PUBLIC SPEAKING
NURUL JANNAH, CI.IBH, CT.NNLP
1
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
BAGIAN 1
Konsep Public Speaking
A. Pengertian Public Speaking.
4
keahlian-keahlian lain yang serupa, masih
belum diterima luas sebagai suatu keahlian
yang bergengsi bagi individu maupun institusi /
instansi. Lain halnya dengan negara lain seperti
Amerika Serikat ataupun Singapura, yang
mana keahlian berbicara mendapat tempat
yang terhormat sebagai suatu keahlian.
Padahal tidak sedikit waktu dipergunakan
manusia (karyawan, guru, dosen, pemuka
agama, dll) untuk berbicara di depan umum,
utamanya dalam konteks karir, profesionalitas
kerja dan penyampaian informasi.
5
proses interaksi untuk berhubungan dari satu
pihak ke pihak lainnya. Secara teoritis, fungsi
komunikasi adalah menciptakan kesadaran,
mengubah persepsi, mengubah keyakinan,
mengubah sikap, mengingatkan kembali,
mendapatkan respon langsung, dan
membangun citra.
6
presenter, pidato, orasi, dakwah, presentasi,
dan mengajar.
7
B. Tujuh Manfaat public speaking
8
C. Tujuh persiapan non teknis
9
D. Empat faktor yang menunjang
keberhasilan dalam “public Speaking”
10
2. Body Language yang Tepat.
Dalam berbicara di depan umum,
meskipun dalam acara formal jangan
lupakan “body language” walaupun hanya
gerakan kepala dan tangan. Apalagi
dalam acara semi formal atau informal
Andaharus melakukakan body language
yang tepat diantaranya postur tubuh,
Perpindahan tempat, Gerak isyarat,
Mimik wajah, Mata yang bersinar. Teteapi
ada juga Body Language yang harus
dihindari ketika berbicara di depan umum
diantaranya : Memasukan tangan ke
saku, Tangan ditangkupkan di belakang
punggung, Lengan disedekapkan,
Bertolak pinggang, Meremas-remas
tangan, Memegang bagian wajah.
3. Metode Penyampaian yang Sistematis
dan Tepat Sasaran
Pada dasarnya apa yang disampaikan
hanya meliputi 3 (tiga) rangkaian :
Pembukaan, Isi dan Penutup. Supaya
tepat sasaran, hal-hal yang harus
diperhatikan :
11
Kenali latar belakang komunikan / audiens,
dari pendidikannya, pekerjaannya,
hobinya, kepentingannya maupun hal-hal
yang nampaknya tidak ada artinya.
Ciptakan suasana yang menunjang, itu
semua tergantung pada komunikan yang
kita hadapi kembali kepada latar belakang
audiens
Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan
: sekedar pengisi waktu, diskusi,
penyampaian informasi, atau negosiasi.
Gunakan kalimat yang tidak menimbulkan
pengertian ganda agar tidak
membingungkan audiens.
Evaluasi terus menerus
12
menayangkan slide power point yang
menggambarkan apa yang kita sampaikan.
13
E. Perhatikan Tujuh Hal ini saat Public
Speaking
1. Perhatikan penampilan.
Lihat dan serasikan penampilan Anda
dengan suana acara, kemeja, jas / blazer
serta perhatikan juga asesoris yang dipakai.
Kerapian dan keserasian memakai pakaian
antara sepatu, celana, jam tangan, cincin
akan sangat menampakkan dan menambah
kewibawaan juga kadang bisa mencuri
perhatian.
2. Perhatikan volume suara dan intonasi
Volume suara Anda atur sehingga
menyesuaikan dengan ruangan, baik pake
sound system ataupun tidak. Pada dasarnya
semua pendengar / audiens ingin
14
mendengar dengan jelas. Intonasi disini
maksudnya adalah bagaimana Anda
berbicara tidak terdengar datar. Karena
berbiicara datar akan membuat jenuh,
membosankan dan membuat ngantuk.
3. Luasnya wawasan, pengetahuan dan
perbendaharaan kata
Semakin luas pengetahuan akan menambah
kewibawaan dan mantapnya bobot
pembicaraan Anda. Perbanyaklah
membaca, seringlah mengikuti diskusi, dll
4. Mengontrol waktu.
Tanyakan dengan jelas kepada
penyelenggara berapa waktu yang
diberikan kepada Anda. Berbicaralah sesuai
dengan waktu yang ditentukan, atur dan
kontrol diri Anda sendiri. Jangan berbicara
apa yang tidak perlu dibicarakan.
5. Pola berpikir yang sistematis
Pola berpikir yang sistematis harus
tercermin dalam pembicaraan. Maka dari itu
buatlah rencana terlebih dahulu sebelum
tampil. Hal yang dipersiapkan akan lebih
15
baik daripada sesuatu yang tidak
dipersiapkan.
6. Pembicaraan yang konkrit dan membumi
gaya bahasa dan contoh-contoh yang
relevan dengan Audiens. Misalnya pemilihan
kata-kata yang digunakan untuk
menjelaskan kepada pendengar yang tidak
memakan ilmu pendidikan tentu akan
berbeda dengan berbicara didepan
mahasiswa.
