Tahap persiapan ini diantaranya:

a. Pengenalan Audiens, pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih


bahan, menyusun, dan menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan
pengetahuan kita tentang publik akan menjadi konkret. Untuk mengenali calon
audiens, terdapat hal-ha umum dan khusus yang perlu diperhatikan, antara lain:

I. Hal umum, jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
agama, sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.

II. Hal khusus, antara lain :

• Perhatikan motivasi kedatangan audiens

• Perhatikan tingkat pengetahuan auidens

• Perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens


b. Pengorganisasian materi, semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan
semakin baik persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

• Mengetahui informasi yang dibutuhkan

• Mengetahui sumber informasi

• Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang telah didapatkan

• Menyusun struktur materi

c. Pengenalan tempat, seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu
medan dimana ia akan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

• Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat


kondisi fisik secara keseluruhan
• Pastikan posisi saat akan berbicara

• Perhatikan outdoor atau indoor


• Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti kelengkapan audio
visual

d. Penampilan fisik, audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat


kesan pertama yang diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus
diperhatikan secara mendetil, antara lain :

• Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian


• Kenampakan fisik saat tampil, seperti

• Berdiri santai tetapi tegap

• Kaki harus rapi dan terlihat sopan


• Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional
mungkin

• Wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang


3. Teknik Membuka Pidato

Banyak cara membuka pidato dalam teknik dasar public speaking. Pembuka pidato paling
umum dan gampang adalah, setelah salam, langsung mengemukakan topik pembicaraan
atau mengemukakan tema apa yang akan Anda sampaikan.
Contohnya: bismillah, assalamu’alaikum. Hadirin, saya akan berbicara tentang hoax,
pengertian hoax, dan bagaimana mengenalinya.

Teknik lainnya:

I. Teknik Ice Breaking

- Pembukaan yang menarik


Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu dapat mempengaruhi
pandangan audiens terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat
apapun waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh
kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita
yang sedang marak, tetapi
relevan
dengan topik pembiaraan. Saat menyampaikannya, tunjukkan wajah yang
bersahabat, ramah, dan dekat.

- Gunakan Joke
Humor kemungkinan mengandung resiko. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya
yang universal, sedangkan selera tiap individu sanagt personal dan individual.
Tetapi,
meskipun mengandung resiko humor yang baik dapat menjadi awal yang efektif
untuk mencari perhatian para pendengar. Bahan-bahan joke sangat luas, karena
dapat diambil dari berbagai cerita, kasus sehari-hari, gambar iklan, pengalaman
orang lain, hasil riset, dan
sebagainya.

4. Teknik Penyampaian

Teknik menyampaikan materi pidato termudah adalah kronologis. Dalam contoh pembukaan di
atas, pembicaraan dimulai dengan mengemukakan kasus hoax terbaru atau terheboh, lalu
pengertian hoax, dan mengemukan ciri-ciri hoax.

Teknisnya:

1. Tarik napas. Lakukan juga tarik napas ini saat sebelum tampil di podium –untuk
relaksasi.
2. Sampaikan salam assalamu’alaikum atau selamat pagi disertai senyum (smily voice)
dengan suara cukup terdengar hingga orang yang duduk di barisan belakang.
3. Awali pidato Anda dengan nada rendah dan pelan. Start low and slow! Gigi satu dulu,
lalu naik ke gigi dua dst. Jangan langsung “ngegas”!

4. Sampaikan terima kasih kepada pembawa acara dan panitia/tuan rumah yang
mengundang Anda.
5. Sampaikan tema yang akan dibicarakan.
6. Mulailah dengan –pilih salah satu– anekdot, cerita lucu, pepatah, peribahasa,
pengalaman, kenangan, atau langsung ke materi.

Adapun teknik lainnya adalah:


Teknik Vokal
Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai
tiga hal berikut :

- Pernapasan
Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak agar
memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di depan
publik,
diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang
panjang pada volume suara yang benar.

- Volume

Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya suara.


Volume suara ketika berbicara di depan publik hanya sedikit lebih keras dari
volume berbicara sehari-hari. Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan
pada bagianbagiantertentu saja. Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat
menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens pun bosan.

