Anda di halaman 1dari 93

E-book

PUBLIC SPEAKING
NURUL JANNAH, CI.IBH, CT.NNLP

1
Kata Pengantar

Semua Manusia terlahir sudah mempunyai


kepandaian untuk berbicara hanya saja
lingkungan yang membuat mereka
mengembangkan kemampuan berbicara di
depan public dengan sangat lancar dan
menjadikan modal bicara di depan public
sebagai media sukses mereka. E-book ini
tersusun berkat para peserta pelatihan yang
sangat antusias mempunyai keinginan untuk
mengasah kemampuanya berbicara di depan
public. e-book ini diperuntukan kepada mereka
yang ingin sukses berbicara didepan
umum.Semoga buku ini bermanfaat. Untuk
anda yang ingin berkonsultasi atau
mengundang team kami anda bisa WA.
089631376237/085366252687

Nurul Jannah, CI.IBH, CT.NNLP


Founder Training Center Jannah Holistic Care
Indonesia (JHOCI)

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................ 1


Bagian 1 Konsep Public Speaking........ 4
Bagian 2 Percaya diri saat
presentasi................................ 20
Bagian 3 Cara menjawab Pertanyaan
yang sulit................................. 29
Bagian 4 Presentasi = komunikasi =
pertunjukan............................. 37
Bagian 5 Tahap membawakan
presentasi................................ 40
Bagian 6 Menghadapi audiens yang
bosan ...................................... 71
Bagian 7 Bahasa tubuh mensukseskan
Public
Speaking.................................. 73
Daftar Pustaka

3
BAGIAN 1
Konsep Public Speaking
A. Pengertian Public Speaking.

Bagi orang awam public speaking sering kali


terdengar bersahabat tetapi sulit diartikan /
dipahami. Public speaking jika kita penggal
suku kata nya maka menjadi dua suku kata
yaitu “public” dan “speaking”. “Public” yang
artinya (masyarakat) umum dan “speaking”
yang artinya berbicara. Maka public speaking
adalah berbicara di depan umum atau jika
dijabarkan kemampuan / teknik untuk berbicara
di depan umum. Berbicara di depan
umum merupakan suatu keterampilan,
sehingga kemampuan ini lebih banyak
ditentukan berdasarkan latihan, praktek dan
pengalaman. Public speaking bukanlah bakat
yang hanya didapatkan dari keturunan
melainkan public speaking adalah hasil dari
prosnesia, kemampuan / keahlian Berbicara di
Depan Umum (Public Speaking) maupun

4
keahlian-keahlian lain yang serupa, masih
belum diterima luas sebagai suatu keahlian
yang bergengsi bagi individu maupun institusi /
instansi. Lain halnya dengan negara lain seperti
Amerika Serikat ataupun Singapura, yang
mana keahlian berbicara mendapat tempat
yang terhormat sebagai suatu keahlian.
Padahal tidak sedikit waktu dipergunakan
manusia (karyawan, guru, dosen, pemuka
agama, dll) untuk berbicara di depan umum,
utamanya dalam konteks karir, profesionalitas
kerja dan penyampaian informasi.

Bahkan banyak terjadi ketika seseorang


diminta untuk tampil berbicara di depan umum,
yang bersangkutan tidak percaya diri, takut dan
minder untuk tampil dihadapan orang banyak
sehingga maksud untuk mentransfer gagasan,
pesan dan informasi tidak berlangsung dengan
baik yang pada akhirnya apa yang disampaikan
tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Secara umum public speaking adalah bagian


dari ilmu komunikasi. Komunikasi merupakan

5
proses interaksi untuk berhubungan dari satu
pihak ke pihak lainnya. Secara teoritis, fungsi
komunikasi adalah menciptakan kesadaran,
mengubah persepsi, mengubah keyakinan,
mengubah sikap, mengingatkan kembali,
mendapatkan respon langsung, dan
membangun citra.

Dalam ilmu komunikasi, public speaking


merupakan sebuah cara dan seni berbicara di
depan umum yang sangat menuntut kelancaran
berbicara, kontrol emosi, pemilihan kata dan
nada bicara, kemampuan mengendalikan
suasana, dan juga penguasaan bahan / materi
yang akan dibicarakan.

Di dalam public speaking dibutuhkan


penguasaan medan dan pengenalan terhadap
karakter audiens yang diajak berbicara dan
bahasa juga menyangkut gaya tubuh yang
menunjang materi pembicaraan. Bagian dari
public speaking yang sering kita lihat
diantaranya sambutan, master ceremony (mc),

6
presenter, pidato, orasi, dakwah, presentasi,
dan mengajar.

Dan perlu diingat, public speaking bukan hanya


sekedar bisa berbicara melainkan bagaimana
pesan / informasi yang disampaikan mampu
terserap oleh yang mendengarkan.

Contoh orang-orang hebat dalam public


speaking patut kita tiru dalam teknik
berbicaranya diantaranya : Ir Sukarno (mantan
presiden RI), Harmoko (mantan menteri
penerangan), Obama (presiden AS), Habibi
(Mantan Menristek dan presiden), dll masih
banyak lagi.

7
B. Tujuh Manfaat public speaking

Setiap ilmu pastinya ada


fungsi dan begitu pula
dengan “public
speaking”. Ilmu ini
memberikan begitu
banyak manfaat yang
bisa Anda dapatkan,
diantaranya :
manfaatnya,

1. Untuk menyampaikan ide secara sistematis


dan runtut
2. Untuk mempengaruhi massa dan orang lain
3. Untuk menyampaikan pendapat pada
sebuah rapat dengan baik
4. Untuk menambah kepercayaan diri
5. Untuk menyampaikan sebuah presentasi,
pidato, sambutan, memimpin rapat, dll
6. Untuk menambah kewibawaan dan citra diri
7. Untuk sarana pengembangan diri

8
C. Tujuh persiapan non teknis

Ada 7 (tujuh) persiapan


non teknis
ketika berbicara di depan
umum yang jika ini
diabaikan bisa
berdampak fatal

1. Penampilan Diri (pakaian, sepatu,


rambut, aroma badan,dan yang lainnya)
2. Kesehatan Fisik (istirahat / tidur yang
cukup, makan yang cukup, buang air
besar/kecil terlebih dahulu)
3. Latihan (pelafalan, gaya, menghitung
waktu)
4. Kesempurnaan berkas/bahan
5. Ketersediaan alat bantu
6. Kondisi Acara (Sound sytem, tata letak
tempat duduk, letak layar dan alat bantu)
7. Kreativitas.

9
D. Empat faktor yang menunjang
keberhasilan dalam “public Speaking”

Ada 4 faktor yang


menunjang keberhasilan
dalam “public Speaking”

1. Mengatasi Masalah dalam Diri.


Hampir setiap orang yang belum terbiasa
akan merasakan gejala-gejala saat
berbicara di depan umum seperti tegang,
gemetar, berkeringat dingin, gugup,
gagap, denyut jantung semakin kencang,
mendadak ingin buang air, demam
panggung dan lupa ingatan (sesuatu
yang inging disampaikan). Atasi masalah
tersebut diantaranya dengan : persiapan
yang matang, tarik nafas dalam-dalam
ketika ingin memulai bicara, kontak mata
(lihatlah kepada audiens yang bikin hati
dan pikiran tenang), dll.

10
2. Body Language yang Tepat.
Dalam berbicara di depan umum,
meskipun dalam acara formal jangan
lupakan “body language” walaupun hanya
gerakan kepala dan tangan. Apalagi
dalam acara semi formal atau informal
Andaharus melakukakan body language
yang tepat diantaranya postur tubuh,
Perpindahan tempat, Gerak isyarat,
Mimik wajah, Mata yang bersinar. Teteapi
ada juga Body Language yang harus
dihindari ketika berbicara di depan umum
diantaranya : Memasukan tangan ke
saku, Tangan ditangkupkan di belakang
punggung, Lengan disedekapkan,
Bertolak pinggang, Meremas-remas
tangan, Memegang bagian wajah.
3. Metode Penyampaian yang Sistematis
dan Tepat Sasaran
Pada dasarnya apa yang disampaikan
hanya meliputi 3 (tiga) rangkaian :
Pembukaan, Isi dan Penutup. Supaya
tepat sasaran, hal-hal yang harus
diperhatikan :

11
 Kenali latar belakang komunikan / audiens,
dari pendidikannya, pekerjaannya,
hobinya, kepentingannya maupun hal-hal
yang nampaknya tidak ada artinya.
 Ciptakan suasana yang menunjang, itu
semua tergantung pada komunikan yang
kita hadapi kembali kepada latar belakang
audiens
 Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan
: sekedar pengisi waktu, diskusi,
penyampaian informasi, atau negosiasi.
 Gunakan kalimat yang tidak menimbulkan
pengertian ganda agar tidak
membingungkan audiens.
 Evaluasi terus menerus

4. Penggunaan Alat bantu


Alat bantu merupakan salah satu cara untuk
membuat komunikan / audiens mudah
memahami apa yang kita sampaikan, jika
Anda tampil di depan untuk presentasi
sebuah produk maka perlihatkan produk
tersebut atau kalau tidak memungkinkan
untuk ditampilkan maka cukup dengan

12
menayangkan slide power point yang
menggambarkan apa yang kita sampaikan.