7. Sikap & mental.
Persiapkan mental yang kuat untuk
menghadapi para Audiens yang membuat
pembicaraan sendiri, acuh, dan bahkan
memusatkan perhatian kepada Anda.
16
F. Public Speaker Cenderung Sukses
Apakah Anda
pernah meyadari
bahwa di pekerjaan
Anda saat ini, orang
yang karir nya hebat
adalah orang yang
sering dan
mampu berbicara di
depan umum?
17
menyampaikan arahan, peraturan dan yang
lainnya di depan para karyawan.
18
Jadi kemampuan bicara di depan umum bukan
hanya diperlukan oleh trainer, juru kampanye,
guru atau dosen dan tokoh agama tetapi
diperlukan oleh siapapun yang sukses dan
hebat.
19
BAGIAN 2
PERCAYA DIRI SAAT PRESENTASI
20
Seorang MC terkenal yang saya kenal pernah
kepergok sedang duduk di belakang panggung
dengan mengatupkan tangan. Wajahnya
menunjukkan rasa khawatir. Dia mengakui
bahwa dia cemas menghadapi acara tersebut,
karena di sana dia harus bicara di depan para
petinggi negara.
21
Rasa khawatir atau takut adalah sesuatu yang
wajar. Selama Anda tidak dikuasai oleh rasa
cemas atau takut tersebut, maka Anda akan
baik-baik saja. Rasa khawatir atau takut justru
akan membuat Anda untuk membuat persiapan
yang lebih matang. Yang penting, rasa takut
dan khawatir bisa diatasi dengan berbagai
cara.
22
Demam panggung biasanya menimbulkan
gejala-gejala fisik tertentu, seperti tangan
berkeringat, mulut terasa kering, badan
gemetar, atau denyut jantung yang terasa lebih
cepat. Demam panggung inilah yang bisa
membuat seseorang menjadi tidak percaya
diri. Jika Anda tidak percaya diri ketika
presentasi, tentu Anda tidak akan bisa
menyampaikan materi dengan baik. Anda akan
gugup saat tampil.
23
Jika Anda terus berusaha melawan rasa takut
atau khawatir itu, maka Anda akan bertambah
gugup. Rasa gugup akan membuat Anda sulit
untuk berkonsentrasi.
24
Dengan melakukan visualisasi itu, maka
rasa gugup bisa diatasi. Selain itu, cobalah
berdoa sebelum tampil. Doa dapat membuat
seseorang menjadi lebih tenang. Sambil
berdoa, pejamkan mata Anda dan tarik
napas dalam-dalam, lalu keluarkan
perlahan-lahan. Cara ini bisa membuat
tubuh Anda menjadi lebih rileks, sehingga
rasa takut dan khawatir Anda bisa diatasi.
25
cobalah untuk mempersiapkan kalimat
pembuka yang tepat. Kalimat pembuka yang
tepat akan membuat Anda lebih lancar
dalam menyampaikan presentasi dan
membuat audiens lebih siap serta
penasaran untuk terus mendengarkan
Anda.Selain itu, cobalah berlatih terlebih
dahulu di depan teman-teman Anda.
Latihan ini juga bisa digunakan untuk
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang
kemungkinan akan muncul, sehingga Anda
bisa sekalian mempersiapkan jawabannya.
Untuk semakin menambah rasa percaya diri,
Anda juga bisa berlatih di depan cermin.
Perhatikan gaya bicara Anda. Kalau Anda
tidak menyukainya, kemungkinan besar
audiens juga merasakannya. Berlatihlah
sampai Anda menemukan gaya bicara yang
Anda sukai.
26
akan hilang, walau saya sudah melakukan
persiapan yang matang.Tetap saja, demam
panggung itu akan muncul beberapa saat
sebelum saya tampil. Untuk itu, saya
memilih untuk berdamai dengan rasa cemas
atau demam panggung itu.
27
yang akan Anda bawakan. Seseorang yang
sudah terlalu biasa dengan sesuatu, bisa-
bisa malah akan menampilkan sesuatu
yang monoton, yang justru bisa membuat
audiens menjadi bosan. Dengan merasa
cemas dan takut, Anda akan semakin
berusaha agar presentasi bisa berjalan
sesuai dengan harapan.
28
BAGIAN 3
Cara Menjawab Pertanyaan Yang Sulit
29
1. Bisa menjadi feedback/umpan balik bagi Anda
untuk supaya presentasi Anda bisa lebih baik
lagi.
Dua otak lebih baik dari satu otak. Karenanya,
jika Anda tidak tahu, gunakanlah
pengetahuan orang lain. (buku Public
Speaking Mastery hal.113)
30
Preframe
Supaya tidak terjadi pertanyaan ditengah
presentasi maka di awal Anda harus
buat preframe/ aturan main yang jelas.Misalnya
31
Petama, tanyakan namanya.
Secara psikologis dengan bertanya nama itu
berarti Anda membangun kedekatan sehingga
orang tersebut akan lebih nyaman & sungkan
jika harus bertanya yang memojokkan.
