“KONSEP AKUPUNTUR”
OLEH KELOMPOK : 4
A11-B
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat, Taufik
dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam “Konsep
Akupuntur”dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bantuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 Jenis-jenis Akupuntur
Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua kategori, yakni :
1. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti gangguan
pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain, insomnia, keseleo, salah urat,
sakit pinggang, stroke, asam urat, liver, stroke, gangguan seksualitas dan lain-lain.
2. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan atau menurunkan
berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam, serta mengurangi kerutan di wajah.
3
"Ying". Jika "Yang" dan "Ying" tidak seimbang maka manusia akan terganggu kesehatannya atau
sakit.
Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit dengan gejala
kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan energi "Ying" atau
kekurangan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala
kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati rasa/anaesthesia.
Pada titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur arus energi
"Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Titik inilah titik yang dikenal
sebagai titik akupunktur. Apabila terdapat kelebihan energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau
organ tertentu maka sinshe akan menusuk titik akupunktur untuk menghambat aliran energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat
kelebihan energi "Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan
menusuk titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Jadi yang dilakukan
pada akupunktur adalah merangsang atau menghambat energi "Yang".
2.5.1 Fungsi Meridian
Adapun fungsi meridian antara lain:
1. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
2. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
3. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
4. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
5. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
6. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
7. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh lainnya.
2.5.2 Letak Meridian
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung jalurnya. Jalur meridian
ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-sela otot, dan karena wujudnya yang
tidak nyata ada juga yang menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang muncul
dekat dengan permukaan kulit.
2.5.3 Macam-macam Meridian
Terdapat 12 meridian organ dan 2 meridian istimewa unilateral, sebagai berikut:
Terdapat 12 meridian organ, antara lain:
1. Meridian Paru-paru (Lung - LU) Meridian LU terdiri dari 11 meridian yang titik-titiknya
tersebar mulai dari dada, tulang rusuk, tulang selangka, otot-otot biseps pada sisi radial,
lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan, sampai ibu jari.
4
2. Meridian Usus Besar (Large Intestine - LI) Terdiri dari 20 titik tersebar mulai dari sisi radial
jari telunjuk, punggung tangan, sisi radial pergelangan tangan, lipatan siku, otot humeri dan
deltoideus, tulang bahu, tulang belikat, cuping hidung, sampai nasolabialis.
3. Meridian Lambung (Stomach - ST) Terbagi menjadi 45 titik yang mengalir dari tepi bawah
mata, sudut mulut, sudut rahang, dahi, tulang klavikula bagian dada, tulang rusuk, sisi luar
garis perut, lipatan paha, lutut, lipatan kaki, sampai jari kaki.
4. Meridian Limpa (Spleen - SP) Terdiri dari 21 titik yang mengalir mulai dari ibu jari kaki,
mata kaki, di bawah condylus tibiae, di atas patela, antara symfisis pubis dan patela, sisi luar
pembuluh darah paha, garis sisi luar perut III, garis sisi luar dada III, titik tengah penghubung
antara lekukan dalam ketiak dan ujung rusuk ke-12 serta antara rusuk ke-6 Universitas
Sumatera Utara
5. Meridian Jantung (Heart - HT) Memiliki 9 titik meliputi tepi bawah otot pektoralis, atas
lipatan siku, atas lipatan pergelangan tangan, telapak tangan, dan sisi ulnar jari ke-5.
6. Meridian Usus Kecil (Small Intestine - SI) Terdiri dari 19 titik akupunktur yang berada pada
alur meridian SI meliputi: sisi ulnar jari ke-5, metacarpal, lipatan pergelangan tangan, lekukan
ulnaris, belakang sendi bahu, otot-otot sekitar bahu, antara lain; supraspinatus,
sternocleidomastoideus, scapulae.
7. Meridian Kandung Kemih (Bladder - BL) Terdiri dari 67 titik yang mengalir mulai dari
pangkal hidung, alis mata, tepat diatas pupil mata dalam keadaan tertutup, dua jari dari sisi
luar tulang belakang punggung, bagian tengah lipatan bokong-paha, pertengahan paha bagian
belakang, lipatan lutut, mata kaki, telapak kaki, jari kelingking kaki.
8. Meridian Ginjal (Kidney - KI) Terdiri dari 27 titik yang mengalir mulai dari telapak kaki,
mata kaki, di depan perlekatan tendon achiles, bagian luar meridian CV.
9. Meridian Perikardium (Pericard - PC) Meridian PC terdiri dari 9 titik yang mengalir mulai
dari bagian luar garis dada II, lipatan ketiak, lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan,
bagian belakang radial basis kuku. Universitas Sumatera Utara
10. Meridian Sanciao (Triple Energizer - TE) Terdiri dari 23 titik yang mengalir mulai dari ujung
jari manis tangan, jari kelingking tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, lipatan siku,
di daerah lekukan telinga, di atas apex telinga, ujung alis mata.