Alat bantu ini khususnya yang visual


dimaksudkan untuk :
o Memfokuskan perhatian audience
o Merangsang minat
o Mengilustrasikan faktor-faktor yang sulit
diverbalkan

13
E. Perhatikan Tujuh Hal ini saat Public
Speaking

7 Hal penting yang harus


diperhatikan dalam public
speaking :

1. Perhatikan penampilan.
Lihat dan serasikan penampilan Anda
dengan suana acara, kemeja, jas / blazer
serta perhatikan juga asesoris yang dipakai.
Kerapian dan keserasian memakai pakaian
antara sepatu, celana, jam tangan, cincin
akan sangat menampakkan dan menambah
kewibawaan juga kadang bisa mencuri
perhatian.
2. Perhatikan volume suara dan intonasi
Volume suara Anda atur sehingga
menyesuaikan dengan ruangan, baik pake
sound system ataupun tidak. Pada dasarnya
semua pendengar / audiens ingin

14
mendengar dengan jelas. Intonasi disini
maksudnya adalah bagaimana Anda
berbicara tidak terdengar datar. Karena
berbiicara datar akan membuat jenuh,
membosankan dan membuat ngantuk.
3. Luasnya wawasan, pengetahuan dan
perbendaharaan kata
Semakin luas pengetahuan akan menambah
kewibawaan dan mantapnya bobot
pembicaraan Anda. Perbanyaklah
membaca, seringlah mengikuti diskusi, dll
4. Mengontrol waktu.
Tanyakan dengan jelas kepada
penyelenggara berapa waktu yang
diberikan kepada Anda. Berbicaralah sesuai
dengan waktu yang ditentukan, atur dan
kontrol diri Anda sendiri. Jangan berbicara
apa yang tidak perlu dibicarakan.
5. Pola berpikir yang sistematis
Pola berpikir yang sistematis harus
tercermin dalam pembicaraan. Maka dari itu
buatlah rencana terlebih dahulu sebelum
tampil. Hal yang dipersiapkan akan lebih

15
baik daripada sesuatu yang tidak
dipersiapkan.
6. Pembicaraan yang konkrit dan membumi
gaya bahasa dan contoh-contoh yang
relevan dengan Audiens. Misalnya pemilihan
kata-kata yang digunakan untuk
menjelaskan kepada pendengar yang tidak
memakan ilmu pendidikan tentu akan
berbeda dengan berbicara didepan
mahasiswa.
7. Sikap & mental.
Persiapkan mental yang kuat untuk
menghadapi para Audiens yang membuat
pembicaraan sendiri, acuh, dan bahkan
memusatkan perhatian kepada Anda.

16
F. Public Speaker Cenderung Sukses

Apakah Anda
pernah meyadari
bahwa di pekerjaan
Anda saat ini, orang
yang karir nya hebat
adalah orang yang
sering dan
mampu berbicara di
depan umum?

Sedikit kemungkinan seorang pimpinan


perusahaan mengangkat karyawan nya
menjadi seorang Manager, Kepala Divisi,
ataupun koordinator jika karyawan tersebut
tidak memiliki kemampuan berbicara di depan
umum.

Begitu juga para pengusaha, mereka akan


semakin sukses jika mereka mampu
membicarakan / menawarkan produk yang
mereka miliki. Ketika mereka mempunya
karyawan, mereka pun harus mampu

17
menyampaikan arahan, peraturan dan yang
lainnya di depan para karyawan.

Ketika Anda sukses dalam profesi yang Anda


geluti tanpa memiliki kemampuan berbicara,
maka dari sekarang Anda harus
memepersiapkan diri menjadi seorang public
speaker. Karena, apapun profesi Anda, apabila
telah menjadi orang yang berhasil maka orang
lain akan menjadi ingin tahu dan ingin belajar
dengan Anda.

Orang lain ingin mendengar pengalaman dan


ingin tahu ilmu yang Anda kuasai kemudian
mempelajarinya dan melakukannya dalam
kehidupan. Anda akan dijadikan seorang model
yang akan diikuti oleh orang lain. Dan Anda
akan diberi kesempatan / diundang untuk
menjadi seorang pembicara. Pada saat itulah,
mau atau tidak mau, suka atau tidak suka Anda
akan “dipaksa” untuk hadir menjadi seorang
pembicara. Oleh karena itu, siapkanlah
kemampuan public speaking Anda dari
sekarang.

18
Jadi kemampuan bicara di depan umum bukan
hanya diperlukan oleh trainer, juru kampanye,
guru atau dosen dan tokoh agama tetapi
diperlukan oleh siapapun yang sukses dan
hebat.

“Tidak semua public speaker hidupnya sukses.


Tetapi hampir semua orang sukses pasti
menjadi public speaker.”

19
BAGIAN 2
PERCAYA DIRI SAAT PRESENTASI

Segera Atasi Rasa Takutmu Agar Tampil


Percaya Diri Saat Presentasi

Besok Anda harus menyampaikan presentasi.


Pada presentasi kali ini, Anda harus
menyampaikan materi di depan sekitar 250
orang audiens. Ini adalah untuk pertama
kalinya Anda harus melakukan presentasi di
depan ratusan orang.Anda merasa cemas,
takut jika Anda tidak dapat melakukan tugas
tersebut dengan baik. Cemas bila nanti tiba-tiba
Anda lupa tentang apa saja yang harus Anda
katakan. Tiba-tiba Anda ingin menyerap energi
dari para presenter atau MC yang sudah
terkenal, yang selalu tampil di muka umum
dengan tenang dan rileks.

20
Seorang MC terkenal yang saya kenal pernah
kepergok sedang duduk di belakang panggung
dengan mengatupkan tangan. Wajahnya
menunjukkan rasa khawatir. Dia mengakui
bahwa dia cemas menghadapi acara tersebut,
karena di sana dia harus bicara di depan para
petinggi negara.

Setelah tiba waktunya untuk naik panggung,


tiba-tiba kecemasan itu hilang. MC tersebut
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dia
tampil penuh percaya diri dan memukau
audiens yang hadir di sana, termasuk wakil
presiden dan para menteri.

Bahkan seorang MC terkenal pun akan


mengalami deg-degan atau cemas sebelum dia
tampil. Jadi, sangat wajar jika Anda yang
memang belum pernah tampil di hadapan
banyak orang, merasa takut atau cemas.
Apalagi jika materiyang harus disampaikannya
kurang disukainya, atau audiens yang hadir di
presentasi tersebut kurang familiar baginya.

21
Rasa khawatir atau takut adalah sesuatu yang
wajar. Selama Anda tidak dikuasai oleh rasa
cemas atau takut tersebut, maka Anda akan
baik-baik saja. Rasa khawatir atau takut justru
akan membuat Anda untuk membuat persiapan
yang lebih matang. Yang penting, rasa takut
dan khawatir bisa diatasi dengan berbagai
cara.

Ikuti beberapa Tips dibawah ini


1. Terima Rasa Takut atau Khawatir Itu
Rasa khawatir atau takut sebelum
presentasi adalah hal yang wajar, karena
presenter terkenal atau yang
berpengalaman pun akan mengalaminya.
Tapi, mereka bisa melewati rasa takut atau
khawatir itu. Yang paling penting harus
dilakukan adalah menerima bahwa Anda
memang merasa takut atau khawatir dalam
menghadapi presentasi. Rasa takut atau
khawatir menjelang presentasi akan
menimbulkan demam panggung.

22
Demam panggung biasanya menimbulkan
gejala-gejala fisik tertentu, seperti tangan
berkeringat, mulut terasa kering, badan
gemetar, atau denyut jantung yang terasa lebih
cepat. Demam panggung inilah yang bisa
membuat seseorang menjadi tidak percaya
diri. Jika Anda tidak percaya diri ketika
presentasi, tentu Anda tidak akan bisa
menyampaikan materi dengan baik. Anda akan
gugup saat tampil.

Kalau Anda menerima bahwa Anda memang


merasa takut atau khawatir, maka Anda
akan merasa lebih rileks. Setelah Anda
merasa sedikit lebih rileks, maka Anda akan
bisa mengabaikan perasaan itu.

Anda bisa membuat diri Anda untuk lebih


memusatkan perhatian pada materi presentasi.
Pikirkan saja cara-cara terbaik untuk membuat
audiens mengerti pada materi presentasi yang
Anda berikan.

23
Jika Anda terus berusaha melawan rasa takut
atau khawatir itu, maka Anda akan bertambah
gugup. Rasa gugup akan membuat Anda sulit
untuk berkonsentrasi.

Lalu bagaimana caranya untuk menghilangkan


rasa gugup ini? Caranya adalah dengan
melakukan visualisasi hal-hal positif
sebelum tampil.

Pertama, visualisasikan bahwa audiens sedang


menikmati presentasi yang Anda lakukan.
Mereka mendengarkan Anda dengan antusias,
sambil sesekali bertepuk tangan.

Yang kedua, visualisasikan bahwa presentasi


yang Anda paparkan itu berjalan dengan baik.
Presentasi itu memberikan informasi yang
sangat dibutuhkan oleh audiens. Sedangkan
visualisasi yang ketiga adalah dengan
membayangkan bahwa para audiens itu adalah
teman-teman Anda. Saat presentasi,
bayangkan bahwa Anda sedang mengajak
mereka ngobrol dan bercanda.

24
Dengan melakukan visualisasi itu, maka
rasa gugup bisa diatasi. Selain itu, cobalah
berdoa sebelum tampil. Doa dapat membuat
seseorang menjadi lebih tenang. Sambil
berdoa, pejamkan mata Anda dan tarik
napas dalam-dalam, lalu keluarkan
perlahan-lahan. Cara ini bisa membuat
tubuh Anda menjadi lebih rileks, sehingga
rasa takut dan khawatir Anda bisa diatasi.