Contoh ketika ada peserta public training saya
yang angkat tangan bertanya,
32
Mengulagi pertanyaan juga berfungsi untuk
menyamakan persepsi antara audiens yang
bertanya dan pembicara sehingga tidak ada
salah persepsi. Selain itu juga untuk
memberitahukan & memperjelas pertanyaan
kepada audiens yang lain sehingga tidak terjadi
pertanyaan yang sama, contoh:
33
seluruh audiens tidak hanya focus pada Bu
Mudi.
34
Jadi ketika memberi jawaban jangan hanya
focus pada audiens yang pertanya tapi
sampaikan untuk semua audiens.
Permasalahanya adalah ketika Anda tidak bisa
menjawab pertanyaan dari audiens, ada 3 cara
yang bisa Anda gunakan supaya presentasi
Anda tetap berjalan dengan lancar dan Anda
tetap di hormati oleh audiens.
35
Kedua, membentuk kelompok diskusi
Bentuk kelompok diskusi antara 3-5 orang
tergantung jumlah audiens Anda, beri mereka
waktu untuk berdiskusi setelah selesai mintalah
setiap kelompok untuk mengumpukan semua
jawaban. Tugas Anda sangatlah sederhana,
Anda hanya perlu membuat sebuah kesimpulan
dari semua jawaban yang terkumpul.
36
BAGIAN 4
Presentasi = Komunikasi =
Pertunjukan
Sebenarnya Presentasi Itu?
Presentasi adalah sebentuk komunikasi.
Komunikasi presentasi dilakukan secara
terpadu: lewat suara, gambar, dan bahasa
tubuh.
37
Agar sebuah pesan dalam komunikasi bisa
tersampaikan dengan baik, ada tiga komponen
penting yang terkait:
1. Pemberi pesan (komunikator)
2. Media yang digunakan
3. Penerima pesan (audiens)
38
komunikator. Sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh komunikator. Nah, ini bisa
tercapai jika komunikator menggunakan media
yang tepat, dengan cara penyampaian yang
tepat, dan pada waktu yang tepat. Ini
meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan informasi.
39
BAGIAN 5
Tahap Membawakan Presentasi
Dalam membawakan presentasi Anda bisa
menggunakan struktur tiga bagian, yaitu
pembukaan, pembahasan dan penutup.
A. Membuka Presentasi
Presentasi yang baik dimulai dengan
pembukaan yang baik. Pembukaan yang
baik sangat menentukan keberhasilan
sebuah presentasi sebagaimana
pembukaan yang buruk juga cenderung
membuat presentasi menjadi gagal. Ada
banyak cara untuk membuka presentasi
dengan menarik, diantaranya dengan cerita,
mengajukan pertanyaan, menggunakan
kutipan, menunjukkan data dan fakta,
menggunakan intermezzo, menjelaskan
maksud dan tujuan atau menggunakan
humor. Anda tinggal memilih mana yang
paling cocok untuk diri Anda.
40
Membuka presentasi dengan baik
merupakan langkah awal kesuksesan
sebuah presentasi. Dalam buku Presentasi
Memukau Pak Mohamad Noer menjelaskan
bahwa orang cenderung mengingat lebih
baik apa-apa yang paling awal mereka
lihat dan dengarkan. Dalam dunia Psikologi
dikenal dengan istilah efek awalan (Primacy
Effect). Pembukaan yang baik akan menarik
perhatian audiens. Apa yang Anda
sampaikan di awal ketika membuka
presentasi akan menjadi informasi yang
paling diingat. Karena itu kekuatan
presentasi salah satunya terletak
pada pembukaan yang baik dan menarik
serta penutupan presentasi yang
meyakinkan.
41
teknik jitu untuk membuka presentasi
dengan baik dan menarik perhatian audiens.
42
menonton film tersebut sampai selesai atau
segera meninggalkannya. Seperti sebuah film,
pembukaan presentasi berfungsi
untuk memberikan gambaran umum kepada
audiens apa yang akan mereka dengarkan
dalam beberapa waktu ke depan.
43
5 Cara Membuka Presentasi yang Baik dan
Menarik
Setelah Anda mengetahui betapa penting
fungsi pembukaan presentasi, sekarang
saatnya kita belajar bagaimana membuka
presentasi dengan baik dan menarik. Saya
akan mengajak Anda untuk menguasai lima
cara membuka presentasi dengan menarik.
44
pembeli produk Anda. Anda bisa membuka
presentasi dengan menyampaikan maksud
dan tujuan seperti ini:
“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi.
Saya sangat senang hari ini mendapatkan
kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu
sekalian.
45
2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah
Pertanyaan
Apa yang akan Anda lakukan ketika
seseorang mengajukan sebuah pertanyaan?
Secara otomatis Anda akan berusaha
menjawabnya. Demikian pula ketika Anda
mengajukan pertanyaan ketika membuka
sebuah presentasi. Audiens akan berusaha
berpikir dan mencari jawabannya
meskipun mereka tidak menjawab langsung
pertanyaan Anda. Menggunakan pertanyaan
akan mengajak audiens fokus pada tema
yang sedang dibahas dan membuat mereka
memusatkan perhatian untuk menemukan
jawabannya.
