Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

INTERPROFESSIONAL EDUKASI DAN INTERPERSONAL KOLABORASI

Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan


Dosen Pengampu: Lulut Handayani, S.Kep, Ns, M.Kes.

Disusun oleh:
1. Rena Yunita Rosiferyanti (P1337420723005)
2. Ana Fadla Biyadillah (P1337420723022)
3. Alifah Nur Aini (P1337420723027)
4. Siti Khoirul Magfiroh (P1337420723059)

DOROTHY E. JOHNSON 1
PRODI KEPERAWATAN MAGELANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan yang berjudul “Interprofessional Edukasi dan Interpersonal
Kolaborasi” dengan tepat waktu. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada
junjugan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya
yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang selalu setia membantu dalam mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah. Makalah ini berisikan informasi mengenai Interprofessional
Edukasi dan Interpersonal Kolaborasi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat bagi banyak pihak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Magelang, 07 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3 Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Pengertian Interprofessional Edukasi..........................................................................5

2.2 Tujuan Interprofessional Edukasi................................................................................5

2.3 Manfaat Interprofessional Edukasi..............................................................................6

2.4 Pengertian Interpersonal Kolaborasi...........................................................................7

2.5 Tujuan Interpersonal Kolaborasi.................................................................................7

2.6 Manfaat Interpersonal Kolaborasi...............................................................................7

2.7 Kompetensi Interpersonal Kolaborasi.........................................................................8

2.8 Prinsip Kolaborasi Dalam Tim Kesehatan..................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................10

3.2 Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tenaga kesehatan merupakan tenaga yang sangat memerlukan keahlian
sehingga dapat dikatakan sebagai tenaga professional. Tenaga kesehatan yang
dimaksud dapat berupa seorang dokter, perawat, bidan, analis kesehatan, dan masih
banyak lagi. Namun dalam hal ini khususnya adalah seorang perawat. Tenaga
kesehatan, termasuk seorang perawat tidak dapat melakukan tugas atau tindakan
seorang diri. Dalam menjalankan tugasnya, seorang tenaga kesehatan memerlukan
bantuan dari tenaga kesehatan yang lain untuk dapat menyelesaikan tugasnya dalam
proses pemberian tindakan kepada klien. Hal tersebut menyebabkan adanya kerjasama
antar tenaga kesehatan. Kerjasama ini dapat dilakukan oleh semua anggota tenaga
kesehatan, baik seorang dokter, perawat, bidan, tim gizi, analis kesehatan, dan yang
lainnya. Di mana hal ini dikarenakan dalam pemberian tindakan kepada klien, tenaga
kesehatan saling membutuhkan sehingga diperlukan kerja antar tim dengan tujuan
untuk membantu meningkatkan kesejahteraan klien.
Dalam bekerjasama antar tim tenaga kesehatan, maka diperlukan adanya teknik
atau strategi untuk dapat menjalin hubungan yang baik. Teknik yang digunakan ini,
yaitu interprofessional education (IPE) dan interprofessional collaborative (IPC).
Interprofessional education (IPE) merupakan suatu teknik yang mana seluruh tenaga
kesehatan yang berasal dari berbagai daerah atau pun berbeda latar belakang saling
bersatu padu untuk belajar bersama guna memahami cara bekerjasama yang baik antar
tim tenaga kesehatan. Sedangkan interprofessional collaborative (IPC) merupakan
teknik yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang
dilakukan secara bersama, yakni antar tim kesehatan yang ditujukan untuk
kesejahteraan klien.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan, perumusan masalah yang muncul adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan interprofessional edukasi ?
2. Apa tujuan dari interprofessional edukasi?
3. Apa manfaat dari interprofessional edukasi?

3
4. Apa yang dimamsud dengan interpersonal kolaborasi?
5. Apa tujuan dari interpersonal kolaborasi?
6. Apa manfaat dari interpersonal kolaborasi?
7. Apa yang dimaksud dengan kompetensi interpersonal kolaborasi itu?
8. Apa saja yang termasuk prinsip kolaborasi dalam tim kesehatan?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interprofessional edukasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari interprofessional edukasi.
3. Untuk mengetahui manfaat dari interprofessional edukasi.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interpersonal kolaborasi.
5. Untuk mengetahui tujuan dari interpersonal kolaborasi.
6. Untuk mengetahui manfaat dari interpersonal kolaborasi.
7. Untuk mengetahui pengertian kompetensi interpersonal kolaborasi.
8. Untuk mengetahui prinsip kolaborasi dalam tim kesehatan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Interprofessional Edukasi


