Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

“KONSEP AKUPUNTUR”

OLEH KELOMPOK : 4

I GEDE WAHYU SEPTIANA 17.321.2720


I MADE NILA WARDANA 17.321.2722
KADEK INDAH PRATIWI 17.321.2723
NI KADEK DEWI PERMANA SARI 17.321.2727
NI KOMANG MAEPIANI 17.321.2733
NI KOMANG ANGGI RATNA SARI 17.321.2734
NI LUH CINTYA ANGGRENI 17.321.2736
NI LUH RIA SUGIANTARI 17.321.2743
NI MADE DEVI WAHYUNI 17.321.2747
NI PUTU MITHA DIVAYANTI 17.321.2751
PUTU HARRY KRESNA PUTRA 17.321.2759
SILMA SAHARA PUTRI 17.321.2762

A11-B
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat, Taufik
dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam “Konsep
Akupuntur”dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bantuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Denpasar, 5 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi akupuntur .............................................................................................. 2
2.2 Manfat akupuntur ............................................................................................... 2
2.3 Jenis-jenis akupuntur .......................................................................................... 3
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi akupuntur ............................................................... 3
2.4.1 Indikasi akupuntur ..................................................................................... 3
2.4.2 Kontraindikasi akupuntur .......................................................................... 2
2.5 Meridian akupuntur ............................................................................................ 3
2.5.1 Fungsi meridian ......................................................................................... 4
2.5.2 Letak meridian ........................................................................................... 4
2.5.3 Macam-macam meridian ........................................................................... 4
2.6 Mekanisme akupuntur ........................................................................................ 6
2.7 Teknik penusukan jarum akupuntur ................................................................... 7
2.8 Efek samping pelaksanaan akupuntur ................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dunia pengobatan, salah satunya dikenal pengobatan timur berkembang di Cina.
Pengobatan cara timur ini lebih menitik beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur
alami, seperti pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur/ acupuncture), serta terapi dengan
ramuan dari dedaunan (herbal treatment).
Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik di
permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya. Dikenal sejak
4000-5000 tahun yang lalu di Cina sebagai bagian dari TCM (Traditional Chinese Medicine).
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka dikalangan kedokteran berkembang akupunktur medik
yaitu metode terapi akupunktur yang berlandaskan pada neuroscience, mengobati pasien dengan
prinsip medik dan evidence based.
Pada tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya mengintegrasikan akupunktur
ke dalam sistem kesehatan nasional dengan mengembangkan dan mengimplementasikan
kebijakan serta memperhatikan safety, efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan
memberi pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan akupuntur?
2. Apakah manfaat dari akupuntur?
3. Apa saja jenis-jenis dari akupuntur?
4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari pemberian akupuntur?
5. Apa saja meridian dari akupuntur?
6. Bagaimana mekanisme pelaksanaan akupuntur?
7. Bagaimana teknik penusukan jarum akupuntur?
8. Apa saja efek samping dari pemberian akupuntur?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, penulisan makalah ini untuk mengetahui
bagaimana konsep akupuntur secara umum, mulai dari definisi, manfaat akupuntur, jenis-jenis
akupuntur, indikasi dan kontraindikasi dari akupuntur, meridian pada akupuntur, mekanisme
akupuntur, teknik penusukan jarum akupuntur, dan efek samping pemberian akupuntur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akupuntur


Akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" ( benda), dan
pungere, "tusuk" ( kerja) adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik
akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan
kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi
titik-titik ini di-standardisasi-kan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akupunktur berasal
dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional Tiongkok.

2.2 Manfaat Akpuntur


Adapun beberapa manfaat dari pelaksanaan akupuntur bagi kesehatan, antara lain:
1. Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri punggung kronis rendah,
arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh karena itu dapat mengalami kesehatan fisik secara
keseluruhan dan penyembuhan alami.
2. Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan tidur. Daripada minum
obat yang sebagian besar memiliki efek samping negatif pada sistem tubuh lainnya, cara
terbaik untuk mengobati kondisi tersebut adalah pengobatan akupunktur.
3. Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi kecanduan tertentu seperti
kecanduan alkohol, merokok kecanduan dan kecanduan narkoba.
4. Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering mengalami jatuh dalam tingkat
energi karena ketegangan dan kecemasan. Orang-orang ini bisa mendapatkan keuntungan
banyak dari terapi akupunktur. Akupunktur membuat pasien merasa bebas dari stres dan lega
dari kecemasan.
5. Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah tubuh.
Oleh karena itu, membantu pasien dalam penyakit mencegah.
6. Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang mengalami sakit kepala
biasa dan migren. Karena akupunktur tidak memerlukan obat kuat sama sekali, itu akan
menjadi yang terbaik bagi pasien dalam mengurangi rasa sakit.
7. Anti-anging
8. Penghilang rasa mual dan sakit perut
9. Mencegah jerawat
10. Melancarkan pencernaan
11. Menjaga keseimbangan hormon

2
2.3 Jenis-jenis Akupuntur
Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua kategori, yakni :
1. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti gangguan
pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain, insomnia, keseleo, salah urat,
sakit pinggang, stroke, asam urat, liver, stroke, gangguan seksualitas dan lain-lain.
2. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan atau menurunkan
berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam, serta mengurangi kerutan di wajah.

