Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PADA PENGADILAN TINGGI BANTEN

Oleh :

NAMA : Hikmah
NISN : 0036388429

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM CENDIKIA PROGRAM


KEAHLIAN OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Judul : Pengadilan Tinggi Banten

Yang telah dilaksanakan oleh siswa

Nama : Hikmah

NIS/NISN : 0036388429

Program Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

Ditulis Sebagai Syarat Kenaikan Kelas Dan Mengikuti Ujian Nasiona

Menyetujui,

Pembimbing DU/DI
Pembimbing Sekolah Pengadilan Tinggi Banten

Ipat Patmawati, S.Sos Herry Setiyawan, ST

Kepala Program Keahlian Pimpinan PLT Sekretariat


Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Pengadilan Tinggi Banten

Imay Mafajar, SM Drs. Sutikno, MH

Mengetahui,
Kepala SMK Islam Cendikia

Dindin Zenal Mutakin, ST., M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa ,melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri di Pengadilan Tinggi
Banten. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
siswa selama berada di dunia Industri dan Instansi Pemerintahan. Laporan ini
disusun sebagai pertanggungjawaban siswa selama Praktik Kerja Lapangan dan
berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan Praktik di dunia Industri atau dunia usaha.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dapat berjalan lancar karena adanya
dukungan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Uryati Susilawati, ST., M.Pd selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bina
Islam Cendikia.
2. Bapak Dindin Zenal Mutakin, ST., M.Pd selaku kepala Sekolah SMK
Islam Cendikia.
3. Ibu Imay Mafajar, SM selaku Kepala Program Keahlian Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran
4. Bapak Drs. Sutikno, MH. Selaku Pimpinan PLT Sekretariat Pengadilan
Tinggi Banten.
5. Ibu Ipat Patmawati, S.Sos selaku guru pembimbing selama pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan
6. Bapak Herry Setiyawan, ST Selaku pembimbing di Pengadilan Tinggi
Banten.
7. Seluruh staf dan pegawai Pengadilan tinggi Banten yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman.
8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Islam
Cendikia
9. Seluruh staf SMK Islam Cendikia

iii
iv

10. Teman-teman seperjuangan yang membantu hingga terselesaikannya


laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini, masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik itu
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu saya mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca secara
umum dan penulis secara khusus. saya mengucapkan banyak terima kasih.

Padarincang, Mei 2021

Hikmah
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Praktik Industri ........................................................................... 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan ............................................................ 2

BAB II GAMBARAN INSTANSI.................................................................... 5


A. Sejarah Pengadilan Tinggi Banten .......................................................... 5
B. Arti Lambang Pengadilan Tinggi Banten ............................................... 7
C. Visi Misi Pengadilan Tinggi Banten ....................................................... 9
D. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Banten ....................................... 9
E. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Pengadilan Tinggi Banten ............ 10
F. Jumlah Pegawai Di Pengadilan Tinggi Banten ..................................... 13
G. Tata Tertib Pengadilan Tinggi Banten .................................................. 13
H. Kedudukan dan Letak Pengadilan Tinggi Banten ................................. 17
I. Jam Kerja Pengadilan Tinggi Banten .................................................... 19
J. Prosedur Pelayanan Pengadilan Tinggi Banten .................................... 19

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK .......................................................... 20


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .................... 20
B. Bahan dan Alat ...................................................................................... 20
C. Faktor Pendukung dan Penghambat ...................................................... 22
D. Laporan Kegiatan Harian ...................................................................... 22
E. Pembahasan ........................................................................................... 20

v
vi

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 31


A. Kesimpulan ........................................................................................... 31
B. Saran ...................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32


DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
kegiatan dari sekolah yang memadukan secara sistematik antara program
keahlian di sekolah dan program instansi/perusahaan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja yang bertujuan untuk mencapai
tingkat keahlian yang profesional. Dimana keahlian profesional ilmu
pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dalam kegiatan disekolah, tetapi hal
itu juga dapat dikuasai melalui proses praktik kerja lapangan pada bidang
profesi itu sendiri.
Praktik kerja lapangan dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan ujian
nasional yang profesional di bidangnya. Melalui praktik kerja lapangan
diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesioanl tersebut.
Dimana para siswa yang dapat melaksanakan pendidikan tersebut, diharapkan
dapat menerapakan ilmu yang didapat dan sekalaigus mempelajarinya pada
dunia instansi/industri tersebut.
Adapun landasan hukum pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah :
1. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan miningkatkan pengetahuan
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan.
2. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

1
2

3. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang


berbunyi“ Dalam melaksanakan pendidikan melalui dua jalur yaitu
pendidikan dalam sekolah dan pendidikan diluar sekolah”.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Penyelenggaraan paktik kerja lapangan bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
antara SMK dan instansi.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Mengenal penerapan ilmu yang digunakan pada instansi terkait.