Interprofessional education menurut WHO (2010), adalah suatu proses yang
dilakukan dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi dan melakukan
pembelajaran bersama dalam waktu tertentu, adanya interaksi sebagai tujuan utama
interprofessional edukasi yaitu untuk kolaborasi dengan jenis pelayanan meliputi
formatif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Pengertian interprofesional edukasi :
1. Mendudukkan bersama mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan dalam satu kelas
yang sama.
2. Mendatangkan pengajar dari berbagai profesi kesehatan untuk mengajar pada kelas
yang sama.
3. Memaparkan mahasiswa dari berbagai profesi pada pasien yang sama.
Pengembangan Interprofesional edukasi di dunia pendidikan kesehatan tidak
terlepas dari konsep berubah. Perubahan yaitu suatu proses Dimana terjadinya peralihan
atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status bersifat dinamis.Centre for the
Advancement of Interprofessional Education (CAIPE,2002) menyebutkan,
Interprofesional edukasi terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar
bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, danmempelajari peran masing-masing.
profesi tersebut meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan
kesehatan. Interprofessional adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh
dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas
pelayanan dan pelaksanaannya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu
tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan
yang professional (Lee et al., 2009).

2.2 Tujuan Interprofessional Edukasi


Tujuan interprofessional education Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar
profesi, dimana melibatkan berbagai profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana
bekerjasama dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
untuk berkolaborasi secara efektif (Sargeant, 2009). Implementasi IPE di bidang
kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk menanamkan

5
kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi bertahap, sehingga ketika
mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan pasien
dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi kesehatan yang lain
(Buring et al., 2009).

2.3 Manfaat Interprofessional Edukasi


Manfaat interprofessional education World Health Organization (2010) menyajikan
hasil penelitian di 42 negara tentang dampak dari penerapan praktek kolaborasi dalam
dunia kesehatan menunjukkan hasil bahwa praktek kolaborasi dapat meningkatkan
keterjangkauan serta koordinasi layanan kesehatan, penggunaan sumber daya klinis
spesifik yang sesuai, outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta
keselamatan pasien. WHO (2010) juga menjelaskan praktek kolaborasi dapat
menurunkan komplikasi yang dialami pasien, jangka waktu rawat inap, ketegangan dan
konflik di antara pemberi layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-rata clinical
error,dan rata-rata jumlah kematian pasien. Framework for Action on Interprofessional
Education & Collaborative Practice, WHO (2010) menjelaskan IPE berpotensi
menghasilkan berbagai manfaat dalam beberapa aspek yaitu kerjasama tim meliputi
mampu untuk menjadi pemimpin tim dan anggota tim, mengetahui hambatan untuk
kerjasama tim; peran dan tanggung jawab meliputi pemahaman peran sendiri,
tanggung jawab dan keahlian, dan orang-orang dari jenis petugas kesehatan lain;
komunikasi meliputi pengekspresikan pendapat seseorang kompeten untuk rekan,
mendengarkan anggota tim; belajar dan refleksi kritis meliputi cermin kritis pada
hubungan sendiri dalam 4 tim, mentransfer IPE untuk pengaturan kerja; hubungan
dengan pasien, dan mengakui kebutuhan pasien meliputi bekerja sama dalam
kepentingan terbaik dari pasien, terlibat dengan pasien, keluarga mereka, penjaga dan
masyarakat sebagai mitra dalam manajemen perawatan; praktek etis meliputi
pemahaman pandangan stereotip dari petugas kesehatan lain yang dimiliki oleh diri
dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga kesehatan memiliki pandangan yang
samasama sah dan penting. Proses IPE membentuk proses komunikasi, tukar pikiran,
proses belajar, sampai kemudian menemukan sesuatu yang bermanfaat antar para
pekerja profesi kesehatan yang berbeda dalam rangka penyelesaian suatu masalah atau
untuk peningkatan kualitas kesehatan (Thistlethwaite dan Moran,2010).

6
2.4 Pengertian Interpersonal Kolaborasi
Menurut The Canadian interpersonal Health Collaborative, interpersonal
collaborative (IPC) merupakan sebuah mitra yang menyediakan layanan kesehatan
dank lien dengan pendekatan yang terkoordinasi secara partisipatif, yakni dalam
pengambilan keputusan bersama mengenai masalah kesehatan dan juga masalah sosial.
Di mana praktik interpersonal collaborative (IPC) itu sendiri sudah diartikan atau
didefinisikan sebagai suatu rangkaian proses yang melibatkan komunikasi, terutama
dalam pengambilan keputusan yang mana memadukan pengetahuan dan keterampilan
yang telah dikelompokkan. Adapun elemen praktik interpersonal collaborative (IPC)
terdiri dari tanggung jawab, akuntabilitas, komunikasi, koordinasi, kerjasama, otonomi,
saling percaya, dan saling menghormati. Dari kemitraan yang ada ini lah dapat tercipta
tim interpersonal yang saling bekerjasama guna meningkatkan kesejahteraan klien. Hal
ini dapat kita simpulkan bahwa interpersonal collaborative (IPC) merupakan suatu
teknik atau strategi yang digunakan oleh tenaga kesehatan dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan secara bersama untuk merencanakan suatu tindakan tertentu
yang mana nantinya akan diberikan kepada klien guna meningkatkan kesejahteraan
klien.

