Anda di halaman 1dari 12

BAB VII

PRESENTASI LISAN

A. PENDAHULUAN
Komunikasi lisan dalam organisasi berlangsung secara kontinyu, tidak hanya
percakapan biasa antar perorangan tetapi seingkali dibutuhkan penyajian lisan di
depan publik. Kemampuan berbicara di depan publik merupakan hal yang penting
bagi setiap orang dalam organisasi. Secara langsung akan berhubungan dengan
keberhasilan karir anda, dan secara tidak langsung berpengaruh bagi organisasi secara
keseluruhan. Istilah berkomunikasi di depan publik menimbulkan suatu gambaran
menakutkan yaitu saat Anda harus menyampaikan presentasi di depan puluhan,
ratusan orang yang duduk sebagai pendengar di suatu ruang besar seperti aula.
Berapapun jumlah orang yang anda hadapi yang penting untuk diingat adalah
bagaimana menciptakan suasana agar mereka mempunyai perasaan bahwa Anda
sedang berbicara dengan mereka. Salah satu kunci yang efektif adalah menjadi diri
sendiri, dan berkomunikasi secara pribadi dengan pendengar. Tentu saja mudah untuk
mengatakan hal ini, tetapi pelaksanaannya sangat sulit. Oleh karena itu akan disajikan
persiapan yang harus dilakukan dan pelaksanaan presentasi lisan.

B. PERSIAPAN PRESENTASI
Seperti aktivitas bisnis lainnya, kunci terpenting untuk presentasi lisan yang
efektif adalah perencanaan dan persiapan yang baik, sperti susunan materi yang akan
disampaikan, saat penyampaian informasi, metode yang akan digunakan dan tujuan
yang akan dicapai. Dengan perencanaan yang baik anda dapat mengantisipasi masalah
yang mungkin timbul saat presentasi, mengantisipasi bahan dan peralatan yang
dibutuhkan, memberikan kepercayaan diri dan memberikan arah tujuan presentasi
anda.
Beberapa pertimbangan yang diperlukan dengan jelas saat persiapan yang dilakukan:
1. Menetapkan Tujuan
2. Menganalisa Pendengar
3. Menetapkan Metoda
4. Menyusun Bahan
5. Menyiapkan Alat Bantu
93
6. Latihan Oral

Menetapkan Tujuan
Menentukan tujuan presentasi lisan akan memberikan petunjuk bagi anda mengenai:
materi yang akan disajikan dan cara menyajimannya. Salah satu cara untuk
memusatkan tujuan adalah pertama dengan membuat keputusan secara umum,
kemudian diikuti dengan analisa yang spesifik untuk setiap keadaan.
Pada umumnya terdapat bebrapa tujuan presentasi lisan antara lain:
1) memberikan informasi, 2) membujuk, 3) meyakinkan, dan 4) Menghibur
 Membujuk
Tujuan presentasi lisan adalah membujuk pendengar agar melakukan apa yang anda
inginkan. Contohnya seorang penyuluh keluarga berencana yang sedang
berpresentasi di depan sekelompok ibu pedesaan. Tujuan presentasinya adalah
membujuk para ibu agar mempunyai dua anak saja sesuai dengan program
pemerintah.
 Meyakinkan
Tujuan presentasi lisan disini adalah berusaha untuk mengubah jalan pikiran,
kepercayaan, keyakinan dan pendapat sekelompok pendengar.Dengan contoh di atas
petugas berusaha mengubah jalan pikiran mereka yaitu kepercayaan para ibu
pedesaan bahwa”banyak anak banyak rejeki”.
 Menghibur
Tujuan presentasi disini adalah untuk memberikan kegembiraan ,hiburan kepada
pendengar contohnya adalah seorang yang menyajikan humor, lawak di depan
sekelompok orang.
Pada kenyataannya hampir tidak ada presentasi yang benar-benar hanya mempunyai
satu tujuan saja, misalnya memberitahu atau hanya membujuk saja. Biasanya keempat
tujuan tersebut digunakan bersama-sama sebagai suatu kombinasi. Yang terpenting
bagi anda adalah menentukan tujuan utamanya kemudian menyusun bahan-bahan
yang sesuai dengan tujuan utama tersebut. Apabila ini tidak dilakukan, maka akan
berpresentasi dengan tidak teratur/kacau.
Keempat tujuan diatas serta reaksi yang diinginkan dari pendengar dapat digambarkan
seperti tabel berikut :