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Kerjasama antara SMK dengan dunia instansi/industri atau usaha
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
akan memberi nilai tambah atau mafaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama.
Manfaat tersebut diantaranya :
a. Manfaat bagi instansi
Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberi
keuntungan yang nyata bagi dunia instansi diantaranya :
1. Instansi dapat mengenal kualitas peserta praktik kerja lapangan yang
belajar dan bekerja di instansi tersebut.
3

2. Umumnya peserta praktik kerja lapangan telah ikut dalam membantu


pekerjaan secara aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta praktik
kerja lapangan adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
3. Instansi dapat memberi tugas kepada peserta praktik kerja lapangan
untuk kepentingan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja instansi, peserta praktik kerja
lapangan lebih mudah diatur dalam hal disiplin, berupa
kepatuhanterhadap peraturan perusahaan, karena itu sikap peserta
praktik kerja lapangan dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu
instansi.
5. Memberi kepuasan bagi dunia instansi/industri atau usaha karena diakui
ikut serta menentukan masa depan bangsa melalui praktik kerja
lapangan.
b. Manfaat bagi sekolah
1. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional peserta didik
untuk lebih terjamin pencapaiannya.
2. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dangan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match).
3. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatannya, kepentingan dunia kerja, dan
kepentingan bangsa.
c. Manfaat bagi peserta didik
1. Hasil belajar peserta praktik kerja instansi akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai
bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
2. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
percaya diri untuk tamatannya, yang selanjutnya akan mendorong
mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang
lebih tinggi.
4

3. Membentuk sifat dan sikap peserta didik yang lebih baik.


4. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja sesuai dengan prinsip Link and Match.
5. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan
bangsa.
BAB II
GAMBARAN INSTANSI

A. Sejarah Pengadilan Tinggi Banten


Berbeda dengan instansi pemerintah lainnya, untuk pendirian sebuah
pengadilan harus dengan pengesahan dengan undang-undang. Pada era
Otonomi Daerah ini, ketika banyak wilayah atau daerah baru yang
dimekarkan menjadi daerah otonom baru seperti kota, kabupaten atau bahkan
provinsi baru, belum ada kantor/instansi pengadilan, baik itu peradilan umum
atau peradilan agama atau peradilan lainnya.
Sebagai dasar hukum, Pengadilan Tinggi Banten didirikan berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Pengadilan Tinggi Banten, Pengadilan Tinggi Gorontalo dan
Pengadilan Tinggi Bangka Belitung, dimana untuk Pengadilan Tinggi Banten
diresmikan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Bpk.
Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.Cl. pada tanggal 24 Februari 2005. Untuk
penerimaan perkara banding, mulai resmi beraktifitas sejak bulan April tahun
2005.
Pengadilan Tinggi Banten adalah pengadilan tinggi baru hasil dari
pemisahan dari Pengadilan Tinggi Bandung (Jawa Barat).Sebelumnya,
wilayah hukum Provinsi Banten masuk dan merupakan bagian dari
Pengadilan Tinggi Bandung.Setelah berdirinya Provinsi Banten pada tahun
2001, maka timbul wacana untuk pembentukan sebuah peradilan tingkat
banding di Provinsi Banten, dikarenakan jarak dan efisiensi waktu, khususnya
bagi masyarakat pencari keadilan, mereka tidak lagi harus mengajukan
banding ke Pengadilan Tinggi Bandung (Jawa Barat).
Pengadilan Tinggi Banten mempunyai cakupan dan kewenangan di
seluruh wilayah hukum Provinsi Banten dan juga sekaligus sebagai pengawas
dari pengadilan negeri. Pengadilan negeri yang berada pada wilayah
hukumnya yang meliputi:

5
6

1. Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus Tangerang (untuk wilayah


Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan);
2. Pengadilan Negeri Kelas I A Tipikor, Niaga, PHI Serang (untuk wilayah
Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon);
3. Pengadilan Negeri Kelas II Pandeglang (Kabupaten Pandeglang);
4. Pengadilan Negeri Kelas II Rangkasbitung (Kabupaten Lebak);
5. Pengadilan Tinggi Banten berkedudukan di Kota Serang (sedang dalam
pemekaran otonomi dengan Kab. Serang). Ibukota Provinsi Banten,
berlokasi di Jalan Raya Pandeglang KM. 6,6 Cipocok Jaya - Serang.
Dengan Nomor yang dapat dihubungi 0254- 250001-2 Fax. 0254-
250002.
Awal berdirinya Pengadilan Tinggi Banten sampai dengan sekarang ini,
berturut-turut dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi masing-masing :
1. Bpk. H. Sanim Djarwadi, S.H. (dari tahun 2005 s.d 2008) ;
2. Bpk. H. Soemarno, S.H., M.H. (dari tahun 2008 s.d 2012) ;
3. Bpk. Th. Pudjiwahono, S.H., M.H. (dari tahun 2012) ;
4. Bpk. I Gede Sumitra, S.H., M.H. (dari tahun 2012) ;
5. Bpk. H. Mas’ud Haliem, S.H., M.H. (dari tahun 2012 s.d 2014) ;
6. Bpk. H. Arwan Byrin, S.H., M.H. (dari tahun 2014 s.d 2016) ;
7. Bpk. H. Abdul Kadir, S.H., M.H. (dari Maret 2016 s.d September 2016) ;
8. Ibu Dr. Hj. Sri Sutatiek, S.H., M.Hum.(dari tahun 2016 s.d 2019);
9. Bpk. H. Haryanto,S.H.,M.H.dari tahun 2019 s.d sekarang
7