- Ekspresi vocal
Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang baik akan

lebih berarti jika disertai dengan ekspresi yang tepat. Ekspresi terdiri dari tiga

komponen, yaitu:

i. pitch, faktor tinggi rendahnya suara,

ii. pace, faktor kecepatan berbicara, iii.

phrasing,faktor kecakapan memenggal

kalimat, dan disertai dengan jeda

5. Cara Menguasai Materi

Untuk menguasai materi, supaya tidak “ngeblank” atau tidak lupa, kita bisa melakukan salah
satu dari empat cara menguasai materi pidato atau presentasi berikut ini:

1. Membaca naskah.
Menuliskan materi pidato lalu “membacakannya” dari awal sampai akhir. Jika ini yang
dipilih, jangan lupa sesekali arahkan pandangan kepada audiens.
2. Menghafalnya (memoriter).
Materi pidato ditulis lalu dihafal kata demi kata. Teknik ini berisiko lupa dan gagal
menyampaikan materi.
3. Menyiapkan ‘Sontekan’ (Outline)
Siapkan poin-poin atau garis besar materi pidato (ekstempore). Ini teknik penguasaan materi
terbaik, perpaduan nomor 1 dan 2.
Tuliskan pokok-pokok materi dan alur pembahasan di secarik kertas, misalnya 1. pengertian
hoax, 2. ciri-ciri hoax, dan bawa ke podium. Jangan sungkan melihat “sontekan” itu karena
sekaliber Barack Obama pun melakukannya saat pidato!
4. Slide
Gunakan slide PowerPoint dan Overhead Projector (OHP). Cara ini umumnya digunaan
trainer, dosen, atau dalam konferensi pers.
6. Bahasa Tubuh – Postur dan Gestur

Tak kalah pentingnya dalam teknik dasar public speaking adalah bahasa tubuh. Body language
dalam pidato meliputi postur dan gestur.
Postur adalah bentuk atau keadaan tubuh, yakni posisi berdiri Anda di podium atau di depan
audiens. Pastikan Anda berdiri dengan tegak, tenang, rileks, penuh percaya diri, dan siap
menyampaikan materi.
Gestur adalah gerakan anggota tubuh –kepala, tangan, kaki, pundak, mata, dll. Per definisi,
gestur adalah bentuk komunikasi non-verbal dengan aksi tubuh yangterlihat
mengomunikasikan pesan-pesan tertentu, baik sebagai pengganti bicara atau bersamaan dengan
kata-kata.
Contoh gesture: Anda mengacungkan jari ke atas saat mengatakan “ada di atas”;
menggelengkan kepala saat mengatakan “tidak”.
Gestur terpenting di awal pidato adalah posisi tangan. Posisikan kedua tangan Anda di samping
tubuh saat tidak digunakan.
Pantangan posisi tangan dalam pidato a.l. jangan memasukkan tangan kedalam saku celana dan
jangan menyilangkan tangan di depan atau di belakang badan.
Posisi tangan terbaik saat memulai pidato adalah seperti gambar berikut ini.
Posisi tangan di awal pidato
Gestur penting lainnya adalah kontak mata (eye contact). Pastikan Anda memandang seluruh
audiens, jangan hanya satu arah. Jangan pula melihat ke langit-langit ruangan. Nyari cecak?

Sapukan pandangan ke depan, tengah, belakang, serta sisi kiri dan kanan ruangan! Pandang
hadirin sehingga mereka merasa diperhatikan oleh Anda.

Jika ada hadirin di lantai dua, sesekali arahkan juga pandangan Anda ke sana. Tidak berani
beradu pandang dengan hadirin? Arahkan kedua mata Anda ke atas kepala audiens!

7. Teknik Menutup

Mengakhiri atau menutup public speaking bisa dilakukan dengan cara meringkas materi,
mengulang poin penting, mengutip pepatah atau kata-kata bijak, mengutip lirik lagu, bisa juga
dengan pantun agar berkesan.
Tentu saja jika teknik kutipan yang dipilih, kutipannya “nyambung” dengan materi atau topik
pembicaraan.
Sebelum, menutup dengan ringkasan atau kutipan, sampaikan dulu sinyal (tanda) bahwa pidato
akan segera diakhiri. Misalnya, demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika tidak
berkenan.

Anda mungkin juga menyukai