Anda di halaman 1dari 15

POLRI DAERAH JAWA BARAT

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG

JOURNAL READING
MEKANISME ANALGESI DARI GABAPENTINOID DAN EFEKNYA PADA
EXPERIMEN NYERI

diajukan guna melengkapi tugas portofolio

Disusun oleh:
Yanuar Janatun Na’im, dr

i
LAPORAN KASUS
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
PERIODE 17 SEPTEMBER 2018–17 SEPTEMBER 2019
RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG

JUDUL : MEKANISME ANALGESI DARI GABAPENTINOID DAN


EFEKNYA PADA EXPERIMEN NYERI

PENYUSUN : YANUAR JANATUN NA’IM

Bandung, 2020
Menyetujui,
Pembimbing, Pendamping,

Leony Widjaja, dr., Sp.KJ.


NIP. 196410301992032001
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 4

BAB II RINGKASAN JURNAL ........................................................................................... 5

2.1 Identitas Jurnal ................................................................................................................ 5


2.2 Ringkasan Jurnal ............................................................................................................. 5

2.2.1 Pendahuluan ............................................................................................................. 5


2.2.2 Metoda ..................................................................................................................... 6
2.2.3 Pembahasan.............................................................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 9


BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 11

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11


4.2 Saran ............................................................................................................................. 11
4.3 Critical appraisal ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses membaca jurnal adalah teknik pembaca dalam menilai secara rasional karya
penulis. Pembaca harus mengandalkan teknik analisa yang tepat. Dimana dalam makalah ini
jurnal yang dipilih adalah Analgesic mechanism of gabapentinoids and effects in experimental
pain models: a narrative review. Jurnal tersebut bertemakan menegenai percibaan dan
penjelasan efek dan mekanisme gabapentinoid sebagai analgesi. Di dalam jurnal akan dibahas
tentang mekanisme, biomolekular dan efek dari penggunaan gabapentin sebagai anti nyeri.
Disamping itu pada journal ini akan menunjukan beberapapemekaian atau indikasi yang pas
terhadap golongan gabapentinoid.
Makalah ini akan berisikan dari sisi kualitas jurnal, ringkasan jurnal setiap bagian
jurnal mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan dan saran, kemudian pada bagian akhir akan
dibahas tentang jurnal yang telah dikritisi berintikan topik dan argumen penulis.
BAB II
RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal

Jurnal Analgesic mechanism of gabapentinoids and effects in experimental pain


models: a narrative review merupakan jurnal yang ditulis oleh Mahindra Chincholkar. Dia
adalah ilmuwan yang ahli dibidangnya sehingga dapat dianggap mampu untuk menulis karya
ini yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya
Nama Penulis Lembaga Penulis

Manchester & Salford Pain Centre and


Mahindra Chincholkar
Department of Anaesthesia, Salford
Royal NHS Foundation Trust, Salford,
UK

Jurnal Analgesic mechanism of gabapentinoids and effects in experimental pain


models: a narrative review dipublikasikan pada tahun 2018 yang merupakan terbitan Britihs
Journal of Anasthesia (BJA) yang dipublikasikan oleh elsevier. Elsevier merupakan situs
publikasi online internasional yang sering kita jumpai juga pada beberapa buku ilmiah
kedokteran. Jurnal ini juga diusulkan oleh suatu lembaga British Journal of Anasthesia yang
dapat diakses melalui aplikasi journal berbasis kesehatan, seperti PubMed.

2.2 Ringkasan Jurnal


2.2.1 Pendahuluan

Gabapentinoid, pregabalin dan gabapentin, telah menjadi pilihan penanganan


secara farmakologis untuk nyeri neuropatik. Meskipun digunakan secara luas dalam nyeri
neuropatik, namun mekanisme aksi dari goolongan tersebut belum diketahui secara pastik
pasti. Efek gabapentinoid dalam nyeri diasumsikan karena penghambatan langsung gerbang
kalsium (Ion gated Ca) dengan mengikat a2d-1-nya. Dengan terikannya sub unit tersebut akan
menghasilkan pengurangan masuknya ion kalsium ke presinaptik yang selanjutnya akan
mengakibatkan pelepasan neurotransmiter eksitasi seperti glutamat. Asumsi masih bisa
terbantahkan karena arus kalsium tidak dapat dikurangi secara konsisten gabapentinoid hanya
dengan melalui satu mekanisme diatas. Meskipun demikian, sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa gabapentinoid dapat menghambat pelepasan neurotransmiter pada
jaringan saraf. Makalah ini akan mengulas dan mengeksplorasi hal yang paling mungkin
menjadi mekanisma gabapentinoid dapat menghambat pelepasan neurotransmitter. Pada
makalah inipun akan berusaha mengidentifikasi mekanisme analgesik yang tidak berhubungan
dengan penghambatan neurotransmitter di dorsal horn.
Meskipun terdapat beberapa bukti efek gabapentinoid pada nyeri neuropatik,
namun peran dalam nyeri pasca operasi peran gabapentinoid pun masih debatable.
Gabapentinoid semakin banyak digunakan pada pascaoperatif sebagai analgesia. Walaupun
belum ada bukti secara ilmiah yang mendukung penggunaannya dalam nyeri pasca operasi.
Pada malakalah inipun berusaha untuk menentukan efek gabapentinoid pada hewan percobaan
pasca operasi dan nyeri pada manusia.