B. Arti Lambang Pengadilan Tinggi Banten

Lambang Pengadilan Tinggi Banten

Arti lambang Pengadilan Tinggi Banten ini dilihat dari :


a. Bentuk
Bentuk lambang Pengadilan Tinggi Banten adalah Perisai ( Jawa :
Tameng ) / bulat telur.
b. Isi
Isi lambang Pengadilan Tinggi Banten adalah sebagai berikut :
1. Garis Tepi
5 garis yang melingkar pada sisi luar lambang menggambarkan 5
sila dari Pancasila.
2. Tulisan
Tulisan “Pengadilan Tinggi Banten” yang melingkar diatas garis
lengkung perisai bagian atas menunjukan badan dan lembaga
pengguna lambang tersebut.
3. Lukisan Cakra
Dalam cerita wayang (pewayangan), cakra adalah senjata Kresna
berupa panah beroda yang digunakan sebagai senjata “Pamungkas”.
Cakra digunakan untuk memberantas ketidak adilan.Pada lambang
Pengadilan Tinggi Banten, cakra tidak terlukis dalam keadaan “diam”
(statis), tetapi cakra yang terdapat pada lambang Pengadilan Tinggi
Banten terlukis sebagai cakra yang (sudah) dari busurnya. Kala cakra
dilepas dari busurnya, roda panah (cakra) berputar dan tiap ujung (ada
8

delapan) yang terdapat pada roda panah (cakra) mengeluarkan


api.Cakra yang berputar dan mengeluarkan lidah api, menandakan
cakra sudah dilepas dari busurnya untuk menjalankan fungsinya yaitu
memberantas ketidak adilan dan menegakkan kebenaran.
4. Perisai Pancasila
Perisai Pancasila terletak ditengah-tengah cakra yang sedang
menjalankan fungsinya memberantas ketidak adilan dan menegakkan
kebenaran. Hal ini merupakan cerminan dari pasal 1 UU Nomor 14
Tahun 1970. Pasal 1 UU Nomor 4 Tahun 2004 yang berbunyi :
“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan keadilan berdasarkan
Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia”.
5. Untaian Bunga Melati
Terdapat 2 untaian bunga melati, masing-masing terdiri atas 8
bunga melati, melinggkar sebatas garis lengkung perisai bagian
bawah, melambangkan 8 sifat keteladanan dalam kepemimpinan
(hastabrata).
6. Seloka “DHARMMAYUKTI”
Pada tulisan “dharmmayukti” terdapat 2 huruf M berjajar. Hal itu
disesuaikan dengan bentuk tulisan “dharmmayukti” yang ditulis
dengan bahasa Jawa.Kata “dharmma” mengandung arti bagus, utama
dan kebaikan, sedangkan kata “yukti” mengandung arti sesungguhnya
dan nyata. Jadi kata “dharmmayukti” mengandung arti kebaikan atau
keutamaan yang nyata atau yang sesungguhnya, yakni yang berwujud
sebagai kejujuran, kebenaran dan keadilan.
9

C. Visi Misi Pengadilan Tinggi Banten


a. Visi
“Terwujudnya Pengadilan Tinggi Banten yang Agung"

b. MISI :
 Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Banten.
 Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
 Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Banten.
 Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Banten.

D. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Banten

Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Banten

E. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Pengadilan Tinggi Banten


1. Tugas pokok
Tugas Pokok Pengadilan Tinggi Banten adalah penyelenggaraan
peradilan di tingkat banding.Peradilan di tingkat banding adalah
pengadilan banding yang mengadili lagi di tingkat kedua (tingkat
banding) suatu perkara perdata dan atau perkara pidana yang telah
diadili atau diputuskan oleh pengadilan negeri pada tingkat pertama.
10

Pemeriksaan disini hanya dokumen perkara saja kecuali bila


pengadilan tinggi merasa perlu untuk langsung mendengarkan para
pihak yang berperkara.Pengadilan tinggi dibentuk dengan UU daerah
hukum pengadilan tinggi pada dasarnya meliputi satu daerah tingkat
1.Tugas utama pada organisasi Pengadilan Tinggi Banten adalah
sebagai berikut.
Pada Pengadilan Tinggi Banten terdapat kepaniteraan yang dipimpin
oleh seorang Panitera dan kesekretariatan yang dipimpin oleh
Sekretaris, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Kepaniteraan
Sesuai ketentuan pasal 2 Keputusan KMA-RI No.
KMA/004/SK/II/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, tugas
pokok kepaniteraan adalah memberikan pelayanan teknis di bidang
administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal ini fungsi kepaniteraan mencakup 5 (lima) hal,
yaitu:
1. Menyusun kegiatan administrasi perkara serta melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi yang berkaitan dengan
persidangan di tingkatbanding ;
2. Mengurus daftar perkara, administrasi perkara, administrasi
keuangan perkara, dan administrasi pelaksanaan putusan
perkara perdata tingkat banding ;
3. Mengurus daftar perkara, administrasi perkara dan
administrasi keuangan perkara pidana ;
4. Penyusunan statistik perkara, dokumentasi perkara, laporan
perkara, dan yurisprudensi.
5. Lain-lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Bidang kepaniteraan dibagi dalam 4 (empat) kepaniteraan
11