2. Lakukan Persiapan yang Matang


Sebenarnya, agar Anda tidak terlalu merasa
gugup karena takut dan khawatir
menghadapi presentasi, maka kuncinya
adalah melakukan persiapan yang matang.
Memang, persiapan yang matang bukanlah
jaminan bahwa presentasi Anda akan
menjadi spektakuler. Tapi, persiapan yang
matang akan menambah rasa percaya diri
Anda. Apa saja yang termasuk persiapan
matang itu? Tentu saja mempersiapkan
materi presentasi dengan baik. Secara
khusus,

25
cobalah untuk mempersiapkan kalimat
pembuka yang tepat. Kalimat pembuka yang
tepat akan membuat Anda lebih lancar
dalam menyampaikan presentasi dan
membuat audiens lebih siap serta
penasaran untuk terus mendengarkan
Anda.Selain itu, cobalah berlatih terlebih
dahulu di depan teman-teman Anda.
Latihan ini juga bisa digunakan untuk
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang
kemungkinan akan muncul, sehingga Anda
bisa sekalian mempersiapkan jawabannya.
Untuk semakin menambah rasa percaya diri,
Anda juga bisa berlatih di depan cermin.
Perhatikan gaya bicara Anda. Kalau Anda
tidak menyukainya, kemungkinan besar
audiens juga merasakannya. Berlatihlah
sampai Anda menemukan gaya bicara yang
Anda sukai.

3. Berdamai Dengan Rasa Takut


Berdasarkan apa yang saya alami selama
ini, kadang-kadang rasa gugup atau cemas
menjelang tampil di depan umum itu tidak

26
akan hilang, walau saya sudah melakukan
persiapan yang matang.Tetap saja, demam
panggung itu akan muncul beberapa saat
sebelum saya tampil. Untuk itu, saya
memilih untuk berdamai dengan rasa cemas
atau demam panggung itu.

Demam panggung sebenarnya adalah


semacam energi yang menunggu untuk
segera dilepaskan. Caranya adalah dengan
melepaskannya di atas podium tempat Anda
memberikan presentasi. Jika Anda berdamai
dengan demam panggung ini, maka Anda
akan merasa lebih tenang dan yakin untuk
tampil dengan baik.

Rasa gugup, cemas, atau takut


sebetulnya adalah energi yang positif
untuk Anda. Jika Anda tidak merasakan
cemas atau takut, maka Anda tidak akan
punya motivasi untuk mempersiapkan
presentasi dengan baik. Tidak adanya rasa
cemas atau takut bisa menjadi indikator
bahwa Anda sudah terbiasa dengan materi

27
yang akan Anda bawakan. Seseorang yang
sudah terlalu biasa dengan sesuatu, bisa-
bisa malah akan menampilkan sesuatu
yang monoton, yang justru bisa membuat
audiens menjadi bosan. Dengan merasa
cemas dan takut, Anda akan semakin
berusaha agar presentasi bisa berjalan
sesuai dengan harapan.

Pada dasarnya, presentasi akan berjalan


dengan baik jika Anda memiliki ilmunya.
Anda bisa mempelajari cara-cara untuk
menyampaikan presentasidengan baik, agar
presentasi Anda menjadi memukau. Setelah
mempelajari trik-triknya, maka Anda bisa
mempersiapkan presentasi dengan lebih
baik

28
BAGIAN 3
Cara Menjawab Pertanyaan Yang Sulit

Salah satu hal yang seringkali di takuti ketika


presentasi adalah sesi tanya jawab, takut tidak
bisa menjawab pertanyaan dari audiens
sehingga terkesan tidak kompeten. Supaya
presentasi Anda tetap berjalan lanncar dan
Anda bisa menjawab semua pertanyaan dari
audiens. Sebenarnya sesi pertanyaan sangat
bermanfaat, bukan hanya untuk audiens tapi
juga untuk Anda sebagai seorang pembicara.
Setidaknya ada 3 manfaat yang Anda peroleh
sebagai pembicara dalam sesi pertanyaan:
1. Memastikan audiens memahami presentasi
yang telah Anda sampaikan,
2. Memberi nilai plus untuk Anda sebagai
seorang pembicara, ketika Anda bisa
menjawab pertanyaan dengan baik itu
artinya Anda pembicara yang kompeten
(memang ahlinya),

29
1. Bisa menjadi feedback/umpan balik bagi Anda
untuk supaya presentasi Anda bisa lebih baik
lagi.
Dua otak lebih baik dari satu otak. Karenanya,
jika Anda tidak tahu, gunakanlah
pengetahuan orang lain. (buku Public
Speaking Mastery hal.113)

Yang perlu kita sadari sebagai pembicara


Andalah bahwa kita bukanlah mahluk
sempurnya yang tahu semua hal, dan saya
rasa tidak ada orang yang tahu semua hal.Tapi
bukan berarti ketika ada pertanyaan sulit Anda
langsung bilang “tidak tahu”, karena itu akan
menjatuhkan Anda sebagai pembicara.
Walaupun Anda tidak tahu ada trik yang lebih
elegan sehingga tidak ada pihak yang
kecewa/dirugikan baik dari audiens maupun
Anda.

30
Preframe
Supaya tidak terjadi pertanyaan ditengah
presentasi maka di awal Anda harus
buat preframe/ aturan main yang jelas.Misalnya

jika ada pertanyaan nanti bisa di


catat terlebih dahulu dan akan kita
bahas pada sesi Tanya jawab.

Ini penting supaya audiens tidak memotong


presentasi Anda dan audiens bisa
mendapatkan informasi yang lengkap karena
seringkali apa yang ditanyakan audiens
sebenarnya akan kita bahas pada materi yang
selanjutnya.

Ada 3 langkah dalam menjawab pertanyaan,


langkah ini berguna untuk mengkondisikan
audiens tetap dalam kendali Anda. Ketika ada
pertanyaa dari audiens

31
Petama, tanyakan namanya.
Secara psikologis dengan bertanya nama itu
berarti Anda membangun kedekatan sehingga
orang tersebut akan lebih nyaman & sungkan
jika harus bertanya yang memojokkan.
Contoh ketika ada peserta public training saya
yang angkat tangan bertanya,

Baik bapak silahkan, tolong bisa


perkenalkan diri terlebih dahulu. Boleh
sebutkan nama dan profesinya.

Perhatikan detailnya, ketika bertanya nama &


profesi ini memberi gambaran Anda apa latar
belakang audiens Anda kecuali Anda in-house
training maka bisa Anda ganti dari bagian/divisi
apa.

Kedua, ulangi pertanyaan


Ketika ada pertanyaan tentunya Anda butuh
waktu untuk memikirkan apa jawabanya,
dengan mengulagi pertanyaan maka Anda
memberi waktu pada otak Anda sendiri untuk
menyusun jawaban yang paling tepat.

32
Mengulagi pertanyaan juga berfungsi untuk
menyamakan persepsi antara audiens yang
bertanya dan pembicara sehingga tidak ada
salah persepsi. Selain itu juga untuk
memberitahukan & memperjelas pertanyaan
kepada audiens yang lain sehingga tidak terjadi
pertanyaan yang sama, contoh:

Bu Mudi “Bu ana di mana saya bisa


download gambar yang bagus-bagus untuk
slide presentasi saya Bu?”
Anda: “ Baik bapak ibu semua ada
pertanyaan sanag sangat bagus dari Bu
Mudi, beliau bertanya dimana kita bisa
mendownload gambar yang kualitasnya
bagus beresolusi tinggi yang digunakan
untuk slide presentasi?, betul begitu Bu
Mudi?
Bu Mudi: “Betul Bu.”

Perhatikan detailnya, ketika Anda mengulang


pertanyaan itu berarti Anda memberi waktu
otak berfikir, ketika mengulang pertanyaan
pastikan pertanyaan di dengar semua audiens
tidak hanya Bu Mudi. Pastikan pula saat
mengulang pertanyaan mata Anda menatap

33
seluruh audiens tidak hanya focus pada Bu
Mudi.

Ketiga, beri tepuk tangan


Tepuk tangan berfungsi untuk menyentuh sisi
ego dalam diri audiens, ini akan membuat
audiens merasa dihargai, contoh:

Bu Mudi: “Bu ana, di mana saya bisa download


gambar yang bagus-bagus untuk slide
presentasi saya Bu?”
Anda: “ Baik bapak ibu semua ada pertanyaan
sanag sangat bagus dari Bu Mudi, beliau
bertanya dimana kita bisa mendownload
gambar yang kualitasnya bagus beresolusi
tinggi yang digunakan untuk slide presentasi?,
betul begitu Bu Mudii?
Bu Mudi: “Betul Bu.”
Anda: “Tolong beri tepuk tangan untuk Bu
Mudi atas pertanyaanya yang luar biasa.”

Ketika Anda memberikan jawaban maka


ingatlah bahwa jawaban itu bukan hanya untuk
audiens yang bertanya tapi juga untuk seluruh
audiens yang hadir.

34
Jadi ketika memberi jawaban jangan hanya
focus pada audiens yang pertanya tapi
sampaikan untuk semua audiens.
Permasalahanya adalah ketika Anda tidak bisa
menjawab pertanyaan dari audiens, ada 3 cara
yang bisa Anda gunakan supaya presentasi
Anda tetap berjalan dengan lancar dan Anda
tetap di hormati oleh audiens.

