Anda di halaman 1dari 22

BAB 6 STRATEGI BERBICARA DI MUKA UMUM

Berbicara di muka umum yang pertama kali pasti ada perasaan tidak nyaman.
Hal ini biasa dialami oleh pembicara pemula. Menurut pengalaman, setiap
pembicara pasti pernah merasa gugup atau cemas ketika harus berbicara di depan
umum. Ketakutan berbicara di depan umum suatu hal yang wajar. Suatu hal yang
tidak wajar kalau seorang pembicara selalu takut berbicara di depan umum.
Tentunya berbicara di depan umum tidaklah menakutkan seperti yang dibayangkan
banyak orang. Bila pembicara mau berlatih, pasti bisa memberikan presentasi di
muka umum yang meyakinkan dengan tanpa rasa takut. Untuk mempersiapkan diri
agar dapat tampil secara optimal, pembicara dapat mengembangkan sikap dan juga
memahami cara mengembangkan materi pembicaraan.

Mengembangkan Sikap
Agar tujuan berbicara di depan umum dapat berhasil, permbicra perlu
mempersiapkan diri. Petunjuk ini memberikan cara mempersiapkan berbicara di
muka umum.
(a) Menentukan tujuan berbicara di muka umum
Seorang yang berbicara di muka umum pasti memiliki tujuan. Biasanya tujuan
itu seperti mempromosikan suatu produk agar dibeli oleh klien, proposal rencana
bisnis untuk disetujui dan didukung atasan, atau menjelaskan suatu topik yang kita
kuasai agar orang lain memahaminya. Secara umum tujuan berbicara di muka umum
biasanya untuk memberikan informasi atau untuk membujuk khalayak melakukan
sesuatu.
Tujuan berbicara di muka umum itu perlu ditetapkan karena akan menentukan
cara kita berbicara. Berbicara di muka umum untuk memberikan informasi perlu
dirancang seinformatif mungkin sehingga khalayak yang sama sekali belum tahu
persoalan mampu memahami. Berbicara di muka umum yang bertujuan
mempersuasi harus memiliki sisi emosi untuk mengubah sikap khalayak dan
mengajak khalayak melakukan sesuatu: menyetujui ide kita, memberi dukungan, dan
melakukan sesuatu yang kita hendaki.
(b) Mengenali khalayak
Kita harus menyempatkan diri untuk mencari tahu orang-orang yang akan
hadir dalam acara tersebut. Apa posisi mereka di dalam organisasi dan apa yang
mereka harapkan dari kita. Hal ini penting karena berbicara di muka umum pada
dasarnya adalah penyajian kepada orang lain. Sapaan yang tepat kepada khalayak
sangat membantu dalam mencitapkan suasana yang kondusif. Selain itu, dengan
mengenal khalayak, kita dapat menentukan pendekatan dalam berbicara. Jika orang
yang hadir adalah seorang penting dalam organisasi yang sangat senang dengan
grafik dan angka, maka penyajian data dengan grafik yang baik dan penjelasan
tentang angka-angka akan menjadi nilai tambah. Sebaliknya bisa jadi orang yang
ingin kita pengaruhi dalam berbicara di muka umum memiliki tipe visual, sangat
senang dengan gambar, diagram dan contoh-contoh konkrit. Untuk orang seperti ini
kita pun dapat menyesuaikan sesuai dengan yang dibutuhkan. Bagi orang yang
memiliki tipe kinestetik, kita perlu mendemonstrasikan sesuatu di hadapannya. Jika
perlu bawalah, model yang kita bicarakan. Jika khalayak kita memiliki tipe yang
beragam, tinggal disesuaikan masing-masing pendekatan secara berimbang.
(c) Menyusun kerangka penyajian materi
Secara umum berbicara di muka umum terdiri atas pembuka, isi, dan penutup.
Pembuka berisi gambaran awal topik yang akan dibicarakan dan tujuan yang
diharapkan. Isi akan menjelaskan materi yang kita sampaikan mulai dari latar
belakang, persoalan dan solusi yang kita tawarkan. Sedangkan penutup berisi
kesimpulan dari topik yang dibawakan serta ajakan kepada khalayak untuk
melakukan sesuatu apakah menyetujui ide kita, membeli produk kita atau
memahami lebih baik suatu topik yang kita sajikan.
Dalam menyusun kerangka ini, kita dapat membuat mind mapping untuk
menggambarkan pokok-pokok pikiran yang penting atau keyword dari hal-hal yang
akan kita jelaskan. Membuat mind mapping ini juga akan memudahkan kita melihat
gambaran lengkap hal yang dibicarakan dan butir-butir penting yang harus
disampaikan agar dimengerti dan diterima dengan baik oleh khalayak.
Dua hal yang paling penting dalam membuat kerangka ini adalah bagian
pembuka dan penutup. Ini adalah bagian yang paling diingat oleh khalayak dan
merupakan kesempatan terbaik kita untuk mendapatkan perhatian mereka.
Untuk bagian pembuka, jika perlu dihapalkan. Bagian pembukaan ini dapat
dipersiapkan berupa pernyataan, kutipan, pertanyaan, kisah atau bahkan sebuah
humor. Pembukaan yang baik dan lancar akan menciptakan rasa percaya diri untuk
kelanjutan berbicara di muka umum.
Adapun untuk bagian penutup, merupakan intisari dari seluruh berbicara di
muka umum kita dan kesempatan untuk memberikan kesimpulan yang akan diingat
terus oleh khalayak setelah mereka keluar dari ruangan. Persiapkan dengan baik
bagian ini dan kita tinggal selangkah lagi dalam memberikan berbicara di muka
umum yang meyakinkan.
(d) Jika diperlukan alat seperti tayangan dan alat bantu visual lainnya harus
disiapkan sebelumnya
Di zaman modern ini, hampir semua pembicara di ruang tertutup disertai
dengan penggunaan tayangan dengan program presentasi. Prinsip umum dalam
mempersiapkan tayangan adalah sederhana. Khalayak ingin dijelaskan sebuah
persoalan yang sulit menjadi mudah. Bukan persoalan yang mudah dibuat menjadi
sulit dan rumit.
Perlu dicatat bahwa tayangan adalah alat bantu, bukan menggantikan orang
yang berbicara di muka umum itu sendiri. Pembicara adalah presenter yang
menentukan apakah sebuah topik pembicaraan menjadi menarik atau tidak. Selama
alat bantu visual tadi sejalan dengan pesan yang kita sampaikan secara verbal, bisa
digunakan. Tapi jika alat bantu malah membuat khalayak semakin bingung, harus
dihindari.
Prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam menyiapkan tayangan adalah
gunakan hanya butir-butir utama dan penting. Sebaiknya tidak dibuat tayangan yang
terlalu detail dan berisi seluruh hal yang kita akan ucapkan. Jika itu dilakukan,
khalayak akan membaca tayangan dan mereka tidak perlu lagi mendengarkan kata-
kata kita lagi. Tujuan berbicara di muka umum menjadi gagal.
(e) Berlatih
Berlatih merupakan satu-satunya cara yang jitu dalam mempersiapkan
berbicara di muka umum. Oleh karena itu, berlatih menjadi aktivitas penting dalam
mempersiapkan berbicara di muka umum. Jika ingin sukses, berlatihlah. Latihan
terbaik dapat dilakukan dengan mengundang beberapa teman untuk mendengarkan
kita. Kita minta mereka untuk memberikan komentar terhadap materi yang
disampaikan, cara penyampaian dan hal-hal apa yang perlu diperbaiki.
Latihan ini akan membantu kita mengetahui sejak dini apakah kita sudah cukup
siap dan menguasai materi atau masih ada hal-hal lain yang perlu diperbaiki. Dengan
berlatih, kita dapat berpikir dari sudut pandang khalayak: apakah mereka punya
pengetahuan yang cukup tentang materi yang akan dibicarakan, apa kepentingan
yang mereka bawakan, pertanyaan apa yang mungkin mereka tanyakan, apa yang
mereka harapkan. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita
telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
(f) Bersikap rileks
Rileks adalah sikap yang penting dalam berbicara. Banyak orang sudah gugup
dan demam mimbar lebih dulu sebelum berbicara di muka umum. Jika ini terjadi
maka gagallah seluruh materi yang telah dipersiapkan dengan matang sebelumnya.
Kondisi yang rileks akan membantu kita untuk memberikan ceramah di muka umum
dengan tenang dan meyakinkan.
Kondisi rileks akan membantu kita mengingat kembali apa-apa yang telah
dipersiapkan dan dipahami. Selain itu, jika kita lupa akan sesuatu yang penting untuk
disampaikan, kita akan tetap tenang dan khalayak tidak merasakan ada sesuatu yang
hilang dari apa yang kita sampaikan.
Banyak orang demam mimbar ketika mulai berbicara. Hal itu mungkin terjadi
juga pada kita. Perasaan panik, tidak nyaman, takut biasa terjadi. Pembicara
terhebat sekali pun pernah merasakan hal itu.
Untuk mengurangi demam mimbar dapat dilakukan, menarik nafas dalam-
dalam dan melepaskan kembali secara perlahan. Lakukan beberapa kali, agar kita
merasakan kesegaran dan dapat tersenyum kembali. Jangan lupa berdoa agar kita
dimudahkan dalam berbicara dan menjelaskan sesuatu kepada khalayak.