yaitu:
1. Kepaniteraan Perdata
Bertugas melakukan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan dokumen perkara yang masih
berjalan, dan lain-lain yang berhubungan dengan perkara
perdata.
2. Kepaniteraan Pidana
Bertugas melaksanakan administrasi perkara,
mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan dokumen
perkara yang masih berjalan, dan lain-lain yang berhubungan
dengan perkara pidana, dan barang bukti.
3. Kepaniteraan Tipikor
Bertugas melaksanakan administrasi perkara,
mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan dokumen
perkara yang masih berjalan, dan lain-lain yang berhubungan
dengan perkara pidana khusus, dan barang bukti.
4. Kepaniteraan Hukum
Bertugas mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data,
menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara,
menyimpan arsip dokumen perkara, melakukan administrasi
pendaftaran notaris, penasehat hukum dan badan hukum,
administrasi kewarganegaraan, balai harta peninggalan, dan
administrasi yang berkaitan dengan catatan sipil, dan tugas lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Masing-masing
Kepaniteraan tersebut dipimpin oleh seorang Panitera Muda
selaku kepala sub Kepaniteraan.
b. Kesekretariatan
Tugas pokok Sekretariat adalah memberikan pelayanan
administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan pengadilan
tinggi. Dalam hal ini fungsi Sekretariat mencakup 2 (dua) bagian
yaitu:
12

1. Bagian Perencanaan dan Kepegawaian


2. Bagian Umum dan Keuangan
Masing-masing bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian.Bagian Perencanaan dan Kepegawaian dibagi dalam 2
(dua) sub bagian yaitu:
1. Sub bagian Rencana Program dan Anggaran
2. Sub bagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi
Masing-masing sub bagian ini dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian.Bagian Umum dan Keuangan dibagi dalam 2 (dua) sub
bagian yaitu:
1. Sub bagian Keuangan dan Pelaporan
2. Sub bagian Rumah Tangga dan Tatalaksana
Masing-masing sub bagian ini dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian.
2. Fungsi Pengadilan Tinggi Banten
Pengadilan Tinggi yang merupakan pengadilan tingkat banding
dalam mencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari
pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain.
13

F. Jumlah Pegawai Di Pengadilan Tinggi Banten

NO. JABATAN JUMLAH

1. Ketua 1 Orang

2. Wakil Ketua 1 Orang

3. Hakim Karier 14 Orang

4. Hakim ADHOC 2 Orang

5. Panitera 1 Orang

6. Wakil Panitera 1 Orang

7. Sekretaris 1 Orang

8. Pejabat Struktural 6 Orang

9. Pejabat Fungsioanal 4 Orang

10. Panitera Pengganti 9 Orang

11. Staf 27 Orang

12. Honorer 15 Orang

Tabel Jumlah Pegawai di Pengadilan Tinggi Banten

G. Tata Tertib Pengadilan Tinggi Banten


Tata Tertib di PengadilanTinggi Banten dibagi menjadi :
a. Tata Tertib Umum
Pihak pengadilan memiliki panduan mengenai tata tertib yang harus
ditaati oleh semua orang yang memasuki gedung pengadilan:
1. Ketua Majelis Hakim bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dari
semua pihak yang hadir di ruang sidang. Semua yang hadir di ruang
sidang harus menaati semua perintah yang dikeluarkan oleh Ketua
Majelis Hakim ;
14

2. Semua orang yang hadir di ruang sidang harus selalu menunjukkan rasa
hormat kepada institusi pengadilan. Jika ada satu pihak yang tidak
menunjukkan rasa hormat kepada institusi pengadilan, maka Ketua
Pengadilan dapat memerintahkan individu tersebut untuk dikeluarkan
dari ruang sidang dan bahkan dituntut secara pidana ;
3. Mengenakan pakaian yang sopan ;
4. Berbicara dengan suara yang jelas ketika seorang hakim atau penasihat
hukum mengajukan pertanyaan, sehingga para hakim yang lain dapat
mendengar dengan jelas ;
5. Memanggil seorang hakim dengan sebutan “Yang Mulia” dan seorang
Penasihat Hukum dengan sebutan “Penasihat Hukum”.
Berbagai benda berikut ini tidak diperkenankan untuk dibawa ke
ruang sidang:
1. Senjata api
2. Benda tajam
3. Bahan peledak
4. Peralatan atau berbagai benda yang dapat membahayakan keamanan
ruang sidang.
Petugas keamanan dapat melakukan penggeledahan setiap orang
yang dicurigai memiliki salah satu atau lebih dari berbagai benda diatas.
Siapa saja yang kedapatan membawa salah satu dari benda diatas akan
diminta untuk menitipkannya di tempat penitipan khusus di luar ruang
sidang. Ketika yang bersangkutan hendak meninggalkan ruang sidang,
petugas keamanan dapat mengembalikan berbagai benda tersebut.Bahkan,
pengunjung yang kedapatan membawa berbagai benda tersebut diatas ke
dalam ruang sidang dapat dikenai dengan tuntutan pidana.
1. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang
sidang ;
2. Duduk rapi dan sopan selama persidangan ;
3. Dilarang makan dan minum di ruang sidang ;
15