2.2.2 Metoda
Pengambilan data dasar melalui Medline dan EMBASE dilakukan untuk
mengidentifikasi studi yang berkaitan dengan mekanisme aksi dan efek dalam model nyeri
eksperimental. Daftar referensi artikel yang dipilih dieksplorasi untuk studi tambahan dan
hanya naskah yang diterbitkan dalam bahasa Inggris yang dipilih. Tingkat pembuktian suatu
artikel ilmiah yang diambil tidak dapat dinilai karena sebagian besar penelitian bersifat
eksplorasi secara alami. Berbagai tema studi yang berkaitan dengan mekanisme kerja
gabapentinoid diidentifikasi kembali untuk dijabarkan.

2.2.3 Pembahasan

Jalur nosiseptif, voltage gated Ca Channel, dan subunit a2d


Nociceptors adalah pseudo-unipolar: badan sel terletak di Dorsal Root Ganglion (DRG),
bercabang tunggal terbagi dalam dua cangang, terdapat satu cabang yang mengarah ke bagian
central axon yang akan berhubungan dengan second order neuron dan satu cabang lagi akan
mengarah ke peripheral axon yang berhubungan dengan saraf spinal. Pada saat ada rangsagan
nyeri makan batas nociceotor nyeri akan menurun. Terdapat juga suatu keadaan dimana
nociceptor memiliki batas yang sangat rendah senhingga dengan stimulus yang kecil akan
timbul nyeri, kondisi tersebut adalah hyperalgesia. Aksi potensial yang ditransmisikan ke
nosiseptor akan diteruskan ke dorsal horn spinal cord melalui centrall akson dan ke pinggiran
melalui periferal axon. Ini menyebabkan depolarisasi membran, aktivasi voltage gated calcium
channel (VGCC) dan masuknya kalsium, memicu pelepasan glutamat sebagai
neurotransmitter utama bersama dengan neuromodulator seperti calcitonin gene related
peptide. Efek pada dorsal horn neuron dimediasi oleh reseptor postsinaptik glutamat (a-3-
hydroxy-5-methyl-4-isoxazolepropionate, N-methyl-D-aspartate dan kainite). Beberapa
neuron lainnya juga mengatur pelepasan neurotransmitter melalui reseptor glutamat
presinaptik. Pelepasan glutamat di dorsal horn juga akan menyebabkan peningkatan aktivasi
postsynaptic nociceptive neurons yang akan menghasilkan rangsangan hyperalgesia. Secara
umum, proses rangsangan nyeri yang telah terjadi akan kembali ke fase normal setelah
penyebab nyeri di hilangkan. Walaupun terdapat kejadian jika suatu saraf nyeri di sesnsitisaasi
terus menerus akan menghasilkan posres sensitisasi yang menetap.

Voltage Gated Calcium Channel


Voltage gated calcium channel adalah suatu membran ion permeable terhadap organic ion
seperti natrium, kalium, klorida, dan kalsium. Ion tersebut merupakan senyawa essentials
untuk aktivitas listrik pada saraf manusia. Kalsium berbeda dengan ion yang lainnya, karena
merupakan ion yang dominan dalam signalling aktivitas saraf. Masuknya ion kalsium melalui
High voltage activated (HVA) ataupun VGCC akan mentrigger respon peleasan
neurotransmitter.

a2d subunit and pain


Adalah suatu membran plasma yang memberikan fungsi pada HVA ataupun VGCC yang
dapat. A2d subunit akan menyalurkan efek dari gaba[entinoid ke otak, skeletal, jantung dan
otot. Reseptor ini beberapanya tersedia pada beberapa jaringan saraf dalam tubuh dan paling
banyak pada cerebral korteks, hippocampus dan cerebellum. Peningkatan jumlah aktivasi
reseptor ini di kaitkan dengan adanya stimulus nyeri
Mekanisme aksi dari gabapentinoid
Mekanisme aksi dari gabapentoniod terpusat secara intracellular dan bertidak sebagai analog
GABA. Bekerja sebagai analog GABA, gabapentin dapat memberikan effect untuk inhibisi
ion kalsium dalam saraf. Selain ion kalsium, gapa pentinoid pun dapat menghambat ion Mn
yang mana kedua penghambatan tersebut dapat memeberikan effek penekanan pada
transmisisi sinaptik di dorsal horn.
BAB III
PEMBAHASAN