Membuka Pembicaraan (Presentasi) di Muka Umum

Berbicara di muka umum yang baik dimulai dengan pembukaan yang baik.
Pembukaan yang baik akan sangat menentukan keberhasilan sebuah berbicara di
muka umum. Sebaliknya, pembukaan yang buruk juga akan cenderung membuat
berbicara di muka umum menjadi gagal.

a) Persiapan memulai berbicara di muka umum

Persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan. Sebelum berbicara,


periksalah segala kelengkapan yang kita bawa: mikrofon, laptop (jika diperlukan), file
tayangan, ruangan, projektor, AC dan segala sesuatu yang diperlukan. Jika
menggunakan tayangan, pastikan tayangan tersebut dapat ditampilkan dengan baik
di layar. Jika ada warna yang kita lihat di depan komputer tidak sama dengan
tampilan di layar karena perbedaan setting peralatan, segera lakukan penyesuaian
yang diperlukan. Jika ada gambar atau warna yang tidak cocok, segera diubah
sehingga dapat ditampilkan dengan jelas di layar. Jangan sampai baru mengetahui
ada persoalan ketika berbicara di muka umum telah berlangsung. Banyak kejadian
seperti ini terjadi bahkan pada berbicara di muka umum penting. Akibatnya,
terjadilah frustrasi.

b) Menyusun pembukaan

Berbicara di muka umum yang baik dimulai dengan pembukaan yang kuat dan
menarik. Bagian pembukaan bertujuan untuk memberi gambaran tentang
pentingnya topik berbicara di muka umum dan tujuan yang diharapkan. Pembukaan
merupakan bagian penting untuk menarik perhatian khalayak. Karena itu,
pembukaan perlu direncanakan dengan baik. Jika kalimat pertama dalam
pembukaan lancar, maka kalimat berikutnya akan lebih mudah untuk disampaikan.
Bila kalimat pembukaan tersendat akan berakibat rusaknya mood kita selanjutnya.
Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan situasi berbicara di muka umum. Pada
gilirannya, akan berdampakpada kegagalan dalam berbicara di muka umum.
Pada saat kita membuka berbicara di muka umum, hendaknya mengucapkan
salam dengan bersahabat dan tatapan ramah pada seluruh khalayak yang hadir akan
memberi kesan yang baik. Selain itu, kita harus menyapa mereka dengan sapaan
yang tepat pula disertai dengan senyuman yang tulus. Senyuman kita yang tulus
akan mempengaruhi khalayak. Bahkan mereka akan ikut tersenyum. Tentunya
senyuman kita harus bersifat alami serta tidak dibuat-buat. Tindakan yang kita
lakukan pada saat awal akan mempengaruhi hubungan selanjutnya dengan khalayak.
Pada saat pembukaan ini ada kalanya khalayak tidak menanggapi kita dengan
baik. Bahkan, tanggapan mereka sering negatif. Untuk itu, kita tidak usah
terpengaruh. Jika ada salah satu atau beberapa orang yang seolah meremehkan atau
tidak peduli, kita tetap menguatkan nyali. Kita harus tetap nyakin bahwa nantinya
mereka akan terpesona menyaksikan uraian kita.
Sebelum menyampaikan isi, kita perlu menjelaskan dengan singkat dan tepat
apa yang hendak kita sampaikan. Kalau perlu kita juga menyampaikan lama waktu
yang kita perlukan untuk berbicara dan tujuan yang kita harapkan kepada khalayak.
Contoh

“Selamat pagi Bapak dan Ibu yang saya hormati. Saya sangat senang
hari ini mendapatkan kesempatan untuk berdiri di hadapan Bapak Ibu
sekalian. Dalam waktu 60 menit ke depan, kepada Bapak dan Ibu,
saya akan menjelaskan sebuah strategi mendidik anak yang berbasis
keimanan agar anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal lahir dan batin. Saya berharap Bapak dan Ibu akan bisa
memahami keunggulan dan manfaat serta menerapkan strategi
pengelolaan keluarga ini dalam rangka menciptakan generasi muda
yang unggul dalam segala bidang. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat
memutuskan cara mendidik anak yang unggul.”
Pada contoh di atas, kalimat pembukaan terasa singkat, padat dan kuat. Kalimat
demikian akan memberi kesan mendalam kepada khalayak. Kita harus bisa
memberikan gambaran yang jelas kepada khalayak tentang sesuatu yang akan
mereka dengarkan dalam beberapa waktu ke depan dan apa yang diharapkan dari
kehadiran dan perhatian mereka. Jika khalayak telah bisa menerima pembukaan kita,
hal ini berarti mereka juga siap memberi perhatian penuh pada kata-kata kita
selanjutnya.

c) Mempehatikan penampilan

Kesan yang baik menjadi modal yang baik pula di depan khalayak. Kesan
dibentuk pertama kali oleh penampilan lahiriah. Khalayak harus mempunyai kesan
positif terhadap pembicara. Khalayak akan melihat dan terkesan atas tubuh atau
anggota badan, pakaian, sepatu rambut, dan sebagainya. Sebaliknya, kebosan akan
muncul dan menghantui perasaan pendengar apabila disuguhi citra diri yang buruk,
misalnya: pakaian yang dikenakan tidak rapi, rambut acak-acakan, sepatu kotor, dan
pakaian dekil.

d) Ekspresi wajah

Wajah merupakan bagian dari diri setiap orang yang langsung dapat dilihat.
Sebagai pembicara di depan umum, wajah akan selalu disorot, dilihat, bahkan
dicermati baik-baik oleh khalayak. Oleh sebab itu, wajah harus dalam keadaan
natural. Wajah yang kurang simpatik dapat ditutupi dengan penampilan yang positif.
Khalayak akan lebih senang apabila wajah mengesankan tampak ramah,
sopan, santun, menyejukkan, gembira, ceria atau riang, teduh, jujur, tidak tegang,
dan tidak kaku.

e) Cara duduk dan berdiri

Kekaguman atau kebosanan audiens kepada pembicara juga dipengaruhi oleh


cara duduk dan berdiri selama berbicara atau presentasi. Cara duduk yang perlu
dihindari dalam presentasi antara lain: bertopang dagu, selalu menyedekapkan
kedua tangan di atas meja, kaki menopang, bertolak pinggang, selalu bersandar pada
kursi, terlalu membungkuk. Sebaliknya, yang perlu dilakukan saat berdiri antara lain:
berdiri dengan posisi yang tegak, tidak bersandar pada dinding, kalau di depan ada
meja sebaiknya tidak duduk di atas meja, mendekati pendengar kalau memang perlu
didekati, tidak memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, tidak terlalu
banyak bergerak ke sana ke mari, tidak berdiri secara terus menerus tanpa bergerak
sama sekali.

Cara Membuka Pembicaraan di Muka Umum

Ada beberapa pilihan pembukaan yang kuat dan dapat menarik perhatian
khalayak.

(a) Humor
Humor yang baik cocok digunakan untuk berbicara di muka umum. Jika kita
punya sense of humor yang cukup baik, bisa digunakan secara wajar di awal
berbicara di muka umum. Humor itu akan membantu mencairkan suasana dan
mempersiapkan khalayak untuk mendengarkan bagian yang lebih serius dari
berbicara di muka umum. Namun, jika kita kurang berbakat memberikan humor,
jangan memaksakan diri. Pemaksaan akan terasa aneh, bahkan bisa membuat
khalayak tidak nyaman.

