audiens mereka melalui presentasi lisan. Kemudian, menurut Cleverism dapat diartikan sebagai
keterampilan yang dapat digunakan untuk membangun engagement atau hubungan dengan
khalayak ketika berkomunikasi di depan umum. Ini berlaku untuk orang yang dikenal dan tidak
dikenal. Kamu mungkin sering melihat orang berbicara dengan lancar dan baik di depan ratusan
atau bahkan ribuan orang. Pada dasarnya, orang ini menggunakan keterampilannya berbicara di
depan umum agar percaya diri dan mampu menyampaikan informasi yang jelas kepada semua
orang di depannya. Biasanya skill ini berperan penting dalam membuat seseorang terlihat lebih
profesional.
Beberapa orang seringkali sangat takut ketika diminta untuk tampil di depan banyak orang.
Padahal, ketakutan tersebut bisa diatasi dengan baik jika bisa menguasai public speaking dengan
baik. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa skill ini merupakan salah satu senjata terpenting
yang perlu dipersiapkan seseorang sebelum terjun ke dunia kerja.
2. Menyampaikan Informasi
Menurut Classroom, tujuan dasar public speaking yang digunakan banyak orang adalah untuk
menyampaikan informasi.
Jenis informasi yang diberikan pun sangat beragam, mulai dari ilmu pengetahuan, breaking
news hingga pengumuman seperti riset tentang gerakan sosial.
Keberhasilan komunikasi seorang pembicara diukur dari seberapa baik audiens memahami,
mempertahankan dan mengimplementasikan ide-ide yang disampaikan.
3. Mengendalikan Situasi
Publik speaking juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menangani situasi
tertentu.Misalnya, jika acaranya kurang ramai dan ada kesunyian, pembicara dapat
mengambil kendali untuk mencairkan suasana.
4. Mempengaruhi Publik
Keterampilan berbicara dapat digunakan untuk memengaruhi cara audiens berpikir dan
berperilaku.
Dalam dunia public speaking sendiri, membujuk audiens adalah tujuan mendasar. Hal ini
dikarenakan informasi dalam tuturan telah berhasil dicapai dan tersampaikan secara efektif.
Tentu saja, profesi seperti penjualan sering menggunakan keahlian ini untuk membujuk
konsumen agar membeli produk yang mereka tawarkan.
5. Menghibur
Berbicara adalah keterampilan yang dapat digunakan untuk menghibur penonton.
Kamu bisa mengambil contoh stand-up comedian yang menggunakan skill ini di tempat kerja.
Ketika seorang komedian menceritakan lelucon, mereka tidak hanya menyampaikan pesan
melalui cerita lucu, tetapi juga melalui gerak tubuh dan ekspresi wajah mereka.
2. Pahami Audiens
Ingatlah bahwa ketika kamu berbicara di depan umum, kamu tidak berbicara tentang dirimu
sendiri, kamu berbicara tentang audiens.
Karena itu, pertama-tama pahami siapa audiens yang akan melihat mu. Ini akan membantu
kamu menyampaikan pesan yang tepat kepada mereka.
Misalnya, rata-rata calon audiens berusia 20-25 tahun. Nah, itu artinya kamu harus bisa
menyampaikan pesan sesuai dengan mereka.
1. Ceremonial Speaking
Apa yang dimaksud dengan pembicaraan seremonial? Pidato seremonial adalah pidato
yang berlangsung dalam acara resmi, seperti peresmian, peringatan hari besar, dan pidato
pernikahan.
2. Demonstrative Speaking
Apa itu berbicara demonstratif? Pidato demonstrasi adalah bentuk pidato dengan tujuan
menyampaikan informasi. Tujuan utama pembicara adalah untuk mengajarkan audiens
tentang suatu teknik, tips, atau cara menyelesaikan sesuatu, seperti guru atau dosen saat
mengajar di kelas.
3. Informative Speaking
Apa itu berbicara informatif? Pembicaraan informatif umumnya berpusat pada
pembicaraan tentang orang, peristiwa, proses, tempat, atau benda. Pembicara memberi
tahu audiens tentang salah satu subjek. Contohnya presentasi.