4. Dilarang merokok baik di ruang sidang maupun di dalam gedung


pengadilan ;
5. Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang ;
6. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali Majelis
Hakim menghendaki anak tersebut menghadiri persidangan ;
7. Membuang sampah pada tempatnya ;
8. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun
di dalam gedung pengadilan tanpa adanya izin tertulis dari ketua
pengadilan ;
9. Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun
videorecorder, dimohon untuk meminta izin terlebih dahulu kepada
Majelis Hakim.
Para pengunjung yang datang ke ruang sidang untuk melihat jalannya
sidang perkara, tetapi bukanlah merupakan saksi atau terlibat dalam sidang
perkara tersebut, diharapkan untuk mematuhi berbagai ketentuan sebagai
berikut:
1. Wajib menghormati institusi pengadilan seperti yang telah disebutkan
diatas ;
2. Wajib menaati semua tata tertib yang telah disebutkan diatas ;
3. Dilarang berbicara dengan pengunjung yang lain selama sidang
berlangsung ;
4. Dilarang berbicara memberikan dukungan atau mengajukan keberatan
atas keterangan yang diberikan oleh saksi selama persidangan.
5. Dilarang memberikan komentar/saran/tanggapan terhadap sesuatu yang
terjadi selama persidangan tanpa izin Majelis Hakim ;
6. Dilarang berbicara keras diluar ruang sidang yang dapat menyebabkan
suara masuk ke ruang sidang dan mengganggu jalannya persidangan ;
7. Dilarang keluar masuk ruang persidangan untuk alasan-alasan yang
tidak perlu karena akan mengganggu jalannya persidangan ;
8. Pengunjung yang ingin masuk atau keluar ruang persidangan harus
meminta izin kepada Majelis Hakim.
16

Terdapat beberapa tambahan tata tertib yang harus diikuti dalam


persidangan pidana, yaitu:
1. Bila Anda adalah saksi atau terdakwa yang tidak ditahan, diharapkan
datang 15 menit sebelum jadwal yang sudah ditentukan ;
2. Para pihak diwajibkan untuk melaporkan kehadirannya kepada Panitera
Pengganti dan pada Jaksa yang menangani perkara tersebut ;
3. Sebelum dimulainya sidang pengadilan, Panitera, Jaksa Penuntut
Umum, Penasihat Hukum, dan pengunjung yang hadir haruslah sudah
duduk di tempatnya masing-masing. Semua orang harus berdiri ketika
Majelis Hakim memasuki dan meninggalkan ruang sidang ;
4. Para saksi dipanggil satu demi satu untuk memasuki ruang sidang, yang
diputuskan oleh Ketua Majelis Hakim, sesudah mendengarkan masukan
dari pihak Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa atau Penasihat Hukum
dari terdakwa. Sesudah seorang saksi memberikan kesaksian, yang
bersangkutan diwajibkan untuk duduk di area pengunjung dan
mendengarkan keterangan dari para saksi yang lain. Seorang saksi
sidang dapat meninggalkan ruang sidang sesudah mendapatkan izin dari
Ketua Majelis Hakim, kecuali bila Jaksa Penuntut Umum atau terdakwa
atau Penasihat Hukum terdakwa menginginkan saksi tersebut untuk
tetap berada di ruang sidang.
b. Tata Tertib Persidangan
1. Pada saat Majelis Hakim memasuki dan meninggalkan ruang sidang,
semua yang hadir berdiri untuk menghormati. Selama sidang
berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
ditempatnya masing-masing dan memelihara ketertiban dalam ruang
sidang ;
2. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran,
atau melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya sidang (HP
agar dimatikan/tidak menelepon atau menerima telepon via HP).Dalam
ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada
pengadilan ;
17

3. Siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak,


atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang
dan siapa yang membawanya wajib menitipkan pada tempat yang
disediakan khusus untuk itu, yaitu di Panitera Muda Pidana. Segala
sesuatu yang diperintahkan oleh ketua sidang untuk memelihara tata
tertib di persidangan, wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat ;
4. Tanpa surat perintah, petugas keamanan pengadilan karena tugas
jabatannya dapat mengadakan penggeledahan badan untuk menjamin
bahwa kehadiran seseorang di ruang sidang tidak membawa senjata,
bahan atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan
sidang ;
5. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV harus meminta izin
terlebih dahulu kepada Hakim Ketua Sidang ;
6. Siapapun di sidang pengadilan bersikap tidak sesuai dengan martabat
pengadilan dan tidak menaati tata tertib persidangan, dan setelah Hakim
Ketua Sidang memberi peringatan, masih tetap melanggar tata tertib
tersebut, maka atas perintah Hakim Ketua Sidang, yang bersangkutan
dikeluarkan dari ruang sidang dan apabila pelanggaran tata tertib
dimaksud bersifat suatu tindakan pidana, tidak mengurangi
kemungkinan dilakukan penuntutan terhadap pelakunya.

H. Kedudukan dan Letak Pengadilan Tinggi Banten


a. Kedudukan Pengadilan Tinggi Banten
Pengadilan Tinggi Banten berkedudukan sebagai pengadilan yang
berada di tingkat banding Provinsi Banten. Pengadilan Tinggi Banten
memiliki wilayah yuridiksi.
Adapun untuk wilayah yuridiksi pengadilan meliputi :
1. Pengadilan Tinggi Banten, berkedudukan ditingkat Provinsi Banten
sebagai pengadilan tingkat banding ;
18

2. Pengadilan Negeri Kelas I A khusus Tangerang, berkedudukan di Kota


Tangerang sebagai pengadilan tingkat pertama yang meliputi wilayah
Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang ;
3. Pengadilan Negeri Kelas I A Serang, berkedudukan di Kota Serang
sebagai pengadilan tingkat pertama yang meliputi wilayah Kota Serang,
Kota Cilegon dan Kabupaten Serang ;
4. Pengadilan Negeri Kelas II Pandeglang, berkedudukan di Kabupaten
Pandeglang sebagai pengadilan tingkat pertama yang meliputi wilayah
Kabupaten Pandeglang ;
5. Pengadilan Negeri Kelas II Rangkasbitung, berkedudukan di Kabupaten
Lebak sebagai pengadilan tingkat pertama yang meliputi wilayah
Kabupaten Lebak.
Adapun wilayah yuridiksi pada peta adalah sebagai berikut :