(b) Kutipan atau pernyataan

Untuk membuka berbicara di muka umum kita bisa menggunakan perkataan


orang-orang bijak dan kutipan pendapat orang terkenal. Kutipan yang relevan
dengan topik berbicara di muka umum dapat membantu dalam mencerahkan
suasana. Kutipan pendek yang memiliki pesan kuat akan mengajak khalayak berpikir
dan merenung. Dengan demikian kita mengajak mereka untuk fokus ke dalam materi
berbicara di muka umum kita. Kutipan atau pernyataan yang bersifat kontroversial
juga menarik untuk disampaikan di awal.
Misalkan kita akan mengulas tentang “Pentingnya Pendidikan Usia Dini” maka
kita bisa menggunakan kutipan seperti:

(1) “Tahukah kita, pengalaman seorang anak pada 5 tahun pertamanya


akan berdampak besar dalam seluruh masa hidupnya sampai
dewasa.”
Kutipan tidak hanya dari perkataan orang terkenal. Kutipan bisa diambil dari novel,
puisi, artikel koran, majalah atau berita. Yang penting, kutipan atau pernyataan
harus mampu menarik perhatian dan menggugah orang untuk berpikir, memahami,
dan merenungkannya dengan baik. Dengan demikian khalayak merasa perlu untuk
mendengarkan kelanjutan berbicara di muka umum karena merasa penting dan akan
mendapatkan manfaatnya.

(c) Menggunakan data atau fakta

Penggunaan data atau fakta secara tepat juga akan mampu menjadi
pembukaan yang kuat. Data atau fakta bisa menjadi informasi yang penting tanpa
harus didramatisasi. Misalnya, kita ingin membicarakan tentang “Pentingnya
penyelamatan hutan” bisa memulai berbicara dengan memberi data atau fakta
seperti berikut:

(2) “Menurut data kehutanan, kerusakan hutan kita telah mencapai 80%
lebih—angka yang sangat fantastis. Jika dibanding dengan luas hutan
tahun 1800, hutan kita tinggal 20%.”
Fakta tersebut digunakan untuk menarik perhatian khalayak. Khalayak yang belum
pernah mendengarnya akan memberikan perhatian serius terhadap topik bahasan.
Sebaliknya, khalayak yang sudah pernah mengetahui fakta itu akan menjadi
pengingat kembali. Dengan cara ini khalayak menyadari bahwa materi yang kita
sampaikan merupakan hal penting. Dengan demikian, secara mental khalayak akan
siap mendengarkan berbicara di muka umum secara sungguh-sungguh.
(d) Pertanyaan retoris

Pertanyaan retoris juga pilihan baik untuk membuka sebuah pembicaraan.


Secara alami pertanyaan akan memancing orang untuk berpikir dan berusaha
mencari jawabannya. Artinya, khalayak akan terfokus dan menaruh perhatian
terhadap topik. Contoh pertanyaan yang dapat kita ajukan ketika akan memberikan
ceramah tentang “Dampak Televisi pada Siswa” misalnya:

(3) “Apakah kita tahu berapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anak
kita dalam menonton televisi?” Berdasarkan laporan, anak-anak
menonoton TV selama 3 jam sehari. Coba kalikan waktu tersebut
dengan 30 hari, lalu kalikan dengan 12 bulan, lalu kalikan lagi 12
tahun selama anak belajar dari SD sampai SMA. Berapa waktu yang
dihabiskan?”
Karena pembukaan ini sangat penting, maka perlu direncanakan dengan baik. Jika
perlu, berlatih berulang-ulang membuat kalimat pembuka tersebut sehingga lancar
dan dapat menyampaikannya secara alami. Pastikan kita merasa nyaman dengan
pilihan kalimat pembukaan. Dengan demikian, pembukaan dapat berdampak pada
saat kita menguraikan isi utama topik pembicaran.
Jika kita berhasil melakukan pembukaan dengan baik, berarti tugas pertama
telah terlampaui. Hal ini berarti kita telah berhasil mengantarkan khalayak secara
mental untuk siap mendengarkan bagian inti dari berbicara di muka umum. Di
samping itu, pada diri kita muncul rasa percaya diri yang cukup sehingga
memudahkan untuk melanjutkan berbicara di muka umum.

Berbicara di Muka Umum yang Sukses


Apa yang membedakan berbicara di muka umum yang sukses dan yang gagal?
Berbicara di muka umum yang sukses merupakan harapan setiap pembicara. Sukses
berbicara berati tujuan berbicara telah tercapai. Tujuan berbicara di muka umum itu
antara lain memberikan informasi, meyakinkan seseorang, atau memberikan
inspirasi bagi khalayak, menghibur, mempengaruhi khalayak agar berbuat sesuatu
dsb. Setiap berbicara di muka umum orang-orang terkenal bisa meyakinkan siapa
saja yang mendengarnya. Untuk itu, pembicara harus mampu bersikap sebagai
berikut.

(a) Membangkitkan keyakinan diri

Keyakinan atas materi yang disampaikan memegang peranan penting.


Bagaimana mungkin kita dapat meyakinkan khalayak jika diri sendiri tidak yakin atas
materi yang dibawakan? Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang pembicara
adalah meyakini apa yang disampaikan sesuatu yang benar, penting dan bermanfaat
bagi khalayak. Kita perlu meyakini tentang materi yang akan disampaikan itu penting
sebelum meyakinkan orang lain. Jika kita benar-benar tidak yakin, sebaiknya tidak
dilanjutkan.

(b) Percaya diri


Banyak orang mengalami masalah dengan percaya diri. Ketika berdiri di depan
mimbar, pembicara akan menyampaikan sesuatu untuk meyakinkan khalayak. Rasa
percaya diri sering menjadi penghambat. Seorang penakut saat membayangkan
sesuatu yang sulit akn muncul ketakutan, padahal itu hanya terjadi di pikiran, bukan
kenyataan. Ketika hal-hal negatif menghantui dan membayangi, dapat menjadi
kenyataan karena di bawah sadar kita telah menciptakan kegagalan.

(c) Energi

Setiap orang-orang yang berbicara mengeluarkan energi di dalamnya. Setiap


pendengar akan bisa merasakan dan cepat atau lambat akan segera terkena wabah
energi tersebut. Karenanya dalam setiap pembicara di muka umum, harus
menunjukkan energi positif saat berbicara dengan bahasa, sikap tubuh, maupun
gesture. Seorang pembicara yang berbicara terlalu pelan akan membuat khalayak
mengantuk. Atau sikap tubuh yang malas juga akan membuat khalayak kehilangan
perhatian.
Menunjukkan energi bukan berarti berbicara dengan keras sehingga berteriak
dan bukan pula menunjukkan sikap tubuh berlebihan seperti orang yang sedang
berolahraga. Energi pembicara bisa muncul saat kita rileks namun bertenaga, yakin
tapi tidak keras kepala. Energi mencerminkan hasrat dan minat yang kuat terhadap
materi yang disampaikan. Sesuatu yang kita anggap penting dan khalayak pun akan
turut merasakan semangat yang sama.
Jika kita memiliki energi, khalayak pun akan merasakannya. Hal yang sama
berlaku sebaliknya. Jika kita terlihat loyo dan tidak bersemangat, khalayak pun
kehilangan gairah dan cenderung tidak perhatian atas apa yang kita sampaikan.

(d) Menjadi diri sendiri

Mungkin kita pernah mendengar pembicara di muka umum yanag hebat atau
meyakinkan orang. Mereka memanfaatkan kekuatan yang ada pada dirinya sehingga
apa yang disampaikan menjadi tampak asli, alami, khas, dan tidak dibuat-buat. Boleh
saja kita mencontoh gaya berbicara seseorang tapi tetap tidak boleh menghilangkan
pribadi kita. Jika kita orang yang humoris, kita dapat memanfaatkan selera humor
yang kita miliki. Jika kita orang yang serius, manfaatkan gaya canggih dengan analisis
yang tajam. Jika kita orang yang pendiam, kita dapat memanfaatkan gaya
perenungan kita yang mendalam ketika menyampaikan topik pembicaran di muka
umum. Jadilah diri sendiri dan manfaatkan gaya pribadi kita yang unik dalam
berbicara di muka umum.
Keempat hal di atas adalah rahasia untuk menjadi pembicara atau pembicara
yang sukses. Semuanya bersifat sangat umum dan dapat digunakan dalam
kesempatan apa saja baik berbicara di muka umum bisnis, pendidikan dan
pengajaran, public speaking atau berbicara di forum terbatas.