Dalam pidato informatif, pembicara menjabarkan topik tertentu didukung dengan fakta-
fakta. Beberapa jenis public speaking informatif adalah presentasi bisnis, sidang skripsi di
kuliah, dan presentasi materi di kelas.
4. Persuasif Speaking
Apa berbicara persuasif? Pidato persuasif adalah jenis pidato tertentu di mana pembicara
memiliki tujuan untuk memuaskan pendengarnya menerima sudut pandangnya.
Public speaker berusaha membujuk atau mengubah opini pendengar mengenai suatu ide
atau produk. Pidato persuasif biasanya dibawakan oleh orang-orang marketing untuk
menjual produk-produk mereka. Pidato-pidato terkait politik juga termasuk ke dalam jenis
ini.
1. Informative Speaking
Speaking to Inform (berbicara untuk menyampaikan informasi). Ketika Anda memberikan pidato
di depan audiens untuk menyampaikan informasi tentang topik atau masalah tertentu, itu
dikatakan sebagai pidato informatif.
Presentasi bisnis, seminar di perguruan tinggi, presentasi kelas di sekolah adalah beberapa
contoh pidato informatif.
Seseorang yang mempersiapkan pidato informatif harus meneliti subjek atau topik dengan sangat
baik. Pidato harus singkat dan tepat karena pidato informatif yang panjang (misalnya kuliah)
dapat dengan mudah membuat audiens Anda bosan.
Keberhasilan pidato informatif akan tergantung pada seberapa banyak audiens dapat memahami
dari pidato tersebut, juga keakuratan isi pidato, dan kredibilitas Anda sebagai pembawa pesan.
Orang harus bisa mempercayai informasi yang mereka dapatkan dari Anda.
2. Persuasive Speaking
Speaking to persuade (pidato untuk persuasi). Pidato persuasif adalah pemicaraan yang mencoba
mengubah cara audiens Anda memandang sebuah ide atau produk atau orang dan sebagainya.
Pidato-pidato ini bertujuan untuk mempengaruhi dan mengubah pendapat mereka untuk
mendukung atau tidak menyukai subjek. Ini bisa menjadi tugas yang sulit, karena Anda mungkin
menghadapi sekelompok orang yang mungkin memiliki pandangan yang sangat berbeda dari
Anda sendiri.
Jika Anda ingin memengaruhi pandangan dan ide orang lain, hal terpenting yang perlu diingat di
sini adalah Anda harus menunjukkan antusiasme saat berbicara. Namun, Anda harus ingat bahwa
Anda tidak berada di sana untuk berperang sehingga Anda harus berbicara tanpa menyakiti
perasaan mereka.
Pidato persuasif sering diberikan oleh tenaga penjualan dan pemasaran untuk menarik minat
terhadap produk mereka. Mereka juga digunakan untuk mempengaruhi pandangan politik dan
agama.
3. Speaking to Actuate
Berbicara untuk menggerakkan adalah tingkat berbicara persuasif yang lebih tinggi. Di sini,
pembicara melangkah melampaui persuasi dan meyakinkan. Tujuannya adalah untuk cukup
memotivasi orang untuk mengambil langkah tertentu—bertindak.
Ini adalah tingkat berbicara yang kuat. Sangat sedikit orang yang telah mencapai tingkat
penguasaan seni persuasi ini di mana mereka bisa begitu meyakinkan orang untuk bergerak ke
dalam tindakan.
Jenis pidato ini berguna dalam situasi konflik seperti perang. Hal ini juga terlihat dalam tindakan
ketika seorang pembicara tidak hanya mencoba untuk mengumpulkan dukungan untuk suatu
tujuan atau advokasi tetapi juga ingin orang-orang yang dia ajak bicara untuk bergabung
dengannya dalam mengaktualisasikannya melalui tindakan nyata.
Hal ini ditandai dengan pertunjukan karisma, kata-kata yang sangat jelas, daya tarik kuat untuk
pemicu emosional, dan tampilan keyakinan pribadi.
Pidato untuk bertindak biasanya tidak bergantung pada fakta dan angka, meskipun mungkin
ditawarkan. Tujuan pembicara adalah untuk membuat pendengarnya begitu gelisah secara
emosional sehingga mereka sepenuhnya mengadopsi idenya, prinsipnya, alasannya, sebagai
milik mereka, dan benar-benar memikul salib dan berbagi bebannya.