3. Membuka Presentasi Dengan Cerita
Banyak presenter kelas dunia membuka
presentasi dengan cerita atau kisah.
Mengapa cerita? Cerita mudah diingat.
Kita semua senang mendengarkan cerita.
Masih ingat cerita masa kecil yang
dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu
Anda dulu? Saya yakin Anda masih
mengingatnya sampai sekarang.
46
Membuka presentasi dengan sebuah cerita
atau kisah akan mengajak audiens
membayangkan kisah tersebut. Secara mental
mereka mulai terhubung dengan
Anda sebagai presenter dan siap untuk
mendengarkan presentasi Anda dengan
lengkap. Misalkan Anda ingin menyampaikan
presentasi tentang bahaya menyetir sambil
menggunakan ponsel.
“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik
dan ramah. Dia disukai oleh semua warga di
kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai orang
yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu,
dia juga selalu taat pada aturan.
Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru
berangkat ke kantor di pagi hari. Ada rapat penting
yang harus dia hadiri sementara dia terlambat
bangun karena semalaman kurang tidur
mempersiapkan rapat penting tersebut. Di tengah-
tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik
ini menghidupkan mesin mobil sambil mengirim
pesan SMS ke atasannya bahwa dia mungkin
datang sedikit terlambat.
Karena terburu-buru dan tidak konsentrasi, dia
menginjak pedal gas tanpa menyadari seorang
anak kecil bersepeda tepat di depan mobilnya.
Ketika dia menyadari hal tersebut, semuanya
47
sudah terlambat. Dia menabrak anak kecil tersebut.
Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut
adalah anak kandungnya sendiri.
49
“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak
kurang dari 6 pekerja meninggal dunia setiap hari
akibat kecelakaan kerja.Kecelakaan kerja dapat
terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan perilaku
yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan
bahwa 85 persen kecelakaan terjadi karena perilaku
yang tidak aman.
Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan
kepada Anda bagaimana kita menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan
demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-
kecelakaan kerja yang sering terjadi akibat perilaku
tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita
sadari.”
50
Menggunakan data yang relevan
akan membuat audiens tersentak. Apalagi
jika data tersebut belum pernah mereka
dengar sebelumnya dan mengungkap fakta
yang dramatis.
51
“Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21
bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau
menulis, melainkan mereka yang tidak
belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk
dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan
dengan perubahan zaman (unlearn), dan belajar
kembali hal-hal yang pernah dikuasai sebelumnya
namun sekarang telah berubah (relearn).
52
Anda memiliki pandangan yang kuat
terhadap suatu hal, mengapa tidak
menggunakannya untuk pembukaan?
53
transisi antar sub topik, supaya audiens
memperoleh kejelasan alur presentasi Anda.
Sampaikan materi dengan penuh antusias
dan semangat, optimalkan bahasa
tubuh dan intonasi suara Anda. Buat
audiens Anda terlibat dalam presentasi Anda
dengan mengajukan pertanyaan, mengajak
audiens Anda bergerak dan mempengaruhi
emosi mereka dengan cerita yang inspiratif.
Jika ini Anda lakukan dengan baik, maka
apa yang menjadi tujuan presentasi Anda
akan tercapai.
54
Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh.
Karena itu Anda tidak bisa membohonginya.
Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan
diri dengan sendirinya akan terpancar
dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan.
Sebaliknya, ketika Anda merasa yakin, percaya
diri dan menikmati presentasi yang Anda
bawakan, dengan sendirinya bahasa tubuh
yang positif akan tertampilkan. Oleh karena itu,
langkah pertama dalam menampilkan bahasa
tubuh yang positif adalah dengan memiliki
keyakinan dan kepercayaan diri ketika tampil.
Tangan di saku
Ketika Anda memasukkan tangan ke saku,
Anda tampak kurang terbuka. Seolah-olah ada
55
yang ingin Anda sembunyikan. Sikap ini juga
secara alami muncul jika Anda tidak terlalu
yakin dengan apa yang Anda bicarakan.
Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan
tangan Anda setiap kali Anda sadar telah
memasukkan tangan ke dalam saku celana.
Tangan di belakang
Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang
terbuka adalah menaruh tangan Anda di
belakang pinggang. Sama seperti memasukkan
tangan di saku, hal ini menunjukkan kurangnya
keterbukaan.
56
Menggaruk hidung atau kepala
Tak jarang presenter melakukan bahasa
tubuh negatif berulang-ulang, diantaranya
menggaruk-garuk hidung atau menggaruk
kepala yang sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi
karena kurang percaya diri. Jika Anda memiliki
kebiasaan ini, hilangkan segera. Segera
hentikan, jika Anda sadar telah melakukannya
dalam sebuah presentasi.
57
Kedua tangan menggantung rileks di kiri
dan kanan tubuh Anda, siap untuk digunakan
ketika Anda hendak memberi penekanan
tertentu pada materi presentasi. Dada dan
kepala tegak dengan meyakinkan, namun tidak
menunjukkan kesombongan.
58
Akan sangat mudah bagi Anda untuk
membuat audiens tetap berkonsentrasi pada
materi presentasi danmengingatnya.
