OLEH KELOMPOK : 4
A11-B
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat, Taufik
dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam “Edukasi
Dalam Keperawatan Komplementer”dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bantuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian edukasi dalam keperawatan komplementer
2. Untuk mengetahui tujuan edukasi dalam keperawatan komplementer
3. Untuk mengetahui manfaat edukasi dalam keperawatan komplementer
4. Untuk mengetahui metode edukasi dalam keperawatan komplementer
5. Untuk mengetahui media edukasi dalam keperawatan komplementer
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Edukasi dalam Keperawatan Komplementer
Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui
teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi
nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif
memberikan informasi-informasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, 1996 dalam Suliha,
2002). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang
lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku
hidup sehat (Setiawati, 2008).
Definisi di atas menunjukkan bahwa edukasi adalah suatu proses perubahan
perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih
mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Edukasi merupakan proses belajar dari tidak
tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan
sendiri menjadi mandiri (Suliha, 2002). Dalam keperawatan komplementer, edukasi
diterapkan dalam level pencegahan penyakit. Edukasi dalam terapi komplementer dapat
berupa promosi kesehatan, pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi.
3
Beberapa manfaat edukasi dalam keperawatan komplementer, yaitu:
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk
tercapai perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik,
mental dan sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
3. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial, sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
4. Untuk mengubah perilaku seseorang dalam bidang kesehatan.
2) Interview (Wawancara)
4
Cara ini sebenarnya merupakan bagian daripada bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara antarapetugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atu belum
menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau
yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian da kesadaran yang kuat.
Apabila belum, maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
2. Metode Edukasi Kelompok
Dalam memilih metode ini , harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya
akan lain degan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada
besarnya sasaran pendidikan.
1) Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu
lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain:
1. Ceramah
Metode ini baik untuk beberapa sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode
ceramah adalah persiapan ceramah yang berhasil apabila penceramah itu
sendiri menguasai materi dari yang akan diceramahkan. Untuk itu
penceramah harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi dengan
sistematika yang baik. Lebih baik lagi bila disusun dengan menggunakan
diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran,
misalnya makalah singkat, slide, transparan, sound sistem dan sebagainya.
2. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah sutau penyajian (presentasi) dari satu ahli
atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasnya
dianggap hangat di masyarakat.
2) Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yang cocok
untuk kelompok kecil ini antara lain:
1. Diskusi kelompok
5
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur
sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan satu saling
memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran dan segi empat.
Untuk memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan
dengan topik yang dibahas.
2. Curah Pendapat (Brain strorming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaannya dimana
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian setiap
peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan (cara/pendapat).
Tanggapan atau jawaban-jawaban teersebut ditampung dan ditulis di dalam
flipchart atau papan tulis.
3. Metode Edukasi Massa (Publik)
Metode (pendekatan) massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-
pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan
massa. Oleh karena sasaran berpendidikan bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial
ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya. Pendekata ini biasanya
biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi. Pada umumnya bentuk pendekatan
(cara) massa ini tidak langsung, biasanya dengan menggunakan atau melalui
media massa.
6
2.5 Media Edukasi dalam Keperawatan Komplementer
Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan, media AVA (Audio Visual
Aids) dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Media Cetak
1) Booklet
2) Leaflet
Isi informasi dapat dalam bentu kalimat maupun gambar atau kombinasi.
3) Flyer (selembaran)
4) Flif Chart (lembar balik)
Rubrik atau tulisan-tulisan yang terdapat pada koran atau majalah.
5) Poster
Foto yang mngungkapakan informasi-informasi kesehatan.
2. Media Elektronik
1) Televisi
2) Radio
3) Video
4) Slide
5) Film strip
3. Media Papan (Bill Board)
Papan (bill board) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat diisi dengan
pesan-pesan/informasi-informasi kesehatan. Media papan disini juga mencakup
pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-
kendaraan umum (bus dan taksi).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui
teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau
kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self
direction), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru. Beberapa manfaat
edukasi dalam keperawatan komplementer, yaitu tercapainya perubahan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya
kesehatan untuk tercapai perilaku kesehatan, terbentuknya perilaku sehat pada
individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat, untuk
mengubah perilaku seseorang dalam bidang kesehatan
3.2 Saran
Makalah ini dibuat agar pembaca mampu memahami edukasi dalam
keperawatan komplementer, dan mampu menerapkan nya dalam kehidupan nyata.
Untuk kekurangan dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak yang perlu
ditambahkan, jadi untuk kritik dan saran yang bersifat membangun bisa disampaikan
ke penulis sebagai masukan untuk mengembangkan makalah ini.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
10