Petama, bertanya langsung pada audiens


Contoh
Anda: “bapak –ibu itulah tadi pertanyaan dari
Bu Mudi, sebelum itu saya ingin bertanya
apakah ada di antara bapak ibu yang punya
pengalaman tentang hal tersebut dan ingin
berbagi tips apa yang bapak-ibu lakukan saat
itu?”

Ketika Ada jawaban dari salah satu peserta


maka permasalahan Anda selesai tapi jika tidak
ada Anda bisa menggunakan cara yang lain.

35
Kedua, membentuk kelompok diskusi
Bentuk kelompok diskusi antara 3-5 orang
tergantung jumlah audiens Anda, beri mereka
waktu untuk berdiskusi setelah selesai mintalah
setiap kelompok untuk mengumpukan semua
jawaban. Tugas Anda sangatlah sederhana,
Anda hanya perlu membuat sebuah kesimpulan
dari semua jawaban yang terkumpul.

Ketiga, bersikap jujur


Hati-hati, bersikap jujur juga ada triknya
sehingga tetap terkesan elegan dan di hormati
audiens, jangan lupa minta waktu untuk
mencari jawabanya, contoh:

Anda: “Bu Mudi, ini adalah pertanyaan yang


sangat bagus tapi saat ini saya masih belum
memiliki jawaban yang paling tepat untuk Anda.
Tolong smskan alamat e-mail Anda ke do nomor
0812-3660-9149 dan saya usahakan minggu
depan jawabanya akan saya kirim lewat email.
Bapak ibu sekalian sekali lagi tepuk tangan
untuk Bu Mudi.”

36
BAGIAN 4
Presentasi = Komunikasi =
Pertunjukan
Sebenarnya Presentasi Itu?
Presentasi adalah sebentuk komunikasi.
Komunikasi presentasi dilakukan secara
terpadu: lewat suara, gambar, dan bahasa
tubuh.

Dalam buku Psikologi Komunikasi, Jalaluddin


Rakhmat mengutip definisi komunikasi dari
Hovland, Janis dan Kelly sebagai berikut:
“the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal)
to modify the behavior of other individuals (the
audience)”

Sebuah proses di mana seorang individu


(komunikator) mengirimkan rangsangan
(stimulus, yang biasanya berbentuk verbal)
untuk mengubah perilaku individu lain
(audiens).

37
Agar sebuah pesan dalam komunikasi bisa
tersampaikan dengan baik, ada tiga komponen
penting yang terkait:
1. Pemberi pesan (komunikator)
2. Media yang digunakan
3. Penerima pesan (audiens)

Gambar Diagram Tiga Komponen Komunikasi

Komunikasi yang sukses terjadi ketika audiens


menerima dan memahami sebuah pesan persis
sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

38
komunikator. Sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh komunikator. Nah, ini bisa
tercapai jika komunikator menggunakan media
yang tepat, dengan cara penyampaian yang
tepat, dan pada waktu yang tepat. Ini
meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan informasi.

Itu secara teoretik. Namun dalam prakteknya,


itu mustahil. Pada kenyataannya, tidak mungkin
sebuah pesan, atau gagasan, yang
disampaikan oleh pemberi pesan diterima
dengan kesempurnaan 100 persen oleh
penerima. Dalam proses penyampaian,
informasi sedikit banyak akan menyimpang
atau hilang dalam prosesnya. Tugas seorang
komunikator yang baik adalah meminimalkan
distorsi informasi tersebut, sehingga sukses
diterima dengan baik oleh pendengarnya. Jadi
jika ada orang bertanya apa sebenarnya
presentasi itu? Jawabannya adalah
sebuah komunikasi yang dilakukan secara
terpadu lewat suara, gambar dan bahasa
tubuh..

39
BAGIAN 5
Tahap Membawakan Presentasi
Dalam membawakan presentasi Anda bisa
menggunakan struktur tiga bagian, yaitu
pembukaan, pembahasan dan penutup.

A. Membuka Presentasi
Presentasi yang baik dimulai dengan
pembukaan yang baik. Pembukaan yang
baik sangat menentukan keberhasilan
sebuah presentasi sebagaimana
pembukaan yang buruk juga cenderung
membuat presentasi menjadi gagal. Ada
banyak cara untuk membuka presentasi
dengan menarik, diantaranya dengan cerita,
mengajukan pertanyaan, menggunakan
kutipan, menunjukkan data dan fakta,
menggunakan intermezzo, menjelaskan
maksud dan tujuan atau menggunakan
humor. Anda tinggal memilih mana yang
paling cocok untuk diri Anda.

40
Membuka presentasi dengan baik
merupakan langkah awal kesuksesan
sebuah presentasi. Dalam buku Presentasi
Memukau Pak Mohamad Noer menjelaskan
bahwa orang cenderung mengingat lebih
baik apa-apa yang paling awal mereka
lihat dan dengarkan. Dalam dunia Psikologi
dikenal dengan istilah efek awalan (Primacy
Effect). Pembukaan yang baik akan menarik
perhatian audiens. Apa yang Anda
sampaikan di awal ketika membuka
presentasi akan menjadi informasi yang
paling diingat. Karena itu kekuatan
presentasi salah satunya terletak
pada pembukaan yang baik dan menarik
serta penutupan presentasi yang
meyakinkan.

Tidak hanya itu, keberhasilan membuka


presentasi akan memudahkan Anda untuk
melanjutkan sebuah presentasi.Dalam bab
ini, saya akan mengajak Anda memahami
fungsi pembukaan dalam presentasi dan

41
teknik jitu untuk membuka presentasi
dengan baik dan menarik perhatian audiens.

Memahami Fungsi Pembukaan Dalam


Sebuah Presentasi. Sebelum kita membahas
bagaimana cara membuka presentasi dengan
baik, kita perlu mengetahui apa sebenarnya
fungsi pembukaan dalam presentasi.

Pertama: Agar audiens memahami tujuan


presentasi Anda. Audiens datang
mendengarkan presentasi untuk suatu tujuan.
Oleh karena itu, pembukaan berfungsi untuk
menjelaskan dengan cepat apa tujuan
presentasi Anda. Jika audiens sudah tahu
tujuan presentasi Anda, mereka akan lebih
tertarik untuk mengikutinya sampai selesai.

Kedua: Mendapat Gambaran Umum atas


Apa yang Disampaikan
Pembukaan presentasi mirip dengan
opening sebuah film. Ketika Anda menonton
film, 5 menit pertama sangat krusial karena
akan menentukan apakah Anda akan

42
menonton film tersebut sampai selesai atau
segera meninggalkannya. Seperti sebuah film,
pembukaan presentasi berfungsi
untuk memberikan gambaran umum kepada
audiens apa yang akan mereka dengarkan
dalam beberapa waktu ke depan.

Ketiga: Menciptakan Motivasi dan Rasa


Ingin Tahu Audiens
Audiens menghadiri sebuah presentasi dengan
motivasi awal yang berbeda-beda. Ada yang
memang ingin mendapatkan informasi baru dari
Anda. Namun ada pula yang sekedar datang
karena diminta oleh atasannya. Oleh karena
itu, inilah kesempatan Anda untuk menciptakan
motivasi yang sama bagi audiens agar mereka
merasa perlu mendengarkan presentasi
Anda sampai selesai.Pembukaan yang baik
juga akan menciptakan rasa ingin tahu
audiens sehingga mereka akan terus
mendengarkan Anda.

43
5 Cara Membuka Presentasi yang Baik dan
Menarik
Setelah Anda mengetahui betapa penting
fungsi pembukaan presentasi, sekarang
saatnya kita belajar bagaimana membuka
presentasi dengan baik dan menarik. Saya
akan mengajak Anda untuk menguasai lima
cara membuka presentasi dengan menarik.

1. Membuka Presentasi Dengan


Menyampaikan Maksud dan Tujuan
Cara paling mudah dan dapat Anda
terapkan untuk berbagai situasi adalah
membuka presentasi dengan
menyampaikan maksud dan tujuan.
Dengan cara ini, audiens akan mengerti apa
yang akan mereka dapatkan dari presentasi
Anda. Anda juga bisa menetapkan harapan
(ekspektasi) audiens tentang berapa lama
presentasi akan berlangsung dan apa
saja yang akan dibahas. Misalkan Anda
ingin menawarkan jasa sebuah software
sistem administrasi kepegawaian di hadapan
beberapa manajer yang menjadi calon

44
pembeli produk Anda. Anda bisa membuka
presentasi dengan menyampaikan maksud
dan tujuan seperti ini:
“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi.
Saya sangat senang hari ini mendapatkan
kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu
sekalian.

Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya


akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu
sebuah sistem administrasi kepegawaian yang
akan membantu Bapak/Ibu mengelola data
karyawan secara cepat, mudah dan informatif.

Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan


bisa memahami keunggulan dan manfaat yang
akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang
membedakannya dengan produk sejenis di
pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat
memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan
yang Bapak Ibu pimpin.”

Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa


lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat
yang bisa diambil audiens setelah presentasi
selesai.

45
2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah
Pertanyaan
Apa yang akan Anda lakukan ketika
seseorang mengajukan sebuah pertanyaan?
Secara otomatis Anda akan berusaha
menjawabnya. Demikian pula ketika Anda
mengajukan pertanyaan ketika membuka
sebuah presentasi. Audiens akan berusaha
berpikir dan mencari jawabannya
meskipun mereka tidak menjawab langsung
pertanyaan Anda. Menggunakan pertanyaan
akan mengajak audiens fokus pada tema
yang sedang dibahas dan membuat mereka
memusatkan perhatian untuk menemukan
jawabannya.
3. Membuka Presentasi Dengan Cerita
Banyak presenter kelas dunia membuka
presentasi dengan cerita atau kisah.
Mengapa cerita? Cerita mudah diingat.
Kita semua senang mendengarkan cerita.
Masih ingat cerita masa kecil yang
dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu
Anda dulu? Saya yakin Anda masih
mengingatnya sampai sekarang.