94
No Tujuan Umum Reaksi yang Diinginkan Jenis Presentasi
1 Memberikan Pengertian yang tepat informatif
informasi
2 Membujuk Melakukan suatu hal persuasif
3 Meyakinkan Penyesuaian pendapat, persuasif
keyakinan,kepercayaan
4 Menghibur Menciptakan kegembiraan, rekreatif
kesenangan

Menganalisa Pendengar
Bila menganalisa pendengar dilakukan jauh sebelum presentasi disampaikan, maka
presentasi anda akan lebih baik dan juga anda akan merasa lebih familiar (dekat)
dengan pendengar. Biasanya pendengar tidak senang mendengarkan presentasi dari
seseorang yang tidak mempertimbangkan kebutuhan, pengetahuan dan pengalaman
mereka. Untuk mendapatkan gambaran mengenai calon pendengar, dapat dilakukan
dengan bernbagai cara. Misalnya: bertanya kepada teman yang pernah berpresentasi
pada kelompok pendengar tersebut, bertanya pada panitia penyelenggara atau bila
kedua hal tersebut tidak mungkin anda dapat membuat pertimbangan berdasarkan
asumsi sendiri.
Menetapkan Metoda
Berdasarkan analisa pendengar yang telah dilakukan kemudian ditetapkan metoda
yang tepat untuk situasi tersebut.
Ada 4 macam metoda presentasi yang dapat digunakan yaitu:
1. Metoda Improptu
Pembicara berpresentasi tanpa persiapan, dengan serta merta ia berpresentasi
berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan kemahirannya. Metoda ini digunakan
untuk kebutuhan sesaat, dalam kesempatan tertentu dan sifatnya darurat. Untuk itu
dibutuhkan kemahiran berbicara yang tinggi pengetahuan dan pengalaman yang
luas.

95
2. Metoda Menghafal
Dengan metode ini pembicara merencanakan, menulis secara lengkap, kemudian
menghafal kata demi kata. Pada saat presentasi dia berbicara atas dasar hafalan
tersebut. Presentasi dengan metoda ini biasanya kurang menarik, menjemukan,
berbicara cepat dan kaku. Pembicara akan terlalu tergantung pada naskah yang
telah dihafalnya. Karena itu bila ada hal yang terlupa, dia akan merasa gugup dan
kehilangan kontrol. Metoda ini lebih tepat bagi pembicara yang kurang
berpengalaman, tetapi ia harus benar-benar mempersiapkannya dengan matang.
3. Metoda Naskah
Pembicara membaca naskah yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya.
Walaupun demikian tidak berarti pembicara berbicara sendiri tanpa kontak
langsung dengan pendengar. Ia harus dapat menciptakan suasana sedemikian rupa
agar pendengar merasa bahwa ia sedang berbicara dengan mereka. Kontak mata
harus tetap harus dipertahankan walaupun ia membaca naskah. Misalnya sesekali
melihat pada pendengar, tersenyum atau dengan gerakan-gerakan tangan yang
dapat menciptakan suasana hidup. Karena itu diperlukan latihan yang cukup
sebelum pembicara berpresentasi, sehingga ia tahu dengan pasti sampai dimana
berbicara saat ia menebarkan pandangan ke arah pendengar.
4. Metoda Ekstemporan
Pada metode ini pembicara mempersiapkan kerangka presentasinya dengan
cermat yang berisi tentang urut-urutan ide. Saat ia berpresentasi menggunakan
kata-kata sendiri yang bervariasi dan mungkin sesekali ia mengubah pembicaraan
sesuai dengan reaksi yang timbul saat itu. Diperlukan persiapan yang cermat,
latihan, pengalaman, pengetahuan yang cukup dan juga keterampilan berbicara
yang baik.
Pada dasarnya tidak ada metoda yang paling baik diantara keempat metoda diatas. Hal
ini tergantung pada banyak faktor yaitu: kemampuan pembicara, keadaan pendengar,
materi yang disajikan, situasi dan faktor-faktor lainnya. Mungkin saja salah satu
metoda lebih tepat untuk digunakan dibanding dengan metoda lainnya, karena
situasinya mendukung. Contoh: presentasi kenegaraan Presiden didepan sidang MPR,
lebih tepat digunakan metoda naskah daripada metoda-metoda lainnya.