(e) Mengembangkan suasana

Suasana adalah suasana yang ada di tengah forum dan dibangun oleh forum.
Forum dibentuk oleh pembicara dan khalayak. Suasana forum ang akan menentukan
kesuksesan dan keberhasilan presentasi. Suasana harus dibentuk secara kondusif.
Kondusif itu diartikan seperti suasana hangat dan segar, tidak membosankan atau
tidak menjenuhkan, suasana hidup, peserta atau panita tidak sering keluar masuk
ruangan, tidak bising, tidak berisik, tidak gaduh, tidak membuat keributan. Suasana
seperti itu hanya akan didapat apabila pembicara dan khalayak dapat bekerja sama
dengan baik.

Mengembangkan Ide
Pada bagian ini disajikan beberapa cara mengembangkan ide dan penataan
ide. Penyajian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi para pembicara
pemula untuk mengembangkan dan mengatur ide secara urut dan runtut. Ada
beberapa cara mengembangkan ide yang sering dilakukan oleh pembicara. Cara
mengembangkan ide ini perlu diulas, karena sangat penting dalam berbicara di muka
umum. Selanjutnya, dibahas cara menataan ide dalam sebuah uraian.
Untuk menerangkan kepada pendengar, ahli berbicara di muka umum dapat
menggunakan beberapa teknik sesuai dengan masalah yang dijelaskan. Berikut ini
teknik yang sering digunakan pembicara.

a) Strategi analisis

Analisis pada dasarnya adalah suatu cara membagi-bagi suatu objek ke dalam
komponen-komponennya. Kata analisis diambil dari bahasa Yunani: analyein yang
berarti ’menanggalkan, menguraikan’. Menurut arti asal usulnya, kata analisis berarti
’melepaskan, menanggalkan atau menguraikan sesuatu yang terikat-padu atas
bagian-bagiannya’. Analisis selalu berkaitan dengan sesuatu yang utuh.
Seorang yang melakukan analisis selalu menguraikan sesuatu hal menjadi hal-
hal yang lebih jelas dan lebih konkrit seperti yang dilakukan oleh pengurai benang
kusut. Pengurai benang kusut harus mengurai simpul-simpul kekusutan dengan baik
dan tuntas. Oleh karena itu, bila kita berbicara mengenai analisis, kita selalu
dihadapkan pada suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian. Kesatuan
itu dapat terdiri dari suatu yang konkrit seperti barang. Selain itu, hal yang dianalisis
dapat berupa gagasan yang abstrak atau suatu peristiwa yang mengandung
komponen-komponen yang memiliki relasi tertentu.
Analisis terhadap objek dapat dilakukan, bila objek itu memiliki sebuah struktur
dan terdiri dari sejumlah komponen. Sebuah komponen dapat diidentifikasi oleh
pembicara, kalau komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu dalam sebuah
konstruksi itu. Komponen-komponen itu bukan diciptakan, tetapi ditemukan oleh
pembicara. Oleh karena itu, sebuah objek yang dianalisis itu dapat memiliki lebih
dari satu struktur sesuai dengan penemuan pembicara. Apa pun hasil temuannya,
bagian-bagian itu haruslah bersama-sama memiliki fungsi tertentu. Sebuah rumah
dapat dianalisis berdasarkan beberapa landasan struktur. Pertama, rumah itu dapat
dianalisis atas rancangan (desain) interior dan eksterior. Kedua, rumah dapat pula
dianalisis berdasarkan komponen-komponen seperti atap, pintu, kamar, jendela dan
sebagainya. Tetapi bila rumah dianalisis menjadi dua bagian yang tidak memiliki
fungsi tertentu (dinding halus dan dinding kasar), maka tindakan ini tidak disebut
analisis.
Bila prinsip-prinsip suatu objek sudah dipahami secara baik, maka analisis
merupakan suatu cara yang umum dan efektif untuk mengungkapkan penalaran
seseorang. Sesuatu barang atau hal dapat dianalisis dari bermacam-macam sudut
pandang. Hasil analisis tentang sesuatu hal akan mencerminkan pula ketajaman
pemikiran analisnya. Hal yang dapat dianggap sebagai bagian selalu dapat diuraikan
dengan analisis. Kita dapat menganalisis sebuah objek seperti watak seseorang,
sebuah gagasan, sebuah organisasi, sebuah proses, permasalahan yang dihadapi,
dan sebagainya.
Sebuah ide dapat dianalisis denga cara menerangkan sesuatu atau
menguraikannya secara terinci. Dalam menyusun naskah untuk berbicara di muka
umum ini, pembicara dapat melakukan analisis yang didasarkan pada sebuah prinsip
tertentu. Namun, perlu diperhatikan bahwa prinsip yang digunakan tidak boleh
berubah-ubah. Contoh

(4) Berdasarkan peta geopolitik, masyarakat dunia terbagi dalam tiga


kelompok. Kelompok pertama adalah negara-negara yang sangat
berkuasa dalam menentukan arah perkembangan politik,
ekonomi, atau militer dunia seperti Amerika Serikat dan Uni
Soviet pada masa lalu. Mereka itu menjadi adidaya dunia.
Kelompok kedua adalah negara-negara industri maju, tetapi
dalam banyak hal masih punya ketergantungan kepada kekuatan
negara adidaya. Yang termasuk kelompok dunia kedua ini adalah
Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dan negara-negara
yang setara. Sedangkan dunia ketiga diwakili oleh negara-negara
yang masih terbelakang dalam hal ekonomi, kekuatan industri,
maupun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya.