2.5 Tujuan Interpersonal Kolaborasi


Tujuan interpersonal adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan
berbagai profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikapyang diperlukan untuk berkolaborasi
secara efektif (Sargeant, 2009). Implementasi Interprofesionak di bidang kesehatan
dilaksanakan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk menanamkan kompetensi sejak
dini secara bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat
mengutamakan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
bersama profesikesehatan yang lain (Buring et al., 2009).

2.6 Manfaat Interpersonal Kolaborasi


Manfaat Interpersonal Kolaborasi World Health Organization (2010) untuk
menyajikan hasil penelitian di 42 negara tentang dampak dari penerapan praktek
kolaborasi dalam dunia kesehatan menunjukkan hasil bahwa praktek kolaborasi dapat
meningkatkan keterjangkauan serta koordinasi layanan kesehatan, penggunaan sumber
daya klinis spesifik yang sesuai, outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan

7
pelayanan serta keselamatan pasien. WHO (2010) juga menjelaskan praktek kolaborasi
dapat menurunkan komplikasi yang 8 dialami pasien, jangka waktu rawat inap,
ketegangan dan konflik di antara pemberi layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-
rata clinical error, dan rata-rata jumlah kematian pasien.

2.7 Kompetensi Interpersonal Kolaborasi


Kompetensi Interpersonal CollaborationBarr (1998) menjabarkan kompetensi
kolaborasi yaitu:
 Memahami peran,tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan jelas.
 Bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam memutuskan
perawatan dan pengobatan pasien.
 Bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau
perawatan pasien.
 Menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain.
 Memfasilitasi pertemuan interprofessional.
 Memasuki hubungan saling tergantungdengan profesi kesehatan lain.

American College of Clinical Pharmacy (ACCP) (2009)membagi kompetensi untuk


IPE terdiri atas empat bagian yaitu
1. pengetahuan
2. keterampilan
3. orientasi tim
4. kemampuan tim

8
2.8 Prinsip Kolaborasi Dalam Tim Kesehatan
Berikut prinsip kolaborasi dalam tim Kesehatan yaitu :
 Tujuan Bersama
 Pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan masing-masing dan perbedaan
 Pengambilan keputusan yang adil dan efektif
 Fokus pada pasien
 Komunikasi yang jelas dan teratur

Prinsip di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:


 Patient-centered Care
- Mengutamakan kepentingan dan kebutuhan pasien
 Mutual respect and trust
- Saling menghormati dan menghargai masing-masing profesi
 Clear communication
- Komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan
 Clarification of roles and scopes of practice
- Memahami lingkup kerja dan bertanggung jawab
 Clarification of accountability and responsibility
- Bertanggung jawab dengan perawatan terhadap pasien yang ditanganinya

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Interprofesional edukasi berhubungan erat atau saling berkaitan dengan
interprofesional kolaborasi. Keduanya saling melengkapi satu sama lain. Di mana
interprofesional edukasi merupakan suatu teknik yang mana terdiri dari seluruh tenaga
kesehatan yang berasal dari berbagai latar belakang dengan berbagai perbedaan yang
saling bersatu padu untuk belajar bersama untuk memahami cara bekerjasama yang
baik antar tim tenaga kesehatan. Sedangkan interprofesional kolaborasi adalah sebagai
teknik yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan tertentu yang dilakukan
secara bersama guna melakukan tindakan terhadap klien dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan klien. Adanya kedua hal tersebut, maka seorang tenaga
kesehatan dapat belajar dan memahami kinerja dengan cara bekerjasama antar tenaga
kesehatan yang lain tanpa mempermasalahkan latar belakangnya sehingga suatu
keputusan untuk melakukan tindakan terhadap klien dapat diputuskan atau diambil
secara tepat dengan jalan kesepakatan atau mufakat dari hasil kerjasama.

3.2 Saran
Demikian penjelasan dari makalah ini untuk memperjelas dalam pemahaman
Interprofessional Edukasi dan Interpersonal Kolaborasi. Kami sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang kami miliki dari makalah yang kami susun. Oleh karena itu,
mohon untuk memberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pemahaman kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Prayoga, D., Nurhidayati, T., Risal, M., Siswati, T., Muliana, H., & Sutanto, R. (2022).
Buku Ajar IPE & IPC. In D. Prayoga, T. Nurhidayati, M. Risal, T. Siswati, H. Muliana,
& R. Sutanto, Buku Ajar IPE & IPC (p. 22). Palu, Sulawesi Tengah: Feniks Muda
Sejahtera.

Riyanto, Theo, Martinus Th. 2018.


Kelompok kerja yang efektif. Yogyakarta: kanisius

11

Anda mungkin juga menyukai