Peta Wilayah Yuridiksi

b. Letak Pengadilan Tinggi Banten


Pengadilan Tinggi Banten berlokasi di Jalan Raya Pandeglang KM.
6,6 Serang. Telp.(0254) 250002.Faks.(0254) 250001.
19

I. Jam Kerja Pengadilan Tinggi Banten


a. Jam Kerja :
1. Hari Senin s.d. Kamis pukul 08.00 WIB s.d. pukul 16.30 WIB.
2. Hari Jumat pukul 07.30 WIB s.d. 16.30 WIB.

b. Jam Istirahat :
1. Hari Senin s.d. Kamis pukul 12.00 WIB s.d. pukul 13.00 WIB.
2. Hari Jumat pukul 11.30 WIB s.d. pukul 13.00 WIB.

J. Prosedur Pelayanan Pengadilan Tinggi Banten


Prosedur pelayanan hukum Pengadilan Tinggi Banten :
a. Prosedur perkara banding
1. Perdata
2. Pidana
3. Tipikor
4. PHI
5. Penahanan Perkara Pidana
6. Penahanan Perkara Tipikor.
b. Layanan hukum bagi masyarakat kurang mampu
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan di Pengadilan Tinggi Banten
dimulai pada hari Senin, tanggal 08 Maretb 2021 pukul 08.00 WIB dan
selesai pada hari Jumat, tanggal 07 Mei 2021 pukul 16.30 WIB.
Adapun waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan di Pengadilan Tinggi
Banten, adalah sebagai berikut :
a. Jam Kerja :
1. Hari Senin s.d. Kamis pukul 08.00 WIB s.d. pukul 16.30 WIB.
2. Hari Jumat pukul 07.30 WIB s.d. 16.30 WIB.
b. Jam Istirahat :
1. Hari Senin s.d. Kamis pukul 12.00 WIB s.d. pukul 13.00 WIB.
2. Hari Jumat pukul 11.30 WIB s.d. pukul 13.00 WIB.
Pelaksanaan praktik kerja lapangan bertempat di Pengadilan Tinggi
Banten, yang berlokasi di Jalan Raya Pandeglang KM. 6,6
Serang.Telp.(0254) 250002.Faks.(0254) 250001.

B. Bahan dan Alat


Adapun bahan dan alat yang digunakan pada saat praktik kerja lapangan
di Perdata.
a. Bahan :
1. Buku agenda/register surat masuk perdata
2. Buku agenda/register surat masuk delegasi
3. Buku ekspedisi Penunjukkan majelis hakim
4. Buku agenda/register dokumen masuk perkara perdata
5. Buku ekpedisi penunjukkan panitera pengganti
6. Buku ekpedisi penetapan majelis perkara perdata
7. HVS ukuran A4/F4dan legal
8. Buku Pos-it

20
21

9. Box arsip
10. Amplop surat Pengadilan Tinggi Banten
11. Map surat Pengadilan Tinggi Banten
12. Kertas kop
13. Lem kertas
14. Lem fox
b. Alat :
1. Komputer
2. Leptop
3. Mesin printer
4. Mesin scanner
5. Telepon
6. Flashdisk
7. Pelubang kertas
8. Penjepit kertas
9. Pulpen
10. Pensil
11. Penghapus
12. Tipe-x
13. Penggaris
14. Kater
15. Gunting
16. Stempel Pengadilan Tinggi Banten
17. Stepler
18. Steples
19. Double tip
22

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu :
1. Cuaca cerah dan perjalanan lancar ;
2. Lingkungan kerja yang bersih serta pegawai dan hakim yang ramah ;
3. Fasilitas yang memadai.
Adapun faktor pengahambat pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu :
1. Angkutan umum penuh serta berjalan lambat ;
2. Kurangnya menguasai peralatan kantor.

D. Laporan Kegiatan Harian

Laporan Kegiatan Harian

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


1. Senin, 08.00- 16.30 Mengirim surat
08 Maret 2021 Mengagendakan surat
masuk dan keluar
Mengarsipkan surat
Mengagendakan surat
Merangkap surat
Mengantar surat
Daftar pulang
2. Selasa, 08.00-16. 30 Daftar hadir
09 maret 2021 Mengantar surat
Mengagendakan surat
Menyusun arsip
Daftar pulang
3. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
10 maret 2021 Menyusun arsip
Mengcopy
Mengagendakan di buku
ekspedisi
Mengantar surat
4. Jumat,12 maret 07.30-16.30 Daftar hadir
2021 Menggunting nama
arsip
Mengarsipkan daftar
hadir
23