2.4 Indikasi dan Kontra-indikasi Pemberian Akupuntur


Indikasi dan kontra-indikasi penggunaan akupunktur berdasarkan standarisasi WHO
yang disebut sebagai ”Proposed Standart International Acupuncture Nomenclature” yaitu:
2.4.1 Indikasi pengobatan akupunktur
1. Saluran nafas : berbagai radang yang ditujukan untuk mengatasi kondisi alergi dan
meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Mata : kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi
3. Mulut : untuk penanggulangan nyeri dalam pencabutan dan peradangan kronis
4. Saluran makanan dan lambung : berbagai kelainan fungsional yaitu otot, ekkresi asam
lambung, nyeri, dan peradangan.
5. Syaraf, otot, dan tulang : yaitu problem nyeri, kelemahan dan kelumpuhan serta
peradangan persendian.
2.4.2 Kontra-indikasi pengobatan akupunktur
1. Penderita dalam keadaan hamil
2. Penderita yang memakai pacu jantung
3. Menusuk dekat daerah tumor ganas
4. Menusuk pada kulit yang sedang meradang

2.5 Meridian Akupuntur


Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu lintas, pada
meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan
sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam
tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit, sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian
maka akan muncul gangguan kesehatan.
Dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energi "Yang" (positif, panas)
dan energi "Ying" (negatif, dingin). Manusia atau bagian tubuh manusia akan sehat apabila arus
energi yang melalui meridian terdapat keseimbangan antara arus energi "Yang" dan arus energi

3
"Ying". Jika "Yang" dan "Ying" tidak seimbang maka manusia akan terganggu kesehatannya atau
sakit.
Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit dengan gejala
kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan energi "Ying" atau
kekurangan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala
kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati rasa/anaesthesia.
Pada titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur arus energi
"Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Titik inilah titik yang dikenal
sebagai titik akupunktur. Apabila terdapat kelebihan energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau
organ tertentu maka sinshe akan menusuk titik akupunktur untuk menghambat aliran energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat
kelebihan energi "Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan
menusuk titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Jadi yang dilakukan
pada akupunktur adalah merangsang atau menghambat energi "Yang".
2.5.1 Fungsi Meridian
Adapun fungsi meridian antara lain:
1. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
2. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
3. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
4. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
5. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
6. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
7. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh lainnya.
2.5.2 Letak Meridian
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung jalurnya. Jalur meridian
ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-sela otot, dan karena wujudnya yang
tidak nyata ada juga yang menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang muncul
dekat dengan permukaan kulit.
2.5.3 Macam-macam Meridian
Terdapat 12 meridian organ dan 2 meridian istimewa unilateral, sebagai berikut:
Terdapat 12 meridian organ, antara lain:
1. Meridian Paru-paru (Lung - LU) Meridian LU terdiri dari 11 meridian yang titik-titiknya
tersebar mulai dari dada, tulang rusuk, tulang selangka, otot-otot biseps pada sisi radial,
lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan, sampai ibu jari.

