Anda di halaman 1dari 11

Standar Kompetensi

Memahami artikel dan teks pidato

Kompetensi Dasar

Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat

Materi

Pengertian Pidato

1.1 Pengertian Pidato

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan


kepada orang banyak.(KBBI:871)

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut
hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain
sebagainya.(http://organisasi.org/pengertian-pidato…)

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan


gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada orang lain
(audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of
persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi.(Putra Bahar, SS:2010:9)

Dengan demikian pidato merupakan pengungkapan pikiran yang diucapkan dengan


menggunakan kata-kata yang baik dan disampaikan kepada publik/kelompok
dengan menggunakan seni berkata-kata dengan tujuan untuk membujuk atau
mempengaruhi audiens.

1.2 Tujuan Pidato

Sebelum siswa/seseorang menyampaikan pidato, harus mempunyai tujuan terlebih


dahulu. Apa yang diharapkan pembicara kepada pendengar. Penetapan tujuan akan
menjadikan pidato itu lebih terarah dan mudah dipahami oleh pendengar.

Menurut Jalaluddin Rahmat tujuan pidato secara umum biasa dirumuskan dalam
tiga hal:

1. Memberitahukan (informatif) ditujukan untuk menambah pengetahuan


pendengar. Komunikasi diharapkan akan memperoleh penjelasan, menaruh
minat dan memiliki pengertian tentang persoalan yang dibicarakan.
2. Mempengaruhi (persuasif), ditujukan kepada seseorang yang mempercayainya
sesuatu, melakukannya atau membakar semangatnya. Keyakinan, tindakan dan
semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan.
3. Menghibur (rekreatif), perhatian, kesenangan, dan humor adalah reaksi
pendengar yang diharapkan. Bahasanya enteng, segar, dan mudah
dicerna.(Helena Olii, 2008:28-29)

Pendapat lain menyatakan bahwa tujuan pidato secara umum setidaknya ada empat
tujuan yaitu:

1. Memberitahu (to inform)

Apabila kita memberikan suatu perintah, penerangan, penjelasan maka tujuan kita
adalah “memberitahu”.Menghibur (to intertain)

Pidato yang “menghibur” bertujuan membuat para pendengarnya tertawa dan


menarik perhatiannya. Pidato jenis ini dibumbui humor, sindiran atau laporan
ringan dari suatu masalah berat.

2. Memperkuat kepercayaan (to streng then belief)

Apabila kita bermaksud memperkuat nilai, sikap, atau kepercayaan yang ada atau
ingin membangkitkan semangat dan mendorong atau merangsang para pendengar
agar berbuat sesuatu, hendaknya kita berpidato yang bersifat “memperkuat
kepercayaan”. Syarat terpenting untuk itu adalah membuat para hadirin percaya
atau mengakui anggapan serta pandangan utama kita terhadap masalah yang
dikemukakan.

1. Mengubah kepercayaan (to change gilief)

Apabila kita ingin meyakinkan audiens agar menerima suatu sikap, kepercayaan,
atau tindakan, sedangkan mereka acuh bahkan bersikap memusuhi maka kita harus
“mengubah kepercayaan”. Dalam hal ini pidato diarahkan pada hadirin yang
menentang atau juga yang bersikap netral terhadap masalah yang disampaikan.
(http:/www.scribd.com/doc/44207841/).

Selain tujuan di atas,pidato mempunyai tujuan yang penting yaitu :

Deskriptif merupakan tujuan yang ingin melukiskan/menggambarkan suatu


keadaan.

Edukatif, berupaya menekankan pada aspek-aspek pendidikan.

Entertain bertujuan memberikan penyegaran kepada audiens yang sifatnya lebih


santai.

Untuk memperkuat pidato yang akan disampaikan maka seseorang harus mampu
menentukan tujuan tersebut dengan tegas. Jika sudah menentukan tujuan, akan
mempermudah seseorang dalam menyampaikan gagasan/pendapat.
1.3 Metode Pidato

Secara umum metode pidato ada empat. Metode tersebut dapat digunakan salah
satu untuk menyampaikan pidato. Namun demikian dapat juga digunakan secara
bersamaan, disesuaikan dengan kebutuhan karena setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan.