96
Menyusun Bahan
Untuk mempersiapkan presentasi yang efektif diperlukan penelitian tentang bahan
yang akan disajikan. Bahan tersebut bisa didapatkan dari sumber primer yaitu
informasi yang dikumpulkan dari sumbernya, seperti catatan arsip perusahaan, surat
asli, wawancara dan lain-lain. Ataupun dari sumber sekunder yaitu informasi yang
diambil dari sumber yang dipublikasikan seperti: buku, majalah, surat kabar, pamflet,
internet dan lain-lain. Biasanya pembicara merasa siap melakukan presentasi setelah
mengadakan penelitian, tetapi mereka tidak menyadari betapa pentingnya pola
penyusunan presentasi. Akibatnya presentasi tersebut tidak jelas tujuannya, tidak
konsisten, dan tidak disesuaikan dengan keadaan pendengar.
Terdapat tiga bagian utama dalam pola penyajian presentasi, yaitu :
 Pendahuluan (Intrduction)
 Isi (body)
 Simpulan (Conclusion)
Pendahuluan (Introduction)
Bagian pendahulian ini penting sekali untuk menjalin hubungan sebelum
pembicara menuju topik utama, menarik perhatian, mengorientasikan pendengar pada
topik yang akan disajikan, mempersiapkan mereka untuk menerima informasi.
Dengan demikian pembicara dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan
pendahuluan ini.
Pada kenyataannya kesan pertama merupakan hal yang vital. Jika pembicara
memulainya dengan hal yang salah, maka presentasi tersebut secara keseluruhan akan
keluar dari jalur dan tidak berhubungan dengan pendahuluan tersebut. Suatu
pendahuluan yang terencana dengan baik akan mengorientasikan pendengar pada
tujuan anda berpresentasi atau berceramah. Dengan kata lain pendahuluan
menerangkan tentang: tujuan berceramah, bagaimana topik tersebut hubungannya
dengan pendengar, apa hubungannya dengan pengalaman mereka sebelumnya dan apa
yang diharapkan selama ceramah tersebut.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menstimulasi dan menarik
perhatian pendengar:
o Menyatakan tentang cerita yang berhubungan. Misalnya: Anda menyajikan
ceramah tentang pentingnya alat pengaman pada perusahaan selama pegawai
97
bekerja. Maka anda dapat menyajikan cerita tentang seorang pekerja yang
mengalami kecelakaan karena tidak menggunakan helm pengaman saat dia
bekerja.
o Anda dapat menyajikan tentang latar belakang. Misalnya: Anda dapat
menyatakan cerita ringkas tentang latar belakang penggunaan alat pengaman.
o Anda dapat mengajukan suatu pertanyaan yang merangsang, misalnya anda
menanyakan berapa jumlah pegawai yang mengalami kecelakaan tiap
tahunnya.
o Anda dapat memperlihatkan contoh gambar yang mengejutkan, misalnya anda
memegang gambar tentang seseorang yang kepalanya luka berat karena
tertimpa salah satu alat.
Pendekatan apapun yang anda pilih haruslah sesuai dengan tujuan dan topik yang
menyajikan pendahuluan. Jika topik yang baru, maka anda akan cara disajikan.
Walaupun demikian tidak ada satu rumusan tertentu tentang tidak mungkin untuk
membuang-buang waktu dengan menanyakan pengalaman para pendengar
sebelumnya. Dengan kata lain kita dapat menyajikan pendahuluan dengan cara yang
sama, pada situasi yang berbeda.
Isi (Body)
Seringkali pembicara merasa bahwa suatu pembicaraan formal haruslah dengan bahas
ayang benar-benar formal. Pembicaraan sebaiknya bersifat percakapan dalam bahasa
dan nada yang menyenangkan. Walaupun penyajian bersifat formal ataupun informa
senantiasa bersikap rileks. Kenali para pendengar dan berbicara dengan mereka sesuai
tingkat pemahaman mereka, jangan melampauinya. Ingat juga bahwa cara Anda
menyampaikan , cara mengubah suar. Penekanan kata, gerak isyarat mengandung arti,
sebagaimana kata-kata anda. Jika anda tampak menjemukan maka pendengar juga
akan merasa jemu. Jika anda berusaha membangkitkan minat, maka pendengar juga
akan terdorong untuk mendengarkan anda.
Suatu kebiasaan dibawah sadar dapat menjadikan monoton dan membu\ingungkan
bila diperlihatkan secara berlebihan; seperti membelai-belai rambut, mengatur-atur
arloji, memainkan pensil akan dapat menimbulkan perasaan kesal para pendengar.
Humor dapat merupakan cara yang tepat untuk suatu penyajian, jika spontan dan
berhubungan dengan satu poin penting. Tetapi jangan terlalu banyak menyajikan