Gesture, disamping slide dn kata-kata yang
diucapkan, akan membuat presentasi Anda
memiliki kekuatan tambahan.
Tersenyum
Senyum yang tulus dan wajar memberi
kekuatan pada presentasi Anda.
Tersenyumlah secara natural, jangan
memaksakan. Senyum seperti rasa percaya
diri. Ia akan menyebar kepada audiens
Anda.
59
C. Menutup Presentasi
Jangan pernah tinggalkan audiens Anda
dengan kebingungan, tapi tinggalkan
mereka dengan sesuatu yang bermakna
yang akan mereka ingat selama-lamanya.
Tutup presentasi Anda dengan
menyimpulkan inti dari presentasi Anda,
buatlah dalam kalimat pernyataan,
selanjutnya sampaikan call to action Anda.
Satu lagi yang perlu Anda catat, jangan
pernah menutup presentasi Anda dengan
kalimat yang terlampau panjang dan jangan
minta maaf. Itulah tiga langkah yang bisa
Anda lakukan dalam membawakan
presentasi. Lakukan itu dengan baik dan
Anda akan diingat audiens sebagai
presenter yang menginspirasi.
Catatan penting:
Sebelum tampil ada beberapa hal yang harus
Anda lakukan yaitu datang lebih awal, periksa
kondisi ruangan, peralatan pendukung dan hal-
hal teknis yang lain.
60
Menutup sebuah presentasi sama pentingnya
dengan pembukaan. Jika pembukaan
berfungsi untuk menciptakan motivasi
mendengarkan isi presentasi, maka penutupan
berperan untuk membuat audiens ingat pesan
utama presentasi. Mereka akan terus
mengingat dan melaksanakannya setelah
presentasi selesai. Masih ingat dengan recency
effect efek kebaruan?
Audiens akan mudah mengingat sesuatu
yang disampaikan paling akhir. Dengan
demikian, fungsi penutupan yang baik
sekaligus meyakinkan sangat penting dalam
sebuah presentasi. Lantas bagaimana menutup
presentasi dengan baik sekaligus meyakinkan?
Mari kita simak pembahasan berikut.
61
dengan pesan utama presentasi. Mereka akan
terus mengingat dan melaksanakannya setelah
presentasi selesai. Penutupan yang mantap
dan terangkumnya presentasi dalam kalimat
yang mudah memastikan tercapainya tujuan
presentasi. Tujuan utama presentasi adalah
memberi informasi atau membujuk
seseorang melakukan sesuatu. Lewat
penutupan, tegaskan kembali apa yang Anda
harapkan dari audiens setelah mereka selesai
mendengarkan keseluruhan presentasi Anda.
Ini istilahnya, Anda harus menyampaikan call
to action, yaitu tindakan apa yang harus
dilakukan audiens setelah ini.
Presentasi tanpa call to action adalah
presentasi yang menggantung. Audiens akan
kebingungan setelah presentasi selesai tentang
apa yang harus mereka lakukan.
Mereka akan bertanya, “Lalu, apa selanjutnya?”
“Setelah saya mendapat informasi itu, saya
harus bagaimana?”
“Apa kaitannya informasi itu dengan saya?”
Jawablah pertanyaan tersebut, dan Anda akan
mencapai tujuan presentasi dengan baik.
62
Fungsi Penutupan
Penutup presentasi sangat penting untuk
menyampaikan tujuan Anda. Sebagai seorang
presenter, ada tiga fungsi utama penutupan
yang perlu Anda sampaikan:
1. Rangkum apa yang sudah Anda
jelaskan.
2. Ringkas dalam satu kalimat penting.
3. Buat audiens selalu ingat untuk
bertindak.
Dengan melakukan tiga hal di atas, mudah bagi
Anda untuk memastikan bahwa tujuan akhir
presentasi bisa tercapai. Anda telah membantu
audiens untuk memahami apa yang telah Anda
presentasikan, juga tindakan apa yang
diharapkan dari mereka. Anda juga membantu
audiens untuk selalu mengingat presentasi
Anda.
63
penting. Perjelas mana poin utama yang
penting dan harus mereka ingat.
64
o Jika Anda memberikan presentasi
tentang pemanasan global yang semakin
mengkhawatirkan, maka call to action-nya
mengajak audiens untuk peduli tentang
pemanasan global. Lebih spesifik lagi,
misalnya berbentuk tindakan nyata
seperti mengajak mereka mematikan
listrik jika tidak perlu, atau bersepeda ke
tempat kerja.
o Jika Anda memberikan presentasi sebuah
mata kuliah yang menjelaskan
pemasaran internasional, maka call to
action-nya bisa sebuah persetujuan
bahwa pemasaran internasional itu
penting.
Untuk itu, Anda harus memahami dengan baik
apa sebenarnya yang Anda harapkan dari
audiens.
65
presentasi. Tindakan apa yang Anda harapkan
dilakukan audiens. Langkah awal apa yang
Anda ingin untuk mereka kerjakan.