Kadang-kadang, pendengar mungkin begitu tergerak sehingga mereka menganggap masalahnya
lebih serius daripada orang yang mengundang mereka ke dalamnya! Ini adalah puncak dari
berbicara persuasif dan, memang, berbicara di depan umum.
4. Speaking to Entertain
Berbicara untuk Menghibur. Pidato seremonial adalah bentuk lain dari berbicara di depan umum
yang biasanya diberikan pada pernikahan, pemakaman, pesta kelulusan, pesta pensiun, dll. Salah
satu faktor yang sangat penting untuk membuat pidato ini efektif adalah menambahkan sentuhan
pribadi.
Anda mungkin akan memberikan pidato seremonial untuk orang yang Anda kenal. Jika itu
adalah upacara untuk menghormati seseorang, seperti pernikahan atau pesta ulang tahun atau
pesta perpisahan untuk rekan yang pensiun, akan berguna untuk membawa cerita pribadi atau
mengingat peristiwa tentang selebran.
Jika Anda bertanya pada kebanyakan orang, mereka mungkin akan mengatakan mereka tidak
suka berbicara di depan umum. Mungkin bahkan mereka mengaku takut, karena takut berbicara
di depan umum adalah rasa takut yang sangat umum. Atau mereka mungkin hanya malu atau
tertutup. Untuk alasan ini, banyak orang menghindari berbicara di depan umum jika bisa. Jika
Anda salah satu dari orang-orang yang menghindari berbicara di depan umum, Anda melewatkan
kesempatan.
Selama bertahun-tahun, public speaking telah memainkan peran utama dalam pendidikan,
pemerintah, dan bisnis. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menginformasikan, membujuk,
mendidik, dan bahkan menghibur. Dan kata yang diucapkan bahkan bisa lebih kuat daripada
kata-kata tertulis di tangan pembicara yang tepat.
Apakah Anda seorang pemilik usaha kecil, mahasiswa, atau hanya seseorang yang bergairah
tentang sesuatu-Anda akan mendapatkan keuntungan jika Anda meningkatkan
keterampilan public speaking, baik secara pribadi dan profesional. Beberapa manfaat untuk
berbicara di depan umum meliputi:
Meningkatkan kepercayaan diri
Ketrampilan riset yang lebih baik
Keterampilan deduktif yang lebih kuat
Kemampuan melakukan advokasi untuk kasus-kasus
Dan banyak lagi
Berbicara di depan umum sangat penting untuk bisnis karena mereka butuh menyampaikan
pesan kepada pelanggan potensial dan memasarkan bisnis mereka. Orang-orang marketing dan
eksekutif sering diharapkan memiliki keterampilan berbicara di depan publik
Teknik Public Speaking
1. Kenali dulu audiens sebelum berbicara di depan mereka
Public speaking yang baik harus paham seperti apa audiens mereka. Tujuannya agar yang
disampaikan nanti sesuai dengan ekspektasi audiens. Jadi, mereka pun tak akan kecewa dan
bosan mendengarkan materi yang disampaikan.
Beberapa hal yang patut jadi pertimbangan untuk mengenali audiens di antara ialah latar
belakang pendidikan, usia, serta jabatan mereka. Pertimbangan ini juga mesti disesuaikan
jika kamu mempraktikkan public speaking untuk tugas sekolah atau kuliah, termasuk ketika
akan melakukan wawancara kerja. Beberapa informasi tadi akan sangat membantumu ketika
membuat materi nanti.
2. Kalau sudah memahami audiens, buatlah poin dari isi materi yang akan disampaikan.
Biar ada gambaran saat kamu tampil di depan nanti
Menuliskan poin-poin penting sebagai catatan jauh lebih efektif daripada menuliskan semua
materi. Jadi, saat berada di depan audiens, kamu nggak perlu terus-menerus melihat dan
membacakan catatan kalimat demi kalimat, serta bisa melakukan improvisasi sebagai
penunjang public speaking.
