Disusun oleh:
MOHAMMAD SYAMSUDIN
NIM : 2019.080.043/019.10.04.2878
Puji syukur bagi Allah yang senantiasa mencurahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Teori dan Model Kepemimpinan Pendidikan Islam yang
berjudul “Analisis Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Perilaku”, Tidak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi kita Nabi Muhammad
SAW yang kita tunggu syafaatnya di yaumul qiyamah.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas kuliah Teori dan Model
Kepemimpinan Pendidikan Islam. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini terutama pada
dosen pengampu Prof. Dr. H. Achmad Fathoni, M.Ag yang selalu memberi
bimbingan pada kita semua.
2
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
3
dipengaruhi oleh beberapa variabel. Jadi perilaku tidak mutlak menentukan
keberhasilan suatu kepemimpinan. Konsep perilaku kepemimpinan ini
muncul karena menganggap bahwa konsep sifat kepemimpinan tidak mampu
menghasilkan kepemimpinan yang efektif.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep perilaku kepemimpinan?
2. Bagaimana teori kepemimpinan berdasarkan analisis pendekatan
perilaku?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui konsep perilaku kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui teori kepemimpinan berdasarkan analisis pendekatan
perilaku.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan: Kepemimpinan Jenius (IQ+EQ), Etika, Perilaku
Motivasional, dan Mitos,(Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 8
5
dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara
efektif.2
Namun demikian, keefektifan perilaku kepemimpinan ini dipengaruhi
oleh beberapa variabel. Jadi perilaku tidak mutlak menentukan keberhasilan
suatu kepemimpinan.
Konsep perilaku kepemimpinan ini muncul karena menganggap bahwa
konsep sifat kepemimpinan tidak mampu menghasilkan kepemimpinan yang
efektif, karena sifat sulit untuk diidentifikasi. Yulk sebagaimana yang dikutip
Marno dkk, menjelaskan bahwa perilaku pemimpin terhadap bawahan ada 4
bentuk perilaku, yakni :
1. ada yang lebih menekankan pada tugas
2. ada yang lebih mementingkan pada hubungan
3. ada yang mementingkan kedua-duanya
4. ada yang mengabaikan kedua-duanya.3
2
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
hal. 91
3
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
Refika Abditama, 2008), hal. 39
4
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hal. 293
6
B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Analisis Pendekatan Perilaku.
Dalam menggerakkan orang lain guna mencapai tujuan, pemimpin
biasanya menampakkan perilaku kepemimpinannya dengan bermacam-
macam. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Usman, para peneliti telah
mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan yang berpijak dari perilaku
kepemimpinan ini, yaitu:
1. yang berorientasi pada tugas (task oriented)
2. yang berorientasi pada bawahan atau karyawan (employee oriented).5
5
Ibid., hal. 293-294
7
yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan
4. Low task-low relation, orientasi tugas lemah, hubungan dengan bawahan
juga lemah.6
8
3. Perhatian tinggi pembuatan inisiatif tinggi
4. Perhatian rendah pembuatan inisiatif tinggi
8
Usman, Manajemen Teori…, hal. 280
9
Pemimpin menetapkan dan mengemukakan tujuan yang harus dcapai dan
ketentuan ketentuan yang bersifat umum setelah berdiskusi dengan
bawahan.
4. Participatif (Partisipatif).9
Penentuan tujuan dan pengambilan keputusan ditentukan oleh kelompok.
Apabila diperlukan, pemimpin dapat mengambil keputusan setelah
memperoleh saran dan pendapat bersama bawahan.
9
Ibid., hal. 295-296
10
BAB III
KESIMPULAN
1. studi lowa, yaitu gaya otoriter, gaya demokratis dan gaya laizes faire.
2. studi ohio, yaitu
a. Perhatian rendah pembuatan inisiatif rendah.
b. Perhatian tinggi pembuatan inisiatif rendah
c. Perhatian tinggi pembuatan inisiatif tinggi
d. Perhatian rendah pembuatan inisiatif tinggi
3. studi Michigan, yaitu berorientasi pada bawahan dan berorientasi pada
produksi.
4. Likert, yaitu Exploitative Authoritative, Benevolent Authoritative,
Cosultative, Participatif
11
Daftar Pustaka
12