Ada kalanya Anda tidak perlu menyampaikan
tujuan akhir sebagai call to action, tapi mungkin
sebuah tindakan yang menuju ke tujuan akhir
tersebut. Contohnya, presentasi tentang
manfaat dan fitur sebuah produk pasti
bertujuan untuk mengajak audiens membeli
dan menggunakan produk tersebut. Namun jika
Anda langsung meminta audiens untuk
membeli, bisa jadi mereka belum siap. Apakah
harganya terlalu mahal, produk tersebut perlu
dipertimbangkan lagi, atau alasan lainnya.
Untuk itu Anda juga bisa menyampaikan call to
action berbentuk sebuah „tindakan antara‟,
yang tujuan akhirnya mengarahkan audiens
melakukan pembelian seperti contoh-
contoh call to action berikut ini:
o Silakan akses www.ibhcenter,.org untuk
mendapat informasi lebih lanjut.
o Hubungi tim kami untuk melakukan test
drive.
66
o Silakan ambil sampel produk yang
disediakan.
o Silakan berlangganan gratis selama tiga
bulan pertama.
Cara di atas lebih halus. Juga, dalam banyak
hal, akan mendukung tercapainya tujuan akhir
yang diharapkan (tindakan pembelian). Perlu
diperhatikan jika Anda memilih untuk
menyampaikan „tindakan antara‟ sebagai call to
action, maka pastikan tindakan tersebut
mendukung tercapainya „tindakan akhir‟.
Sebagai contoh, ketika Anda menyampaikan
„silakan akses website berikut untuk info lebih
lanjut‟, pastikan halaman website tersebut
benar-benar dirancang untuk membantu
audiens melakukan keputusan akhir.
67
Menyusun Kalimat Penutup Presentasi
Anda harus mengerti tujuan presentasi yang
ingin dicapai dengan tajam. Setelah itu,
susunlah kalimat penutup yang mantap. Berikut
tiga langkah sederhana untuk menutup
presentasi dengan baik:
1. Rangkum presentasi Anda, maksimal
dalam tiga poin utama.
2. Ringkas dalam sebuah pernyataan
penting yang mudah diingat
3. Sampaikan kalimat yang menjadi call to
action
Misalkan, presentasi Anda adalah
tentang “Membangun Budaya Belajar Dalam
Organisasi”. Dalam presentasi tersebut telah
Anda jelaskan apa budaya belajar itu,
bagaimana sebuah organisasi belajar,
bagaimana menjadikan belajar sebagai
budaya, dan contoh berbagai organisasi yang
mampu melakukan hal tersebut. Maka, sebagai
penutup, Anda bisa menyampaikan hal berikut:
68
Langkah 1: Rangkum informasi utama
Mudahkan audiens untuk melihat kembali
esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan
dengan merangkumnya ke dalam poin-poin
sederhana yang mudah diingat.
“Jadi, para hadirin, setelah Anda melihat
bagaimana membangun budaya belajar dalam
organisasi, inilah tiga hal yang perlu diingat:
Budaya belajar tumbuh dari individu
Individu harus diingatkan akan
kemampuannya belajar dan mengajar
Terciptanya proses belajar mengajar
akan menjadi awal terciptanya sebuah
“organisasi pembelajar”
69
The illiterate of the 21st century will not be those
who cannot read and write, but those who
cannot learn, unlearn, and relearn.
(Orang-orang yang tidak bisa membaca di abad
21 bukanlah mereka yang tidak bisa baca tulis,
namun mereka adalah orang-orang yang tidak
bisa mempelajari sesuatu (learn), melepaskan
apa yang sudah pernah dipelajari karena tidak
lagi relevan (unlearn), dan mengulang
pembelajaran untuk memperbaiki atau
memperkuat hasil pembelajaran tentang
sesuatu (relearn).)”
Jangan lupa, jelaskan juga maksud kutipan
Anda jika diperlukan (misal, jika berbahasa
asing) agar audiens menangkap maksudnya.
70
BAGIAN 6
Menghadapi Audiens Bosan
71
3. Buat presentasi anda lebih interaktif
Libatkan audiens dalam presentasi anda,
mereka juga ingin berpartisipasi. Dengan
berpartisipasi mereka juga akan bergerak
dan berpikir, inilah yang akan membuat
audiens tidak lagi bosan dan mengantuk
4. Be in the moment / presenc
Jangan ada pikiran lain ketika anda sedang
berpresentasi, misal: berpikir jika audiens
tidak suka dengan presentasi anda atau
masih berusaha mengingat-ingat isi
presentasi. Audiens akan bisa merasakan
ketika hal ini terjadi, itulah saat ketika anda
akan kehilangan koneksi dengan audiens
5. Level Up! Tingkatkan antusiasme anda
Jika anda tidak antusias, audiens juga tidak
akan antusias mendengar presentasi anda.
Ingat! Antusiasme itu Menular.
Berpresentasilah dengan level energi yang
tinggi.
72
BAGIAN 7
Bahasa Tubuh Menunjang
Sukses Public Speaking
73
membuat anda untuk bernafas lebih baik
dan sedikit demi sedikit anda akan merasa
lebih rileks.
2. Senyum.
Senyuman membuat audiens merasa
nyaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa
senyum adalah senjata utama untuk
mendapatkan hati seseorang, siapapun.