Makanya, penting untuk memahami dulu semua materi yang akan disampaikan biar nggak
kikuk dan lancar presentasinya. Sebelum melakukan presentasi atau berbicara di depan
umum, kamu wajib mengulas lagi apa yang dituliskan di poin-poin catatanmu nanti, ya. Di
sinilah salah satu tujuan public speaking yang sebenarnya, mampu menginterpretasi satu
pokok bahasan tertentu menjadi sebuah gagasan yang bisa disampaikan ke orang banyak.
3. Untuk menarik perhatian audiens, siapkan kalimat pembuka yang berkesan dan
mengundang minat untuk mendengarkannya
Teknik ini jadi salah satu tips public speaking penting yang mesti dilakukan sebelum
berbicara di depan banyak orang. Sebab, akan jadi percuma jika materi yang kamu siapkan
oke, sementara kalimat pembukamu nggak mengundang minat audiens sama sekali. Intinya,
kalau di awal saja nggak menarik perhatian, audiens bakal bosan dan nggak tertarik lagi
untuk mendengarkanmu setelahnya.
Trik public speaking ini mesti diterapkan terutama saat mempresentasikan suatu proyek
tertentu di hadapan klien atau atasan. Sebisa mungkin buat mereka penasaran dengan proyek
yang kamu ajukan, agar tim bisa menggodok matang-matang konsep yang kamu tawarkan
dalam presentasi ini.
Melatih kemampuan public speaking mesti dibarengi dengan belajar manajemen waktu. Dua
hal ini tak bisa dipisahkan, pasalnya saat melakukan presentasi, kamu harus belajar mencari
waktu yang tepat dan memahami durasinya agar materi yang disampaikan bisa diterima
dengan baik oleh audiens.
7. Jika ada bagian yang terlewat saat menyampaikan materi, tak perlu meminta maaf.
Nge-flow aja~
Justru dengan meminta maaf, secara nggak langsung kamu mengakui bahwa apa yang
disampaikanmu keliru. Biarkan audiens tak menyadarinya, jadi kamu bisa langsung
melanjutkan materi ke poin berikutnya. Alih-alih meminta maaf, lebih baik giring audiens
untuk masuk ke poin yang jauh lebih penting. Teknik public speaking yang ini hanya bisa
ditoleransi jika kamu melewatkan hal yang sepele saja lo. Kalau yang kamu lupakan adalah
hal penting yang mesti disampaikan, maka sampaikanlah.
8. Buatlah audiens yakin dengan membayangkan diri tengah melakukan pidato atau
presentasi yang hebat
Menjadi percaya diri merupakan kunci sukses untuk membangun kemampuan public
speaking. Makanya, saat berbicara di depan banyak orang, visualisasikan dirimu sebagai
orang yang hebat, jadi materinya bisa kamu sampaikan dengan sebaik mungkin tanpa perlu
merasa ragu. Buatlah dirimu jadi lebih nyaman dan rileks, sehingga kamu nggak gelagapan
saat menyapa audiens. Jangan berpikiran negatif dan merasa terintimidasi oleh audiens
karena hal ini bakal mengacaukan fokusmu dan bikin kamu jadi grogi.
9. Gugup saat berada di depan banyak orang memang wajar, tapi kamu harus bisa
mengatasinya
Untuk menghindari kegugupan, kuasai materi public speaking yang akan kamu
presentasikan. Jika sudah terbiasa, kamu nggak akan mudah merasa gugup lagi. Tapi, jika
kamu gugup karena tengah jadi pusat perhatian banyak orang, kendalikan dengan menarik
napas dalam-dalam dan lakukan beberapa kali hingga kamu merasa lebih baik. Setelah itu,
kelola napasmu agar nggak terasa ngos-ngosan saat berbicara nanti.
10. Pahami juga teknik mengakhiri forum agar audiens tak bertanya-tanya dan kaget
kalau-kalau perbincangan yang asyik ini mendadak berakhir
Kamu bisa memberikan tanda atau sinyal jika public speaking atau presentasimu akan
segera berakhir. Meski begitu, kamu nggak boleh mengutarakan kalimat berbelit-belit yang
bikin presentasi jadi tambah lama lo! Jangan lupa sampaikan kegembiraanmu karena diberi
kesempatan untuk menyampaikan materi di hadapan para audiens.