Dalam buku yang berjudul “Seni Pidato” telah dituliskan bahwa metode pidato
beserta kekurangan dan kelebihannya, antara lain:

1. Impromtu (serta merta atau spontan)

Metode serta merta yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak
terduga banyak menggunakan teknik serta merta. Metode yang tidak digunakan
persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Dalam metode ini pembicara
menggunakan cara spontanitas (improvisasi), biasanya digunakan untuk pidato
yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.

Kekurangan dalam metode ini adalah materi kadang tidak disampaikan secara
urut/sistematis, sifatnya mendadak, kurang persiapan sehingga kemungkinan ada
yang terlupa. Sedangkan kelebihan mertode ini bahasa yang digunakan singkat
sehingga tidak membosankan dan bisa bebas memilih topik bahasan namun tetap
sesuai acara.

1. Ekstemporan (Penjabaran Kerangka)

Teknik pidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap
adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari terpola yaitu
materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-garis besar isinya dengan
menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan. Metode ini
merupakan jalan tengah yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam
bentuk kerangka pidato kemudian kerangka itu dikembangkan/disajikan dalam
pidato.

Kekurangan metode ini adalah seakan-akan kurang siap karena perlu berkali-kali
menunduk untuk melihat catatan. Sedangkan kelebihannya yaitu materi yang
dasampaikan dapat diungkapkan secara sistematis dan lengkap.

1. Naskah

Metode naskah yaitu pidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat
sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidto-pidato resmi. Pidto yang digunakan
untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Dalammetode ini pembicara
selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian
dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan karena setiap kata yang diucapkan dalamn
situasi resmi, akan diperluas dan dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutip oleh
media massa.

Kekurangan darimetode ini adalah membosankan, interaksi denganpendengar


kurang, suara monoton, bersifat kaku, mata pembicara selalu ditujukan ke bawah
sehingga tidak bisa bebas memandang pendengarnya.

Sedangkan kelebihannya metode ini yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap,
dan sistematis; kalimatnya dapat dikoreksi ulang, tidak ada hal yang terlupakan.

1. Menghafal (tanpa teks)

Metode menghafal yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghafalkannya kata
per kata. Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya.
Naskah yang telah dipersiapkan sebelumny bukan untuk dibaca, melainkan untuk
dihafal.

Kekurangan dari metode ini adalah bila lupa akan mempengaruhi isi pidato,
membosankan, suarab monoton.

Sedangkan kelebihan metode ini adalah melatih daya ingat dan pidato tersusun
secara sistematis.

Keempat pidato tersebut mempunyai kekuatan tersendiri selain mempunyai


kekurangan dan kelebihan:

Metode impromptu mempunyai kekuatan kadang terasa lebih segar dan lebih
menarik jika dalam penyampainnya banyak digunakan “improvisasi”

Metode ekstemporan atau metode penjabaran kerangka mempunyai kekuatan,


pokok-pokok isi pidato tak terlupakan, penyampaian isi pidato runtut,
kemungkinan salah kecil dan komunikatif.

Metode naskah atau manuskrip mempunyai kekuatan, semua keinginan pembicara


terungkap dengan lancar, tidak terjadi pengulangan. Rangkaian gagasan dari awal
sampai akhir tidak terlupakan. Pembuatab naskah yang diucapkan cocok untuk
pembicara pemula.

Metode hafalan atau memoriter mempunyai kekuatan lancar disampaikan kalau


benar-benar hafal. Tidak menemui kesalahan kalau naskah itu benar-benar
dikuasai. Mata pembicara dapat memandang pendengar.(Helena
Olli,2008:38,39,40)

1.4 Berbicara dengan baik di depan umum

Tips sederhana untuk membuat seseorang mampu berbicara dengan baik di depan
umum:
a ) Jangan berbicara menggunakan pikiran, biarkan hati yang berbicara.
Maksudnya, jangan terpaku pada pokok bahasan yang dibawakan dan arahkan
tyang disusun. Berbicara dengan hati jauh lebih enak dan nyaman dibanding harus
berbicara dengan penuh konsentrasi dan memperhatikan gaya bahasa. Orang lebih
nyaman mendengar percakapan ketika si pembicara berbicara dalam kondisi bebas
dan tidak dipaksakan.

