INTERPROFESSIONAL EDUCATION
Disusun oleh
Vera Viana
AK118196
4C
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Interprofessional education”Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah IPE (Interpesonal Education).
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Di era kemajuan ilmu kesehatan saat ini, pendidikan merupakan suatu hal yang
penting dalam mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan,berdasarkan hal tersebut
maka untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakan perlunya sistem pendidikan yang
bermutu dan mempunyai orientasi pada ilmu pengetahuan yang berkembang pesat seperti
saat iniyang (Febriyani, 2014). Peningkatan permasalahan pasien yang kompleks
membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dari beberapa tenaga
profesional(Keshtkaran et al., 2014). Oleh karena itu kerja sama dan kolaborasi yang
baikantar profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien
dalam melakukan pelayanan kesehatan. Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang
saat ini yaitu interprofessional collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi.Terkait hal itu maka perlu
diadakannya praktik kolaborasi sejak dini dengan melalui proses pembelajaran yaitu
dengan melatih mahasiswa pendidikan kesehatan. Sebuah grand design tentang
pembentukan karakter kolaborasi dalam praktik sebuah bentuk pendidikan yaitu
interprofessional education (IPE) (WHO, 2010, Department of Human Resources for
Health).
1.3 Tujuan
1.3.1 Untukmengetahui pengertian dari Interprofessional education dan
Interprofessional collaboration.
1.3.2 Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat IPE dan IPC.
1.3.3 Untuk mengetahui seperti apa gambaran pelaksanaan dari IPE danIPC.
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja hambatan dan penanggulangan dalam IPE dan
IPC
Tolak ukur bahwa IPE telah berjalan dengan baik adalah dengan
tercapainya suatu kompetensi. Beberapa asosiasi dari beberapa negara yang telah
b. Mengutamakan komunitas/penduduk
d. Mengutamakan proses
f. Dapat diintegrasikan
j. Dorongan hasil
1. Nilai/Etik (Values/Ethics)
2. Role Clarification
3. Patient/client/family center
4. Team functioning
5. Collaborative leadership
1. Family-Centered Practice
3. Kepemimpinan
4. Komunikasi
IPE bernilai positif (Ker dkk., 2003). Sementara penelitian lain menunjukkan
yang diadakan di Pittsburgh 2014 lalu diikuti oleh beberapa institusi seperti
2014).
2.5.2 Pelaksanaan Interprofessional Education di Indonesia
yang di dalamnya terdapat dua atau lebih profesi kesehatan yang memungkinkan
terjadinya interaksi bahkan kolaborasi. Hal ini menjadi kelebihan untuk dapat
mengembangkan konsep IPE di Indonesia (DIKTI, 2006). Beberapa faktor kunci yang
dinamika kelompok, relevansi dan status, fasilitasi ahli, dukungan fasilitator dan
Dunia kesehatan Indonesia baru dikenalkan tentang IPE sejak tahun 2011 dan saat
universitas besar telah menerapkan IPE sebagai salah satu metode pembelajaran kepada
mahasiswa. Seminar atau program tertentu telah dilaksanakan untuk menyukseskan IPE.
Bennet, P.N, Gum, L., Lindeman, I., Lawn, S., McAllister, S., Richards, J., Kelton, M.,
Ward, H. (2011). Faculty perceptions of interprofessional education, Nurse
Education Today, 31, 571-576
Liaw, S.Y, Siau, C., Zhou, W.T, Lau. (2014). Interprofessional simulation-based
education program: A promising approach for changing stereotypes and improving
attitudes toward nurse-phisician collaboration. Applied Nursing Research, 27, 258-
260.