46
Membuka presentasi dengan sebuah cerita
atau kisah akan mengajak audiens
membayangkan kisah tersebut. Secara mental
mereka mulai terhubung dengan
Anda sebagai presenter dan siap untuk
mendengarkan presentasi Anda dengan
lengkap. Misalkan Anda ingin menyampaikan
presentasi tentang bahaya menyetir sambil
menggunakan ponsel.
“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik
dan ramah. Dia disukai oleh semua warga di
kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai orang
yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu,
dia juga selalu taat pada aturan.
Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru
berangkat ke kantor di pagi hari. Ada rapat penting
yang harus dia hadiri sementara dia terlambat
bangun karena semalaman kurang tidur
mempersiapkan rapat penting tersebut. Di tengah-
tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik
ini menghidupkan mesin mobil sambil mengirim
pesan SMS ke atasannya bahwa dia mungkin
datang sedikit terlambat.
Karena terburu-buru dan tidak konsentrasi, dia
menginjak pedal gas tanpa menyadari seorang
anak kecil bersepeda tepat di depan mobilnya.
Ketika dia menyadari hal tersebut, semuanya
47
sudah terlambat. Dia menabrak anak kecil tersebut.
Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut
adalah anak kandungnya sendiri.

Betapa perih hati tetangga saya tersebut. Dia


begitu menyesal karena kecerobohannya telah
membawa petaka buat buah hatinya sendiri.
Hari ini, saya ingin mengetuk hati Anda semua
bagaimana kita berkendara dengan baik dan penuh
konsentrasi agar tidak mengulang kejadian tragis
yang dialami tetangga saya tersebut.”

Sebuah cerita yang relevan mampu


menggugah emosi audiens. Mengajak
mereka merenung dan menghayati cerita
sebelum mendengarkan presentasi Anda.
Coba pikirkan sebuah cerita yang relevan
dengan presentasi Anda. Tidak harus cerita
yang benar-benar terjadi. Anda juga bisa
menggunakan cerita rekaan sebagai
ilustrasi. Selama cerita tersebut
disampaikan dengan penuh penghayatan,
secara emosional audiens akan ikut dalam
cerita Anda.Memang butuh persiapan lebih
dan keterampilan menyampaikan cerita
dengan baik agar pembukaan Anda
48
berkesan. Namun jika Anda bisa
melakukannya, Anda tidak hanya
menggugah aspek logika
audiens, melainkan pula aspek
emosional mereka.

4. Membuka Presentasi Dengan Data atau


Fakta
Jika presentasi Anda memiliki data dan
fakta yang menarik, Anda bisa
menggunakan informasi tersebut untuk
membuka presentasi. Data bisa mengajak
orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data
dan fakta mampu menciptakan efek
dramatis tanpa harus didramatisir.
Misalkan Anda menyampaikan sebuah
presentasi bagaimana menciptakan
lingkungan kerja yang aman, maka Anda
bisa membuka presentasi menggunakan
data sebagai berikut:

49
“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak
kurang dari 6 pekerja meninggal dunia setiap hari
akibat kecelakaan kerja.Kecelakaan kerja dapat
terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan perilaku
yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan
bahwa 85 persen kecelakaan terjadi karena perilaku
yang tidak aman.
Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan
kepada Anda bagaimana kita menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan
demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-
kecelakaan kerja yang sering terjadi akibat perilaku
tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita
sadari.”

50
Menggunakan data yang relevan
akan membuat audiens tersentak. Apalagi
jika data tersebut belum pernah mereka
dengar sebelumnya dan mengungkap fakta
yang dramatis.

5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan


atau Pernyataan
Anda juga bisa membuka presentasi
dengan mengutip perkataan tokoh
terkenal. Pembukaan seperti ini akan
menarik jika kutipan yang dipilih relevan
dengan topik presentasi Anda. Namun,
jangan memaksakan menggunakan kutipan
jika tidak relevan dengan materi presentasi
Anda. Dalam contoh berikut ini, Anda akan
menyampaikan sebuah presentasi tentang
pentingnya menciptakan budaya belajar
dalam sebuah organisasi. Untuk membuka
presentasi, Anda ingin mengutip sebuah
perkataan dari Alvin Toffler. Maka Anda bisa
menyampaikan pembukaan sebagai berikut:

51
“Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21
bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau
menulis, melainkan mereka yang tidak
belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk
dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan
dengan perubahan zaman (unlearn), dan belajar
kembali hal-hal yang pernah dikuasai sebelumnya
namun sekarang telah berubah (relearn).

Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat


relevan dengan topik kita hari ini untuk membangun
budaya belajar dalam sebuah organisasi. Dengan
demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah
organisasi pembelajar di mana anggotanya secara aktif
terus belajar dan menyesuaikan diri dengan tantangan
zaman.”

Selain mengutip perkataan tokoh lain, Anda


juga dapat menggunakan pernyataan pribadi
untuk membuka sebuah presentasi. Jika

52
Anda memiliki pandangan yang kuat
terhadap suatu hal, mengapa tidak
menggunakannya untuk pembukaan?

Pembukaan Yang Kuat, Audiens Akan


Ingat. Sekarang Anda telah memahami
betapa penting pembukaan yang baik dan
menarik dalam sebuah presentasi.
Persiapkanlah pembukaan Anda. Latih terus
menerus sehingga Anda lancar
menyampaikannya. Dengan demikian, sejak
menit pertama tampil, Anda akan tampil
memukau dan meyakinkan. Audiens pun
tertarik untuk mengikuti presentasi Anda
sampai selesai karena sejak awal mereka
sudah terpesona dengan pembukaan
presentasi Anda.

B. Pembahasan (Intisari Presentasi)


Ini adalah tahap inti dari presentasi Anda.
Disinilah secara keseluruhan materi Anda
sampaikan. Anda harus menjelaskan materi
Anda secara tersetruktur dan jelas, selain itu
Anda juga harus terampil menggunakan

53
transisi antar sub topik, supaya audiens
memperoleh kejelasan alur presentasi Anda.
Sampaikan materi dengan penuh antusias
dan semangat, optimalkan bahasa
tubuh dan intonasi suara Anda. Buat
audiens Anda terlibat dalam presentasi Anda
dengan mengajukan pertanyaan, mengajak
audiens Anda bergerak dan mempengaruhi
emosi mereka dengan cerita yang inspiratif.
Jika ini Anda lakukan dengan baik, maka
apa yang menjadi tujuan presentasi Anda
akan tercapai.

Menampilkan Bahasa Tubuh Yang Memukau


Dalam Presentasi
Segala yang Anda tampilkan ketika presentasi
baik itu suara, slide maupun bahasa tubuh
yang Anda tampilkan adalah komunikasi.
Karena itu, menampilkan bahasa tubuh yang
baik menjadi penting. Demikian pula,
menghindari bahasa tubuh yang kontra
produktif terhadap presentasi Anda menjadi
sebuah keharusan.

54
Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh.
Karena itu Anda tidak bisa membohonginya.
Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan
diri dengan sendirinya akan terpancar
dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan.
Sebaliknya, ketika Anda merasa yakin, percaya
diri dan menikmati presentasi yang Anda
bawakan, dengan sendirinya bahasa tubuh
yang positif akan tertampilkan. Oleh karena itu,
langkah pertama dalam menampilkan bahasa
tubuh yang positif adalah dengan memiliki
keyakinan dan kepercayaan diri ketika tampil.

Bahasa Tubuh Negatif


Pernahkah Anda cukup teliti memperhatikan
orang yang menyilangkan kaki, memasukkan
tangan ke kantong, atau menyembunyikan
tangan ke belakang? Itu adalah contoh bahasa
tubuh yang kurang baik dan harus Anda hindari
ketika memberikan presentasi.

Tangan di saku
Ketika Anda memasukkan tangan ke saku,
Anda tampak kurang terbuka. Seolah-olah ada

55
yang ingin Anda sembunyikan. Sikap ini juga
secara alami muncul jika Anda tidak terlalu
yakin dengan apa yang Anda bicarakan.
Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan
tangan Anda setiap kali Anda sadar telah
memasukkan tangan ke dalam saku celana.

Tangan di belakang
Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang
terbuka adalah menaruh tangan Anda di
belakang pinggang. Sama seperti memasukkan
tangan di saku, hal ini menunjukkan kurangnya
keterbukaan.

Berdiri dengan bertumpu di satu kaki


Tak jarang seorang pembicara tampil dengan
bertopang pada satu kaki. Kaki yang satu
menahan bobot tubuh, sedangkan kaki yang
lain lebih santai. Cara ini, selain terlihat tidak
indah karena tubuh Anda akan miring ke salah
satu sisi, juga menunjukkan presenter tampil
seperti orang malas dan tidak serius dalam
menyampaikan presentasi.

56
Menggaruk hidung atau kepala
Tak jarang presenter melakukan bahasa
tubuh negatif berulang-ulang, diantaranya
menggaruk-garuk hidung atau menggaruk
kepala yang sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi
karena kurang percaya diri. Jika Anda memiliki
kebiasaan ini, hilangkan segera. Segera
hentikan, jika Anda sadar telah melakukannya
dalam sebuah presentasi.