11. Meridian Kandung Empedu (Gallblader - GB) Terdiri dari 44 titik yang mengalir melalui
bagian bawah mandibula, di atas otot pipi, sisi luar kepala, apex telinga, di belakang telinga,
daerah dahi, batas bawah ujung tulang rusuk ke-12, sisi luar sendi lutut, tulang mata kaki,
telapak kaki.
5
12. Meridian Hati (Liver - LV) Terdiri dari 14 titik yang terdapat pada ibu jari kaki, mata kaki
bagian depan, sisi bagian dalam arteri femoralis. Di bawah sisi luar tulang kemaluan, di
bawah ujung rusuk ke-11, di bawah puting susu.
Terdapat 2 meridian istimewa unilateral, antara lain:
1. Meridian TU (Governing Vessel - GV) Terdiri dari 28 titik meridian yang mengalir mulai
dari pertengahan antara tulang ekor dan anus, di bawah proc. Spinosus lumbal ke-2, di bawah
proc.spinalis lumbar ke-1, titik tengah lekukan leher bagian belakang, lekukan antara otot
trapezius, di atas foramen magnum, garis tengah sagital kepala, dahi, ujung hidung, di tenganh
ujung bibir atas, di antara gusi atas dan ginggiva bibir atas. Universitas Sumatera Utara.
2. Meridian REN (Conception Vessel - CV) Terdiri dari 24 titik meridian yang tersebar mulai
dari di antara anus dan scrotum pada pria atau dengan labium majus pada wanita, pertengahan
batas atas simfisis pubis, di sekitar pusat, ujung proc.xypoideus, antara 2 puting susu, daerah
lekukan batas atas manubrium sterni, daerah lekukan adam’s apple.
6
2. Efek segmental / regional
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf A8 dan rangsangan itu akan diteruskan
ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel saraf lainnya, dengan demikian
mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.
3. Efek sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui
jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum. Dengan demikian
maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan invasif mikro akan dapat
menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi mekanisme pertahanan tubuh, sehingga
memulihkan homeostasis.
7
2.8 Efek Samping Pelaksanaan Akupuntur
Pelaksanaan akupuntur tentunya memiliki efek, diantaranya efek positif dan efek
negative, masing-masing efek tersebut dijelaskan dalam penjelasan di bawah ini, yaitu:
2.8.1 Efek positif
Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat berkhasiat bagi kesehatan
atau penyembuhan penyakit. Metode yang digunakan adalah dengan menusukkan jarum-jarum
halus pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh. Dengan metode ini, pasien akan mendapatkan
beberapa efek samping akupuntur yang positif, sebagai contoh:
1. Rasa nyeri berkurang
2. Daya tahan tubuh meningkat
3. Produksi hormon dapat dikendalikan
4. Kulit dan selaput lendir menjadi peka
5. Sirkulasi darah meningkat
6. Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna
2.8.2 Efek negatif
Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki efek samping yang
berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri yang ditimbulkan tidak terlalu
mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal yang ditimbulkan dikatakan sebagai tanda
terangsangnya sistem syaraf pasien. Kecil sekali kemungkinan adanya pendarahan, terkecuali
bagi mereka yang memang mengalami kelainan pada hemoglobin darah.
Adapun efek lain yang ditimbulkan, yaitu :
1. Memar
Salah satu efek samping terapi akupuntur yang paling sering terjadi adalah memar. Biasanya
terjadi hematoma atau pembengkakan lokal yang penuh darah ketika jarum ditusukkan ke
kulit.
2. Kelelahan
Setelah menjalani terapi akupunktur, kebanyakan orang memang merasa memiliki energi
lebih. Namun, tidak jarang ada juga orang-orang yang justru mengalami kelelahan luar biasa
setelah akupunktur yang berarti tanda tubuh harus beristirahat.
3. Nyeri
Setelah melakukan akupunktur, ada kemungkinan pasien akan merasa tidak nyaman dan sakit
setelah jarum dikeluarkan. Bahkan, pada beberapa bagian tubuh yang ditusukkan jarum
selama akupunktur cenderung tetap terasa sakit selama beberapa hari. Padahal, biasanya nyeri
setelah akupunktur hilang setelah melewati 24 jam.
8
4. Infeksi
Infeksi merupakan salah satu komplikasi yang mungkin muncul setelah menjalanis terapi
akupuntur. Hal ini terkait kepersihan dari alat-alat atau jarum yang digunakan untuk terapi
akupuntur. Oleh karenanya, akupunturis atau orang yang memberikan treatment akupunktur
harus bersertifikat dalam melakukan tindakan, seperti menggunakan jarum suntik steril dan
sekali pakai. Hal ini karena bila jarum tidak digunakan sekali pakai, maka bisa menyebabkan
penyakit seperti hepatitis.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping, yang dalam pengobatan
menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan dan akupuntur dapat dilakukan tanpa
memandang usia. Pengobatan dengan akupuntur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh
secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya pada proses
penyakit atau gejalanya. Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada
meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai macam
penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan menggunakan jarum,
pengobatan akupuntur di indonesia telah di akui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan.
Sehingga alternatif pengobatan tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24301/Chapter;jsessionid=414D3E1B32
A26600C501253BBC648877?sequence=4
11