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


Mengagendakan surat
Mengantar surat
Mengagendakan surat
5. Senin, 08.00-16.30 Daftar hadir
15 maret 2021 Mengarsip absensi
Mengcopy
Mengagendakan surat
Mengantar surat
Daftar pulang
6. Selasa, 08.00-16.30 Mengantar surat
16 maret 2021 Mengarsip absensi
Mengcopy
Mengagendakan surat
Mengantar surat
Daftar pulang
7. Rabu , 08.00-16.30 Daftar hadir
17 maret 2021 Mengarsip surat
Mengantar surat
Mengcopy
Daftar pulang
8. Kamis, 08.00-16.39 Daftar hadir
18 maret 2021 Mengagendakan surat
Mengantar surat
Mengcopy
Melagalisir
9. Jumat, 08.00-16.00 Daftar hadir
19 maret 2021 Mengagendakana surat
Daftar pulang
10. Senin, 08.00-16.30 Daftar hadir
22 maret 2021 Mengagendaakan surat
Daftar pulang
11. Selasa 08.00-16. 30 Dftar hadir
23 maret 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Daftar pulang
12. Rabu,24 maret 08.00-16.30 Daftar hadir
2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Daftar pulang
13, Kamis 25 maret 08.00-16.30 Daftar hadir
2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengantrat surat
24

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


14. Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
26 maret 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy surat
Mengambil Surat
Daftar pulang
15 Senin 29 maret 08.00-16.30 Daftar hadir
2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengantar surat
Daftar pulang
16. Selasa, 08.00-16.30 Daptar hadir
30 Maret 2021 Mengagendakan surat
Mengirim surat
Daftar pulang
17. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
31 Maret 2021 Mengagendakan surat
Daftar pulang
18. Kamis, 08.00-16.30 Daftar hadir
01 April 2021 Mengagendakan surat
Daftar pulang
19. Senen, 08.00-16.30 Daftar hadir
05 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengantar surat
Daftar pulang
20. Selasa, 08.00-16.30 Daftar hadir
06 April 2021 Menggaris absenan
Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengirim surat
Daftar pulang
21. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
07 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Daftar pulang
22. Kamis, 08.00-16.30 Daftar hadir
08 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Daftar pulang
23. Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
09 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
25

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


Daftar pulang
24. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
14 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Menyusun arsip
Melegalisir
Daftar pulang
25. Kamis, 08.00-16.30 Daftar hadir
15 april 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Membagikan surat
Daftar pulang
26. Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
16 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Melegalisir
Daftar pulang
27. Senin, 08.00-16.30 Daftar hadir
19 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Menyusun arsip
Daftar pulang
28. Selasa, 08.00-16.30 Daftar hadir
20 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Membagikan surat
Daftar pulang
29. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
21 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Daftar pulang
30 Kamis’ 08.00-16.30 Daftar hadir
April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Mengagendakan di buku
ekspedisi
Daftar pulang
31. Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
23 April 2021 Mengagendakan surat
26

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


Mengcopy
Mengarsipkan surat
Membagikan surat
Menyusun barang atau
alat kantor
Daftar pulang
32. Senin, 08.00-16.30 Daftar hadir
26 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Membagikan surat
Daftar pulang
33. Selasa, 08.00-16.30 Daftar hadir
27 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Membagikan surat
Daftar pulang
34. Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
28 April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Daftar pulang
35. Kamis, 08.00-16.30 Daftar hadir
29April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Menyusun surat
Daftar pulang
36 Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
30April 2021 Mengagendakan surat
Mengcopy
Mengarsipkan surat
Menyusun surat
Daftar pulang
37 Senin 08.00-16.30 Mengagendakan surat
,03April 2021 Mengcopy
Mengarsipkan surat
Menyusun surat
Daftar pulang
38 Selasa, 08.00-16.30 Daftar hadir
04 April 2021 Mengcopy
Mengarsipkan surat
27

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


Menggaris Absenan
bulan terakhir
Daftar pulang
39 Rabu, 08.00-16.30 Daftar hadir
05 April 2021 Mengagendakan surat
Mengarsip surat
Menggunting surat
Daftar pulang
40 Kamis, 08.00-16.30 Daftar hadir
06 April 2021 Mengagendakan surat
Mengarsip surat
Mengirim dan
mengarsip surat
Mengagendakan dibuku
ekpedisi
Membagikan THR
Daftar pulang
41 Jumat, 08.00-16.30 Daftar hadir
07 April 2021 Mengagendakan surat
Mengarsip surat
Mengcopy
Daftar pulang

Mengetahui,

Pembimbing Instansi Siswa Praktik Kerja Lapangan


Pengadilan Tinggi Banten

Herry setiyawan S.T Hikmah


28

E. Pembahasan
Pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan di Pengadilan Tinggi
Banten, yang di tempatkan pada bagian Perdata adalah sebagai berikut :
a. Mengagendakan surat masuk
Mengagendakan surat masuk adalah proses pencatatan surat-surat
yang masuk pada buku agenda surat masuk atau disebut Daili Mail
Record.
Cara penerimaan surat masuk pada bagian Perdataadalah sebagai
berikut :
1. Penerimaan surat ;
2. Penyerahan surat kepada pencatat (agendaris) ;
3. Pencatat (agendaris) selanjutnya menerima dan mengagendakan surat
masuk pada buku agenda surat masuk ;
4. Penyerahan surat masuk kepada kepala perdata untuk diperiksa ;
5. Penyerahan kembali surat masuk kepada pencatat (agendaris) ;
6. Pemeriksaan disposisioleh pencatat (agendaris) untuk mengetahui
apakah surat tersebut diarsip atau ditindaklanjuti ;
7. Jika disposisi pada surat diketahui untuk diarsip, maka surat tersebut
diarsip sesuai keterangan yang tertera pada disposisi tersebut ;
8. Jika disposisi pada surat diketahui untuk ditindak lanjuti, maka
pencatat (agendaris) menyerahkan surat tersebut kepada pihak yang
menindaklanjuti surat tersebut.
b. Mengagendakan surat keluar
Mengagendakan surat keluar adalah proses pencatatan surat-surat
keluar pada buku agenda surat keluar sebelum surat dikirim kepada
instansi/industri/seseorang yang bersangkutan.
Cara mengagendakan surat keluar pada bagian Perdata dan adalah
sebagai berikut :
1.Setelah surat dikonsep dan siap untuk dikirim, surat sebelumnya
diserahkan terlebih dahulu kepada pencatat (agendaris) ;
29