b) Kuasai tatapan mata audiens

Ketika berbicara jangan memandang hanya kepada satu titik. Biarkan mata
menjelajah kemana-mana untuk mengetahui intensitas ketertarikan audiens.
Apabila anda menangkap sinyal ke-bete-an dari audiens, anda bisa menekankan
pandangan anda pada dirinya. Lebih baik lagi jika bahasa tubuh mengarah
kepadanya setidaknya ia merasa diperhatikan.

c) Bahasa tubuh membantu audiens menangkap maksud pembicaraan

tidak bisa dipungkiri bahwa ketika mendengar, manusia jauh lebih banyak
menggunakan matanya dibanding telinganya. Apa yang sebenarnya ditangkap
audiens dalam percakapan sebenarnya adalah apa yang mereka lihat, baru apa yang
mereka dengar. (Esti Sukapsih, S.Pd. :2009:19-20)

selain hal tersebut di atas seseorang dikatakan berbicara dengan baik di depan
umum jika memperhatikan etika dalam berpidato. Etika yang dimaksud adalah:

 Etika pidato di depan umum


o Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih,
dan sopan.
o Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati
o Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato.
o Kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana.
o Mengucapkan kata maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan
o Etika berpidato di depan pejabat
 Menghilangkan rasa rendah diri
 Jangan tampil seolah-olah menggurui
 Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan kepada audiens
 Berpidato di depan pemuka agama
 Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggug umat beragama.
 Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu.
 Perbanyak istilah-istilah keagamaan
 Etika pidato di depan para wanita
 Bila pembicara seorang laki-laki, hasti-hati jangan sampai menyinggung
harkat dan martabat wanita.
 Menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari
sekalian.
 Hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan.
 Etika pidato di depan pemuda/mahasiswa.
 Pidato harus mengutamakan penalaran yang berkaitan dengan dunia
anak-anak muda
 Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang.
 Jangan mengritik dan menyalahkan anak-anak muda
 Etika berpidato di depan masyarakat desa.
 Jangan berbohong
 Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana
 Kapan perlu sisipkan istilah dalam bahasa setempat.

Etika pidato tersebut dapat digunakan siswa sebagai bahan pertimbangan ketika
mereka tampil di depan teman-teman. Siswa dapat menentukan sikap/penampilan
yang baik dan disesuaikan dengan tema yang disampaikan. Dengan
memperhatikan etika-etika tersebut, siswa akan lebih maksimal dalam
menyampaikan pidatonya.

1. Kunci utama untuk menjadi pembicara publik yang sukses

2.1 Bicarakanlah hal yang anda pahami

Banyak pembicara pemula membuat kesalahan dengan mengambil pokok bahasan


yang tidak sepenuhnya mereka pahami, hinggga akibatnya:

 Audiens akan bosan kalau mereka tahu lebih banyak daripada Anda.
 Karena Anda tidak merasa yakin dengan pokok bahasannya, Anda bisa tidak
yakin pula dalam sikap.

Jadi carilah pokok bahasan yang dipahami benar atau gunakanlah pendekatan
pribadi untuk pokok bahasan yang lebih luas.

2.2 Persiapkan diri

Dengan meningat-ingat struktur pembicaraan berikut:

 Katakan kepada mereka, apa yang akan Anda bicarakan.


 Katakan isi pembicaraan Anda
 Katakan kepada mereka apa yang telah Anda bicarakan.

Jika ketiganya sudah disampaikan, mereka akan lebih mudah mengikuti isi pidato.
Di bagian akhir, dicoba untuk merangkum butir-butir penting dengan kata-kata
yang sedikit berbeda dengan yang digunakan dalam pembukaan.(Larry King:156)
2.3 Memperhatikan prisip pidato

Dalam membawakan pidato sebaiknya memiliki prinsip, supaya pidato dapat


tersampaikan dengan baik. Di antara prisip pidato tersebut adalah:

 Menyampaikan pidato harus dengan benar

Yaitu dengan menyadari beberapa kesalahan yang terjadi pada saat berpidato
sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi. Faktor yang
mempengaruhi kesalahan dalam menyampaikan pidato dikarenakan materi dan
audiens kurang dikuasai dan kemungkinan adanya gangguan dari luar yang dapat
mempengaruhi konsentrasi.