3. Pandang mata audience anda.
Karena anda sedang menyampaikan
informasi, maka sebarkan pandangan anda
ke audiens agar informasi anda sampai ke
tujuan. Beberapa waktu yang lalu seorang
praktisi Jiujitsu memberi saran yang sangat
bagus tentang berkomunikasi, terutama
berdebat. Salah satu tips untuk
mempengaruhi audiens adalah memandang
titik di antara kedua mata lawan ketika kita
sedang menyampaikan informasi.
Sedangkan saat lawan kita berargumen,
alihkan pandangan ke gerakan bibir mereka.
Coba praktekkan, kemudian tebak kenapa
harus demikian?
74
4. Tetap tenang, mulai dengan gesture
yang kecil.
Dengan cara ini, audience akan melihat
anda sebagai orang yang percaya diri
dan perlahan akan mulai percaya kepada
informasi yang anda sampaikan.
5. Jalan.
Untuk membawa presentasi ke bagian
yang lebih lanjut, gunakan space ruang
yang tersedia dengan berjalan (kecuali
jika anda berdiri di podium 1×1).
Contohnya, anda memiliki 4 poin utama
untuk presentasi. Saat anda selesai
dengan poin pertama, gunakan langkah
kecil saat anda mulai berbicara poin
kedua. Langkah kecil anda akan
mensinkronisasi presentasi anda secara
signifikan. Lagipula, kebanyakan orang
cenderung untuk berpartisipasi bila
mereka merasa dekat.
6. Gunakan gesture yang bervariasi.
Untuk menjaga perhatian audience,
kadang kita perlu menggunakan gesture
yang bervariasi. Misalnya gerakan besar
75
untuk poin-poin klimaks. Maka, latih
gesture dari kepala, tangan dan jari anda.
7. Hanya gunakan gesture yg
menunjukkan keterbukaan.
Misalnya selalu membuka tangan dan
hindari memasukkan tangan kedalam
saku atau menyilangkan tangan di dada.
8. Jawab bertanyaan dengan sedikit
“pause”
Pada saat ada pertanyaan, cobalah untuk
tidak langsung menjawab pertanyaan
tersebut. Sedikit “pause” akan
memberikan bumbu drama dan
membangun interest audiens anda. Baru
kemudian jawab dengan menatap
langsung ke mata audiens.
9. Mengangguk & mengangkat jempol
untuk membuat audience yakin dengan
informasi anda, terkadang perlu
menggunakan gesture yang positif seperti
mengangguk dan mengangkat jempol.
76
10. Tunjuk diri sendiri ketika mengucap
kalimat positif.
Tahukah anda bahwa anda dapat
membangun kesan selama presentasi?
Caranya, gunakan gesture yang menunjuk
diri sendiri secara halus ketika anda
menyebut kalimat positif seperti hebat,
luar biasa, dan sukses. Sedangkan ketika
mengutarakan kalimat negatif, lemparkan
tangan anda menunjuk keluar.
77
presenter agar apa yang dikatakan diterima
baik oleh audiens.
b. Sebagai cerminan perasaan
Salah satu cara yang mudah mengamati
perasaan seseorang adalah dengan
melihat bahasa tubuhnya.Sama halnya
dalam presentasi bahasa tubuh bisa menjadi
cerminan perasaan yang Anda alami. Anda
lagi gembira, senang, semangat dan
antusias akan nampak dari bahasa
tubuh yang Anda tampilkan.Dari itulah dalam
setiap sesi presentasi tunjukkan kepada
audiens bahwa anda sangat gembira
Tunjukkan melalui bahasa tubuh Anda.
Dengan begitu antara apa yang Anda
rasakan dengan apa yang Anda katakan
akan sesuai dan itu akan membuat audiens
menerima Anda dengan senang hati.
78
Apa Saja Yang Perlu Dioptimalkan Dalam
Pengunaan Bahasa Tubuh. Ada beberapa
elemen penting harus Anda optimalkan,
diantaranya adalah
a. Kontak Mata
Elemen pertama dari bahasa non verbal
adalah kontak mata. Ini salah satu alat yang
dapat Anda gunakan untuk terhubung
dengan audiens bahkan sejak menit
pertama Anda berdiri dihadapan mereka.
Perlu Anda ketahui kontak mata penting
untuk kesuksesan presentasi Anda.Itu
karena kontak mata dapat menunjukkan
betapa Anda peduli dengan audiens Anda,
dapat menunjukkan perasaan Anda dan
untuk menilai tingkat keberhasilan penyajian
Anda.
Gagal di sini maka Anda akan gagal
mendapatkan perhatian dan simpati mereka.
Itu berarti Anda akan gagal mempengaruhi
mereka. Supaya Anda tidak melakukan
kesalahan ini maka Anda perlu tahu
bagaimana menggunakan dan
mengoptimalkan kontak mata dengan baik.