b) Teknik klasifikasi

Klasifikasi dapat dibatasi sebagai semacam analisis yang berusaha menemukan


identitas sejumlah barang atau hal untuk dikelompokkan dalam satuan yang disebut
kelas. Analisis semacam ini berusaha menjawab pertanyaan: Barang ini dapat
dimasukkan dalam kelompok apa? Apakah ada sebuah ciri yang dominan yang
mampu mengikat sejumlah objek ke dalam sebuah kesatuan atau sebuah kelompok?
Seperti halnya dengan metode-metode lain, klasifikasi merupakan suatu proses
yang bersifat alamiah untuk menampilkan pengelompokan sesuai dengan
pengalaman manusia. Barang-barang, gagasan-gagasan yang dikenali melalui
pengalaman-pengalaman disusun dalam suatu sistem yang teratur. Dengan demikian
klasifikasi merupakan jalan untuk menjangkau bermacam-macam objek ke dalam
suatu pertalian, menempatkan sebuah objek ke dalam suatu hubungan yang masuk
akal dengan barang-barang lainnya berdasarkan suatu sistem tertentu, memberi
pada suatu barang atau hal sebuah konteks yang logis. Sebab itu kIasifikasi selalu
mencakup persoalan kelas atau kelompok.
Kita dapat juga mengartikan klasifikasi sebagai suatu prosedur untuk
mengaitkan data-data yang terpisah ke dalam suatu dasar yang fungsional. Dengan
demikian akan menjadi suatu dasar yang pokok dan fungsional, sehingga menjadi
cara yang sederhana dan akurat untuk memahami sejumlah besar data. Sebagai
contoh, memasukkan pondok ke dalam kelas tempat tinggal, maka kita dapat
menjangkau sejumlah hal yang dapat dipertalikan ke dalam kelas ini. Identifikasi
sebuah objek atau gejala sebagai anggota dari sebuah kelas seharusnya
memungkinkan seseorang dengan cepat menghubunggkan objek tadi dengan sifat
atau ciri-ciri tertentu. Ciri itu boleh dikatakan merupakan representasi atau wujud
dari kelas itu. Banyak kata yang kita gunakan sebenarnya menunjukkan kelas, bukan
suatu yang individual. Sebagai contoh, rumah, pohon, makanan, minuman adalah
kelas, karena mereka memiliki ciri tertentu yang menggabungkan sejumlah objek ke
dalam kelas itu.
Sistem klasifikasi dapat berkisar dari yang paling sederhana hingga paling
rumit. Ada klasifikasi yang dapat dijadikan dasar untuk klasifikasi yang lebih tinggi,
dan klasifikasi yang lebih tinggi dapat menjadi dasar bagi klasifikasi yang lebih tinggi
lagi. Suatu model klasifikasi yang paling canggih adalah klasifikasi mengenai unsur
kimia yang dapat ditelusuri jauh ke masa lampau yang dikemukakan bangsa Yunani.
Bangsa Yunani membagi unsur ke dalam kelas tanah, udara, air, dan api. KlasifIkasi
lain yang terkenal adalah klasifikasi mengenai hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang
biasanya disebut dengan istilah taksonomi.
Klasifikasi dapat juga dilihat sebagai suatu metode untuk menempatkan
barang-barang dalam suatu sistem kelas, sehingga dapat dilihat hubungannya ke
samping, ke atas, dan ke bawah. Misalnya pada waktu berbicara mengenai
demokrasi dengan mempergunakan metode klasifikasi, kita dapat melihat
hubungannya ke samping dengan kediktatoran, dan tirani. Sebaliknya, dalam
hubungannya ke atas, ketiga sistem tadi merupakan sistem pemerintahan. Berkaitan
dengan hubungan ke bawah demokrasi masih dapat diklasifikasi lebih lanjut menjadi
demokkrasi parlementer dan demokrasi proletariat. Demokrasi parlementer masih
dibagi lagi menjadi demokrasi parlementer dengan sistem seperti di Perancis dan
demokrasi dengan sistem seperti di Amerika Serikat, serta demokrasi parlementer
dengan bentuk kerajaan seperti di Inggris dan Belanda. Itulah sebabnya klasifikasi
juga merupakan suatu metode yang sering dipakai dalam menyusun kaidah-kaidah
ilmiah, khususnya untuk sampai kepada suatu pengetahuan yang baru.
Sebuah kelas bukan sekadar suatu jumlah barang atau hal yang kebetulan
tercakup dalam suatu kelompok. Sebaliknya, kelas merupakan suatu gagasan, suatu
konsep dari ciri-ciri yang harus dimiliki oleh barang-barang atau hal-hal tertentu agar
dapat disebut sebagai suatu kelas. Contoh, manusia sebagai suatu kelas yang besar.
Manusia dapat dikelompok-kelompokkan lagi dalam kelas-kelas yang lebih kecil,
yaitu dengan mengadakan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri khusus ragawi (ras)
seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut dan sebagainya. Akhirnya diperoleh
kelompok individu yang disebut orang kulit putih dan kulit berwarna atau orang
berambut pirang dan berambut hitam.
Tiap bagian masih dapat dibagi lagi menjadi kelas-kelas yang lebih kecil lagi,
dan seterusnya. Kelas manusia dapat juga dibagi berdasarkan kewarganegaraannya,
agamanya, kebudayaannya, aliran politiknya, jenis darahnya dan sebagainya. Jadi,
sebuah kelas ditentukan oleh sebuah kumpulan ciri-ciri penting yang dimiliki oleh
semua anggota kelas. Ciri yang dikenakan pada kelas harus berlaku pada semua
anggota tanpa kecuali. Anggota kelas tertentu dapat memiliki ciri-ciri yang khusus
lagi yang tidak terdapat pada kelompok lain. Sebaliknya, kelompok lain memiliki ciri
yang khusus lagi. Ada kelas yang ruang lingkupnya lebih besar, dan ada kelas yang
ruang lingkupnya lebih sempit, dan berada di bawah kelas yang besar tadi.
Klasifikasi bukan hanya ditentukan oleh sebuah ciri yang penting, tetapi juga
oleh sebuah tujuan tertentu. Sebuah pisau dapat diklasifikasi bersama alat rumah
tangga atau senjata tajam. Hal itu tergantung dari tujuan pembuat klasifikasinya. Jika
pengklasifikasi berbicara mengenai sesuatu yang dapat dipakai untuk memotong
barang, maka pisau digolongkan alat rumah tangga. Namun, bila pisau digunakan
untuk membela diri dari penjahat, maka pisau dapat digolongkan senjata tajam.
Setiap objek memiliki banyak sifat, yang dapat dipakai sebagai dasar klasifikasi. Oleh
karena itu, klasifikasi selalu menimbulkan masalah. Yang penting dalam klasifikasi
adalah membeda-bedakan ciri dan memilihnya sebagai kriteria klasifikasi. Seorang
anak ada yang mengklasifIkasi pakaian berdasarkan warnanya, tetapi ada yang
mengklasifikasi bersasarkan modelnya, dan ada pula yang mengklasifikasi pakaian
berdasarkan pemakainya seperti pakaian anak-anak, remaja, dan dewasa.
Klasifikasi harus dibedakan dengan jelas dari pembagian. Klasifikasi bukan
sekadar membagi sekelompok barang atau orang menjadi beberapa kelompok tanpa
ciri yang khusus. Misalnya 50 orang bisa dibagi atas 10 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 5 orang. Pembagian ini bukan klasifikasi tetapi disebut pembagian
saja, karena tidak ada ciri-ciri khas yang menyatukan tiap kelompok itu. Namun, bila
50 orang tersebut dibagi berdasarkan agama atau berdasarkan daerah asalnya, bisa
disebut klasifikasi.
Naskah untuk berbicara di muka umum bisa ditulis dengan membuat klasifikasi
berdasarkan suatu kategori umum (general class) yang dipandang dari sudut
pandang tertentu (prinsip tertentu). Kemungkinan suatu kategori yang umum diikuti
dengan rinian yang berupa bagian atau anggota yang bersifat subordinatif. Bila
dibagankan, naskah berbicara di muka umum jenis ini akan tampak seperti bagan
berikut.

Kelas yang umum

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

Pengembangan materi berbicara di muka umum itu menggunakan pola


klasifikasi pada dasarnya hanya menyebutkan sejumlah anggota kategori
menurut sudut pandang tertentu. Perhatikan contoh berikut.

(5) Koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi empat


macam. Pertama, buku-buku yang meliputi berbagai macam
bidang studi. Buku-buku itu dikatalogkan dan diatur serta disusun
menurut bidang studinya atau subjeknya, pengarangnya, dan
judulnya. Biasanya, buku-buku itu dipinjamkan kepada anggota
dalam jangka waktu tertentu. Buku itu dapat dipinjam untuk
dibaca di perpustakaan atau dapat dibawa pulang. Kedua, bahan
referensi, misalnya kamus, ensiklopedi, peta, dan bibliografi.
Bahan referensi dapat dipinjam, tetapi hanya digunakan dalam
perpustakaan saja. Barang referensi itu tidak dapat dibawa ke luar
perpustakaan. Ketiga, terbitan berkala, misalnya surat kabar,
majalah, dan pamflet. Seperti barang referensi, terbitan berkala itu
tidak dapat dipinjam untuk dibawa ke luar perpustakaan. Terbitan
berkala hanya dapat dibaca di tempat. Keempat, perangkat alat-
alat elektronik, misalnya kaset tape recorder, kaset video, dan
mikrofilm. Koleksi yang terakhir ini dapat dipinjam dalam jangka
waktu tertentu untuk digunakan di dalam perpustakaan atau pun
dibawa pulang.

c) Teknik ilustrasi

Naskah untuk berbicara di muka umum dapat ditulis dengan menggunakan


ilustrasi. Ilustrasi merupakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu
ide yang abstrak dan kompleks. Ilustrasi dapat mempermudah dalam menerangkan
suatu konsep yang rumit. Naskah untuk berbicara di muka umum yang
dikembangkan dengan ilustrasi biasanya menggunakan frase-frase penghubung
seperti berikut ini.
....... seperti ilustrasi berikut ini.
....... dapat diilustrasikan seperti........
....... dapat dikonkretkan dengan ilustrasi seperti.....
....... seperti .......
....... bagaikan ......
Contoh penggalan naskah yang menggunakan ilustrasi sebagai berikut.