4
2. Meridian Usus Besar (Large Intestine - LI) Terdiri dari 20 titik tersebar mulai dari sisi radial
jari telunjuk, punggung tangan, sisi radial pergelangan tangan, lipatan siku, otot humeri dan
deltoideus, tulang bahu, tulang belikat, cuping hidung, sampai nasolabialis.
3. Meridian Lambung (Stomach - ST) Terbagi menjadi 45 titik yang mengalir dari tepi bawah
mata, sudut mulut, sudut rahang, dahi, tulang klavikula bagian dada, tulang rusuk, sisi luar
garis perut, lipatan paha, lutut, lipatan kaki, sampai jari kaki.
4. Meridian Limpa (Spleen - SP) Terdiri dari 21 titik yang mengalir mulai dari ibu jari kaki,
mata kaki, di bawah condylus tibiae, di atas patela, antara symfisis pubis dan patela, sisi luar
pembuluh darah paha, garis sisi luar perut III, garis sisi luar dada III, titik tengah penghubung
antara lekukan dalam ketiak dan ujung rusuk ke-12 serta antara rusuk ke-6 Universitas
Sumatera Utara
5. Meridian Jantung (Heart - HT) Memiliki 9 titik meliputi tepi bawah otot pektoralis, atas
lipatan siku, atas lipatan pergelangan tangan, telapak tangan, dan sisi ulnar jari ke-5.
6. Meridian Usus Kecil (Small Intestine - SI) Terdiri dari 19 titik akupunktur yang berada pada
alur meridian SI meliputi: sisi ulnar jari ke-5, metacarpal, lipatan pergelangan tangan, lekukan
ulnaris, belakang sendi bahu, otot-otot sekitar bahu, antara lain; supraspinatus,
sternocleidomastoideus, scapulae.
7. Meridian Kandung Kemih (Bladder - BL) Terdiri dari 67 titik yang mengalir mulai dari
pangkal hidung, alis mata, tepat diatas pupil mata dalam keadaan tertutup, dua jari dari sisi
luar tulang belakang punggung, bagian tengah lipatan bokong-paha, pertengahan paha bagian
belakang, lipatan lutut, mata kaki, telapak kaki, jari kelingking kaki.
8. Meridian Ginjal (Kidney - KI) Terdiri dari 27 titik yang mengalir mulai dari telapak kaki,
mata kaki, di depan perlekatan tendon achiles, bagian luar meridian CV.
9. Meridian Perikardium (Pericard - PC) Meridian PC terdiri dari 9 titik yang mengalir mulai
dari bagian luar garis dada II, lipatan ketiak, lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan,
bagian belakang radial basis kuku. Universitas Sumatera Utara
10. Meridian Sanciao (Triple Energizer - TE) Terdiri dari 23 titik yang mengalir mulai dari ujung
jari manis tangan, jari kelingking tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, lipatan siku,
di daerah lekukan telinga, di atas apex telinga, ujung alis mata.
11. Meridian Kandung Empedu (Gallblader - GB) Terdiri dari 44 titik yang mengalir melalui
bagian bawah mandibula, di atas otot pipi, sisi luar kepala, apex telinga, di belakang telinga,
daerah dahi, batas bawah ujung tulang rusuk ke-12, sisi luar sendi lutut, tulang mata kaki,
telapak kaki.

5
12. Meridian Hati (Liver - LV) Terdiri dari 14 titik yang terdapat pada ibu jari kaki, mata kaki
bagian depan, sisi bagian dalam arteri femoralis. Di bawah sisi luar tulang kemaluan, di
bawah ujung rusuk ke-11, di bawah puting susu.
Terdapat 2 meridian istimewa unilateral, antara lain:
1. Meridian TU (Governing Vessel - GV) Terdiri dari 28 titik meridian yang mengalir mulai
dari pertengahan antara tulang ekor dan anus, di bawah proc. Spinosus lumbal ke-2, di bawah
proc.spinalis lumbar ke-1, titik tengah lekukan leher bagian belakang, lekukan antara otot
trapezius, di atas foramen magnum, garis tengah sagital kepala, dahi, ujung hidung, di tenganh
ujung bibir atas, di antara gusi atas dan ginggiva bibir atas. Universitas Sumatera Utara.
2. Meridian REN (Conception Vessel - CV) Terdiri dari 24 titik meridian yang tersebar mulai
dari di antara anus dan scrotum pada pria atau dengan labium majus pada wanita, pertengahan
batas atas simfisis pubis, di sekitar pusat, ujung proc.xypoideus, antara 2 puting susu, daerah
lekukan batas atas manubrium sterni, daerah lekukan adam’s apple.

2.6 Mekanisme Akupuntur


Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai berikut, titik
akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik, merupakan daerah kulit yang banyak
mengandung banyak serabut-serabut syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur akan merangsang
syaraf di titik tersebut dan akan mempengaruhi berbagai neurotransmitter (Zat Kimiawi Otak)
serta perubahan biofisika. Zat kimiawi otak inilah yang di percaya mampu menjaga keseimbangan
fisiologik tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta meninggikan imunitas dan resistensi
(kekebalan dan perlawanan) tubuh terhadap penyakit.
Efek penusukan terjadi melalui hantaran saraf dan melalui humoral/endokrin. Secara
umum efek penusukan jarum terbagi atas efek lokal, efek segmental dan efek sentral :
1. Efek lokal
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan mikro pada jaringan, hal ini menyebabkan
pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai biokimiawi. Efek yang
terjadi secara lokal meliputi dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler, perubahan
lingkungan interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi respons imun nonspesifik, dan penarikan
leukosit dan sel Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai kemerahan pada daerah
penusukan.

6
2. Efek segmental / regional
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf A8 dan rangsangan itu akan diteruskan
ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel saraf lainnya, dengan demikian
mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.
3. Efek sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui
jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum. Dengan demikian
maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan invasif mikro akan dapat
menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi mekanisme pertahanan tubuh, sehingga
memulihkan homeostasis.