Jurnal Analgesic mechanism of gabapentinoids and effects ini experimental pain


models: a narrative review membahas mengenai beebrapa penelitian yang memaparkan
tentang efek gabapentn terhadap suatu rangsang nyeri. Penulis jurnal ini sangatlah ahli
dibidangnya, sehingga mereka mampu untuk melakukan riset ini. Mahindra Chincholar yang
latar belakangnya dari Manchester & Salford Pain Centre dan dari Departemen of anasthesia
Salford NHS Foundation Trust United Kingdom, dapat dipercaya untuk melakukan data riset
mengenai journal ini. Dapat dilihat diatas bahwa latar belakang penulis berasal departemen
yang kompeten dan sesuai topik jurnal.
Penulis juga membahas argumen-argumen mereka pada bagian pendahuluan. Dimana
mereka menyatakan penanganan nyeri harus terfokuskan pada rangsangan nosiseptivenya saja
bukan menghambat pusat sesitasinya. Penelitian seperti ini jarang dilakukan dimana penulis
bermain dengan analisis data pada berbagai penelitian untuk memahami mekanisme kerja
yang paling tepat pada gabapentinoids. Penulis mengungkapkan bahwa Pemberian
gabapentinoids pada beberapa kasus yang off label seperti pasca operative tidak dapat
langsung dibenarkan.
Pada kajian teori penulis menyertakan basic science secara ringkas mengenai
bagaimana terjadinya nyeri pada tubuh. Penulis juga menjabarkan mengenai kerja
gabapentinoid sebagai anti nyeri. Walaupun memang, bahasa yang digunakan penulis
sangatlah kurang dimengerti bagi beberapa profesi diluar bidang penulis, paparan kajian teori
tersebut sangatlah lengkap. Pada kajian teori juga di sajikan oleh penulis beberapa journal
yang berkaitan dengan tema yang penulis pilih. Diatas (BAB I dan II) tidak disajikan contoh
beberapa journal tersebut karena dirasa akan lebih baik langsung di baca pada journal yang
bersangkutan.
Diatas merupakan ringkasan beberapa kajian teori dalam jurnal. Jurnal ini sangatlah
erat dengan analisa data beberapa journal yang lainnya yang berkaitan dengan mekanisme
gabapentinoid terhadap nyeri. Sehingga dalam kajian teori pasti akan dipilih pembasan tentang
mekanisme aksi gabapentinoid dan molekul yang berkerja terhadap respon stimulus nyeri.
Pada bagian pembahasan ditemukan bukti temuan jelas bahwa gabapentinoid bekerja
langsung pada jaringan saraf. Ada bukti bahwa gabapentin bekerja pada jaringan saraf salah
satunya adalah peningkatan reseptor a2d. Dengan pembuktian tersebut, dapat dikatakan
gabapentin merupakan analog GABA, yang nantinya akan memeberikan efek pada cCa
channel, serotonin, dan Mn.
Kesimpulan dari jurnal yaitu, Peranan gabapentin dapat menghentikan rangsangan
nyeri pada jaringan saraf. Hal ini dapat dibenarkan pada beberapa kasus nyeri akibat kerusakan
jaringan saraf, namun harus dipikirkan kembali mengenai penggunaan gabapentinoid terhadap
nyeri traumatic atau inflammatory. Pada awalnya memang gabapentin dapat bekerja pada
nyeri inflammatory, namun pada penggunaan jangka panjang akan memberikan negativ effect.
Walaupun memang terdapat jenis gabapentinoid yaitu pregabalin yang dapat digunakan pasca
operasi karena efek utamanya adalah anxiolytic. Namun penggunaan tersebut masih harus
dpierdalam lebih lanjut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Jurnal Analgesic mechanism of gabapentinoids and effects ini experimental pain


models: a narrative review membahas menganai mekanisme aksi dari gabapentinoid terhadap
penghambat nyeri. Journal ini menarasikan beberapa journal sebelumnya yang membahas
tema yang sama. Hasilnya ditemukan beberapa mekanisme aksi dari gabapentinoid.
Mekanisme tersebut melibatkan beberapa molekul diantaranta reseptor a2d, kalsium, serotonin
dan ion Mn. Walaupun mekanismenya belum diketahui secara jelas.
Penelitian ini berkontribusi terhadap beberapa penaganan nyeri yang disarankan
penggunaan gabapentinoid menjadi lebih tepat. Penggunaan gabapentin yang tidak tepat dapat
berakibat pada beberapa efek samping, diantaranya depresi, cemas ataupun rangsang nyeri
yang terus terjadi. Kelemahan jurnal ini yaitu penggunaan kata yang sulit dimengerti bagi
masyarakat umum, juga pengambilan beberapa data penelitian yang memiliki kekurangannya
masig -masing.