(6) Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil.
Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung
dalam bahan-bahan bakarnya—yakni makanan yang ditelan—
menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan
pada waktu sarapan akan dibakar dalam tubuh persis
sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian
dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi
energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi
berubah menjadi energi mekanis (mesin) yang memungkinkan
otot-otot Anda dapat memompa darah dalam tubuh atau
menggerakkan dada Anda pada waktu bernapas.

d) Teknik contoh

Contoh berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang


bersifat abstrak. Dalam naskah untuk berbicara di muka umum contoh diperlukan
untuk menjelaskan sebuah konsep yang rumit dan abstrak. Biasanya kata yang
digunakan untuk pengantar contoh antara lain contohnya, misalnya, dan
umpamanya. Contoh merupakan fakta khusus yang dapat membantu dalam
memberikan keterangan atau penjelasan. Naskah untuk berbicara di muka umum
yang dikembangkan dengan penjelas contoh berarti penjelas yang berupa contoh-
contoh. Perhatikan contoh berikut!

(7) Tidur diperlukan sebagai suatu cara untuk memulihkan energi


tubuh setelah kelelahan. Namun, ada hal yang menarik untuk
diingat tentang proses peristirahatan. Misalnya, seseorang yang
telah bekerja keras di kantor selama berjam-jam mungkin tidak
ingin berbaring sama sekali ketika ia merasa lelah. Ia ingin
berjalan kaki lebih dulu dan menggerak-gerakkan badannya.
Ketika anak-anak pulang dari sekolah mereka ingin bermain di
luar, bukannya berbaring dan beristirahat. Alasannya, jika hanya
bagian tubuh tertentu yang lelah—misalnya otak, mata, ke dua
tangan, atau kaki—cara yang paling baik untuk menyegarkan
bagian itu kembali adalah membuat bagian-bagian tubuh lain
aktif. Kita sebenarnya dapat beristirahat dengan melakukan
kegiatan. Kegiatan meningkatkan pernapasan, misalnya, dapat
menjadikan darah beredar lebih cepat, kelenjar-kelenjar lebih
aktif dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dikeluarkan
dari bagian tubuh yang lelah. Tetapi kalau kamu benar-benar
lelah, hal yang paling baik kamu lakukan adalah tidur.
Naskah di atas merupakan jenis naskah yang dikembangkan dengan menggunakan
penjelas yang berupa contoh. Untuk membuat naskah berbicara di muka umum
seperti jenis di atas perlu memperhatikan kata-kata yang digunakan untuk
mengantarkan contoh. Kata-kata yang biasa digunakan untuk mengantarkan contoh
pada naskah berbicara di muka umum di atas yaitu seperti, misalnya, dan contohnya.
Kata-kakta lain yang dapat digunakan yaitu umpamanya, dan contoh.

e) Teknik dengan definisi

Definisi adalah suatu pembatasan sebuah konsep, agar sesuai dengan maksud
pembicaranya. Proses yang pertama dalam membuat adalah melakukan klasifikasi.
Dengan klasifikasi, pembicara mencoba menempatkan objeknya (definiendum) ke
dalam sebuah kelas yang dianggap sesuai. Proses ini disebut klasifikasi. Sebuah objek
tertentu dapat dimasukkan ke dalam bermacam-macam kelas. Oleh karena itu,
pembicara harus memilih sebuah kelas yang paling sesuai dengan tujuannya. Di
samping itu kelas yang dipilih itu harus memiliki anggota sekecil mungkin. Kelas yang
dimasuki hendaknya sesempit mungkin dan harus mengetahui pula jumlah anggota
kelas tadi. Sebuah kelas yang terlalu luas akan menyulitkan pembahasan kriteria
definiendum dibandingkan dengan anggota-anggota lainnya itu. Karena terlalu
banyak anggotanya, maka pembicara tidak dapat menguasai medan dari kelas tadi.
Definisi dapat berhasil dirumuskan dengan baik, bila kelas yang dimasuki
definiendum merupakan kelas yang sempit dan terbatas. Dengan demikian, medan
kelas tersebut mudah dikuasai.
Proses kedua yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyebutkan ciri-ciri
yang membedakan objek tadi dari anggota-anggota lainnya dalam kelas itu. Proses
ini disebut diferensiasi (ciri pembeda). Karena definiendum sudah ditempatkan
dalam sebuah kelas, maka siapa saja dapat melihat dengan jelas lingkungan dan
situasinya. Hal pertama yang dilihat, berapa jumlah anggota kelas sesuai daengan
ciri pembeda tadi. Kedua, dengan mengetahui jumlah anggota kelas tadi, maka akan
diketahui pula bagaimana kriteria atau ciri-ciri setiap anggota kelas, termasuk objek
yang akan dibatasi pengertiannya tadi.
Cara yang lazim digunakan dalam membuat definisi dengan memberikan suatu
deskripsi lenggkap mengenai kelas dan anggota-anggota kelas. Definisi mengenai
genus dan diferensia bersifat arbitrer. Bila kita membatasi koala sebagai seekor
binatang mamalia Australia dengan ciri berkantong, hidup di pohon, pemakan
tumbuh-tumbuhan, tak berekor, dan bentuk badannya kecil maka secara praktis kita
menyerahkan pengertiannya kepada pendengar berdasarkan genusnya yang sekian
banyak itu. Binatang itu mungkin seekor "mamalia", atau "mamalia Australia", atau
"mamalia yang berkantong", atau "mamalia Australia yang berkantong", dsb. Dan
akhirnya perlu dicatat bahwa jika diterapkan dalam sebuah wacana, tipe definisi ini
menghasilkan suatu macam satuan yang sistematis dari pengetahuan yang kita sebut
"sains". Contoh

(8) Bendungan adalah penahan berbentuk dinding yang dibangun


melintasi lembah sungai untuk membendung aliran air.
Bendungan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu di Timur
Tengah. Dari catatan sejarah, telah ditemukan penahan besar dari
tanah atau batu yang dibangun melintasi sungai Nil di Mesir dan
sungai Tigris di Babilonia (sekarang wilayah Irak). Penahan itu
dibangun untuk mengendalikan banjir pada sungai-sungai itu dan
untuk menampung air untuk mengairi tanaman. Itulah bendungan
yang pertama kali ditemukan dalam peradapan manusia.
Sekarang, bendungan dibangun di setiap negara. Ukurannya
bervariasi dari tanggul kecil sampai bendungan besar yang
memerlukan tenaga ribuan orang dan mesin-mesin berat. Pada
zaman sekarang, waduk dibangun dengan konstruksi yang
modern. Di sini beton digunakan untuk menggantikan tumpukan
batu. Pada zaman sekarang dapat ditemukan bendungan yang
dibangun dengan ketinggian sampai 90 meter dari tanah. Pada
bendungan itu dibangun sebuah dam yang lebih tinggi dengan
menggunakan beton. Bendungan yang aman harus berdiri di atas
fondasi yang kokoh dan pada landasan yang juga kokoh. Namun,
fondasi yang langsung di bawah dasar bendungan tidak selalu
batu padat. Kadang-kadang bendungan harus dibangun di atas
lapisan material seperti kerikil, pasir, atau lapisan tanah lainnya.
Lapisan seperti itu harus diganti dengan lapisan yang kedap air,
seperti baja dan beton.

f) Teknik perbandingan

Perbadingan dapat diuraikan dengan mengemukakan persamaan dan


perbedaan. Kata hubung yang digunakan untuk menandai pertautan makna
antarkalimat, antara lain dibandingkan dengan, jika dibandingkan dengan, sisi
kesamaan, unsur perbedaan. Contoh

(9) Tema lagu anak-anak zaman dulu lebih bervariasi dan mengandung
pesan-pesan pendidikan yang bermanfaat bagi perkembangan
mental-psikologis anak jika dibandingkan dengan lagu anak-anak
masa kini. Anak-anak zaman dulu telah belajar tentang kebesaran
Tuhan seperti dalam lagu Pelangi, alam sekitar seperti dalam lagi
Lihat Kebunku, kasih sayang (Oh, Ibu dan Ayah), transportasi
(Tamasya), dan pendidikan (Lihatlah Kawan) melalui lagu lagu-lagu
yang dinyanyikannya. Lagu tersebut selain mendatangkan
kegembiraan juga memperluas wawasan pengetahuan anak.
Dibandingkan dengan lagu-lagu lama, lagu anak-anak zaman sekarang
kurang memiliki variasi tema. Lagu anak-anak kurang memperhatikan
nilai yang ingin ditanamkan pada diri anak dan lebih memperhatikan
kebutuhan pasar. Karena itu, tema yang diketengahkan bersifat
temporer karena mengikuti perubahan selera pasar. Unsur kesamaan
yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para
pencipta lagu masih berusaha untuk menciptakan irama yang
gembira dan ritme yang sederhana, seperti kehidupan anak itu
sendiri.
Pada teknik ini, kalimat utama menyatakan perbandingan. Kalimat utama
menjelaskan inti perbedaan jika dilihat dengan menggunakan sudut pandang
tertentu. Sudut pandang yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan misalnya,
ukuran fisik, ciri-ciri, fungsi, dan pengaruh. Kata hubung antarkalimat yang digunakan
untuk menyatakan perbedaan tersebut misalnya, berdeda, berbeda dengan, akan
tetapi. Contoh

