Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INTERPROFESSIONAL EDUCATION DAN INTERPROFRESSIONAL


COLLABORATION

Oleh:

KELOMPOK 3:

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
‘’Interprofesional Education’’.

Adapun makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan I
agar dapat menunjang prosaes belajar . Kami mengakui bahwa penulisan makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan untuk membangun
dan memberikan kami sebuah masukan untuk dapat menjadi yang lebih baik lagi di hari
esok.

Semoga makalah yang kami buat dengan sederhana ini dapat berguna bagi para
pembaca sekalian.

Ambon, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1. Interprofessional Education......................................................................................3

2.1.1. Definisi Interprofessional Education........................................................................3

2.1.2. Tujuan Interprofessional Education..........................................................................3

2.1.3. Manfaat Interprofessional Education........................................................................4

2.2. Interprofessional Collaboration................................................................................5

2.2.1. Definisi Interprofessional Collaboration..................................................................5

2.2.2. Tujuan Interprofessional Collaboration....................................................................6

2.2.3. Manfaat Interprofessional Collaboration..................................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................7

3.1. Kesimpulan................................................................................................................7

3.2. Saran..........................................................................................................................7

Daftar Pustaka......................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tenaga Kesehatan merupakan tenaga profesional yang memiliki tingkat


keahlian dan pelayanan yang luas dalam mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan pasien. (Sternert, 2005
dalam Bennett, DKK 2011). tenaga kesehatan memiliki tuntutan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu di era global, tenaga kesehatan yang dimaksud
adalah perawat, dokter, dokter gigi, bidan, apoteker, dietisien, dan kesehatan
masyarakat (sedyowinarso, DKK 2011).

Interprofessional education, (IPE) merupakan bagian integral dari


pembelajaran profesional kesehatan, yang berfokus pada belajar dengan, dari, dan
tentang sesama tenaga kesehatan untuk meningkatkan kerja sama dan meningkatkan
kualitas pelayanan pada pasien. peserta didik dari beberapa profesi kesehatan
belajar bersama dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien secara bersama-sama
(kolaborasi) dalam lingkungan interprofessional.

Model ini berfungsi untuk mempersiapkan tenaga kesehatan yang memiliki


kemampuan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain dan sistem kesehatan
yang kompleks. (Becker, DKK 2014). Sehingga, strategi pendidikan komunikasi
melalui IPE antara perawat dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya dapat
membangun budaya komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.

Kolaborasi dan kerjasama tersebut diharapkan pelayanan kesehatan dapat


berjalan dengan baik dan masalah kesehatan pasien juga bisa terselesaikan dengan
baik. Untuk itu, tim kesehatan perlu menjalin hubungan yang baik dan menyadari
peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Penatalaksanaan kesehatan oleh tim
kesehatan ini tidak hanya berfokus pada pasien, namun juga pada keluarga pasien

1
bahkan komunitas masyarakat sehingga masing-masing profesi kesehatan memiliki
perannya yang kompleks dan bertanggung jawab yang besar. Walaupun demikian,
setiap profesi tidaklah bekerja sendirian, tenaga kesehatan lainnya sebisa mungkin
saling membantu agar tercipta.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan interprofessional education.?


2. Apa yang dimaksud dengan interprofessional Collaboration?

1.3. Tujuan Penulisan


Dari permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Interprofessional Education.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang Interprofessional Collaboration

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Interprofessional Education


2.1.1. Definisi Interprofessional Education
Interprofessional Education (IPE) terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan
belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, dan mempelajari peran masing-masing
profesi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan
kesehatan. IPE adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih
profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan
pelakasanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun
tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan yang professional.
Interprofesional Education (IPE) adalah metode pembelajaran yang interaktif, berbasis
kelompok, yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar berkolaborasi untuk
mewujudkan praktik yang berkolaborasi, dan juga untuk menyampaikan pemahaman
mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi sebagai
proses profesionalisasi. praktek kolaborasi antar profesi didefinisikan sebagai beragam
profesi yang bekerja bersama sebagai suatu tim yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesehatan pasien/klien dengan saling mengerti batasan yang ada pada masing-masing
profesi kesehatan.

2.1.2. Tujuan Interprofessional Education


IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai
profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara
efektif. Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa
dengan tujuan untuk menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan
retensi bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat

3
mengutamakan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
bersama profesi kesehatan yang lain.