98
humor yang tidak ada hubungannya. Kemudian jangan menceritakan cerita yang sma
secara teratur, hanya karena cerita itu merupakan salah satu cerita kegemaran anda.
Secara ringkas poin-poin penting yang perlu anda perhatikan adalah :
o Berbicaralah dengan jelas dan cukup nyaring, sehingga setiap peserta dapat
mendengarkan.
o Jangan berbicara terlalu cepat atau lambat, dan hindari istirahat-istirahat yang
tidak perlu.
o Jangan membaca dari catatan, lihatlah kepada pendengar bila Anda berbicara.
Perhatikan ekspresi dan gerakan mereka untuk menentukan apakah Anda
didengarkan dan dipahami.
o Perlihatkan sikap antusias. Jangan menggunakan nada suara yang monoton.
o Gunakan gerak isyarat untuk menekankan, tetapi harus menghindari kelakuan-
kelakuan yang mengesalkan dan membingungkan.
o Bicaralah dengan wajar dan tidak dibuat-buat.
o Agar topik utama yang Anda sajikan tersebut dapat dimengerti, menarik
sehingga tujuan utama ceramah tersebut berhasil, diperlukan iliustrasi-ilustrasi
yang dapat mendukung, baik ilustrasi lisan maupun visual. Mendengarkan dan
melihat akan lebih efektif bila digunakan bersama-sama, dengan demikian
anda perlu merencanakan iliustrasi lisan maupun visual.
Terdapat beberapa metoda yang dapat mendukung ilustrasi lisan Anda yaitu :
quotation (mengutip pendapat orang), analogi (perbandingan antara satu hal dengan
hal lain yang menekankan kesamaan-kesamaan diantara hal tersebut), kerangka
refrensi (pengetahuan atau perangkat sikap yang dibawa seseorang kepada suatu
pengalaman baru), anekdot (cerita lucu atau menarik yang dirancang untuk
mengilustrasikan satu poin yang sedang dijelaskan), contoh-contoh (satu sampel yang
mewakili suatu prinsip umum, proses atau ide) dan statistik (penyajian ilustarsi secara
kwntitatif tentang suatu poin yang sedang dijelaskan.
Penyusunan Ide Utama
Bagaimana anda menyajikan isi topik yang akan disajikan tersebut ? Ada
beberapa yang biasa digunakan yaitu : susunan kronologis (susunan presentasi
disajikan dengan pola yang bergerak dari satu ppin kemudian berkembang ke poin

99
lain secara berurutan), spasial (berhubungan dengan tempat, ruangan untuk
menjelaskan suatu ide) dan logis (susunan sebab akibat dan pemecahan masalah).