Bahasa Tubuh Positif


Setelah Anda mengetahui bahasa tubuh yang
harus dihindari, sekarang saya ingin mengajak
Anda melihat bagaimana bahasa tubuh yang
baik itu sebenarnya. Cobalah praktekkan ini di
hadapan cermin. Atau lebih baik lagi,
rekam bahasa tubuh Anda dan saksikan sendiri
bagaimana Anda tampil.

Berdiri tegak, namun rileks


Ketika Anda yakin dan percaya diri, Anda akan
berdiri tegak dengan mantap. Tubuh bertumpu
pada kedua kaki yang membuka dengan tidak
terlalu lebar, namun juga tidak terlalu sempit.

57
Kedua tangan menggantung rileks di kiri
dan kanan tubuh Anda, siap untuk digunakan
ketika Anda hendak memberi penekanan
tertentu pada materi presentasi. Dada dan
kepala tegak dengan meyakinkan, namun tidak
menunjukkan kesombongan.

Gunakan gerakan tangan (gesture) yang


sesuai
Jika Anda memperhatikan para presenter
hebat, mereka memanfaatkan anggota
tubuhnya untuk ikut berbicara. Ketika ingin
menjelaskan sesuatu yang sangat besar,
mereka memberi simbol lingkaran yang besar
dengan tangannya. Ketika menunjukkan
sebuah kemajuan dan pertumbuhan, mereka
menggerakkan tangan dari bawah ke atas.
Itulah beberapa gesture yang dapat Anda
pelajari untuk memberi efek lebih kuat lagi pada
presentasi Anda. Bayangkan ketika Anda
memiliki slide yang visual, suara yang mantap,
dan gesture tubuh untuk memberi penekanan

58
Akan sangat mudah bagi Anda untuk
membuat audiens tetap berkonsentrasi pada
materi presentasi danmengingatnya.
Gesture, disamping slide dn kata-kata yang
diucapkan, akan membuat presentasi Anda
memiliki kekuatan tambahan.

Tersenyum
Senyum yang tulus dan wajar memberi
kekuatan pada presentasi Anda.
Tersenyumlah secara natural, jangan
memaksakan. Senyum seperti rasa percaya
diri. Ia akan menyebar kepada audiens
Anda.

“Gesture yang mengiringi kata-kata,


penekanan nada suara maupun slide,
akan menambah kekuatan message yang
ingin disampaikan.”

59
C. Menutup Presentasi
Jangan pernah tinggalkan audiens Anda
dengan kebingungan, tapi tinggalkan
mereka dengan sesuatu yang bermakna
yang akan mereka ingat selama-lamanya.
Tutup presentasi Anda dengan
menyimpulkan inti dari presentasi Anda,
buatlah dalam kalimat pernyataan,
selanjutnya sampaikan call to action Anda.
Satu lagi yang perlu Anda catat, jangan
pernah menutup presentasi Anda dengan
kalimat yang terlampau panjang dan jangan
minta maaf. Itulah tiga langkah yang bisa
Anda lakukan dalam membawakan
presentasi. Lakukan itu dengan baik dan
Anda akan diingat audiens sebagai
presenter yang menginspirasi.

Catatan penting:
Sebelum tampil ada beberapa hal yang harus
Anda lakukan yaitu datang lebih awal, periksa
kondisi ruangan, peralatan pendukung dan hal-
hal teknis yang lain.

60
Menutup sebuah presentasi sama pentingnya
dengan pembukaan. Jika pembukaan
berfungsi untuk menciptakan motivasi
mendengarkan isi presentasi, maka penutupan
berperan untuk membuat audiens ingat pesan
utama presentasi. Mereka akan terus
mengingat dan melaksanakannya setelah
presentasi selesai. Masih ingat dengan recency
effect efek kebaruan?
Audiens akan mudah mengingat sesuatu
yang disampaikan paling akhir. Dengan
demikian, fungsi penutupan yang baik
sekaligus meyakinkan sangat penting dalam
sebuah presentasi. Lantas bagaimana menutup
presentasi dengan baik sekaligus meyakinkan?
Mari kita simak pembahasan berikut.

Mencapai Tujuan Presentasi = Penutupan


yang Mantap
Dalam presentasi, penutup sama pentingnya
dengan pembukaan. Jika pembukaan
menciptakan motivasi dan membuat audiens
bersemangat untuk mendengarkan Anda, maka
penutupan akan membuat audiens ingat

61
dengan pesan utama presentasi. Mereka akan
terus mengingat dan melaksanakannya setelah
presentasi selesai. Penutupan yang mantap
dan terangkumnya presentasi dalam kalimat
yang mudah memastikan tercapainya tujuan
presentasi. Tujuan utama presentasi adalah
memberi informasi atau membujuk
seseorang melakukan sesuatu. Lewat
penutupan, tegaskan kembali apa yang Anda
harapkan dari audiens setelah mereka selesai
mendengarkan keseluruhan presentasi Anda.
Ini istilahnya, Anda harus menyampaikan call
to action, yaitu tindakan apa yang harus
dilakukan audiens setelah ini.
Presentasi tanpa call to action adalah
presentasi yang menggantung. Audiens akan
kebingungan setelah presentasi selesai tentang
apa yang harus mereka lakukan.
Mereka akan bertanya, “Lalu, apa selanjutnya?”
“Setelah saya mendapat informasi itu, saya
harus bagaimana?”
“Apa kaitannya informasi itu dengan saya?”
Jawablah pertanyaan tersebut, dan Anda akan
mencapai tujuan presentasi dengan baik.

62
Fungsi Penutupan
Penutup presentasi sangat penting untuk
menyampaikan tujuan Anda. Sebagai seorang
presenter, ada tiga fungsi utama penutupan
yang perlu Anda sampaikan:
1. Rangkum apa yang sudah Anda
jelaskan.
2. Ringkas dalam satu kalimat penting.
3. Buat audiens selalu ingat untuk
bertindak.
Dengan melakukan tiga hal di atas, mudah bagi
Anda untuk memastikan bahwa tujuan akhir
presentasi bisa tercapai. Anda telah membantu
audiens untuk memahami apa yang telah Anda
presentasikan, juga tindakan apa yang
diharapkan dari mereka. Anda juga membantu
audiens untuk selalu mengingat presentasi
Anda.

Setelah mendengarkan presentasi selama 30


atau 45 menit, audiens tentu sudah banyak
melupakan apa yang sebelumnya Anda
sampaikan. Untuk itu Anda perlu membantu
mereka merangkum kembali apa-apa yang

63
penting. Perjelas mana poin utama yang
penting dan harus mereka ingat.

“Bagian penutup adalah bagian di mana


audiens akan menyegel kesan mereka
terhadap presentasi Anda, dan pesan apa dari
Anda yang akan mereka ingat. Berilah mereka
impresi positif dan pesan yang kuat.”
Memahami „Call to Action‟ atau „Seruan untuk
Bertindak‟
Call to action adalah sebuah seruan dari Anda
sebagai presenter untuk mengajak audiens
melakukan suatu tindakan. Tindakan apa yang
diharapkan, tergantung dari tujuan presentasi
Anda.
o Jika Anda memberikan presentasi
tentang manfaat dan fitur sebuah produk,
maka call to action-nya adalah ajakan
untuk membeli produk tersebut.
o Jika Anda memberikan presentasi
tentang bahaya dan resiko merokok bagi
kesehatan, maka call to action-nya
adalah mengajak berhenti merokok.

64
o Jika Anda memberikan presentasi
tentang pemanasan global yang semakin
mengkhawatirkan, maka call to action-nya
mengajak audiens untuk peduli tentang
pemanasan global. Lebih spesifik lagi,
misalnya berbentuk tindakan nyata
seperti mengajak mereka mematikan
listrik jika tidak perlu, atau bersepeda ke
tempat kerja.
o Jika Anda memberikan presentasi sebuah
mata kuliah yang menjelaskan
pemasaran internasional, maka call to
action-nya bisa sebuah persetujuan
bahwa pemasaran internasional itu
penting.
Untuk itu, Anda harus memahami dengan baik
apa sebenarnya yang Anda harapkan dari
audiens.

Pikirkan Tujuan Akhir Yang Ingin Anda


Capai Dari Sebuah Presentasi
Sebelum Anda menyusun kalimat penutup
presentasi, pikirkan secara dalam apa tujuan
akhir yang ingin Anda capai melalui

65
presentasi. Tindakan apa yang Anda harapkan
dilakukan audiens. Langkah awal apa yang
Anda ingin untuk mereka kerjakan.
Ada kalanya Anda tidak perlu menyampaikan
tujuan akhir sebagai call to action, tapi mungkin
sebuah tindakan yang menuju ke tujuan akhir
tersebut. Contohnya, presentasi tentang
manfaat dan fitur sebuah produk pasti
bertujuan untuk mengajak audiens membeli
dan menggunakan produk tersebut. Namun jika
Anda langsung meminta audiens untuk
membeli, bisa jadi mereka belum siap. Apakah
harganya terlalu mahal, produk tersebut perlu
dipertimbangkan lagi, atau alasan lainnya.
Untuk itu Anda juga bisa menyampaikan call to
action berbentuk sebuah „tindakan antara‟,
yang tujuan akhirnya mengarahkan audiens
melakukan pembelian seperti contoh-
contoh call to action berikut ini:
o Silakan akses www.ibhcenter,.org untuk
mendapat informasi lebih lanjut.
o Hubungi tim kami untuk melakukan test
drive.