 Sukses di panggung

Aktivitas di mimbar

Penampilan: pakaian harus rapi, wajah selalu senyum, sikap badan tegak dan
santai, adanya keseimbangan gerak, adanya keserasian dalam pembicaraan.

Menumbuhkan percaya diri: pandangan harus seramah mungkin, adanya kontak


mata dengan audiens, pandangan merata keseluruh audiens.

Sikap seorang penceramah

Sikap yang dimaksud adalah air muka, pakaian, ucapan, gerak-gerik , dan riasan
atau make up harus benar-benar diperhatikan dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi.

Suara seorang penceramah

Suara hendaknya dapat didengar, pengaturan intonasi, bahasa bervariasi,


disesuaikan dengan intonasi dan kondisi

Gaya penyampaian pidato

Adanya selingan seperti humor

Sekali-kali dapat digunakan suatu pertanyaan

Adanya doa sebagai kekuatan dalam berpidato

1. Kendala dan cara mengatasinya dalam menyampaikan pidato

Berbicara di depan umum sering menjadi hal yang sulit dilakukan karena
menyampaikan gagasan, ide dan informasi memang bukan sesuatu yang mudah,
akan tetapi bukan suatu hal yang sulit untuk dipelajari dan dilakukan.
Kendala pidato tersebut antara lain:

1.1 Rasa malu dan minder

Untuk mengatasi rasa malu dan minder yaitu dengan cara

Mempersiapkan segala macam bahan untuk berpidato

Bahan pidato sebaiknya singkat, padat, dan jelas. Untuk memudahkan pidato
dapat dengan menulis bahan tersebut pada selembar kertas sehinngga lebih mudah
untuk mengingatnya.

Mempersiapkan penampilan

Penampilan yang baik dan rapi akan membuat rasa percaya diri. Penampilan harus
diperhatikan mulai dari pemakaian sepatu harus bersih, pakaian harus serasi,
menyisir rambut serapi mungkin (wanita jika tidak berkerudung)

Berlatih

Latihan bisa dilakukan dengan cara berbicara di depan kaca, berbicara dengan
pasangan dan mempersiapkan intonasi, gaya bahasa serta susunan kata yang baik.
Jika dilakukan dengan berpasangan maka setelah selesai latihan diadakan
penilaian.

Menevaluasi diri setelah latihan

Salah satu caranya adalah dengan merekam suara melelui telepon genggam atau
alat perekam lainnya. Dengan cara ini akan dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya.

Mencari figur sebagai contoh

Seorang figur yang akan dijadikan contoh dapat digunakan sebagai panutan
dengan cara meniru segala hal yang positif dengan tidak meninggalkan karakter
diri sendiri dalam berbicara.

Mempersiapkan mental

Mental positif dan menanamkan sikap percaya diri dapat

meyakinkan seseorang agar dapat berbicara di depan umum

dengan baik.

1.2 Rasa takut berbicara

Sebelum tampil untuk menyampaikan pidato, ada beberapa kejadian yang


dirasakan oleh seseorang misalnya, telapak tangan berkeringat, kerongkongan
kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar, jantung berdebar, dan perut
mulas. Pada saat demikian berarti seseorang mengalami sindrom tidak percaya diri,
sebagai penyebabnya karena tidak terbiasa berbicara di depan umum , tidak siap
tampil, kurang persiapan materi, dan tidak mengetahui siapa hadirin yang dihadapi.
(Esti sukapsih, 2009:34)

Beberapa ketakutan dalam berbicara di depan umum antara lain:

a) Takut dikritik atau dinilai

b) Takut dipermalukan atau dihina

c) Takut secara emosional

d) Takut audiens terlalu banyak dan banyak orang yang sudah pintar berbicara.
(Rachman Hakim,2010: 45,46)

Langkah-langkah mengatasi ketakutan

1. Melakukan teknik relaksasi

Gerakan relaksasi sederhana dapat dilakukan seperti berikut:

– mencari tempat yang nyaman dan tenang

– membiarkan lengan menggantung di samping kursi

– menarik nafas yang pajang dan mengembuskan perlahan

– letakkan tangan di pangkuan, gelengkan kepala kearah bahu kanan kemudian


pindahkan ke bahu kiri

– biarkan pikiran rileks dengan memfokuskan pandangan pada satu titik pandang
yang lurus sambil berapas dengan santai.