Simpulan (Conclusion)
Suatu ceramah atau presentasi tidak berakhir begitu saja saat waktu yang
tersedia telah habis, Penyajian ceramah anda harus mempunyai suatu simpulan yang
terencana dengan baik. Suatu ringkasan akan menolong anda untuk meyakinkan
apakah para pendengar telah mengerti tentang apa yang anda sampaikan. Ikitisar
ceramah sebaiknya ringkas hanya memerlukan beberapa menit saja pada akhir
ceramah Anda, untuk mengulang beberapa poin utama dan berinteraksi dengan
pendengar untuk mengetahui apakah mereka telah mengerti.
Suatu ringkasan berarti rangkuman yang erat tentang suatu sajian aktifitas
ceramah dalam satu paket agar supaya pendengar meninggalkan ruangan dengan ide
yang jelas. Juga dapat berarti memperkuat isi ceramah, sehingga pendengar akan
selalu ingat tentang apa yang mereka dapat. Melalui ringkasan dapat diperoleh suatu
umpanbalik dari pendengar tentang pemahaman mereka pada isi ceramah. Pada
periode in merupakan kesempatan bagi pendengar untuk bertanya juga bagi
pembicara untuk menjelaskan lagi poin-poin yang salah dimengerti.
Ada beberapa karakteristik suatu ringkasan yang baik :
o Mengulang poin-poin utama.
o Menggambarkan materi secara bersamaan.
o Mendapatkan umpau balik dari peserta.
o Memberikan suatu saran bahwa materi tersebut dapat diterapkan dan sangat
berguna.
Menyiapkan Alat Bantu
Banyak presentasi lisan dalam bisnis yang menggunakan alat bantu visual yang
bentuknya bermacam-macam. Seperti ada pernyataan yang menyatakan “suatu
gambar lebih bernilai daripada seribu kata”. Kalau pernyataan ini tidak benar , maka
tidak mungkin orang terus menerus mengembangkan alat bantu elektronik atau multi-
media.

100
Fungsi dari alat bantu visual adalah untuk memperkuat pesan yang sedang Anda
sampaikan, bukan merupakan pengganti dari isi ceramah tersebut. Peranan utama
tetap berada pada anda sebagai pembicara.
Beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat bantu visual
adalah
o Kuasailah alat bantu yang akan anda gunakan, sehingga pada saat penyajian
sedang berlangsung tidak membingungkan pendengar.
o Gunakan alat bantu yang tepat dengan materi yang akan disajikan.
o Gunakan alat bantu saat presentasi anda sedang berlangsung pada waktu-
waktu yang tepat.
o Perlihatkan alat bantu tersebut saat anda membicarakan topik tertentu, di luar
itu hanya akan merupakan gangguan bagi pendengar.
Terdapat beberapa pilihan alat bantu yang dapat digunakan, baik sendiri-sendiri
maupun merupakan gabungan yaitu:
o Whiteboard
o Flipchart
o Overhead Projector
o Video/Film
o Lap-Top
o LCD
o Hand Out
Latihan Oral
Setelah anda mempersiapkan presentasi atau ceramah, sebaiknya beberapa hari
sebelumnya anda melatih suara, termasuk latihan memperagakan presentasi atau
ceramah tersebut. Sehingga bila saatnya tiba anda telah siap didepan publik.

C. PELAKSANAAN PRESENTASI
Pada umumnya kita akan merasa gugup bila harus berbicara didepan puiblik.
Kita akan merasa terancam menghadapi situasi yang ada. Karena itu sangat alam bila
tubuh kitapun bereaksi terhadap ancaman tersebut. Seluruh anggota tubuh akan
memberikan reaksi yang sama seperti ; keringat dingin, nafas memburu dengan cepat,
perut sakit, telapak tangan bergetar dan lain-lain. Perasaan tersebut sangat normal

101
sifatnya, semakin anda berpengalaman akan semakin berkurang. Tetapi tidak akan
pernah hilang sama sekali.
Perasaan tegang tersebut tentu saja akan merugikan tetapi ada pula keuntungannya.
Yaitu : kita akan selalu waspada, siap siaga terhadap segala sesuatu yang akan terjadi
dan bersikap antusias.

Berikut ini terdapat beberapa petunjuk untuk mengurangi ketakutan :