2.Pencatat (agendaris) selanjutnya menerima dan mengagendakan surat


keluar tersebut pada buku agenda surat keluar ;
3.Tindasan surat keluar tersebut selanjutnya di simpan untuk dijadikan
arsip.
Adapun buku agenda yang digunakan pada bagian Perdata adalah
buku agenda kembar. Buku agenda kembar adalah dua buku agenda yang
digunakan untuk mencatat surat masuk dan keluar secara terpisah.
c. Mengarsipkan surat masuk atau keluar dan dokumen lainnya
Mengarsipkan adalah suatu kegiatan atau proses pengaturan dan
penyimpanan arsip dengan menggunakan sistem tertentu, sehingga apabila
arsip tersebut dibutuhkan, dapat dengan cepat ditemukan.
Penyimpanan arsip di bagian Perdata adalah menggunakan sistem
wilayah (Geographic Filing System).
Adapun cara mengarsipkan surat masuk atau keluar serta dokumen
lainnya di bagian Perdata adalah sebagai berikut :
1. Surat atau dokumen diperiksa keterangannya ;
2. Selanjutnya surat atau dokumen dilubangi ;
3. Pada saat akan melubangi, surat atau dokumen tersebut ke dalam
pelubang kertas, usahakan posisi kertas berada ditengah-tengah
pelubang kertas, sehingga pada saat sudah dilubangi, surat tersebut
pas ketika dimasukan pada boxarsip ;
4. Setelah surat atau dokumen dilubangi, maka surat atau dokumen di
simpan pada box arsip yang telah disesuaikan dengan keterangan pada
surat atau dokumen yang akan disimpan, serta penyimpanannya
disesuaikan dengan sistem penyimpanan yang digunakan instansi
tersebut.
d. Mendistribusikan surat atau dokumen
Mendistribusikan surat atau dokumen adalah proses pengiriman surat
atau dokumen kepada instansi/industri atau seseorang yang bersangkutan.
30

e. Menggandakan dokumen
Menggandakan dokumen adalah kegiatan memperbanyak surat atau
dokumen menggunakan mesin pengganda.
Fungsi alat penggandaan diantaranya :
1. Memperbanyak surat atau dokumen untuk pimpinan atau bagian lain
yang membutuhkan ;
2. Memperbesar atau memperkecil tulisan atau gambar sesuai kebutuhan
pihak yang membutuhkan;
3. Memberikan pelayanan informasi segera.
Adapun alat penggandaan yang digunakan pada bagian perdata
diantaranya :
1. Mesin printer
Mesin printer adalah alat pengganda surat, dokumen dan gambar
atau foto, yang banyak digunakan karena hasilnya baik dan
penggunaannya mudah.
2. Mesin scanner
Mesin scanner adalah alat penggandaan surat, dokumen dan
gambar atau foto yang menghasilkan salinan hampir sama seperti
aslinya.
f. Buku ekspedisi surat keluar perdata
Buku ekspedisi surat keluar perdata adalah buku yang digunakan
untuk mencatat surat atau dokumen yang akan di distribusikan kepada
pihak yang bersangkuta
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
kegiatan dari sekolah yang memadukan secara sistematik antara program
keahlian di sekolah dan program instansi/perusahaan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja yang bertujuan untuk mencapai
tingkat keahlian yang profesional.
Setelah Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis mempunyai pengalaman
bekerja yang sesungguhnya, lebih menghormati kedua orang tua yang telah
mencari nafkah dengan penuh pengorbanan, dan lebih bisa menjaga nama
baik sekolah.

B. Saran
Bagi siswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) saran
yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah, pribadi dan keluarga,
serta mematuhi peraturan yang ada di instansi/industri, dan bekerja dengan
penuh sabar dan ikhlas.
Bagi sekolah, alangkah baiknya untuk siswa/siswi yang akan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), selalu memberi dan terus
dibekali dengan lebih baik mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dalam
instansi/industri, sehingga siswa/siswi akan lebih siap secara mental maupun
fisiknya.

31
DAFTAR PUSTAKA

 Buku panduan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Islam


Cendikia Padarincang Tahun 2019-2020
 Buku jurnal siswa laporan kegiatan PKL SMK Islam Cendikia
Padarincang Tahun 2019-2020
 Contoh laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Islam
Cendikia Padarincang Tahun 2018
 Tim Penyusun Pokja. 2018-2019 buku panduan Praktik Kerja Lapangan
SMK Islam Cendikia.
 Website :www.pt-banten.go.id

32
DAFTAR LAMPIRAN

Fhoto Bersama Pegawai

Mengcopy

33
34

Mengagendakan Surat

Anda mungkin juga menyukai