Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK

Oleh : Yanuar Janatun Na’im

Sebuah presentasi yang terstruktur dan terrencana secara baik dapat mmenjadi tidak
efektif bila cara penyampaian presentasinya kurang baik. Cara penyampaian sebuah
presentasi dapat menjadi kunci keberhasilan sebuah presentasi. Terdapat empat faktor utama
yang dapat menjadi kunci kesuksesan dalam penyampaian presentasi :
1. Persiapan dan latihan
2. Waktu
3. Perhatian
4. Pendekatan personal

1. Persiapan
Sebelum melakukan presentasi, seorang presentan diwajibkan untuk persiapan.
Persiapan ini meliputi :
a. Persiapan materi
Persiapan materi meliputi topik apa yang akan dibahas dan penggunaan alat alat
peraga, baik alat peraga visual ataupun fisik. Presentan diharapkan seminimal mungkin
menuangkan kata kata pada slide powerpoint yang akan menjadikan suasana menjadi jenuh.
Penggunaan alat peraga merupakan solusi dari hal tersebut.

b. Menentukan tujuan presentasi


Setiap presentasi pasti harus memiliki tujuan. Tujuan dari suatu presentasi dapat
mengarahkan presentan untuk menentukan apa saja yang harus dan tidak harus dibahas dalam
presentasinya. Sehingga waktu presentasi akan lebih effisiens dan audiensi akan terfokus
pada tujuan tersebut.

c. Mengetahui audiens
Mengetahui audiens dapat membantu presentan dalam memilih kosa kata yang akan
digunakan. Tentu akan berbeda jika audiens lulusan Sekolah Dasar dengan Sarjana. Kita akan
lebih memilih bahasa yang lebih mudah dipahami jika audiens merupakan lulusan SD
dibandingkan dengan audiens lulusan Sarjana.

d. Mempersiapkan diri dan mental


Persiapan mental dapat sangat mempengaruhi teknik presentasi seseorang. Presentan
dengan persiapan mental yang kurang akan cenderung lebih gugup dan tidak percaya diri
dibandingkan dengan presentan dengan persiapan mental yang matang. Persiapan mental
yang kurangpun dapat mempengaruhi faktor pendekatan personal.

2. Waktu
Waktu merupakam hal paling krusial. Jangan terlalu banyak bicara sia-sia atau tidak
pada inti permasalahan. Hal tersebut dapat mengakibatkan kehilangan waktu yang sia - sia
dan menjadi destruksi pada audiens. Beberapa orang akan mulai jenuh bila presentan mulai
berbicara sia - sia tanpa inti permasalahan. Memberikan beberapa pertanyaan pada audiens
merupakan hal yang positive, untuk menjadikan komunikasi menjadi dua arah. Namun
terkadang beebrapa pertanyaan akan dianggap sulit oleh audiens dan membuat suasana
menjadi hening. Hal tersebut dapat ditasi dengan menjawab pertanyaan tersebut dengan
cepat, agar suasana menjadi lebih hidup kembali. Waktu yang digunakan pada suatu
presentasi disarankan satu slide membutuhkan waktu 1 – 1.5 menit (WHO). Namun hal
ttersebut bergantung pada materi presentasi dan pemahaman audiens. Bila waktu tersebut
dirasa kurang, maka dapat ditambahkan.

3. Perhatian
Perhatian audiens akan berbeda dari audiens satu dan lainnya. Menurut World Health
Organization (WHO) secara umum, perhatian audiens akan lebih dominan pada awal
presentasi dan akan menurun setelah 10 menit pasca presentasi. Hal ini dapat ditangani
dengan mengulang kembali inti penjelasan setelah perhatian audiens menurun. Beberapa
penggunanan kata khusupun dapat mengembalikan konsentrasi audiens, seperti “jadi
kesimpulannya adalah…”. Penggunaan kata candaan juga dapat mencairkan suasana yang
diharapkan perhatian audiens dapat kembali seperti awal presentasi.

4. Pendekatan Personal
Pendekatan personal ini berkaitan dengan cara presentan menyampaikan suatu hal.
Pendekatan personal akan dibagi menjadi 4 aspek, yaitu: gestur, suara, kontak mata, dan
pengaturan nafas.

a. Gestur
Gestur dapat digunakan untuk menunjukan beberapa point penting. Gestur juga dapat
menjadikan suatu presentasi menjadi lebih menarik. Walaupun memang mengulang suatu
gestur yang sama akan menjadikan suatu presentasi menjadi monoton.

b. Suara
Suara merupakan bagian dari pendekatan personal yang harus diperhatikan. Intonasi suara
yang dikeluarkan oleh presentan, harus cukup atau pas dengan ruangan ataupun jumlah
audiensnya. Tidak disarankan menggunakan intonasi terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
Menggunakan intonasi suara yang monotone pada presentasi pun tidak disarankan. Intonasi
suara yang monoton dapat mengakibatkan kantuk pada audiens.

c. Kontak mata
Proses kontak mata antara presentan dan audiens merupakan bentuk komumikasi non
verbal yang cukup efektif. Pada saat menjelaskan, presentan diharapkan sesering mungkin
kontak mata dengan audiens. Selain dapat membangun ”trust” antara audiens dan presentan,
kontak mata juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat atensi dari audiens.

d. Pengaturan nafas
Pengaturan nafaspun menjadi kunci utama untuk presentan. Pengaturan nafas dapat
merupakan trik untuk menjaga intensitas suara. Pengaturan nafas pula dapat menguraangi
tingkat kecemasan presentan.

Anda mungkin juga menyukai