(10) Tugas seorang konduktor pada pagelaran orkestra di


negara-negara Barat berbeda dengan kebanyakaan konduktor
pagelaran orkestra di Indonesia. Konduktor pagelaran orkestra di
negara Barat bertanggung jawab penuh pada kualitas musik
orkestra yang ditampilkan. Syarat utama menjadi konduktor tentu
secara musikal harus memiliki wawasan yang luas dan mendalam
baik secara teoritis maupun praktis misalnya, berkaitan dengan
ilmu komposisi, bisa membaca partitur secara vertikal,
menginterpretasikan sebuah komposisi untuk dimainkan dengan
anggota pemainnya, pemahaman tentang estetika dan keindahan
musik, mempelajarai organologi, dan juga tentang psikologi serta
parapsikologi pemain. Berbeda dengan konduktor negara Barat,
menurut penuturan Widya Kristianti, seperti halnya dirinya; di
Indonesia di konduktor untuk orkestra, khususnya yang bersifat
populer, pada umumnya tidak mempunyai latar belakang
akademis. Bahkan lebih dari itu kebanyakan konduktor tersebut
masih bekerja rangkap sebagai music director (pimpinan
pagelaran musik) dan masih terkait dengan masalah-masalah pra
produksi dan produksi pagelaran musik itu sendiri. Kenyataan
seperti itu memang tidak bisa dipungkiri, walaupun dalam
sepuluh tahun terakhir trend musik orkestra sedang marak tetapi
tidak diimbangi dengan apresiasi yang memadai.
Dikutip dengan perubahan dari Majalah Dunia Musik, Edisi April
2000, Halaman 220-21.

g) Teknik sebab-akibat

Yang dimaksud dengan teknik kausal adalah analisis yang dilakukan untuk
menemukan pertalian sebab-akibat dari suatu hal atau peristiwa. Analisis ini
dianggap sebagai suatu kesadaran manusia yang paling tinggi mengenai alam dan
dunia sekitarnya. Analisis ini juga dianggap sebagai awal dari perkembangan ilmu
dan teknologi. Kesadaran manusia mengenai alam dan dunia sekitarnya ini berawal
dari keinginan manusia untuk mengetahui mengapa suatu objek itu ada: mengapa
ada bulan dan matahari; mengapa ada hujan dan panas; mengapa ada gempa bumi;
mengapa ada angin badai; mengapa orang itu sakit, dan sebagainya. Dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam itu manusia lalu berusaha
menemukan jawabannya, dan mencari pemecahan atas semua sebab dari kejadian
itu. Berbicara di muka umum dapat menggunakan uraian yang bersisi sebab-akibat.
Naskah berbicara di muka umum ini dapat disusun dengan urutan penyebab diikuti
akibat atau sebaliknya. Perhatikan contohnya!

(11) Berkurangnya kadar gas penyusun lapisan ozon—yang


berfungsi sebagai pelindung kehidupan di bumi dari sengatan
sinar ultraviolet yang berasal dari matahari—di atmosfer
diramalkan dapat menimbulkan bermacam-macam malapetaka di
muka bumi. Menurut penelitian para ahli, penurunan kadar ozon
itu dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, misalnya
kanker kulit, katarak, dan kepekaan terhadap infeksi. Penyakit ini
disebabkan oleh sengatan sinar ultraviolet dari matahari itu.
Akademi ilmu pengetahuan Amerika Serikat memperkirakan,
penurunan 1% kadar ozon akan menambah 10.000 kasus kanker
kulit setiap tahunnya di Amerika Serikat saja. Selain itu,
penurunan kadar ozon dapat juga menambah suhu bumi.
Penambahan suhu bumi ini dapat menyebabkan pencairan es di
daerah kutub. Pencairan es dapat menaikkan permukaan air laut
dan menenggelamkan kota-kota di pantai yang rendah. Selain
kedua hal tersebut, penurunan kadar ozon juga dapat mengubah
pola curah hujan secara radikal yang mampu mengubah daerah
subur menjadi gurun dan Kesulitan utama pembicara dalam
mengadakan analisis kausal adalah menemukan sebab dan akibat
yang masih tersembunyi. Bila kita mengalami suatu peristiwa dan
secara jelas mengetahui sebab-sebabnya, maka analisis kausal
bukan menjadi masalah. Tetapi membuat sebuah analisis atas
suatu objek yang abstrak atau yang sudah lama terjadi, sering
tidak mudah. Secara sederhana kita mengatakan bahwa perlu
diadakan penelitian yang cermat untuk menentukan sebab dan
akibatnya. Tetapi bagaimana Anda dapat melacak sebab dan
akibat itu secara tepat, merupakan masalah. Kadangkala analisis
mengenai sebab akibat tidak hanya dilakukan pada suatu
peristiwa tunggal tetapi harus dicari pada dua peristiwa atau lebih
yang dihadapi.

g) Teknik analisis proses

Proses dilakukan dengan melakukan analisis yang menghasilkan tahap-tahap


atau prosedur suatu kegiatan. Untuk menerangkan proses dan prosedur, kalimat-
kalimat yang biasa digunakan berupa kalimat perintah dan kalimat deklaratif. Pada
naskah untuk berbicara di muka umum yang kalimat topiknya berisi tentang suatu
proses atau urutan-urutan kegiatan yang perlu dilakukan, penjelasnya dapat berupa
rincian tahap-tahap kegiatan. Topik yang berhubungan dengan proses ini misalnya
cara pembuatan kue, cara mengarang, pembuatan masakan, cara melakukan
sesuatu dsb. Perhatikan naskah di bawah ini yang mengandung penjelas rincian
proses!

(12) Service dalam bermain tenis lapangan dapat dilakukan


dengan langkah-langkah berikut. Pertama, ambilah posisi berdiri
di luar garis belakang dan agak ke tengah. Kedua, lakukan
konsentrasi untuk beberapa detik dan aturlah posisi kaki. Kaki kiri
ditempatkan satu langkah ke depan, sehingga posisi badan agak
miring. Ketiga, bungkukan badan ke depan sedikit sambil
melempar bola ke atas kepala. Tinggi lemparan bola ke atas kira-
kira satu sampai satu setengah meter di atas kepala. Keempat,
bersamaan dengan lemparan bola ke atas, raket diayun ke
belakang dan dengan cepat pukullah bola jika telah sampai
jangkauan dengan kekuatan maksimal. Bola akan melayang
dengan cepat.

Teknik Menata Ide


Setiap pembicara perlu mempelajari cara menata ide, agar dapat ide-ide
disampaikan secara runtut. Ide-ide yang mencakup ide pokok dan penjelas harus
diatur supaya mudah diikuti khalayak. Pengaturan ide itu harus menunjukkan
suatu urutan yang baik. Urutan yang baik itu biasanya menunjukkan alur ide
yang logis.
Penataan ide ini sering disebut organiasi uraian. Penataan ide pada bagian
ini diartikan sebagai suatu cara untuk menata atau mengatur ide-ide (ide pokok
dan ide penjelas) sehingga membentuk suatu urutan yang sistematis. Penataan
ide dikatakan baik apabila ide-ide disusun sehingga membentuk suatu urutan
yang mudah diikuti oleh alur pikiran. Ide-ide itu ditata dengan halus, tidak
terjadi lompatan-lompatan ide. Ada beberapa teknik penataan ide. Di bawah ini
dibahas sebagian teknik penataan ide yang disertai dengan sebuah contoh.

a) Penataan umum ke khusus

Dalam uraian ide-ide dapat diatur dengan cara ide yang bersifat umum
diletakkan pada bagian awal dan diikuti dengan ide yang bersifat lebih khusus.
Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat topik lebih
dahulu (pada awal uraiannya) kemudian dilanjutkan dengan beberapa penjelas.
Kalau digambarkan, organisasi uraiannya demikian itu akan tampak seperti
berikut

Umum
Khusus 1
Khusus 2
Khusus 3
Khusus 4
Khusus 5

Bagan 7.1: Tatanan Umum ke Khusus


Contoh penataan ide umum ke khusus itu seperti berikut.

