AKUPUNTUR
OLEH
Kelompok : 1
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini merupakan tugas
dari mata kuliah “Keperawatan Komplementer” dengan judul “Akupuntur”.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Sehingga
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMABAHASAN
2.1 Pengertian Akupuntur ............................................................................. 3
2.2 Konsep Akupuntur .................................................................................. 3
2.3 Biofisiologi Akupuntur ........................................................................... 7
2.4 Tehnik Refleksi ....................................................................................... 9
2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Akupuntur .................................................. 13
2.6 Evaluasi Refleksi ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2) Posisi telungkup :
3. Persiapan penjaruman
Sebelum penjaruman, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada kulit
yang akan ditusuk dan tangan terapis. Jarum yang dipakai harus steril dan
sekali pakai.
4. Penjaruman
1) Teknik penusukan
Penjaruman dilakukan dengan kedua tangan secara berkoordinasi.
Umumnya jarum dipegang dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri
berfungsi untuk membantu penjaruman dengan penekanan.
Teknik pertama, kuku ibu jari tangan kiri atau jari telunjuk menekan
kulit di samping titik akupunktur kemudian jarum dimasukkan pada
sisi kuku tersebut.
Teknik kedua, untuk jarum yang panjang ( lebih dari 3 cun) maka
ujung jarum dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri, lalu
tangan kanan menekan jarum dan memasukkan jarum.
Teknik ketiga, pada tempat yang kulitnya loose seperti kulit perut
maka kulit di tempat penusukan perlu diregang dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kiri.
Teknik keempat, pada tempat yang otot dan kulitnya tipis seperti
daerah muka maka kulit dicubit dengan ibu jari dan jari telunjuk
tangan kiri dan jarum ditusukkan dengan tangan kanan.
2) Sudut penusukan
Penusukan dengan sudut tegak lurus membentuk sudut 900 dengan
kulit, kebanyakan titik di tubuh dapat ditusuk dengan cara ini.
Penusukan oblique pada tempat-tempat yang berdekatan dengan
viscera atau bila ototnya tipis, jarum ditusukkan dengan sudut 450
terhadap permukaan kulit.
Penusukan horizontal atau transversal, umumnya untuk tempat dengan
otot yang tipis seperti titik-titik di kulit kepala, muka, di depan tulang
dada dan sebagainya.
3) Kedalaman penusukan
Dalamnya penusukan tergantung pada lokasi titik akupunktur. Selain
itu juga harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak melukai
viscera.
Penusukan jarum dan manipulasi dilakukan sampai timbul sensasi
penjaruman yang berupa: rasa baal, kesemutan, pegal, rasa menjalar
seperti terkena aliran listrik di tempat penusukan.
Setelah selesai, jarum dicabut dengan menekan kulit sekitar tempat
penusukan, lalu tempat penusukan ditekan dengan kapas alkohol untuk
menghindari perdarahan.
2.5 Indikasi dan KontraIndikasi Akupuntur
2.5.1 Indikasi Pemberian Pengobatan Akupuntur
Bahkan Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO)
mengakui penggunaan akupuntur pada penanganan masalah kesehatan berikut ini:
1. Masalah mata : Konjungtivis akut, retinitis sentralis, miopia (rabun jauh)
pada anak, katarak yang tanpa komplikasi
2. Masalah mulut : Sakit gigi dan nyeri post ekstraksi gigi, ginggivitis,
pharingitis akut serta kronis.
3. Masalah pencernaan : Gastritis, maag, spasme usus besar, konstipasi atau
sembelit dan diare.
4. Masalah pernafasan : Sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, dan juga
asma.
5. Masalah syaraf dan otot : kepala sering pusing, nyeri leher, nyeri pada iga,
bahu kaku, nyeri pada siku, beragam peradangan otot, nyeri tulang
belakang / pinggang bawah, skiatika, osteoarthritis.
6. Masalah urinasi dan kesehatan reproduksi.
7. Masalah kondisi emosional.
2.5.2 Kontraindikasi Pengobatan Akupuntur
Akupunktur sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih Hal ini
untuk mencegah terjadinya keluhan setelah diberikannya metode pengobatan ini.