79
b. Ekspresi Wajah
Seorang presenter yang baik pasti
menyadari bahwa ekspresi wajah yang tepat
adalah salah satu bagian penting untuk
komunikasi yang efektif. Bahkan ekspresi
wajah sering menjadi penentu dari makna di
balik pesan. Karena pada saat melakukan
presentasi wajah Anda dapat dengan mudah
menunjukkan perasaan dan emosi Anda
saat itu. Kaitannya dengan ekspresi wajah
ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan dalam presentasi antara lain
adalah: ekspresi gembira, ekspresi sedih,
ekspresi semangat, ekspresi terkejut,
ekspresi marah, ekspresi takut, ekspresi
serius dan ekspresi respek penuh perhatian.
80
menjadikan ekspresi wajah Anda natural dan
sesuai dengan apa yang Anda sampaikan.
o Latihan sederhana yang dapat Anda
lakukan adalah dengan berlatih di
depan cermin.
o Lakukan latihan membuat berbagai
macam ekspresi tanpa berbicara.
o Kemudian latihan membuat ekspresi
sambil berbicara membawakan materi
presentasi yang akan Anda
sampaikan.
o Lakukan secara berulang-ulang
sampai Anda bisa menampilkan
ekspresi yang natural dan sesuai
dengan emosi dan kata yang Anda
sampaikan.
Satu lagi yang tidak kalah penting. Anda juga
harus dapat menampilkan senyum yang
bersahabat kepada audiens. Bahkan dunia
internasional mengakui bentuk komunikasi non
verbal yang tidak dapat ditolak adalah senyum.
81
c. Gerakan Tangan
Gerakan adalah salah satu komponen yang
efektif untuk memperkuat apa yang Anda
sampaikan.Sayangnya tidak semua
presenter memahami hal ini. Faktanya
masih banyak presenter ketika berbicara
tangganya diletakkan dibelakang,
dimasukkan ke saku celana, disilangkan ke
dada dan memainkan sesuatu ditangan
mereka. Inilah yang akhirnya membuat
pesan yang mereka sampaikan tidak kuat.
82
d. Postur
Postur yang baik memberikan kesan
otoritas dan kepercayaan diri. Dan ini
akan dinilai sejak Anda mulai berdiri
pertama kali dihadapan audiens.
Mengapa demikian?
Karena postur ini mudah sekali dinilai
oleh audiens.Jika postur Anda kaku,
tegang maka dapat dengan mudah akan
terlihat bahwa Anda sedang gugup atau
mungkin grogi.Untuk itu Anda harus
mengoptimalkan sikap ini. Caranya
adalah dengan berdiri santai, kaki agak
terbuka dengan kedua tangan lurus
disamping badan namun harus rileks
tidak kaku. Apabila salah satu tangan
memegang mikrofon, tangan satunya
harus tetap rileks disamping badan dan
siap untuk digerakkan untuk mendukung
apa yang Anda sampaikan.
e. Cara Berjalan
Berjalan atau berpindah tempat juga
penting untuk menambah kepercayaan
diri dan kenyamanan Anda.
83
Sebagai presenter kredibel Anda harus
memahami hal ini. Jangan hanya terpaku pada
satu tempat saja, ini tidak baik untuk Anda,
karena terkesan Anda gugup dan tidak
berpengalaman.Namun ketika Anda
memutuskan untuk berjalan atau berpindah
tempat pastikan Anda bergerak dengan santai.
Hindari mondar-mondar (berpindah tempat
dengan cepat dan bolak-balik), karena ini
hanya akan mengganggu konsentrasi audiens.
84
b. Adanya kesesuaian
Pastikan penggunaan bahasa verbal dan
bahasa tubuh Anda sesuai. Setiap
gerakan yang Anda buat harus terarah
dan mencerminkan kata-kata Anda
sehingga audiens akan menerima pesan
yang Anda sampaikan dengan lebih
mudah. Perlu Anda catat juga, jangan
berlebihan dalam menggunakan gerakan,
karena tidak semua audiens menyukai
hal itu. Anda harus bisa mengetahui
situasi dan dengan siapa Anda berbicara.
c. Buat Bahasa Tubuh Anda meyakinkan
Bahasa tubuh Anda harus hidup, supaya
audiens terkesan dengan apa yang Anda
sampaikan. Jangan buat bahasa
tubuh Anda lemah dan ragu-ragu, karena
itu akan membuat audiens Anda tidak
yakin dengan apa yang Anda sampaikan.
d. Buat bahasa tubuh Anda alami dan
spontan
Hal buruk yang dilakukan presenter
apabila ia menggunakan bahasa
tubuhnya secara dibuat-buat. Ini akan
85
menghilangkan kesejatian dan ketulusan
Anda sebagai seorang presenter.Untuk
bisa menampilkan bahasa yang alami
dan spontan itu tidak mudah,
karena bahasa tubuh yang seperti itu
muncul dari kebiasaan positif yang Anda
lakukan dalam setiap sesi
presentasi.Hanya ada satu upaya yang
bisa Anda lakukan perbanyak berlatih dan
praktek. Semakin sering Anda melakukan
presentasi, maka dengan
sendirinya bahasa tubuh itu akan
menyatu dalam diri Anda, tanpa Anda
harus berpikir bahasa tubuh akan
langsung bersinergi dengan kata-kata
yang Anda sampaikan.
86
DAFTAR PUSTAKA
87
88
89
90
PENULIS BUKU
91
TRAINING –TRAINING
92
93