(13) Kacang kedele merupakan bahan makanan yang baik sekali.


Menurut hasil penelitian ilmiah, protein yang dikandung kacang
kedele mencapai 35% dari beratnya. Dibandingkan dengan bahan
makanan lain, kadar protein dapat diperoleh perbandingan
seperti berikut, yaitu dua kali protein daging, lima kali sampai
enam kali protein roti, empat kali protein gandum, empat kali
telur, dan dua belas kali susu. Selain jumlah kadar proteinnya,
protein kedele mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya
telah dikenal bahwa protein hewani seperti daging, susu, telor
mempunyai protein lengkap, sebaliknya protein nabati dikenal
tidak lengkap. Namun, ternyata protein kedele meskipun
termasuk protein nabati, kualitasnya lebih mirip menggambarkan
protein hewani. Jadi, kacang kedele mempunyai kadar protein
yang tinggi dan kualitas proteinnya lengkap.
Penataan umum ke khusus ini sangat membantu khalayak dalam memahami
uraian, sebab dengan teknik ini khalayak dapat dengan cepat menemukan ide
pokok uraiannya. Kemudian khalayak tinggal mengikuti bukti-bukti yang
digunakan untuk menjelaskan ide pokok tersebut. Uraiannya ini sering disebut
uraiannya deduktif.

b) Penataan khusus ke umum

Penataan ini diperoleh dengan cara menyusun ide-ide khusus dan diikuti
dengan ide yang umum. Ide-ide khusus ditampilkan pada bagian awal uraian dan
kemudian disimpulkan dengan ide yang lebih umum. Ide yang lebih umum itu
biasanya berupa kalimat simpulan. Penataan dengan cara ini dapat digambarkan
sebagai berikut.

Khusus 1
Khusus 2
Khusus 3
Khusus 4
Khusus 5
Umum

Bagan 7.2 Penataan Khusus ke Umum

Penataan khusus ke umum ini dapat direalisasi dengan menyatakan fakta-fakta


atau contoh-contoh kemudian diikuti dengan pernyataan umum, yang berupa
generalisasi atau kesimpulan. Penataan ini seperti tampak pada model uraiannya
berikut.

(14) Hukum tidak hanya untuk orang kaya atau orang pembesar.
Semua orang mempunyai derajat yang sama di depan hukum.
Hukum tidak memandang kekayaan, jenis kelamin, pangkat,
senjata, umur dsb. Hukum berlaku adil untuk semua orang dalam
wilayah berlakunya. Jadi, hukum berlaku untuk siapa pun, kapan
pun, dan di mana pun dalam batas wilayahnya.

c) Penataan urutan kronologis

Urutan kronologis berarti urutan yang mengikuti pola perubahan waktu.


Penataan urutan kronologi berarti menata ide berdasarkan perubahan urutan
waktu. Penataan demikian ini dapat berupa urutan atau alur maju (dari waktu
lampau ke sekarang). Penataan ini sering dijumpai pada cerita. Contoh

(15) Pada tanggal 12 Maret 1986 ada beberapa rentetan ledakan


bom yang membuat kota Kinabalu, Sabah, menjadi sepi. Pada
pukul 8.45 kesibukan kota Kinabalu, ibu kota Negara Bagian
Sabah, belum terlihat. Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan bom dari
arah kompleks Sinsuran, tidak jauh dari Jalan Tun Abdul Razak di
pusat kota. Ledakan bom waktu itu menghancurkan kaca-kaca
taksi yang diparkir di daerah itu. Dua menit kemudian sebuah
ledakan bom lagi terdengar berasal dari pusat perbelanjaan
Segama. Kejutan belum usai rupanya, sekitar lima menit
kemudian, sebuah bom meletus di salah satu tangga kompleks
perbelanjaan itu. Tepat pukul 9.00 ledakan kuat terdengar dari
Jalan Pantai. Lima wanita ditemukan terluka di tempat kejadian, di
pompa bensin. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Enam puluh detik kemudian, sebuah pompa bensin lainnya,
porak-poranda dilanda ledakan berikutnya. Untungnya, tidak ada
korban jiwa.
Urutan kronologis ini kadang-kadang disusun dengan cara laur mundur, artinya
ide yang memuat waktu terakhir justru disajikan pada awal uraiannya kemudian
diikuti oleh waktu lampau.

d) Penataan urutan klimaks

Penataan urutan klimaks digunakan dengan menyajikan ide-ide


berdasarkan tata urutan kepentingan. Penataan ini dimulai dengan menyajikan
hal-hal yang dianggap tidak penting kemudian diikuti ide-ide yang lebih penting.
Penataan ini seperti tampak pada model uraiannya berikut.

(16) Dengan usahanya itu Sarijo dapat membeli sepeda motor


baru pada tahun 1985. Berkat keberhasilan usahanya itu dia dapat
menyekolahkan dua orang anaknya ke Amerika Serikat. Tidak
hanya itu, Sarijo telah berhasil membangun rumah mewah di Jalan
Thamrin 57 Jakarta. Pada tahun yang akan datang dia dan semua
anggota keluarganya akan melaksanakan rukun Islam yang
kelima. Memang dia adalah salah satu orang desa yang sukses
dalam usahanya, karena ketekunannya dan keuletannya.

e) Penataan Urutan Antiklimaks


Penataan urutan ini berkebalikan dengan penataan urutan klimaks. Ide-ide
yang dianggap tidak penting diletakkan pada akhir, sedang ide yang dianggap
penting diletakkan pada awal uraiannya. Contoh

(17) Kawanan perampok, yang diduga terdiri atas tiga orang,


benar-benar brutal dan sadis. Mereka memenggal kepala korban,
Armana seorang penduduk desa Pagergunung. Tidak hanya itu,
kawanan perampok itu memperkosa Aan, anak perempuan
korban yang tertua. Setelah itu, mulut korban disumbatnya
dengan kaos dalamnya. Selain itu, dua anak laki-laki korban
dilukai mulutnya. Setelah semua keluarga korban tidak berdaya,
perampok itu mengambil semua uang hasil jual tanah, lima belas
juta rupiah, perhiasan dan beberapa alat-alat rumah tangga. Tidak
hanya itu yang dibawa kabur, sandal karet bekas pun juga dibawa
kabur.

f) Penataan urutan lokal

Penataan ide dengan cara ini dilakukan berdasarkan pandangan yang


tampak pada objek. Pada waktu memandang biasanya orang menggunakan cara
dengan pola, misalnya, dari kiri ke kanan (atau sebaliknya), dari atas ke bawah
(atau sebaliknya), dari depan ke belakang (atau sebaliknya), dari luar ke dalam
(atau sebaliknya). Prinsip sering yang digunakan adalah prinsip kedekatan, arti
hal-hal yang dekat mendapat perhatian yang pertama kemudian diikuti dengan
yang agak jauh. Model penataan ini pada dasarnya sama dengan pola pandang
orang. Contoh

(18) Kita telah mendekati masjid itu. Dari kejauhan ini telah
tampak menara yang menjulang tinggi. Sebentar lagi kita akan
melihat tembok yang kehijau-hijauan mengelilingi masjid itu.
Setelah kita masuk halaman masjid itu akan tampak tebaran
lapisan rumput hijau yang terpelihara dengan baik dan dihiasi
dengan bunga melati, mawar, dan anyelir. Di tengah-tengah taman
itu tampak sebuah pancuran air dengan kolam di bawahnya.

Rangkuman
Dalam berbicara di depam umum, pembicara dapat menggunakan berbagai
macam teknik pengembangan ide dan menata ide. Teknik pengembangan ide
yang digunakan harus sesuai dengan jenis topik yang diuraikan. Demikian pula
teknik penataan ide harus serasi pula dengan topik yang diuraikan.

http://www.muhammadnoer.com/2009/04/rahasia-sukses-berbicara di muka
umum/
http://www.muhammadnoer.com/2009/01/mempersiapkan-sebuah-berbicara
di muka umum-yang-meyakinkan/

http://www.muhammadnoer.com/2009/01/membuka-berbicara di muka
umum-dengan-baik/

Anda mungkin juga menyukai