Walau sangat minim efek samping, namun akupuntur juga memiliki pantangan
untuk diberikan pada suatu kondisi. Ada beberapa kondisi yang sangat tidak
disarankan untuk melakukan terapi menggunakan jarum. Kontra indikasi
pengobatan akupuntur antara lain:
1. Keadaan fisik lemah
2. Menusuk daerah tumor atau kanker.
3. Penderita yang memakai alat pacu jantung.
4. Kedaruratan medik.
5. Gangguan pembekuan darah.
6. Ibu hamil trimester 1 karena dapat menyebabkan abortus.
7. Menusuk kulit yang sedang mengalami radang / infeksi sistemik
2.6 Evaluasi Refleksi
1. Kemungkinan kerugian yang terjadi pada pengobatan akupuntur adalah :
1) Iritasi dan infeksi. Iritasi ataupun infeksi mungkin saja terjadi pada
penggunaan terapi akupuntur, apalagi jika proses sterilisasi jarum yang
digunakan kurang memenuhi standart. Belum lagi kemungkinan
penularan virus ataupun bakteri yang mungkin terjadi antar penderita.
2) Kerusakan syaraf atau jaringan. Terjadinya kerusakan syaraf ataupun
jaringan tubuh bisa saja disebabkan apabila proses penancapan jarum
akupuntur justru terlalu dalam.
2. Penyakit yang diobati dengan akupuntur
Pengobatan alternatif dijadikan pilihan untuk mendampingi
pengobatan konvensional sekaligus sebagai jalan keluar logis saat obat
reguler tidak lagi mempan.
Akupunktur bisa dijadikan pilihan untuk menghilangkan nyeri,
menyembuhkan penyakit kronis, untuk cedera akut, serta pendamping
selama pengobatan kanker. Dari semua hal di atas, akupunktur terutama
digunakan untuk menghilangkan nyeri. Berbagai nyeri dapat diobati
melalui akupunktur seperti sakit kepala berat, migrain, nyeri punggung
akut, nyeri bahu dan leher, nyeri kaki, saraf terjepit, cedera otot, nyeri
setelah operasi, carpal tunnel syndrome, cedera akibat olahraga, nyeri
haid, tennis elbow, sakit gigi, sakit perut, dan nyeri rematik.
Menurut Rischa dan Alicia (2014) Selain untuk menghilangkan nyeri,
akupunktur dapat digunakan untuk penyakit lain termasuk dibawah ini :
1) Gejala dan masalah menopause, endometriosis, infertilitas, dan
ketegangan pramenstruasi.
2) Masalah kandung kemih, kesulitan buang air kecil, infeksi saluran
kemih, dan cystitis.
3) Gangguan pencernaan, yang meliputi mual, mulas, dan diare.
4) Masalah pernapasan, termasuk asma, bronkhitis, pilek, batuk, masalah
sinus, penyakit selesema, dan tonsilitis.
5) Alergi dan masalah kulit seperti rinitis, hay fever, biang keringat, ruam
dan bisul, eksim, dermatitis, dan psoriasis.
6) Kondisi yang meliputi mata dan mulut seperti katarak, mata kering,
konjungtivitis, retinitis dan sakit gigi, faringitis, dan mulut kering
(xerostomia).
7) Masalah jantung seperti sirkulasi darah yang buruk, pemulihan stroke,
dan hipertensi.
8) Akupunktur juga membantu masalah seperti tersedak, gastritis, tukak
lambung, radang usus, sembelit, kekurangan energi dan kelelahan
kronis, insomnia, gelisah, depresi, serangan panik, perubahan suasana
hati, dan perawatan pasca operasi.
9) Akupunktur dapat membantu menghilangkan kecanduan merokok.
Kadang-kadang pengobatan akupunktur dilakukan bersamaan
dengan terapi lain seperti herbal, pijatan, moxibusion, dan lain-lain.
Umumnya, kebanyakan orang bereaksi positif setelah menjalani
akupunktur. Setelah terapi, tubuh menjadi santai dan mudah tidur
nyenyak. Karena akupunktur merupakan teknik alami, pasien jarang
menderita efek samping. Akupunktur bisa diterapkan untuk segala usia,
mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi
titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang
disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran
dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini. Teori akupuntur yang
berasal dari pengobatan/obat-obatan tradisional tiongkok tidak melalui
penggunaan metode ilmiah, dan mendapat berbagai kritik berdasarkan pemikiran
ilmiah. tidak ada basis anatomis atau histologis yang secara fisik bisa diverifikasi
tentang keberadaan titik akupunktur atau meridian (akupunktur).
3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, kelompok berharap agar dapat menambah
ilmu pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada
pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Gendo, Dr. Med. 2006. Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina. Kanisius:
Yogyakarta