66
o Silakan ambil sampel produk yang
disediakan.
o Silakan berlangganan gratis selama tiga
bulan pertama.
Cara di atas lebih halus. Juga, dalam banyak
hal, akan mendukung tercapainya tujuan akhir
yang diharapkan (tindakan pembelian). Perlu
diperhatikan jika Anda memilih untuk
menyampaikan „tindakan antara‟ sebagai call to
action, maka pastikan tindakan tersebut
mendukung tercapainya „tindakan akhir‟.
Sebagai contoh, ketika Anda menyampaikan
„silakan akses website berikut untuk info lebih
lanjut‟, pastikan halaman website tersebut
benar-benar dirancang untuk membantu
audiens melakukan keputusan akhir.

Ketika Anda mengajak mereka berlangganan


gratis selama tiga bulan, maka pastikan proses
berlangganan tersebut terasa nyaman
sehingga audiens akan memutuskan untuk
berlangganan selamanya.

67
Menyusun Kalimat Penutup Presentasi
Anda harus mengerti tujuan presentasi yang
ingin dicapai dengan tajam. Setelah itu,
susunlah kalimat penutup yang mantap. Berikut
tiga langkah sederhana untuk menutup
presentasi dengan baik:
1. Rangkum presentasi Anda, maksimal
dalam tiga poin utama.
2. Ringkas dalam sebuah pernyataan
penting yang mudah diingat
3. Sampaikan kalimat yang menjadi call to
action
Misalkan, presentasi Anda adalah
tentang “Membangun Budaya Belajar Dalam
Organisasi”. Dalam presentasi tersebut telah
Anda jelaskan apa budaya belajar itu,
bagaimana sebuah organisasi belajar,
bagaimana menjadikan belajar sebagai
budaya, dan contoh berbagai organisasi yang
mampu melakukan hal tersebut. Maka, sebagai
penutup, Anda bisa menyampaikan hal berikut:

68
Langkah 1: Rangkum informasi utama
Mudahkan audiens untuk melihat kembali
esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan
dengan merangkumnya ke dalam poin-poin
sederhana yang mudah diingat.
“Jadi, para hadirin, setelah Anda melihat
bagaimana membangun budaya belajar dalam
organisasi, inilah tiga hal yang perlu diingat:
 Budaya belajar tumbuh dari individu
 Individu harus diingatkan akan
kemampuannya belajar dan mengajar
 Terciptanya proses belajar mengajar
akan menjadi awal terciptanya sebuah
“organisasi pembelajar”

Langkah 2: Ringkas dalam pernyataan


Anda bisa meringkas tujuan dalam pernyataan
tertentu, baik Anda buat sendiri ataupun
menggunakan ucapan orang lain.
Contohnya, jika dikaitkan dengan “organisasi
pembelajar”, maka kutipan dari Alvin Toffler
berikut ini bisa digunakan.
“Sebagai penutup, saya ingin mengutip
pernyataan Alvin Toffler:

69
The illiterate of the 21st century will not be those
who cannot read and write, but those who
cannot learn, unlearn, and relearn.
(Orang-orang yang tidak bisa membaca di abad
21 bukanlah mereka yang tidak bisa baca tulis,
namun mereka adalah orang-orang yang tidak
bisa mempelajari sesuatu (learn), melepaskan
apa yang sudah pernah dipelajari karena tidak
lagi relevan (unlearn), dan mengulang
pembelajaran untuk memperbaiki atau
memperkuat hasil pembelajaran tentang
sesuatu (relearn).)”
Jangan lupa, jelaskan juga maksud kutipan
Anda jika diperlukan (misal, jika berbahasa
asing) agar audiens menangkap maksudnya.

Langkah 3: Sampaikan call to action-nya


“Mulailah budaya belajar dari organisasi Anda
sekarang, atau bersiaplah untuk tertinggal.”

70
BAGIAN 6
Menghadapi Audiens Bosan

Menghadapi Suasana Garing dan Audiens


yang Mulai Bosan
1. Aturlah durasi anda berpresentasi.
Sadarlah anda akan sulit mempertahankan
presentasi audiens dalam waktu yang
panjang. Jika anda harus presentasi dalam
durasi yang panjang, bagilah menjadi
beberapa segmen dengan ada break di
antaranya.
2. Variasilah cara anda menyampaikan materi.
Jangan melulu menggunakan satu cara saja
(apalagi cara itu adalah dengan penjelasan /
ceramah biasa). Gunakanlah berbagai cara
untuk menyampaikan pesan anda, misalnya
saja dengan cerita, video atau diskusi.Selain
itu variasilah juga intonasi suara anda, jika
suara anda hanya memiliki satu nada suara
saja pastilah ini adalah resep ampuh supaya
audiens cepat tertidur.

71
3. Buat presentasi anda lebih interaktif
Libatkan audiens dalam presentasi anda,
mereka juga ingin berpartisipasi. Dengan
berpartisipasi mereka juga akan bergerak
dan berpikir, inilah yang akan membuat
audiens tidak lagi bosan dan mengantuk
4. Be in the moment / presenc
Jangan ada pikiran lain ketika anda sedang
berpresentasi, misal: berpikir jika audiens
tidak suka dengan presentasi anda atau
masih berusaha mengingat-ingat isi
presentasi. Audiens akan bisa merasakan
ketika hal ini terjadi, itulah saat ketika anda
akan kehilangan koneksi dengan audiens
5. Level Up! Tingkatkan antusiasme anda
Jika anda tidak antusias, audiens juga tidak
akan antusias mendengar presentasi anda.
Ingat! Antusiasme itu Menular.
Berpresentasilah dengan level energi yang
tinggi.

72
BAGIAN 7
Bahasa Tubuh Menunjang
Sukses Public Speaking

Seiring dengan kesuksesan anda sebagai


Enterpreneur, anda akan semakin sering
berbicara di depan publik. Maka penting sekali
untuk sejak dini melatih gesture dan body
language anda saat menyampaikan sebuah
presentasi. Body language yang tepat akan
mendukung penyampaian informasi kita
sekaligus meninggalkan impact pada audiens.
Maka hari ini, mari kita mencatat sejumlah
gesture yang harus dilatih. Apa saja?
1. Buka lengan anda.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri
selama melakukan presentasi, anda dapat
membuka dada dan lengan anda sambil
berdiri dengan postur yang tegak. Selain
membangun kesan welcome, posisi ini akan

73
membuat anda untuk bernafas lebih baik
dan sedikit demi sedikit anda akan merasa
lebih rileks.
2. Senyum.
Senyuman membuat audiens merasa
nyaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa
senyum adalah senjata utama untuk
mendapatkan hati seseorang, siapapun.
3. Pandang mata audience anda.
Karena anda sedang menyampaikan
informasi, maka sebarkan pandangan anda
ke audiens agar informasi anda sampai ke
tujuan. Beberapa waktu yang lalu seorang
praktisi Jiujitsu memberi saran yang sangat
bagus tentang berkomunikasi, terutama
berdebat. Salah satu tips untuk
mempengaruhi audiens adalah memandang
titik di antara kedua mata lawan ketika kita
sedang menyampaikan informasi.
Sedangkan saat lawan kita berargumen,
alihkan pandangan ke gerakan bibir mereka.
Coba praktekkan, kemudian tebak kenapa
harus demikian?

74
4. Tetap tenang, mulai dengan gesture
yang kecil.
Dengan cara ini, audience akan melihat
anda sebagai orang yang percaya diri
dan perlahan akan mulai percaya kepada
informasi yang anda sampaikan.
5. Jalan.
Untuk membawa presentasi ke bagian
yang lebih lanjut, gunakan space ruang
yang tersedia dengan berjalan (kecuali
jika anda berdiri di podium 1×1).
Contohnya, anda memiliki 4 poin utama
untuk presentasi. Saat anda selesai
dengan poin pertama, gunakan langkah
kecil saat anda mulai berbicara poin
kedua. Langkah kecil anda akan
mensinkronisasi presentasi anda secara
signifikan. Lagipula, kebanyakan orang
cenderung untuk berpartisipasi bila
mereka merasa dekat.
6. Gunakan gesture yang bervariasi.
Untuk menjaga perhatian audience,
kadang kita perlu menggunakan gesture
yang bervariasi. Misalnya gerakan besar

75
untuk poin-poin klimaks. Maka, latih
gesture dari kepala, tangan dan jari anda.
7. Hanya gunakan gesture yg
menunjukkan keterbukaan.
Misalnya selalu membuka tangan dan
hindari memasukkan tangan kedalam
saku atau menyilangkan tangan di dada.
8. Jawab bertanyaan dengan sedikit
“pause”
Pada saat ada pertanyaan, cobalah untuk
tidak langsung menjawab pertanyaan
tersebut. Sedikit “pause” akan
memberikan bumbu drama dan
membangun interest audiens anda. Baru
kemudian jawab dengan menatap
langsung ke mata audiens.
9. Mengangguk & mengangkat jempol
untuk membuat audience yakin dengan
informasi anda, terkadang perlu
menggunakan gesture yang positif seperti
mengangguk dan mengangkat jempol.

76
10. Tunjuk diri sendiri ketika mengucap
kalimat positif.
Tahukah anda bahwa anda dapat
membangun kesan selama presentasi?
Caranya, gunakan gesture yang menunjuk
diri sendiri secara halus ketika anda
menyebut kalimat positif seperti hebat,
luar biasa, dan sukses. Sedangkan ketika
mengutarakan kalimat negatif, lemparkan
tangan anda menunjuk keluar.

Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power


Of Public Speaking menjelaskan ada dua
manfaat menggunakan bahasa tubuh yaitu
untuk memperkuat kata-kata dan sebagai
cerminan perasaan.
a. Memperkuat kata-kata
Sebagai presenter publik, kita harus selalu
berusaha menggunakan bahasa tubuh untuk
memperkuat kata-kata. Sehingga setiap kata
yang penting akan menjadi lebih kuat dan
lebih mudah diingat oleh audiens. Hal ini
juga mencerminkan keinginan yang kuat dari

77
presenter agar apa yang dikatakan diterima
baik oleh audiens.
b. Sebagai cerminan perasaan
Salah satu cara yang mudah mengamati
perasaan seseorang adalah dengan
melihat bahasa tubuhnya.Sama halnya
dalam presentasi bahasa tubuh bisa menjadi
cerminan perasaan yang Anda alami. Anda
lagi gembira, senang, semangat dan
antusias akan nampak dari bahasa
tubuh yang Anda tampilkan.Dari itulah dalam
setiap sesi presentasi tunjukkan kepada
audiens bahwa anda sangat gembira
Tunjukkan melalui bahasa tubuh Anda.
Dengan begitu antara apa yang Anda
rasakan dengan apa yang Anda katakan
akan sesuai dan itu akan membuat audiens
menerima Anda dengan senang hati.

78
Apa Saja Yang Perlu Dioptimalkan Dalam
Pengunaan Bahasa Tubuh. Ada beberapa
elemen penting harus Anda optimalkan,
diantaranya adalah
a. Kontak Mata
Elemen pertama dari bahasa non verbal
adalah kontak mata. Ini salah satu alat yang
dapat Anda gunakan untuk terhubung
dengan audiens bahkan sejak menit
pertama Anda berdiri dihadapan mereka.
Perlu Anda ketahui kontak mata penting
untuk kesuksesan presentasi Anda.Itu
karena kontak mata dapat menunjukkan
betapa Anda peduli dengan audiens Anda,
dapat menunjukkan perasaan Anda dan
untuk menilai tingkat keberhasilan penyajian
Anda.
Gagal di sini maka Anda akan gagal
mendapatkan perhatian dan simpati mereka.
Itu berarti Anda akan gagal mempengaruhi
mereka. Supaya Anda tidak melakukan
kesalahan ini maka Anda perlu tahu
bagaimana menggunakan dan
mengoptimalkan kontak mata dengan baik.

79
b. Ekspresi Wajah
Seorang presenter yang baik pasti
menyadari bahwa ekspresi wajah yang tepat
adalah salah satu bagian penting untuk
komunikasi yang efektif. Bahkan ekspresi
wajah sering menjadi penentu dari makna di
balik pesan. Karena pada saat melakukan
presentasi wajah Anda dapat dengan mudah
menunjukkan perasaan dan emosi Anda
saat itu. Kaitannya dengan ekspresi wajah
ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan dalam presentasi antara lain
adalah: ekspresi gembira, ekspresi sedih,
ekspresi semangat, ekspresi terkejut,
ekspresi marah, ekspresi takut, ekspresi
serius dan ekspresi respek penuh perhatian.

Dan ini tidak mudah, tidak mudah


menampilkan ekspresi-ekspresi itu dalam
presentasi, karena setiap ekspresi yang
Anda tampilkan harus natural dan harus
sesuai dengan apa yang Anda sampaikan.
Bagaimana Anda dapat mengoptimalkan ini?
berlatih. Berlatih adalah cara terbaik untuk

80
menjadikan ekspresi wajah Anda natural dan
sesuai dengan apa yang Anda sampaikan.
o Latihan sederhana yang dapat Anda
lakukan adalah dengan berlatih di
depan cermin.
o Lakukan latihan membuat berbagai
macam ekspresi tanpa berbicara.
o Kemudian latihan membuat ekspresi
sambil berbicara membawakan materi
presentasi yang akan Anda
sampaikan.
o Lakukan secara berulang-ulang
sampai Anda bisa menampilkan
ekspresi yang natural dan sesuai
dengan emosi dan kata yang Anda
sampaikan.
Satu lagi yang tidak kalah penting. Anda juga
harus dapat menampilkan senyum yang
bersahabat kepada audiens. Bahkan dunia
internasional mengakui bentuk komunikasi non
verbal yang tidak dapat ditolak adalah senyum.

81
c. Gerakan Tangan
Gerakan adalah salah satu komponen yang
efektif untuk memperkuat apa yang Anda
sampaikan.Sayangnya tidak semua
presenter memahami hal ini. Faktanya
masih banyak presenter ketika berbicara
tangganya diletakkan dibelakang,
dimasukkan ke saku celana, disilangkan ke
dada dan memainkan sesuatu ditangan
mereka. Inilah yang akhirnya membuat
pesan yang mereka sampaikan tidak kuat.

Supaya Anda tidak melakukan kesalahan


yang sama, melakukan gerakan tangan
negatif seperti yang saya contohkan
pastikan Anda dapat menggunakan gerakan
tangan Anda secara optimal. Caranya sangat
sederhana. ketika Anda berbicara normal, tanpa
penekanan kata atau untuk menunjukkan sesuatu
dengan tangan Anda. Posisikan tangan Anda
secara terbuka di depan badan Anda atau tetap
menggantung rileks di samping badan Anda.
Namun ketika harus melakukan penekanan atau
menunjukkan sesuatu sesuaikan gerakan tangan
tersebut dengan apa yang Anda katakan.

82
d. Postur
Postur yang baik memberikan kesan
otoritas dan kepercayaan diri. Dan ini
akan dinilai sejak Anda mulai berdiri
pertama kali dihadapan audiens.
Mengapa demikian?
Karena postur ini mudah sekali dinilai
oleh audiens.Jika postur Anda kaku,
tegang maka dapat dengan mudah akan
terlihat bahwa Anda sedang gugup atau
mungkin grogi.Untuk itu Anda harus
mengoptimalkan sikap ini. Caranya
adalah dengan berdiri santai, kaki agak
terbuka dengan kedua tangan lurus
disamping badan namun harus rileks
tidak kaku. Apabila salah satu tangan
memegang mikrofon, tangan satunya
harus tetap rileks disamping badan dan
siap untuk digerakkan untuk mendukung
apa yang Anda sampaikan.
e. Cara Berjalan
Berjalan atau berpindah tempat juga
penting untuk menambah kepercayaan
diri dan kenyamanan Anda.

83
Sebagai presenter kredibel Anda harus
memahami hal ini. Jangan hanya terpaku pada
satu tempat saja, ini tidak baik untuk Anda,
karena terkesan Anda gugup dan tidak
berpengalaman.Namun ketika Anda
memutuskan untuk berjalan atau berpindah
tempat pastikan Anda bergerak dengan santai.
Hindari mondar-mondar (berpindah tempat
dengan cepat dan bolak-balik), karena ini
hanya akan mengganggu konsentrasi audiens.

Berikut adalah empat saran yang bisa Anda


terapkan dalam menggunakan bahasa
tubuh yang efektif
a. Libatkan Bahasa Tubuh dalam pesan
yang Anda sampaikan.
Ketika Anda melakukan presentasi
libatkan bahasa tubuh Anda dalam pesan
yang Anda sampaikan. Jangan biarkan diri
Anda memikirkan bahasa tubuh Anda.
Bahasa tubuh Anda harus
merepresentasikan isi dari presentasi yang
Anda sampaikan.

84
b. Adanya kesesuaian
Pastikan penggunaan bahasa verbal dan
bahasa tubuh Anda sesuai. Setiap
gerakan yang Anda buat harus terarah
dan mencerminkan kata-kata Anda
sehingga audiens akan menerima pesan
yang Anda sampaikan dengan lebih
mudah. Perlu Anda catat juga, jangan
berlebihan dalam menggunakan gerakan,
karena tidak semua audiens menyukai
hal itu. Anda harus bisa mengetahui
situasi dan dengan siapa Anda berbicara.
c. Buat Bahasa Tubuh Anda meyakinkan
Bahasa tubuh Anda harus hidup, supaya
audiens terkesan dengan apa yang Anda
sampaikan. Jangan buat bahasa
tubuh Anda lemah dan ragu-ragu, karena
itu akan membuat audiens Anda tidak
yakin dengan apa yang Anda sampaikan.
d. Buat bahasa tubuh Anda alami dan
spontan
Hal buruk yang dilakukan presenter
apabila ia menggunakan bahasa
tubuhnya secara dibuat-buat. Ini akan

85
menghilangkan kesejatian dan ketulusan
Anda sebagai seorang presenter.Untuk
bisa menampilkan bahasa yang alami
dan spontan itu tidak mudah,
karena bahasa tubuh yang seperti itu
muncul dari kebiasaan positif yang Anda
lakukan dalam setiap sesi
presentasi.Hanya ada satu upaya yang
bisa Anda lakukan perbanyak berlatih dan
praktek. Semakin sering Anda melakukan
presentasi, maka dengan
sendirinya bahasa tubuh itu akan
menyatu dalam diri Anda, tanpa Anda
harus berpikir bahasa tubuh akan
langsung bersinergi dengan kata-kata
yang Anda sampaikan.

Kekuatan presentasi tidak hanya terletak


apa yang kita sampaikan, tapi lebih dari
itu presentasi adalah perpaduan antara
pesan, intonasi suara, bahasa tubuh.
Ketiganya harus mendapatkan prosentasi
yang seimbang untuk menghasilkan
presentasi yang efektif dan menakjubkan.

86
DAFTAR PUSTAKA

87
88
89
90
PENULIS BUKU

91
TRAINING –TRAINING

92
93

Anda mungkin juga menyukai