B. Tujuan Presentasi
Menyampaikan informasi
Meyakinkan pendengar
Menghibur pendengar
Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan
Melakukan penjualan
Membuat suatu ide atau gagasan
Menyentuh emosi pendengar
Memperkenalkan diri
C. Jenis-jenis Presentasi
1. Presentasi Dadakan (Impromptu)
Kelebihan:
Kelemahan:
informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu
untuk berpikir dan mengolah kata,
tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara
mendadak untuk menyampaikan informasi,
terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun m engenai apa
yang harus disampaikan.
Kelebihan:
Kelemahan:
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan.
Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal
dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan
kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk
dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang
dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya
saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:
Kelemahan:
perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,
membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi,
bagi pemula, sulit untuk dilakukannya karena membutuhkan keahlian dan
pengalaman yang cukup.
Dalam membawakan presentasi Anda bisa menggunakan struktur tiga bagian, yaitu
pembukaan, pembahasan dan penutup.
a. Membuka Presentasi
Presentasi yang baik dimulai dengan pembukaan yang baik.
Pembukaan yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah presentasi
sebagaimana pembukaan yang buruk juga cenderung membuat presentasi
menjadi gagal. Ada banyak cara untuk membuka presentasi dengan menarik,
diantaranya dengan cerita, mengajukan pertanyaan, menggunakan kutipan,
menunjukkan data dan fakta, menggunakan intermezzo, menjelaskan
maksud dan tujuan atau menggunakan humor. Anda tinggal memilih mana
yang paling cocok untuk diri Anda.
b. Pembahasan
Ini adalah tahap inti dari presentasi Anda. Disinilah secara keseluruhan
materi Anda sampaikan. Anda harus menjelaskan materi Anda secara
tersetruktur dan jelas, selain itu Anda juga harus terampil menggunakan
transisi antar sub topik, supaya audiens memperoleh kejelasan alur
presentasi Anda. Sampaikan materi dengan penuh antusias dan semangat,
optimalkan bahasa tubuh dan intonasi suara Anda. Buat audiens Anda
terlibat dalam presentasi Anda dengan mengajukan pertanyaan, mengajak
audiens Anda bergerak dan mempengaruhi emosi mereka dengan cerita yang
inspiratif. Jika ini Anda lakukan dengan baik, maka apa yang menjadi tujuan
presentasi Anda akan tercapai.
c. Menutup Presentasi
Jangan pernah tinggalkan audiens Anda dengan kebingungan, tapi tinggalkan
mereka dengan sesuatu yang bermakna yang akan mereka ingat selama-
lamanya. Tutup presentasi Anda dengan menyimpulkan inti dari presentasi
Anda, buatlah dalam kalimat pernyataan, selanjutnya sampaikan call to
action Anda. Satu lagi yang perlu Anda catat, jangan pernah menutup
presentasi Anda dengan kalimat yang terlampau panjang dan jangan minta
maaf.
3. Tahap Evaluasi
Ini adalah satu kebiasaan positif yang harus Anda lakukan setelah selesai
melakukan presentasi. Hal ini saya maksudkan untuk mengevaluasi mana-
mana yang tidak berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat
perbaikan dan mana yang harus dipertahankan. Dan yakinlah ini akan
memberikan dampak positif untuk presentasi Anda selanjutnya.