1. Berhubungan dengan orang lain

Rasa takut akan semakin teras jika kita hadapi sendiri. Carilah orang lain, teman
atau saudara untuk berbagi ketakutan. Biasanya akan lebih baik setelah membagi
perasaan dengan orang lain.

1. Mengembangkan kehidupan spiritual

Percaya kepada Tuhan senantiasa dalam setiap kesempatan adalah hal yang
terbaik. Hal ini akan memberikan rasa aman dan nyaman.berdoalah sesuai dengan
keyakinan kita dan memohon kekuatan dan ketengan dalam menyampaikan pidato.
1. Memahami bahwa rasa takut adalah hal yang wajar

Rasa takut dan gugup muncul menjelang berpidato biasanya disebabkan oleh
kecemasan dan kekhawatiran akan penyampaian pidato .

1. Membangun kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang yang akan memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Orang yang percaya diri adalah orang
yang mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung dengan persiapan,
pengalaman, potensi, dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.

Langkah-langkah untuk membangun kepercayaan diri:

 Perhatikan gesture

Memperhatikan cara duduk, berdiri, dan berpenampilan

 Bergaul dengan orang yang mempunyai kepercayaan diri dan berpikiran positif

jika sering bergaul dengan orang yang berpikiran positif dan percaya diri maka kita
akan tertular pada sikap tersebut.

 Latihan, latihan, dan latihan

Latihan adalah satu hal yang wajib dilakukan. Dengan latihan yang intens, kita
akan semakin menguasai apa yang kita sampaikan.

 Jangan mengharapkan kesempurnaan

Sering kali saat berpidato terdapat kata-kata yang tidak direncanakan. Hal ini
jangan dipikirkan karena sudah wajar. (Gabri, 2011:82, 83,84,85, 86)

1.3 Demam panggung

Bagi sebagian siswa, berbicara di hadapan umum merupakan sebuah kegiatan yang
dianggap tidak mudah. Apalagi jika mereka kurang memilki persiapan yang
matang. Meskipun menggunakan metode menghafal tetapi masih berpenampilan
kurang percaya diri bahkan cenderung grogi/gugup/demam panggung.

Rasa grogi/gugup/demam panggung umumnya diawali dengan munculnya keringat


dingin maupun hangat, perut tersa melilit, kaki dan tangan gemetaran.
Salah satu penyebab demam panggung adalah stress. Menurut Ikhwan Sopa,
banyak orang sebelum melakukan presentasi mengalami hal-hal: jantung berdegup
kencang seperti habis lari-lari, telapak tangan berkeringat,perut mual.

Langkah-langkah mengatasi demam panggung

v Mempersiapkan mental dengan cara membangun rasa percaya diri dengan cara
istirahat yang cukup, melakukan senam ringan.

v Menguasai materi dengan baik

Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri yang faktor
utama untuk dapat percaya diri yaitu dengan menguasai materi yang hendak
disajikan dalam presentasi.

v Merencanakan presentasi dengan baik

Perencanaan yang baik merupakan salah satu kunci sukses sebuah


presentasi/pidato. Perencanaan tersebut meliputi: bagaimana cara membuka
presentas/pidatoi, bagaimana menyajikan isi pokok, bagaimana memperkuat isi
dengan contoh-contoh, bagaimana menutup presentasi/pidato.

v Bersikap relaks

v Latihan, latihan, dan latihan

v Jangan takut salah

v Menghilangkan pikiran-pikiran negatif

Penilaian

1. Sebutkan langkah-langkah menyusun teks pidato?

2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyampaikan pidato teks?

3. Seseorang yang akan berpidato, secara tidak disadari akan merasakan kendala
yaitu: rasa takut, demam panggung, dan rasa malu. Bagaimakah cara untu
mengatasinya?

Anda mungkin juga menyukai