2.7 Teknik Penusukan Jarum Akupuntur


Berikut ini diuraikan tentang teknik menusukkan jarum akupunktur yang umum
dilakukan, yaitu :
1. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang akan dipakai.
Alat Bantu yang digunakan berupa tabung kecil dan alat pegas. Tabung kecil terbuat dari
bahan plastic (seperti sedotan minuman), sedangkan alat berpegas dibuat khusus untuk
keperluan ini. Alat berpegas ini disebut pelontar jarum (needle pusher).
2. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut:
a. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata jarum pada titik
akupunktur terpilih, dan tusukan dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar,
dan lain-lain). Teknik ini dapat dilakukan jika jarum akupunktur yang dipakai cukup tebal
(ukuran no. 26, 28, dan 30). Pasien akan merasa sakit apabila teknik ini dilakukan oleh
akupunkturis yang belum terampil.
b. Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya memegang batang
jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. Teknik seperti ini digunakan
jika jarum akupunktur yang dipakai berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
c. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum
ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut. Teknik ini
dilakukan jika jarum yang dipakai berukuran kecil dan halus, misalnya jarum ukuran 32,
34, 36 X ¼-½.
3. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa gigi
(nonchirrurgis pincet).
4. Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-pukulan ringan dan luwes
di atas titik-titik (daerah) terpilih.

7
2.8 Efek Samping Pelaksanaan Akupuntur
Pelaksanaan akupuntur tentunya memiliki efek, diantaranya efek positif dan efek
negative, masing-masing efek tersebut dijelaskan dalam penjelasan di bawah ini, yaitu:
2.8.1 Efek positif
Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat berkhasiat bagi kesehatan
atau penyembuhan penyakit. Metode yang digunakan adalah dengan menusukkan jarum-jarum
halus pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh. Dengan metode ini, pasien akan mendapatkan
beberapa efek samping akupuntur yang positif, sebagai contoh:
1. Rasa nyeri berkurang
2. Daya tahan tubuh meningkat
3. Produksi hormon dapat dikendalikan
4. Kulit dan selaput lendir menjadi peka
5. Sirkulasi darah meningkat
6. Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna
2.8.2 Efek negatif
Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki efek samping yang
berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri yang ditimbulkan tidak terlalu
mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal yang ditimbulkan dikatakan sebagai tanda
terangsangnya sistem syaraf pasien. Kecil sekali kemungkinan adanya pendarahan, terkecuali
bagi mereka yang memang mengalami kelainan pada hemoglobin darah.
Adapun efek lain yang ditimbulkan, yaitu :
1. Memar
Salah satu efek samping terapi akupuntur yang paling sering terjadi adalah memar. Biasanya
terjadi hematoma atau pembengkakan lokal yang penuh darah ketika jarum ditusukkan ke
kulit.
2. Kelelahan
Setelah menjalani terapi akupunktur, kebanyakan orang memang merasa memiliki energi
lebih. Namun, tidak jarang ada juga orang-orang yang justru mengalami kelelahan luar biasa
setelah akupunktur yang berarti tanda tubuh harus beristirahat.
3. Nyeri
Setelah melakukan akupunktur, ada kemungkinan pasien akan merasa tidak nyaman dan sakit
setelah jarum dikeluarkan. Bahkan, pada beberapa bagian tubuh yang ditusukkan jarum
selama akupunktur cenderung tetap terasa sakit selama beberapa hari. Padahal, biasanya nyeri
setelah akupunktur hilang setelah melewati 24 jam.

8
4. Infeksi
Infeksi merupakan salah satu komplikasi yang mungkin muncul setelah menjalanis terapi
akupuntur. Hal ini terkait kepersihan dari alat-alat atau jarum yang digunakan untuk terapi
akupuntur. Oleh karenanya, akupunturis atau orang yang memberikan treatment akupunktur
harus bersertifikat dalam melakukan tindakan, seperti menggunakan jarum suntik steril dan
sekali pakai. Hal ini karena bila jarum tidak digunakan sekali pakai, maka bisa menyebabkan
penyakit seperti hepatitis.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping, yang dalam pengobatan
menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan dan akupuntur dapat dilakukan tanpa
memandang usia. Pengobatan dengan akupuntur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh
secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya pada proses
penyakit atau gejalanya. Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada
meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai macam
penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan menggunakan jarum,
pengobatan akupuntur di indonesia telah di akui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan.
Sehingga alternatif pengobatan tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer, Kementerian


Kesehatan RI, 2011, Pedoman Pendayagunaan Pengobat Tradisional Asing

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24301/Chapter;jsessionid=414D3E1B32
A26600C501253BBC648877?sequence=4

11

Anda mungkin juga menyukai