 Pilih topik yang benar-benar anda minati dan kuasai, Rasa yakin merupakan
salah satu motif yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu,
walaupun situasinya menakutkan,
 Pelajari sebanyak mungkin tentang pendengar dan situasi tempat anda akan
berbicara. Semakin dini anda mempelajari hal tersebut, semakin berkurang
rasa ketidakpastian anda.
 Persiapkan presentasi anda sepenuhnya. Semakin kurang persiapan anda maka
semakin besar rasa ketakutan Anda.
 Catat poin-poin utama pada secarik kartu.
 Berlatih sebanyak mungkin, sampai anda merasa enak dan familier dengan
dengan materi tersebut. Tetapi janganlah mencoba untuk menghafalkannya.
 Beberapa jam sebelum presentasi dimulai, usahakan untuk berlatih lebih
dahulu,
 Saat menunggu untuk presentasi, cobalah duduk dengan rileks.
 Sebelum berkenalan dengan publik, cobalah bernafas dengan tenang dan
dalam.
 Perkenalkan diri dengan singkat dan baik, karena hal ini akan memperlancar
presentasi.
 Pada situasi tertentu bila anda merasa gugup akan lebih baik menyatakannya
pada pendengar secara terus terang disertai sedikit humor. Hal ini dapat
melancarkan pembicaraan selanjutnya. Tetapi bila situasinya tidak
memungkinkan anda untuk berbicara terus terang, lebih baik tidakperlu
dinyatakan karena akan menjadi bumerang bagi Anda.
 Pusatkan perhatian anda seluruhnya pada presentasi dan pada respon yang
diharapkan dari pendengar.

102
 Sekali-kali gerak isyarat untuk menekankan suatu poin. Atau melakukan
gerakan lain seperti berjalan, karena hal ini akan mengurangi kegugupan.
Banyak pembicara merasakan kegunaan lain dari alat bantu, yaitu merasa lebih rileks
dan mengurangi kegugupan. Karena itu gunakan alat bantu pada saat yang tepat.

Teknik Relaksasi
Presentasi di depan publik merupakan salah satu situasi yang menyebabkan rasa
gugup, tekanan. Untuk mengurangi tekanan ini anda bisa melakukan latihan berikut :
 Duduk dengan enak dan tenang
 Pejamkan mata.
 Kendurkan seluruh oto tubuh, mulai dari kaki sampai wajah.
 Tarik nafas, kemudian ucapkan kata “satu”........tarik nafas.........keluarkan
nafas “satu”...... dst.
Teruskan kurang lebih selama 10 s/d 20 menit, Anda dapat membuka mata
untuk memeriksa waktu, tetapi jangan gunakan alarm. Sesudah selesai, duduk
dengan tenang selama beberapa saat kemudian mata dibuka. Jangan berdiri
untuk beberapa menit.
Jangan merasa khawatir tentang hasil latihan diatas. Tetap bersikap rileks saat latihan
berlangsung. Cobalah untuk tidak berpikir tentang presentasi tersebut, bila sekali-
sekali pikiran tersebut datang coba untuk melupakannya dan ulangi latihan tarik nafas
diatas. Lakukan latihan tersebut satu atau dua kali sehari, tetapi jangan dilakukan 2
jam setelah makan.
Faktor Suara
Penting untuk diperhatikan faktor suara saat anda menyajikan presentasi.
Tekanan, kecepatan suara akan memberikan keseluruhan dari presentasi yang
disampaikan. Anda perlu menyesuaikan suara pada berbagai macam situasi. Kadang-
kadang faktor kegugupan dapat mempengaruhi pembicara sehingga berbicara terlalu
cepat. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk mengontrol jalannya pernafasan,
dan terdapat kecendrungan untuk memberikan bobot yang sama untuk semua

103
informasi. Karena itu berikan penekanan suara untuk informasi yang penting,
sementara itu untuk hal yang kurang penting turunkan volume suara.
Walaupun tidak ada aturan yang tepat mengenai nada suara tersebut, usahakanlah
untuk berbicara dengan nada yang seenak dan serileks mungkin. Salah satu kunci
keberhasilan dari faktor suara ini adalah dengan menggunakan keanekaragaman.
Yaitu mengkombinasikan antara tekanan, kecepatan suara, sehingga presentasi
tersebut lebih menarik bagi pendengar dan lebih mudah untuk diingat.

D. EVALUASI PRESENTASI LISAN


Evaluasi presentasi lisan dilakukan dengan memberikan pertanyaan langsung
kepada pendengar mengenai informasi yang disampaikan atau dengan menyebarkan
angket pertanyaan kepada pendengar atau juga bisa dilakukan dengan melihat respon
yang ditunjukkan oleh pendengar pada saat presentasi itu dilakukan.

LATIHAN
Siswa mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi dengan tema yang paling
disukai, mempersiapkannya secara tertulis dan mempresentasikan bahan yang telah
disiapkan di depan kelas.

104

Anda mungkin juga menyukai