4.2 Saran
Penelitian ini masih harus dilakukan lebih mendalam. Dilihat dari beberapa pendapat
dari peneliti masih belum menemukan kerja gabapentinoid secara pasti dalam tubuh.
Penggunaan kata kata yang dapat dimengerti juga merupakan saran yang tidak kalah
pentingnya.

4.3 Critical appraisal

No. Judul & Pengarang +/-


1. Jumlah kata dalam judul < 12 kata +
2. Deskripsi judul +
3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal +
4. Korespodensi penulis +
5. Tempat dan waktu penelitian dalam judul -
No. Abstrak +/-
1. Abstrak 1 paragraf +
2. Secara keseluruhan informatif +
3. Tanpa singkatan selain yang baku +
+
4. Kurang dari 250 kata
(208 kata)

No. Pendahuluan +/-


1. Terdiri dari 2 bagian/2 paragraf -
2. Paragraf pertama mengemukakan alasan +
3. Paragraf kedua menyatakan hipotesis/tujuan penelitian +
4. Didukung oleh penelitian relevan +
5. Kurang dari 1 halaman +

No. Bahan & Metode Penelitian +/-


1. Jenis dan rancangan penelitian +
2. Waktu dan tempat penelitian -
3. Populasi sumber -
4. Teknik sampling -
5. Kriteria inklusi -
6. Kriteria eksklusi -
-
7. Perkiraan dan perhitungan besar sampel +
8. Perincian cara penelitian +
9. Uji statistik -
10. Program komputer -
11. Persetujuan subjektif -

No. Hasil +/-


1. Jumlah subjek +
2. Tabel karakteristik subjek -
3. Tabel hasil penelitian +
4. Komentar dan pendapat hasil penulis tentang hasil +
5. Tabel analisis data dan uji -

No. Pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka +/-


1. Pembahasan dan kesimpulan terpisah +
2. Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas -
3. Pembahasan mengacu pada penelitian sebelumnya -
4. Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5. Keterbatasan penelitian +
6. Simpulan utama -
7. Simpulan berdasarkan penelitian +
8. Saran penelitian -
9. Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +

13
DAFTAR PUSTAKA

Finnerup NB, Sindrup SH, Jensen TS. The evidence for pharmacological treatment of
neuropathic pain. Pain 2010; 150: 573e81

Uchitel OD, Di Guilmi MN, Urbano FJ, Gonzalez- Inchauspe C. Acute modulation of calcium
currents and synaptic transmission by gabapentinoids. Channels 2010;4: 490e6

Schmidt PC, Ruchelli G, Mackey SC, Carroll IR. Perioperative gabapentinoids choice of agent,
dose, timing, and effects on chronic postsurgical pain. Anesthesiology 2013; 119: 1215e21

Fabritius ML, Strøm C, Koyuncu S, et al. Benefit and harm of pregabalin in acute pain
treatment: a systematic review with meta-analyses and trial sequential analyses. Br J Anaesth
2017; 119: 775e91

Dubin AE, Patapoutian A. Nociceptors: the sensors of the pain pathway. J Clin Invest 2010;
120: 3760e72

Bleakman D, Alt A, Nisenbaum ES. Glutamate receptors and pain. Semin Cell Dev Biol 2006;
17: 592e604

Zhuo M. Glutamate kainate receptor in pain transmission and modulation. In: Zhuo M, editor.
Molecular pain. New York: Springer; 2007. p. 97e106

Voscopoulos C, Lema M. When does acute pain become chronic? Br J Anaesth 2010; 105:
i69e85

Simms BA, Zamponi GW. Neuronal voltage-gated calcium channels: structure, function, and
dysfunction. Neuron 2014; 82: 24e45

Doan L. Voltage-gated calcium channels and pain. Tech Reg Anesth Pain Manag 2010; 14:
42e7

14
Dolphin AC. A short history of voltage-gated calcium channels. Br J Pharmacol 2006; 147:
S56e62

15

Anda mungkin juga menyukai