2.1.3. Manfaat Interprofessional Education


World Health Organization (2020) menyajikan hasil penelitian di 42 negara
tentang dampak dari penerapan praktek kolaborasi dalam dunia kesehatan
menunjukkan hasil bahwa praktek kolaborasi dapat meningkatkan keterjangkauan
serta koordinasi layanan kesehatan, penggunaan sumber daya klinis spesifik yang
sesuai kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan pasien.
WHO juga menjelaskan praktek kolaborasi dapat menurunkan komplikasi yang
dialami pasien, jangka waktu rawat inap, ketegangan dan konflik di antara pemberi
layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-rata
dan rata-rata jumlah kematian pasien.
WHO menjelaskan IPE berpotensi menghasilkan berbagai manfaat dalam
beberapa aspek yaitu kerjasama tim meliputi mampu untuk menjadi pemimpin tim
dan anggota tim, mengetahui hambatan untuk kerja sama tim; peran dan tanggung
jawab meliputi pemahaman peran sendiri, tanggung jawab dan keahlian, dan orang-
orang dari jenis petugas kesehatan lain; komunikasi meliputi pengekspresikan
pendapat seseorang kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota tim; belajar dan
refleksi kritis meliputi cermin kritis pada hubungan sendiri dalam tim, mentransfer
IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan pasien, dan mengakui kebutuhan
pasien meliputi bekerja sama dalam kepentingan terbaik dari pasien, terlibat dengan
pasien, keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam manajemen
perawatan; praktek etis meliputi pemahaman pandangan stereotip dari petugas
kesehatan lain yang dimiliki oleh diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga
kesehatan memiliki pandangan yang sama-sama sah dan penting.
Proses IPE membentuk proses komunikasi, tukar pikiran, proses belajar,
sampai kemudian menemukan sesuatu yang bermanfaat antar para pekerja profesi
kesehatan yang berbeda dalam rangka penyelesaian suatu masalah atau untuk
peningkatan kualitas kesehatan.

4
2.2. Interprofesional Collaboration
2.2.1. Definisi Iterprofessional Collaboration
Interprofessional Colaboration (IPC) adalah kemitraan antara orang dengan latar
belakang profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan
dan menyediakan pelayanan kesehatan. IPC terjadi saat berbagai profesi kesehatan bekerja
sama dengan pasien, keluarga dan komunitas untuk menyediakan pelayanan komprehensif
dan berkualitas tinggi. IPC dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan memberi manfaat
bersama bagi semua yang terlibat.
Rumah sakit sebagai institusi yang memberikan pelayanan kesehatan yang
menyediakan pelayanan melalui rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Pelayanan
kesehatan yang paripurna menurut UU nomor 44 tahun 2009 pasal 1 ayat 3 adalah
pelayanan yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan
kesehatan yang diberikan di rumah sakit dilakukan oleh berbagai profesi tenaga kesehatan.
Berbagai profesi yang terlibat dalam pelayanan kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga
psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi,
tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis dan teknik biomedika (UU Nomor 36
tahun 2014). Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan pelayanan dari berbagai
profesi kesehatan yang berkolaborasi untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Adapun tujuan Interprofessional collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi. Terkait hal itu maka perlu
diadakannya praktik kolaborasi dengan profesi lainnya. IPC merupakan wadah kolaborasi
efektif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien yang didalamnya terdapat
profesi tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi.
Kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan
peningkatan IPC dapat dilakukan dengan cara yaitu peningkatan komunikasi yang efektif.

5
Dengan komunikasi yang efektif Sehingga para tenaga kesehatan dapat melakukan tindakan
pelayanan kesehatan yang aman dan efektif. IPC menjadi hal yang penting untuk setiap
tenaga kesehatan dikarenakan dengan adanya interprofesional collaboration maka semua
tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit dapat menjalin komunikasi yang baik sehingga
dengan terlajinnya kolaborasi yang baik maka dapat meningkatkan keselamatan dan
kesehatan pasien.

2.2.2. Tujuan Interprofessional Collaboration


Adapun tujuan Interprofessional collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi sehingga dengan adanya
kolaborasi antar profesi di RS dapat mendukung kesehatan dan keselamatan pasien.

2.2.3. Manfaat Interprofessional Collaboration


1. Meningkatkan komunikasi
2. Peningkatan efisiensi
3. Meningkatkan semangat kerja karyawan
4. Menumbuhkan kreativitas
5. Pemecahan masalah yang lebih baik
6. Hasil klinis yang lebih baik, efektivitas biaya, keamanan
7. Memperkuat idetintas professional

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Interprofessional education merupakan pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkolborasi dan berkomunikasi secar
efektif dengan tenaga kesehatan yang lain dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang maksimal.
2. Interprofessional collaboration merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan
dalam menangani masalah kesehatan. Elemen praktik kolaboratif termasuk tanggung
jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, otonomi, saling percaya dan
saling menghormati Tanpa adanya kolaborasi dari tim kesehatan, pengobatan tidak
dapat berjalan secara optimal. Dalam kolaborasi tim kesehatan, masing-masing tenaga
kesehatan mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

3.2. Saran
Penulis berharap agar semua mahasiswa keperawatan dapat memahami dan mendalami
materi IPE dan IPC supaya kolaborasi antara petugas kesehatan dapat berjalan lebih baik
untuk keselamatan pasien nantinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Building High Functioning Teams – Where Is My TeamSTEPPS Coach? URL:


http://bit.ly/1R6lmcd
Grainger, Rebecca, dkk. 2014. Confident, Credible, but Lonely Outcomes Following
Postgraduate Interprofessional Education in Rehabilitation. Vol. 4.2. Journal of Research
in Interprofessional Practice and Education
http://eprints.ums.ac.id/63283/4/BAB%20I.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5783/BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
http://XKmXdGHKIzYvgTc24S4DQ&q=contoh%20kasus
%20ipe&ved=2ahUKEwiFgrmH0Z_lAhXBNY8KHSuIAEQQsKwBKAF6BAgCEAI&biw=1366&bi
h=657

Anda mungkin juga menyukai